You are on page 1of 27

ASISTENSI PRAKTIKUM

FISIOLOGI
SARAF

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

DASAR TEORI

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

ANATOMI SARAF

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

ANATOMI SARAF

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

ANATOMI OTOT

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

MOTOR END PLATE

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

SIFAT-SIFAT JARINGAN SARAF


DAN OTOT

Sifat Jaringan Saraf :


Excitability (Eksitabilitas) adalah kemampuan saraf untuk bereaksi terhadap rangsangan
Conductivity (Konduktivitas) adalah kemampuan saraf untuk menghantarkan rangsangan

Sifat Jaringan Otot :


Excitability (Eksitabilitas) adalah kemampuan otot untuk bereaksi terhadap rangsangan
Contractility (Kontraktilitas) adalah kemampuan otot untuk berkontraksi/memendek
Extensibility (Ekstensibilitas) adalah kemampuan otot untuk meregang/memanjang
Elasticity (Elastisitas) adalah kemampuan otot untuk kembali ke bentuk dan kondisi semula

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

PROSES NEUROMUSCULAR JUNCTION

Impuls diterima oleh neuron dan dibawa ke ujung akson terminal


Kanal Ca++ terbuka dan Ca++ masuk (Influks Ca++)
Vesikel sinaps yang berisikan neurotransmitter asetilkolin dibawa menuju celah sinaps dan
terjadi eksositosis
ACh pada celah sinaps akan berikatan dengan reseptor ACh pada motor end plate sarkolema
ACh yang berikatan dengan reseptor akan menginisiasi potensial aksi pada otot
Potensial aksi dimulai dengan terbukanya kanal Na+ (Influks Na+) dan keluarnya K+ (Efluks K+)
Potensial aksi terhenti ketika asetilkolin diuraikan oleh asetilkolinesterase

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

PROSES NEUROMUSCULAR JUNCTION

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
KONDUKTIVITAS SARAF

a. Mielinisasi Akson
Potensial aksi pada serabut saraf bermielin akan ditransmisikan dari nodus ke nodus (seperti
meloncat-loncat) sedangkan pada serabut saraf yang tidak memiliki selubung mielin, maka impuls
saraf hanya akan ditransmisikam secara kontinyu (Continous Conduction). Keberadaan selubung
mielin dan nodus ranvier menyebabkan jalannya transmisi impuls saraf mejadi lebih cepat karena
transimisi impuls sarafnya meloncat dari nodus ke nodus atau yang lebih dikenal dengan istilah
Konduksi Saltatorik (Saltatory Conduction).

b. Diameter Akson
Semakin besar diameter akson, semakin kecil resistensi terhadap arus lokal, sehingga semakin
cepat potensial aksi dapat dihantarkan.

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
KONDUKTIVITAS SARAF

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
KONDUKTIVITAS SARAF

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM
JENIS-JENIS INTENSITAS
RANGSANG

Rangsang Subliminal adalah rangsang yang intensitasnya masih dibawah ambang (threshold)
sehingga belum mampu menimbulkan suatu respons.
Rangsang Liminal adalah rangsang kecil yang dapat menimbulkan suatu respons minimal karena
sudah mencapai nilai ambang (threshold).
Rangsang Submaksimal adalah rangsang yang intentitasnya bervariasi antara minimal sampai
maksimal sehingga dapat menimbulkan respons yang lebih besar dari rangsang liminal tetapi
bukan respon yang paling besar.
Rangsang Maksimal adalah rangsangan dengan intensitar terbesar (maksimal) sehingga hasil
responsnya pun maksimal.
Rangsang Supramaksimal adalah rangsang dengan intensitas yang lebih besar daripada
rangsang maksimal namun respons yang dihasilkan sama dengan rangsang maksimal.

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM
JENIS-JENIS INTENSITAS
RANGSANG

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

FASE-FASE KONTRAKSI OTOT

a. Fase Laten adalah fase dimana tidak ditemukannya kontraksi otot. Fase ini adalah periode waktu
sebelum terjadinya kontraksi otot, namun di dalam sel terjadi perubahan kimiawi untuk
mempersiapkan kontraksi otot.
b. Fase Kontraksi adalah fase di mana ketegangan otot mencapai titik tertingginya. Kekuatan otot
terbesar dihasilkan dalam fase ini. Fase kontraksi dimulai pada akhir fase laten dan diakhiri ketika
ketegangan mencapai puncaknya.
c. Fase Relaksasi adalah fase otot untuk kembali ke panjang normalnya. Fase ini dimulai setelah
ketegangan otot dan terus berlanjut sampai kontraksi otot berakhir.

