You are on page 1of 18

KONSEP KELUARGA RESIKO TINGGI DAN PENYAKIT

MENULAR
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Dosen Pembimbing : H.Thoha, B.Sc, SKM, M.Si

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Herni Mulyani (P279011200017)
Ila Khalifah (P279011200018)
Intan Kusumah (P279011200019)
Jessica Esaarya Putri (P279011200020)
Kartika Rala Diana (P279011200021)
Leny Astuti (P279011200022)
Lisa Isdiyanto (P27901120023)

3A D3 KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga
penulisdapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep Keluarga
resiko tinggi dan penyakit menular”.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak H.Thoha, B.Sc,
SKM, M.Si selaku dosen pengampu yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun segi lainnya. Oleh
karena itu kritik dan saran senantiasa penulis terima agar terwujudnya makalah
yang lebih baik. Penulis berharap semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya bagi para pembaca.

Tangerang, Januari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Pengertian penyakit menular................................................................3
B. Faktor dan Mekanisme Penyakit Menular............................................4
C. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular...........................9
D. Pengertian penyakit tidak menular.......................................................13
E. Jenis dan faktor resiko penyakit tidak menular……………………….13
F. Bagaimana upaya penyakit tidak menular……………………………..14
BAB III PENUTUP..........................................................................................14
A. Simpulan...............................................................................................14
B. Saran.....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................1
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Keluarga merupakan suatu unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepalakeluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawahsatu atap dalam keadaan saling bergantungan. Keluarga memiliki pengaruh
yangpenting tehadap pembentukan identitas individu, status kesehatan dan perasaan
hargadiri individu. Sistem pendukung yang vital bagi individu adalah keluarga,
dimanakeluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarga
denganmenjalankan fungsi biologi, fungsi pendidikan, fungsi psikis, fungsi
sosiokultural,
Aktivitas-aktivitas keluarga dalam menjalankan fungsi kesehatan dan
kesimbangan antara anggota keluarga tidak terlepas dari lima tugas dalam perawatan
kesehatan keluarga yaitu; mampu mengenal masalah kesehatannya, mampu
mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi kesehatannya, mampu melakukan
tindakan keperawatan untuk anggota keluarga yang memerlukan bantuan
keperawatan, mampu memodifikasi lingkungan sehingga menunjang upaya
peningkatan kesehatan, mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada.
Keluarga menjadi point penting dalam upaya mencapai kesehatan
masyarakat secara optimal karena memiliki keterkaitan dengan masalah kesehatan,
memiliki fungsi utama dalam masyarakat dan lembaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat.
Peran keluarga sebagai kelompok dapat melakukan aktivitas pencegahan,
memelihara, menimbulkan, memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan
yang ada di dalam kelompok /keluarga. Keluarga berperan sebagai pengambil
keputusan dalam memelihara kesehatan anggota keluarganya, yang berarti keluarga
menjadi faktor penentu sehat-sakitnya anggota keluarga, yang akan berdampak pada
munculnya berbagai masalah kesehatan anggota keluarga.
Perhatian terhadap penyakit menular dan tidak menular makin hari semakin
meningkat, karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya pada masyarakat.
Dari tiga penyebab utama kematian (WHO, 1990). Penyakit jantung, diare, dan
stroke, dua di antaranya adalah penyakit menular dan tidak menular. Selama
epidemiologi kebanyakan berkecimpung dalam menangani masalah penyakit menular,
bahkan kebanyakan terasa bahwa epidemiologi hanya menangani masalah penyakit
menular. Karena itu, epidemiologi hampir selalu dikaitkan dan dianggap epidemiologi
penyakit menular dan tidak menular.hal ini tidak dapat disangkal dari sejarah
perkembangannya epidemiologi berlatar belakang penyakit menular.
Sejarah epidemiologi memang bermula dengan penanganan masalah penyakit
menular dan tidak menular yang merajalela dan banyak menelan korban pada waktu
itu. Perkembangan sosio-ekonomi dan kultural bangsa dan dunia kemudian menurut
epidemiologi untuk memberikan perhatian kepada penyakit tidak menular karena
sudah mulai meningkatkan sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pentingnya
pengetahuan tentang penyakit tidak menular dilatarbelakangi dengan kecenderungan
semakin meningkatnya prevalensi PTM dalam masyarakat, khususnya masyarakat
Indonesia. Bangsa Indonesia yang sementara membangun dirinya dari suatu negara
agraris yang sedang berkembang menuju masyarakat industri membawa
kecenderungan baru dalam pola penyakit masyarakat.
Perubahan pola struktur masyarakat , khususnya masyarakat Indonesia.
Bangsa Indonesia yang sementara membangun dirinya dari suatu negara agraris yang
sedang berkembang menuju masyarakat industri membawa kecenderungan baru
dalam pola penyakit dalam masyarakat. Perubahan pola struktur masyarakat agraris
ke masyarakat industri banyak memberi andil terhadap perubahan pola fertilitas, gaya
hidup, sosial ekonomi yang pada giliran nya dapat memacu semakin meningkat nya
PTM. Di Indonesia keadaan perubahan pola dari penyakit menular ke penyakit tidak
menular lebih dikenal dalam sebutan transisi epidemiologi.

2. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian penyakit menular?


2) Apa saja faktor penyebab penyakit menular?
3) Bagaimana mekanisme penyakit menular?
4) Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan penyakit menular?
5) Apa pengertian penyakit tidak menular?
6) Apa pengertian dan jenis faktor resiko penyakit tidak menular?
7) Bagaimana upaya pencegahan penyakit tidak menular?
3. Tujuan Penulisan

1) Untuk Mengetahui pengertian penyakit menular


2) Untuk Mengetahui Apa saja faktor penyebab penyakit menular
3) Untuk Mengetahui Bagaimana mekanisme penyakit menular
4) Untuk Mengetahui Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular
5) Untuk Mengetahui Apa pengertian penyakit tidak menular
6) Untuk Mengatahui Apa pengertian dan jenis faktor resiko penyakit tidak
menular
7) Untuk Mengetahui Bagaimana upaya pencegahan penyakit tidak menular
BAB II

PEMBAHASAN

I. Definisi Penyakit
Sebelum kita mendeskripsikan suatu penyakit kita juga harus memahami konsep
penyakit itu sendiri, agar kita dapat mendeteksi penyakit tersebut dan melakukan
tindakan kesehatan sesuai prosedur pelayanan kesehatan. Perbedaan konsep penyakit
antara tenaga kesehatan dan masyarakat menyebabkan gagalnya peningkatan
pelayanan kesehatan dalam masyarakat. Berikut beberapa pendapat tentang definisi
penyakit, antara lain :
1) Menurut Kathleen Meehan Arias Penyakit adalah suatu kesakitan pada organ
tubuh yang biasanya memiliki sedikitnya 2 sifat dari kriteria ini : agen
atiologik telah diketahui, kelompok tanda serta gejala yang dapat di
identifikasi, atau perubahan anatomi yang konsisten.
2) Menurut dr. Beate Jacob Suatu penyimpangan dari keadaan tubuh yang
normal atau ketidakharmonisan jiwa.
3) Menurut Wahyudin Rajab, M.epid Keadaan yang bersifak objektif dan rasa
sakit yang bersifat subyektif.
4) Menurut dr. Eko Dudiarto Kegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme
untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul
gangguan pada fungsi atau struktur organ atau sistem tubuh.
5) Menurut Azizan Haji Baharuddin Keadaan yang diakibatkan oleh kerusakan
keseimbangan fungsi tubuh dan bagian badan. Jadi dari beberapa pendapat di
atas, dapat disimpulkan penyakit adalah suatu keadaan tidak normal pada
suatu organisme atau minda yang menyebabkan ketidakseimbangan,
ketidakselesaan, disfungsi, atau tekanan/stress kepada orang
terjadinya penyakit dapat berguna dalam hal – hal berikut : a. Prediksi : untuk
meramalkan kejadian penyakit.

