You are on page 1of 12

ANALISIS WATER CONTENT DAN BREAKDOWN VOLTAGE PADA ISOLASI MINYAK

NYNAS NYTRO LIBRA DENGAN VARIASI ZAT ADITIF FENOL

Nurya Andayani1), Yohanes M. Simanjutak2), Danial3)


1.2.3)
Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Email : nuryaandayani123456@gmail.com 2) yohanes_john56@yahoo.com 3) danial.noah@ee.untan.ac.id
1)

Abstract

The existence of transformer oil in the transformer is very important because it functions as a cooling medium
as well as insulation for the electrical components in the transformer. The transformer oil used is Nynas Nytro Libra
mineral oil. The characteristics of the oil being tested are water content and breakdown voltage. In the breakdown voltage
test, 10 mL, 20 mL, and 35 mL of phenol additives were added to determine how much influence these substances have on
transformer oil. In testing the water content of the results obtained in transformer 1 is 26.71 ppm where this value indicates
oil damage has been detected. While the values for transformers 2 and 3 are 7.57 ppm and 5.88 ppm, respectively, where
these values have met the standard or in good condition. In the breakdown voltage test, the results obtained in transformer
1 were 45.38 kV, where the value was moderate / good enough. Whereas for transformers 2 and 3 the values for the oil
breakdown voltage are 50.47 kV and 68.85 kV, respectively, where these two values indicate the oil is in good condition,
which means that it can work stably because it is able to withstand stress stress well. The addition of phenol additives
greatly affects the breakdown voltage value, before adding phenol the value is 45.38 kV, when the phenol concentration is
added by 10 mL, the value of the breakdown voltage increases to 31.15%, 20 mL by 47% and 35 mL by 65 12%. The
value of the breakdown voltage will increase with the addition of the phenol concentration in it. The increase in the value
of the breakdown stress will be directly proportional to the dielectric strength of the oil. This is because phenol is an
organic chemical substance that has antioxidants which function to prevent damage caused by the oxidation process.
Because in addition to contamination, oxidation can also reduce the quality of transformer oil which means it can reduce
its function as an insulator.

Keywords : Transformer Oil, Water Content, Breakdown Voltage, Nynas Nytro Libra

Abstrak

Keberadaan minyak transformator pada transformator sangatlah penting karena berfungsi sebagai media pendingin
juga isolasi bagi komponen - komponen listrik di dalam transformator. Minyak transformator yang digunakan adalah
minyak mineral jenis nynas nytro libra. Karakteristik minyak yang diuji yaitu kandungan air (water content) dan tegangan
tembus (breakdown voltage). Pada pengujian tegangan tembus dilakukan penambahan zat aditif fenol sebesar 10 mL, 20
mL, dan 35 mL untuk mengetahui seberapa besar pengaruh zat tersebut pada minyak transformator. Pada pengujian
kandungan air hasil yang didapat pada transformator 1 adalah sebesar 26,71 ppm dimana nilai tersebut menunjukkan
kerusakan minyak sudah terdeteksi. Sedangkan nilai pada transformator 2 dan 3 secara berturut – turut adalah 7,57 ppm
dan 5,88 ppm dimana nilai tersebut sudah memenuhi standar atau pada kondisi baik. Pada pengujian tegangan tembus hasil
yang didapat pada transformator 1 adalah 45,38 kV dimana nilai tersebut pada kondisi sedang / cukup baik. Sedangkan
pada transformator 2 dan 3 nilai tegangan tembus minyaknya secara berturut – turut adalah 50,47 kV dan 68,85 kV dimana
kedua nilai tersebut menunjukkan minyak dalam kondisi baik yang artinya dapat bekerja dengan stabil karena mampu
menahan stress tegangan dengan baik. Penambahan zat aditif fenol sangat berpengaruh pada nilai tegangan tembus,
sebelum ditambah fenol nilainya sebesar 45,38 kV, ketika ditambah konsentrasi fenol sebanyak 10 mL maka nilai
tegangan tembusnya meningkat menjadi 31,15 %, 20 mL sebesar 47 % dan 35 mL sebesar 65,12 %. Nilai tegangan tembus
akan semakin meningkat seiring dengan penambahan konsentrasi fenol didalamnya. Peningkatan nilai tegangan tembus
akan berbanding lurus dengan kekuatan dielektrik minyak. Hal ini disebabkan karena fenol merupakan zat kimia organik
yang memiliki antioksidan yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan yang disebabkan oleh proses oksidasi.
Karena selain kontaminasi, oksidasi juga dapat menurunkan kualitas minyak transformator yang berarti dapat menurunkan
fungsinya sebagai isolator.

