Professional Documents
Culture Documents
Ii.4 - Struktur
Ii.4 - Struktur
TEORI STRUKTUR
A. Sub Struktur
Merupakan struktur dasar suatu bangunan yang membentuk pondasi.
Pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan
langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak di bawah
permukaan tanah yang berfungsi sebagai perantara untuk meneruskan
beban struktur yang ada di atas muka tanah dan gaya-gaya lain yang bekerja
ke tanah pendukung bangunan tersebut3.
1
www.file.upi.edu/Pengantar_Ars_Bentang_Lebar/
2
Ir. Drs. Bochari, MM. Modul Mata Kuliah Teknologi Bangunan 1 Program Studi Arsitektur. Pusat Pengembangan
Bahan Ajar Universitas Mercu Buana Jakarta.
3
Eprints.undip.ac.id/pengertian_dan_macam_pondasi/
Suatu sistem pondasi harus diperhitungkan untuk menjamin
keamanan, kestabilan bangunan diatasnya, tidak boleh terjadi penurunan
sebagian atau seluruhnya melebihi batas-batas yang diijinkan. Pembuatan
pondasi dihitung berdasarkan hal-hal berikut4 :
Berat bangunan yang harus dipikul pondasi berikut beban-beban hidup,
mati serta beban-beban lain dan beban- beban yang diakibatkan gaya-
gaya eksternal.
Jenis tanah dan daya dukung tanah.
Bahan pondasi yang tersedia atau mudah diperoleh di tempat.
Alat dan tenaga kerja yang tersedia.
Lokasi dan lingkungan tempat pekerjaan.
waktu dan biaya pekerjaan.
4
http://adhisthana.tripod.com/artikel/
5
dhatumukti.blogspot.com
Menurut kedalamannya, pondasi dibedakan menjadi dua, yaitu
pondasi dalam dan pondasi dangkal.
1. Pondasi Dalam
Adalah pondasi yang diterapkan pada bangunan dengan
bentangan yang lebar (jarak antar kolom 6m) dan bangunan bertingkat
yang kompleks. Jenis-jenis pondasi dalam di antaranya adalah:
2. Pondasi Dangkal
Merupakan jenis pondasi yang menyebarkan beban stuktur pada
suatu titik yang tidak jauh di bawah permukaan tanah. Pondasi dangkal
biasanya digunakan untuk menopang stuktur-stuktur berat di atas suatu
lapisan tanah keras berbatu, sedikit dibawah permukaan tanah.
Pondasi dangkal juga sering digunakan juga untuk untuk
menahan beban-beban sedang dari bangunan-bangunan bertingkat
rendah hingga menengah diatas lapisan tanah yang mempunyai daya
dukung tinggi, seperti tanah berbutir. Pondasi ini juga bisa digunakan
pada tanah liat jika beban bangunannya tidak terlalu besar. Jenis-jenis
pondasi dangkal tersebut ialah:
a. Pondasi lajur/menerus.
Batu Kali
Pondasi lajur batu kali biasa digunakan pada bangunan
sederhana yang bebannya strukturnya tidak terlalu besar dan
berada di atas tanah dengan daya dukung yang baik.
Kedalaman pondasi batu kali berkisar antara 60-80 cm
dengan lebar telapak yang sama dengan tingginya. Lebar bagian
atas pondasi berkisar antara 25-30 cm. Bagian badan pondasi
dibuat dengan perekat dengan campuran 1pc:1sm:2ps atau
1pc:3ps
Pada dasar konstruksi pondasi batu kali diawali dengan
lapisan pasir setebal 5 – 10 cm guna meratakan tanah dasar,
kemudian dipasang batu dengan kedudukan berdiri (pasangan
batu kosong) dan rongga-rongganya diisi pasir secara penuh
sehingga kedudukannya menjadi kokoh dan sanggup mendukung
beban pondasi di atasnya. Susunan batu kosong yang sering
disebut aanstamping dapat berfungsi sebagai pengaliran
(drainase) untuk mengeringkan air tanah yang terdapat disekitar
pondasi.
C. Upper Structure
Upper structure suatu bangunan adalah atap. Atap berfungsi untuk
melindungi manusia yang ada di dalam bangunan dan sebagai salah satu
penentu estetika tampak bangunan. Syarat yang harus dipenuhi adalah:
Konstruksi kokoh, kuat dan terbuat dari bahan yang tidak mudah lapuk
Bentuknya sesuai dengan bangunannya sehingga nampak indah
Kemiringan sudut lereng atap harus sedemikian rupa sehingga air mudah
mengalir
Memberi kenyamanan penghuninya
1. Konstruksi Kuda-kuda
Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah rangka atap kuda-
kuda. Rangka atap atau kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang
yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri
dan sekaligus memberikan bentuk pada atap6.. Pada dasarnya konstruksi
kuda–kuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk segitiga stabil
dan rigid.
Bahan konstruksi kuda-kuda terbuat dari kayu, baja dan dapat
pula terbuat dari beton tulang yang dibentuk seperti rangka atap.
Konstruksi atap kuda-kuda memiliki bagian-bagian sebagai berikut:7
6
repository.binus.ac.id : Materi Kuliah Konstruksi Bangunan. Universitas Bina Nusantara: 2006.
7
Eprints.undip.ac.id/bagian_bagian_konstruksi_atap/
Kaki kuda-kuda
Berfungsi sebagai tumpuan balok gording dan beban di atasnya.
Dibuat dengan batang miring yang menunjukkan sudut kemiringan
atap
Balok Tarik
Sebuah batang tarik yang berfungsi menahan gaya horizontal yang
terjadi oleh gaya yang bekerja pada kaki kuda-kuda.
Balok Gapit.
Berfungsi untuk menggapit rangka kuda-kuda agar tidak melentur ke
samping.
Kaso.
Diletakkan menumpu pada balok gording, balok bubungan dan balok
tembok.