You are on page 1of 30

EVALUASI PENDIDIKAN

DI SDN KRATON 5 BANGKALAN

LAPORAN

Disusun sebagai tugas akhir mata kuliah Ilmu Pendidikan

Dosen : Nawang Wulan, S.Pd.,M.Pd.

Penyusun :

Fajrina Zulfa Darumiarsi

(170611100073)

Kelas 1B

PROGRAM STUDI PGSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayat dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Observasi tentang Evaluasi Pendidikan ini dengan tepat waktu dan tanpa halangan
yang berarti. Penyusunan laporan ini merupakan wujud tanggung jawab untuk UAS yang
telah saya laksanakan di SDN Kraton 5 Bangkalan pada 14 Desember 2017.
Laporan Obsevasi ini tidak akan selesai tanpa adanya pihak-pihak yang
memberikan dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan dalam laporan
ini, maka saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Nawang Wulan S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah ilmu pendidikan
yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada saya.
2. Hh
3. Kepada orang tua saya yang telah memberikan dukungan moral dan materil kepada saya.

Saya berharap laporan ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan


pemahaman kepada pembaca tentang Evaluasi Pendidikan. Saya menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.Terimakasih.

Bangkalan, 14 Desember 2017

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
HALAMAN PROFIL
HALAMAN VISI DAN MISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan Pertanyaan
c. Tujuan Observasi
BAB II PELAKSANAAN OBSEVASI
a. Lokasi
b. Waktu
c. Narasumber
d. Teknik Pengumpulan Data
BAB III HASIL OBSERVASI
a. Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah
b. Hasil Wawancara dengan Guru
BAB IV PEMBAHASAN
a. Kajian Teori yang Relevan
b. Kesesuaian Teori dan Praktik
BAB V PENUTUP
a. Penutup
b. Seran
LAMPIRAN
a. Fotokopi Surat Bukti Observasi
b. Instrument Wawancara
c. Dokumentasi
HALAMAN PROFIL

Nama sekolah : SDN Kraton 5

Nomor Induk Sekolah : 20531126

Nomor Statistik : 101052901019

Propinsi : Jawa Timur

Desa/Kekurahan : Kraton

Kecamatan : Bangkalan

Alamat : Jl. JokoTole III/38 Kraton Bangkalan

Kode Pos : 691113


HALAMAN VISI DAN MISI

VISI : Mewujudkan sekolah yang unggul dalam mengembangkan sumber daya manusia pada bidang

IMTAQ dan IPTEK, olah raga serta seni budaya.

MISI : 1. Menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi di bidang IMTAQ dan IPTEK

2. Membentuk sumber daya manusia yang aktif inovatif sesuai dengan perkembangan zaman

3. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Pada dasarnya fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan

evaluasi itu sendiri. Sebagaimana dilihat dari hakikat evaluasi adalah salah satu upaya

untuk mengetahui ketercapaian tujuan pendidikan. Suatu proses pendidikan yang

dilaksanakan dalam suatu Pendidikan tidak akan dapat diketahui hasilnya apabila

guru tidak mampu melakukan pengukuran hasil belajarnya.

Dengan dilakukannya pengukuran hasil belajar, guru akan mengetahui keberhasilan

belajar peserta didiknya dan menjadi umpan balik bagi guru dan peserta didik dalam

melaksanakan proses pembelajaran selanjutnya. Dalam hakikat evaluasi tersebut

dijelaskan bahwa tujuan evaluasi ialah untuk mendapatkan data pembuktian yang

akan menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan peserta didik

dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler.

2. Rumusan Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi Pendidikan?

2. Perencanaan apakah yang dilakukan oleh pendididk sebelum evaluasi belajar

dilaksanakan?

3. Bagaimana implementasi evaluasi agar evaluasi berjalan dengan lancar sesuai

tujuan?

