Professional Documents
Culture Documents
EVALUASI PENDIDIKAn1
EVALUASI PENDIDIKAn1
LAPORAN
Penyusun :
(170611100073)
Kelas 1B
2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayat dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Observasi tentang Evaluasi Pendidikan ini dengan tepat waktu dan tanpa halangan
yang berarti. Penyusunan laporan ini merupakan wujud tanggung jawab untuk UAS yang
telah saya laksanakan di SDN Kraton 5 Bangkalan pada 14 Desember 2017.
Laporan Obsevasi ini tidak akan selesai tanpa adanya pihak-pihak yang
memberikan dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan dalam laporan
ini, maka saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Nawang Wulan S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah ilmu pendidikan
yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada saya.
2. Hh
3. Kepada orang tua saya yang telah memberikan dukungan moral dan materil kepada saya.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
HALAMAN PROFIL
HALAMAN VISI DAN MISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan Pertanyaan
c. Tujuan Observasi
BAB II PELAKSANAAN OBSEVASI
a. Lokasi
b. Waktu
c. Narasumber
d. Teknik Pengumpulan Data
BAB III HASIL OBSERVASI
a. Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah
b. Hasil Wawancara dengan Guru
BAB IV PEMBAHASAN
a. Kajian Teori yang Relevan
b. Kesesuaian Teori dan Praktik
BAB V PENUTUP
a. Penutup
b. Seran
LAMPIRAN
a. Fotokopi Surat Bukti Observasi
b. Instrument Wawancara
c. Dokumentasi
HALAMAN PROFIL
Desa/Kekurahan : Kraton
Kecamatan : Bangkalan
VISI : Mewujudkan sekolah yang unggul dalam mengembangkan sumber daya manusia pada bidang
MISI : 1. Menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi di bidang IMTAQ dan IPTEK
2. Membentuk sumber daya manusia yang aktif inovatif sesuai dengan perkembangan zaman
Pada dasarnya fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan
evaluasi itu sendiri. Sebagaimana dilihat dari hakikat evaluasi adalah salah satu upaya
dilaksanakan dalam suatu Pendidikan tidak akan dapat diketahui hasilnya apabila
belajar peserta didiknya dan menjadi umpan balik bagi guru dan peserta didik dalam
dijelaskan bahwa tujuan evaluasi ialah untuk mendapatkan data pembuktian yang
akan menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan peserta didik
2. Rumusan Pertanyaan
dilaksanakan?
tujuan?
4. Apa saja macam-macam teknik evaluasi yang digunakan dalam evaluasi belajar?
3. Tujuan Obsevasi
belajar dilakukan.
sesuai tujuan.
evaluasi belajar.
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris education; dalam bahasa Arab:
dapat evaluasi pendidikan diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau
Adapun dari segi istilah, sebagaimana dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W.
Brown (1977) evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
dari sesuatu. Apabila definisi Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977) digunakan
untuk memberi definisi tentang evaluasi pendidikan, maka evaluasi pendidikan itu dapat
diberi pengertian sebagai suatu tindakan atau kegiatan (yang dilaksanakan dengan
maksud untuk) atau suatu proses (yang berlangsung dalam rangka) menentukan nilai dari
segala sesuatu dalam dunia pendidikan (yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan,
atau yang terjadi di lapangan pendidikan). Atau singkatnya evaluasi pendidikan adalah
kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan sehingga dapat diketahui mutu atau
hasil-hasilnya.
Dan menurut Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakir (2010:211) mengatakan “Evaluasi adalah
didik untuk tujuan pendidikan. Sedangkan Evaluasi Pendidikan Islam adalah suatu taraf
penilaian, setelah proses penilaian ada hasil. Hasilnya adalah yang kemudian menjadi
semacam parameter untuk mengetahui apakah seorang itu berhasil atau tidak. Evaluasi
sangat menentukan kualitas”. Allah berfirman di dalam Qur’an Surat Al-Baqarah : 115;
Artinya: Dan sungguh akan kami cobaan kepadamu dengan sedikit kekuatan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-
menganalisis untuk menentukan taraf kemajuan suatu aktivitas di dalam pendidikan guna
menetapkan pencapaian suatu tujuan baik untuk pendidik dan peserta didik.