Kata kunci : Minyak Transformator, Kandungan Air (Water Content), Tegangan Tembus (Breakdown Voltage), Nynas
Nytro Libra
1. PENDAHULUAN secara perlahan - lahan minyak
PLN Unit Pelaksana, Penyaluran dan transformator akan mengalami penurunan
Pengatur Beban (UP3B) merupakan salah kualitas. Hal ini kemungkinan besar terjadi
satu unit operasi yang berada di bawah karena minyak transformator sudah
PLN Wilayah Kalimantan Barat. PLN teroksidasi dan terkontaminasi dengan
UP3B terbentuk pada tanggal 7 Juni 2016 bahan - bahan yang lain, sehingga dapat
melalui Peraturan Direksi PT PLN menurunkan kemampuannya sebagai
(Persero) Nomor 0247.P/DIR/2016 tentang bahan isolasi. Salah satu mekanisme yang
organisasi PT PLN (Persoro) Unit mempengaruhi kemampuan minyak isolasi
Pelaksana, Penyaluran dan Pengatur Beban dalam melindungi transformator ialah
Sistem Kalimantan Barat pada PT PLN karakteristik dari minyak tersebut.
(Persero) Wilayah Kalimantan Barat. PLN Salah satu cara untuk
UP3B memiliki 13 gardu induk tegangan menyelesaikan masalah ini ialah dengan
tinggi 150 kV dan 1 gardu induk tegangan melakukan uji berdasarkan parameter yaitu
ekstra tinggi 275 kV. kandungan air (water content) dan
Dari beberapa gardu induk tersebut tegangan tembus (breakdown voltage).
tentu memiliki kondisi sistem dan Secara umum penelitian ini bertujuan
permasalahan atau gangguan yang untuk memantau kondisi isolasi minyak
berbeda. Gangguan yang sering terjadi transformator. Kandungan air dan
pada gardu induk yaitu gangguan pada tegangan tembus adalah contoh dari
transformator. Transformator memegang informasi yang dapat dibawa oleh minyak
peranan yang sangat penting karena transformator. Pengujian tersebut
berfungsi memindahkan energi listrik dari dilakukan guna untuk mengetahui seberapa
sisi primer ke sisi sekunder melalui besar kandungan air yang terlarut /
induksi magnet. Semakin besar kapasitas terkandung dan tegangan tembus di
transformator maka beban kerjanya juga minyak. Hasil dari pemantauan sangat
akan semakin berat karena dapat tergantung pada kondisi minyak tersebut,
menimbulkan panas berlebih yang akan semakin rendah nilai kandungan air maka
menjadi masalah utama, sebab panas yang kondisi minyak itu baik dan semakin
timbul dapat merusak belitan yang ada di tinggi nilai tegangan tembus maka minyak
dalam transformator. Untuk mengatasi itu dapat dikatakan baik.
masalah tersebut maka belitan yang ada
pada transformator direndam dengan 2. METODE
minyak isolasi yang dikenal dengan 2.1. Lokasi Penelitian
minyak transformator. Lokasi penelitian dilakukan di Gardu
Keberadaan minyak transformator Induk 150 kV Kota Baru dan
sangatlah penting bagi sebuah Laboratorium PT. PLN (Persero) UP3B
transformator karena selain sebagai media Kalimantan Barat.
isolasi, juga pendingin bagi komponen-
komponen listrik di dalam transformator. 2.2. Pengumpulan Data
Minyak transformator diharapkan dapat Data yang diperlukan dalam
meminimalisir panas yang timbul pada penelitian adalah berupa sampel minyak
transformator tersebut. Seiring dengan transformator di Gardu Induk Kota Baru.
pemakaian atau pengoperasian
transformator secara terus-menerus, maka
2.3. Diagram Alir Penelitian
Mulai

Metode Penulisan :
1. Studi Literatur
2. Metode Kuantitatif

Pengumpulan Data :
Melakukan uji coba dan pengukuran langsung
di Laboratorium di PT PLN (Persero) UP3B
Kalimantan Barat Gambar 2. Alat uji kandungan air
(Aquamax KF Coulometric)

