You are on page 1of 12

ANALISIS STRATEGI PEMUNGUTAN PAJAK (PBB-P2) SERTA

EFEKTIVITAS PENERIMAANNYA
(STUDI KASUS : DESA TAWANGSARI, KECAMATAN TAMAN, SIDOARJO)
Arizal Al Farisi 1 , Aisyaturahmi 2
1,2Universitas Negeri Surabaya
1arizalalfarisi9@gmail.com

Abstract : Data from the Tawangsari village government shows that the percentage of realization
of the UN-P2 collection in the 2017-2021 period is quite effective, but the realization has never
reached the target set by the Dispenda. The purpose of this study is to analyze the effectiveness of
the collection strategy that has been carried out by the taawangsari village government, as well as
develop or determine new strategies to achieve the predetermined revenue targets. This type of
research is descriptive qualitative with a case study approach. The research was conducted in
Tawangsari village, Taman, Sidoarjo. The data collection technique uses purposive sampling. The
data used are target data and the realization of UN-P2 revenue obtained from interviews with the
village secretary (sekdes) and the tawangsari village community. The results showed that the
strategy of increasing UN-P2 revenue from the Tawangsari village government is to distribute the
UN-P2 SPPT to taxpayers, appeal to the public to pay taxes as soon as possible, provide "titip bayar"
and "pick up the ball" facilities by door to door. This strategy has been successful in increasing UN-
P2 acceptance, but has not been effective in achieving the targets set by the Dispenda. Inhibiting
factors include; low public awareness about the obligation to pay taxes, knowledge of taxpayers, and
ways of collecting taxes. The implications of the research results that can be applied to increasing
UN-P2 revenues include, among others, improving tax collection management, conducting "tax
literacy" campaigns, providing counseling, building village tax organizations and conducting
socialization and seminars to improve human resources.

Keywords: Effectiveness, Compliance, UN-P2, Voting Strategy

Abstrak : Data pemerintah desa Tawangsari menunjukan bahwa persentase realisasi


pemungutan PBB-P2 dalam kurun waktu tahun 2017-2021 adalah cukup efektif, namun
realisasi tidak pernah mencapai target yang telah ditetapkan oleh Dispenda. Tujuan penelitian
ini yaitu untuk menganalisis keefektifan strategi pemungutan yang telah dilakukan oleh
pemerintah desa taawangsari, serta mengembangkan atau menentukan strategi baru untuk
mencapai target penerimaan yang telah ditentukan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan di desa Tawangsari,Taman,
Sidoarjo. Teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling. Data yang digunakan
adalah data target dan realisasi penerimaan PBB-P2 yang diperoleh dari hasil wawancara
dengan Sekretaris desa (sekdes) dan masyarakat desa Tawangsari. Hasil penelitian menunjukan
bahwa strategi peningkatan penerimaan PBB-P2 pemerintah desa tawangsari adalah
membagikan SPPT PBB-P2 kepada wajib pajak, menghimbau kepada masyarakat untuk
sesegera mungkin membayar pajak, memberikan fasilitas “titip bayar” dan “jemput bola”
dengan cara door to door. Strategi ini berhasil dalam meningkatkan penerimaan PBB-P2, namun
belum efektif untuk mencapai target yang telah ditentukan oleh Dispenda. Faktor yang
menghambat antara lain; rendahnya kesadaran masyarakat tentang kewajiban membayar
pajak, pengetahuan wajib pajak, dan cara pemungutan pajak. Implikasi hasil penelitian yang
dapat diterapakan pada peningkatan penerimaan PBB-P2 yang antara lain yaitu, membenahi
manajemen penagihan pajak, melakukan kampanye “melek pajak”, memberi penyuluhan,
membangun organisasi perpajakan desa dan melakukan sosialisasi serta seminar untuk
peningkatan sumber daya manusia.

Kata kunci: Efektivitas, Kepatuhan, PBB-P2, Strategi Pemungutan

1
Accounting and Management Journal, Vol. 6, No. 1, Juli 2022

PENDAHULUAN Data realisasi penerimaan dan target PBB-P2


Dana Pemungutan Pajak Bumi dan Desa Tawangsari 5 tahun terakhir dapat
Bangunan (PBB) merupakan salah satu dilihat pada Tabel 1.
sumber penerimaan negara yang potensial
dan memberikan kontribusi terhadap Tabel 1. Data Target dan Realisasi
penerimaan negara dibandingkan dengan Penerimaan PBB-P2 Desa Tawangsari
sektor pajak lainnya. Oleh karena itu, Pajak Tahun 2017-2021
R ea lis a s i

Bumi dan Bangunan (PBB) dapat


Pers ent a s e
No Ta hun Ta rget (ra t us a n j ut a rupia h) R ea lis a s i B a ya r R ea lis a s i Tida k B a ya r R ea lis a s i
(ra t us a n j ut a rupia h) (ra t us a n j ut a rupia h)

memberikan kontribusi yang signifikan 1


2
2017
2018
349.225.636
430.614.101
66.475.124 282.750.512 19%
418.193.307 12.420.794 97%

terhadap pendapatan asli daerah (PAD), dan 3


4
2019
2020
515.375.697
512.851.830
488.504.336
497.081.364
26.871.361
15.770.466
95%
97%

