You are on page 1of 3

PENILAIAN, PENGENDALIAN,

PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN


OBAT
No.Dokumen :
249/SOP/UKP/2018
No Revisi :
SOP
Tanggal terbit : 27 Januari 2018
Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. Rina Faiza Fitriana


RAHAYU NIP. 19701202 200212 2 005

1. Pengertian 1. Penilaian adalah kegiatan mengawasi dan mengukur penggunaan


obat.
2. Pengendalian obat adalah suatu kegiatan untuk memastikan
tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan
program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
3. Penyediaan dan penggunaan obat merupakan kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan obat pasien sesuai dengan resep dokter.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar tidak terjadi


kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar
dalam rangka penyediaan dan penggunaan obat
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Rahayu No.
440/070/PKM/I/2018 Tentang Penilaian, Pengendalian, Penyediaan
dan Penggunaan Obat.

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
2. Peraturan Pemerintah No 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
3. Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004

5. Prosedur Penilaian
1. Petugas Farmasi mencatat dan menghitung pengeluaran obat
selama 1 tahun
2. Petugas farmasi mengolah data pemakaian dan menyusun
pemakaian obat terbanyak
3. Petugas farmasi membuat data pemakaian obat sesuai pola
penyakit
4. Petugas farmasi melaporkan data yang diperoleh kepada
kepala puskesmas, dan kemudian ditandatangani oleh kepala
PENILAIAN,
No. Dokumen:
No. Halaman:
Puskesmas PENGENDALIAN, 249/SOP/UKP/201
Rahayu PENYEDIAAN DAN Revisi: 0 3/3
8
PENGGUNAAN OBAT

puskesmas bila disetujui


5. Kepala puskesmas mengadakan rapat untuk membahas
rencana kebutuhan obat di puskesmas.
6. Petugas farmasi menyusun rencana kebutuhan obat (RKO)
sesuai dengan formularium puskesmas.
7. Usulan RKO diajukan kepada kepala puskesmas apakah
disetujui atau tidak, bila disetujui di tanda tangani oleh kepala
puskesmas rahayu
8. Usulan RKO Puskesmas Rahayu diajukan kepada kepala
UPT, bila disetujui kemudian di tandatangai oleh kepala UPT
Yankes Kecamatan Margaasih dan dilaporkan kepada Gudang
Obat di dinas kesehatan kabupaten bandung

Pengendalian
1. Petugas farmasi melakukan buffer stok dari RKO yang
disusun
2. Petugas farmasi mencatat pemasukan dan pengeluaran obat
dalam kartu stok.
3. Melihat perbandingan sisa stok dengan pemakaian bulan
terakhir, apabila kira-kira ditaksir kebutuhan obat tidak cukup
hingga akhir bulan segera minta obat ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung melalui permintaan mendesak dan
ditandatangi oleh kepala puskesmas
4. Melaporkan kepada dinas kesehatan bila terdapat pemakaian
yang melebihi rencana seperti KLB
5. Melakukan stok opname setiap satu bulan sekali

Penyediaan obat
1. Penyediaan Obat dilakukan dengan mengajukan RKO ke PPK
(Pejabat Pembuat Komitmen) yang sudah disetujui Kepala
UPT berdasarkan formularium obat puskesmas.
2. RKO dapat dijabarkan menjadi nota dinas kebutuhan obat dan
BMHP yang pengadaannya dibagi menjadi triwulan atau
semester, sesuai dengan kapasitas gudang.
3. Untuk obat-obatan yang bersifat mendesak pengadaan obat
dapat dilakukan oleh Apoteker Penanggung Jawab
Puskesmas yang disetujui oleh Kepala UPT.
4. Pengadaan obat melalui PPK meliputi obat e-catalog dan non
e-catalog.
PENILAIAN,
No. Dokumen:
No. Halaman:
Puskesmas PENGENDALIAN, 249/SOP/UKP/201
Rahayu PENYEDIAAN DAN Revisi: 0 3/3
8
PENGGUNAAN OBAT

5. Penyediaan obat di puskesmas juga didapatkan dari Gudang


Obat UPTD di dinas Kesehatan Kabupaten Bandung setiap
dua bulan sekali, berdasarkan Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Obat.

Pengunaaan obat
1. Petugas farmasi memberikan obat untuk posko kesehatan
desa berdasarkan form permintaan bidan dan untuk
puskesmas pembantu berdasarkan form permintaan pustu.
2. Petugas farmasi memberikan obat untuk pasien berdasarkan
resep dari dokter, dokter gigi, bidan dan perawat yang sudah
diberi wewenang.
3. Petugas farmasi memberikan obat psikotropik, obat-obat
tertentu untuk pasien hanya berdasarkan resep dari dokter.
6. Unit Terkait 1. Kepala Puskesmas
2. Tenaga Farmasi
3. Dokter

7. Dokumen 1. RKO
terkait 2. LPLPO

8. Rekaman Historis Perubahan

No. Tanggal Mulai


Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

You might also like