Professional Documents
Culture Documents
02 - AST - Struktur Dan Komponen
02 - AST - Struktur Dan Komponen
Consumer
Single-line Diagram (SLD)
Sumber: Richard Hoggett, “People, Demand and Governance in Future Energy Systems”, EPG Working Paper: EPG1701, University of Exeter, UK
Pusat Pembangkit
Jenis pusat pembangkit di Indonesia:
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin) (PLTB)
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBio)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Generator Sinkron
Stator with
Round Rotor Machine laminated iron-core
C
The stator is a ring shaped A
Slots with
laminated iron-core with slots.
winding
B’
Three phase windings are
A
placed in the slots. C
Round solid iron rotor with N S
Rotor with dc
slots. winding C’
A single winding is placed in A’
the slots. Dc current is B
supplied through slip rings. B
Konstruksi Rotor
Stator
2 jenis belitan:
Belitan jangkar (armature Rotor silinder
winding) pada stator (non-salient/round rotor)
Belitan medan (field winding)
pada rotor menggunakan
arus searah
Pemodelan Generator
Operasi Generator
Beban resistif
Beban induktif
(lagging power factor)
Beban kapasitif
(leading power factor)
Pusat Pembangkit
𝑃 = 𝑉𝑡 𝐼𝑎 cos 𝜃 𝑄 = 𝑉𝑡 𝐼𝑎 sin 𝜃
Armature Current
Limit
End Region
Heating Limit
Kendali Generator
Kendali tegangan:
Pengendalian eksitasi
dengan AVR (automatic
voltage regulator)
Kendali frekuensi:
Pengendalian putaran
turbin dengan governor
Sistem Transmisi
Pembagian berdasarkan:
Arus (daya):
Bolak-balik
Searah
Fisik instalasi:
Saluran Udara (OHL)
Saluran kabel tanah (underground cable)
Saluran kabel laut (submarine cable)
Level tegangan
70 kV
150 kV
275 kV
500 kV
Sistem Transmisi
Gardu Induk (GI):
Adalah suatu instalasi listrik pasangan luar atau pasangan dalam yang merupakan
bagian dari sistem tenaga listrik, merupakan simpul di dalam sistem tenaga listrik.
Berfungsi menerima dan menyalurkan tenaga listrik, menaikkan dan menurunkan
tegangan sesuai dengan tingkat tegangan kerjanya, tempat melakukan kerja switching
rangkaian suatu sistem tenaga listrik.
II
I II
Konfigurasi Sistem Rel-Daya dan Pemutus Tenaga
SISTEM REL-DAYA BANYAK DGN
SATU PEMUTUS-TENAGA SISTEM REL-DAYA CINCIN
II
III
Konfigurasi Sistem Rel-Daya Pada GI PLN
Pemilihan suatu sistem rel-daya gardu induk ditentukan dengan mempertimbangkan
keperluan operasi dan pemeliharaan, tingkat ketersediaan dan keandalan yang
disyaratkan, kebutuhan besar beban dan perkembangannya serta faktor ekonomi.
Konfigurasi sistem rel-daya yang terdapat pada gardu-gardu induk PT. PLN (Persero)
adalah:
Seluruh GI 500 kV dan beberapa GI 150 kV menggunakan sistem rel-daya ganda
dengan satu-setengah pemutus-tenaga.
Gardu Distribusi
Menerima dan menyalurkan tenaga listrik dan menurunkan tegangan dari tegangan
menengah ke tegangan rendah
Gardu Hubung
Menerima dan menyalurkan tenaga listrik pada tegangan menengah yang sama.
Sistem Distribusi
Struktur Jaringan Sistem Distribusi (Jaringan Tegangan Menengah)
Beberapa jenis struktur jaringan sistem distribusi:
Struktur Jaringan Radial
Struktur Jaringan Open Loop
Struktur Jaringan Loop
Struktur Jaringan Spindle
Struktur Jaringan Cluster
Struktur Jaringan Margerithe
Struktur Jaringan Radial
Energi listrik disalurkan ke konsumen melalui satu penyulang/feeder dan hanya satu
arah.
Struktur sederhana (biaya relatif murah) sehingga banyak digunakan.
Keandalan kurang.
