Professional Documents
Culture Documents
Laporan Praktikum Fisika Terapan Penerapan Prinsip Bernoilli
Laporan Praktikum Fisika Terapan Penerapan Prinsip Bernoilli
FISIKA TERAPAN
ACARA IV
PENERAPAN PRINSIP BERNOULLI
Kelompok 5 Rombongan 1
Oleh:
Pegi Vidya Pitaloka (A1F016016)
Patricia Cristin Priscila S (A1F016029)
A. Latar Belakang
1782). Daniel Bernoulli lahir di Groningen, Belanda pada tanggal 8 Februari 1700
dalam sebuah keluarga yang hebat dalam bidang matematika. Prinsip Bernoulli
adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada
pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah
mobil, venturimeter, pipa pitot, botol penyemprot parfum, dan alat semprot
kebocoran pada tangki air, secara umum terdapat dua bentuk Persamaan
flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow).
Aliran air dalam suatu saluran dapat berupa aliran dalam saluran terbuka
dan dapat pula berupa aliran dalam pipa. Aliran melalui saluran terbuka adalah
walaupun berada dalam saluran tertutup. Sedangkan aliran dalam pipa adalah
aliran yang tidak memiliki permukaan bebas, karena aliran air megisi saluran
secara terus menerus, sehingga tidak dipengaruhi oleh tekanan udara dan hanya
dipengaruhi oleh tekanan hidrostatik. Kecepatan dan debit aliran antara aliran air
terbuka dan aliran air dalam pipa akan mengalami perbedaan. Hal ini disebabkan
oleh faktor - faktor yangmempengaruhi kedua aliran tersebut. Debit aliran adalah
laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang
melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI besarnya debit
B. Tujuan
Zat cair (yang merupakan suatu jenis fluida) umumnya mempunyai bentuk
terbuat dari zat padat) dan bila dilihat dari struktur molekulnya, fluida memiliki
jarak antarmolekul yang lebih besar serta gaya kohesi antarmolekul yang lebih
rapat dibandingkan zat padat sehingga fluida mudah berubah bentuk tergantung
Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida
mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara
dapat mengalir. Zat padat seperti batu dan besi tidak dapat mengalir sehingga
tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air, minyak pelumas, dan susu merupakan
contoh zat cair. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena
sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair,
zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke
tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu
bersikulasi dalam tubuh kita serta mengatur keadaan cuaca di sekitar kita. Fluida
adalah zat yang dapat mengalir, kita gunakan istilah fluida untuk cairan dan gas
(Young, 2002).
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-
melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga
bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari
(Lohat, 2008).
tekanan pada dinding gelas. Demikian juga seseorang yang mandi dalam kolam
renang atau air laut, air kolam atau air laut tersebut juga memberikan tekanan
Tekanan total air pada kedalaman tertentu, misalnya tekanan air laut pada
permukaan air laut dan tekanan terukur pada kedalaman 200 meter. Jadi, selain
lapisan bagian atas air menekan lapisan air yang ada di bawahnya, terdapat juga
atmosfer (udara) yang menekan permukaan air laut tersebut (Lohat, 2008).
Tekanan yang ditimbulkan oleh lapisan fluida yang ada di atas dapat
dikatakan sebagai tekanan dalam karena tekanan itu sendiri berasal dari dalam
fluida sedangkan tekanan atmosfer dapat kita katakana tekanan luar karena
atmosfer terpisah dari fluida. Tekanan atmosfer (dalam kasus ini merupakan
tekanan luar) bekerja pada seluruh permukaan fluida dan tekanan tersebut
disalurkan pada seluruh bagian fluida. Oleh karena itu, tekanan total fluida pada
kedalaman tertentu selain disebabkan oleh tekanan lapisan fluida pada bagian atas,
beberapa unit konsep fisika seperti tekanan, massa jenis, laju zat alir, kekentalan
zat alir, dan ketinggian potensial gravitasi. Kapasitas konsep ini mampu
mendeskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif prilaku dinamis zat alir (cair dan
gas) dalam ruang ataupun saluran berdinding padatan seperti pipa. Banyak cara
kerja peralatan teknik di dunia industri dilandasi oleh penerapan konsep ini seperti
sayap pesawat terbang, cerobong asap, penyemprot racun serangga, tabung pitot,
tabung venturi, karburator, kapal layar, tangki bocor, dan lain sebagainya
(muldiani, 2016).
menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan kecepatan fluida akan
Persamaan ini merupakan salah satu yang tertua dalam mekanika fluida dan
tersebut dapat secara efektif untuk menganalisis suatu aliran (Munson, B. et al,
2004). Pada azas Bernoulli berlaku hubungan antara tekanan (P), kecepatan alir
(v), dan tinggi tempat (h) dalam satu garis lurus. Sehingga azas Bernoulli dapat
didefinisikan yaitu tekanan fluida di tempat yang kecepatannya tinggi lebih kecil
daripada di tempat yang kecepatannya lebih rendah. Jadi semakin besar kecepatan
fluida dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan sebaliknya makin kecil
kecepatan fluida dalam suatu pipa maka semakin besar tekanannya (Firdaus dkk,
2011).
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikandengan tidak
sebagai berikut:
P + gh + 2 = konstan
P = Tekanan Fluida
P1 + gh1 + 12 = P2 + gh2 + 22
aliran tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah udara, gas alam, dll.
= konstan
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan ( p ), energi kinetik per
satuan volum ( ), dan energi potensial per satuan volume (ρgh) memiliki nilai
yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus (Oushizaru, 2013).
Teorema Toricelli menyatakan bahwa jika suatu wadah yang ujung atasnya
terbuka ke atmosfer diisi cairan dan terdapat lubang kecil pada suatu kedalaman di
bawah permukaan fluida dalam wadah, maka kelajuan semburan fluida melalui
lubang sama dengan kelajuan yang diperoleh oleh suatu benda yang jatuh bebas
lubang, maka permukaan zat cair pada tabung turun perlahan-lahan, sehingga
terhadap udara sehingga tekanan pada kedua titik sama dengan tekanan atmosfer,
0 + gh1 = gh2 + 22
22 = g(h2−h1)
v2 = √ −
v√
ingat kembali prinsip gerak parabola. Dari titik(1) ke titik (2) dibutuhkan waktu
yang sama untuk menempuh titik (1) ke titik (2). Pada arah vertikal dari titik (1)
ke titik (2) merupakan gerak jatuh bebas sehingga tidak memiliki kecepatan awal
t=√
pada arah horizontal dari titik (2) ke titik (3) merupakan gerak lurus beraturan
x = v2 . t
jatuhnya air memiliki lintasan parabola yang merupakan resultan gerak pada arah
vertikal titik (1) ke titik (2) dengan gerak pada arah horizontal akan diperoleh
x = v2 . √ =√ − ×√ (pauliza, 2008)
x = 2√ −
Volume fluida tiap satuan waktu yang mengalir dalam pipa disebut debit.
Q= atau Q = A. v
Keterangan :
t = waktu (s)
III. METODE
Alat:
- Stopwatch
- Mistar
- Lakban
Bahan:
- Air
B. Prosedur Kerja
Diberi tanda dan dilubangi tabung dengan diameter yang sama dengan
ketinggian tertentu
Lubang ditutup dengan lakban, kemudian tabung diisi dengan air sampai
batas atas 1 Liter.
Amati hal yang sama pada ketinggian lubang yang berbeda dan seterusnya
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Perhitungan :
1. v = √ R= √ − t =√
=√ = 2√ − =√
=√ = 2√ =√
=2 . 0,05324 =√
= 0,10648 = 0,1065 m = 0,0742 sekon
2. v = √ R= √ − t=√
=√ = 2√ − =√
=√ = 2√ =√
=2 . 0,0676 =√
= 0,1352 m = 0,1115 sekon
3. v = √ R= √ − t=√
=√ = 2√ − =√
=√ = 2√ =√
=2 . 0,065 =√
= 0,13 m = 0,1 sekon
4. v = √ R= √ − t=√
=√ = 2√ − =√
=√ = 2√ =√
= 1,43 m/s =2√ =√
=2 . 0,0561 =√
= 0,1122 m = 0,0785 sekon
5. v = √ R= √ − t=√
=√ = 2√ − =√
=√ = 2√ =√
=2 . 0,0668 =√
= 0,1336 m = 0,109 sekon
6. v = √ R= √ − t=√
=√ = 2√ − =√
=√ = 2√ =√
=2 . 0,0632 =√
= 0,1264 m = 0,128 sekon
B. Pembahasan
aplikasi fluida dinamis. Asas ini diturunkan dari persamaan kontinuitas dan
hukum Bernoulli. Wujud dari asas Torricelli ialah sebuah wadah yang berisi air
merumuskan apabila volume air pada wadah tersebut dianggap tidak terbatas,
maka debit air yang keluar dari lubang kebocoran tidak membuat volume air pada
wadah berkurang. Kecepatan air yang keluar dari lubang kebocoran selalu tetap,
dan posisi horizontal jatuhnya air juga akan tetap (Irmawati, 2009).