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) harus 5 2021 607.389.843 555.291.263 52.098.580 91%

dipungut secara efektif untuk mencapai Sumber : Data diolah, 2021


tujuan yang telah ditetapkan, dan diperlukan
Berdasarkan survei yang dilakukan
juga strategi dalam pemungutannya di
oleh peneliti diketahui bahwa tidak
lapangan, karena sering sekali para wajib
tercapainya target realisasi disebabkan oleh
pajak tidak taat membayar pajak.
masih rendahnya kesadaran masyarakat
Pajak bumi dan bangunan perdesaan
dalam membayar PBB, yang mana hal ini
dan perkotaan dipungut oleh Dispenda
berkaitan erat dengan kepatuhan wajib
wilayah Sidoarjo, dengan cara penempatan
pajak terhadap kewajiban perpajakannya
Unit Pelaksana Teknis (UPT) di setiap
karena tidak ada sanksi perpajakan yang
kecamatan, salah satunya di kecamatan
berlaku. Menurut Brotodihardjo (1990) Teori
Taman. Pemerintah desa bahu-membahu
kepatuhan pajak secara umum dapat dibagi
mengefektifkan pemungutan Pajak Bumi dan
menjadi teori paksaan dan teori konsensus.
Bangunan (PBB-P2). Pembayaran pajak bumi
Menurut teori paksaan, salah satu unsur
dan bangunan perdesaan/perkotaan dapat
paksaan terdiri dari kekuatan hukum
dilakukan di UPT Kantor Dispenda atau Bank
penguasa, agar masyarakat menaati hukum.
JATIM. Pemungutan Pajak Bumi dan
Sedangkan, berdasarkan hasil wawancara
Bangunan (PBBP2) daerah/perkotaan
ada konsekuensi dari Dispenda Sidoarjo bagi
dianggap efektif bila tujuan yang ditetapkan
wajib pajak pabila terlambat dalam
oleh pemerintah daerah tercapai. Tawangsari
pembayaran PBB, ada dua jenis konsekuensi
merupakan sebuah desa di wilayah
yang diberikan, yaitu sanksi pidana dan
Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo,
sankisi administratif. Sanksi administratif
Provinsi Jawa Timur. Pajak Bumi dan
berupa denda bagi Wajib Pajak yang
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBBP2)
menunggak pembayaran pajak, bebannya 2%
di Desa Tawangsari diatur dengan Perda No.
dari total jumlah pembayaran pajak bulanan
2 Tahun 2011 Pasal 77 tentang Pajak Daerah.
(Pasal 3 Ayat 1, PMK No.78/PMK.03/2016).
Berdasarkan data pemerintah desa, diketahui
Kesadaran wajib pajak akan pembayaran
bahwa walaupun persentase realisasi
pajak didasarkan oleh tingkat kepatuhan
pemungutan PBB-P2 cukup efektif, namun
wajib pajak yang berpijak pada tingginya
realisasi dari tahun 2017-2021 tidak pernah
kesadaran hukum dalam membayar pajak.
mencapai target yang telah ditetapkan oleh
Apabila masyarakat wajib pajak tidak
Dispenda. Sehingga, penting untuk dilakukan
memiliki kesadaran yang tinggi, maka potensi
analisis mengenai keefektifan strategi
wajib PBB-P2 yang besar tidak akan
pemungutan yang telah dilakukan oleh
memberikan dampak positif bagi penerimaan
pemerintah desa, serta mengembangkan atau
pajak daerah. Maka dari itu dibutuhkan peran
menentukan strategi baru untuk mencapai
serta semua pihak untuk mensosialiasikan
target penerimaan yang telah ditentukan.

2
Arizal Al Farisi, aisyaturahmi, Analisis Strategi Pemungutan Pajak (PBB-P2) serta Efektivitas Penerimaannya
(Studi Kasus : desa tawangsari, kecamatan taman, sidoarjo)

dan memberikan himbuan dalam maka artinya proses pemungutan pajak yang
pembayaran, sehingga penerimaannya dapat dilakukan kurang maksimal. Strategi yang
maksimal. diterapkan sejauh ini oleh pemerintah desa
Penelitian terdahulu yang dilakukan tawangsari untuk meningkatkan penerimaan
oleh Baok et al., (2020) menyimpulkan bahwa PBB antara lain: menyampaikan kepada
Strategi lembaga keuangan daerah Batu guna masyarakat secara door to door, memebrikan
menaikkan penerimaan pajak bumi dan SPPT dan memberikan fasilitas titip bayar
bangunan sudah sangat baik. Namun, sejauh pajak. Menurut Muhammad Fathi dalam
ini mengalami hambatan ketiadaan wajib (Siregar, 2015) ciri-ciri strategi yang efektif
pajak saat ditarik pajak dan staff desa yang salah satunya adalah menulis strategi, karena
menunggu para wajib pajak untuk membayar jika hanya diungkapkan maka hanya akan
pajaknya secara terus menerus. Penelitian memunculkan perbedaan-perbedaan.
lain oleh Dilla Nazar Siregar (Siregar, 2015)
juga mendapati fenomena yang sama yaitu METODOLOGI
strategi yang diterapkan di Kecamatan Deli Penelitian ini merupakan jenis
Tua Kabupaten Deli sudah baik, namun target penelitian deskriptif kualitatif dengan
pemungutan PBB-P2 belum tercapai, dalam pendekatan studi kasus. Fokus dari studi
pelaksanaannya masih banyak masyarakat kasus ini adalah Efektivitas pemungutan
yang tidak membayar dengan tepat waktu. pembayaran PBB-P2, serta strategi yang
Penelitian lain oleh Zakia (Mufliha & Selvi, dilakukan pemerintah desa untuk dapat
2021) menunjukan kondisi yang sama bahwa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam
strategi pemungutan yang diterapkan meningkatkan pencapaian target
Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor penerimaan PBB-P2.
berdasarkan sudah baik, namun belum Penelitian dengan menggunakan
memenuhi target, kendala atau hambatan metode deskriptif menurut (Siregar, 2015)
yang ada adalah kurangnya kedisiplinan terdiri dari menemukan atau menjelaskan
masyarakat tentang ketepatan waktunya secara utuh realitas peristiwa/objek yang
dalam membayar pajak, Penagihan yang diselidiki di lapangan dan menjelaskan data
masih tergolong pasif terhadap wajib pajak. yang diperoleh dari lapangan atau
Penelitian-penelitian yang dilakukan subjeknya. Caranya adalah dengan menggali
sebelumnya hanya terfokus pada analisis sumber data di lokasi penelitian. Selain itu,
faktor serta hambatan dalam pemungutan, ini juga merupakan metode yang digunakan
kemudian diusulkan solusi perbaikan. untuk menganalisis fenomena di lapangan
Keterbaruan penelitian ini terletak pada dan menjelaskan hasilnya dari lapangan.
penggunaan teori kepatuhan sebagai dasar Sumber data dalam penelitian ini
utama dalam analisa strategi dan adalah sumber data primer dan sekunder.
pengembangan strategi baru untuk Sumber data primer yang didapat adalah
pemerintah desa Tawangsari dalam data target dan realisasi penerimaan PBB-P2
pemungutana pajak PBB P2. yang diperoleh langsung dari lokasi
Strategi peningkatan penerimaan PBB- penelitian dengan teknik wawancara.
P2 ini berdampak kuat terhadap peningkatan Informan wawancara dalam penelitian
realisasi penerimaan pajak dibandingkan adalah sekretaris desa (sekdes) dan
dengan target pajak yang telah ditetapkan. masyarakat desa Tawangsari. Sementara itu,
Artinya, semakin tinggi realisasinya maka sumber data sekunder diperoleh dari studi
semakin tinggi pula peningkatan penerimaan pustaka atau pencarian informasi-informasi
PBB-P2, begitu pula sebaliknya, menurut yang mendukung penelitian.
hasil wawancara, jika realisasi tidak tercapai Penelitian dilakukan di desa