4. Apa saja macam-macam teknik evaluasi yang digunakan dalam evaluasi belajar?

5. Apa prosedur/metode penilaian kelas dalam evaluasi Pendidikan?


6. Bagaimana langkah-langkah pendidik untuk mengembangkan dan

menyeimbangkan evaluasi pendidikan dalam evaluasi pembelajaran?

3. Tujuan Obsevasi

1. Dapat mengetahui apa pengertian evaluasi Pendidikan.

2. Dapat mengetahui perencanaan yang dilakukan pendidik sebelum evaluasi

belajar dilakukan.

3. Dapat mengetahui implementasi evaluasi agar evaluasi berjalan dengan lancar

sesuai tujuan.

4. Dapat mengetahui macam-macam Teknik evaluasi yang digunakan dalam

evaluasi belajar.

5. Dapat mengetahui prosedur/metode penilaian kelas dalam evaluasi Pendidikan.

6. Dapat mengetahui langkah-langkah pendidik untuk mengembangkan dan

menyeimbangkan evaluasi pendidikan dalam evaluasi pembelajaran.


BAB II
PELAKSANAAN OBSERVASI

Lokasi : SDN KRATON 5 BANGKALAN


Waktu : Kamis, 14 Desember 2017
Nara sumber :
Teknik pengumpulan data :
BAB III
HASIL OBSERVASI
Hasil wawancara dengan kepala sekolah
Hasil wawancara dengan guru
BAB IV
PEMBAHASAN

 Kajian Teori yang relevan

1. Pengertian Evaluasi Pendidikan

1.1 Pengertian evaluasi pendidikan

Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris education; dalam bahasa Arab:

At-Taqdir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Dengan demikian secara harfiyah

dapat evaluasi pendidikan diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau

penilaian mengenai hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.

Adapun dari segi istilah, sebagaimana dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W.

Brown (1977) evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai

dari sesuatu. Apabila definisi Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977) digunakan

untuk memberi definisi tentang evaluasi pendidikan, maka evaluasi pendidikan itu dapat

diberi pengertian sebagai suatu tindakan atau kegiatan (yang dilaksanakan dengan

maksud untuk) atau suatu proses (yang berlangsung dalam rangka) menentukan nilai dari

segala sesuatu dalam dunia pendidikan (yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan,
atau yang terjadi di lapangan pendidikan). Atau singkatnya evaluasi pendidikan adalah

kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan sehingga dapat diketahui mutu atau

hasil-hasilnya.

Menurut  Ramayulis (2008:332) mengatakan “Evaluasi merupakan suatu proses

mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi guna menetapkan

keluasan pencapaian tujuan oleh individu”.

Dan menurut Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakir (2010:211) mengatakan “Evaluasi adalah

suatu proses penaksiran terhadap kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan peserta

didik untuk tujuan pendidikan. Sedangkan Evaluasi Pendidikan Islam adalah suatu taraf

untuk menentukan taraf kemajuan suatu aktivitas di dalam pendidikan Islam”.

Sedangkan menurut A. Heris Hermawan (208:177) menyatakan “Evaluasi adalah

penilaian, setelah proses penilaian ada hasil. Hasilnya adalah yang kemudian menjadi

semacam parameter untuk mengetahui apakah seorang itu berhasil atau tidak. Evaluasi

sangat menentukan kualitas”. Allah berfirman di dalam Qur’an Surat Al-Baqarah : 115;

Artinya: Dan sungguh akan kami cobaan kepadamu dengan sedikit kekuatan, kelaparan,

kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-

orang yang sabar. (Q.S. Al-Baqarah : 115).

Evaluasi Pendidikan adalah suatu proses penilaian dalam mengumpulkan dan

menganalisis untuk menentukan taraf kemajuan suatu aktivitas di dalam pendidikan guna

menetapkan  pencapaian suatu tujuan baik untuk pendidik dan peserta didik.