Pada percobaan ini diketahui bahwa hasil dari setiap lubang masing-masing
kelompok berbeda. Pada kelompok pertama hasil kecepatan aliran yang diperoleh
adalah 1,43 m/s, hasil kelompok kedua adalah 1,21 m/s, hasil kelompok ketiga
adalah 1,29 m/s, hasil kelompok kelompok keempat adalah 1,23 m/s, dan hasil
kelompok kelima adalah 0,989 m/s. Pada percobaan ini kelompok kami
Pada hasil pengamatan dengan hasil perhitungan rumus terdapat pada jarak
fluidanya terdapat hasil yang tidak sama. Hasil yang tidak sama tersebut terdapat
pada waktu tempuh dan jarak jatuh air kecuali kecepatan aliran fluida karena
hasilnya sama. Pada hasil pengamatan waktu tempuh yang diperoleh adalah 0,2
detik, 0,91 detik, 0,8 detik, 0,48 detik, 0,5 detik, dan 0,76 detik sedangkan waktu
tempuh pada hasil pengukuran adalah 0,0742 detik, 0,1115 detik, 0,1 detik,
0,0785 detik, 0,109 detik, dan 0,128 detik. Jarak jatuh air pada hasil pengamatan
adalah 0,115 m, 0,11 m, 0,9 m, 0,1 m, 0,12 m, dan 0,12 m sedangkan pada hasil
pengukuran jarak jatuh air adalah 0,1065 m, 0,1352 m, 0,13 m, 0,1122 m, 0,1336
seperti, kekuatan angin disekitar lokasi pekerjaan, diameter lubang yaitu mungkin
ada perbedaan, kesalahan dalam pengukuran. Semakin tinggi titik kebocoran pada
tangki air maka akan semakin kecil kecepatan fluida yang mengalir, begitupun
jarak yang di tempuh. Semakin di bawah (dasar) titik kebocoran pada tangki air
maka akan semakin besar kecepatan dan jauh jarak fluida yang mengalir. Hal
tersebut terjadi pada kebocoran tangki air dititik terendah, kecepatan dan jarak
akan semakin kuat, jika air semakin banyak, dan jika titik kebocoran semakin ke
Berdasarkan hasil diatas dapat diketahui bahwa jarak jatuh air terjauh pada
pengukuran karena pada hasil pengamatan waktu tempuh dan jarak jatuh air
diamati diukur dengan stopwatch dan penggaris sedangkan pada hasil pengukuran
diukur menggunakan rumus dengan nilai tinggi permukaan air dari dasar tabung
(H) dan tinggi lubang dari prmukaan air (h) yang telah diketahui.
Dari praktikum ini, dapat diperoleh bahwa setiap lubang pada tabung memiliki
dipengaruhi oleh ketinggian air. Kecepatan air yang keluar semakin lama semakin
kecil, sesuai dengan penurunan ketinggian air. Lebih tepatnya kecepatan air keluar
dari tangki berbanding lurus dengan akar dari ketinggian air dalam tangki. Waktu
pengosongan tangki dipengaruhi oleh ketinggian air dan bentuk tangki (Irmawati,
2009).
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Jarak jatuh air terjauh pada hasil pengamatan adalah 0,12 m sedangkan
pada hasil pengukuran adalah 0,1352 m. Waktu tempuh terlama pada hasil
Saran
Jakarta.
Munson, B. et al. 2004. Mekanika Fluida Jilid I Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta.
Dinamics (CFD
Muldiani, Ratu Fenny dkk. 2016. Keterpakaian Konsep Hukum Bernoulli dan
Puwokerto.
Pauliza, osa. 2008. Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk Sekolah
San Lohat, Alexander. 2008. Fluida Dinamis. Seri e-book Guru Muda.
digunakan
diisi air.
Diukur tinggi h dan H pada
tabung/ teko
air.
stopwatch.
JOB DESCRIPTION
Pegi Vidya Pitaloka ( A1F016016) : Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV (Hasil),
Lampiran