Evaluasi atau penilaian terhadap program pengajaran akan mencakup tiga hal, yaitu:
g. Komunikasi dua arah antara guru dan murid selama proses pembelajaran berlangsung.
didalam kelas dan upaya menghilangkan dampak negatif yang timbul sebagai akibat dari
pengajaran.
Secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga
1. Mengukur kemajuan
Adapun secara khusus, fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat ditillik dari tiga
segi, yaitu:
1. Segi psokologis
2. Segi didaktik
3. Segi administratif.
Bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan itu setidak-tidaknya memiliki lima
1. Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta
didiknya
didik.
4. Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang
memang memerlukannya.
5. Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah program pengajaran yang telah di
fungsi, yaitu:
1. Memberikan laporan
3. Memberikan gambaran
Menurut Wina Sanjaya dalam bukunya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran ada
1. Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa.
4. Informasi dari hasil evaluasi dapat digunkan oleh siswa untuk mengambil keputusan secara
individual khususnya dalam menentukan masa depan sehubungan dengan pemilihan bidang
pekerjaan.
5. Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum dalam menentukan kejelasan tujuan
pendidikan di sekolah.
Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakir (2010, 214) mengatakan bahwa ada 3 (tiga) prinsip-
Dalam ajaran Islam, sangat diperhatikan prinsip kontinuitas, karena dengan berpegang dengan
prinsip ini, keputusan yang di ambil oleh seseorang menjadi valid dan stabil, dan menghasilkan
suatu tindakan yang menguntungkan, serta untuk mengetahui perkembangan peserta didik
sehingga kegiatan dan kerja peserta didik dapat dilihat melalui penilaian.
Prinsip ini melihat semua aspek, seperti aspek kepribadian, ketajaman hafalan, pemahaman,
3. Prinsip Objektivitas
Prinsip ini dilakukan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak boleh dipengaruhi oleh hal-
hal yang bersifat emosional dan irasional. Allah Swt., memerintahkan agar seseorang berlaku
adil dalam mengevaluasi sesuatu, jangan karena kebencian ketidak objektifan evaluasi yang
dilakukan.
Dan menurut A. Heris (208, 186) mengatakan ada 5 prinsip evaluasi yang harus
diperhatikan, yaitu:
shahih. Artinya adanya kesesuaian alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran pengukuran.
Apabila alat ukur tidak memiliki kesahihan yang dapat di pertanggungjawabkan maka data yang
akan dihasilkan akan salah dan menghasilkan kesimpulan yang dimilikinya menjadi salah.
Evaluasi tak hanya dilakukan setahun sekali, atau per semester, tetapi dilakukan secara terus-
menerus, dimulai dari proses belajar mengajar kemudian memperhatikan peserta didiknya,
sehingga peserta didik selesai dari lembaga sekolah. Evaluasi dilakukan secara kesinambungan
untuk untuk mengetahui perkembangan peserta didik sehingga kegiatan dan kerja peserta didik
Prinsip ini melihat semua aspek, seperti aspek kepribadian, ketajaman hafalan, pemahaman,
ketulusan, kerajinan, sikap kerja sama, tanggung jawab dan sebagainya. Bila hal ini diperlukan,
masing-masing bidang diberikan penilaian secara khusus, sehingga peserta didik mengetahui
kelebihannya disbanding dengan teman-temannya, karena setiap peserta didik diasumsikan tidak
4. Prinsip Bermakna
Evaluasi diharapkan memiliki makna yang segnifikan bagi semua pihak. Untuk itu evaluasi
hendaknya mudah dipahami dan dapat ditindak lanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
5. Prinsip Objektivitas
Prinsip ini dilakukan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak boleh dipengaruhi oleh hal-
hal yang bersifat emosional dan irasional. Allah Swt., memerintahkan agar seseorang berlaku
adil dalam mengevaluasi sesuatu, jangan karena kebencian ketidak objektifan evaluasi yang
dilakukan.
Sedangkan Ramayulis (2008, 332) mengatakan bahwa prinsip evaluasi dibagi menjadi 2,
yaitu:
1. Prinsip Umum
a. Valid
Evaluasi yang harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan jenis tes
terpercaya atau sahih, artinya adanya kesesuaian alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran
pengukuran. Apabila alat ukur tidak memiliki kesahihan yang dapat di pertanggungjawabkan
maka data yang akan dihasilkan akan salah dan menghasilkan kesimpulan yang dimilikinya
menjadi salah.
