Professional Documents
Culture Documents
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
kemakmuran para pemilik atau para pemegang saham melalui kenaikan nilai
baik, adanya kekayaan yang dimiliki para pemegang saham dan perusahaan
perusahaan mencerminkan nilai aset yang dimiliki dan sangat penting karena
dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran
Kusnandar, 2020)
1
2010).Optimalisasi nilai perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dapat
lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan (Fama & French, 1998)
yaitu , Return on Asset, Debt to Asset Ratio, Current Ratio, Firm Size,
dimilikinya.(Widodo, 2019)
dan akan menciptakan nilai perusahaan yang semakin tinggi serta dapat
hutang terhadap total aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi hasil
2
maupun pemegang saham.Debt to Assets Ratio (DAR) mempunyai
pengertian perbandingan antara total utang dengan total aset yang dimiliki
oleh perusahaan.
Menurut (Siahaan et al., 2016), Debt to Assets Ratio adalah rasio total
ketika jatuh tempo. Harus dipahami bahwa penggunaan Current ratio dalam
kasar, oleh karena itu perlu adanya dukungan analisa secara kualitatif dan
atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
likuid sebuah perusahaan maka nilai current ratio akan semakin tinggi.
investor akan meningkat hal ini akan meningkatkan citra perusahaan dimata
3
Chabachib, 2017).Current ratio terlalu tinggi akan dianggap tidak bagus
Dividen Payout Ratio (DPR) yang merupakan bagian dari laba bersih
Hand Besarnya dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham akan
menjadi daya tarik bagi pemegang saham karena sebagian investor cenderung
4
memprediksi pencapaian perusahaan di masa depan (Pantow, Murni dan
dari suatu perusahaan dan kemampuan daya saing perusahaan dalam satu area
industri yang sama. Prospek pertumbuhan yang baik di masa depan yang
5
1.2 Rumusan Masalah
2021?
2021?
6
Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2019-
2021?
1.3 Tujuan
7
5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Firm Size terhadap
Periode 2019-2021.
Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dicapai, maka penelitian ini akan
bermanfaat:
a. Bagi Penulis
permasalahan.
8
Ratio, Firm Size,Dividend Payout Ratio,Dan Sales Growth
b. Bagi Perusahaan
sebuah keputusan.
Value).
9
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada perusahaan
Sales Growth adapun pada nilai perusahaan membatasi hanya pada Price
Book Value(PBV).
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
nilai perusahaan.
Thomas Firdaus Hutahean, Siti Tiffany Guci (2019) dalam sebuah penelitian
yang berjudul ‘’Pengaruh Sales Growth, Firm Size, Debt Policy, Return On
Asset Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan property Dan Real Estate
11
untuk menguji pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan,
Property and Real Estate periode 2013-2016 yang terdaftar di Bursa Efek
pemegang saham.
mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan sub sektor BEI pada sektor
property dan real estate. Dalam analisis ini, mekanismenya bersifat kuantitatif.
Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan
dari 8 Perusahaan Sub Sektor Property & Real Estate. Dividend Pay out Ratio
atau DPR (X1), Tarif Pajak Efektif Tunai atau Cash ETR (X1), dan Nilai
12
pendekatan analisis data yang digunakan. Hasil pengujian model 1
(Sugiyono, 2009:3).
13
2.2.3 Fungsi Manajemen Keuangan
a. Keputusan Investasi
b. Keputusan Pendanaan
c. Kebijakan Dividen
situasi keuangan perusahaan dan hasil operasi pada waktu tertentu. Jenis
laporan keuangan seperti Neraca, Laporan laba rugi, Laporan ekuitas, serta
14
2.2.5 Nilai Perusahaan
nilai jual diatas nilai likuidasi adalah nilai dari organisasi manajemen yang
sekarang dari arus pendapatan atau kas yang diharapkan diterima pada
masa yang akan datang. Jenis alat ukur nilai perusahaan yang digunakan
dijelaskan di atas maka dapat dikaitkan dengan sebuah teori yang disebut
15
Menurut Jogiyanto (2010, hal. 392), “Informasi yang
atau signal buruk (bad news). Jika pengumuman tersebut menjadi signal
16
secara luas diperdagangkan,sebua nilai pendekatan dpat dibangun
untuk arus kas ini kemudian akan ditentukan dan akan menjadi
emiten.
kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk
17
badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan
menghasilkan laba.