II. Penyakit Menular


A. Pengertian Penyakit Menular
Penyakit menular dapat didefinisikan sebagai sebuah penyakit yang dapat
ditularkan (berpindah dari orang satu ke orang yang lain, baik secara langsung
maupun perantara). Penyakit menular ini ditandai dengan adanya agent atau
penyebab penyakit yang hidup dan dapat berpindah serta menyerang host/
inang (penderita)
B. Karaktersitik Penyakit Menular
Karakteristik utama penyakit menular adalah sebagai berikut.
1) Penyakit-penyakit tersebut sangat umum terjadi dimasyarakat
2) .Beberapa penyakit dapatmenyebabkan kematian atau kecacatan
3) Beberapa penyakit dapatmenyebabkan epidemik.
4) .Penyakit-penyakit tersebut sebagian besar dapat dicegah dengan
intervensi sederhan.
5) Penyakit-penyakit tersebut banyak menyerang bayi dananak-anak
C. Jenis Penularan Penyakit Menular
Jadi Penyakit menular adalah penyakit yang menyerang manusia yang bisa
mengalami perpindahan penyakit ke manusia lain dengan cara tertentu. Secara
garis besar cara penularan penyakit menular dapat dikelompokkan menjadi 3,
yaitu :
1) Media Langsung dari Orang ke Orang (Permukaan Kulit) Tiga Sifat
Utama Aspek Penularan Penyakit Dari Orang Ke Orang
a. WaktuGenerasi (Generation Time) Masa antara masuknya penyakit
pada pejamu tertentu sampai masa kemampuan maksimal pejamu
tersebut untuk dapat menularkan 5 penyakit. Hal ini sangat penting
dalam mempelajari proses penularan. Perbedaan masa tunas ditentukan
oleh masuknya unsur penyebab sampai timbulnya gejala penyakit
sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan gejala yang
terselubung, sedangkan waktu generasi untuk waktu masuknya unsur
penyebab penyakit hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut
untuk menularkan kepada pejamu lain walautanpagejalaklinik /
terselubung.
b. KekebalanKelompok (Herd Immunity) Kekebalan kelompok adalah
kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu
terhadap serangan/penyebaran unsur penyebab penyakit menular
tertentu didasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota
kelompok tersebut. Herd immunity merupakan factor utamadalam
poses kejadianwabah di masyarakat serta kelangsungan penyakit pada
suatu kelompok penyakit tertentu.
c. AngkaSerangan (Attack Rate) Adalah sejumlah kasus yang
berkembang atau muncul dalam satu satuan waktu tertentu dikalangan
anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki resiko /
kerentanan terhadap penyakit tersebut. Angka serangan ini bertunjuan
untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancaman dalam
keluarga, dimana tata cara dan konsep keluarga, system hubungan
keluarga dengan masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan
sehari-hari pada kelompok populasi tertentu merupakan unit
Epidemiologi tempat penularan penyakit berlangsung.
2) Melalui Media Udara Penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar
secara langsung maupun tidak langsung melalui udara pernapasan
disebut sebagai air borne disease.
3) Melalui Media Air Penyakit dapat menular dan menyebar secara
langsung maupun tidak langsung melalui air. Penyakit-penyakit yang
ditularkan melalui air disebut sebagai water borne disease atau water
related disease.
D. Kelompok utama penyakit menular
1) Penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian sangat tinggi
2) penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan kematian dan
cacat, walaupun akibatnya lebih ringan dari yang pertama
3) Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat
tetapidapat mewabah yang menimbulkan kerugian materi.
E. Cara penularan
1) Kontak langsung(Direct contact), yaitu cara penularan penyakit karena
kontak antara badan dengan badan, antara penderita dengan orang yang
ditulari, misalnya : penyakit kelamin dan lain-lain.
2) Kontak tidak langsung (indirect contact), yaitu cara penularan dengan
perantara benda-benda kontaminasi karena telah berhubungan dengan
penderita. misalnya : pakaian dan lain-lain.
3) Melalui makanan / minuman(Food borne infection) yaitu cara
penularan suatu penyakit melalui perantara makanan dan minuman