Pengujian :
Kadungan Air (Water Content) Adapun uraian instruksi pengujian
& kadungan air :
Tegangan Tembus (Breakdown Voltage)
A. Persiapan
1. Bersihkan gelas uji dengan
Penambahan Fenol (10 mL, 20 mL dan 35 mL) menggunakan alkohol (min 70%)
pada pengujian Tegangan Tembus
kemudian bersihkan dengan
t issue hingga kering.
2. Masukkan Reagen pada bagian
anoda setara dengan 100 mL
Toleransi Pengujian :
Upaya perbaikan hingga tanda tera dan kemudian
IEC 814
dengan melakukan
&
IEC 156
purifikasi masukkan Reagen pada pada kolom
katoda sebanyak 5 mL.

Melakukan Analisa

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Gambar 3. Reagen A untuk bagian Anoda


2.4. Pengujian Kandungan Air 100 mL
Alat dibawah ini digunakan untuk Sumber : Pedoman Instruksi Kerja
mengukur jumlah kadar air yang terlarut Pengujian Water Content
pada isolasi minyak transformator. PT. PLN (Persero) AP2B Wilayah
SULSEL, SULTRA & SULBA
8. Hasil yang muncul di display akan
secara otomatis terprint.
9. Lakukan langkah no.6 untuk
melakukan pengujian selanjutnya
sebanyak 6 kali.
10. Mematikan alat uji ;
11. Tekan “stop”.
12. Tekan tombol On/Off.
Gambar 4. Reagent C pada Catoda 5 mL
Sumber : Pedoman Instruksi Kerja 2.5. Pengujian Tegangan Tembus
Pengujian Water Content Alat dibawah ini digunakan untuk
PT. PLN (Persero) AP2B Wilayah mengukur tegangan tembus pada isolasi
SULSEL, SULTRA & SULBAR minyak transformator.

3. Pasangkan kabel power.


4. Pasangkan konektor detector
dan generator pada masing-
masing elektroda (detector pada
katoda dan detector pada anoda).
5. Siapkan syringe serta sampel
minyak.
6. Siapkan tissue pembersih.

B. Pengujian Gambar 5. Alat uji tegangan tembus


Mempersiapkan alat uji : (BAUR DTA 100 C)
1. Hidupkan alat uji dengan menekan
tombol on/off. Adapun Langkah – langkah
2. Tekan “start“ dan secara otomatis pengujian tegangan tembus dengan
alat akan melakukan proses titrasi menggunakan Baur DTA 100 C, antara
(menetralisir kandungan air di lain :
dalam gelas uji). 1. Membuka tutup alat uji
3. Alat akan siap digunakan setelah 2. Mengatur jarak electrode dengan
muncul indikasi ready. jarak 2,5 mm menggunakan plat 2,5
Mempersiapkan sample. mm dengan standar IEC 156
4. Ambil sample minyak dengan 3. Membersihkan gelas uji dan diisi
menggunakan syringe sebanyak 1 minyak sampai penuh
mL. 4. Masukkan magnet mengaduk
5. Setelah indikasi “ready” muncul minyak ke dalam gelas uji
di display, tekan tombol “Start” 5. Menutup dan memasang gelas pada
lalu masukan sample. alat uji
6. Kemudian akan ada printah untuk 6. Tutup alat uji
memasukan sample minyak 1 mL. 7. Menyambung alat uji ke catu daya
7. Proses pengujian pun akan dimulai. 220 Volt
8. Menekan tombol / saklar ON pada 35
alat uji.
30
9. Setting alat uji untuk 6 kali