18
yang diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal asing yang telah
modal sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang baik,
Jika hasil dari aktiva lebih dari atau sama dengan 10%, maka
merupakan konversi nilai uang saat ini untuk memperoleh arus kas dimasa
19
tercermin pada sisi aktiva perusahaan dan oleh karena itu istilah Return On
penjualnya.
20
dapat menggunakan salah satu atau keduanya dalam rangka usaha
investasinya.
sebagai berikut :
operating assets. Oleh karena itu, semakin besar rasio ini semakin
menghasilkan laba.
21
Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang dihadapi dan
membiayai aktiva.
total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa aktiva
menyatakan : Rasio ini mengukur beberapa besar aktiva yang dibiayai oleh
kreditur. Semakin tinggi debt ratio semakin besar jumlah modal pinjaman
ini meunjukkan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aktiva lebih besar
rasionya lebih aman (solvable). Bisa juga dibaca beberapa porsi utang
dibandingkan aktiva.
seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh utang atau seberapa
22
Sama dengan Debt To Equity Ratio, manfaat dari Debt To
Total Utang
Rasio Utang Atas Aktiva =
Total Aktiva
23
2.2.8 Current Ratio
secara kasar, oleh karena itu perlu adanya dukungan analisa secara
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
24
pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar merupakan rasio
Asset Lancar
Current Ratio =
Hutang Lancar
2020).
berhubungan dengan
25
penentuan prosentase besar kecilnya laba bersih yang akan di bagikan
semua atau ditahan dalam bentuk laba ditahan. Hal ini menunjukkan
informasi sinyal yang positif bagi para investor karena jumlah dividen
perusahaan, hal ini sejalan dengan signaling theory yang mana pembagian
saham.
26
terjadi pengurangan dalam Perusahaan harus memaksimalkan peningkatan
laba agar tidak terjadi pengurangan dalam pembagian dividen yang akan
Dewi & Suryono, 2019).Oleh karena itu Dividen Payout Ratio Dividend
dibagikan kepada para pemegang saham akan menjadi daya tarik bagi
27
menyeluruh bahwa kondisi keuangan lebih baik daripada yang
akan berdampak baik pada PBV (Crane et al., 2016). Hal ini
Wirajaya (2013) dan Pantow, S. Murni, and Trang (2015), bahwa besarnya
28
mendukung kegiatan operasional sehingga meningkatkan harga saham
Firm Size ( Ukuran perusahaan )Besar kecilnya usaha tersebut ditinjau dari
ukuran aset. Karena total asset perusahaan bernilai besar maka hal ini
natural.
stabil biasanya dimiliki oleh perusahaan yang besar. Penentuan firm size
29
Semakin besar ukuran perusahaan, maka akan semakin mudah pula
jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Menurut Hilmi dan Ali (2008) dalam
besar kapitalisasi pasar maka akan semkin besar pula perusahaan tersebut
diukur dengan rasio antara aset tetap perusahaan dan total aset
yang dimiliki.
30
2.2.11 Sales Growth
Pertumbuhan penjualan (sales growth) adalah salah satu faktor yang dapat
Trang, 2015).
dari suatu perusahaan dan kemampuan daya saing perusahaan dalam satu
area industri yang sama. Prospek pertumbuhan yang baik di masa depan
31
memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai perusahaan pada
perusahaan.
akan datang.
besar laba yang diperoleh perusahaan diukur dari nilai aset yang dimiliki
32
perusahaan. Oleh sebab itu return on asset sebagai salah satu rasio
perusahaan. Semakin tinggi return on asset ini semakin baik keadaan suatu
(Halimah dan Komariah, 2015). Teori ini didukung oleh penelitian Putri
perusahaan.
33
2.3.2 Pengaruh Dept To Asset Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat aktiva yang dimiliki
penelitian ini diproksikan dengan rasio Debt to Assets Ratio (DAR). Debt
utang dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan (Sutama & Lisa,
2019).