Evaluasi harus memiliki pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi seperangkat
pengetahuan, sikap, keterampilan dan nilai yang terreflesikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak. Dalam berpijak pada kompetensi ini, maka ukuran-ukuran keberhasilan pembelajaran
c. Berkelanjutan
Evaluasi harus dilakukan secara terus menerus dari waktu ke waktu untuk mengetahui secara
menyeluruh perkembangan peserta didik, sehingga kegiatan dan unjuk kerja peserta didik dapat
d. Menyeluruh
Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor serta berdasarkan strategi dan prosedur penilaian dengan berbagi bukti hasil belajar
e. Bermakna
Evaluasi diharapkan memiliki makna yang segnifikan bagi semua pihak. Untuk itu evaluasi
hendaknya mudah dipahami dan dapat ditindak lanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Evaluasi harus mempertimbangkan rasa keadilan dan obyektifitas peserta didik, tanpa
membedakan jenis kelamin, latar belakang etis, budaya. Sebab ketidakadilan dalam penilaian
dapat menyebabkan menurunnya motivasi belajar peserta didik karena merasa dianarkikan.
g. Terbuka
Evaluasi hendaknya dilakukan terbuka bagi berbagai kalangan sehingga keputusan tentang
keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan, tanpa ada rekayasa dan
sembunyi-sembunyi.
h. Ikhlas
Ikhlas ialah, keberhasilan niat atau hati guru atau pendidik, bahwa ia dalam melakukan evaluasi
itu dalam rangka efesiensi tercapainya pendidikan dan kepentingan peserta didik itu sendiri.
i. Praktis
Praktis berarti mudah dimengerti dan dilaksanakan dengan beberapa indicator, seperti; hemat
waktu, biaya, tenaga, mudah diadministrasikan mudah menskor dan mengelolahnya, dan mudah
ditafsirkan.
2. Prinsip Khusus
a. Apapun jenis penilaian yang digunakan harus memungkinkan adanya kesempatan terbaik
dan maksimal bagi peserta didik menunjukan kemampuan hasil belajar mereka.
b. Setiap guru mampu melaksanakan porosedur penilaian, dan penvatatan secara tepat
Dalam Pendidikan, tujuan evaluasi lebih ditekankan pada penguasaan sikap (afektif
dan psikomotor) ketimbang asfek kogritif. Penekanan ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik yang secara besarnya meliputi empat hal, yaitu ;
1. Sikap dan pengalaman terhadap hubungan pribadinya dengan Tuhannya, maksunya Sejauh
mana loyalitas dan pengabdiannya kepada Allah dengan indikasi-indikasi lahiriah berupa tingkah
2. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat, maksudnya
Sejauh mana peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai agamanya da kegiatan hidup
3. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan kehidupannya dengan alam sekitarnya,
maksudnya Bagaimana peserta didik berusaha mengelola dan memelihara, serta menyesuaikan
diri dengan alam sekitarnya, apakah ia merusak ataukah memberi makna bagi kehidupannya dan
serta anggota masyarakat, maksudnya Bagaimana dan sejauh mana ia memandang diri sendiri
sebagai hamba Allah dalam menghadapi kenyataan masyarakat yang beraneka ragam budaya,
Menurut Muchtar Buchari mengemukakan, ada dua tujuan evaluasi dalam Pendidikan,
yaitu;
1. Untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik setelah menyadari pendidikan selama
2. Untuk mengetahui tingkah efisien metode pendidikan yang dipergunakan dalam jangka
waktu tertentu..
Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakir (2010:217) mengatakan ada empat macam jenis-jenis
1. Evaluasi Formatif
Evaluasi yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah ia
menyelesaikan program dalam satuan bahan pelajaran pada suatu bidang studi tertentu. Fungsi
penilaian pormatif ini untuk memperbaiki proses pembelajaran kearah yang lebih baik dan
2. Evaluasi Sumatif
Evaluasi yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pelajaran pada
suatu catur wulan, satu semester, atau akhir tahun untuk menentukan jenjang berikutnya. Fungsi
penilaian sumatif untuk mengetahui angka atau nilai murid setelah mengikuti program
Evaluasi yang dilakukan sebelum anak mengikuti proses belajar mengajar untuk kepentingan
penempatan pada jurusan atau fakultas yang di inginkan. Fungsi dari evaluasi ini untuk
mengetahui keadaan peserta didik secara bertahap kemudian kepribadian secara menyeluruh.
