Professional Documents
Culture Documents
Proposal - Rosa - Revisi Ke 2
Proposal - Rosa - Revisi Ke 2
Oleh :
NIM. 2019.03.021
TAHUN 2022
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS
Oleh :
NIM. 2019.03.021
TAHUN 2022
SURAT PERNYATAAN
Yang Menyatakan,
Mengetahui,
Pembimbing Pembimbing
Utama, Pendamping,
Rosa Miftahul Jannah
NIM : 2019.03.021
Indah Kurniawati
Dr. H. Soekardjo
S.S.T., M.Kes.
NIDN..
NUPN……………
…………….
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal :
Nama : Rosa Miftahul Jannah
NIM : 2019.03.021
Oleh,
Stikes Banyuwangi
Proposal :
NIM : 2019.03.021
Mengesahkan,
Ketua :
…………………………
Anggota I :
…………………………
Anggota II :
…………………………
Mengetahui,
DR. H. Soekardjo
NUPN..........................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmatNya sehingga
sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
2. Ibu Indah Kurniawati, S.S.T., M.Kes., selaku Ketua Program Studi D III
3. Ibu Indah Kurniawati, S.S.T., M.Kes., selaku pembimbing utama yang telah
5. Ayah, Ibu, Kakak-kakak saya atas cinta, dukungan dan doa yang selalu
6. Rekan seangkatan dan pihak-pihak yang terkait yang telah membantu dalam
Proposal ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal baik yang
telah diberikan dan semoga Proposal berguna bagi semua pihak yang
memanfaatkan. Amiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Masa nifas merupakan periode yang dialami oleh ibu setelah masa persalinan,
yang dimulai dari setelah kelahiran bayi dan plasenta lepas dari rahim, yakni setelah
kala IV dalam persalinan dan berakhir sampai dengan 6 minggu (42 hari) yang
ditandai dengan berhentinya perdarahan. Masa nifas berasal dari bahasa latin dari kata
puer yang artinya bayi, dan paros artinya melahirkan yang berarti masa pulihnya
Berdasarkan World Health Oganiation (WHO) Pada tahun 2019 terdapat 395.000
(Kemenkes RI,2020). Berdasarkan data profil kesehatan provinsi Jawa Timur pada
Puskesmas Kelir Banyuwangi pada tahun 2021 dimulai bulan Januari sampai
Desember terdapat 232 Ibu nifas dan tidak ada kematian yang terjadi pada ibu nifas.
Masa nifas yaitu masa pemulihan pasca persalinan hingga seluruh organ yang
pendarahan. Pada saat nifas akan pulih kembali secara berangsur-angsur seperti
keadaan sebelum hamil yaitu perubahan struktur serviks,vagina dan tempat placenta
yang diakibatkan kehamilan dan persalinan hal ini bisa disebut sebagai masa involusi.
Pada saat pemulihan jika tidak dilakukan perawatan dengan benar akan
Salah satu komplikasi pada masa nifas yaitu perdarahan merupakan penyebab
Oleh karena itu sangat penting dilakukan asuhan pada masa nifas untuk
memastikan supaya tidak terjadi Komplikasi pada ibu nifas, diperlukan adanya
program dan kegiatan asuhan pada ibu nifas yang lebih baru mengenai jadwal
kunjungan masa nifas untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, juga untuk
mencegah dan mendeteksi dini komplikai pada masa nifas serta menangani masalah
yang terjadi, memastikan pemahaman mengenai nutrisi, manfaat asi, cara menyusui,
untuk melakukan penelitian, oleh karena itu penulis akan melakukan Asuhan
Kebidanan pada Ibu Nifas Fisiologis di Wilayah Kerja Puskesmas Kelir untuk
asuhan kebidanan pada ibu nifas fisiologis di wilayah kerja Puskesmas Kelir
2022.
1.3.2 Tujuan Khusus
2. Menyusun interpretasi data dasar pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas
1.4.1 Sasaran
Sasaran asuhan kebidanan ditujukan pada ibu nifas fisiologis di wilayah kerja
1.4.2 Tempat
Pembuatan proposal tugas akhir ini disusun dan melakukan pengambilan data di
1.4.3 Waktu
Pengambilan data proposal tugas akhir dilakukan oleh peneliti pada bulan januari
tahun 2022.
