Professional Documents
Culture Documents
Jadilah Pemandu Wisata Yang Baik
Jadilah Pemandu Wisata Yang Baik
Ketentuan Pidana
Pasal 72:
1. Barang siapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1)
dan (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat
1 (satu) bulan dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima
milyar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan mengedarkan,
atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran
Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Drs. ARIANUS MANDADUNG
Dra. MARGARETHA WADID RANTE, M.Si
Desain Sampul
Ahmad Suthami Putra
ISBN
978-623-95958-3-8
Diterbitkan oleh
Penulis
Salam Pramuwisata,
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa
ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pramuwisata
Indonesia (DPD HPI) Sulawesi Barat, Bapak Arianus
Mandadung profess Ibu Margaretha Wadid Rante, telah
menyelesaikan buku yang sangat berguna, baik bagi mereka
yang ingin menjadi Pramuwisata, maupun yang sudah
melakoni profesi tersebut, yang karena tuntutan profesinya
mesti meningkatkan kualitas dan kemampuannya sebagai
professional. Buku ini dapat melengkapi beberapa buku
tentang profesi Kepemanduan Wisata yang sudah beredar.
Mengingat peran pramuwisata yang di lapangan
lebih dikenal dengan sebutan gaid (guide), di mana dalam
melakukan pekerjaannya, posisinya berhadapan langsung
dengan wisatawan mewakili perusahan pemberi kerja dan
destinasi atau daerahnya. Di sanalah peran strategisnya
yang membutuhkan profession khusus yang mencakup
pengetahuan, keterampilan dan sikap/tingkah laku
untuk memenuhi kompetensinya sebagai pramuwisata.
Melalui kiprahnya, orang sering mengatakan bahwa
baik atau buruknya citra sebuah destinasi tergantung
pramuwisatanya. Pramuwisata harus dibekali kemampuan
public speaking, storytelling, dan interpretasi.
1. PEMANDU WISATA
Pemandu Wisata adalah seseorang yang memandu
dan membimbing wisatawan ke destinasi dan daya
tarik wisata, baik setelah melalui bimbingan/pelatihan
pemandu wisata, maupun secara alami belajar sendiri
sampai bisa mengantar dan membimbing wisatawan.
Walaupun memandu wisatawan secara baik dan benar,
tetapi secara administrasi dan hukum belum memiliki
lisensi untuk tugas tersebut. Sehingga belum berhak
menyandang nama sebagai Pramuwisata serta tidak
berhak memakai atribut/tanda pengenal Pramuwisata
yaitu Lencana Burung Cendrawasih dan Lisensi
Pramuwisata (Badge License) yang dipasang di dada
atau digantung seperti kalung panjang di leher.
Sama halnya dengan pengendara kendaraan
bermotor, ada yang bisa menyetir dengan baik dan
benar tetapi belum mempunyai Surat Izin Mengendara
(SIM) yang memiliki dasar hukum untuk mengemudi.
Demikian juga pemandu wisata mampu menjalankan
tugas secara baik dan benar, tetapi belum punya lisensi.
Resikonya, jika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan menyangkut keamanan negara dan daerah
misalnya bahkan menyangkut pribadi, maka pemandu
2. PRAMUWISATA
Pramuwisata adalah seseorang yang memandu
dan membimbing wisatawan ke destinasi dan daya tarik
wisata, sebelum menekuni profesi Pramuwisata sudah
mengikuti bimbingan/pelatihan pemandu wisata serta
dinyatakan lulus ujian pramuwisata. Dengan demikian,
berhak memiliki sertifikat dan lisensi pramuwisata.
Berhak memakai atribut/tanda pengenal pramuwisata
sesuai sertifikat dan lisensi yang dimiliki.
Dalam dunia kepariwisataan, istilah “guide”
masih lebih populer dibanding istilah “pramuwisata”.
Apa sebabnya karena biasa dihubungkan dengan
pramugari/pramugara, pramuria dan pramu-pramu
lainnya, tetapi istilah “guide” atau “tour guide” pasti
adalah orang yang profesinya mengantar wisatawan
atau turis.
1. PERSIAPAN FISIK
a. Kapan?