Kandungan Air (PPM)


pengujian. 25
10. Catat hasil pengukuran ke formulir 20 Trafo 1
pengujian. 15 Trafo 2
11. Hasil rata – rata = jumlah 6 kali 10 Trafo 3
pengukuran dibagi 6
5
12. Catat hasil di formulir pengujian.
0
Selanjutnya dilakukan penelitian I III V
dengan variasi zat aditif fenol pada Gambar 6. Grafik Hasil Pengujian
pengujian tegangan tembus. Dengan Kandungan Air
langkah – langkah pengujian yang sama
seperti di atas, hanya di setiap Dari ketiga sampel yang diuji
pengujiannya ditambakan konsentrasi sebanyak 6 kali tersebut, nilai kandungan
fenol sebanyak 10 mL, 20 mL dan 35 mL. air terendah yaitu pada minyak
Hasil dari pengujian ini kelak akan transformator di transformator 3 senilai
dibandingkan dengan sebelum / sesudah 5,88 ppm yang kemudian diikuti minyak
penambahan zat aditif fenol. transformator di transformator 2 senilai
7,57 ppm. Pada 2 sampel ini kondisi
3. HASIL DAN ANALISA minyak transformator sudah memenuhi
3.1. Hasil Pengujian Kandungan Air standar IEC 60422 dimana nilainya <20
Tabel 1. Hasil pengujian kandungan air ppm yaitu pada kondisi baik. Kondisi baik
pada isolasi minyak transformator yang ini artinya kondisi minyak transformator
dilakukan sebanyak 6 kali percobaan masih dalam keadaan normal, dan kegiatan
yang direkomendasikan ialah dilakukan
Nilai kandungan air
pengecekan atau pengujian minyak secara
Banyak (PPM)
No berkala agar kondisi minyak selalu terjaga
percobaan Trafo Trafo Trafo
dan selalu dalam pengawasan.
1 2 3 Dan nilai kandungan air tertinggi
1. I 23,71 5,88 5,69 yaitu pada sampel minyak transformator di
2. II 27,66 11,82 7,45 transformator 1 senilai 26,71 ppm, dengan
3. III 28,25 9,27 4,92 nilai yang hampir memenuhi standar IEC
4. IV 23,31 6,78 5,38 60422 dimana nilainya pada interval 20 -
5. V 29,55 6,54 5,11 30 ppm yaitu isolasi pada kondisi cukup
6. VI 27,87 5,15 6,74 baik. Kondisi cukup baik artinya
Rata – Rata 26,71 7,57 5,88 kerusakan pada minyak transformator ini
sudah terdeteksi. Kegiatan yang dianjurkan
Berdasarkan Tabel 1. di atas, didapat ialah sering dilakukan pengecekan /
grafik yang menyatakan perbandingan dari pengujian minyak transformator tersebut
hasil pengujian kandungan air pada sampel dan juga pemeriksaan parameter pengujian
minyak transformator. lainnya seperti tegangan tembus.
Tabel 2. Data Suhu Transformator di − 1567
Log SO = + 7,0895
𝐾
Gardu Induk Kota Baru − 1567
= + 7,0895
317,65
Nama SUHU
NO = - 4,93 + 7,0895
Transformator o O Log SO = 2,1595
C K
SO = 0,3344
1. Transformator 1 34,1 307,25 Dari hasil perhitungan nilai kelarutan
air dalam minyak dapat diketahui RS
2. Transformator 2 45,3 318,45 dengan rumus :
WC
RS = (100 %)
3. Transfotmator 3 44,5 317,65 So
5,88
= 0,3344 (100 %)

