Professional Documents
Culture Documents
Proposal Tiara Vanessa New - 191222
Proposal Tiara Vanessa New - 191222
HALAMAN SAMPUL
PROPOSAL MINI
DISUSUN OLEH :
TIARA VANESSA
NIM: 2019206203072
HALAMAN JUDUL
Proposal Mini
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Mata Kuliah Motodologi
Penelitian Semester 7
DISUSUN OLEH :
TIARA VANESSA
NIM: 2019206203072
ii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah metodologi
keperawatan yaitu mini proposal yang berjudul “Hubungan Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat dengan Kejadian ISPA pada Balita di RS. Islam Metro Kecamatan
Metro Timur Tahun 2022” ini dengan lancar tanpa suatu halangan apapun.
Peneliti menyadari bahwa bantuan dan juga berkat dukungan dari berbagai pihak
mini proposal ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, peneliti berterimakasih
kepada semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung memberikan
konstribusi dalam menyelesaikan mini proposal ini. Secara khusus dalam
kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Ibu Ns. Rita Sari, Kep selaku Kepala Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
2. Ibu Elmi Nuryati, M.Epid selaku dosen mata kuliah metodologi penelitian
sekaligus Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Pringsewu.
3. Bapak Ns. Fitra Pringgayuda, M.Kep,, Ibu Ns. Hj. Marlinda, M.Kep,
Sp.Kep.Mat., Ibu Nur Fadhilah, M.Kes yang juga selaku dosen mata
kuliah metodologi penelitian.
4. Bapak Ns. Andri Yulianto, S.Kep, M.Kes . selaku pembimbing yang mana
ditengah kesibukannya telah meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan, arahan dengan sabar dan selalu mampu memberikan motivasi
bagi peneliti sehingga mini proposal ini dapat diselesaikan dengan baik
5. Teman-teman keperawatan yang telah menjadi teman diskusi dan bertukar
pikiran serta saling mendukung dalam proses pengerjaan mini proposal ini.
6. Serta seluruh anggota keluarga saya, terutama orang tua saya terimakasih
atas kasih sayang dan pengorbanan yang selalu diberikan kepada peneliti
guna menyelesaikan mini proposal ini.
Semoga Allah SWT membalas semua yang telah diberikan Bapak/Ibu serta
iii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
semuanya, kiranya kita semua tetap dalam lindungan-Nya. Peneliti menyadari
masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu peneliti
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kedepannya lebih
baik lagi.
Demikian kata pengantar yang dapat peneliti sampaikan. Semoga mini proposal
ini dapat bermanfaat bagi peneliti, bagi respomdem dan perkembangan dunia
kesehatan serta bagi para pembacanya.
( Tiara Vanessa )
iv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN SAMPUL................................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
DAFTAR BAGAN........................................................................................... vii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 7
D. Ruang Lingkup................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian.............................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR TABEL
vi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR BAGAN
vii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
I n f e k s i s a l u r a n p e r n a f a s a n A k u t ( I S P A
m e n i n g g a l d u n i a , 1 6 % d i a n t a r a n y a d i a k i b a
m e r u p a k a n s a l a h s a t u m a n i f e s t a s i d a r i I S PA ( I D A I , 2 0 1 6 ) . P e n y a k i t I n
saluran pernafasan akut(ISPA) sering terjadi pada anak anak, episode penyakit
batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3-6 kali per tahun (rata-rata 4
k a l i p e r t a h u n ) ( M a s r i a d i , 2 0 1 7 ) . B e r d a s a r k a
p e r n a f a s a n a k u t ( I S PA ) t e r t i n g g i t e r j a d i p a d a k e l o m p o k u m u r s
empat tahun yaitu sebesar 13,7% (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Infeksi
s a l u r a n p e r n a f a s a n a k u t ( I S PA ) p a d a b a l i t a d i k o t a l a m p u n
laki (53,3%) dan lahir dengan berat badan normal (94,6%), untuk ra
penderita ISPA pada balita adalah keluarga yang berpenghasilan rendah (Dhiny
Easter, 2018).