Sebelum melaksanakan tugas pemanduan sudah
ada orderan guide. Seorang Pramuwisata yang
baik, sebaiknya membuat daftar tugas sendiri dan
2. PERSIAPAN MENTAL
a. Penampilan Diri
Kesan pertama wisatawan ketika untuk pertama
kalinya berjumpa dengan seorang Pramuwisata
yang akan mengantarnya. Pada saat itu, wisatawan
akan terkesan kalau Pramuwisata yang menemuinya
pertama kali, akan mampu memberikan pelayanan
prima dalam bentuk informasi dan tuntunannya
ke destinasi dan daya tarik wisata sesuai program
yang telah disusun sebelumnya. Senyum dan mimik
serta raut muka harus menampakkan keseriusan
melayani wisatawan. Jangan menampakkan wajah
seperti barua saja marah-marah, atau menatap layar
HP lebih banyak dari pada menatap muka wisatawan
dengan penuh gembira. Muka tidak perlu murung
dan tidak kelihatan loyo yang bisa mengurangi
keyakinan wisatawan akan keberhasilan tour yang
akan dilakukan. Pada prinsipnya penampilan
diri pertama menghadapi wisatawan harus
3. KEPRIBADIAN
a. Tepat Waktu
Seorang Pramuwisata harus mampu menghargai
waktu/tepat waktu. Sangatlah fatal jika seorang
1. PROTOKOL
Kadang-kadang kata “protokol” diartikan sempit
yaitu “pembawa acara/pengatur acara” dalam suatu
acara atau kegiatan tertentu. Padahal “protokol” itu jauh
lebih luas lingkup tugasnya dibandingkan “pembawa
acara/pengatur acara” atau biasa disebut “MC (Master
1. KOMUNIKASI
Komunikasi dan public speaking sangat penting
diketahui dan dipraktikkan seorang Pramuwisata yang
ingin sukses dalam menangani wisatawan. Kadang-
kadang terjadi hal-hal yang tidak nyambung ketika
melakukan komunikasi dengan wisatawan, masyarakat
umum akan menertawakan seorang Pramuwisata
jika terjadi mis-komunikasi antara Pramuwisata
dengan tamunya dan dengan masyarakat umum di
sekelilingnya.
Suatu komunikasi dianggap baik apabila yang
disampaikan oleh pengirim pesan dapat diterima oleh
penerima pesan secara jelas, sempurna dan dipahami
sebagaimana adanya isi/bunyi pesan tersebut. Suatu
komunikasi disebut efektif apabila penerima pesan
melaksanakan/melakukan apa yang disampaikan
oleh pengirim. Suatu komunikasi yang baik belum
tentu efektif, sementara komunikasi yang efektif pasti
merupakan komunikasi yang baik.
Untuk melakukan komunikasi yang baik, relatif
gampang, asalkan kedua belah pihak siaga. Bersedia
melakukan prinsip-prinsip komunikasi antar manusia,
dan tidak mengalami gangguan pendengaran, serta
tidak ada suara lain yang mengganggu. Untuk
Effective Speaking
Ada pendapat mengatakan bahwa, kita bisa membaca
dan menduga alur pemikiran seseorang dengan mendengar
orang tersebut berbicara di muka umum. Cara seseorang
berbicara, mencerminkan struktur berpikirnya. Ada orang
yang mampu mengemukakan ide-idenya dengan jelas,
komunikatif dan efektif, tetapi dilain pihak banyak orang
tidak memiliki keterampilan dalam hal mengemukakan
ide-idenya. Ada orang yang lancang berbicara tanpa kontrol
dan kadang-kadang lupa apa yang telah diucapkan. Ada
juga orang yang lamban berbicara dan hati-hati, jangan
sampai ada yang salah ucap yang susah dipertanggung
jawabkan.
Berbicara tentang “Effective Speaking”, sebenarnya
mencakup scope yang luas dalam hal: berpidato,
memberikan presentasi, promosi dalam bentuk iklan,
percakapan sehari-hari.
Effective Speaking untuk percakapan sehari-
hari merupakan hal yang sangat penting dikuasai.
Berkomunikasi bersifat dua arah, yang berbicara selaku
pihak pertama, yang mendengar sebagai pihak kedua.
Agar komunikasi atau pembicaraan itu lancar, menarik,
effective dan komunikatif, maka perlu mengetahui beberapa
hal dasar:
1. Tahu pokok pembicaraan dengan menguasai materi.
2. Kenali siapa lawan bicara kita.
3. Kenali pokok pembicaraan yang lebih diminati oleh
lawan bicara.