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

FASE-FASE KONTRAKSI OTOT

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHI TEGANGAN OTOT

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

HUKUM ALL-OR-NOTHING
Hukum All or Nothing berisi bahwa sebuah membran peka-rangsang hanya akan merespons kejadian
pemicu berupa potensial aksi maksimal yang menyebar tanpa berkurang besarnya ke sepanjang
membran atau tidak merespons sama sekali dengan potensial aksi.

Jadi :
Ketika rangsang mencapai threshold => maka potensial aksi yang ditimbulkan pasti akan
maksimal
Ketika rangsang tidak mencapai threshold => maka tidak akan ada potensial aksi yang terbentuk
Rangsangan yang lebih besar dari threshold => tidak akan memicu potensial aksi yang lebih
besar

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

DASAR PRAKTIKUM

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

SPINAL SHOCK
Spinal shock atau deserebrasi merupakan proses penghilangan cerebrum sehingga sensasi tubuh
akan menghilang disertai dengan paralisis motorik (kelumpuhan).

Tanda bahwa deserebrasi berhasil :


Kejang
Penurunan tonus otot
Reflex tubuh menghilang (kedip)

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

LARUTAN GARAM FISIOLOGIS


a. Larutan NaCl 0,9% => Sebagai pengganti cairan tubuh pada binatang berdarah panas
b. Larutan Ringer => Sebagai pengganti cairan tubuh hewan berdarah dingin dan percobaan in vitro
(otot, jaringan, organ)
c. Larutan Locke => Modifikasi dari Ringer agar dapat digunakan untuk mamalia
d. Larutan Tyrode => Digunakan pada kultur jaringan dan percobaan fisiologi sebagai pengganti
cairan tubuh binatang berdarah panas

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

BLOK SARAF
Blok saraf adalah penghambatan penghantaran impuls oleh serat saraf untuk sementara waktu. Blok saraf dapat dilakukan dengan
berbagai macam pengkondisian.
1. Mekanik
Pengikatan saraf => Diameter saraf semakin kecil => Konduktivitas terganggu
2. Pendinginan
Pendinginan akan mengurangi arus membran saraf => Refractory period memanjang => Durasi potensial aksi memanjang => Transmisi
impuls menurun
3. Kimiawi
Pemberian KCl => K+ ekstraseluler meningkat => Membran saraf hiperpolarisasi => Sulit untuk depolarisasi => Penghantaran impuls
terhambat dan respon yang dihasilkan lemah

Aplikasi Klinis :
Therapeutic nerve blocks => Untuk rasa sakit akut
Diagnostic nerve blocks => Untuk menentukan lokasi rasa sakit
Prognostic nerve blocks => Untuk mengetahui keberhasil suatu tindakan
Preemptive nerve blocks => Untuk menghindarkan dari rasa sakit yang ditimbulkan dari suatu kegiatan

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

SUMASI
Sumasi merupakan penjumlahan setiap kontraksi kedutan untuk meningkatkan intensitas keseluruhan kontraksi
otot. Sumasi dibagi menjadi dua, yaitu sumasi rangsang dan sumasi kontraksi

1. Sumasi Rangsang => Intinya adalah usaha untuk meningkatkan potensial aksi
Merupakan penjumlahan beberapa potensial pasca-sinaps eksitatorik (EPSP). Neuron pascasinaps dapat dibawa
ke ambang melalui dua cara :
Sumasi Temporal => Meningkatkan potensial aksi dengan cara meningkatkan frekuensi rangsang, tapi luas
bidang rangsangnya tetap
Sumasi Spatial => Meningkatkan potensial aksi dengan memperluas bidang rangsang, tapi frekuensinya tetap

2. Sumasi Kontraksi => Intinya adalah usaha untuk meningkatkan total gaya kontraksi otot
Multiple Motor Unit Summation => Sumasi akibat penambahan jumlah unit motorik yang berkontraksi, sehingga
kontraksi jadi lebih besar
Wave Summation => Sumasi akibat peningkatan frekuensi kontraksi dari setiap unit motorik.

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

SUMASI

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

TETANUS
Apabila serat otot diberi rangsang yang sangat cepat, sehingga tidak memiliki waktu untuk relaksasi
sama sekali, maka kontraksi tersebut akan menetap atau dipertahankan (Tetanus) dengan kekuatan
maksimal sebagai akibat dari fusi kontraksi.
a. Unfused Tetanus (Tetanus Bergerigi) => Terjadi karena otot masih mengalami fase relaksasi
meskipun hanya sebentar
b. Fused/Complete Tetanus (Tetanus Rata) => Terjadi karena otot berkontraksi terus menerus tanpa
diberi jeda waktu untuk relaksasi

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

TETANUS

Rafly Muhammad Idhar


ASISTENSI PRAKTIKUM

TERIMA KASIH

Rafly Muhammad Idhar

You might also like