Professional Documents
Culture Documents
PUSKESMAS
di
Disusun oleh:
di
Disusun
Laporan ini disusun untuk oleh: salah satu syarat untuk
melengkapi
memperoleh gelar Apoteker pada Fakultas Farmasi
Nova Rianti, S.Farm.Tjut Nyak Dhien
Universitas 2129013062
Yuli Ramadani Ritonga, S.Farm. 2129013090
di
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Apoteker pada Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien - Medan
Disusun Oleh :
Mengetahui:
Pembimbing,
Apoteker Penanggungjawab Ketua Prodi Profesi Apoteker
UPT. Puskesmas Glugur Kota Fakultas Farmasi
Medan Universitas Tjut Nyak Dhien
kehadirat Allah SWT., atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
pada tanggal 03 Januari sampai 15 Januari 2022 di UPT. Puskesmas Glugur Kota
Medan. Ada pun Praktek Kerja Profesi ini merupakan salah satu syarat dalam
berbagai pihak baik berupa arahan, bimbingan dan masukan. Oleh karena itu
1. Ibu Hj. Cut Sartini sebagai Ketua Yayasan Apipsu dan Bapak Dr. Kurniawan
2. Ibu Dr. apt. Nilsya Febrika Zebua, M.Si., selaku Dekan Fakultas Farmasi
3. Bapak apt. Sumardi, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi
4. Bapak dr. H. Edwin Efendi, M.Sc., selaku Kepala Dinas Kesehatan Pemko
Medan.
5. Bapak drg. Toji Hamonangan Nasution selaku pelaksana tugas (plt) Kepala
selama PKPA.
iv
dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab, memberikan petunjuk dan
Kota Medan.
yang tiada terhingga kepada orangtua dan keluarga yang selalu memberikan cinta
dan kasih sayang yang tidak ternilai dengan apapun, motivasi, dorongan baik
moril maupun materil, beserta doa yang tulus. Teman-teman seperjuangan Praktik
terjaga.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
v
RINGKASAN
vi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .......................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
RINGKASAN................................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 11
1.1 Latar Belakang......................................................................... 11
1.2. Tujuan...................................................................................... 13
1.3 Manfaat.................................................................................... 14
1.4 Pelaksanaan Kegiatan.............................................................. 14
BAB II TINJAUAN UMUM PUSKESMAS................................................ 15
2.1 Defenisi Puskesmas................................................................. 15
2.2 Prinsip Penyelenggaraan, Tugas, Fungsi dan Wewenang....... 16
2.2.1 Prinsip penyelenggaraan puskesmas........................... 16
2.2.2 Tugas puskesmas........................................................ 17
2.2.3 Fungsi puskesmas....................................................... 17
2.2.4 Wewenang puskesmas................................................ 17
2.2.5 Organisasi puskesmas................................................. 18
2.3 Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas....................... 18
2.3.1 Sumber daya manusia................................................. 18
2.3.2 Sarana dan prasarana................................................... 19
2.3.3 Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai.......... 21
2.3.4 Pelayanan farmasi klinik............................................. 26
2.3.5 Pengkajian dan pelayanan resep................................. 26
2.3.6 Pelayanan informasi obat (PIO).................................. 28
2.3.7 Konseling.................................................................... 29
2.3.8 Ronde/visite pasien..................................................... 30
2.3.9 Monitoring efek samping obat (MESO)..................... 32
vii
2.3.10 Pemantauan terapi obat (PTO).................................... 33
2.3.11 Evaluasi penggunaan obat........................................... 34
BAB III TINJAUAN KHUSUS UPT. PUSKESMAS GLUGUR KOTA..... 35
3.1 Gambaran Umum Puskesmas.................................................. 35
3.2 Visi dan Misi UPT. Puskesmas Glugur Kota.......................... 35
3.3 Upaya Kesehatan..................................................................... 36
3.4 Sarana Kesehatan..................................................................... 37