4. Jadilah pendengar yang baik.
5. Selami pikiran dan perasaan lawan bicara.
2. CITY TOUR
Program city tour biasanya sudah tercantum
dalam program tour dari Biro Perjalanan Wisata yang
menugasi, sisa disesuaikan di lapangan. Kecepatan
mobil harus pelan-pelan sesuai kebutuhan karena
Pramuwisata menjelaskan sambil mobil bergerak.
Biasanya menjelaskan dulu secara detail kota tersebut,
kemudian disusul bagian-bagian kecilnya. Pada saat
tiba di daya tarik wisata, tamu dan guide berkunjung
ke objek wisata. Informasikan bahwa waktu yang kita
gunakan di objek tersebut paling lama sekian menit.
Pramuwisata turun terlebih dahulu membuka pintu
mobil disusul tamunya turun menuju objek wisata.
Sesudah mengunjungi objek wisata, kembali ke
mobil, Pramuwisata harus lebih dahulu bergerak dan
membuka pintu mobil. Demikian selanjutnya sampai
City Tour selesai.
Apakah sesudah city tour, tamunya langsung ke
Bandara atau kembali masuk hotel, tergantung program
tournya.
1. DEPARTURE BRIEFING
Dilakukan di hotel sebelum memulai suatu tour.
Paling bagus pada malam hari briefing dilakukan
untuk persiapan tour keesokan harinya. Apa sebabnya,
supaya tamu bisa mempersiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan selama tour. Jika diperkirakan akan hujan
supaya menyiapkan jas hujan/mantel atau payung
dan jaket serta topi. Kalau dalam tour harus melintasi
gunung dan lembah yang kadang-kadang basah bahkan
berlumpur, wisatawan harus memakai sepatu atau
sendal yang bisa dipakai melewati rintangan tersebut.
Jika akan memasuki suatu tempat keramaian
upacara adat, pasar dan tempat keramaian lainnya,
disarankan memakai pakaian sopan dan tertutup demi
menghargai budaya lokal setempat, dan infomasi lain
yang perlu diberikan untuk persiapan keesokan harinya.
Kalau diberikan sebelum tour hari itu juga, hal ini akan
merepotkan karena harus kembali ke kamar mengganti
pakaian dan memakai perlengkapan yang disarankan,
akhirnya tidak tepat waktu dimulainya tour yang sudah
ditetapkan sebelumnya.
2. PEMBERIAN INFORMASI
• Di atas Mobil Pariwisata Ukuran Kecil
Mobil kecil jenis Avanza/Innova/Hi-Ace dan
1. KLASIFIKASI PRAMUWISATA
• Pramuwisata Khusus
Harus mampu menjelaskan secara detail apa yang
ada dan menarik dijelaskan kepada wisatawan yang
ada di dalam lingkupannya. Misalnya di museum,
tidak hanya menunjuk ini guci berusia ratusan
tahun, itu keris pusaka antik, di sana pakaian
kerajaan, di sana lagi alat penangkapan ikan tetapi
harus dijelaskan secara detail satu-persatu sampai
wisatawannya puas, itulah tugas pramuwisata
khusus yang ruang lingkupannya paling kecil.
• Pramuwisata Muda
Harus mampu menjelaskan sejarah, budaya, luas
wilayah dan jumlah penduduk, mata pencaharian
penduduk dan lain-lain yang dianggap perlu
dalam lingkup daerah kabupaten/kota di mana
lisensi Pramuwisata itu di peroleh. Itulah yang
diinformasikan kepada wisatawan. Kemudian
masuk ke daya tarik wisata secara umum di wilayah
daerah tersebut, lalu masuk ke objek wisata yang
sedang dikunjungi. Sama dengan sistematika
pemberian informasi yang mengerucut.
GRAND TOTAL
Duration of survey: ___/___/2021
to ___/___/2021
Name of Surveyor:
___________________________
TOUR
NO DESCRIPTIONS REMARKS
EXPENSES
1 Guide Fee English Speaking Guide
2 Hotel/Accommodations:
a. Mamuju Rp.
b. Polewali Rp.
c. Mamasa Rp.
3 Meals:
a. Lunch Rp.
b. Dinner Rp.
c. Breakfast include in hotel price Rp.
d. Refreshment en route Rp.
