You are on page 1of 12

MATERI HUKUM TATA NEGARA

SUMBER-SUMBER HUKUM TATA NEGARA

1. Pengertian Sumber Hukum

Sumber Hukum adalah segala apa saja yang menimbulkan aturan-

aturan yang memiliki kekuatan yang memaksa, mengikat,dan apabila

aturan tersebut dilanggar terdapat sanksi yang tegas.

Utrecht, mengatakan bahwa kebanyakan para ahli memberikan

istilah sumber hukum berdasarkan sudut pandang keilmuannya. Yakni: 1

1. Sumber hukum ditinjau dari sudut pandang ahli sejarah;

2. Sumber hukum ditinjau dari sudut para ahli filsafat

3. Sumber hukum ditinjau dari sudut para ahli sosiolog

4. Sumber hukum ditinjau dari sudut ahli ekonomi.

5. Sumber hukum ditinjau dari sudut ahli religius

6. Sumber hukum ditinjau dari sudut pandang ahli hukum.

Sumber hukum adalah segala sesuatu yang berupa tulisan,

dokumen, naskah, dsb, yang dipergunakan oleh suatu bangsa sebagai

pedoman hidupnya pada masa tertentu. Sumber hukum sering juga

Disebut sebagai “source law” atau dikatakan Sumber Hukum adalah

segala sesuatu yang dapat menimbulkan atau melahirkan hukum, atau

segala sesuatu yang menjadi asal mulanya hukum. Sumber hukum dalam

arti formil adalah sumber hukum yang memiliki suatui bentuk atau prodak

1
Utrech, E., SH., Pengantar dalam Hukum Indonesia, Ichtisar, Jakarta, 1999, hal. 133-
134.
yang nyata. Karena dari suatu bentuknya itu maka hal tersebut berlaku

secara umum, ditaati dan diketahui serta memiliki daya laku dan daya ikat.

Utrecht membagi sumber hukum, yakni:

1. Sumber Hukum Materiil

yakni sumber hukum yang menentukan isi hukum

2. Sumber Hukum Formil

yakni sumber hukum yang dikenal dari bentuknya, karena

bentuknya itu menyebabkan hukum berlaku umum, diketahui dan

ditaati.

Disinilah suatu kaidah memperoleh kwalifikasi sebagai kaidah

hukum dan oleh yang berwenang ia merupakan petunjukn hidup yang

harus diberi perlindugan. Sumber hukum dalam arti matril ialah

merupakan suatu sumber hukum yang mana ditentukannya suatu isi

hukum, bagi para sarjana hukum yang paling penting ialah sumber hukum

dalam arti formil sebagai landasan yuridis. Akan tetapi akan kemudian

dikatakan perlu jika ingin mengetahui terkait akan asal usul dari hukum itu

sendiri, ia akan memperhatikan sumber hukum dalam arti matril.

C.S.T. Kansil memberikan suatu pengertian dimana yang dimaksud

dengan sumber hukum adalah, apapun yang menjadi dapat menimbulkan

aturan-aturan yang memiliki kekuatan yang bersifat memaksa, yaitu

aturan-aturan yang apabila dilanggar mengakibatkan suatu sanksi yang

tegas dan juga nyata. Maksud dari segala apa saja, ialah suatu faktor-

faktor yang dapat berpengaruh kepada timbulnya hukum. Sedangkan


faktor-faktor yang adalah sumber dari kekuatan berlakunya hukum secara

formal artinya adalah, hukum itu darimana dapat ditemukan, hukum itu

dari mana asalnya, dapat dicari di mana hukum itu atau bagimana hakim

dapat menemukan pusat dari hukum itu sendiri, sehingga dapat diketahui

bahwa sumber Formil dalam Hukum Tata Negara Indonesia tidah terbatas

pada sumber hukum tertulis.2

Sumber Hukum Menurut Joeniarto terdiri dari :

a. Sumber hukum dalam penggunaan pengertian sebagai asalnya

hukum positif

b. Sumber hukum dalam penggunaan pengertian sebagai bentuk-

bentuknya hukum dimana sekaligus merupakan tempat

diketemukannya aturan-aturan dan ketentuan hukum positipnya.

c. Sumber hukum dalam penggunaan pengertian sebagai hal-hal

yang seharusnya menjadi isi hukum positif.

d. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum RI

e. Proklamasi merupakan tindakan pertama dari Tata Hukum

Indonesia

2
Penjelasan UUD 1945, Undang-undang Dasar sebagian dari hukum dasar. Undang-
undang Dasar suatu Negara ialah hanya sebagian dari hukumnya dasar Negara.
Undang-undang Dasar itulah hukum dasar yang tertulis, sedang disampingnya Undang-
undang Dasar itu berlaku jika hukum dasar yang tidak tertulis, ialah aturan-aturan dasar
yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan Negara meskipun tidak
tertulis.
2. Sumber Hukum Tata Negara

a. Sumber Hukum Materil, yaitu:

Sumber-sumber hukum yang menentukan isi atau materi pada

hukum tersendiri, baik dengan cara yang langsung maupun tidak

langsung. Kebanyakan umumnya yang menjadi sumber hukum materil

adalah segala gejala yang ada dalam fakta kehidupan masyarakat pada

berbagai aspek bidang, baik yang telah menjadi wujud peristiwa ataupun

yang belum berwujud menjadi perisitwa, sebagai contoh:

1) Adanya gejala/peristiwa korupsi dalam masyarakat menjadi sumber

hukum yang secara materil melahirkan peraturan-peraturan hukum

yang secara preventifr melarang dan mencegah terjadinya korupsi

serta secara represif menetapkan sanksi bagi setiap pelanggarnya.

2) Adanya gejala/peristiwa dalam masyarakat dimana orang tua tidak

berusaha menyekolahkan anaknya, sehingga menjadi sumber hukum

yang materil melahirkan undang-undang wajib belajar dan

sebagainya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang dapat menjadi

sumber hukum materil adalah segala unsur yang menjadi aspek-aspek

kehidupan masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh ialah :

TAP MPRS No. XX/MPRS/1996, menetapkan Pancasila sebagai

sumber dari segala sumber hukum dan pandangan hidup, kesadaran dan

cita-cita hukum serta cita-cita moral meliputi suasa kejiwaan dan watak

dari rakyat Negara Indonesia. Menurut Tjipto Rahardjo “Sumber yang


melahirkan hukum digolongkan dari dua kategori, yaitu sumber-sumber

yang bersifat hukum dan yang bersifat sosial. Sumber yang bersifat

hukum merupakan sumber yang diakui oleh hukum sendiri sehingga

secara langsung bias melahirkan atau menciptakan hukum”.

Sumber Hukum Ialah sumber hukum yang menentukan isi hukum.

Sumber hukum ini diperlukan ketika akan menyelidiki asal-usul hukum dan

menentukan isi hukum. Misalnya Pancasila sebagai pandangan hidup

bangsa indonesia yang kemudian menjadi falsafah negara merupakan

sumber hukum dalam arti materiil yang tidak saja menjiwai bahkan

dilaksanakan oleh setiap peraturan hukum.

Menurut TAP MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang Tata Urutan

Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia, yang menjadi

sumber hukum perundang-undangan Republik Indonesia adalah

Pancasila. artinya Pancasila Merupakan sumber tertib hukum dalam arti

sumber dari segala sumber hukum, hal ini mengandung pengertian bahwa

pancasila merupakan pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum

serta cita-cita kemerdekaan, individu, masyarakat, bangsa indonesia, jiwa

dari rakyat indonesia. Dengan Kata Lain, Pancasila Sebagai Sumber

Tertib Hukum bahwa sumber hukum yang berlaku di indonesia baik formal

maupun materiil seluruhnya bersumber pada pancasila.

Beberapa alasan Pancasila sebagai sumber tertib Hukum di

Indonesia, yakni:

 Pancasila merupakan isi dari sumber hukum;


 Pancasila merupakan pandangan hidup dan falsafah negara;

 Pancasila merupakan jiwa dari setiap peraturan yang dibuat,

diberlakukan, segala sesuatu peraturan perundang-undangan atau

hukum apapun bertentangan dengan jiwa pancasila harus

dibatalkan/tidak berlaku

b. Sumber Hukum Formil

Sumber hukum yang telah memiliki bentuk-bentuk formal tersendiri

secara yuridis telah diketahui dan berlaku secara umum. Bentuknya

tertulis dan mempunyai kualifikasi sebagai kaedah hukum. Sumber hukum

formil HTN Republik Indonesia: TAP MPRS No. XX/MPRS/1996 tentang

memorandum DPRGR mengenai sumber hukum RI dan tata urutan

Perundangan RI:

