Professional Documents
Culture Documents
Makalah Tentang Al Quran Kel 2
Makalah Tentang Al Quran Kel 2
Disusun oleh :
Kelompok I
Aden
M. Naufal
Lutfia
Yasinta
Zahra
MAN 1 TANGERANG
Tahun Ajaran 2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah Qurdish tepat pada waktu.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada guru pembimbing yang selalu memberikan
dukungan dan bimbingannya Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai
tugas Qurdish.
Tak hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan Maka dari itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan Penulis ................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Qur’an Menurut Para Ulama....................................... 2
B. Al-Qur’an sebagai Petunjuk .............................................................. 5
C. Hikmah Memahami Al-Qur’an.......................................................... 6
D. Nama dan sifat-sifat Al-Qur’an.......................................................... 8
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sudah jamak diketahui bahwa di antara sekian kitab suci agama samawi, Al-
Qur’anlah yang paling terjaga keotentikan dan keasliannya. Keotentikan dan keasliannya
ini sendiri memang mendapat jaminan dari Allah. Dialah yang menciptakan dan menjaga
apa yang Dia ciptakan. Namun, keterjagaan itu terjadi dalam konteks sejarah. Artinya,
keterjagaan itu juga melibatkan peran serta andil manusia.
Dalam tulisan singkat ini akan dipaparkan hal-hal Pengertian Al quran Menurut
Para Ulama, Apa saja nama dan sifat-sifat Al-Qur’an.
B. RUMUSAN MASALAH
Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian Al quran Menurut Para Ulama
2. Apa saja nama dan sifat-sifat Al-Qur’an ?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Al-Qur’an.
2. Untuk Mengetahui nama dan sifat-sifat Al-Qur’an
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3. Muhammad Ali Ash-Shabuni
Menurut Ash-Shabuni, Al quran didefinisikan sebagai suatu firman dari Allah Swt.
yang tidak ada tandingannya, diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang
merupakan penutup para nabi dan rasul melalui perantara malaikat Jibril.
Al quran ditulis pada mushaf-mushaf dan lalu disampaikan kepada kita penerus umat
secara mutawatir. Sementara itu, membaca dan memahami Al quran bernilai ibadah.
4. Al-Quran adalah Kitab Suci yang menjadi Penjelas dan dimudahkan Pemahamannya
Al-Quran adalah kitab yang memberi penjelasan dan mudah dipahami. Tidak
seperti kitab filsafat, yang cenderung untuk menggunakan simbol-simbol dan
penjelasan yang sulit, tidak pula seperti kitab sastra yang menggunakan perlambang-
perlambang, yang berlebihan dalam menyembunyikan substansi, sehingga sulit
dipahami akal.
Allah SWT menurunkan Al-Quran agar makna-maknanya dapat ditangkap,
hukum-hukumnya dapat dimengerti, rahasia-rahasianya dapat dipahami, serta ayat-
ayatnya dapat ditadabburi. Oleh karena itu Allah SWT menurunkan Al-Quran dengan
jelas dan memberi penjelasan, tidak samar dan sulit dipahami. Sebagaimana firman
Allah SWT :
َولَقَ ْد يَسَّرْ نَا ْالقُرْ َآنَ لِل ِّذ ْك ِر فَهَلْ ِم ْن ُم َّد ِك ٍر
Artinya : Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka
Adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qomar 17)
4
berlakunya. Maksudnya, hukum-hukum Al-Quran, perintah dan larangannya, tidak
berlaku secara temporer dengan suatu kurun waktu tertentu, kemudian habis masanya.
7. Al-Quran adalah Kitab suci bagi Seluruh Umat Manusia
Al-Quran bukanlah kitab yang hanya ditujukan pada suatu bangsa, sementara
tidak kepada bangsa yang lain, tidak juga untuk hanya satu warna kulit manusia, atau
suatu wilayah tertentu. Tidak juga hanya bagi kalangan yang rasional, dan tidak
menyentuh mereka yang emosional dan berdasarkan intuisi.Tidak juga hanya bagi
rohaniawan, sementara tidak menyentuh mereka yang materialis. Al-Quran adalah
kitab bagi seluruh golongan manusia.
Allah SWT berfirman :
َِإ ْن ه َُو ِإاَّل ِذ ْك ٌر لِ ْل َعالَ ِمين
Artinya : Al-Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi alam semesta (At-Takwir
27)
Demikian beberapa karakteristik Al-Quran, untuk penjelasan yang lebih lengkap dan
menyeluruh, rujuk kembali kitab Qardhawi yang disebutkan di atas.