34
Penelitian yang telah dilakukan oleh (Permatasari & Azizah, 2018)
menurut (Andriani & Rudianto, 2019), variabel Debt To Total Asset Ratio
sebagai berikut:
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata
kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula
current ratio nya akan semakin tinggi. Tingkat current ratio yang tinggi
35
signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh
terhadap nilai perusahaan yang diukur oleh price to book value, sedangkan
banyak investor yang menaruh perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini
stabil, sehingga akan lebih menarik minat investor untuk memiliki saham
saham akan memacu naiknya harga saham perusahaan di pasar modal, dan
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prasetyorini
36
(2013) dalam Pratama dan Wiksuana (2016), yang menyatakan bahwa
sebagai berikut :
ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba ditahan semakin sedikit
laba sebagai laba ditahan dan pembayaran dividen merupakan aspek utama dalam
juga dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham di lain pihak,
tetapi kedua tujuan tersebut selalu bertentangan. Sebab kalau makin tinggi tingkat
dividen yang dibayarkan, berarti semakin sedikit laba yang ditahan, dan sebagai
besar dari pendapatan yang tersedia untuk pembayaran dividen adalah semakin
kecil. Persentase dari pendapatan yang akan di bayarkan kepada pemegang saham
sebagai cash dividen disebut dividen payout ratio . Dengan demikian dapatlah
oleh perusahaan berarti makin kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan
37
Kebijakan dividen dalam suatu perusahaan merupakan hal yang
dipresentasikan dalam Dividend Pay Out Ratio (DPR). Dividend Pay Out
Ratio (DPR) inilah yang akan menentukan besarnya dividen per lembar
saham (Dividend Per Share) dibandingkan dengan Laba per lembar saham
(Earning Per Share). Jika dividen yang dibagikan besar maka hal tersebut
38
dilakukan oleh (Mayogi dan Fidiana 2016) menunjukkan bahwa kebijakan
dari tahun
dilakukan harus didukung dengan harta atau aktiva dan bila penjualan
Brigham,1991:95)
39
sedangkan ROA dan struktur modal berpengaruh positif signifikan
40
2.4 Kerangka Pikir
Return On Asset
(X1) H1
Current Ratio H3
(X3)
Nilai Perusahaan
H4
(Y)
Firm Size
(X4) H5
Sales Growth
(X6)
41
2.5 Hipotesis
Nilai Perusahaan.
Perusahaan.
Perusahaan.
Perusahaan.
42
BAB III
METODE PENELITIAN
dalam bentuk laporan keuangan dari situs resmi Bursa Efek Indonesia
3.2.1 Lokasi
(www.idx.co.id).
43
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Indonesia.
2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 11/6/1997 Barang Konsumsi Makanan & Minuman
3 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk 10/7/2012 Barang Konsumsi Makanan & Minuman
4 BTEK Bumi Teknokultura Unggul Tbk 14/05/2004 Barang Konsumsi Makanan & Minuman
5 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk 8/5/1995 Barang Konsumsi Makanan & Minuman
6 CAMP Campina Ice Cream Industry Tbk 19/12/2017 Barang Konsumsi Makanan & Minuman
7 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 9/7/1996 Barang Konsumsi Makanan & Minuman
8 CLEO Sariguna Primatirta Tbk 05/05/2017 Barang Konsumsi Makanan & Minuman
9 DLTA Delta Djakarta Tbk 12/2/1984 Barang Konsumsi Makanan & Minuman
10 DMND Diamond Food Indonesia Tbk 22/1/2020 Barang Konsumsi Makanan & Minuman
44
11 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 7/10/2010 Barang Makanan &
Konsumsi Minuman
12 IIKP Inti Agri Resources Tbk 20/10/2002 Barang Makanan &
Konsumsi Minuman
13 IKAN Era Mandiri Cemerlang Tbk 12/2/2020 Barang Makanan &
Konsumsi Minuman
14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14/07/1994 Barang Makanan &
Konsumsi Minuman
15 KEJU Mulia Boga Raya Tbk 25/11/2019 Barang Makanan &