1.2 Ruang lingkup evaluasi pendidikan


Secara umum ruang lingkup dari evaluasi dalam bidang pendidikan di sekolah

mencakup tiga komponen utama yaitu :

1.      Evaluasi program pengajaran

           Evaluasi atau penilaian terhadap program pengajaran akan mencakup tiga hal, yaitu:

a.    Evaluasi terhadap tujuan pengajaran

b.    Evaluasi terhdap isi program pengajaran

c.    Evaluasi terhadap strategi belajar mengajar.

2.      Evaluasi proses pelaksanaan pengajaran

           Evaluasi mengenai proses peaksanaan pengajaran akan mencakup :

a.    Kesesuaian antara proses belajar mengajar yang berlangsung, dengan garis-garis besar

program pengajaran yang telah ditentukan.

b.   Kesiapan guru dalam melaksanakan program pengajaran.

c.    Kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

d.   Minat atau perhatian siswa didalam mengikuti pelajaran.

e.    Keaktifan atau partisipasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

f.    Peranan bimbingan dan penyuluhan terhadap siswa yang memerlukannya.

g.   Komunikasi dua arah antara guru dan murid selama proses pembelajaran berlangsung.

h.   Pemberian dorongan atau motivasi terhadap siswa.

i.     Pemberian tugas-tugas kepada siswa dalam rangka penerapan teori-teori  yang diperoleh

didalam kelas dan upaya menghilangkan dampak negatif yang timbul sebagai akibat dari

kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah.

3.      Evaluasi hasil belajar

           Evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik ini mencakup:


a.       Evaluasi mengenai tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan-tujuan khusus yang

ingin dicapai dalam unit-unit program pengajaran yang bersifat terbatas.

b.      Evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan-tujuan umum

pengajaran.

1.3   Fungsi evaluasi pendidikan

Secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga

macam fungsi pokok yaitu

1.         Mengukur kemajuan

2.         Menunjang penyusunan rencana

3.         Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali

Adapun secara khusus, fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat ditillik dari tiga

segi, yaitu:

1.      Segi psokologis

2.      Segi didaktik

3.      Segi administratif.

Bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan itu setidak-tidaknya memiliki lima

macam fungsi, yaitu:

1.      Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta

didiknya

2.      Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing

peserta didik di tengah-tengah kelompoknya.


3.      Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta

didik.

4.      Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang

memang memerlukannya.

5.      Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah program pengajaran yang telah di

tentukan telah dapat dicapai.

Adapun secara administrative, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki tiga macam

fungsi, yaitu:

1.         Memberikan laporan

2.         Memberikan bahan-bahan keterangan (data)

3.         Memberikan gambaran

Menurut Wina Sanjaya dalam bukunya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran ada

beberapa fungsi evaluais, yakni :

1.      Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa.

2.      Evaluasi merupakan alat untuk mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam

menguasai tujuan yang telah ditentukan.

3.      Evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum.

4.      Informasi dari hasil evaluasi dapat digunkan oleh siswa untuk mengambil keputusan secara

individual khususnya dalam menentukan masa depan sehubungan dengan pemilihan bidang

pekerjaan.

5.      Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum dalam menentukan kejelasan tujuan

khusus yang ingin dicapai.


6.      Evaluasi berfungsi sebagai umpan balik untuk semua pihak yang berkepentingan dengan

pendidikan di sekolah.

1. 4     Prinsip-prinsip evaluasi pendidikan

Abdul Mujid dan Jusuf  Mudzakir  (2010, 214) mengatakan bahwa ada 3 (tiga) prinsip-

prinsip evaluasi yang harus di perhatikan, yaitu;

1.         Prinsip Kesinambungan (Konstinuitas)

Dalam ajaran Islam, sangat diperhatikan prinsip kontinuitas, karena dengan berpegang dengan

prinsip ini, keputusan yang di ambil oleh seseorang menjadi valid dan stabil, dan menghasilkan

suatu tindakan yang menguntungkan, serta untuk mengetahui perkembangan peserta didik

sehingga kegiatan dan kerja peserta didik dapat dilihat melalui penilaian.