3.5 Tenaga Kesehatan.................................................................... 39
3.6 Pola Penyakit........................................................................... 40
3.7 Pekerjaan Kefarmasian di Puskesmas Glugur Kota................ 40
3.8 Penjabaran Kegiatan Praktek Kerja Lapangan........................ 41
3.8.1 Pelayanan farmasi klinik............................................. 41
3.8.2 Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai.......... 42
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................. 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 49
5.1 Kesimpulan.............................................................................. 49
5.2 Saran........................................................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 51
LAMPIRAN..................................................................................................... 52
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Fasilitas Gedung Permanen.............................................................. 37
Tabel 3.2 Tenaga Kesehatan UPT Puskesmas Glugur Kota............................. 39
Tabel 3.3 Data 10 Besar Penyakit di UPT Puskesmas Glugur Kota................ 40
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Puskesmas Glugur Kota.............................................................. 52
Lampiran 2. Struktur Organisasi...................................................................... 53
Lampiran 3. Resep........................................................................................... 54
Lampiran 4. Etiket............................................................................................ 55
Lampiran 5. Kartu Stok.................................................................................... 56
Lampiran 6. Catatan Dokumen Laporan Pemakaian dan Lebar Penerimaan
Obat............................................................................................. 57
x
BAB I
PENDAHULUAN
2009 tentang Kesehatan, yang dimaksud kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan untuk setiap
orang hidup produktif secara social dan ekonomis. Oleh karena itu kesehatan
merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting, karena setiap
sarana kesehatan yang ada. Menurut peraturan Menteri Kesehatan No. 74 tahun
11
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang
yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
puskesmas terdiri dari tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Salah satu
tenaga kesehatan yang ada di puskesmas adalah tenaga kefarmasian, dimana yang
kefarmasian.
unit pelayanan berupa ruang farmasi yang dipimpin oleh seorang apoteker sebagai
produk (drug oriented) menjadi paradigma baru yang berorientasi pada pasien
(patient oriented).
Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan yang ada di puskesmas harus
12
tugas dan fungsi seorang apoteker di Puskesmas, maka calon apoteker perlu
dibekali melaui Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Pada kesempatan ini
Medan, yaitu UPT. Puskesmas Glugur Kota dalam penyelenggaraan Praktik Kerja
Profesi Apoteker (PKPA) yang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei – 29 Mei 2019.
Oleh karena itu, melalui Praktik Kerja Profesi apoteker (PKPA) di UPT.
1.2. Tujuan
kefarmasian di Puskesmas
kefarmasian di Puskesmas.
13
1.3 Manfaat
Puskesmas
14
BAB II
TINJAUAN UMUM PUSKESMAS
hidup sehat.
dan masyarakat.
15
2.2 Prinsip Penyelenggaraan, Tugas, Fungsi dan Wewenang
2.2.1 Prinsip penyelenggaraan puskesmas
a. Paradigma sehat
dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi oleh
b. Pertanggungjawaban wilayah
c. Kemandirian masyarakat
d. Pemerataan
dan UKP lintas program dan lintas sector serta melaksanakan system rujukan
16
2.2.2 Tugas puskesmas
dibidang kesehatan.
17
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
penyakit.
preventif
a. Kepala Puskesmas
pelayanan kesehatan.
18
Apoteker sebagai penanggung jawab, yang dapat dibantu oleh Tenaga Teknis
berdasarakan rasio kunjungan pasien, baik rawat inap maupun rawat jalan serta
4. Selalu belajar sepanjang karier baik pada jalur formal maupun informal,
sehingga ilmu dan keterampilan yang dimiliki selalu baru (up to date)
2006).