3
Accounting and Management Journal, Vol. 6, No. 1, Juli 2022

Tawangsari, Kecamatan Taman, Kabupaten


Sidoarjo. Waktu pelaksanaan penelitian ini Tabel 2. Kriteria Pengukuran
dimulai pada 21 Oktober sampai dengan 17 Efektivitas
November 2021. Ukuran Kategori
Data diperoleh dengan menggunakan
> 100 % Sangat Efektif
metode observasi, wawancara dan 90 % - 100 % Efektif
dokumentasi. Teknik pengumpulan data 80 % - 90 % Cukup Efektif
mengunakan purposive sampling (sampel 60 % - 80 % Kurang Efektif
yang ditargetkan), informan dipilih < 60 % Tidak Efektif
berdasarkan pertimbangan tertentu yang
diyakini sepenuhnya dipahami dan 2. Menulis kembali catatan-catatan
dipercaya menjadi sumber informasi (Baok lapangan dengan membuat transkrip
et al., 2020). Hal ini dikarenakan peneliti hasil rekaman wawancara yag telah
hanya memilih informan yang sesuai dengan dilakukan dengan para informan.
kriteria yang ditentukan. Kriteria informan 1 3. Menggunakan catatan dan transkrip dari
adalah pemerintah desa tawangsari yang rekaman wawancara untuk
memiliki pengalaman, dan mengklasifikasikan informasi penting
bertanggungjawab atas perpajakan di Desa dan tidak penting.
Tawangsari. Informan 2 adalah wajib pajak 4. Penyajian data dalam bentuk tabel
yang sering terlambat membayar pajak pada maupun naratif yang menggabungkan
periode perpajakan lima tahun terakhir, hal informasi yang tersusun kedalam
ini diketahui peneliti melalui informasi yang bentuk yang padu.
diberikan oleh pemerintah Desa 5. Penarikan kesimpulan
Tawangsari. Orang yang dipilih sebagai Hasil penelitian dikatakan valid ketika
informan ialah Pak Sofan (Sekretaris Desa ada kesamaan antara data yang
Tawangsari), dan Ibu Sumiati Penjual dikumpulkan dengan data yang sebenarnya
Pangsit (Masyarakat Desa Tawangsari RT terjadi di lapangan. Pada penelitian
04/RW 01). kualitatif, validitas data dilakukan dengan
Teknik analisis data yang digunakan cara : validitas internal (credibility), validitas
dalam penelitian ini adalah deskriptif eksternal (transferability), reliabilitas
kualitatif. Tahap-tahap analisis data yang (dependability), dan objektivitas
dilakukan yaitu : (confirmability) (Sugiyono, 2014). Penelitian
1. Membuat tabel analisis efektivitas ini menggunakan metode uji triangulasi
penerimaan PBB dan realisasi PBB P2. pada uji credibility, yang mana peneliti
Tingkat efektivitas dapat diketahui mengumpulkan data sekaligus menguji
dengan menggunakan formulasi Teori reliabilitas data dengan cara mengeceknya
Rasio Efektivitas milik Halim & Kusufi menggunakan teknik pengumpulan data
(2014). Pengukuran efektivitas dapat yang berbeda, dari sumber data yang
dilakukan dengan membandingkan berbeda. Triangulasi yang digunakan dalam
target penerimaan dan realisasi penelitian ini adalah triangulasi sumber, dan
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan. keandalan data diuji dengan mengevaluasi
dan membandingkan dengan sumber data
𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (Sugiyono, 2014).
= HASIL DAN PEMBAHASAN
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
𝑥 100% Tawangsari merupakan sebuah desa
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
yang ada di wilayah Kecamatan Taman,
(1)
Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.

4
Arizal Al Farisi, aisyaturahmi, Analisis Strategi Pemungutan Pajak (PBB-P2) serta Efektivitas Penerimaannya
(Studi Kasus : desa tawangsari, kecamatan taman, sidoarjo)

Luas wilayah 130 hektar dengan 30% adalah 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2019
wilayah pertanian dan perkebunan, serta 488.504.336
= 𝑥 100%
sisanya adalah pemukiman warga dan juga 515.375.697
= 95%
perumahan. Tawangsari terdiri dari 2 dusun
𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2020
yaitu Tawangsari dan Tawangsari Barat 497.081.364
yang jumlah penduduknya keseluruhan ± = 𝑥 100%
512.851.830
6.813 orang. Keadaan geografis Desa = 97%
Tawangsari adalah dataran rendah yang 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2021
dikelilingi oleh sungai-sungai, dengan Batas 555.291.263
= 𝑥 100%
Utara : kali Berantas atau sungai mas, Batas 607.389.843
= 91%
Barat : desa krembangan, Batas Timur : 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠
kelurahan ngelom dan Batas Selatan : desa 405.109.079
= 𝑥 100%
Kletek dan Desa Gilang. 483.091.421
Efektivitas Penerimaan Wajib Pajak Desa = 80%
Tawangsari Dalam Pembayaran PBB-P2
Tahun 2017-2021 Perhitungan efektivitas pemungutan
Saat ini sektor PBB diandalakan untuk pajak PBB-P2 Desa Tawangsari pada periode
peningkatan pendapatan pajak daerah, dan 5 tahun terakhir ditampilkan pada Tabel 3.
PBB adalah iuran untuk individu atau Tabel 3. Efektivitas Penerimaan PBB-P2
kelompok yang memiliki hak untuk Desa Tawangsari Tahun 2017-2021
mengelola dan menggunakan tanah dan Realisasi Bayar Persentase
Tahun Target (ratusan juta rupiah) Keterangan
bangunan. Artinya, memungkinkan orang (ratusan juta rupiah) Realisasi