1
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2
jamur. Salah satu contoh penyakit infeksi yang menjadi masalah saat ini yaitu
i n f e k s i s a l u r a n p e r m a f a s a n a k u t ( I S PA ) y a n g s a m p a i s a a t i n i m a s i h m e n j a
A k u t , i s t i l a h i n i d i a d a p t a s i d a r
Acute Respiratory infections (ARI) infeksi penyakit akut yang menyerang salah
satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari idung (saluran atas)
kompleks yang disebabkan oleh virus seperti rotavirus, virus Influensa, bakteri
S t r e p t o c o c c u s p n e u m o n i a e d a n b a k t e r
Faktor yang mempengaruhi terjadi nya ISPA pada balita yang sering
banyak di tenggorokan, tepapar polusi udara oleh asap rokok, gas beracun dan
lain lain. Penyebab umum infeksi saluran napas atas adalah virus dan bakteri.
P e n y a k i t i n i d i a w a l i d e n g a n g e j a l a p a n a s d a
tenggorokan sakit atau nyeri telan, pilek,batuk kering atau berdahak. Penyakit
I S P A b e r l a n g s u n g s e l a m a 1 4 h a r i , d a n d a p
adalah nafsu makan yang menurun, badan lesu, perasaan sakit (malaise), sakit
kepala dan sakit tubuh, influenza, rewel dan merasa tidak nyaman. Paru-paru
yanh dapat terjadi akibat infeksi saluran permafasan akut (ISPA), antara lain
gahal napas karena paru-paru berhenti berfungsi, dan gagal jantung kongestif .
Selain beberapa faktor di atas bahwa salah satu faktor resiko meningkat
seperti : kebersihan air yang tidak memadai, bahkan kebiasaan buang air besar
minuman beralkohol, serta tidak mencuci tangan dengan sabun. Karena ISPA
adalah salah satu penyakit menular maka penyebab utama nya disebabkan oleh
lingkungan rumah yang dapat menular cepat ke balita. (Idris Handriana, 2018)
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu faktor
adalah semua prilaku kesehatan yang atas kesadaran sehingga anggota keluarga
bayi ASI Eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih,
mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan kamar mandi yang
sehat seperti buah dan sayur setiap harinya, melakukan aktifitas fisik se
menunjukan bahwa prilaku hidup bersih adalah merupakan salah satu faktor
y a n g d a p a t m e m p e n g a r u h i k e j a d i a n I S PA p a d a a n a k b a
penelitian nya pada tahun (2018) hidup beraih dan sehat (PH
kejadian ISPA pada balita di Kabupaten Majalengka tahun (2018) dengan nilai
p value = 0,016. Be rdasa rkan nil ai O R diperol eh s ebes ar 2,466 yang a rtinya
bahwa ibu balita yang PHBS-nya kurang baik berpeluang anak nya mengalami
I S PA s e b e s a r 2 , 4 6 6 k a l i d i b a n d i n g i b u b a l i t a y a n g P H B S n y a b a i k . M e n u r u t
dan sehat yang sedang berjumlah 61 orang. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
yang tidak maksimal dapat disebabkan oleh pengetahuan responden yang masih
didapatkan nilai angka yang sangat rendah yaitu: 1,1 dan 3,4. Dan menur
h a s i l p e n e l i t i a n y a n g d i l a k u k a n o l e h N u r l i n d a ( 2 0 2 2 ) d i D e s a Ta r a
pernafasan akut (ISPA) pada balita dapat dilihat bahwa dari 67 responden yang
kurang baik menerapkan PHBS terdapat 5 balita (7,5%) yang tidak mengalami
I S PA . S e d a n g k a n d a r i 5 0 r e s p o n d e n d e n g a n P H B S b a i k t e r d a
(14,0%) yang mengalami ISPA. Hasil uji chi-square didapatkan nilai P-value
hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan kejadian infeksi saluran per
H a s i l d a r i s t u d i p e n d a h u l u a n y a n g d i l a k
Tim ur pada ta hun 2022 tedapa t 168 kas us penderit a IS PA, dan pa ling s eri ng
diderita oleh balita yang saat ini masih menjadi prioritas penyakit utama pada