Sarana adalah suatu temapat, fasilitas yang secara langsung terkait dengan
jumlah karyawan, angka kunjungan dan kepuasan pasien (Depkes RI, 2006)
19
Menurut Permenkes No 74 tahun 2016 tentan Standar pelayanan
Ruang penerimaaan resep meliputi tempat penerimaan resep, 1 (satu) set meja
dan kursi, serta 1 (satu) set computer jika memungkinkan. Ruang penerimaan
resep ditempatkan pada bagian paling depan dan mudah terlihat oleh pasien.
Ruang pelayanan resep dan peracikan meliputi rak obat sesuai kebutuhan dan
obat, air minum (air mineral) untuk pengencer, sendok obat, bahan pengemas
obat, lemari pendingin, temperature ruangan, blangko salinan resep, etiket dan
label obat, buku catatan pelayanan resep, buku-buku referensi standar sesuai
kebutuhan, serta alat tulis secukupnya. Ruang ini diatur agar mendapatkan cahaya
penerimaan resep.
4. Ruang konseling
Ruang konseling meliputi satu set meja dan kursi konseling, lemari buku,
buku-buku referensi sesuai kebutuhan, leaflet, poster, alat bantu konseling, buku
20
catatan konseling, formulir jadwal konsumsi obat, formulir catatan pengobatan
pasien, dan lemari arsip, serta 1 (satu) set computer jika memungkinkan.
petugas. Selain itu juga memungkinkan masuknya cahaya yang cukup. Ruang
penyimpanan yang baik perlu dilengkapi dengan rak/lemari obat, pallet, pendingin
6. Ruang arsip
pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai dan pelayanan kefarmasian dalam
Istilah ruang disini tidak harus diartkan sebagai wujud ruangan secara fisik,
namun lebih kepada fungsi yang dilakukan. Bila memungkinkan setiap fungsi
tersebut disediakan ruangan secara tersendiri. Jika tidak, maka apat digabungkan
lebih dari 1 (satu) fungsi, namun harus terdapat pemisahan yang jelas antar fungsi.
Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai merupakan salah satu
kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan obat dan bahan medis habis pakai
21
yang efisien, efektif dan rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga
Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi obat dan bahan medis habis
pakai untuk menentukan jenis dan jumlah obat dalam rangka pemenuhan
a. Perkiraan jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai yang
mendekati kebutuhan;
setiap periode dilaksanakan oleh ruang farmasi di puskesmas. Proses seleksi obat
dan bahan medis habis pakai dilakukan dengan mempertimbangkan pola penyakit,
pola konsumsi obat periode sebelumnya, data mutasi obat, dan rencana
pengembangan. Proses seleksi obat dan bahan medis habis pakai juga harus
mengacu pada daftar obat esensial nasional (doen) dan formularium nasional.
Proses seleksi ini harus melibatkan tenaga kesehatan yang ada di puskesmas
seperti dokter, dokter gigi, bidan, dan perawat, serta pengelola program yang
22
Selanjutnya instalasi farmasi kabupaten/kota akan melakukan kompilasi dan
Tujuan permintaan obat dan bahan medis habis pakai adalah memenuhi
kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai di puskesmas, sesuai dengan
Penerimaan obat dan bahan medis habis pakai adalah suatu kegiatan dalam
menerima obat dan bahan medis habis pakai dari instalasi farmasi kabupaten/kota
sesuai dengan permintaan yang telah diajukan. Tujuannya adalah agar obat yang
puskesmas.
Penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai merupakan suatu kegiatan
pengaturan terhadap obat yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari
kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan. Tujuannya adalah agar mutu obat yang tersedia di
23
a. Bentuk dan jenis sediaan
pengeluaran dan penyerahan obat dan bahan medis habis pakai secara merata dan
pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas dengan jenis, mutu,
b. Puskesmas Pembantu
c. Puskesmas Keliling
d. Posyandu; dan
e. Polindes.