Tata urutan Perundang-undangan RI:

1) Undang-Undang Dasar 1945

UUD 1945 yang mulai sah dan berlaku pada 18 agustus 1945

sampai dengan 27 desember 1949, dan setelah itu terjadilah

suatu perubahan dasar negara yang mana menimbulkan UUD

1945 tidak berlaku, kendati demikian dengan adanya dekrit

Presiden pada tanggal 5 juli tahun 1959, lahirnya Undang-

undang Dasar 1945 berlaku kembali dan terus berlaku sampai

saat ini.

2) Ketetapan MPR
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau yang dikenal

singkatan TAP MPR ini merupakan prodak aturan yang dibuat

oleh MPR dimana dalam aturan ini memiliki ketentuan-

ketentuan yang meliputi:

1) Garis-garis besar dalam bidang legislatif yang

diimplementasikan dengan undang-undang;

2) Garis-garis besar dalam bidang eksekutif yang

diimplementasikan dengan keputusan Presiden selaku

Eksekutif.

3) Undang-undang/perpu

Untuk diketahui sebelumnya bahwa Undang-undang ini

merupakan prodak bersama antara eksekutif ialah Presiden

bersama dengan legislative ialah DPR, pada proses

pembentukan dari Undang-undang ini bias saja inisiatif dilakukan

oleh pihak eksekutif ialah Presiden dengan mengusulkan

Rancangan Undang- undang atau RUU kepada DPR yang

kemudian akan disahkan dalam rapat paripurna, dan juga bias

sebaliknya. Dalam hierarki dimana Undang-undang dan Perpu

memiliki kedudukan atau suatu deraja yang sama, tidak lebih

tinggi salah satunya tidak lebih rendah salah satunya, kendati

demikian memiliki beberapa perbedaan yang mendasar, ialah:

1) Perpu dibuat hanya oleh presiden saja, tanpa adanya campur

tangan dari DPR


2) Perpu akan dapat dibuat apabila Negara dalam keadaan

darurat atau keadaan genting saja.

Namun demikian bahwa tetap saja perpu ini pun kelak harus

disetujui oleh mayoritas di DPR agar perpu tersebut dapat

menjadi Undang-undang dikemudian hari. Sehingga apabila

perpu tersebut di tolak oleh DPR maka perpu tersebut haruslah

dicabut dan harus dipikirkan akibat hukum yang akan timbul dari

pencabutannya.

3) Peraturan Pemerintah

Menurut pasal 2 ayat (2) UUD 1945, Peraturan Pemerintah ini

dibuat dan dikeluarkan oleh lembaga eksekutif ialah seorang

Presiden yang bertujuan untuk melaksanakan Undang-undang.

PP adalah hukum public sehingga ini memuat aturan-aturan

yang bersifat umum dan tidak boleh bertentangan dengan

Peraturan perundangan yang lebih tinggi misal UU sampai

kepada Pancasila.

4) Keputusan Presiden

Sama halnya dengan PP atau Peraturan Pemerintah,

Keputusan Presiden ini pun juga dikeluarkan oleh presiden

selaku eksekutif. Adapun perbedaan dari PP dan Kepres ialah

dimana jika dilihat dari sifatnya, PP bersifat umum atau bersifat

publik sedangkan keppres bersifat khusus atau bersifat privat,


sebagai contoh dari Kepres ini ialah mengangkat guru besar,

duta besar ataupun jabatan administrasi penting lainnya.

5) Peraturan pelaksana lainnya: Peraturan Menteri, Instruksi

menteri dll.

Peraturan menteri atau yang dikenal dengan singkatan Permen

adalah merupakan suatu peraturan yang mana dikeluarkan oleh

menteri yang terdapat di dalam Kabinet yang menjadi pembantu

Presiden dalam urusan Negara dimana peraturan ini berisi

suatu ketentuan-ketentuan tentang ruang lingkup tugas dan

bidangnya. SK menteri dapat dibuat oleh satu kementrian

ataupun beberapa kementrian dengan disebut SK bersama

yang mengatur peraturan terhadap implementasi lintas

kementrian.