150 kV
Trafo GI
beban
20 kV
Struktur Jaringan Open Loop
Merupakan perluasan jaringan radial dengan cadangan pasokan dari penyulang lain.
Struktur sederhana (memerlukan kecermatan dalam manuver beban).
Sumber pasokan dapat dari GI yg sama atau dari GI yang lain.
Keandalan lebih tinggi dari radial.
150 kV
Open loop dari 2 GI
Trafo GI
20 kV
beban
Open loop dari 1 GI
Struktur Jaringan Loop
Merupakan struktur jaringan tertutup yang dimulai dari suatu gardu induk mengelilingi
daerah beban dan kembali ke gardu induk tersebut.
Memerlukan proteksi dan pemeliharaan yang rumit sehingga memerlukan biaya
pembangunan dan pemeliharaan lebih mahal.
Keandalan relatif tinggi.
PMT
beban
150 kV
Trafo GI
20 kV
Struktur Jaringan Spindle
Merupakan perluasan dari jaringan radial dengan penambahan penyulang lebih banyak
lagi, yang kesemuanya bertemu pada suatu titik yang merupakan gardu switching
(gardu refleksi).
Struktur lebih kompleks (biaya relatif mahal), digunakan 1 penyulang ekspres yang
dalam kondisi normal tidak dibebani.
Keandalan tinggi.
150 kV beban
PMT
Gardu
refleksi
Penyulang ekspres
Trafo GI
20 kV
Struktur Jaringan Cluster
Merupakan pengembangan dari jaringan spindle, dengan ditandai terdapatnya 2 gardu
refleksi atau lebih.
Biaya pembangunan dan perawatan lebih tinggi.
Keandalan tinggi.
PMT
150 kV
beban
Ekspress feeder
Gardu
refleksi
20 kV Gardu refleksi
Struktur Jaringan Margerithe
Merupakan struktur jaringan yang terdiri dari penggabungan antara jaringan spindle
dengan jaringan loop.
Biaya pembangunan dan perawatan sangat tinggi.
Keandalan paling tinggi.
PMT
beban
150 kV 150 kV
Trafo GI
20 kV
20 kV
Resume Perbandingan Struktur Jaringan Distribusi
Jumlah
4 12 18 7 6 9
PMT
Jumlah
1 2 2 7 6 5
kabel
rendah Lebih tinggi Lebih tinggi Lebih tinggi Lebih tinggi Paling tinggi
Keandalan dari radial dari loop dari radial dari spindle
murah mahal mahal mahal mahal Sangat mahal
harga
Di mana
Komponen Lain
Elemen shunt dan seri:
shunt capacitor, shunt reactor
series capacitor
FACTS (Flexible AC Transmissio Systems) device
Static VAR compensator (SVC)
Static compensator (STATCOM)
Dan lain-lain
Sistem proteksi, meliputi:
Circuit breaker/PMT (pemutus daya)
Rele proteksi
Dan lain-lain
Lain-lain
Topologi Jaringan 500 kV Jawa Bali
Sumber: PT PLN (Persero) P3JB, Agustus 2005
SURALAYA
CILEGON
BLRJA
KMBNGBKASI MRTWR
U
CWANG
GANDUL
CIBATU
JAWA
CRBON
CRATA
DEPOK CIBNG TJATI
MADURA
CSKAN
BDSLN BABAT GRSIK
SGLNG PWRDI
UNGAR
SBBRT
SBLTN
TSMYA
GIL Paiton
KLATEN
GRATI PAITON
(PEDAN) KEDIRI BALI
GITET Tasikmalaya
49,0 Hz Stage 1
48,9 Hz Stage 2
Skema Underfrequency Load Shedding (UFLS)
48,8 Hz Stage 3
- Menggunakan rele frekuensi
48,7 Hz Stage 4
48,6 Hz Stage 5 - Otomatis dijalankan jika memenuhi setting frekuensi dan
48,5 Hz Stage 6 waktu tunda (time delay)-nya
48,4 Hz Stage 7
48,3 Hz Island Operation Stage 1
Transmisi 70 kV
Transmisi 150 kV
Transmisi 500 kV
Transmisi 150 kV
sedang dibangun
Transmisi 500 kV
sedang dibangun
Transmisi 150 kV
Rencana
Duck Curve