You are on page 1of 11

MAKALAH

KODE ETIK PROFESI KEBIDANAN

Disusun untuk memenuhi tugas

MATA KULIAH : ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN

DOSEN PENGAMPU : Rahayu Pertiwi, SKM, MKM

Disusun oleh :

NANDA PUTRI SETIYADI ( P17324422044 )

SAFANA NABILA ( P17324422057 )

SHIFA FAUZIAH FITRIANI ( P17324422065 )

Tingkat : 1B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

PROGRAM STUDI KEBIDANAN KARAWANG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami sehingga makalah ini dapat tersusun
sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap makalah ini bisa menambah
pengetahuan mahasiswa program studi Kebidanan Karawang.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Karawang, 9 Januari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................ii

Daftar Isi............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................................1
C. Rumusan Masalah...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2

A. Pengertian Kode Etik Profesi.................................................................................2


B. Kode Etik Profesi Bidan.........................................................................................2
C. Kode Etik Bidan Indonesia.....................................................................................2
D. Peran dan Fungsi Majelis Pertimbangan Etik Profesi............................................4

BAB III KASUS & PEMBAHASAN................................................................................5

BAB IV PENUTUP............................................................................................................7

A. Kesimpulan.............................................................................................................7
B. Saran.......................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bidan merupakan suatu profesi kesehatan yang bekerja untuk pelayanan


masyarakat dan berfokus pada kesehatan reproduksi perempuan, keluarga berencana,
kesehatan bayi dan anak balita, serta pelayanan kesehatan masyarakat. Profesi bidan
mempunyai standar tersendiri seperti profesi-profesi lainnya. Standar profesi ini terdiri
dari standar kompetensi bidan Indonesia, standar pendidikan, standar pelayanan
kebidanan, dan kode etik profesi.

Standar profesi ini wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap bidan dalam
mengamalkan amanat profesi kebidanan.

B. Tujuan

Tujuan Umum

Makalah ini dibuat untuk menjelaskan Kode Etik Profesi Kebidanan yang
diharapkan setelah membaca makalah ini rekan rekan mahasiswa dan pembaca lainya
mengerti apa yang dimaksud dengan Kode Etik Profesi Kebidanan.

Tujuan Khusus

Menjelaskan materi mengenai Kode Etik Profesi Kebidanan yang terdiri dari
Pengertian Kode Etik Profesi Kebidanan, Kode Etik Profesi Bidan, serta Peran dan
Fungsi Majelis Pertimbangan Kode Etik.

C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kode etik profesi.
2. Apa saja kode etik profesi bidan.
3. Apa peran dan fungsi majelis pertimbangan kode etik.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kode Etik Profesi

Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh kelompok
profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana
seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu di mata masyarakat.
Prinsip-prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda-beda satu
sama lain.

Kode etik berfungsi: Sebagai sarana kontrol sosial, pencegah campur tangan pihak
lain, pencegah kesalahpahaman dan konflik, sebagai kontrol apakah anggota kelompok
profesi telah memenuhi kewajiban. Tujuannya: Menjunjung tinggi martabat profesi,
menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian para
anggota, meningkatkan mutu profesi dan organisasi, meningkatkan layanan,
memperkuat organisasi, menghindari persaingan tidak sehat, menjalin hubungan yang
erat para anggota, dan menentukan baku standarnya.

B. Kode Etik Profesi Bidan

Kode etik bidan merupakan standard perilaku seorang bidan dalam melaksanakan
profesinya. Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan
disahkan dalam Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia X tahun 1988, sedangkan
petunjuk pelaksanaannya disahkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IBI tahun
1991 sebagai pedoman dalam berprilaku.

Kemudian pada tahun 2007, dikeluarkan surat keputusan oleh Menteri kesehatan
Indonesia NOMOR 369/MENKES/SK/III/2007 TENTANG STANDAR PROFESI
BIDAN.

C. Kode Etik Bidan Indonesia

1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat.

a. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah


jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.

2
b. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas
dan tanggung jawab sesuai kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien,
menghormati hak klien dan nilai nilai yang dianut klien
d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan
klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
e. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan tugasnya dengan mendorong patisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatan secara optimal

2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya

a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga


dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan
kebutuhan klien, kelurga dan masyarakat.
b. Setiap bidan berkewajiban memberikan pertolongan sesuai dengan kewenangan
dalam mengambil keputusan termasuk mengadakan konsultasi dan atau rujukan
c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat dan atau
dipercayakan kepadanya, kecuali jika diminta oleh pengadilan atau diperlukan
sehubungan dengan kepentingan klien

3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya

a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk


menciptakan suasana kerja yang serasi.
b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik
terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya

4. Kewajiban bidan terhadap profesinya

a. Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi dengan
menampilkan kepribadian yang bermartabat dan memberikan pelayanan yang
bermutu kepada masyarakat,

3
b. Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan
profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi

5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri

a. Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas


profesinya dengan baik
b. Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.