5
3. Al quran petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berserah diri.
“Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (Al-Qur`ân) untuk menjelaskan segala
sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang berserah diri”. Ini
merupakan penjelasan daral surat An-Nahl (6) ayat 89.
Berdasarkan penjelasan dari beberapa ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa Al
quran, atas sifatnya sebagai huda, akan menjadi sangat bermanfaat bagi mereka-
mereka yang: bertakwa, beriman, dan berserah diri.
Itu maksudnya adalah orang-orang yang dengan segala daya analisis dan kerendahan
hatinya betul-betul mengakui bahwa inilah Al quran yang diturunkan langsung oleh
satu-satunya Tuhan dan sesembahan, Allah Swt. untuk memudahkan kehidupan
manusia hingga di akhirat nanti.
Kemudahan-kemudahan itu dapat menyokong terbentuknya masyarakat madani
yang penuh dengan ketenangan dan keberkahan.
Ini dibuktikan pada saat Islam dan hukum syariat dari Al quran berlaku di abad
keemasannya dahulu, munculnya ketertiban yang membawa pada kesejahteraan
sosial.
Itulah mengapa, adanya urgensi bagi masyarakat sekarang untuk mengembalikan
pengertian Al quran, dari yang semata-mata hanya ornament agama saja menjadi
sesuatu yang mendukung kemajuan semua aspek berkehidupan.
6
1. Merupakan Amalan Terbaik
Berdasarkan hadits dari Rasulullah Muhammad SAW, membaca Al quran
merupakan amalan terbaik. Berdasarkan pengertian Al quran sebagai kitab,
diwajibkan memahami Al quran dan menggali ilmu darinya tanpa kenal lelah.
Ada sebuah hadits nabi yang mengatakan bahwa “Sebaik-baik kalian adalah orang
yang belajar Al quran dan mengajarkannya.” (diriwayatkan oleh Bukhari), maka dari
itu jika kita rutin memahami Al quran, itu bisa menjadi suatu amalan terbaik.
7
5. Memberikan Syafaat di Hari Kiamat Nanti
Rasulullah dalam hadits riwayat Muslim bersabda yang intinya bahwa di hari kiamat
kelak, insyaallah ayat demi ayat yang telah kita baca dan pahami akan membantu
meringankan hisab kita.
Ya, begitulah ulasan mengenai hikmah membaca Al quran di kehidupan sehari-hari.
Sebagai penutup, dalam mempelajari Al quran, kita tidak bisa hanya sendirian. Al
quran membutuhkan pemahaman yang komprehensif dan malah akan sangat
berbahaya jika dalam memahaminya tidak dilakukan bersama banyak orang.
Carilah kajian-kajian ilmu terpercaya yang diasuh oleh ulama-ulama untuk
memahami Al quran. Bertemulah juga dengan orang-orang shalih yang sama-sama
ingin memantaskan diri dalam mempelajari Al quran.
Ini semua karena ditakutkan kita hanya akan menganalisis Al quran dengan logika
kita semata, bukan dengan ilmu yang didasarkan pada hadits, para sahabat, tabi’in,
dan tabi’i tabi’in sendiri.
Padahal, Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda yang diriwayatkan oleh
Tirmidzi bahwasanya orang yang seperti itu malah akan masuk ke dalam neraka.
8
Pertama, berpendapat bahwa lafazh Al-Qur’an itu adalah masdas (kata asal)
Umpama: Arrijhan, Al-Ghufran. Dinamakan juga kitab suci. Dari Bab Tasmiyah, maf’ul
dengan masdar . Pendapat kedua mengatakan bahwa lafazh Al-Qur’an itu merupakan kata
sifat terhadap perbuatan. Terambil dari qara-a berarti jama’ (himpunan).
Dinamakan juga dengan mashaf, ini adalah nama yang diberikan kemudian,
setelah Al-Qur’an itu dikumpulkan dan ditulis. Hanya orang yang memberi nama ini.
Menurut cerita, ketika Usman menulis mas-haf, tangannya menyentuh suatu nama, lalu
tangannya itu berhenti pada nama itu. Cerita ini hampir ditolak, karena jauh sebelumnya
orang sudah tahu, sebenarnya mas-haf itu sudah ada sebelum Al-Qur’an itu di kumpulkan
orang di zaman Usman. Yaitu mas-haf Ali, mas-haf Ubaiya, mas-haf Ibnu Mas’ud dan
mas-haf Ibnu Abbas r.a. Mas-haf yaitu himpunan halaman-halaman kertas yang ditulis
diantara dua pinggir (catatan-catatan terlepas). (Al-Abyadi, 1996 : 55-56).