b a l i t a d i R S . I s l a m M e t r o k e c a m a t a n M e t r o Ti m
kejadian ISPA di RS. Islam Metro kecamatan Metro Timur pada tahun 2022 “
B. Rumusan Masalah
Pada kejadian ISPA dibeberapa negara bahkan di dunia masih menjadi
p e r n a f a s a n a k u t ( I S PA ) p a d a b a l i t a d i k o t a l a m p u n g m e n u n j u k a n r e s p o n d
dan lahir dengan berat badan normal (94,6%). Karena kurang nya kes adaran
diri tentang prilaku hidup bersih maka penyakit infeksi saluran pernafasan akut
(ISPA) masih terus meningkat Setiap harinya. Penyakit ini merupakan infeksi
saluran pernafasan akut dengan gejala demam, batuk kurang dari 2 minggu
Yakni apakah ada “ Hubungan prilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) dengan
k e j a d i a n I S PA p a d a b a l i t a d i R S I s l a m M e t r o K e c a m a t a n M e t r o Ti m u r p a d a
tahun 2022”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
T u j u a n u m u m d a r i p e n e l i t i a n i n i a d a l
2. Tujuan Khsuus
a. Me n g e t a h u i a p a k a h a d a k a r a k t e r i s t i
c. M e n g e t a h u i d i s t r i b u s i f r e k u e n s i k e j a d i a n I S P A p
D. Ruang Lingkup
Jenis penelitian yang akan digunakan pada pen
k u a n t i t a t i f d e n g a n p cernods es k sa et ca tn P
i oennael l. i t i a n i n i b e r f o k u s p a d a
m a s a l a h H u b u n g a n P r i l a k u h i d u p b e r s i h d a n S e h a t d e n g a n k e j a d i a n I S PA d i
rumah sakit Islam Metro pada tahun 2022, pada penelitian populasi pasien yang
di Rumah Sakit Swasta Islam Metro, kota metro pusat pada tahun 2022
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
memberikan sumbangan konsep dan teori khsuus nya tentang Pola hidup
bersih dan sehat, serta cara pencegahan dan penangan pada penderita ISPA
2. Manfaat Praktis
H a s i pl e n e l i t i a nd i hn ai r a p kdaanp a t d a p a t b e r m a n f a a t b a g i
PHBS sebagai salah satu cara pencegahan dan penularan pada penderita
I S PA k s h u s u s n y a p a d a B a l i t a . D a n b e r m a
b. Bagi keluarga
H a s i l P e n e l i t i a n i n
l e b i h m e n g e t a h u i p e n t i n g n y a P H B S u n t
terjadinya ISPA
H a s i l p e n e l i t i a n i n i d i h a r a p k amn ednaapmabt a h p e n g e t a h u a n
ilmu mengenai PHBS dengan kejadian ISPA balita, serta bisa dijadikan
H a s i l p e n e l i t i a nd i hn ai r a p k a n d a p a t m e n a m b a h p e n g e t a h u a n
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi ISPA
bagian atas (hidung ) dan saluran pernafasan bawah (alveoli) beserta organ
adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga dan pleura. Selain itu virus,
jamur dan bakteri juga merupakan salah satu penyebab terjadinya ISPA
(Padila 2019)
rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup saluran
adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari.. Batas 14 hari ini
9
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
10
yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai
penyakit yang parah dan mematikan, Namun demikian, sering juga ISPA
gejala biasanya cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam sampai beberapa
hari. Gejalanya meliputi demam, batuk, dan sering juga nyeri tenggorokan,
coryza (pilek), sesak napas, mengi, atau kesulitan bernafas. ISPA dapat
adneksa saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus atau bakteri. (Liza
anggraeni 2019)
2. Etiologi
bakteri, virus dan riketsia. ISPA bagian atas disebabkan oleh virus,
sedangkan ISPA bagian bawah dapat disebabkan oleh bakteri dan virus.
dalam penganannya. ISPA terdiri dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia.