6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air

a. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa melaksanakan ketentuan-


ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan reproduksi, keluarga berencana dan
kesehatan keluarga.
b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran
kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan
terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.

D. Peran dan Fungsi Majelis Pertimbangan Etik Profesi

Peran

Secara internal berperan memberikan saran, pendapat dan buah pikiran tentang
masalah pelik yang sedang dihadapi khususnya yang menyangkut pelaksanaan kode etik
bidan dan pembelaan anggota .

Fungsi

 Merencanakan dan melaksanakan kegiatan bidan sesuai dengan ketetapan Pengurus


Pusat
 Melaporkan hasil kegiatan sesuai dengan bidang dan tugasnya secara berkala
 Memberikan saran dan pertimbangan yang perlu dalam rangka tugas Pengurus Pusat
 Membentuk Tim Teknis sesuai dengan kebutuhan.

4
BAB III

KASUS & PEMBAHASAN

A. Kasus

Seorang ibu hamil (39) datang ke BPM pukul 15.00 WIB mengeluh perutnya sakit
seperti ingin melahirkan, hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan didapatkan hasil
pembukaan 8cm dengan letak sungsang. Dalam kondisi ini persalinan dengan letak
sungsang harus dirujuk. Akan tetapi bidan menyanggupi melakukan proses persalinan di
BPM. Pada akhirnya proses bersalin pun terjadi, tubuh bayi sudah keluar sedangkan
kepala bayi mengalami kemacetan, akhirnya kepala bayi terputus dan tertinggal didalam
rahim. Bidan pun melakukan rujukan ke dr.SpOG untuk melakukan tindakan
pengeluaran kepala.

B. Pembahasan Kasus

Criminal malpractice yang bersifat negligence (lalai) misalnya kurang hati-hati


melakukan proses kelahiran. Pasal-pasal359 sampai dengan 361 KUHP, pasal-pasal
karena lalai menyebabkan mati atau luka-luka berat.

Pasal 359 KUHP, karena kelalaian menyebabkan orang mati : Barang siapa
karena kelalaiannya menyebabkan matinya orang lain, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun atau paling lama satu tahun.

Pasal 360 KUHP, karena kelalaian menyebabkan luka berat :

Ayat (1) : Barang siapa karena kelalaiannya menyebabkan orang lain mendapat
luka-luka berat diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau kurungan
paling lama satu tahun.

Pasal 361 KUHP, karena kelalaian dalam melakukan jabatan atau pekerjaan
(misalnya : dokter, bidan, apoteker, sopir, masinis dan lain-lain) apabila melalaikan
peraturan-peraturan pekerjaannya hingga mengakibatkan mati atau luka berat, maka
mendapat hukuman yang lebih berat pula.

5
Pertanggung jawaban didepan hukum pada criminal malpractice adalah bersifat
individual atau personal dan oleh sebab itu tidak dapat dialihkan kepada orang lain atau
kepada rumah sakit atau sarana kesehatan.

Masalah yang terjadi pada pasien dengan putusnya kepala bayi pada saat proses
persalinan merupakan kasus malpraktik karen kelalaian dari tenaga kesehatan (bidan).
Sedangkan kerugian yang diakibatkan oleh kelalaian diatur dalam pasal 136 yang
berbunyi : “setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk yang kerugian yang
disebabkan perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan kelalaian atau
kurang hati-hatinya.

6
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kewajiban bidan terhadap profesinya Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan
menjunjung tinggi citra profesi dengan menampilkan kepribadian yang bermartabat dan
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat, Setiap bidan wajib senantiasa
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi.

B. Saran

Salah satu upaya untuk menghindarkan dari malpraktek adalah dengan adanya
informed consent (persetujuan) untuk setiap tindakan dan pelayanan medis yang akan
dilakukan kepada pasien.

Serta selalu memberikan pelayanan yang berkualitas, pelayanan yang berkualitas


adalah pelayanan yang dapat memuaskan pasien, pelayanan yang diberikan harus sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jihd/article/view/460

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Praktikum-
Konsep-Kebidanan-dan-Etikolegal-dalam-Praktik-Kebidanan-Komprehensif.pdf

https://id.scribd.com/presentation/325220889/makalah-kasus-pelanggaran-kode-etik-
bidan

You might also like