Dari nilai diatas dengan = 17,58 %


menggunakan rumus berdasarkan IEC
60422 tahun 2013, maka didapat nilai : Hasil perhitungan nilai relatif
 Transformator 1 saturasi di minyak transformator 1 diatas
− 1567 menunjukan bahwa persentasi saturasi air
Log SO = + 7,0895
𝐾 dalam minyak senilai 89,42 % atau pada
− 1567
= + 7,0895 interval > 50 % yaitu dimana isolasi dalam
307,25
= - 5,10 + 7,0895 kondisi terlalu basah. Sedangkan pada
Log SO = 1,9895 minyak transformator 2 persentasi saturasi
SO = 0,2987 air dalam minyak transformator senilai
Dari hasil perhitungan nilai kelarutan 22,51 % yaitu pada interval 20 - 30 %
air dalam minyak dapat diketahui RS dimana kondisi isolasi dalam keadaan
dengan rumus : basah. Pada transformator 3 nilai
RS =
WC
(100 %) persentasi saturasi airnya sebesar 17,58 %
So yaitu pada interval 15 - 20% dimana
26,71
= 0,2987 (100 %) kondisi isolasi dalam kondisi cukup basah
= 89,42 % (moderat) namun masih dapat bekerja
 Transformator 2 dengan stabil atau sesuai dengan standar
− 1567 IEC 60422 2013.
Log SO = + 7,0895
𝐾
− 1567 Dari hasil perhitungan nilai relatif
= + 7,0895 saturasi diatas, sesuai standar IEC yang
318,45
= - 4,92 + 7,0895 digunakan apabila persentasi saturasi air
Log SO = 2,1695 dalam minyak pada interval 15 - 20 %
SO = 0,3363 (isolasi kertas dalam kondisi cukup basah)
Dari hasil perhitungan nilai kelarutan atau lebih buruk, maka perlu dilakukan
air dalam minyak dapat diketahui RS pengujian kadar air dalam kertas.
dengan rumus :
WC
RS = (100 %) 3.2. Hasil Pengujian Tegangan
So
7,57 Tembus
= 0,3363 (100 %) Tabel 3. merupakan hasil pengujian
= 22,51 % tegangan tembus pada isolasi minyak
 Transformator 3 transformator sebelum dicampur zat aditif
fenol. Pengujian ini dilakukan sebanyak 6 yaitu pada interval 40 – 50 kV dengan
kali percobaan. isolasi pada kondisi sedang / cukup baik.
Nilai Tegangan Pada kondisi ini tindakan yang
Banyak Tembus (kV) direkomendasikan ialah dengan melakukan
No
percobaan Trafo Trafo Trafo pengambilan sample lebih sering dan
1 2 3 pemeriksaan parameter pengujian yang
1. I 49,7 49,9 56,2 lainnya seperti warna, kandungan partikel,
DDF / ketahanan dan keasaman.
2. II 46,8 50,8 67,4 Dan nilai tegangan tembus tertinggi
3. III 47 50,2 63 yaitu pada sampel minyak transformator di
transformator 3 yaitu senilai 68,85 kV
4. IV 42,9 50,4 65 yang kemudian diikuti oleh sampel minyak
5. V 43,7 51,8 82,4 di transformator 2 dengan nilai tegangan
tembus 50,47 kV. Kondisi isolasi minyak
6. VI 42,2 49,7 79,1
transformator di kedua sampel ini sudah
Rata – Rata 45,38 50,47 68,85 sangat memenuhi standar IEC yang
digunakan yaitu pada interval >50 kV atau
Berdasarkan Tabel di atas, didapat pada kondisi baik. Kondisi baik ini artinya
grafik yang menyatakan perbandingan dari minyak transformator masih dapat bekerja
hasil pengujian tegangan tembus pada dengan stabil karna mampu menahan
sampel minyak transformator. stress tegangan dengan baik namun adapun
kegiatan yang direkomendasikan ialah
tetap dilakukan pengecekan atau
90
pemantauan isolasi minyak transformator
80 ini sesuai waktu yang normal agar tetap
Tegangan Tembus (kV)

70 terjaga.
60 Dari nilai tegangan tembus yang
50 Trafo 1 didapat dari tabel pengujian diatas, dengan
40 Trafo 2 menggunakan rumus akan didapat nilai
kekuatan dielektriknya yaitu :
30 Trafo 3 Vb
E= (kV/mm)
20 d