2017 349.225.636 66.475.124 19% Tidak Efektif

untuk taat dan mematuhi aturan 2018


2019
430.614.101
515.375.697
418.193.307
488.504.336
97%
95%
Efektif
Efektif

pembayaran pajak. Setiap tahun Dispenda


2020 512.851.830 497.081.364 97% Efektif
2021 607.389.843 555.291.263 91% Efektif

memiliki target penerimaan PBB untuk


Rata-Rata 483. 091. 421 405. 109. 079 80% Cukup Efektif

setiap wilayah, termasuk desa Tawangsari Sumber : Olah Data Peneliti


sebagai salah satu sumber penerimaan Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat
daerah. Namun, target tersebut tidak pernah diketahui bahwa pada tahun 2017
tercapai dengan baik. Membayar pajak tepat penerimaan PBB-P2 tidak efektif dilihat dari
waktu berarti masyarakat memudahkan besarnya realisasi yang diterima, yaitu
proses pembangunan, karena pajak yang sebanyak 19%. Pada tahun 2018 tingkat
dibayarkan akan sepenuhnya digunakan efektivitas mengalami kenaikan menjadi
untuk pembangunan fasilitas umum. 97%, begitupun pada tahun 2019, 2020, dan
Peningkatan penjualan PBB juga 2021 tingkat efektivitas mencapai > 90%
meningkatkan pendapatan asli daerah. setiap tahunnya. Sehingga, dapat dilihat
Perhitungan efektivitas pemungutan rata-rata efektivitas penerimaan Pajak Bumi
pajak PBB-P2 pada periode 5 tahun terakhir, dan Bangunan PBB-P2 selama kurun waktu
antara lain : 5 tahun menunjukkan kriteria yang cukup
𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 efektif. Namun, penerimaannya tidak pernah
66.475.124
= 𝑥 100% mencapai target yang telah ditentukan oleh
349.225.636
= 19% Dispenda Sidoarjo. Tidak tercapainya target
𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 realisasi disebabkan oleh masih rendahnya
418.193.307 kesadaran masyarakat dalam membayar
= 𝑥 100%
430.614.101 PBB, yang mana hal ini berkaitan erat
= 97% dengan kepatuhan wajib pajak terhadap
kewajiban perpajakannya karena tidak ada

5
Accounting and Management Journal, Vol. 6, No. 1, Juli 2022

sanksi perpajakan yang berlaku. Sanksi “Untuk tindakan dari desa, karena
hanya berasal dari pemerintah daerah yaitu sifatnya desa adalah membantu
sanksi administratif sebesar 2% yang menyampaikan. Jadi setelah kita dapatkan
seperti yg saya ucap tadi kita harus
dikenakan setelah jatuh tempo.
menyampaikan kepada masyarakat door
Strategi Dalam Meningkatkan to door. Kalau tidak ketemu orangnya kita
Penerimaan Wajib Pajak Dalam bawa lagi dikemudian hari kita datangi
Pembayaran PBB- P2 lagi sampai ketemu dan itu untuk fasilitas
Dalam upaya meningkatkan yang kita berikan kepada masyarakat,
kesadaran masyarakat dalam membayar disaat masyarakat itu kita kasih sppt pbb
pajak bumi dan bangunan, maka pemerintah ini namanya. Terus beliau titip untuk
dibayarkan kita memberikan fasilitas
desa memiliki peran penting untuk
tersebut. Akan kita bayarkan dan bukti
menentukan strategi apa yang pantas kuitansi sah dari bank jatim kita
dilakukan agar masyarakat dapat kembalikan sesuai dengan bukti tersebut.
mengetahui dan mematuhi peraturan pajak Jadi fasilitas kita yg paling kita berikan
bumi dan bangunan, sesuai dengan adalah menerima penitipan untuk
wawancara peneliti dengan sekretaris desa pembayaran pbb tersebut, karena
tawangsari : wewenang pembayaran pbb adalah bank
jatim”.
“Alhamdulillah, untuk pemungutan pbb
(Wawancara Pak Sofan, Sekretaris Desa
kita itu sudah mencapai 75% dari jumlah Tawangsari, tanggal 21 Oktober 2021).
yang ditetapkan dari dispenda. Jadi kita Wawancara di atas menunjukan
disini membantu, yang pertama kita dapat bahwa setelah membagi staff untuk masing-
data dari dispenda, kita dikirim habis itu masing wilayah maka dilanjutkan dengan
kita pilah-pilah per wilayah blok rt strategi “jemput bola”, yaitu menyampaikan
ataupun rw kita bagi melalui kasi atau kepada masyarakat secara door to door dan
staff kita ke masing-masing wilayah. Jadi memberikan SPPT. Pemerintah desa juga
data yg kita himpun adalah kita menyediakan fasilitas “titip bayar” untuk
menyampaikan. Setelah kita masyarakat yang mau menitipkan
menyampaikan, kita himbau kepada pembayaran pajak pada staff desa. Berikut
mereka untuk sesegera mungkin merupakan beberapa rangkuman strategi
membayar pbb-p2 tersebut dan yang telah dilakukan pemerintah Desa
pembayaran tersebut tidak melalui desa Tawangsari untuk menyadarkan
atau kelurahan karena langsung di masyarakat dalam membayar PBB P2 :
rekening kas daerah melalui bank jatim”. 1. Membagikan SPPT PBB-P2 kepada
(Wawancara Pak Sofan, Sekretaris Desa wajib pajak.
Tawangsari, tanggal 21 Oktober 2021). Pada SPPT dicantumkan bahwa
Berdasarkan hasil wawancara pajak terhutang yang belum dibayar
atau lewat jatuh tempo akan dikenakan
tersebut bisa dilihat bahwa strategi
denda sebesar 2%.
pemungutan yang dilakukan oleh 2. Menghimbau kepada masyarakat untuk
pemerintah desa adalah desa memilah data sesegera mungkin membayar PBB-P2.
per wilayah (rt/rw) dan membagi staff ke Pemerintah desa menghimbau
masing-masing wilayah untuk menghimbau dengan cara memberikan surat tagihan
masyarakat agar sesegera mungkin pajak (STP) dan memberikan informasi
membayar pajak PBB-P2 dan membayarnya bahwa pembayaran tersebut tidak
melalui desa atau kelurahan, namun
melalui BANK JATIM. Upaya tersebut
langsung ke rekening kas daerah melalui
dilanjutkan dengan melaksanakan beberapa BANK JATIM. Dasar penerbitan STP,
strategi, sesuai dengan wawancara dengan yaitu saat wajib pajak belum atau tidak
sekretaris desa tawangsari : membayar pajak terhutangnya pada saat

