Professional Documents
Culture Documents
Pre Reading 1
Pre Reading 1
a) Periode menstruasi normal terakhir → apakah selama ini klien memiliki siklus normal
yang teratur? Kapan terakhir kali klien mengalami periode mens yang normal?
b) Riwayat obstetrik masa lalu → berapa jumlah kehamilan, jumlah persalinan, jumlah anak
yang dimiliki saat ini, kondisi kehamilan sebelumnya (apakah baik atau ada masalah), jenis
persalinan sebelumnya (apakah normal atau caesar)
c) Riwayat medis/kesehatan → apakah klien memiliki kondisi medis tertentu (misalnya
diabetes, epilepsi, hipertensi, penyakit ginjal, penyakit katup jantung, atau TBC)
d) Family planning → bagaimana rencana klien tentang jumlah anak yang akan dimiliki ke
depannya
Berikutnya, terdapat beberapa pemeriksaan yang penting untuk dilakukan terhadap ibu
hamil (WHO, 2002).
a) Pemeriksaan tekanan darah → tekanan darah umumnya diperiksa pada setiap kunjungan
pemeriksaan kehamilan, untuk mengetahui adanya indikasi hipertensi pada ibu hamil
b) Urinalisis → dilakukan untuk skrining terhadap bakteriuria asimtomatik (kondisi
ditemukannya jumlah bakteri yang tinggi pada urine, yakni lebih dari 100.000 koloni/ml).
Kemudian pada pertemuan berikutnya, urinalisis dilakukan untuk mengetahui adanya
protein dalam urin atau disebut dengan proteinuria
c) Pemeriksaan berat badan → dianjurkan untuk dilakukan pada setiap kunjungan
pemeriksaan kehamian
d) Pemeriksaan tinggi fundus → berdasarkan beberapa studi, tinggi fundus dikatakan dapat
memprediksi low birth weight. Pengukuran dilakukan dari ujung simfisis pubis ke fundus
e) Palpasi abdomen
f) Fetal heart/fetal movements → menanyakan tentang pergerakan janin yang dirasakan klien
pada setiap kunjungan. Pada beberapa kasus, pergerakan janin baru dapat dirasakan saat
usia kehamilan menginjak 16 minggu. Menurut beberapa studi, perhitungan pergerakan
janin dapat menjadi ukuran dari kesehatan/well-being janin
g) Pemeriksaan ekstremitas bawah → dilakukan untuk mengevaluasi adanya varises pada
kaki
h) Blood test/pemeriksaan darah → melakukan pemeriksaan kadar Hb (hemoglobin) minimal
1x saat kehamilan, dan disarankan dilakukan pada saat usia kehamilan 32 minggu saat
hemodinamik berada di puncak.
i) Pemeriksaan rhesus → pemeriksaan rhesus factor dan antibodi. Jika hasil rhesus negatif,
maka disiapkan untuk diberikan anti-D
j) Ultrasound scans → dilakukan untuk mendapatkan gambaran/visualisasi mengenai
kondisi kesehatan janin. Secara lebih rinci, USG dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui apakah janin masih hidup, memperkirakan usia gestasi janin, mengamati pola
pertumbuhan janin, melihat lokasi plasenta, memastikan adanya multiple pregnancy,
mengevaluasi volume cairan amnion untuk melihat adanya polihidramnion atau
oligohidramnion, dan mengkonfirmasi posisi janin. USG juga dapat dilakukan untuk
memperkirakan adanya malformasi pada janin. Untuk melihat ada/tidaknya malformasi,
USG disarankan untuk dilakukan mulai dari usia gestasi 18 minggu
k) Non-stress cardiotocography → merupakan pemeriksaan tambahan bagi janin pada
kehamilan berisiko tinggi (high risk pregnancies)
DAFTAR PUSTAKA
World Health Organization. (2002). Essential Antenatal, Perinatal, and Postpartum Care.
Copenhagen.