10 Dimana :
Vb = tegangan tembus (kV)
0
E = kekuatan dielektrik (kV/mm)
I II III IV V VI
D = jarak sela (mm)
Gambar 7. Grafik Hasil Pengujian Nilai E didapat dari nilai tegangan
Tegangan Tembus tembus rata – rata di masing - masing
sampel minyak transformator.
Dari percobaan diatas, nilai tegangan  Transformator 1
tembus terendah yaitu pada sampel minyak Vb
E= (kV/mm)
transformator di transformator 1 yaitu d
45,38 kV
senilai 45,38 kV. Nilai tersebut hampir = 2,5 mm
memenuhi standar IEC 60422 tahun 2013 = 18,15 kV / mm
 Transformator 2 Gambar 8. Grafik Kandungan Air terhadap
Vb Tegangan Tembus
E= (kV/mm)
d
50,47 kV
= Pada minyak transformator di
2,5 mm
= 20,19 kV / mm transformator 1 didapat nilai kandungan
 Transformator 3 air yaitu 26,71 ppm dengan nilai tegangan
Vb tembus 45,38 kV. Sedangakan di minyak
E= (kV/mm)
d
68,85 kV transformator pada transformator 2 didapat
= nilai kandungan air sebesar 7,57 ppm
2,5 mm
= 27,54 kV / mm dengan nilai tegangan tembus 50,47 kV.
Dan pada minyak transformator di
Dari perhitungan diatas, nilai transformator 3 nilai kandungan airnya
kekuatan dielektrik pada minyak yaitu 5,88 ppm dengan nilai tegangan
transformator di transformator 1, 2 dan 3 tembusnya sebesar 68,85 kV.
secara berturut – turut ialah senilai 18,15 Dari nilai hasil pengujian tersebut
kV/mm, 20,19 kV/mm dan 27,54 kV/mm. dapat dianalisa bahwa tinggi rendahnya
Kekuatan dielektrik minyak nilai tegangan tembus dapat dipengaruhi
berbanding lurus dengan nilai tegangan oleh jumlah kandungan air pada isolasi
tembus maka jika terjadi kenaikan nilai minyak transformator tersebut. Semakin
pada tegangan tembus kekuatan dielektrik tinggi nilai kandungan air akan membuat
juga akan semakin meningkat. kekuatan dielektrik minyak transformator
menjadi rendah, dan sebaliknya semakin
3.3. Pengaruh Kandungan Air rendah nilai kandungan air maka nilai
Terhadap Tegangan Tembus kekuatan dielektrik akan tinggi. Hal ini
Dari nilai kandungan air dan disebabkan kaerna kandungan air bersifat
tegangan tembus yang ada pada tabel 1 korosi, menghasilkan asam, endapan, juga
dan 3 didapat grafik nilai kandungan air bersifat konduktif yang apabila semakin
terhadap tegangan tembus pada gambar 8 banyak kandungan air pada minyak maka
dibawah ini. kerapatan minyak berkurang dan akibatnya
pergerakan elektron semakin cepat dan
30 dapat membentuk gelembung – gelembung
Kandungan Air (PPM)

udara yang mengandung gas sehingga


25
dapat menyebabkan tejadinya kegagalan
20 isolasi minyak transformator. Kegagalan
trafo 1 minyak transformator dalam mengisolasi
15
inilah yang akan dapat menurunkan usia
10 trafo 2
transformator.
5 trafo 3
3.4. Pengaruh Fenol Terhadap
0
Tegangan Tembus
45.3850.4768.85
Berdasarkan pengujian yang telah
Tegangan Tembus (kV)
dilakukan di laboratorium, nilai tegangan
tembus pada minyak transformator Nynas
Nytro Libra meningkat seiring dengan
penambahan zat aditif fenol. Sampel yang elektron. Selain kontaminasi, oksidasi juga
digunakan dengan penambahan fenol ini dapat menurunkan kualitas minyak yang
menggunakan sampel minyak di berarti dapat menurunkan kemampuannya
transformator 1. Pengujian dilakukan sebagai isolator. Reaksi oksidasi adalah
dengan standar IEC 156 (jarak elektrode proses alami yang terjadi yaitu peristiwa
2,5 mm) dengan variasi konsentrasi fenol penggabungan suatu zat dengan oksigen.
sebesar 10 mL, 20 mL, dan 35 mL. Antioksidan merupakan salah satu
Semakin banyak konsentrasi fenol yang senyawa yang dapat mencegah terjadinya
dicampurkan pada minyak transformator kerusakan yang disebabkan oleh proses
tersebut maka nilai tegangan tembusnya oksidasi[13]. Hal inilah yang menyebabkan
akan semakin baik. Pada sampel minyak di minyak transformator ketika dicampurkan
transformator 1 sebelum ditambah fenol zat aditif fenol maka nilai tegangan
sebesar 45,38 kV, ketika ditambah tembusnya menjadi meningkat.
konsentrasi fenol sebanyak 10 mL maka Peningkatan nilai tegangan tembus juga
nilai tegangan tembusnya meningkat akan memperbaiki nilai kekuatan
menjadi 31,15 %, 20 mL sebesar 47 % dan dielektrik. Semakin tinggi nilai kekuatan
35 mL sebesar 65,12 %. dielektrik maka ia akan mudah
Adapun grafik pengaruh fenol melaksanakan tugasnya sebagai isolator.
terhadap tegangan tembus pada isolasi
minyak transformator pada gambar 9 4. PENUTUP
dibawah ini : 4.1. Kesimpulan
Dari hasil uji kandungan air (water
80 content) dan tegangan tembus (breakdown
65,12
voltage) dapat diambil kesimpulan sebagai
Tegangan Tembus (kV)