ISPA disebabkan oleh virus dan bakteri. ISPA adalah infeksi akut
adalag tinggi nya presentase rumah yang belum menerapkan prilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS). Selain presentase rumah tidak sehat asap kayu
memasa setiap hari, masih banyak ibu ibu yang menggunakan kayu bakar
dalam rumah nya, dan asap rokok akibat perokok aktif didalam rumah
Timbulnya asap tersebut tanpa disadarinya telah mereka hirup sehari hari,
sehingga banyak masayarakat yang mengeluh batuk, sesak nafas, dan sulit
bernafas. Polusi dari kayu bakar tersebut termasuk dalam zat sat seperti
Dry basis, Ash, Carbon, Hidrogen, Sulfar, Nitrogen dan Oxygen yang
2021)
3. Klasifikasi ISPA
dibedakan atas dua kelompok umur yaitu kurang dari 2 bulan atau lebih
berikut :
1) ISPA Berat
cepat, yang lebih dari 60 napas per menit, dengan atau tanpa
2) ISPA Ringan
cepat, tidak memiliki sesak nafas atau laju pernapasan kurang dari
sebagai berikut :
1) ISPA Berat
2) ISPA Sedang
dengan golongan usia yakni 50x atau lebih per menit pada usia 2
bulan sampai dengan 1 tahun dan 40x atau lebih per menit pada
3) ISPA Ringan
Frekuensi nafas kurang dari 40x per menit untuk golongan usia 2
salah”
(Sugiyono 2016)
5. Faktor Resiko
a. Faktor Demografis
b. Faktor Biologis
c. Faktor Polusi
dapur
Faktor resiko infeksi pneumonia pada pasien (host) dalam hal ini pada
resiko pneumonia antara lain faktor lingkungan fisik rumah dan sosial
proses penyediaan udara dari ruangan baik secara alami atau mekanis,
secara holistik bukan saja kondisi sehat secara fisik melainkan juga
a. Prilaku Kesehatan
promotion behavior)
Contoh:
keluarga.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
b. Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Kesehatan
bersama-sama dalamsuatuorganisasi.
(Tri, 20114)
anak dengan orang tuanya dalam hal bentuk tubuh, proposi tubuh dan
lahir dari orang tua bukan penderita DM. Untuk upaya pencegahan,
anak yang lahir dari penderita DM harus diberi tahu dan selalu
pelatuknya (trigger).
B. Konsep PHBS
1. Definisi
yaitu rumah tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan dan tempat
2. Tujuan PHBS
dan kemauan masyarakat agar hidup sehat dan meningkatkan peran aktif
derajat hidup yang optimal. Terdapat 5 tatanan PHBS yaitu rumah tangga,
berinteraksi dan lain-lain. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat
3. Manfaat PHBS
Ada 5 (lima) tatanan PHBS yang dapat menjadi simpul untuk memulai
proaktif untuk :
1) Pengetahuan
2) Sikap
3) Keyakinan
kegiatan ini. Niat ikut serta dalam kegiatan ini akan menjadi tindakan
1) Fasilitas
bersih seseorang
2) Pelayanan kesehatan
3) pendapatan keluarga
tujuan yang terwujud dalam peran keluarga terutama orang tua, guru
kerjasama yang baik antara pihak rumah dan sekolah yang akan
1) Orang tua
2) Guru
Pihak kedua setelah orang tua yaitu guru untuk saling bantu
3) Petugas kesehatan
5. Indikator PHBS
Penelitian terkait hubungan prilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian
infeksi saluran permafasan akut pada balita, didukung oleh benerapa jurnal ,
diantaranya :
nilai p value 0,000 maka nilai p >0,05. Saran ditunjukan pada petugas
tentang gizi yang baik dan pencegahan ISPA dan sebagai bahan
bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga dengan kejaian ispa pada
pendekatan case control. Penelitian ini dilakukan pada bulan mei Jumlah
dengan responden. Tehnik analisa data menggunakan uji chi square dan
resiko terjadinya ISPA, dimana dari uji chi square menghasilkan P(0,027)
dalam rumah.
penelitian adalah sebanyak 40 balita. Hasil penelitian uji statistic uji chi-
square di peroleh nilai p value 0,003 < 0,05, kesimpulan dalam penelitian
ISPA.