1.5 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca untuk
fisiologis.
1. Bagi Bidan
2. Bagi Puskesmas
Sebagai bahan masukan tentang merencanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas
3. Bagi Institusi
Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat oleh mahasiswa untuk bahan
fisiologis.
4. Bagi Klien
klien dapat merasa aman, nyaman, dengan asuhan yang berkualitas selama
TINJAUAN PUSTAKA
Masa nifas berasal dari bahasa latin dari kata puer yang artinya bayi,
dan paros artinya melahirkan yang berarti masa pulihnya kembali, mulai dari
(Azizah,2019).
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil
(Wahida. 2020).
enam setelah melahirkan dimulai setelah kelahiran placenta dan berakhir ketika
Dapat disimpulkan bahwa masa nifas yaitu masa setelah lahirnya bayi dan
placenta dimulai dari kelahiran placenta dan berakhir pada saat alat-alat
sekitar 6-8 minggu, pada masa nifas ini banyak terjadi perubahan
Masa nifas merupakan masa yang rawan terjadi komplikasi bagi ibu maupun
bagi bayi, oleh karena itu asuhan pada masa nifas sangat penting dilakukan.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dilakukan asuhan kebidanan pada masa nifas untuk menjaga
kesehatan ibu dan bayi. Tidak hanya kesehatan fisik semata, tetapi juga
(Walyani,2017)
2. Tujuan Khusus
(Walyani,2017)
1. Peurperium Dini
Masa setelah plasenta lahir sampai ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan-
jalan.
2. Peurperium Intermedial
3. Remote Peurperium
Masa ini merupakan waktu ibu nifas untuk pulih dan sehat kembali baik
Periode setalah placenta lahir samapai 24 jam, pada masa ini terdapat banyak
Periode setalah 24 jam melahirkan sampai dengan 7 hari, pada periode ini
cukup mendapatkan asupan makanan dan cairan, ibu dapat menyusui dengan
(Maritalia,2012)
Setelah proses melahirkan bayi dan placenta pada masa nifas akan mengalami
sebelum hamil, biasanya berlangsung 6 minggu atau 42 hari. Pada masa nifas
Selama masa nifas alat-alat reproduksi baik secara interna maupun eksterna
1. Involusi Uteri
Involusi uteri ini akan membuat lapisan luar yang mengelilingi placenta
Sumber : Nurliana,2014
1. Autolysis
(Maritalia,2012)
2. Atrofi jaringan
pelepasan plasenta. Selain itu atrofi pada otot otot uterus lapisan
yang baru.
(Maritalia,2012)
sembuh total.
Sumber : Maritalia,2017
2. Lochea
Lochea merupakan ekskresi caian rahim saat nifas. Pada lochea terdapat
darah dan sisa jaringan dalam uterus. Lochea berbau amis atau anyi
dengan volume yang berbeda pada setiap wanita, lochea yang berbau
1. Lochea Rubra
dan mekonium.
2. Lochea Sanguinolenta
dan berlendir.
3. Lochea Serosa
4. Lochea Alba
jaringan mati.
Tabel 2.1.5 Lochea Pada Nifas
3. Serviks
uterus dan vagina sebagai jalan keluarnya janin pada saat persalinan.
oleh corpus uteri yang berkontraksi. Warna serviks juga akan berubah
menutup kembali.
menonjol.
(Wahyuni,2018)
5. Payudara
keberlangsungan laktasi.
ASI yang akan pertama muncul pada awal nifas ASI adalah
laktasi
(Wahyuni,2018)
pada ibu yang melahirkan secara spontan akan merasakan lapar lebih cepat
karena telah mengeluarkan energi yang banyak pada saat proses melahirkan.
Buang air besar biasanya mengalami perubahan pada 1- 3 hari postpartum,
hal ini disebabkan terjadinya penurunan tonus otot selama proses persalinan.