2.         Prinsip Menyeluruh (Konprehensif)

Prinsip ini melihat semua aspek, seperti aspek kepribadian, ketajaman hafalan, pemahaman,

ketulusan, kerajinan, sikap kerja sama, tanggung jawab dan sebagainya.

3.         Prinsip Objektivitas

Prinsip ini dilakukan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak boleh dipengaruhi oleh hal-

hal yang bersifat emosional dan irasional. Allah Swt., memerintahkan agar seseorang berlaku

adil dalam mengevaluasi sesuatu, jangan karena kebencian ketidak objektifan evaluasi yang

dilakukan.

Dan menurut A. Heris (208, 186) mengatakan ada 5 prinsip evaluasi yang harus

diperhatikan, yaitu:

1.         Prinsip Valid (kebenaran suatu data)


Evaluasi mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan jenis tes terpercaya dan

shahih. Artinya adanya kesesuaian alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran pengukuran.

Apabila alat ukur tidak memiliki kesahihan yang dapat di pertanggungjawabkan maka data yang

akan dihasilkan akan salah dan menghasilkan kesimpulan yang dimilikinya menjadi salah.

2.         Prinsip Kesinambungan (kontinuitas)

Evaluasi tak hanya dilakukan setahun sekali, atau per semester, tetapi dilakukan secara terus-

menerus, dimulai dari proses belajar mengajar kemudian memperhatikan peserta didiknya,

sehingga peserta didik selesai dari lembaga sekolah. Evaluasi dilakukan secara kesinambungan

untuk untuk mengetahui perkembangan peserta didik sehingga kegiatan dan kerja peserta didik

dapat dilihat melalui penilaian.

3.         Prinsip Menyeluruh (komprehensif)

Prinsip ini melihat semua aspek, seperti aspek kepribadian, ketajaman hafalan, pemahaman,

ketulusan, kerajinan, sikap kerja sama, tanggung jawab dan sebagainya. Bila hal ini diperlukan,

masing-masing bidang diberikan penilaian secara khusus, sehingga peserta didik mengetahui

kelebihannya disbanding dengan teman-temannya, karena setiap peserta didik diasumsikan tidak

semuanya memiliki mpengetahuan dan keterampilan secara utuh.

4.         Prinsip Bermakna

Evaluasi diharapkan memiliki makna yang segnifikan bagi semua pihak. Untuk itu evaluasi

hendaknya mudah dipahami dan dapat ditindak lanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

5.         Prinsip Objektivitas

Prinsip ini dilakukan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak boleh dipengaruhi oleh hal-

hal yang bersifat emosional dan irasional. Allah Swt., memerintahkan agar seseorang berlaku
adil dalam mengevaluasi sesuatu, jangan karena kebencian ketidak objektifan evaluasi yang

dilakukan.

Sedangkan Ramayulis (2008, 332) mengatakan bahwa prinsip evaluasi dibagi menjadi 2,

yaitu:

1.        Prinsip Umum

Prinsip umum terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

a.       Valid

Evaluasi yang harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan jenis tes

terpercaya atau sahih, artinya adanya kesesuaian alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran

pengukuran. Apabila alat ukur tidak memiliki kesahihan yang dapat di pertanggungjawabkan

maka data yang akan dihasilkan akan salah dan menghasilkan kesimpulan yang dimilikinya

menjadi salah.

b.      Berorientasi kepada kompetensi

Evaluasi harus memiliki pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi seperangkat

pengetahuan, sikap, keterampilan dan nilai yang terreflesikan dalam kebiasaan berfikir dan

bertindak. Dalam berpijak pada kompetensi ini, maka ukuran-ukuran keberhasilan pembelajaran

akan dapat diketahui secara jelas dan jerarah.