Populasi penelitian ini adalah seluruh orang tua balita yang berkunjung
ke posyandu pada bulan Juli 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 117
univariat diperoleh dari 117 orang tua balita terdapat 67 orang tua balita
antara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan kejadian infeksi
saluran pernafasan akut (ISPA) pada balita di Desa Tarai Bangun Wilayah
penelitian ini yaitu perilaku hidup bersih dan sehat dan variabel dependen
D. Kerangka Teori
E. Kerangka Konsep
hubungan atau kaitan antara konsep atau terhadap konsep yang lainnya, atau
antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin
F. Hipotesis
Machmud 2016)
adalah:
Ha : Ada hubungan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan kejadian ISPA di
Ho : Tidak ada hubungan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan kejadian
A. Desain Penelitian
efektif dan efisien. Desain penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian
cross sectional
. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gejala satu
dengan gejala yang lain, atau variable yang satu dengan variable yang la
objek, kemudian diidentifikasi juga variable yang lain yang ada pada o
y a n g s a m a d a n d i l i h a
k e d u a. n Py aa d a j e n i s i n i , P e n e l i t i a n y a n g d i g u n a k a
d a n a k i b a t a t a u k a s u s y a n g t e r j a d i p a d a o b j e k
d i k u m p u l k a n s e c a r a s i m u l
(Notoatmodjo, 2014).
B. Variabel penelitian
Variable adalah ukuran atau ciri yang dimiliki anggota anggota suatu kelompok
yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain (Notoatmodjo
2014 ).
34
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
35
D a l a m p e n e l i t i a n i n i m e m i l i k i 2 ( d u a ) Va r i a b l e , Va r i a b l e I n
1. Variable independent
V a r i a b l e i n d e p e n d e n t d a l a m h aPle ri inlia ka du a H
l ai hd u p B e r s i h D a n
Sehat (PHBS)
2. Variable Dependen
Merupakan variable yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya
v a r i a b l e b e b a s . V a r i a b l e d e p e n d e n d a l a m
C. Definisi Operasional
O p e r a s i o n a l v a r i a b e l a d a l a h
y a n g d i s a j i k a n u k u r a n d a l a m p e n e l i t i a n .
merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan diten tukan karesteristiknya
(Syekhnurjati, 2017)
Table 3.1
Definisi Operasional
Dependen
2 Kejadian R a d a n Kuesioner
g s aMenggunakan
l u r Jawaban
a n Ordinal
Infeksi b a g i a n a t a s y a n g :
Saluran d i s e b a b k a n Ya = o1 l e h
Pernafasan i n f e k Tidak
s = i0 v i r u s
Akut m a u p u n r i kKemduian
e t s i a
(ISPA) t a n p a dikategorikan
d i :s e r t a i
r a d a n g p a r a n 1.k Mi m
e n g a l a m i g e j a l a
paru I n f e k s i s
p e r m a f a s a n a
( I S P A ) : A p a b i l a
d i d a p a t k a n
lebih dari 50%
2. Tidak mengalami
gejalas infeksi
saluran pernafasan
akut (ISPA) :
Apabila didapatkan
hasil nilai kuesioner
lebih kecil dari 50%
(Suryono &
Anggraeni, 2014 )
1. Populasi
a d a l a h s eamn ua akd e n g a n p e n d e r i t a i n f e k s i s a l u r a n p e r n a f
(ISPA) yang sedang menjalankan rawat inap di RS. Islam Metro Kecamatan
2. Sample
Sample adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
Keterangan :
n : Ukuran Sampel
N : Ukuran Populasi
3. Teknik sampling
s e s u a i d e n g a n y a n g( t du ij ku ea hn e/ m
n da as ka il a ph
y a n g t e l a h d i k e n a l s e b e l u m n3)y. a A( gNa ur r sk aa lr aa m