4 Poretarage Airport Rp.
1. Orang Perancis
Menyukai kebudayaan tradisional, pranata sosial,
tarian drama, musik, seni, upacara adat dan keagamaan
serta nuansa pedesaan. Lebih memilih berkunjung ke
atraksi wisata yang spesifik khususnya tempat-tempat
arkeologi, candi-candi kuno dan tempat-tempat yang
dikomersilkan. Suka mencoba pengalaman dan aktivitas
baru serta cenderung berpetualang sehingga banyak yang
senang wisata jalan kaki (trekking) berat. Suka belanja
kerajinan tangan dan barang-barang antik. Tidak mau
tergesa-gesa atau ceroboh, selalu berpikir panjang, dan
teliti. Bersahabat, disiplin, memiliki tingkah laku yang
baik, sopan dan patuh pada peraturan, tetapi mudah
kecewa apabila tidak menyukai sesuatu. Hal inilah
Pramuwisata harus mampu menghindari kekecewaan.
Ada juga orang Perancis, sepertinya mencari-cari
pengeluhan (complaint) di akhir tour supaya ada alasan
tidak memberikan tip kepada Pramuwisata dan Sopir
yang menangani, mungkin sudah kehabisan uang.
2. Orang Jerman
Berlaku sopan, terbuka, memiliki tingkah laku
yang baik, mengomentari langsung setiap pengalaman
mereka. Suka belanja souvenir dari batu dan kayu.
Toleransi pada fasilitas dan pelayanan yang berbeda.
Keingintahuannya tinggi terhadap sesuatu, bahkan
sampai mendetail. Suka daerah yang apa adanya, murni
dan ingin mengetahui atraksi hingga tuntas. Tertarik
pada kebudayaan tradisional, upacara keagamaan,
tarian, tempat bersejarah, pemandangan yang indah
dan suka membandingkan kebudayaan tradisional satu
dengan yang lainnya. Menyukai perjalanan sesama
bangsanya, terkadang kurang bisa bergabung dengan
bangsa lain. Disiplin, teliti, mempunyai organisasi
4. Orang Inggris
Hidup penuh disiplin tetapi terkenal egois
menjaga prestise, citra dan jati diri. Melayani orang
dengan bersahabat tetapi juga mempunyai kepribadian
ingin dilayani dengan baik. Teliti dalam pengeluaran
uang, tidak menyukai perjalanan berkelompok (group
tour), lebih senang jalan sendiri tanpa digabung dengan
orang lain. Hangat dan sopan dalam pergaulan hidup,
mempunyai tingkah laku yang baik penuh kesopanan
dan menjaga persahabatan dengan orang lain. Terkenal
tertutup tidak terbuka seperti orang Eropa lainnya dan
mempunyai kepribadian yang kuat. Senang budaya
tradisional dan karakteristiknya, menyukai pantai serta
keindahan alam. Tidak suka privasinya diganggu dan
tidak terlalu suka petualangan dalam berwisata, santai
saja.
6. Orang Spanyol
Orang Spanyol mirip-mirip karakter wisatawan
Italia. Perbedaannya dengan orang Italia senang
mengunjungi daya tarik budaya/sejarah, mengunjungi
saudara maupun teman dan makanan enak negara
tujuan, merupakan faktor yang mendorong wisatawan
Spanyol untuk berkunjung ke negara-negara tujuan
wisata. Negara tujuan yang mendapat perhatian
wisatawan Spanyol adalah Perancis, Portugal, Maroko,
Italia, Inggris, Amerika Serikat, Yunani, dan Thailand.
Banyak wisatawan Spanyol mulai melirik ke Asia
selain wilayah Eropa, seperti Indonesia. Sejauh ini, Bali
masih merupakan tujuan utama wisatawan Spanyol
untuk berlibur di Indonesia. Tujuan lainnya adalah
7. Orang Rusia
Rusia adalah negara terbesar di dunia dengan luas
17.1 juta km2 di wilayah Eropa dan Asia. Wilayahnya
membentang dari Eropa Timur hingga Asia bagian Utara.
Tak heran jika negara ini memiliki beragam destinasi
wisata alam yang memukau.