yang telah terkontaminasi. Penyakit yang menular dengan cara ini
biasanya penyakit saluran pencernaan, misalnya : cacingan, demam
tifoid dan lain-lainnya. Cara penularan ini juga disebut sebagai "water
borne diseases" dimana kebanyakan masyarakat menggunakan air yang
tidak memenuhi syarat kesehatan untuk keperluan rumah tangga.
4) Melalui udara (air borne infections), yaitu cara penularan penyakit
melalui udara terutama pada penyakit saluran pernafasan. Seperti
melalui debu diudara yang sangat banyak mengandung bibit penyakit,
seperti pada penularan penyakit Tuberculosa. Dan melaui tetes ludah
halus (Droplet infections), penularan penykit dengan percikan ludah
seperti pada pederita yang sakit batuk atau sedang berbicara misalnya
pada penyakit Diphtheri.
F. Contoh Penyakit Menular
1) Penyakit kulit Ini adalah salah satu jenis penyakit menular yang
banyak sekali jenisnya, dan mudah menular dari satu orang ke orang
lain. Penularan yang paling sering terjadi adalah melalui kontak
langsung atau kita menggunakan barang yang juga dipakai oleh
penderita, contohnya handuk, baju, dll. Contoh : cacar air, kudis, panu,
dll.
2) Parainfluenza Penyakit virus pernafasan ini menjadi penting karena
penularannya yang sangat cepat seperti halnya penyakit menular lewat
pernapasan lainnya. Pada umumnya penyakit ini terjadi oleh infeksi
virus parainfluenza saja gejalanya hanya ringan atau subklinis.
Terdapat empat virus yang terdapat dalam keluarga parainfluenza,
yang ditandai dengan tipe 1-4 yaitu virus mempunyai genom RNA
helai-tunggal, tidak bersegmen dengan pembungkus mengandung lipid
yang berasal dari pertunasan melalui membran sel. Bagian antigenik
utama adalah tonjolan – tonjolan protein pembungkus yang
menunjukkan sifat – sifat hemaglutinasi (protein HN) dan fusi sel
( protein F). Virus parainfluenza menyebar dari saluran pernapasan
oleh sekresi yang teraerosol atau kontak tangan langsung denga
sekresi. Pada umur 3th anak – anak biasanya mengalami infeksi tipe
1-3, tipe 3 bersifat endemik dan dapat menyebabkan penyakit pada
bayi sebelum umur 6 bulan, dan dapat mengganggu sistem imun.
Sedangkan pada tipe 1&2 lebih musiman dan terjadi pada musim
panas dan musim gugur, tipe 4 lebih sukar tumbuh. Virus
parainfluenza bereplikasi dalm epitel pernapasan tanpa bukti adanya
penyebaran sistemik, kecenderungan menimbulkan penyakit pada
jalan napas lebih besar pada laring, trakhea, bronkus, . Penghancuran
sel pada jalan napas atas dapat menyebbakan invasi bakteri dan
menimbulkan trakeitis bakteri. Obstruksi tuba eustachii dapat
menyebabkan invasi bakteri sekunder ruang telinga tengah dan otitis
media akut.
3) Demam Berdarah Cara penularannya melalui virus yang terdapat
pada nyamuk Aighes Aygepti yang menghisap darah organ.
4) Penyakit Kelamin Cara penularannya melalui hubungan sex yang
tidak sehat dan sering berganti pasangan. Penyakit yang timbul bukan
hanya menyerang alat kelamin saja tetapi dapat menjalar ke organ
lain.
5) HIV/AIDS Virus yang berasl dari simpanse ini dapat merusak sistem
imunitas, tetapi virus ini tidak menimbulkan kematian. Tapi jika virus
HIV mengenai penyakit lain seperti menyerang organ vital bias
menimbulkan kematian. Apabila sistem imun pada tubuh telah rusak
resiko berbagai virus akan masuk ke tubuhpun sangat besar dan tubuh
akan rentan terhadap penyakit.
6) TBC Tuberculosis (TBC, MTB, TB) adalah penyakit yang
disebabkan oleh bakteri “mycobacterium tuberculosis”. Yang
menyerang pada organ paru – paru, dan juga dapat menyerang pada
organ lain. Bakteri yang sekeluarga dengan bakteri mycobacterium
tuberculosis ini juga dapat menimbulkan infeksi dan memunculkan
gejala yang mirip. Bakteri ini ditularkan melalui udara (airborne),
yaitu ketika penderita bersin atau batuk dan bakteri akan keluar dan
terhirup oleh orang sehat. Biasanya penderita TBC akan diisolasi
dikarenakan mudahnya penyebatran penyakit TBC.
G. Cara-cara Pencegahan Penyakit Menular secara Umum
1) Mempertinggi nilai kesehatan. Ditempuh dengan cara usaha kesehatan
(hygiene) perorangan dan usaha kesehatan lingkungan (sanitasi).