47 % %
31,15
%
berikut :
60
1. Nilai kandungan air rata – rata pada
isolasi minyak transformator di
40
transformator 1, 2 dan 3 secara
berturut – turut ialah 26,71 ppm,
20 7,57 ppm dan 5,88 ppm.
2. Nilai kandungan air pada minyak
0 transformator 1 menujukkan hasil
10 mL
20 mL 35 mL dimana nilainya pada interval 20 - 30
Presentase Fenol
ppm yaitu isolasi pada kondisi cukup
Gambar 9. Grafik Pengaruh Fenol terhadap baik / hampir memenuhi standar IEC
Tegangan Tembus 60422. Kondisi cukup baik artinya
kerusakan pada minyak
Fenol adalah senyawa kimia organik transformator ini sudah terdeteksi.
yang memiliki antioksidan. Antioksidan Pada sampel minyak di
adalah suatu senyawa yang dapat transformator 2 dan 3 kondisi
menghambat atau memperlambat proses minyak transformator sudah
oksidasi. Oksidasi merupakan reaksi kimia memenuhi standar IEC 60422
yang melibatkan pengikatan oksigen, dimana nilainya <20 ppm yaitu pada
pelepasan hidrogen, atau pelepasan kondisi baik. Kondisi baik ini artinya
kondisi minyak transformator masih 27,54 kV / mm. Kekuatan dielektrik
dalam keadaan normal. dipengaruhi oleh adanya kandungan
3. Nilai persentasi saturasi air pada air yang terdapat pada isolasi
minyak transformator di minyak. Semakin tinggi nilai
transformator 1, 2 dan 3 secara kandungan air maka kekuatan
berturut – turut ialah 89,42 %, 22,51 dielektrik minyak akan rendah, dan
% dan 17,58 %. Pada transformator sebaliknya semakin rendah nilai
1 nilai saturasi airnya berada pada kandungan air maka semakin tinggi
interval >50 % yaitu dimana isolasi pula kekuatan dielektrik minyak
dalam kondisi terlalu basah. Pada tersebut.
transformator 2 persentasi saturasi 7. Nilai tegangan tembus minyak
air dalam minyak transformator transformator meningkat seiring
senilai 22,51 % yaitu pada interval dengan penambahan zat aditif fenol.
20 - 30 % dimana kondisi isolasi Pada sampel minyak di
dalam keadaan basah. Pada transformator 1 sebelum ditambah
transformator 3 nilai persentasi fenol sebesar 45,38 kV, ketika
saturasi airnya sebesar 17,58 % yaitu ditambah konsentrasi fenol sebanyak
pada interval 15 - 20% dimana 10 mL maka nilai tegangan
kondisi isolasi dalam kondisi cukup tembusnya meningkat menjadi 31,15
basah (moderat) namun masih dapat %, 20 mL sebesar 47 % dan 35 mL
bekerja dengan stabil atau sesuai sebesar 65,12 %.
dengan standar IEC 60422 2013.
4. Nilai rata – rata tegangan tembus 4.2. Saran
pada minyak transformator di 1. Apabila nilai kandungan air dan
transformaor 1, 2 dan 3 secara tegangan tembus pada transformator
berturut – turut ialah 45,38 kV, dalam keadaan baik maka lanjutkan
50,47 kV dan 68,85 kV. pengambilan sampel sesuai waktu
5. Pada minyak transformator di normal dan apabila dalam keadaan
transformator 1 nilai tegangan cukup baik maka lakukan
tembusnya hampir memenuhi pengambilan sampel lebih sering dan
standar yaitu pada interval 40 – 50 periksa parameter yang lain seperti,
kV dengan isolasi pada kondisi kandungan partikel, DDF/
sedang / cukup baik. Sedangkan resistivitas, keasaman, dan lain –
pada transformator 2 dan 3 berada di lain. Dan apabila dalam kondisi
interval >50 kV yaitu pada kondisi buruk maka aksi yang
baik atau sangat memenuhi standar direkomendasikan adalah melakukan
IEC 60422. Kondisi baik ini artinya pengecekan sumber air berasal.