Selain itu, enema sebelum melahirkan, kurang asupan nutrisi dan dehidrasi
serta dugaan ibu terhadap timbulnya rasa nyeri disekitar anus/ perineum
setiap kali akan BAB juga mempengaruhi defekasi secara spontan. Faktor-
dalam minggu pertama. Kebiasaan defekasi yang teratur perlu dilatih kembali
(Wahyuni,2018)
ibu akan mengalami kesulitan untuk buang air kecil setelah proses persalinan,
karena terdapat spasme sfinkter dan edema pada leher kandung kemih setelah
bagian ini mengalami konpresi (tekanan) antaa kepala janin dan tulang pubis
pada saat persalinan. Pada masa nifas kandung kemih kurang sensitif dan
kapasitasnya akan bertambah, mencapai 3000 ml per hari pada 2-5 hari
Sisa urine dan trauma pada dinding kandung kencing waktu persalinan
(Wahyuni,2018).
Setelah bayi lahir berangsur-angsur akan menciut dan akan kembali sehingga
tidak jarang uterus jatuh ke belakang dan menjadi retrofleksi, karena ligamen
1. Suhu badan
dikarenakan kerja keras ibu saat proses melahikan, kehilangan caian dan
kelelahan.
2. Nadi
Nadi nomal orang dewasa 6-80x/menit, setelah melahikan nadi akan lebih
cepat.
3. Tekanan darah
Monitoring tekanan daah harus tetap dilakukan, dalam waktu 24 jam tekanan
4. Respirasi
Pernapasan berhubungan dengan suhu dan denyut nadi, Jika suhu tubuh
(Wahyuni,2018)
Pada masa nifas ibu mengalami perubahan fisik maupun fisiologisnya yang
diperlukan pada masa ini. Periode adaptasi pada ibu nifas yaitu :
1. Periode “Taking In”
Terjadi 1-2 hari setelah melahirkan. Ibu merasa pasif dan tergantung, perhatiannya
tertuju pada diri sendiri. Ibu akan menceritakan pengalaman melahirkan secaa
dan penyembuhan luka, serta persiapan proses laktasi aktif. Dalam memberikan
asuhan, bidan harus harus dapat mem- fasilitasi kebutuhan psikologis ibu. Pada
tahap ini, bidan dapat menjadi pendengar yang baik ketika ibu menceritakan
Periode ini berlangsung pada hari ke 2-4 setelah melahirkan . Ibu mulai mencari
tahu tentang menjadi orang tua yang baik. Pada masa ini ibu biasabya agak sensitf
dan merasa kurang mahir dalam perawatan bayinya. Oleh karena itu tahap ini
sangat tepat untuk bidan memberikan bimbingan cara perawatan bayi, dengan cara
Periode ini terjadi 10 hari setelah melahirkan, pada fase ini ibu sudah mulai
Dukungan keluarga sangat dibutuhkan untuk menjaga supaya ibu tetap percaya diri
perawatan bayi. Pada fase ini ibu masih membutuhan kebutuhan istirahat sehingga
diharapakan ibu mendapat bantuan dari keluarga dan suaminya Pada fase ini ibu
ataupun suaminya.
Bagi ibu yang baru melahirkan terutama yang pertama kali melahirkan akan sangat
dibutuhkan dukungan dari orang terdekat seperti suami dan keluarga, karena ibu
masing merasa asing terdapat perubahan dirinya baik secara fisik maupun
(Maritalia,2012)
1. Baby Blues
Postpartum blues merupakan perasaan sedih yang dialami oleh seorang ibu
sejak kelahiran bayi. Keadaan ini disebabkan oleh perubahan perasaan yang
penurunan gairah sex, dan kurang percaya diri terhadap kemampuan menjadi
seorang ibu. Jika hal ini terjadi, ibu disarankan untuk melakukan hal- hal
berikut ini:
melakukan tugas- tugas rumah tangga sehingga ibu bisa cukup istirahat
(Maritalia, 2012).
yang hilang. Hal yang bisa dialami oleh wanita yaitu kehilangan
1. Tahap Syok
Tahap syok adalah tahap awal dari tahap berduka, pada tahap ini
adanya penyangkalan,ketidakpercayaan,marah,jengkel,ketakutan,
2. Tahap penderitaan
3. Tahap Resolusi
(Nurliana,2014).