c.       Berkelanjutan

Evaluasi harus dilakukan secara terus menerus dari waktu ke waktu untuk mengetahui secara

menyeluruh perkembangan peserta didik, sehingga kegiatan dan unjuk kerja peserta didik dapat

di pantau melalui penilaian.

d.      Menyeluruh
Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor serta berdasarkan strategi dan prosedur penilaian dengan berbagi bukti hasil belajar

peserta didik yang dapat dipertanggung jawabkan kepada semua pihak.

e.       Bermakna

Evaluasi diharapkan memiliki makna yang segnifikan bagi semua pihak. Untuk itu evaluasi

hendaknya mudah dipahami dan dapat ditindak lanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

f.       Adil dan obyektif

Evaluasi harus mempertimbangkan rasa keadilan dan obyektifitas peserta didik, tanpa

membedakan jenis kelamin, latar belakang etis, budaya. Sebab ketidakadilan dalam penilaian

dapat menyebabkan menurunnya motivasi belajar peserta didik karena merasa dianarkikan.

g.      Terbuka

Evaluasi hendaknya dilakukan terbuka bagi berbagai kalangan sehingga keputusan tentang

keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan, tanpa ada rekayasa dan

sembunyi-sembunyi.

h.      Ikhlas

Ikhlas ialah, keberhasilan niat atau hati guru atau pendidik, bahwa ia dalam melakukan evaluasi

itu dalam rangka efesiensi tercapainya pendidikan dan kepentingan peserta didik itu sendiri.

i.        Praktis

Praktis berarti mudah dimengerti dan dilaksanakan dengan beberapa indicator, seperti; hemat

waktu, biaya, tenaga, mudah diadministrasikan mudah menskor dan mengelolahnya, dan mudah

ditafsirkan.

j.        Dicatat dan akurat


Hasil dari setiap evaluasi peserta didik harus secara sistematis dan komperhensif dicatat dan

disimpan, sehingga sewaktu-waktui dapat digunakan kembali.

2.        Prinsip Khusus

a.       Apapun jenis penilaian yang digunakan harus memungkinkan adanya kesempatan terbaik

dan maksimal bagi peserta didik menunjukan kemampuan hasil belajar mereka.

b.      Setiap guru mampu melaksanakan porosedur penilaian, dan penvatatan secara tepat

presentasi dan kemampuan hasil belajar yang dicapai peserta didik.

1.5      Manfaat evaluasi pendidikan

                 Dalam Pendidikan, tujuan evaluasi lebih ditekankan pada penguasaan sikap (afektif

dan psikomotor) ketimbang asfek kogritif. Penekanan ini bertujuan untuk mengetahui

kemampuan peserta didik yang secara besarnya meliputi empat hal, yaitu ;

1.    Sikap dan pengalaman terhadap hubungan pribadinya dengan Tuhannya, maksunya Sejauh

mana loyalitas dan pengabdiannya kepada Allah dengan indikasi-indikasi lahiriah berupa tingkah

laku yang mencerminkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

2.    Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat, maksudnya

Sejauh mana peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai agamanya da kegiatan hidup

bermasyarakt, seperti ahlak yang mulia dan disiplin.

3.  Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan kehidupannya dengan alam sekitarnya,

maksudnya Bagaimana peserta didik berusaha mengelola dan memelihara, serta menyesuaikan

diri dengan alam sekitarnya, apakah ia merusak ataukah memberi makna bagi kehidupannya dan

masyarakat dimana ia berada.


4.    Sikap dan pandangan terhadap diri sendiri selaku hamba Allah Swt., khalifah Allah Swt.,

serta anggota masyarakat, maksudnya Bagaimana dan sejauh mana ia memandang diri sendiri

sebagai hamba Allah dalam menghadapi kenyataan masyarakat yang beraneka ragam budaya,

suku dan agama. 