6
Arizal Al Farisi, aisyaturahmi, Analisis Strategi Pemungutan Pajak (PBB-P2) serta Efektivitas Penerimaannya
(Studi Kasus : desa tawangsari, kecamatan taman, sidoarjo)

SPPT jatuh tempo. kita. Kalau wajib pajak berkewajiban


3. Memberikan fasilitas “titip bayar” dan membayar ke pemerintah, tugas kita
“jemput bola”. menyampaikan dan juga kita membantu
Pemerintah desa memberikan
untuk memperbesar PAD, penghasilan asli
fasilitas “titip bayar” bagi masyarakat
yang ingin dibayarkan pajaknya. daerah yang bersumber dari pajak daerah,
Kemudian, pemerintah desa khususnya pbb. Tapi untuk keputusan
memberikan bukti kuitansi sah yang sendiri, kita bisa jemput bola. Tapi jemput
diperoleh dari BANK JATIM kepada bolanya kalau mereka tidak mau titip ,
masyarakat setelah melakukan mau apalagi kan, kita ga bisa lakuin apa-
pembayaran. Fasilitas “jemput bola” apa lagi, karena mereka juga bisa
diberikan dengan cara mendatangi
membayar sendiri di tingkat bank jatim”.
rumah masyarakat secara door to door
dengan cara memberikan pemahaman (Wawancara Pak Sofan, Sekretaris Desa
untuk segera membayar pajak. Tawangsari, tanggal 21 Oktober 2021).
Dengan diterapkannya strategi Ciri-ciri strategi yang efektif
tersebut pemerintah desa tawangsari menurut Muhammad Fathi dalam (Siregar,
merasa penerimaan PBB-P2 akan 2015) adalah Strategi menunjukkan
meningkat. Strategi tersebut adalah strategi bagaimana caranya dapat membantu
yang diteruskan dari kebiasaan lama, juga mencapai tujuan-tujuan yang telah dibuat,
merupakan strategi terbaik yang bisa dan strategi harus mencerminkan
dilakukan dan diterapkan saat ini, sesuai komprehensifitas, yaitu strategi tersebut
dengan hasil wawancara bersama sekretaris membahas keterampilan yang ada untuk
desa tawangsari : menangani berbagai masalah. Faktanya,
“Kalau proses penyususunan strategi pada strategi-strategi tersebut dibuat untuk
saat ini, saya ngomong hari ini itu tetap ini meningkatkan penerimaan PBB-P2 desa
adalah proses strategi yang kita teruskan tawangsari dan diaplikasikan sesuai dengan
dari kebiasaan yang lama. Karena saya keadaan yang ada di desa. Selain itu, strategi
kira dengan strategi ini mungkin ini yang yang hanya diungkapkan dapat
masih terbilang paling baik buat menimbulkan perbedaan-perbedaan, jadi
diterapkan di desa kita”. strategi ditulis. Sedangkan dalam
(Wawancara Pak Sofan, Sekretaris Desa pelaksanaanya, hal ini tidak dilakukan oleh
Tawangsari, tanggal 17 November 2021). pemerintah desa tawangsari. Di sisi lain,
Namun, jika masyarakat tidak mau strategi-strategi ini telah berhasil dalam
membayar maka pemerintah desa tidak bisa meningkatkan penerimaan PBB-P2 desa
melakukan apa-apa. Membayar pajak adalah Tawangsari, namun belum efektif dan upaya
kewajiban individu bukan kewajiban yang dilakukan pemerintah desa masih
pemerintah desa. Sehingga, wajib pajak kurang untuk mencapai target yang telah
berkewajiban membayar pajak ke ditentukan oleh Dispenda. Sehingga, perlu
pemerintah kota, tugas desa hanya dirumuskan kembali strategi baru yang
membantu menyampaikan dan juga merupakan pengembangan dari strategi
membantu untuk memperbesar PAD, yang sudah ada, serta dengan tujuan yang
penghasilan asli daerah yang bersumber lebih besar, yaitu untuk mencapai atau
dari pajak daerah, khususnya PBB-P2, sesuai melebihi target penerimaan pajak yang telah
dengan hasil wawancara dengan sekretaris ditentukan oleh Dispenda.
desa tawangsari ; Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas
“Kalau proses penagihan kita ndak pernah Pemungutan PBB-P2
menagih mas, karena namanya wajib Strategi yang diterapkan oleh
pajak itu adalah kewajiban individu bukan pemerintah Desa Tawangsari berhasil dalam