1. Kebutuhan Nutrisi
produksi ASI.
700 dan menurun pada 6 bulan kedua post patum menjadi 500
beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi. Sedangkan zat gizi
sumber Lemak adalah mentega, keju, lemak (hewani) kelapa
susu, telur, dan keju yang juga mengandung zat kapur, zat besi,
dan vitamin B.
a. Air
b. Mineral
beryodium.
c. Vitamin
menyusui meliputi :
1. vitamin A, digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan,
berwarna hijau.
(Wahyuni,2018)
2. Kebutuhan Mobilisasi
puerperium.
lebih baik.
(Walyani, 2017).
3. Kebutuhan Eliminasi
dilakukan tindakan :
Jika sampai hari ke 3 post partum ibu belum bisa buang air
hangat
(Wahyuni,2018)
Pada masa nifas kebersihan diri harus tetap dirawat agar tidak
1. Perawatan Perineum
dini. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
2. Perawatan payudara
atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap selesai
(Wahyuni,2018)
5. Kebutuhan Istirahat
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam
pada siang hari. Pada hari pertama adalah hai yang sulit bagi ibu
akibat kelelahan saat proses persalinan dan nyeri yang timbul pada
luka perineum. Secaa teori pola tidur akan kembali normal dalam
2-3 minggu setelah persalinan. Pada ibu nifas kurang istirahat akan
6. Kebutuhan Seksual
itu ibu bisa melakukan simulasi dengan memasukkan satu atau dua
jai ke dalam vagiana, apabila sudah tidak terdapat rasa nyeri, maka
(Wahyuni,2018)
1. Infeksi Nifas
Demam nifas adalah demam dalam masa nifas oleh sebab apa
3. Metritis
4. Bendungan Payudara
5. Infeksi Payudara
6. Abses payudara
7. Abses Pelvis
8. Peritonitis
tipis dan jernih yang membungkus organ perut dan dinding perut
sebelah dalam.
9. Infeksi Luka Perineum dan Luka Abdominal
(Walyani,2017)
untuk :
nifas.
(Siwi,2015)
Tabel 2.1.10 Program Kunjungan pada Nifas
2.2.1 Pengkajian
1. Data Subjektif
a. Biodata
1. Nama pasien :
lancar.
(Margaretha,2017)
2. Umur :
Umur perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu dalam
(Margaretha,2017)
3. Agama :
keagamaan.
(Margaretha,2017)
4. Pendidikan :
(Margaretha,2017)
5. Suku/bangsa :
hari.
(Margaretha,2017)
6. Pekerjaan :
tersebut.
(Margaretha,2017)
7. Alamat :
diperlukan.
(Margaretha,2017)
b. Riwayat Perkawinan
(Margaretha,2017)
c. Keluhan Utama
dengan masa nifas, keluhan pada masa nifas seperti mules, nyeri
merawat bayinya.
(Margaretha,2017)
d. Riwayat Menstruasi
umum
(Walyani,2017)
2. Siklus
tidak.
(Walyani,2017)
3. Volume
(Walyani,2017)
4. Dysmenorhea
(Walyani,2017)
5. Flour Albus
(Walyani,2017)
1. Kehamilan
Untuk mengetahui riwayat kehamilan ibu yang lalu saat ini
(1 x TM I, 1 x TM II, 2 x TM III).
Pemeriksaan ANC :
a) Trimester I
dan lainya.
b) Trimester II
kehamilan tersebut.
c) Trimester III
kehamilan tersebut.
2. Persalinan
(Margaretha,2017)
3. Nifas
Pada saat nifas tanyakan pada klien apakah nifas yang lalu
ini.
(Margaretha,2017)
a. Kehamilan
kehamilanya.
(Walyani,2017)
b. Persalinan
(Walyani,2017)
c. Nifas
pada ibu seperti mules, nyeri pada luka bekas jahitan, kurang
(Walyani,2017)
g. Riwayat KB
digunakan.
