You are on page 1of 5

BAB 6.

COVID-19

"Gue mau nangis tolong, huaaa lega banget


ujian praktek udah selesai perjuangan gue latihan ga
sia-sia ternyata" Karin tampak sangat senang ketika
mengetahui bahwa hari ini ada hari terakhir
pelaksanaan ujian praktek dan kelas ku baru saja
menyelesaikan ujian terakhir yang artinya kami
hanya perlu menunggu pelaksanaan US dan UN.

"Jangan seneng dulu lo, masih ada US dan UN yang


siap menyerang diakhir" sela Galang cowok itu baru
saja selesai memakai kembali sepatu miliknya.

"Ah elah bagi gue mah selam ujian praktek udah


selesai yang lain bisa dengan gampang gue lewatin"
ujar Karin dengan santai.

"Cih santai lo kira Ujian kaga sulit apa sepintar


apapun orang kalo udah berhadapan dengan yang
namanya ujian pasti bakal blank, pikiran kemana-
mana, tegang tiba-tiba aja semua jawaban dari hasil
belajar bakal dilupa tandain omongan gue"
Aku mengangguk mendengar perkataan Galang,
yang dikatakan nya memang ada benar nya jika
sudah berhadapan dengan ujian yakin saja pikiran
kita pasti akan langsung blank begitu melihat soal.

"Gue udah pusing dengan hasil ujian praktek


ditambah lagi mikirin US sama UN bisa gila gue lama-
lama" Angga menggaruk kepalanya dengan frustasi,
cowok itu sudah pesimis dengan hasil ujian praktek
milik nya yang pasti akan jelek.

"Udahlah Ngga gausah lo pikirin yang penting mah


udah lo laksanain soal hasil itu mah belakangan"
Surya menepuk pundak Angga berusaha menghibur
temannya itu.

"Perhatian, kepada seluruh siswa dan siswi


diharapkan agar segera berkumpul kelapangan
sekolah berhubung akan ada pemberitahuan dari
kepala sekolah terimakasih"

Semua murid kini tengah berbaris dilapangan


sekolah menunggu pemberitahuan dari kepsek,
pemberitahuan nya begitu mendadak bahkan
sekarang sudah hampir jam pulang.
"Assalamu'alaikum anak-anak yang saya
banggakan, seperti yang kita ketahui bersama
bahwasanya dunia saat tengah dilanda virus yang
dinamakan COVID-19, menteri kesehatan juga sudah
memberitahukan bahwa saat ini virus tersebut telah
tiba di Indonesia dan telah tercatat beberapa kasus
yang semakin sulit untuk dikendalikan jumlah nya,
maka dari itu, pemerintah mengeluarkan surat agar
semua masyarakat tetap dirumah dan semua
kegiatan pembelajaran akan dilakukan online,adapun
untuk kelas 9 US dan UN akan ditiadakan dan nilai
raport akan digunakan sebagai pengganti nilai ujian
tersebut, adapun untuk waktu kembali belajar
normal kita akan menunggu informasi lebih lanjut
dari pusat sekian dan saya harap semua segera
pulang kerumah masing-masing dan tetap melakukan
protokol kesehatan"

Kami kelas 9 termenung mendengar


pemberitahuan yang baru saja kami dengat beberapa
menit yang lalu, apa katanya ujian akan ditiadakan?
astaga aku bahkan tidak tau harus merasa senang
atau apa semuanya benar-benar mendadak.
"Lah ini serius, lah serius kan ini? ini ko gue kaga
percaya anjir gue mimpi kan?" Galang melongo tak
percaya.

Sementara kami masih sibuk melongo dan


mempertanyakan apakah ujian betul ditiadakan
dapat kulihat bahwa beberapa kelas tampak
berteriak kegirangan tak sedikit dari mereka yang
berlarian pulang dengan teriakan menggema
diseluruh sekolah. Tak terkecuali kelas 9F mereka
tampak paling heboh dan riuh.

"Yaudah ayo yok kita pulang gue mau tidur capek"

"Masih jam berapa ini Lang udah ngantuk aja lo"

"Gue begadang asal lo tau demi ujian praktek"

"Ah elah kaga yakin gue, kemarin aja kata emak lo,
lo tidur seharian dia kira lo udah meninggal malah"

"Anjir lo Angga, jangan pitanah lo ye"

"Eh emang bener tau si Galang kalau udah tidur


kaya mayat pantes aja emaknya ngirain dia udah
mati"
Aku tertawa mendengar candaan teman-teman ku,
terkadang mereka bisa sangat menjengkelkan tapi
terkadang juga bisa sangat menghibur kelas 9B tak
dirasa sudah hampir 3 tahun aku disana . Ujian sudah
ditiadakan itu artinya kami tinggal menunggu
perpisahan dan kupikir waktu untuk kami bersama-
sama semakin sedikit, aku tak tau apakah setelah ini
aku masih bisa mendengar Angga , Galang, dan Surya
yang selalu membuat suasana kelas menjadi ramai
ataupun teman-teman ambisku Lya, Karin dan Alleta.
Apakah di SMA nanti akan kutemui orang-orang
seperti mereka lagi?.

You might also like