2) Memberi vaksinasi/imunisasi Merupakan usaha untuk pengebalan
tubuh. Ada dua macam, yaitu : Pengebalan aktif, yaitu dengan cara
memasukkan vaksin ( bibit penyakit yang telah dilemahkan), sehingga
tubuh akan dipaksa membuat antibodi. Contohnya pemberian vaksin
BCG, DPT, campak, dan hepatitis. Pengebalan pasif, yaitu
memasukkan serum yang mengandung antibodi. Contohnya pemberian
ATS (Anti Tetanus Serum).
3) Pemeriksaan kesehatanberkala Merupakan upaya mencegah
munculnya atau menyebarnya suatu penyakit, sehingga munculnya
wabah dapat dideteksi sedini mungkin. Dengan cara ini juga,
masyarakat bisa mendapatkan pengarahan rutin tentang perawatan
kesehatan, penanganan suatu penyakit, usaha mempertinggi nilai
kesehatan, dan mendapat vaksinasi. Selain cara di atas, gaya hidup
sehat merupakan cara yang terpenting untuk mencegah penyakit.
Untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik agar terhindar dari
penyakit ada beberapa cara, antara lain :
a) Udara bersih, paru-paru pun sehat Untuk terhindar dari
gangguan pernapasan, hiruplah udara yang bersih dan sehat.
Caranya Tidak perlu repot mencari udara pegungungan, udara
pagi pun sangat baik bagi paru-paru Anda. Selain itu hindari
pula udara tercemar, seperti asap rokok, asap kendaraan atau
debu. Bersihkan rumah dan ruangan kerja secara teratur,
termasuk perabot, kipas angin dan AC.
b) Banyak minum air putih Air putih adalah yang terbaik dari
minuman apapun. Biasakanlah minum air putih 8-10 gelas per
hari. Kebiasaan ini akan membantu menjaga kelancaran fungsi
ginjal dan saluran kemih. Upayakan untuk minum air hangat di
malam hari dan air sejuk (bukan air es) di siang hari.
Tambahkan juga sedikit perasan jeruk lemon atau jeruk nipis.
Selain baik untuk menyegarkan diri, minuman ini sekaligus
membantu mengeluarkan toksin dari dalam tubuh.
c) Konsumsi menu bergizi dan seimbang Pilihlah menu dengan
gizi yang cukup, seimbang, dan bervariasi. Perbanyak
konsumsi sayuran hijau dan buah yang mengandung banyak
serat dan zat gizi yang diperlukan tubuh serat. Sebisa mungkin
hindari junk food dan makanan olahan, serta kurangi konsumsi
garam dan gula. Satu lagi, jangan lupa sarapan pagi! Karena
sarapan pagi dapat menunjang aktifitas kita sepanjang hari.
d) Seimbangkan antara kerja, olahraga dan istirahat Kerja keras
tanpa istirahat sama sekali tidak ada untungnya bagi Anda.
Biasakan istirahat teratur 7-8 jam pada malam hari, dan jangan
sering begadang atau tidur terlalu malam. Cobalah
menggunakan waktu senggang untuk berolahraga ringan atau
sekedar melemaskan otot-otot persendian. Dengan berolahraga
2 – 3 kali per minggu, selama 30 – 45 menit, cukup membuat
tubuh bugar dan stamina prima.
e) Kontrol kerja otak Otak, seperti halnya tubuh kita, dia juga
butuh istirahat. Jangan terlalu memberi beban terlalu banyak,
karena otak pun memiliki memori yang terbatas. Lakukan
kegiatan di waktu senggang yang membuat otak bekerja lebih
santai, misalkan melakukan hobi yang menyenangkan, seperti
melukis, membaca novel terbaru atau hanya sekedar
mendengarkan musik.
f) Jalani hidup secara harmonis Manusia merupakan
mikrokosmos yang harus mematuhi alam sebagai makrokosmos
jika ia ingin tetap sehat. Gunakan akal sehat, itu kuncinya,
jangan mengorbankan hidup dengan menuruti kesenangan diri
lewat kebiasaan hidup yang buruk dan beresiko. Misalkan,
minum-minuman keras, merokok atau menggunakan obat-
obatan terlarang. Cobalah untuk menjalani hidup secara
harmonis, sebisa mungkin perkecil resiko terjadinya stres
emosional atau psikis.
g) Gunakan suplemen gizi Hanya jika perlu, tubuh kita
memerlukan antioksidan (beta-karoten), vitamin C, vitamin E,
dan selenium. Semua zat ini dibutuhkan oleh tubuh untuk
meningkatkan vitalitas dan memperpanjang usia harapan hidup.
Untuk memperolehnya banyak cara yang bisa dilakukan. Selain
mengkonsumsi makanan segar, bisa juga dengan cara
mengkonsumsi suplemen kesehatan yang banyak dijual di
pasaran. Sebaiknya, penggunaan suplemen makanan lebih
dianjurkan sebagai terapi alternatif saja dengan mengutamakan
jenis suplemen makanan yang sudah diteliti dan bermanfaat.