Menurut  Muchtar Buchari  mengemukakan, ada dua tujuan evaluasi dalam Pendidikan,

yaitu;

1.    Untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik setelah menyadari pendidikan selama

jangka waktu tertentu.

   2.    Untuk mengetahui tingkah efisien metode pendidikan yang dipergunakan dalam jangka

waktu tertentu..

1.6     Jenis-jenis evaluasi pendidikan

Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakir (2010:217) mengatakan ada empat macam jenis-jenis

evaluasi yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam, yaitu:

1.      Evaluasi Formatif

Evaluasi yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah ia

menyelesaikan program dalam satuan bahan pelajaran pada suatu bidang studi tertentu. Fungsi

penilaian pormatif ini untuk memperbaiki proses pembelajaran kearah yang lebih baik dan

efesien atau memperbaiki satuan atau rencana pembelajaran.

2.      Evaluasi Sumatif

Evaluasi yang dilakukan terhadap hasil belajar  peserta didik setelah mengikuti pelajaran pada

suatu catur wulan, satu semester, atau akhir tahun untuk menentukan jenjang berikutnya. Fungsi
penilaian sumatif untuk mengetahui angka atau nilai murid setelah mengikuti program

pembelajaran dalam satu semester atau akhir tahun.

3.      Evaluasi penempatan (placement)

Evaluasi yang dilakukan sebelum anak mengikuti proses belajar mengajar untuk kepentingan

penempatan pada jurusan atau fakultas yang di inginkan. Fungsi dari evaluasi ini untuk

mengetahui keadaan peserta didik secara bertahap kemudian kepribadian secara menyeluruh.

4.      Evaluasi Diagonis

Evaluasi terhadap hasil peneletian tentang keadaan belajar peserta didik, baik merupakan

kesulitan - kesulitan atau hambatan yang ditemui dalam situasi belajar mengajar. Fungsi evaluasi

dianostik untuk permasalahan yang mengganggu peserta didik, hal ini akan mengakibatkan

pesera didik  mengalami kesulitan, hambatan atau gangguan dalam satu bidang studi.

Sedangkan Ramayulis (2008:336) mengatakan ada lima macam jenis-jenis evaluasi yang

dapat diterapkan dalam pendidikan Islam, yaitu:

1.      Penilaian Formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh peserta

didik setelah menyelesaikan program dalam satuan bahan pelajaran pada suatu bidang studi

tertentu.

2.      Penilaian Sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta didik yang telah selesai mengikuti

pelajaran dalam satu catur wulan semester, atau akhir tahun.

3.      Penilaian Penempatan (placement)

Yaitu penilaian tentang pribadi peserta didik untuk kepentingan penempatan didalam situasi

belajar mengajar yang sesuai dengan anak didik tersebut.


4.      Penilaian Diagnostik

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadap hasil penganalisaan tentang keadaan belajar peserta

didik baik yang merupakan kesulitan-kesulitan atau hambatan yang ditemui dalam situasi belajar

mengajar.

5.      Penilaian Berbasis Kelas

Yaitu suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil

belajar peserta didik dengan menetapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan,

bukti-bukti autentik, actual dan konsisten, serta mengindentifikasi pencapaian kompetensi dan

hasil belajar pada mata pelajaran yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang

standar yang harus dan telah dicapai disertai dengan petunjuk kemajuan belajar peserta didik dan

pelapornya.

2 Perencanaan yang dilakukan guru

Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanakan, guru harus menyusun lebih dahulu

perencanaannya secara baik dan matang. Dengan perencanaa yang baik, diharapkan bahwa

implementasi evaluasi akan berjalan lancar sesuai dengan tujuan. Perencanaan evaluasi yang

dilakukan oleh guru tersebut meliputi:

1.      Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Perumusan tujuan evaluasi hasil belajar

itu penting sekali, sebab tanpa tujuan yang jelas maka evaluasi hasil belajar akan berjalan

tanpa arah dan pada gilirannya dapat mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti dan

fungsinya.
2.      Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi; misalnya aspek kognitif, aspek afektif,

dan aspek psikomotorik.