k t, e 2r i0 s1t i k
a. Kriteria inklusi
1) K e l u a r g a d e n g a n b a l i t a y a n g b e r ad li a w
m ialtakyaanh R S . I s l a m
akut (ISPA)
b. Kriteria eksklusi
1) K e l u a r g a d e n g a n b a l i t a
2) P a s i e n b a l i t a y a n g b e l u m p e R
r nSa. h I sb lear m
o bM
a te tdr io
akut (ISPA)
F. Etik penelitian
eksplorasi ke rahasiaan bebas dari derita bebas menolak menjadi responden dan
akan terjadi bila bersedia menjadi subjek penelitian titik pada penelitian ini
62 o r a n g r e s p o n d e n t e l a h m e n y e t u j u i u n t u k m e n j a d i r e s p o
penelitian ini
P a d a p e n e l i t i a n i n i k e r a h a s i a a n i d e n t i t a s s
s e h i n g g a p e n e l i t i s e n g a j a t i d a k m e n c a n t u
pengumpulan data
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
peneliti hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset
j a w a b a n y a n g d i b e r i k a n . S u b j e k b e r h a k u n t u k
disebarluaskan.
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujur
d i k o n d i s i k a n s e h i n g g a m e m e n u h i p r i n s i p k e t e r
sama, apa membedakan gender, agama, etnis dan sebagainya (Milton dalam
Notoatmodjo, 2014).
Yang Ditimbulkan)
subjektif oleh karena itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau
paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stress ataupun kematian subjek
1. Instrumen
I n s t r u m e n t a d a l a h a l a t b
d a l a m k e g i a t a n t e r s e b u t m e n j a d i s i t e m a t
s e h a t , m e n g g u n a k a nS ke du ae ns ig ok na en r .i n s t r u m e n t a l a m p e n e l
1. Lembar Kuisioner
Yang terdiri dari 2 variabel kuesioner Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Kue si oner P eril aku H idup Bers ih D an S ehat (PH BS ) denaga n cara
h i d u p b e r s i h d a n s e h a t y a i t u k e b i a s a a n m e
2. Uji Validitas
Uji validitasi merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu
b e n a r- b e n a r m e n g u k u r a p a y a n g. dM
i uakmupr u m e n g u k u r a p a y a n g
s e h a r u s y a h e n d a k d i u k u r ( N o t o a
m e n y a n g k u t a k u r a s i i n s t r u m e n , y a i t u u n
kuesioner yang dis usun tersebut valid/sohih, maka perlu diuji dengan
uji korelasi antara score (nilai) tiap-tiap butir pertanyaaan dengan skor
validitas dilakatan valid jika harga r > rtabel pada nilai signifikasi
hitung
5 % . S e b a l i k n y a , p e r t a n y a a n d i k a t a k
3. Uji reliabilitas
(ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap hal yang
realibel.
a. 0,8 – 1,0
b. 0,6 – 0,79
c. < 0,6
: Reliabilitas baik
: Reliabilitas diterima
H. Pengumpulan Data
diperoleh dari data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek
d e n g a n r e n c a n a y a n g t e l a h d i t e t a p k a n .
merupa kan ala t ukur denga n beberapa pertanya an yang berhubunga n dengan
baik arikunto 2014. Data yang telah dikumpulkan melalui kuisioner kemudian
1. Editing
sioner
2. Coding
3. Processing
Setelah semua data yang yang dikeluarkan terisi dengan benar dan juga telah
d i b er i s k o r, s e l a n j u t n y a a d al a h m e mp r o s e s d a t a y a n g s u d a h d i e n t r i d a
p r o g r a m k o m p u t e r. K e m u d i a n m e n g h i t u n g a t a u m e n c a t a t d a t a y a n g t e l a
frekuensi.
4. Cleaning
mengentri ke komputer
J. Analisa data
1. Analisis Univariat
y a i t u d a t a d e m o g r a f i p a s i e n . A n a
komputerisasi.