III. Penyakit Tidak Menular


A. Pengertian Penyakit tidak menular
Penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit noninfeksi adalah suatu penyakit
yang tidak disebabkan karena kuman melainkan dikarenakan adanya masalah
fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Biasanya penyakit
ini terjadi karena pola hidup yang kurang sehat seperti merokok, faktor
genetik, cacat fisik, penuaan/usia, dan gangguan kejiwaan. Contohnya :
sariawan, batuk, sakit perut, demam, hipertensi, DM, obesitas, osteoporosis,
depresi, RA, keracunan, dsb. Penyakit tidak Menular terjadi akibat interaksi
antara agent (Non living agent) dengan host dalam hal ini manusia (faktor
predisposisi, infeksi dll) dan lingkungan sekitar (source and vehicle of agent).
Istilah PTM mempunyai kesamaan arti dengan :
a) Penyakit Kronik Penyakit kronik dapat dipakai untuk PTM karena
kelangsungan PTM biasanya bersifat kronik/menahun/lama. Namun
ada pula PTM yang kelangsungannya mendadak/akut, misalnya ;
Keracunan.
b) Penyakit Non – Infeksi Sebutan penyakit non-infeksi dipakai karena
penyebab PTM biasanya bukan oleh Mikro-organisme.Namun tidak
berarti tidak ada peranan mikro-organisme dalam terjadinya PTM.
c) New Communicable Disease Hal ini disebabkan PTM dianggap dapat
menular; yaitu melalui Gaya Hidup (Life Style). Gaya hidup dalam
dunia modern dapat menular dengan caranya sendiri. Gaya hidup di
dalamnya dapat menyangkut Pola Makan, Kehidupan Seksual, dan
Komunikasi Global. Contoh ; perubahan pola makan telah mendorong
perubahan peningkatan penyakit jantung yang berkaitan dengan makan
berlebih yang mengandung kolesterol tinggi.
d) Penyakit Degeneratif Disebut juga sebagai penyakit degeneratif karena
kejadiannyaberkaitan dengan proses degenerasi/ketuaan sehingga PTM
banyak ditemukan pada usia lanjut
B. Karakteristik Penyakit Tidak Menular
Berbeda dengan penyakit menular, PTM mempunyai beberapa karakteristik
tersendiri seperti :
1) Penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan tertentu
2) Masa inkubasi yyang panjang 3.
3) Bersifat Krinik (berlarut – larut)
4) Banyak menghadapi kesulitan diagnosis
5) Mempunyai variasi yang luas
6) Memerlukan biaya yang tinggi dalam pencegahan dan
penanggulangann
7) Faktor penyebab bermacam – macam (Multicausal), atau bahkan tidak
jelas.
C. Contoh Penyakit tidak menular
1) Penyakit Kanker Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang
sangat ditakuti saat ini. Kanker sebenarnya bukan penyakit atau rasa
sakit. Sebenarnya adalah sebuah nama untuk kelompok besar macam-
macam perasaan tidak sehat dengan gejala-gejala yang sama. Faktor-
faktor yang dapat membantu tumbuhnya kanker (tumor)
a) Virus-virus tertentu dianggap sebagai timbulnya kanker
b) Merokok membantu timbulnya kanker paru-paru dan
timbulnya kanker kerongkongan
c) alkohol dalam jumlah yang besar juga dapat menimbulkan
kanker hati
2) Diabetus Melitus Penyakit ini juga merupakan salah satu macam
penyakit tidak menular adalah penyakit yang berkaitan dengan kadar
gula dalam darah yang tinggi, Sebagai gambaran yang nyata dari