3.      Memilih dan menentukan teknik yang akan digunakan di dalam evaluasi, misalnya

evaluasi tersebut akan dilaksanakan dengan teknik tes atau non tes.

4.      Menyusun alat-alat pengukur yang akan digunakan dalam pengukuran dan penilaian

hasil belajar peserta didik. Seperti soal ahsil tes belajar menggunakan teknik tes.

5.      Menentukan tolok ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau patokan

dalam memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi.

6.      Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri. Kapan dan berapa

kali evaluasi hasil belajar itu dilaksanakan.

3 Implementasi evaluasi pendidikan

4 Macam-macam teknik evaluasi belajar

Teknik evaluasi merupakan cara yang dilakukan dalam mengevaluasi hasil belajar. Teknik

yang digunakan guru dalam pelaksanaan evaluasi ada dua, yaitu teknik tes dan non tes.

Teknik tes yang digunakan guru dalam pelaksanaan evaluasi ini berfungsi sebagai alat

pengukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini, tes berfungsi untuk mengukur tingkat

perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka

menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.


Selain itu, sebagai program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahuisudah

seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai. Macam-macam

teknik tes yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan evaluasi adalah:

1.      Tes Seleksi

Teknik tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru.

2.      Tes Awal

Tes ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana materi atau bahan

pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik.

3.      Tes Akhir

Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang

tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh peserta didik.

4.      Tes Formatif

Tes ini bertujuan untuk mengetahui sudah sejauh mana peserta didik ”telah terbentu”.

5.      Tes Sumatif

Tes ini dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan.

Selain menggunakan teknik tes, guru juga menggunakan teknik non tes dalam pelaksanaan

evaluasi hasil belajar. Dengan teknik non tes, penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik

dilakukan dengan tanpa ”menguji” peserta didik, yaitu:

1.      Pengamatan (Observasi)

Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar; mislanya tingkah laku

peserta didik pada waktu guru menyampaikan pelajaran di kelas.

2.      Wawancara
Dalam wawancara, guru disini mengajukan pertanyaan kepada orang tua siswa untuk

mengetahui kondisi siswa di rumah.

3.      Pemeriksaan Dokumen

Dilakukan pada saat peserta didik diterima sebagai siswa di sekolah, dengan mengisi

formulir tentang riwayat hidup.

5. Prosedur/metode penilaian kelas dalam evaluasi Pendidikan

 Kesesuaian teori dan praktik


BAB V
PENUTUP

Simpulan

Saran
LAMPIRAN
Instrumen wawancara

1. Sebelum evaluasi belajar dilaksanakan, apakah perencanaan yang dilakukan oleh

guru di SD KRATON 5?

2. Bagaimana implementasi evaluasi agar evaluasi berjalan dengan lancar sesuai

tujuan?

3. Apa saja macam-macam teknik evaluasi yang digunakan di SD KRATON 5?

4. Dari macam-macam Teknik tersebut, Teknik manakah yang paling efektif?

5. Apakah ada kesulitan yang dihadapi guru dalam Teknik evaluasi yang digunakan

di SD KRATON 5?

6. Apa prosedur/metode penilaian kelas dalam evaluasi pendidikan di SD KRATON

5?

7. Apa saja manfaat dari penilaian kelas tersebut?

8. Berdasarkan pengalaman mengajar, strategi pembelajaran apa yang biasanya

dapat menarik antusias siswa dalam mengikuti Kegaiatan Belajar Mengajar

(KBM)?
9. Bagaimana langkah-langkah guru untuk mengembangkan dan menyeimbangkan

evaluasi pendidikan dalam evaluasi pembelajaran?

Dokumentasi

You might also like