Rusia memiliki berbagai variasi dataran. Gurun
Kutub Utara terletak di ujung utara, dan di wilayah
selatan berupa hutan dan padang rumput. Sebagian
besar Rusia terletak di wilayah yang memiliki suhu
sangat rendah pada musim dingin. Ketika musim dingin
banyak sungai, danau dan rawa-rawa yang beku akibat
suhu yang dapat mencapai minus (-) 30 derajat celcius.
Rusia adalah negara yang sangat menghormati
perbedaan. Etnis, budaya, dan nasionalisme Rusia sangat
erat kaitannya dengan Gereja Ortodox, yaitu agama yang
dianut oleh Rusia selama hampir seribu tahun. Hal ini
menyebabkan dalam setiap etnis Rusia memiliki warisan
Ortodoks. Konsensus para jemaat Ortodox dipandang
sebagai kebenaran yaitu suatu singularitas kebenaran
di mana tidak ada ruang pluralisme pendapat.
Komunal dan semangat kebersamaan yang sampai
saat ini masih melekat dalam jiwa Rusia, membedakan
Rusia dari negara-negara Barat lainnya. Rusia yang
memiliki sejarah dari komune desa pertanian dengan
kepemilikan tanah bersama dan pengambilan keputusan
5. Armani Amen
Lahir tanggal 26 Mei 1962, memiliki lisensi
Pramuwisata Madya Propinsi Sulawesi Selatan tahun
1997. Orang Jepang itu seperti orang Jawa, tidak terlalu
terbuka, perhatikan saja gerak-gerik dan mimiknya,
apalagi orang Jepang yang kolot paling susah bilang
tidak, pada umumnya mereka gampang capek dan tidak
kuat di udara panas. Tournya jangan terlalu dipaksakan
dan banyak melihat yang sama, tanya sajalah apa masih
mau melihat dan jalan terus, orangnya sangat jujur
tetapi tidak terbuka atau tidak suka berterus terang.
Yang pasti mereka punya budaya tip kadang mereka
bilang iya, iya tetapi belum tentu suka. Kalau bekerja,
mereka sangat kuat ha ha ha. Membawa orang Jepang
6. Sada’ Dualolo
Lahir di Tana Toraja tanggal 28 Desember 1962,
mulai memiliki Lisensi Pramuwisata Madya Propinsi
Sulawesi Selatan tahun 1985. Orang Italia itu suka
dipuji dan 99 persen senang musik, apalagi lagunya wa
wa. Biar bahasa pas-pasan mereka pasti mengatakan
“bravo”. Apalagi kalau ada upacara adat di Tana Toraja
yang mereka lihat, baik individu maupun group selalu
“bravo”. Pasti tipnya bagus jika mereka senang dengan
kata “bravo!”.
Semoga pengalaman para Pramuwisata terdahulu,
dapat menjadi pedoman dan referensi dalam belajar
menjadi Pemandu Wisata, atau bagi pelajar dan
mahasiswa, termasuk Pramuwisata yang sudah lama
berkecimpung dalam profesi tersebut, tetapi ingin
menambah pengetahuan atau perbandingan melalui
pengalaman-pengalaman Pramuwisata terdahulu.
Pekerjaan Formal
Freelance Guide tahun 1975-1978, Payroll guide
Ramayana Satrya International Tours & Travel Makassar
tahun 1979-1985, Divisi Special Interest Tour (Wisata Minat
Khusus) Kawasan Timur Indonesia (KTI) merangkap
Assistant Tour Manager Ramayana Satrya International
Tours & Travel Makassar tahun 1986-1988, Tour Manager
Ramayana Satrya International Tours & Travel tahun 1988-
2003, Bidang Fungsional Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Mamasa tahun 2004-2005. Anggota Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Sulawesi Barat angkatan
pertama tahun 2005-2008.
Pekerjaan Non-Formal
Asisten Penelitian Kebudayaan Royal Tropical
Institute Amsterdam Belanda bekerja sama Fakultas Sastra
UNHAS tahun 1975-1977, Koresponden SKU Makassar
Press tahun 1979-1984, Koresponden Harian Pedoman
Rakyat Makassar tahun 1981-1991. Mulai terjun ke dunia
kepramuwisataan tahun 1973 menjelang Konprensi Pasific
Asia Travel Association (PATA) tahun 1974 di Bali. Salah
seorang pengajar perintis berdirinya Sekolah Menengah
Industri Pariwisata (SMIP) Sandhy Putra Telkom (Sekarang
SMK Telkom) Makassar tahun 1992-2000.