6) Peraturan daerah dan keputusan kepala daerah

Indonesia menganut system desentralisasi dimana Negara ini

memiliki daerah otonom yang memiliki otonomi nya masing-

masing dalam hal kepemerintahan pada lingkup daerah. Daerah

otonom terdiri dari tingkat Provinsi dan tingkat kabupaten atau

kota. Perda dibuat oleh kepala daerah yang mana juga

disepakati oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sehingga

ketentuan yang akan dijadikan Perda harus atas persetujuan

dan pengusulan bersama-sama antara kepala Daerah dan

DPRD. Perlu untuk dietahui bahwa Perda yang telah ada ini
tidak diperkenankan untuk bertentangan dengan peraturan

perundangan diatasnya dan juga tidak diperkenankan untuk

mengatur mengenai segala hal urusan rumah tangga daerah

tingkat dibawahnya.

Yang dimaksud dengan sumber-sumber Hukum Formil yang

lain adalah:

1) Undang-Undang

Undang-Undang dalam arti Luas (UU dalam Arti Formil ‘ wet in

materiele zin’) yaitu segala peraturan tertulis yang dibuat oleh

penguasa (pusat atau daerah) yang mengikat dan berlaku

umum. Misal; Undang-Undang

Undang-Undang dalam arti sempit (UU dalam Arti Materil’ wet in

formele’) yaitu Peraturan tertulis yang dibentuk oleh penguasa

sebagai suatu badan negara yang secara tertentu diberi

kekuasaan untuk membentuk UU yaitu DPR bersama dengan

Presiden.

Suatu undang-undang mulai sah berlaku apabila telah

diundangkan dalam lembaran negara oleh sekretaris negara

dan tanggal berlakunya suatu undang-undang itu. Misalnya uu

no 24 tahun 2003 tentang mahkamah konstitusi diundangkan

pada tanggal 13 agustus 2003 dan LNRI tahun 2003 No.98 dan

TLNRI No. 4316, jika tidak disebutkan tanggal diundangkannya


maka berlaku 30 hari setelah diundangkan untuk jawa dan

madura, dan 100 hari untuk daerah lain.

2) Kebiasaan

Kebiasaan adalah perbuatan manusia yang tetap dilakukan

berulang-ulang dalam hal yang sama. Apabila kebiasaan itu

diterima masyarakat dan kebiasaan itu selalu berulang-ulang

dilakukan sedemikian rupa, sehingga tindakan melanggarnya

dianggap sebagai pelanggaran perasaan hukum maka

disebutlah hukum kebiasaan

3. Yurisprudensi

Yurisprudensi adalah suatu himpunan putusan-putusan

pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap atau incraht

serta tersusun yang secara sistemik dari dan dalam badan

peradilan yang mana kemudian dijadikan menjadi salah satu

rujukan hukum. Sehingga dengan adanya yurisprudensi ini

maka hakim apabila menghadapi suatu kekosongan hukum

dimana suatu kasus yang belum adanya peraturan serta sanksi

yang mengatur, hakim dapat melihat suatu yurisprudensi

dimana kasus yang sama yang lalu sudah diputus dan incraht

dapat menjadi dasar dan rujukan bagi hakim untuk memutus

suatu perkara yang sedang digelar dengan adil dan transparan

tanpa adanya pihak manapun yang merasa terdzalimi.

4. Traktat
Sumber hukum yang lainnya adalah traktat menjadi sumber hukum

dalam Hukum Tata Negara ia merupakan suatu perjanjian,

walaupun ia termasuk dalam bidang Hukum Internasional,

sepanjang traktat atau perjanjian itu menentukan segi hukum

ketatanegaraan yang hidup bagi Negara masing-masing yang

terikat di dalamnya. Bentuknya tidak selalu tertulis karena

kemungkinan terjadi bahwa perjanjian itu hanya diadakan dengan

pertukaran nota atau surat saja.

5. Doktrin

Doktrin adalah suatu pandangan dan pendapat dari para ahli dari

bidang-bidang tertentu yang menjadikan pendapat yang

dikeluarkan oleh para ahli tersebut menjadi sumber rujukan juga

bagi setiap hakim dalam hal pengambilan keputusan.

You might also like