9
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al-Qur’an itu sebagai peraturan (yang
benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka
setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan
pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. (QS. Ar Ra’d [13]:37)
Al-Hikmah (kebijaksanaan)
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu
mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan
ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (QS. Al
Israa’ [17]:39)
Al-Huda (petunjuk)
Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al-Qur’an), kami beriman
kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan
pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan.
(QS. Al Jin [72]:13)
At-Tanzil (yang diturunkan)
Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,
QS. Asy Syu’araa’ [26]:192)
Ar-Rahmat (karunia)
Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman. (QS. An Naml [27]:77)
Ar-Ruh (ruh)
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (Al-Qur’an) dengan perintah Kami.
Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al-Qur’an) dan tidak pula
mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur’an itu cahaya, yang
Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami.
Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
(QS. Asy Syuura [42]:52)
Al-Bayan (penerang)
(Al-Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran
bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran [3]:138)
Al-Kalam (ucapan/firman)
Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan
kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian
10
antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum
yang tidak mengetahui. (QS. At Taubah [9]:6)
Al-Busyra (kabar gembira)
Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur’an itu dari Tuhanmu dengan
benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi
petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.
(QS. An Nahl [16]:102)
An-Nur (cahaya)
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu.
(Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang
terang benderang. (Al-Qur’an). (QS. An Nisaa’ [4]:174)
Al-Basha’ir (pedoman)
Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
meyakini. (QS. Al Jaatsiyah [45]:20)
Al-Balagh (penyampaian/kabar)
(Al-Qur’an) ini adalah kabar yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi
peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah
Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (QS.
Ibrahim [14]:52)
Al-Qaul (perkataan/ucapan)
Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al-Qur’an)
kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran. (QS. Al Qashash [28]:51)
Al-Haq (Kebenaran)
Al-Quran dinamakan dengan Al-Haq kerana dari awal hingga akhirnya, kandungan
Al-Quran adalah semuanya benar. Kebenaran ini adalah datang daripada Allah yang
mencipta manusia dan mangatur system hidup manusia dan Dia Maha Mengetahui
segala-galanya. Oleh itu, ukuran dan pandangan dari Al-Quran adalah sesuatu yang
sebenarnya mesti diikuti dan dijadikan priority yang paling utama dalam
mempertimbangkan sesuatu.
Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad)
termasuk orang-orang yang ragu. (al-Baqarah: 147)
Al-Mau’izhah (Pengajaran)
Al-Quran yang diturunkan oleh Allah adalah untuk kegunaan dan keperluan manusia,
kerana manusia sentiasa memerlukan peringatan dan pelajaran yang akan membawa
11
mereka kembali kepada tujuan penciptaan yang sebenarnya. Tanpa bahan-bahan
pengajaran dan peringatan itu, manusia akan terlalai dan alpha dari tugasnya kerana
manusia sering didorong oleh nafsu dan dihasut oleh syaitan dari mengingati dan
mentaati suruhan Allah
Dan sungguh Kami telah mudahkan Al-Quran untuk peringatan, maka adakah orang
yang mahu mengambil pelajaran? (daripada Al-Quran ini).(al-Qamar: 22)
Tibyan
Al-Qur’an juga dinamakan dengan Tibyân dan penamaan ini terdapat dalam 30
tempat di dalam al-Qur’an.
Penamaan ini diantaranya dapat dilihat pada Qs. ash-Shaff:6; al-Baqarah: 159 ; an-
Nûr
Shirath Mustaqim
Penamaan dengan ini terdapat dalam 33 tempat di dalam al-Qur’an. Kata ash-Shirâth
artinya jalan yang dapat mengantarkan kepada tujuan yang diinginkan, sedangkan
kata al-Mustaqîm artinya yang tidak ada kepincangan sedikitpun. Ibnu Jarir berkata,
“Umat dari kalangan Ahli Tafsir sepakat bahwa makna ash-Shirât al-Mustaqîm adalah
jalan yang jelas yang tidak ada kepincangan sedikitpun. Dan makna ini digunakan
dalam percakapan Bangsa Arab. ”Penamaan ini dapat dilihat pada Qs. al-Fâtihah: 6 ;
al-An’âm:153 ; al-An’âm:126
Bayyinat
Al-Qur’an juga dinamakan dengan Bayyinat dan penamaan ini terdapat dalam 30
tempat di dalam al-Qur’an. Al-Qur’an adalah petunjuk dan obat, yang di dalamnya
terdapat Bayân (penjelasan) yang amat jelas sekali ; jelas maknanya dan kokoh tata-
bahasanya, tidak ada kesamaran atau pun ketidakjelasan padanya. Di dalam al-Qur’an
terdapat penjelasan bagi setiap hajat seluruh manusia di dalam kehidupan sosial
mereka dengan ungkapan yang amat menawan dan gaya bahasa yang indah.