Konsumsi Minuman
16 MGNA Magna Investama Mandiri Tbk 7/7/2014 Barang Makanan &
Konsumsi Minuman
17 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 17/01/1994 Barang Makanan &
Konsumsi Minuman
18 MYOR Mayora Indah Tbk 4/7/1990 Barang Makanan &
Konsumsi Minuman
19 PANI Pratama Abadi Nusa Industri Tbk 18/09/2018 Barang Makanan &
Konsumsi Minuman
20 PCAR Prima Cakrawala Abadi Tbk 29/12/2017 Barang Makanan &
Konsumsi Minuman
21 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk 18/10/1994 Barang Makanan &
Konsumsi Minuman
22 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk 28/06/2010 Barang Makanan &
Konsumsi Minuman
23 SKBM Sekar Bumi Tbk 5/1/1993 Barang Makanan &
Konsumsi Minuman
24 SKLT Sekar Laut Tbk 8/9/1993 Barang Makanan &
Konsumsi Minuman
25 STTP Siantar Top Tbk 16/12/1996 Barang Makanan &
Konsumsi Minuman
26 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk 14/02/2000 Barang Makanan &
Konsumsi Minuman
27 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry & Trading 2/7/1990 Barang Makanan &
Company Tbk Konsumsi Minuman
3.3.2 Sampel
45
sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Adapun
periode 2019-2022,
2019-2022,
46
14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
Tabel 3.2 Daftar perusahaan Manufaktur Sub Sektor Food & Beverage
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Menurut Sugiyono (2012), data sekunder adalah sumber data yang tidak
Yang digunakan dalam penelitian adalah data yang diperoleh dari Bursa
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu data
besaran atau variabel yang diwakilnya.Sifat data ini adalah rentan waktu
(time series) yaitu data yang merupakan hasil pengamatan dalam suatu
47
Untuk pengumpulan data digunakan teknik dokumentasi. Peneliti
Teknik analisis data adalah model analisis regresi berganda untuk melihat
diteliti melalui data sampel. Pada statistik deskriptif ini akan diberikan
1. Uji Normalitas
48
mengukur perbedaan skewness dan kurtosis data dan dibandingkan
2. Uji Multikolonieritas
Fhitung <Fkritis pada alpha dan kebebasan tertentu (kecil dari 80%)
3. Uji Heteroskedastisitas
dari residual pada semua pengamatan dalam model regresi. Metode ini
bebas terhadap variabel terikat. Uji ini dapat dilakukan dengan uji
49
linear dengan melihat nilai probabilitas (t-statistic). Jika nilai
probabilitas (t-statistic) lebih besar dari tingkat alpha 0.05 maka data
probabilitas (t-statistic) lebih kecil dari tingkat alpha 0.05 maka data
independen.
Dimana
Y= Nilai Perusahaan
α = Bilangan Konstanta
x3 = Current Ratio
x4 = Firm Size
50
x6 = Sales Growth
X e = Standar Error
Uji ini digunakan untuk menguji kelayakan model regresi (fit test).
(α = 5%). Jika angka F-statistik > Alpha (Prob. > 5%), artinya variabel
nilai ttabel dapat dilihat dari tabel t dengan tingkat signifikansi alpha
sebesar 0.05 (α = 5%) dan derajat kebebasan (df) = n-2 atau 30-2=28
51
(1,70). Jika nilai signifikansi uji t < 0.05, ini artinya ada pengaruh
korelasi (R2) ini berkisar antara 0 < R2< 1 (Dewi et al., 2014). Nilai
2016).
9.Regresi data panel terdiri atas data time series dan cross section.
yang berbeda. Data panel adalah data dari sejumlah individu yang
52
observasi sejumlah NT. Apabila setiap individu memiliki Data panel
adalah data dari sejumlah individu yang sama yang diamati pada kurun
berikut :
tinggi rasio ini maka semakin tinggi pula resiko yang akan di hadapi
oleh perusahaan.
53
Total Utang
Rasio Utang Atas Aktiva =
Total Aktiva
Dan rumus Debt to Asset Ratio menurut Kasmir (2008, hal.156) yaitu :
Total Debt
Rasio Total Utang =
Total Asset
3. Current Ratio
Asset Lancar
Current Ratio =
Hutang Lancar
perusahaan tersebut.
5. Firm Size
tersebut.
54
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:
6. Sales Growth
berikutnya.
55