Pendistribusian ke sub unit (ruang rawat inap, UGD, dan lain-lain) dilakukan
dengan cara pemberian obat sesuai resep yang diterima (floor stock), pemberian
obat per sekali minum (dispensing dosis unit) atau kombinasi, sedangkan
24
Pengendalian obat dan bahan medis habis pakai adalah suatu kegiatan untuk
agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan
dasar.
a. Pengendalian persediaan
b. Pengendalian penggunaan
7. Administrasi
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat dan bahan medis habis pakai secara
tertib, baik obat dan bahan medis habis pakai yang diterima, disimpan,
a. Bukti bahwa pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai telah
dilakukan
8. Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai
25
a. Mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam pengelolaan
obat dan bahan medis habis pakai sehingga dapat menjaga kualitas
Habis Pakai.
yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan obat dan
bahan medis habis pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
Puskesmas
persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap
26
Persyaratan administrasi meliputi:
3. Tanggal resep.
2. Duplikasi pengobatan.
4. Kontra indikasi.
5. Efek adiktif.
Tujuan:
27
2.3.6 Pelayanan informasi obat (PIO)
memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter, apoteker,
Tujuan:
memadai).
Kegiatan:
dan pasif.
3. Membuat buletin, leaflet, label Obat, poster, majalah dinding dan lain-lain.
4. Melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap, serta
masyarakat.
kesehatan lainnya terkait dengan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.
Kefarmasian.
28
2.3.7 Konseling
pasien yang berkaitan dengan penggunaan Obat pasien rawat jalan dan rawat inap,
pemahaman yang benar mengenai Obat kepada pasien/keluarga pasien antara lain
tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama penggunaan Obat, efek
Kegiatan:
pemakaian, apa efek yang diharapkan dari Obat tersebut, dan lain-lain.
1. Kriteria pasien:
c. Pasien dengan Obat yang berindeks terapetik sempit dan poli farmasi.
d. Pasien geriatrik.
e. Pasien pediatrik.
29
f. Pasien pulang sesuai dengan kriteria di atas.
a. Ruangan khusus.
mendapat risiko masalah terkait Obat misalnya lanjut usia, lingkungan sosial,
secara mandiri atau bersama tim profesi kesehatan lainnya terdiri dari dokter,
Tujuan:
Obat.
terapi pasien.
30
Kegiatan visite mandiri:
pemberian Obat.
pasien.
d. Mengkaji terapi Obat lama dan baru untuk memperkirakan masalah terkait
31
4. Mencatat semua instruksi atau perubahan instruksi pengobatan, seperti Obat
itu, perlu juga dilakukan pelayanan kefarmasian di rumah (Home Pharmacy Care)
merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan
pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi atau memodifikasi
fungsi fisiologis.
Tujuan:
1. Menemukan efek samping Obat sedini mungkin terutama yang berat, tidak
2. Menentukan frekuensi dan insidensi efek samping Obat yang sudah sangat
32
Kegiatan:
perlu diperhatikan:
Tujuan:
Kriteria pasien:
3. Adanya multidiagnosis.
merugikan.