minyak transformator masih dapat Selain itu dianjurkan juga dilakukan
bekerja dengan stabil karna mampu purifikasi minyak transformator
menahan stres tegangan dengan baik. untuk memperbaiki kinerja minyak.
6. Nilai kekuatan dielektrik minyak Cara lain yang dapat dilakukan
transformator di transformator 1, 2 apabila sudah tidak dapat diperbaiki
dan 3 secara berturut – turut ialah lagi adalah dengan mengganti
18,15 kV / mm, 20,19 kV / mm dan minyak trafo.
2. Jika persentasi saturasi air dalam 7. Miqdarurri, Muhammad. (2016).
minyak pada interval 15 - 20 % Teori Kegagalan Isolasi.
(isolasi kertas dalam kondisi cukup Diakses pada 2 Desember 2019, dari
basah) atau lebih buruk, maka perlu http://eprints.umg.ac.id/197/2/10%2
dilakukan pengujian kadar air dalam 0BAB%20II%20TINJAUAN%20PU
kertas. STAKA.pdf
8. Nyoman, I Oksa Winanta, Anak
DAFTAR PUSTAKA Agung Ngurah Amrita dan Wayan
1. Arismunandar, A, Teknik Tegangan Gede Ariastina. 2019. Studi
Tinggi Suplemen , Ghalia, 1982 Tegangan Tembus Minyak
2. Elektro Indonesia. (1998, Juni). Transformator. Jurnal Teknik
Partikel Discharge dan Kegagalan Elektro Universitas Udayana
Bahan Isolasi. Diakses pada 28 9. Pedoman Instruksi Kerja Pengujian
September 2019, dari Water Content. PT. PLN (Persero)
http://elektroindonesia.com/elektro/e AP2B Wilayah SULSEL, SULTRA
ner13a.html & SULBAR
3. Elektro Indonesia. (2001, April). 10. Pedoman Pemeliharaan
Transformator Daya dan Cara Transformator Tenaga. PT. PLN
Pengujiannya. Diakses pada 29 (Persero) UP3B Kalimantan Barat
September 2019, dari 11. Riswiyanto. 2009. Kimia Organik.
http://www.elektroindonesia.com/ele Jakarta : Erlangga
ktro/ener36b.html 12. Sanjaya, Raga. (2012, 02 Maret).
4. Hage. (2009, 01 Febuari). Pendingin (Oil/Minyak) Pada
Komponen – Komponen Transformator, Circuit Breaker dan
Transformator / Transformer / Trafo. Kabel (Ilmu Bahan Semester 1).
Diakses pada 2 November 2019, dari Diakses pada 10 Oktober 2019, dari
http://dunia- http://mysmpledailylife.blogspot.co
listrik.blogspot.com/2009/01/kompo m/2012/03/pendingin-oilminyak-
nen-komponen-transformator.html pada-transformator.html
5. Imron, Choiril. (2014, 03 13. Schuler P. (1990), "Natural
Desember). Overview Minyak Trafo. Antioxidant Exploited Comercially",
Diakses pada 30 Oktober 2019, dari dalam Husdont BJF, Food
http://daimong.blogspot.com/2014/1 Antioxidants, New York: Elsevier
2/overview-minyak-trafo.html Applied Science
6. Mahardika, Arga, dkk. 2017. 14. Supriono. 2014. Buku ajar teknik
Perbaikan Parameter Dielektrik tegangan tinggi. Mataram : Fakultas
(Tegangan Tembus, Tan Δ, Teknik Universitas Mataram
Resistivitas dan Water Content) 15. Tobing, Bongas L, Dasar Teknik
Minyak Isolasi Transformator Pengujian Tegangan Tinggi,
dengan Metode Purifikasi (Boiling) Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
pada Suhu 26 oC – 100 OC. Jurnal 2003.
Teknik Elektro Universitas
Diponegoro
Biography
Nurya Andayani,
lahir di Pontianak
pada tanggal 08 Mei
1998. Menempuh
Pendidikan Strata I
(S1) Di Fakultas
Teknik Universitas
Tanjungpura sejak
tahun 2015.
Penelitian ini diajukan sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Elektro Konsentrasi Teknik Tegangan
Listrik Fakultas Teknik Universitas
Tanjungpura.

You might also like