7
Accounting and Management Journal, Vol. 6, No. 1, Juli 2022

meningkatkan penerimaan PBB-P2, namun ada aja, saya milih buat keperluan sehari-
masih belum dapat mencapai target yang hari aja dulu. Orang kelurahan biasanya
ditentukan oleh Dispenda, sesuai dengan juga ngingetin jangan lupa bayar pbb gitu
hasil wawancara bersama sekretaris desa mas datang ke rumah, biasanya saya ya
tawangsari ; nitip bayar pbb itu mas kalau pas ada
“Kendala mungkin saya kira semuanya rejeki tapi. Kalau gak ada ya ndak mas”.
sama, karena disini ada kendala tentang (Wawancara Ibu Sumiati, Penjual Pangsit,
pbb. Kendala yg utama adalah ini suatu lulusan SD, tanggal 17 November 2021).
kewajiban masyarakat untuk membayar
ke negara tentang pajak tanah mereka, Berdasarkan wawancara di atas
tetapi mereka sendiri itu yg paling susah, dapat dilihat bahwa wajib pajak merasa
di desa tawangsari khusunya adalah sadar untuk membayar pajak PBB-P2 bisa
diri masyarakat tentang pembayaran dilakukan nanti saat memiliki uang, karena
tersebut. Karena apa, kita cuma bisa untuk uang yang ada mereka gunakan untuk
membantu memberikan informasi. Kalau keperluan sehari-hari. Jadi, walaupun
untuk memaksa membayar kita ndak bisa, pembayaran pajak dilakukan setahun sekali,
apalagi di dalam pandemi ini, mereka tapi wajib pajak merasa bahwa itu adalah hal
jangankan pbb yang lain aja kadang juga yang berat apalagi saat musim pandemi
besok-besok itu aja. Jadi usaha kita adalah covid-19. Dalam melakukan pembayaran
memberikan penjelasan saja, bukan pajak, wajib pajak selalu akan menunggu
memaksa. Untuk kendalanya yang paling tanggal jatuh tempo pembayaran pajak, baru
utama adalah kesadaran masyarakat wajib pajak akan membayarnya. Selain itu,
tentang kewajiban pembayaran pajak wajib pajak juga meminta pemerintah untuk
tersebut”. mengecilkan nominal pajaknya, sesuai
(Wawancara Pak Sofan, Sekretaris Desa dengan hasil wawancara berikut ;
Tawangsari, tanggal 21 Oktober 2021). “ya kalau bisa nominalnya dikecilin mas,
kalau untuk orang kelurahan sih udah
Hasil wawancara di atas cukup baik ya. Udah mau membantu sama
menunjukan bahwa salah satu kendala jelasin. Bisa titip bayar juga ke orang
terbesar yang dihadapi dalam proses kelurahan”.
pemungutan PBB-P2 yang dilakukan oleh (Wawancara Ibu Sumiati, Penjual Pangsit,
pemerintah desa adalah rendahnya lulusan SD, tanggal 17 November 2021).
kesadaran masyarakat tentang kewajiban
membayar pajak. Hal ini juga sesuai dengan Sebagai akibat dari wajib pajak yang
hasil wawancara yang dilakukan dengan tidak menyadari kewajiban perpajakannya,
salah satu wajib pajak yang sering terlambat maka wajib pajak pada umumnya
dalam membayar pajaknya ; meminimalkan atau mengurangi biaya
“ya kalau bayar pbb biasanya sih pengeluarannya, termasuk kewajiban
belakangan aja mas, buat makan sama perpajakan. Akibatnya, wajib pajak pada
keperluan sehari-hari aja masih pas- umumnya tidak membayar kewajiban
pasan. Ya, walau bayarnya setahun sekali perpajakannya hingga mendekati batas
ya tetep aja mas, mending buat keperluan waktu pajak dan berdampak pada
sehari-hari dulu. Apalagi pas musim pencapaian hasil penerimaan PBB-P2 yang
corona gini, jualan saya jadi sepi ya. kalau tidak dapat tercapai sesuai dengan target
saya sih mas, kalau ada ya bayar, kalau yang telah ditentukan.
ndak ada ya belakangan saya bayarnya, Hasil analisis penelitian yang
jatuh tempo juga masih lama. Kalau pas dilakukan oleh Pramita Sukma et al., (2016)

8
Arizal Al Farisi, aisyaturahmi, Analisis Strategi Pemungutan Pajak (PBB-P2) serta Efektivitas Penerimaannya
(Studi Kasus : desa tawangsari, kecamatan taman, sidoarjo)

