Professional Documents
Culture Documents
Makalah Etikhukes
Makalah Etikhukes
Disusun oleh :
Tingkat : 1B
2022/2023
KATA PENGANTAR
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap makalah ini bisa menambah
pengetahuan mahasiswa program studi Kebidanan Karawang.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................................1
C. Rumusan Masalah...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2
BAB IV PENUTUP............................................................................................................7
A. Kesimpulan.............................................................................................................7
B. Saran.......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Standar profesi ini wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap bidan dalam
mengamalkan amanat profesi kebidanan.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Makalah ini dibuat untuk menjelaskan Kode Etik Profesi Kebidanan yang
diharapkan setelah membaca makalah ini rekan rekan mahasiswa dan pembaca lainya
mengerti apa yang dimaksud dengan Kode Etik Profesi Kebidanan.
Tujuan Khusus
Menjelaskan materi mengenai Kode Etik Profesi Kebidanan yang terdiri dari
Pengertian Kode Etik Profesi Kebidanan, Kode Etik Profesi Bidan, serta Peran dan
Fungsi Majelis Pertimbangan Kode Etik.
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kode etik profesi.
2. Apa saja kode etik profesi bidan.
3. Apa peran dan fungsi majelis pertimbangan kode etik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh kelompok
profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana
seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu di mata masyarakat.
Prinsip-prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda-beda satu
sama lain.
Kode etik berfungsi: Sebagai sarana kontrol sosial, pencegah campur tangan pihak
lain, pencegah kesalahpahaman dan konflik, sebagai kontrol apakah anggota kelompok
profesi telah memenuhi kewajiban. Tujuannya: Menjunjung tinggi martabat profesi,
menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian para
anggota, meningkatkan mutu profesi dan organisasi, meningkatkan layanan,
memperkuat organisasi, menghindari persaingan tidak sehat, menjalin hubungan yang
erat para anggota, dan menentukan baku standarnya.
Kode etik bidan merupakan standard perilaku seorang bidan dalam melaksanakan
profesinya. Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan
disahkan dalam Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia X tahun 1988, sedangkan
petunjuk pelaksanaannya disahkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IBI tahun
1991 sebagai pedoman dalam berprilaku.
Kemudian pada tahun 2007, dikeluarkan surat keputusan oleh Menteri kesehatan
Indonesia NOMOR 369/MENKES/SK/III/2007 TENTANG STANDAR PROFESI
BIDAN.
2
b. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas
dan tanggung jawab sesuai kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien,
menghormati hak klien dan nilai nilai yang dianut klien
d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan
klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
e. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan tugasnya dengan mendorong patisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatan secara optimal
a. Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi dengan
menampilkan kepribadian yang bermartabat dan memberikan pelayanan yang
bermutu kepada masyarakat,
3
b. Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan
profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
Peran
Secara internal berperan memberikan saran, pendapat dan buah pikiran tentang
masalah pelik yang sedang dihadapi khususnya yang menyangkut pelaksanaan kode etik
bidan dan pembelaan anggota .
Fungsi
4
BAB III
A. Kasus
Seorang ibu hamil (39) datang ke BPM pukul 15.00 WIB mengeluh perutnya sakit
seperti ingin melahirkan, hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan didapatkan hasil
pembukaan 8cm dengan letak sungsang. Dalam kondisi ini persalinan dengan letak
sungsang harus dirujuk. Akan tetapi bidan menyanggupi melakukan proses persalinan di
BPM. Pada akhirnya proses bersalin pun terjadi, tubuh bayi sudah keluar sedangkan
kepala bayi mengalami kemacetan, akhirnya kepala bayi terputus dan tertinggal didalam
rahim. Bidan pun melakukan rujukan ke dr.SpOG untuk melakukan tindakan
pengeluaran kepala.
B. Pembahasan Kasus
Pasal 359 KUHP, karena kelalaian menyebabkan orang mati : Barang siapa
karena kelalaiannya menyebabkan matinya orang lain, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun atau paling lama satu tahun.
Ayat (1) : Barang siapa karena kelalaiannya menyebabkan orang lain mendapat
luka-luka berat diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau kurungan
paling lama satu tahun.
Pasal 361 KUHP, karena kelalaian dalam melakukan jabatan atau pekerjaan
(misalnya : dokter, bidan, apoteker, sopir, masinis dan lain-lain) apabila melalaikan
peraturan-peraturan pekerjaannya hingga mengakibatkan mati atau luka berat, maka
mendapat hukuman yang lebih berat pula.
5
Pertanggung jawaban didepan hukum pada criminal malpractice adalah bersifat
individual atau personal dan oleh sebab itu tidak dapat dialihkan kepada orang lain atau
kepada rumah sakit atau sarana kesehatan.
Masalah yang terjadi pada pasien dengan putusnya kepala bayi pada saat proses
persalinan merupakan kasus malpraktik karen kelalaian dari tenaga kesehatan (bidan).
Sedangkan kerugian yang diakibatkan oleh kelalaian diatur dalam pasal 136 yang
berbunyi : “setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk yang kerugian yang
disebabkan perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan kelalaian atau
kurang hati-hatinya.
6
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewajiban bidan terhadap profesinya Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan
menjunjung tinggi citra profesi dengan menampilkan kepribadian yang bermartabat dan
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat, Setiap bidan wajib senantiasa
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi.
B. Saran
Salah satu upaya untuk menghindarkan dari malpraktek adalah dengan adanya
informed consent (persetujuan) untuk setiap tindakan dan pelayanan medis yang akan
dilakukan kepada pasien.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jihd/article/view/460
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Praktikum-
Konsep-Kebidanan-dan-Etikolegal-dalam-Praktik-Kebidanan-Komprehensif.pdf
https://id.scribd.com/presentation/325220889/makalah-kasus-pelanggaran-kode-etik-
bidan