Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
I. TUJUAN :
1. Mengetahui / memahami cara pengukuran gain antenna
2. Mengetahui besaran gain antenna standar.
3. Mengamati perubahan gain terhadap variasi panjang elemen antena.
3. 1 buah RF amplifier.
Antena standar merupakan antenna pabrikan / antenna yang dibuat pabrik yang telah
melalui pengujian laboratorium dan biasa digunakan sebagai referensi untuk mengukur
antenna-antena praktis hasil desain.
Antena standar ini didesain berupa antenna open dipole λ/2, dimana antenna ini
mempunyai gain matematis 2,15 dB.
Gambar 1. Antena standar (open dipole)
Keterangan :
Gain antena merupakan perbandingan daya output terhadap daya input antena. Pada
antena transmitter daya output adalah daya radiasi efektif yang dipancarkan / ditransmisikan
antena, sedangkan daya input adalah daya listrik yang diterima antena dari pesawat
transmitter (daya output transmitter).
antena
Pret
Tx
PT
Gain adalah perbandingan Pret terhadap PT. Jika Pret dan PT dalam satuan watt maka:
G = Pret / PT....................................................................................................... (1)
Pada antena receiver daya output antena adalah daya listrik yang dihasilkan antena
untuk diberikan kepada pesawat receiver (daya input pesawat receiver ), sedangkan daya input
adalah radiasi efektif yang ditangkap antena dari udara bebas.
antena
Prer
Rx
PR
Gain adalah perbandingan PR terhadap Pret. Jika PR dan Pret dalam satuan watt maka
Pada pengukuran antena, antena yang akan diukur dioperasikan sebagai antena receiver
sedangkan pada transmitter selalu digunakan antena standar.
Antena
Antena receiver (
transmitter ( standar dan
standar ) yang
akan diukur )
Tinggi antena
( relatip )
RF RF
SA SA
Secara matematis transfer daya dari pesawat transmitter ke pesawat receiver dapat
dirumuskan :
PR = PT + GT – LP + GR .................................................................... (5)
Dimana :
PR : daya input pesawat receiver / daya output antena receiver (dBm). PT : daya
output transmitter / daya input antena transmitter (dBm).
GT : gain antena transmitter / standar (2.15 dB). LP :
rugi-rugi lintasan propagasi (dB).
GR : gain antena receiver (dB).
Menghitung gain antena yang akan diukur adalah dengan cara membandingkan hasil
pengukuran antena tersebut dengan hasil pengukuran antena standar.
Perhitungan gain hasil pengukuran tersebut dapat dirumuskan :
Span : 1 MHz
Span : 1 MHz
7. Amati dan catat hasil pengukuran pada spectrum analyzer sisi transsmitter.
8. Amati dan catat hasil pengukuran pada spectrum analyzer sisi receiver (PR
standar).
Amati dan catat hasil pengukuran spectrum analyzer untuk masing-masing variasi
panjang elemen tersebut (PR ).
10. Lakukan pengukuran seperti butir 7, 8, dan 9 untuk instalasi vertikal
horizontal.
IV. Tugas
3. Buat analisa hasil pengukuran untuk masing-masing variasi panjang elemen antena
baik pada instalasi vertikal-vertikal maupun vertikal-horizontal !
V. Penyelesaian Tugas
a. Instalasi vertikal-vertikal.
= 2,15 + (-75,15 – (-71,93)
= -1,07 dB
• GR = GR standar + ( PR - PR standar )
= 2,15 + (- 77.02 – (-71,93)
= -2.94 dB
= 2,15 + (-74,94 – (-69,59)
= - 3,2 dB
= 2,15 + (-78,03 – (-69,59)
= - 6,29 dB
1. Vertikal -vertikal 150 MHz -71,93 dBm - 1,07 dBm - 2,94 dBm
2. Vertikal - Horizontal 150 MHz -69,59 dBm - 3,2 dBm - 6,29 dBm
3. Analisa
a. Instalasi vertikal-vertikal
Posisi antena sangat berpengaruh pada bentuk atau polarisasi penyebaran sinyal menjadi
yang dipancarkan menjadi lebih rapat atau sempit dengan daya jangkauan yang lebih jauh.
Jadi penggunaan posisi vertikal adalah untuk koneksi jarak jauh dan sudut LOS (Ligth Of
beam nya sangat kecil sehingga saat pointing harus benar-benar pas dan butuh
menghasilkan daya input yang kecil karena daya jangkauan nya yang jauh tanpa
penghalang dan posisi lurus antara letak antena receiver dan antena transmitter, hasil
percobaan bisa dilihat pada tabel pengukuran diatas bahwa daya input yang
diterima lebih kecil. Pada dasarnya teori sudah menjelaskan bagaimana gambaran
hasil percobaan yang benar namun terkadang hasil percobaan tidak sesuai dengan
yang dikatakan teori sebab dipacu oleh berbagai macam hal yang mempengaruhi
praktikan ataupun alat yang digunakan.