33
2.3.11 Evaluasi penggunaan obat
Tujuan:
34
BAB III
TINJAUAN KHUSUS UPT. PUSKESMAS GLUGUR KOTA
UPT Puskesmas Glugur Kota terletak di jalan KL. Yos Sudarso No. 47
Kelurahan Silalas Kecamatan Medan Barat, dengan luas wilayah 197 Ha. Wilayah
yaitu :
berikut :
Kota adalah 12.449 jiwa yang terdiri dari laki-laki 5.415 jiwa dan perempuan
35
3. Mengembangkan upaya kemandirian masyarakat dibidang Kesehatan
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Kefarmasian
f. Pelayanan Laboratorium
a. Promosi Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
36
b. Pelayanan Kesehatan Indera
mendukung setiap kegiatan pelayanan agar pasien dapat merasa nyaman selama
37
c. Alat-alat pemeriksaan persalinan
d. Alat-alat P3K
c. HIBAH
4. Fasilitas Administrasi
dan pelaporan data, maka Puskesmas Glugur Kota didukung oleh fasilitas
a. Meja
b. Kursi
c. Lemari Arsip
f. Buku catatan
g. Komputer
h. Laptop
i. Printer
j. Dll
38
5. Fasilitas Imunisasi
a. Lemari Es
a. Brousur
b. Leaflet
c. Spanduk
39
3.6 Pola Penyakit
Glugur Kota didapatkan data 10 besar penyakit yang ada di wilayah kerja UPT
ISPA 1333
2 Penyakit tekanan darah tinggi 907
3 Penyakit pada sitem otot dan jaringan 446
(peny. Tulang belulang, radang sendi, termasuk reumatik)
4 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 340
5 Karies Gigi 710
6 Infeksi Penyakit Usus Lainnya 474
7 Diare 497
8 Gingivitis dan Penyakit Periodental 195
9 Penyakit Kulit Alergi 333
10 Penyakit lain pada saluran pernafasan atas 124
Kegiatan PKPA :
1. Pengkajian resep
2. Penyerahan obat
5. Konseling
6. Menyiapkan obat dengan jumlah tertentu yang sering diresepkan dokter untuk
40
7. Mengecek stok obat
kerja farmasi di puskesmas Glugur Kota terdiri dari satu orang apoteker dan satu
surat izin praktek (SIP), alamat praktek dokter, paraf dokter, nama obat,
41
tidak diinginkan, kontra indikasi, dan interaksi obat. Konsultasikan dengan
informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat, profesi
Kegiatannya meliputi:
dan pasif
Proses seleksi obat dan bahan medis habis pakai dilakukan dengan
mutasi obat, dan rencana pengembangan. Proses seleksi obat dan bahan medis
habis pakai juga harus mengacu pada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan
Formularium Nasional.
42
2. Permintaan obat dan bahan medis habis pakai
habis pakai yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan, jenis dan jumlah obat,
bentuk obat sesuai dengan dokumen, ditanda tangani oleh petugas penerima, dan
diketahui oleh kepala puskesmas. Bila tidak memenuhi syarat, maka petugas
Penyimpnan obat dan bahan medis habis pakai di puseksmas glugur kota
b. Stabilitas (suhu)
e. Obat dan bahan medis habis pakai yang ED terdekat diletakkan dibagian
paling depan
Pendistribusian obat dan bahan medis habis pakai di distribusikan ke sub unit
43
6. Pengendalian obat dan bahan medis habis pakai
a. Pengendalian persediaan
b. Pengendalian penggunaan
44
BAB IV
PEMBAHASAN
2016). Secara nasional standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan.
Apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung
konsep wilayah yaitu desa/ kelurahan atau dusun/rukun warga (RW) (Kemenkes,
2006).
Apoteker sebagai penanggung jawab, yang dapat dibantu oleh Tenaga Teknis
dihitung berdasarkan rasio kunjungan pasien, baik rawat inap maupun rawat jalan
perhari. UPT Pusekesmas Glugur Kota memiliki 1 orang apoteker dan kunjungan
pasien perhari rata-rata mencapai 30-60 pasien. Dalam hal ini pelayanan di apotek
45
masih dapat dijalankan dengan baik karena apoteker dibantu oleh Tenaga Teknis
Kefarmasian.
puskesmas berupa pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai, serta pelayanan
farmasi klinik. Apoteker dan asisten apoteker di UPT Puskesmas Glugur Kota
sudah melaksanakan aspek seperti pengelolaan sumber daya yang meliputi SDM,
Selain itu, pelayanan farmasi klinik telah dilakukan dengan cukup baik
yang meliputi pengkajian resep, penyerahan obat, dan pemberian informasi obat;
UPT Puskesmas Glugur Kota tidak memiliki fasilitas rawat inap sehingga
pelayanan farmasi klinik dalam bentuk visite pasien, pemantauan efek samping
obat, pemantauan terapi obat, serta evaluasi penggunaan obat tidak dapat
dilakukan,
penanggung jawab dan dibantu dengan asisten apoteker . Pengelolaan obat publik
supervisi dan evaluasi pengelolaan obat (Direktorat Bina Obat Publik dan
Perencanaan obat dan bahan medis habis pakai di UPT Puskesmas Glugur
Kota berdasarkan pada pola penyakit dan data pemakaian obat sebelumnya.
