Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Salsabila ‘Izzatunnisa (2040110118)
Rizeki Budi Lestari (2140110114)
D5 BKI
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq, hidayah, serta
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“Konseling Kelompok Part II” untuk memenuhi tugas mata kuliah Konseling Individu dan
Kelompok.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW.
Yang mana syafa’at beliau sangat kita nantikan di yaumil qiyamah kelak. Semoga kita
termasuk ummat yang mendapatkan syafa’atnya. Aamiin.
Selanjutnya penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas ini, khususnya kepada beliau Bapak Ahmad Nafi',
M.Pd. Harapan penulis semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberi manfa’at bagi
kita semua.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya. Guna perbaikan makalah ini
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Terima kasih.
PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG
Kelompok pada dasarnya didukung dan terbentuk melalui berkumpulnya
sejumlah orang. Adanya suatu kelompok tidak harus diawali dengan adanya
kerumunan. Suatu kelompok dapat segera terjadi, yaitu apabila sebelum orang-orang
yang bersangkutan berkumpul terlebih dahulu kepada mereka telah diberi tahu tujuan
yang akan dicapai dan peranan mereka masing-masing. Konseling kelompok bukan
sebagai sebuah perspektif tetapi sebagai suatu teknik dan strategi dalam konseling.
Banyak tulisan yang mendiskusikan tentang konseling individual namun
demikian konseling kelompok kurang banyak menjadi bahan kajian dalam forum-
forum konseling. Schmidt (2003) mengemukakan bahwa konseling kelompok dan
bimbingan kelompok merupakan dua proses yang digunakan oleh konselor untuk
mengatasi antara lain perhatian dan minat seseorang. Prosedur kelompok dipandang
efektif untuk membantu konseli dalam dengan banyak isu permasalahan. Keunggulan
prosedur kelompok adalah membantu pengembangan aspek sosial konseli dan
kemampuan mengadakan interaksi sosial dengan anggota kelompok yang lain. Ketika
individu berada dalam kelompok maka akan dituntut kemampuan dan keterampilan
sosial yang harus dilakukan. Kesediaan untuk mendengarkan pendapat orang lain dan
kemampuan menyampaikan pendapat, empati, cohesiveness merupakan dimensi
positif bagi anggota kelompok sehingga bagi anggota kelompok tertentu, proses
kelompok sebagai media untuk mengembangkan kepribadian. Selama ini kajian
tentang konseling kelompok masih disisipkan dalam buku-buku tentang konseling dan
psikoterapi dan kurang mendalam dalam memberikan wawasan tentang konseling
kelompok secara komprehensif.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Struktur Konseling Kelompok
2. Bagaimana Prosedur/Tahapan Konseling Kelompok
3. Bagaimana Isu-isu Kotemporer Konseling Kelompok
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui Struktur Konseling Kelompok
2. Untuk mengetahui Prosedur/Tahapan Konseling Kelompok
3. Untuk mengetahui Isu-isu Kotemporer Konseling Kelompok
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bimbingan konseling kelompok pemberian bantuan dengan memanfaatkan
dinamika kelompok untuk mengetahui konsep diri masing-masing anggota. Konseling
kelompok biasanya dilakukan untuk jangka waktu pendek atau menengah. Melalui
konseling kelompok memungkinkan terjadinya komunikasi antar pribadi dimana
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan diri terhadap
nilai-nilai kehidupan dan segala tujuan hidup serta untuk belajar perilaku tertentu ke
arah yang lebih baik dari sebelumnya. Struktur kinseling kelompok terbagi menjadi 4
yakni; jumlah anggota kelompok, homogenitas kelompok, sifat kelompok, dan waktu
pelaksanaan. Dan tahapan konseling kelompok yakni: pra konseling, tahapan
permulaan, tahap transisi, tahap kerja, tahap akhir, dan tahap pasca konseling. Dan
isu-isu kontemporer dalam konseling kelompok yakni: isu-isu co-leading, isu-isu
evaluasi kelompok, isu-isu masalah etik, isu-isu penelitian, isu-isu pelatihan, dan, isu-
isu trend masa depan.
Samuel T Glading (Konseling) hal; 295-330 Gibson & Mithchel (Bimbingan dan
Konseling)hal; 273-316
Rasimin dan Muhamad Hamdi (Bimbingan dan Konseling Kelompok). 171-196, 197-210,
Adhiputra, N (2015) “konsling kelompok teori dan aplikasi”. Yogyakarta: Media Akademik.
Rusmana, N. (2009) “ Bimbingan dan Konseling Kelompok di Sekolah Metode, Teknik dan
Aplikasi. Bandung: Rizke Press