You are on page 1of 4

DINAS KESEHATAN ANGKATAN UDARA Lamp.Kep.Ka. RSAU dr. M.

Salamun
RSAU dr. M. SALAMUN Nomor Kep / 88 D / X / 2014
Tanggal 17 Oktober 2014

PANDUAN PEMULANGAN PASIEN


RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA dr. M. SALAMUN

BAB I
DEFINISI

1. Pengertian

Discharge Planning merupakan suatu rencana yang disusun untuk pasien sebelum
keluar Rumah Sakit yang di mulai dari mengumpulkan data sampai dengan masuk area
perawatanya itu meliputi pengkajian, rencana perawatan, implementasi dan evaluasi
(fisbach;1994).
Tujuan utama adalah membantu pasien dan keluarga untuk mencapai tingkat
kesehatan yang optimal. Dengan discharge planning yang baik di harapkan dapat
meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan, pasien dan keluarga tentang beberapa
hal antara lain:
a. Meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga tentang masalah kesehatan,
kemungkinan komplikasi dan pembatasan yang diberlakukan pada pasien di
rumah.
b. Mengembangkan kemampuan perawat, pasien dan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan pasien dan memberikan lingkungan yang aman untuk pasien di rumah.
c. Meyakinkan bahwa rujukan yang diperlukan untuk perawatan selanjutnya dibuat
dengan tepat (Ester,2005)
Rencana pulang yang dimulai pada saat pasien masuk rumah sakit dan secara
periodik diperbaiki mencapai tahap akhir dan segera dilaksanakan. Periksa apakah
pasien/orang terdekat telah mendapat instruksi tertulis atau instruksi verbal tentang
penanganan, obat-obatan dan aktivitas yang boleh dilakukan di rumah. Tanda dan gejala
yang menunjukkan perlunya kontak yang terus-menerus dengan pelayanan kesehatan
perlu ditinjau. Mengidentifikasi faktor resiko yang akan dapat diatasi oleh pasien selama
perawatan di rumah. Faktor resiko tersebut adalah kognitif atau pengetahuan dari pasien
mengenai penyakit dan pengobatannya, keadaan tempat tinggal yang dapat mendukung
perawatan pasien, lingkungan masyarakat yang aman, faktor kultur dan usia. Menurut
(Featerdan Nicholas;1985) dikutip oleh (Jackson;1994) menyatakan bahwa hubungan
yang aktif dan baik antar tim pelaksana dengan tersedianya dukungan dari semua pihak
serta adanya fleksibilitas dari organisasi pelayanan kesehatan yaitu Rumah Sakit dan
Puskesmas merupakan faktor yang berpengaruh pada keberhasilan dalam rencana
pemulangan pasien.

BAB II
2

RUANG LINGKUP

2. Ruang lingkup proses pemulangan pasien meliputi:

a. PENGKAJIAN, adalah mencari dan mengidentifikasikan kebutuhan dari pasien


dengan mencari informasi melalui wawancara terhadap pasien dan keluarga, serta
pemeriksaan fisik dan lingkungan masyarakat yang dapat membantu untuk
menentukan tingkat ketergantungan dari pasien. Hasil pengkajian tersebut untuk
selanjutnya akan didiskusikan dengan tim kesehatan lainnya untuk menyusun
perencanaan pemulangan pasien.

b. KOORDINASI, adalah komunikasi dan kerjasama antar tim dari multi disiplin
profesi dan ilmu termasuk kerjasama dengan pasien dan keluarga dalam
menyusun dan melaksanakan rencana pemulangan.

c. IMPLEMENTASI, adalah pelaksanan dari rencana pemulangan pasien yang berisi


rujukan, pelaksanaan dan evaluasi dari perencanaan pemulangan yang dikerjakan
sesuai bidang ilmu keperawatan.

BAB III
TATA LAKSANA

3. TAHAP-TAHAP PEMULANGAN PASIEN

a. Pengkajian
Pengkajian perencanaan pemulangan terdiri dari “apa dan kapan” maksud dari apa
adalah apa yang harus di kaji dalam perencanaan pemulangan dan kapan yang
berarti kapan pengkajian dilaksanakan (Bull dan Robert;2001). Pengkajian tentang
apa meliputi lima area yaitu: pengkajian area kognitif, psikologis, status ekonomi
atau finansial, akses dan dukungan lingkungan baik formal maupun informal.
Sedangkan untuk mengetahui kapan pengkajian perencanaan pemulangan
dilakukan adalah sejak pasien masuk ke rumah sakit atau pada saat skrining atau
kontrol kesehatan. Pada ini diharapkan discharge planning mengetahui semua
kebutuhan pasien (Bull dan Robert;2001). Pengkajian mencakup pengumpulan dan
pengorganisasian data tentang pasien. Ketika melakukan pengkajian kepada
pasien, keluarga merupakan bagian dari unit perawatan. Pasien dan keluarga
harus aktif dilibatkan dalam proses discharge planning agar transisi dari rumah
sakit ke rumah dapat efektif.

b. Elemen penting dari pengkajian discharge planning adalah:


1) Data Kesehatan
2) Data Pribadi
3) Pemberi Perawatan
4) Lingkungan
5) Keuangan dan Pelayanan yang dapat mendukung.
3

c. Diagnosa
Diagnosa keperawatan didasarkan pada pengkajian discharge planning,
dikembangkan untuk mengetahui kebutuhan pasien dan keluarga. Keluarga
sebagai unit perawatan memberi dampak terhadap anggota keluarga yang
membutuhkan perawatan. Adalah penting untuk menentukan apakah masalah
tersebut aktual atau potensial.

d. Perencanaaan
Menurut (Simmons;1986) dikutip oleh (Jackson:1994) bahwa suatu rencana
pemulangan akan efektif bila ada tanggung jawab bersama dalam memberikan
pelayanan kepada pasien dan keluarga. Perencanaan pemulangan didasarkan
pada kebutuhan pasien yang didapatkan dari hasil pengkajian lengkap oleh tim
sehingga dapat direncanakan tanggal pemulangan dengan melibatkan pasien dan
keluarga serta pemberi pelayanan. Perencanaan pemulangan juga melibatkan
petugas pelayanan kesehatan komunitas dalam hal ini adalah Puskesmas, (Bull
dan Robert;2001).
Menurut (Luverne & Barbara, 1988) perencanaan pemulangan pasien
membutuhkan identifikasi kebutuhan spesifik pasien. Kelompok perawat berfokus
pada kebutuhan rencana pengajaran yang baik untuk persiapan pulang pasien,
yang disingkat dengan METHOD, yaitu:

1) Medication (obat)
Pasien sebaiknya mengetahui obat yang harus dilanjutkan setelah pulang.

2) Environment (Lingkungan)
Lingkungan tempat pasien akan pulang dari rumah sakit sebaiknya aman.
Pasien juga sebaiknya memiliki fasilitas pelayanan yang dibutuhkan untuk
kontinuitas perawatannya.

3) Treatment (pengobatan)
Perawat harus memastikan bahwa pengobatan dapat berlanjut setelah pasien
pulang, yang dilakukan oleh pasien atau anggota keluarga. Jika hal ini tidak
memungkinkan, perencanaan harus dibuat sehingga seseorang dapat
berkunjung ke rumah untuk memberikan keterampilan perawatan.

4) Health Teaching (Pengajaran Kesehatan)


Pasien yang akan pulang sebaiknya diberitahu bagaimana mempertahankan
kesehatan. Termasuk tanda dan gejala yang mengindikasikan kebutuhan
pearwatan kesehatan tambahan.

5) Outpatient referral
Pasien sebaiknya mengenal pelayanan dari rumah sakit atau agen komunitas
lain yang dapat meningkatan perawatan yang kontinu.

6) Diet
Pasien sebaiknya diberitahu tentang pembatasan pada dietnya, la sebaiknya
mampu memilih diet yang sesuai untuk dirinya.
4

e. Implementasi dan dokumentasi.


Implementasi adalah pelaksanaan rencana pengajaran dan referral. Seluruh
pengajaran yang diberikan harus didokumentasikan pada catatan perawat dan
ringkasan pulang (Discharge summary). Instruksi tertulis diberikan kepada pasien.
Demonstrasi ulang menjadi harus memuaskan. Perencanaan pemulangan di mulai
dari pencatatan saat pengumpulan data sampai pasien masuk ke ruang perawatan,
(Fisbach;1994). Dokumentasi yang akurat pada proses perencanaan pemulangan
pasien sangat penting dalam proses perawatan yang aman dan dapat
dipertanggung jawabkan,(Nordstrom dan Garduff;1996). Hal ini juga untuk
menjamin perawatan pasien secara berkelanjutan dan terorganisasi.

f. Evaluasi
Menurut (Staff; 1993) dikutip oleh (Jackson;1994) bahwa suatu hasil rehabilitasi
yang efektif merupakan suatu kombinasi dari penyusunan perencanaan
pemulangan sebelum pasien masuk hingga pasien keluar Rumah Sakit.
Perencanaan dan penyerahan harus diteliti dengan cermat untuk menjamin
kualitas dan pelayanan yang sesuai. Evaluasi berjalan terus-menerus dan
membutuhkan revisi dan juga perubahan. Evaluasi lanjut dari proses pemulangan
biasanya dilakukan seminggu setelah pasien berada di rumah. Ini dapat dilakukan
melalui telepon, kuisioner atau kunjungan rumah (home visit)

BAB IV
DOKUMENTASI

4. Dokumentasi. Dalam melaksanakan discharge planning harus selalu di


dokumentasikan dalam catatan rekam medis secara terintegrasi yaitu meliputi:
a. Kebutuhan edukasi.
b. Instruksi perawatan selama di rumah.
c. Obat-obatan yang harus diminum atau diteteskan.
d. Alat bantu yang digunakan selama di rumah dalam merawat luka.
e. Makanan yang harus di hindari
f. Waktu kontrol pasien untuk follow up

Kepala RSAU dr. M. Salamun,

dr. Didik Kestito, SpBU


Kolonel Kes NRP 512677

You might also like