(Walyani,2017)
h. Riwayat Kesehatan
(Margaretha,2017)
(Margaretha,2017)
menyertainya.
(Simanulang,2016)
a. Pola Nutrisi
asupan cairan yang cukup atau tidak, karena nutrisi yang baik
(Simanulang,2016)
b. Pola Eliminasi
Untuk pasien nifas diharapkan untuk segera buang air kecil
(Manulang,2016)
c. Pola Istirahat
(Manulang.2016)
d. Aktivitas
(Manulang.2016)
e. Personal Hygiene
mencegah iritasi.
(Manulang.2016)
1. Keadaan Psikologi
terus menerus.
(Manulang.2016)
2. Keadaan Sosial
(Manulang.2016).
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum
2) Kesadaran
(Walyani,2017)
a. Tekanan darah
normal.
(Manualang,2016)
b. Pengukuran suhu
(Manualang,2016)
c. Nadi
Untuk mengetahui nadi pasien yang dihitung dalam 1
(Walyani,2017)
d. Respirasi
(Walyani,2017).
a. Pemeriksaan Fisik
1. Rambut
nada lesi/tidak.
(Margaretha,2017).
2. Muka
menderita anemia
(Margaretha,2017).
3. Mata
(Margaretha,2017).
4. Hidung
cuping/tidak
(Margaretha,2017).
5. Mulut
(Margaretha,2017).
6. Telinga
(Margaretha,2017).
7. Leher
(Margaretha,2017)
8. Payudara
(Margaretha,2017).
9. Abdomen
(Margaretha,2017)
10. Genetalia
genetalia,pengeluaranlochea,terjadiperdarahan/tidak,
(Manulang,2016)
11. Anus
Untuk mengetahui ada kelainan pada anus/tidak dan
(Rimandini,2014)
12. Ekstremitas
polidaktili/tidak,terdapat sindaktili/tidak.
(Rimandini,2014)
(Rimandini,2014).
TTV :
3. Mastitis.
4. Bendungan Payudara
5. Infeksi Payudara
6. Peritonitis
8. Perdarahan Pervagina
(Walyani,2017)
segera
pasien.
(Walyani,2017)
2.2.5 Intervensi
Jangka Pendek
Kriteria Hasil :
2. Kesadaran composmentis.
RR : 16 – 24 x/menit.
gram.
5. Lokea : Pada hari 1-3 lokea yang keluar yaitu Rubra cairan yang
resiko tuntutan.
nifas.
hari
IU
Kriteria Hasil :
2. Kesadaran composmentis.
RR : 16 – 24 x/menit.
dan lendir.
resiko tuntutan.
Pada hari pertama sampai hari ketiga lokea yang keluar yaitu
Berupa sisa darah dan lendir. ASI Kolostrum keluar pada hari
dan ritual ibu atau merayakan kehadiran adalah salah satu cara
5. Berikan KIE tentang nutrisi ibu, kebersihan pada ibu dan bayi,
2.2.6 Implementasi
(Wahyuni,2017)
2.2.7 Evaluasi
1. S (Subjective)
2. O (Objective)
3. A (Assesment)
4. P ( Planning)
NIFAS
PATOLOGIS FISIOLOGIS
Kunjungan Nifas
4. 6 minggu postpartum.
7 Langkah Varney
1. Pengkajian.
Asuhan Nifas Fisiologis Kunjungan Nifas
2. Interpretasi data dasar. pada hari ke 1-7 setelah persalinan:
3. Identifikasi masalah
potensial. 1. Melakukan inform concent pada ibu
4. Kebutuhan segera. 2. Mengobservasi pemeriksaan TTV dan
pemeriksaan pada ibu nifas
5. Intervensi. 3. Memantau adanya tanda demam dan
6. Implementasi. infeksi.
7. Evaluasi. 4. Memberi dukungan emosional pada
ibu.
5. KIE tentang nutrisi ibu, kebersihan
pada ibu dan bayi, perawatan bayi dan
Berhasil Tidak berhasil anjurkan ibu untuk tetap menjaga
kehangatan bayi, istirahat dan tidur.
Kolaborasi