46
dengan menggunakan laporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO)
nomor, nama obat, stok awal, penerimaan, pamakaian, persediaan, sisa stok,
obat dan bahan medis habis pakai di puskesmas, sesuai dengan perencanaan
dengan asisten apoteker. Dalam proses penerimaan harus diteliti dan disesuaikan
dengan lembar LPLPO yang sudah dibuat. Pengecekan obat yang dilakukan,
meliputi :
b. Jumlah
d. Tanggal kadaluwarsa.
e. No. Batch
Obat yang sudah diterima akan disimpan digudang obat. Gudang obat di
UPT Puskesmas Glugur Kota berada dilantai satu, sehingga terjangkau dengan
ruang pengambilan obat pasien, hal ini mempermudah saat akan mengambil obat
Penyimpanan juga menerapkan FIFO dan FEFO agar obat yang waktu
47
kadaluarsanya lebih dekat dapat dipakai terlebih dahulu. Untuk obat LASA belum
Sehingga hal ini perlu diperhatikan dan dibuat label/stiker LASA untuk obat
kategori LASA. Penyimpanan dilakukan menggunakan rak biasa dan palet. Obat
psikotropika disimpan khusus di rak khusus tertutup dan terkunci, dan selalu
menjadi tanggung jawab apoteker. Untuk obat-obat yang harus disimpan di suhu
dingin, seperti vaksin disimpan di kulkas dan di pantau suhunya setiap hari.
Gudang penyimpanan dilengkapi dengan air conditioner (AC) agar suhu tetap
Obat yang masuk digudang selalu dicatat di buku stok yang meliputi nama
obat, asal/sumber obat, nomor batch, tanggal kadaluwarsa, tanggal masuk dan
keluar, jumlah masuk dan keluar, serta jumlah sisa stok. Obat yang sudah
dengan sistem individual prescribing yaitu dengan menebus obat ke unit instalasi
farmasi yang ada, dengan membawa resep yang didapatkan dari dokter. Alur
Apoteker, ditelaah oleh Apoteker, jika ada yang kurang jelas, tanyakan ke dokter.
lalu asisten apoteker menyiapkan obat. Dilakukan peracikan obat sesuai dengan
yang tertulis di resep. Setelah itu, obat diberikan ke pasien dengan etiket yang
jelas serta diberikan konseling terkait penggunaan obat. Obat yang diberikan
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
UPT Puskesmas Glugur Kota antara lain pengelolaan sediaan farmasi, bahan
medis habis pakai, serta alat kesehatan; pelayanan farmasi klinis; dan
dilakukan pengecekan secara rutin dan butuh penataan ulang gudang obat
5.2 Saran
kebersihan ruang gudang obat secara teratur untuk menjaga kualitas obat dan
alat kesehatan.
49
2. Melakukan penataan ulang atau penambahan jumlah rak di gudang obat,
sehingga obat-obat dan alat kesehatan yang ada tetap terjamin kualitasnya
serta memberi stiker LASA pada obat kategori LASA serta mengatur jarak
50
DAFTAR PUSTAKA
51
Lampiran 1. Puskesmas Glugur Kota
52
Lampiran 2. Struktur Organisasi
53
Lampiran 3. Resep
54
Lampiran 4. Etiket
55
Lampiran 6. Catatan Dokumen Laporan Pemakaian dan Lebar Penerimaan Obat
56
57