4. Evaluasi Diagonis
Evaluasi terhadap hasil peneletian tentang keadaan belajar peserta didik, baik merupakan
kesulitan - kesulitan atau hambatan yang ditemui dalam situasi belajar mengajar. Fungsi evaluasi
dianostik untuk permasalahan yang mengganggu peserta didik, hal ini akan mengakibatkan
pesera didik mengalami kesulitan, hambatan atau gangguan dalam satu bidang studi.
Sedangkan Ramayulis (2008:336) mengatakan ada lima macam jenis-jenis evaluasi yang
1. Penilaian Formatif
Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh peserta
didik setelah menyelesaikan program dalam satuan bahan pelajaran pada suatu bidang studi
tertentu.
2. Penilaian Sumatif
Yaitu penilaian yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta didik yang telah selesai mengikuti
Yaitu penilaian tentang pribadi peserta didik untuk kepentingan penempatan didalam situasi
Yaitu penilaian yang dilakukan terhadap hasil penganalisaan tentang keadaan belajar peserta
didik baik yang merupakan kesulitan-kesulitan atau hambatan yang ditemui dalam situasi belajar
mengajar.
Yaitu suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil
bukti-bukti autentik, actual dan konsisten, serta mengindentifikasi pencapaian kompetensi dan
hasil belajar pada mata pelajaran yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang
standar yang harus dan telah dicapai disertai dengan petunjuk kemajuan belajar peserta didik dan
pelapornya.
Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanakan, guru harus menyusun lebih dahulu
perencanaannya secara baik dan matang. Dengan perencanaa yang baik, diharapkan bahwa
implementasi evaluasi akan berjalan lancar sesuai dengan tujuan. Perencanaan evaluasi yang
itu penting sekali, sebab tanpa tujuan yang jelas maka evaluasi hasil belajar akan berjalan
tanpa arah dan pada gilirannya dapat mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti dan
fungsinya.
2. Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi; misalnya aspek kognitif, aspek afektif,
3. Memilih dan menentukan teknik yang akan digunakan di dalam evaluasi, misalnya
evaluasi tersebut akan dilaksanakan dengan teknik tes atau non tes.
4. Menyusun alat-alat pengukur yang akan digunakan dalam pengukuran dan penilaian
hasil belajar peserta didik. Seperti soal ahsil tes belajar menggunakan teknik tes.
5. Menentukan tolok ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau patokan
6. Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri. Kapan dan berapa
Teknik evaluasi merupakan cara yang dilakukan dalam mengevaluasi hasil belajar. Teknik
yang digunakan guru dalam pelaksanaan evaluasi ada dua, yaitu teknik tes dan non tes.
Teknik tes yang digunakan guru dalam pelaksanaan evaluasi ini berfungsi sebagai alat
pengukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini, tes berfungsi untuk mengukur tingkat
perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka
seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai. Macam-macam
teknik tes yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan evaluasi adalah:
1. Tes Seleksi
Teknik tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru.
2. Tes Awal
Tes ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana materi atau bahan
pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik.
3. Tes Akhir
Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang
tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh peserta didik.
4. Tes Formatif
Tes ini bertujuan untuk mengetahui sudah sejauh mana peserta didik ”telah terbentu”.
5. Tes Sumatif
Tes ini dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan.
Selain menggunakan teknik tes, guru juga menggunakan teknik non tes dalam pelaksanaan
evaluasi hasil belajar. Dengan teknik non tes, penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik
1. Pengamatan (Observasi)
Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar; mislanya tingkah laku
2. Wawancara
Dalam wawancara, guru disini mengajukan pertanyaan kepada orang tua siswa untuk
3. Pemeriksaan Dokumen
Dilakukan pada saat peserta didik diterima sebagai siswa di sekolah, dengan mengisi
Simpulan
Saran
LAMPIRAN
Instrumen wawancara
guru di SD KRATON 5?
tujuan?
5. Apakah ada kesulitan yang dihadapi guru dalam Teknik evaluasi yang digunakan
di SD KRATON 5?
5?
(KBM)?
9. Bagaimana langkah-langkah guru untuk mengembangkan dan menyeimbangkan
Dokumentasi