You are on page 1of 3

Tugas Baca 1

Riana Khairunnisa (1906400444), Keperawatan Kritis Terintegrasi A

Artikel jurnal yang akan dibahas berjudul “Relationships among Climate of Care,
Nursing Family Care, and Family Well-being in ICUs”. Artikel ini disusun berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Natalie S McAndrew, Rachel Schiffman, dan Jane Leske.
Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui hubungan antara variabel iklim
perawatan pada ICU (meliputi konflik etik, sumber daya organisasi untuk mengatasi konflik
etik, dan burnout pada perawat) dengan asuhan keperawatan keluarga (nursing family care)
dan kesejahteraan keluarga pasien. Penelitian dilakukan di Midwest Hospital AS, dengan
melibatkan 111 perawat dan 44 anggota keluarga pada lima ICU.

Keluarga merupakan komponen yang penting dalam perawatan pasien di ICU, dimana
keluarga turut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait perawatan. Pada situasi
seperti ini, sangat mungkin bagi keluarga untuk mengalami tekanan. Oleh karena itu, keluarga
juga butuh diberikan dukungan. Dalam hal ini, perawat memberikan dukungan dalam bentuk
reassurance (penguatan), membagikan informasi penting terkait pasien, dan melibatkan
keluarga dalam proses perawatan. Kurangnya dukungan bagi keluarga pasien di ICU dapat
terjadi akibat konflik etik dan burnout yang dialami perawat. Konflik etik diketahui cukup
sering terjadi di ICU. Sumber daya organisasi dibutuhkan untuk mengatasi konflik etik, karena
jika tidak diatasi maka konflik etik dapat menyebabkan moral distress dan burnout pada
perawat. Burnout ditunjukkan dengan (1) kelelahan emosional berkepanjangan, (2) perilaku
menghindar dari pekerjaan, sinisme, dan depersonalisasi, serta (3) level pencapaian pribadi
yang rendah dan merasa tidak efektif dalam bekerja. Sebagai dampak dari hal ini, perawat
seringkali menunjukkan sikap menghindar, mendepersonalisasi pasien dan keluarga, serta
kurang dapat memberikan dukungan pada pasien dan keluarga.

Dalam melakukan penelitian ini, terdapat beberapa instrumen digunakan. Untuk


keluarga menggunakan instrumen Family-Centered Care-Adult Version (FCCS-A), sedangkan
perawat menggunakan instrumen Ethical Conflict in Nursing Questionnaire-Critical Care
Version (ECNQ-CCV), the Hospital Ethical Climate Scale (HECS), dan the Maslach Burnout
Inventory-Human Services Survey (MBI-HSS). Untuk kriteria sampel keluarga, yakni keluarga
dari pasien kritis yang menjalani paling sedikit dua life-sustaining treatments (contoh:
ventilator mekanik) dan telah berada di ICU setidaknya 48 jam sebelum adanya
partisipasi/keterlibatan keluarga. Selain itu, keluarga juga harus mengunjungi pasien kritis
secara rutin dan keluarga berusia >18 tahun. Sementara itu, kriteria sampel perawat yakni
seorang registered nurse, bekerja full-time pada salah satu ICU, dan telah bekerja di ICU
selama 3 bulan atau lebih.

Beberapa hasil penting dari penelitian ini meliputi: (1) variabel sumber daya organisasi
untuk mengatasi konflik etik (skor HECS) dan depersonalisasi (skor DMBI) diketahui menjadi
prediktor/penentu dari family-centered care (skor FCCS-A), (2) depersonalisasi merupakan
potential mediating variable dalam hubungan antara sumber daya organisasi untuk mengatasi
konflik etik dan family-centered care. Dalam hal ini, depersonalisasi dapat menimbulkan
persepsi buruk perawat terhadap sumber daya organisasi untuk mengatasi konflik, serta
mempengaruhi pemberian asuhan keperawatan keluarga secara negatif. Contoh sikap
depersonalisasi yakni mengabaikan keluarga pasien dan komunikasi yang tidak adekuat.
Interaksi yang kurang baik antara perawat dengan keluarga pasien dapat menyebabkan distress
pada keluarga. Hasil lain yang ditemukan yakni perawat dengan masa kerja yang lebih lama di
ICU memiliki pengaruh langsung terhadap kesejahteraan keluarga pasien. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena perawat tersebut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih
memadai, sehingga lebih mampu mengatasi concern keluarga terkait pasien.

Implikasi terhadap praktek keperawatan

Peningkatan sumber daya organisasi perlu dilakukan untuk mengatasi konflik etik di
ICU. Dengan begitu, kualitas family-care pun diharapkan dapat meningkat. Selain itu,
kebijakan organisasi juga mempengaruhi seberapa jauh keluarga pasien dapat terlibat dalam
perawatan pasien kritis dan kenyamanan perawat dalam berkolaborasi dengan pasien.
Kurangnya pendidikan dan pelatihan tentang komunikasi dengan keluarga dapat menjadi
hambatan dalam pelaksanaan family-care. Oleh karena itu, organisasi/RS perlu menaruh
perhatian lebih untuk masalah-masalah di ICU ini, sehingga dapat tercipta iklim perawatan
yang positif, yang dapat berdampak baik terhadap family-care dan family-well being.
DAFTAR PUSTAKA

McAndrew, N. S., Schiffman, R., & Leske, J. (2019). Relationships among Climate of Care,
Nursing Family Care and Family Well-being in ICUs. Nursing Ethics, 26(7-8). 2494-
2510.

You might also like