2. Analisis bivariat
v a r i a b e l y a n g d i d u g a b e r h u b u n g a n d e n g a n b e r k
2 01 4. A n a l i s i s b i v a r i a t b e r t u j u a n u n t u k m e n g e t a h u i
m e l i h a t h u b u n g a n d u a v a r i a b e l t e r s e b u t . P a
m e n g e t a h u i h u b u n g a n d a r i v a r i a b e l i n
e s t i m a s i r i s i k o ot ue tr cj ao dsmeienb ya ag a i p e n g a r u h a d a n y a v a r i
independen.
Angsyi, A. (2018) Faktor -faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada
anak balita di rumah sakit umum daerah Kota Kendari Propinsi Sulawesi
Tenggara.
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/618/1/SKRPSI.pdf
Ardinasari, Eiyta. (2016). Buku Pintar Mencegah Dan Mnegobati Penyakit Bayi
Dan Anak. Jakarta: Penerbit Bastari
https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Pintar_Mencegah_dan_Me
ngobati_Penya/wbUjEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=BUKU+PINTA+PENCEGAHAN+PENYAKIT+PA
DA+ANAK&printsec=frontcover
Ariani, D.U. (2020). Analisis Perilaku Ibu Terhadap Pencegahan Penyakit Diare
Pada Balita Berdasarkan Pengetahuan. Jurnal Ilmiah. Vol 12 No 1
http://jurnal.stikes-aisyiyahpalembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/
362
Asih, N.P., Saragih,,S.K.D. (2019). Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat
pada tatanan rumah tangga dengan kejadian diare pada balita.
https://jurnal.stikes-aisyiyah
palembang.ac.id/index.php/JAM/article/view/234
Gizi, S., Akademi, D., Panca, K., Pontianak, B., Akademi, D., Panca, K., &
Pontianak, B. (2018). Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 213. 8.
Nasution, A.R. (2019). Hubungan sanitasi dasar dengan kejadian diare pada balita
dikelurahan Hutaimbaru kota padang.jurnal universitas islam negeri
sumatera utara medan. http://repository.uinsu.ac.id/8369/
Nurtina, wa ode, Amiruddin, & Munir, A. (2017). Faktor risiko kejadian gizi
kurang pada balita di wilayah kerja puskesmas Benu-Benua Kota
Kendari. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(4), 778–787.
http://ojs.uho.ac.id/index.php/ampibi/article/view/5053
Ruhardi, A., dan Yuliansari,D.,(2021). Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) dengan kejadian diare pada balita.jurnal prosiding penelitian dan
pengabdian 2021 vol 1 no 1 (2021).
http://prosiding.rcipublisher.org/index.php/prosiding/article/view/106
Sumampow, O.J. (2017). Diara Pada Balita Suatu Tinjauan Dari Bidang
Kesehatan Masyarakat. Jakarta. CV Budi Utama
https://www.google.co.id/books/edition/Diare_Balita_Suatu_Tinjauan_da
ri_Bidang/93ZLDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=penyebab+diare+pada+balita&printsec=frontcover
Ummah, W.,Putri,S.I., (2020). Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
tatanan rumah tangga dengan kejadian diare pada balita di Polindes
Palaan Ngajum. vol 3 no 1 (2020).
http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jbk
IDENTITAS RESPONDEN
1. Pendidikan :
2. Jenis Kelamin :
3. Usia :
KUESIONER PHBS
A. Pemberian ASI Eksklusif
1. Apakah ibu memberikan ASI saja dari usia 0 - 6 bulan?
Ya Tidak
2. Apakah ibu memberi susu tambahan selain ASI dari usia 0 - 6 bulan?
Ya Tidak
3. Apakah ibu memberi anak makanan pendamping ASI dari usia 0 - 6
bulan?
Ya Tidak
Demikian penjelasan secara singkat mengenai penelitian yang akan saya lakukan
atas kerjasama dan bersedianya saudara menjadi responden dalam penelitian ini
saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Tiara Vanessa