menunjukan bahwa sikap atas kepatuhan lebih patuh terhadap aturan. Hal ini sejalan
pajak berpengaruh signifikan terhadap dengan penelitian (Baok et al., 2020) bahwa
kepatuhan membayar pajak. Kementerian tingkat pengetahuan wajib pajak
Keuangan Republik Indonesia & Direktorat mempengaruhi kepatuhannya dalam
Jenderal Pajak (2014 :95) juga menemukan membayar pajak.
bahwa salah satu faktor yang berpengaruh Tingkat kesadaran akan membayar
signifikan terhadap penerimaan pajak pajak didasarkan oleh tingkat kepatuhan
penghasilan di daerah adalah rendahnya wajib pajak yang berpijak pada tingginya
kesadaran masyarakat akan keharusan kesadaran hukum dalam membayar pajak.
membayar pajak. Harahap (2004 : 43) Hal ini sejalan dengan teori kepatuhan
menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak menurut (Brotodihardjo, 1990) bahwa
merupakan sikap pemahaman tentang orang patuh pada hukum karena ada unsur
pajak. Memahami Wajib Pajak dan paksaan oleh kekuatan hukum penguasa.
memahami arti, fungsi dan tujuan Penguasa yang dimaksud disini adalah
pembayaran pajak. Sementara itu, Suandi Dispenda sidoarjo, yang membuat sanksi
(2011 : 128) mengemukakan bahwa administratif sebesar 2% bagi wajib pajak
peningkatan kesadaran wajib pajak sangat yang terlambat dalam membayar pajaknya.
penting. Kesadaran wajib pajak artinya Namun, berbeda halnya jika wajib tidak
wajib pajak secara sadar dan sukarela mengetahui seputar sanksi yang ada, besar
menetapkan sendiri kewajiban kemungkinan bahwa wajib pajak akan abai
perpajakannya sendiri seperti melakukan terhadap kewajiban pepajakannya.
pendaftaran, perhitungan, pembayaran Cara pemungutan pajak juga
tepat waktu, dan pelaporan pajak. berpengaruh terhadap efektivitas
Kesadaran masyarakat juga pemungutannya (Darnita & Mangoting,
berkaitan dengan tingkat pendidikan 2014). PBB adalah pajak yang ditarik secara
masyarakat di suatu daerah. Hal ini sesuai pasif dengan mengajukan SPPT. Kinerja
dengan hasil wawancara yang dilakukan pemerintah desa dalam pemungutan pajak
pada salah satu masyarakat desa tawangsari PBB berpengaruh signifikan terhadap hasil
yang berprofesi sebagai pedagang pangsit pemungutan PBB. Sehingga, kinerja
dan tamatan SD ; pemerintah desa dalam melakukan
“Dari kapan jadi wajib pajak, ndak tau pemungutan harus benar-benar baik, agar
mas. Kurang tau juga saya mas tentang hasil pemungutan pajakpun sesuai dengan
sanksi-sanksi itu, tapi biasanya kalau target yang ditentukan. Namun, dalam hal ini
telat-telat bayar gitu sih ada sanksi pemerintah desa Tawangsari merasa hanya
paling”. berkewajiban untuk membantu
(Wawancara Ibu Sumiati, Penjual Pangsit, menyampaikan informasi pajak kepada
lulusan SD, tanggal 17 November 2021). masyarakat, sehingga strategi yang
Berdasarkan hasil wawancara di atas digunakanpun baru sekedar menyampaikan
dapat dilihat bahwa ternyata narasumber saja. Tidak ada upaya ekstra dalam hal
tidak mengetahui sejak kapan menjadi wajib membantu masyarakat menyelesaikan
pajak, dan tidak mengetahui bahwa ada masalah perpajakannya. Padahal, pihak
sanksi administratif 2% yang ditetapkan ketiga seperti pemerintah desa dilibatkan
oleh Dispenda bagi wajib pajak yang telat oleh pemerintah daerah untuk mendukung
membayar pajaknya. Masyarakat yang proses pemungutan PBB dalam hal
berpendidikan tinggi biasanya memiliki memberikan informasi, penagihan dan
pengetahuan seputar pajak, mereka lebih pembayaran. Namun, fungsi penagihan
memahami pentingnya membayar pajak dan belum dilaksanakan sesuai semestinya oleh

9
Accounting and Management Journal, Vol. 6, No. 1, Juli 2022

pemerintah desa Tawangsari, hal ini sesuai (memberikan sanksi) jika ada wajib
dengan hasil wawancara dengan sekretaris pajak yang tidak mau membayar pajak.
desa tawangsari : Sebagai contoh, menempelkan stiker
“Kalau meningkatan efektivitas, kita belum atau tidak membayar pajak di
bicara lagi balik lagi ke masyarakat. Tapi pintu rumah wajib pajak yang lalai
yang jelas kita berusaha terus untuk dapat terhadap pajaknya.
meningkatkan efektivitas tersebut melalui 2. Melakukan kampanye “melek pajak”
pelayanan door to door tadi, melalui Dapat dilakukan dengan membuat
sosialisasi atau ngasih himbauan tadi. Jadi spanduk dan dipasang di tempat yang
selama ini saya kira jalan untuk dapat dilihat masyarakat desa dan
peningkatan pbb tersebut seperti itu, brosur yang di share melalui media
kembali lagi karena itu sudah diluar sosial.
wewenang kita, bisanya kita cuma 3. Memberikan penyuluhan kepada wajib
memberikan wacana, memberikan pajak
sosialisasi yang utama itu untuk segera Penyuluhan yang dimaksud adalah
membayar kewajiban pajak tersebut. untuk menambah pengetahuan tentang
Kalau kita nagih door to door kayak bank manfaat dan peranan penting
atau koperasi apa ndak mungkin itu”. pembayaran pajak, harapannya adalah
(Wawancara Pak Sofan, Sekretaris Desa agar wajib pajak bisa patuh dan tepat
Tawangsari, tanggal 21 Oktober 2021). waktu saat membayar pajaknya.
4. Melakukan penyuluhan dan seminar
Selain itu, faktor lain yang terkait untuk meningkatkan minat dan
erat dengan kepatuhan wajib pajak partisipasi masyarakat dalam mengelola
terhadap kewajiban perpajakan adalah dan membayar PBB.
masalah sanksi pajak yang tidak 5. Membentuk organisasi pajak daerah
diberlakukan oleh pemerintah desa, sanksi sesuai dengan fungsi pengelolaan data,
hanya berasal dari pemerintah daerah yaitu fungsi pelayanan, fungsi akuntansi,
sanksi administratif sebesar 2% yang fungsi pemeriksaan, fungsi pengawasan.
dikenakan setelah jatuh tempo. Jika faktor- Ini membuatnya lebih mudah untuk
faktor di atas terproses dengan baik, maka membayar pajak properti dan bangunan.
akan target penerimaan pajak bumi dan Dengan menerapkan solusi-solusi
bangunan bisa tercapai. Agar wajib pajak tersebut, maka diharapkan wajib pajak
membayar pajak secara sukarela, menjadi memahami serta dapat menambah
pemerintah desa dan masyarakat sebagai pengetahuan tentang manfaat serta peran
wajib pajak harus bekerja sama untuk pentingnya membayar Pajak Bumi dan
mengatasi masalah ini. Bangunan.
Solusi Peningkatan Penerimaan PBB-2
Untuk mengatasi permasalahan di KESIMPULAN
atas, maka strategi yang dapat diterapkan Efektivitas penerimaan Pajak Bumi
oleh pemerintah desa Tawangsari adalah dan Bangunan PBB-P2 selama kurun waktu 5
sebagai berikut : tahun menunjukkan kriteria yang cukup
1. Membenahi manajemen penagihan efektif, namun tidak pernah mencapai target
pajak yang telah ditentukan oleh Dispenda. Strategi
Penyampaian somasi, peningkatan penerimaan PBB-P2 pemerintah
teguran/peringatan untuk wajib pajak desa tawangsari adalah membagikan SPPT
yang telah melanggar hukum. PBB-P2 kepada wajib pajak, menghimbau
Memberikan law enforcement kepada masyarakat untuk sesegera mungkin