Penamaan ini diantaranya dapat dilihat pada QS.al-Ahqaf:7 ; al-Hijr:1 ; Ghâfir: 66
Wahyu
Penamaan dengan nama ini terdapat dalam 45 ayat di dalam al-Qur’an. Tentunya,
tidak diragukan lagi bahwa al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan dari sisi Allah
Ta’ala. Ia adalah wahyu dimana Allah berbicara dengan sebenarnya, ia bukan sihir,
olah pertenungan, bukan ucapan yang didustakan dan bukan pula dongeng-dongeng
orang-orang terdahulu sebagaimana yang dituduhkan oleh orang-orang kafir Quraisy,
ia bukan pula makhluq seperti yang dikatakan oleh golongan Jahmiyyah dan
12
Mu’tazilah. Ia bukan hikayat dari Kalam Allah sebagaimana yang diklaim oleh
golongan al-Kullâbiyyah. Penamaan ini dapat dilihat pada Q.,s.an-Najm: 4, 10 ;
Yûnus:2 ; az-Zukhruf:43 .
SIFAT-SIFAT AL-QUR’AN
1. Nuur
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu.
(Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang
terang benderang (Al Quran).” (QS. An Nisaa : 174)
2. Mubin
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu.
(Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang
terang benderang (Al Quran).” (QS. An Nisaa : 174)
3. Huda
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus : 57
4. Syiifa
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus : 57)
5. Rahmah
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus : 57)
6. Mau’idzah
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus : 57)
7. Basyir
“Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta
(pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka.” (QS. Al Baqarah : 19)
8. Nazir
13
“Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta
(pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka.” (QS. Al Baqarah : 19)
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Pengertian Al quran merupakan suatu firman dari Allah Swt. yang tidak ada
tandingannya, diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang merupakan penutup
para nabi dan rasul melalui perantara malaikat Jibril (Muhammad Ali Ash-Shabuni)
Al-Qur’an sendiri memiliki beberapa nama lain, di antaranya adalah Al-Kitab
(buku), Al-Furqan (pembeda benar salah), Adz-Dzikr (pemberi peringatan), Al-
Mau’idhah (pelajaran/nasehat), Asy-Syifa’ (obat/penyembuh), Al-Hukm
(peraturan/hukum), Al-Hikmah (kebijaksanaan), Al-Huda (petunjuk), At-Tanzil (yang
diturunkan), Ar-Rahmat (karunia), Ar-Ruh (ruh), Al-Bayan (penerang), Al-Kalam
(ucapan/firman), Al-Busyra (kabar gembira), An-Nur (cahaya), Al-Basha’ir (pedoman),
Al-Balagh (penyampaian/kabar), Al-Qaul (perkataan/ucapan), Al-Haq (Kebenaran), Al-
Mau’izhah (Pengajaran), Tibyan, Shirâth Mustaqim (jalan yang dapat mengantarkan
kepada tujuan yang diinginkan), Bayyinât (petunjuk dan obat), dan Wahyu.
Sedangkan sifat-sifat dari Al-Qur’an sendiri adalah Nuur dan Mubin (cahaya yang
terang benderang), Hudaa, Syiifa, Rahmah dan Mau’idzah (penyembuh bagi penyakit-
penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman), serta Basyir dan Nazir (pembawa berita gembira dan pemberi peringatan).
Al-Qur’an juga memiliki beberapa karakteristik seperti yang dipaparkan oleh Dr.
Yusuf Qaradhawi dalam kitabnya ” Kaifa Nata’amal ma’al al-Quran“, adalah sebagai
berikut : Al-Quran adalah Kitab Ilahi, Al-Quran adalah Kitab Suci yang terpelihara, Al-
Quran adalah Kitab suci yang menjadi Mukjizat, Al-Quran adalah Kitab Suci yang
menjadi Penjelas dan dimudahkan Pemahamannya, Al-Quran adalah Kitab Suci yang
Lengkap, Al-Quran adalah Kitab Suci Seluruh Zaman, Al-Quran adalah Kitab suci bagi
Seluruh Umat Manusia
14
DAFTAR PUSTAKA
15