seorang penderita diabetes yang tidak terawat, adalah orang tersebut
mengeluarkan sejumlah besar urine yang mengandung kadar gula
tinggi.
3) Penyakit Jantung Macam-macam penyakit tidak menular lainnya
adalah penyakit jantung. Kebanyakan orang yang karena perasaanya
sendiri mengira bahwa dia menderita penyakit jantung adalah
berjantung sehat. Jika orang tersebut diperiksa, mungkin dapat
ditemukan jantungnya berdenyut terlalu cepat, terlalu lambat atau
kurang teratur.
D. Pencegahan Penyakit Tidak Menular
4 Tingkat Pencegahan PenyakitTidak Menular
1) Pencegahan primordial → dimaksudkan untuk memberikan kondisi
pada masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak mendapat
dukungan dasar dari kebiasaan, gaya hidup dan faktor resiko lainnya.
Upaya ini sangat komplek, tidak hanya merupakan upaya dari
kesehatan tapi multimitra.
2) Pencegahan tingkat pertama, meliputi :
 Promosi kesmas, misal : kampanye kesadaran masyarakat, promosi
kesehatan, pendidikan kesmas.
 Pencegahan khusus, misal : pencegahan ketrpaparan, pemberian
kemoprevntif
3) Pencegahan tingkat kedua, meliputi :
 Diagnosis dini, misal dengan melakukan screening
 Pengobatan, kemoterapi atau tindakan bedah
4) Pencegahan tingkat ketiga, meliputi: Rehabilitasi, misal perawatan
rumah jompo, perawatan rumah sakit Screening Penyakit Tidak
Menular Screening atau penyaringan adalah usaha untuk
mendeteksi/mencari penderita penyakit tertentu tanpa gejala dalam
masyarakat atau kelompok tertentu melalui suatu test/pemeriksaan,
yang secara singkat dan sederhana dapat memisahakan mereka yang
kemungkinan besar menderita, yang selanjutnya didiagnosa dan
dilanjutkan dengan pengobatan. Screening ini sangat erat kaitannya
dengan faktor resiko dari PTM. Sebagian besar penyakit tidak menular
dapat dicegah bila kita menghindari 4 faktor risiko (perilaku) yang
utama yaitu:
1. Pemakaian tembakau (merokok).
2. Kurangnya aktivitas fisik.
3. Konsumsi alkohol.
4. Diet yang tidak sehat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perbedaan penyakit menular dan tidak menular memerlukan pendekatan
epidemiologi tersendiri, mulai dari penentuan sebagai masalah kesehatan
masyarakat sampai pada upaya pencegahan dan penanggulangan nya. Penyakit
menular umumnya diagnosis nya mudah, rantai penularan nya jelas, banyak di
temui di negara berkembang agak mudah mencari penyebabnya sedangkan
penyakit tidak menular banyak di temui di negara industri tidak ada rantai
penularan, diagnosis nya sulit dan dan membutuhkan biaya yang relatif mahal.
B. Kritik dan Saran
Sebagai penulis kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan
pembuatan makalah ini, sebagai penulis kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Eko. 2019, PengantarEpidemiologi. Jakarta: penerbit buku kedokteran egc. Bustan,Mn.
2002.Pengantarepidemiologi. Jakarta Rineka Cipta Nasry, Nur. Dasar-DasarEpidemiologi Arsip Mata
Kuliah FKM Unhas 20016 http://www.anakciremai.com/2019/10/makalah-kesehatan-tentang-
epidemiologi.html

You might also like