10
Arizal Al Farisi, aisyaturahmi, Analisis Strategi Pemungutan Pajak (PBB-P2) serta Efektivitas Penerimaannya
(Studi Kasus : desa tawangsari, kecamatan taman, sidoarjo)

membayar PBB-P2, memberikan fasilitas membayar pajak. Melakukan kampanye


“titip bayar” dan “jemput bola” dengan cara literasi pajak agar kesadaran masyarakat
door to door. Strategi yang dilakukan lebih terbentuk dengan cara membuat
pemerintah desa tawangsari ini telah berhasil spanduk dan dipasang di tempat yang mudah
dalam meningkatkan penerimaan PBB-P2 dilihat masyarakat, dan membagikan brosur
desa Tawangsari, namun belum efektif untuk melalui media sosial. Melakukan penyuluhan
mencapai target yang telah ditentukan oleh dan seminar guna menumbuhkan minat serta
Dispenda. Hal ini dipengaruhi oleh faktor- partisipasi para wajib pajak atau masyarakat
faktor seperti, rendahnya kesadaran dalam mengelola dan membayar PBB.
masyarakat tentang kewajiban membayar Membentuk organisasi perpajakan daerah
pajak, rendahnya pengetahuan wajib pajak, sesuai dengan fungsi pengelolaan data, fungsi
cara pemungutan oleh staff kelurahan yang pelayanan, fungsi akuntansi, fungsi audit, dan
kurang maksimal dan rendahnya kepatuhan fungsi pengawasan guna memudahkan
wajib pajak. Solusi peningkatan penerimaan pembayaran pajak properti dan bangunan.
PBB-P2 yang dapat dilakukan antara lain Saran bagi masyarakat Desa
yaitu, membenahi manajemen penagihan Tawangsari adalah agar menjadi lebih peka
pajak, melakukan kampanye “melek pajak”, dan menyadari kewajiban perpajakannya,
memberi penyuluhan, membangun sehingga dapat memberikan kesejahteraan
organisasi perpajakan desa dan melakukan bagi kemaslahatan umum. Bagi peneliti
sosialisasi serta seminar untuk peningkatan selanjutnya, menambah objek penelitian dan
sumber daya manusia. jumlah informan untuk memperluas
Karena penelitian ini merupakan jangkauan hasil penelitian mereka.
penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus, maka fokus penelitian hanya ada DAFTAR PUSTAKA
pada satu objek yaitu Pemerintah Desa Baok, R. T. L., Sasongko, T., & Rifa’i, M. 2020.
Tawangsari. Selain itu, metode pengumpulan Strategi Peningkatan Penerimaan Pajak
data yang digunakan adalah purposive Bumi Dan Bangunan (Pbb) Di Kota
Batu. Reformasi, Vol. 10, No.1, 81–89.
sampling yang mana informan dipilih hanya
https://doi.org/10.33366/rfr.v10i1.18
berdasarkan pertimbangan tertentu yang 56
dianggap sepenuhnya memahami kondisi Brotodihardjo, S. 1990. Pengantar Ilmu
perpajakan dan dapat diandalkan, serta Hukum Pajak. Bandung : Refika
analisis datanya deskriptif kualitatif. Maka, Aditama.
memungkinkan terjadinya bias, karena ada Darnita, & Mangoting, Y. 2014. Faktor-faktor
subjektivisme peneliti dan kurangnya data yang Mempengaruhi Efektivitas
Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan
yang diperoleh. Terdapat kemungkinan salah
Perkotaan dan Perdesaan Kota
tafsir dalam analisa data yang diperoleh. Palangka Raya. Jurnal Tax & Accounting
Namun, hal tersebut seharusnya tidak Review, Vol. 4, No. 2, 1–10.
menjadi masalah. Hal ini karena penelitian https://media.neliti.com/media/publi
dengan menggunakan pendekatan apapun cations/157713-ID-faktor-faktor-
tidak menutup kemungkinan terjadi bias. yang-mempengaruhi-efektifi.pdf
Harahap, A. A. 2004. Paradigma Baru
Sebagai bahan kajian dan
Perpajakan Indonesia-Perspektif
pertimbangan untuk mencapai tujuan Ekonomi. Jakarta : Integritas Dinamika
pemungutan pajak PBB-P2 yang lebih Press.
optimal. Pemerintah Desa Tawangsari perlu Kementerian Keuangan Republik Indonesia,
mengatur pengelolaan pemungutan pajak & Direktorat Jenderal Pajak. 2007.
dengan menerapkan sanksi, ketika ada wajib Peraturan Direktur Jenderal Pajak
pajak yang terlambat maupun menolak Nomor PER-01/PJ/2014 tentang Tata

11
Accounting and Management Journal, Vol. 6, No. 1, Juli 2022

Cara Penyampaian Surat Pajak dalam Membayar Pajak Daerah.


Pemberitahuan Bagi Wajib Pajak Orang Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP),
Pribadi yang Menggunakan Formulir Vol. 2, No. 1, 58–67.
1770S atau 1770SS secara e-filing https://jiap.ub.ac.id/index.php/jiap/a
melalui website Direktorat Jenderal rticle/view/801/1314
Pajak (p. 95). www.pajak.go.id Siregar, D. N. 2015. Efektifitas Pemungutan
Mufliha, Z., & Selvi. 2021. Efektivitas Pajak Bumi dan Bangunan
Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan/Perkotaan (PBB-P2) Dalam
Perdesaan dan Perkotaan dalam Rangka Peningkatan PAD Kabupaten
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Serdang. In Repository UMSU (Vol. 3).
(Studi Kasus di Bappenda Kabupaten Universitas Muhammadiyah Sumatera.
Bogor) Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Suandi, E. 2011. Perencanaan Pajak (5th ed.).
Administrasi Publik, Vol. 1, No. 1,1–13. Jakarta : Salemba Empat.
https://ojs.stiami.ac.id/index.php/JU Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
MAIP/article/view/1295/671 Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Pramita Sukma, W., Subekti, I., & Rosidi. Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
2016. Studi Perilaku Kepatuhan Wajib

12

You might also like