You are on page 1of 5

Praktikum Fisika Dasar

Fakultas Sains Tekologi Dan Pendidikan


Universitas Muhammadiyah Lamongan

JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR PEMAHAMAN KONSEP


DASAR KAPASITAS KALOR KALORIMETER
Journal of practicum of basic physics understanding the basic
concepts of heat capacity calorimeter
1
Yunita Ainul Kasanah
2
Jurusan Biologi,Fakultas Sains Teknologi dan Pendidikan,Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl.Plalangan No.KM,RW.02,Wahyu,Plosowahyu,Kec.Lamongan,Kabupaten Lamongan,Jawa Timur
62218
3
email: ainunnyunitaa@gmail.com

ABSTRAK

Percobaan kalorimeter ini bertujuan untuk menentukan kapasitas kalor kalorimeter, menentukan
nilai air kalorimeter dan juga menentukan nilai air kalorimeter .Kalor di definisikan sebagai energi
panas yang dimiliki oleh suatu zat ,secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki
oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut.Besar kecilnya kalor yang di
butuhkan perubahan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor diantara lain yaitu massa,zat
kelor jenis,dan benda temperatur berbeda,berada dalam satu sistem,maka akan terjadi
temperatur perpindahan kalor dari benda temperatur lebih tinggi benda dengan di lepaskan nilai
rata-rata air,dengan suatu yang seimbang Kata kunci: kalorimeter,suhu,nilai kalor,asas black

Kata kunci: kalorimeter,suhu,nilai kalor,asas black

ABSTRACT

This calorimeter experiment aims to determine the calorimeter's heat capacity, determine the
calorimeter's water value and also determine the calorimeter's water value. Heat is defined as
the heat energy possessed by a substance, in general to detect the presence of heat
possessed by an object by measuring the temperature of the object. The size of the heat
needed to change an object (substance) depends on 3 factors including mass, type of moringa
substance, and objects of different temperatures, being in one system, then there will be a heat
transfer temperature from objects with higher temperature objects with higher release the
average value of water, with a balanced Keywords: calorimeter, temperature, calorific value,
black principle

Keywords:kalorimeter,temperature,calorific value,asas black


Praktikum Fisika Dasar
Fakultas Sains Tekologi Dan Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Lamongan

kemudian menyatakan Teori Kalorik.

PENDAHULUAN kalorik menyatakan bahwa


Percobaan kalorimeter kali ini “Setiap zat/benda mempunyai zat alir
yang perlu di lakukan pertama yaitu yang berfungsi untuk mentrasfer panas”.
menimbang kalorimeter kosong untuk Jadi, Laovisier menyatakan bahwa pada
menentukan massa kosong kalorimeter saat dua zat/benda berbeda suhu
dan pengaduk lalu kalorimeter diisi air bersentuhan, maka akan terdapat zat alir
secukupnya,hingga menyentuh kumparan yang memindahkan panas dan
lalu di timbang kembali.Setelah itu menyebabkan perubahan suhu pada
diakukan langkah berikutnya sesuai pada kedua benda tersebut. Jika antara dua
buku modul untuk menentukan keajor benda yang berbeda suhunya terjadi
jenis bahan. kontak termal, maka benda yang suhunya
Kalorimeter umumnya di lebih tinggi akan memberikan panas
gunakan untuk mengukur kalor jenis suatu (kalor) pada benda yang suhunya lebih
zat, kalorimeter menggunakan teknik rendah. Proses tersebut berlangsung
pencampuran dua zat dalam wadah.Jika terus sampai dicapai suhu kesetimbangan
kalor jenis zat yang lain bercampur Selama proses tersebut memenuhi Aus
dengan zat tersebut dapat di hitung Black yaitu “Jumlah panas yang diserap
(Ahmadun 2013.) Tujuan pada praktikum oleh benda yang suhunya rendah sama
kali ini diantara lain untuk mempelajari dengan jumlah panas yang suhunya lebih
Lebih lanjut tentang kalorimeter, serta tinggi Misalnya air bermassa ml dengan
menentukan kapasitas kalor, pengetahuan suhu TI dimasukkan ke dalam kalorimeter
tentang memainkan peran penting dalam yang telah berisi air bermassa m2 dengan
kehidupan sehari-hari,termasuk setrika suhu T2, jika T1>T2 maka setelah terjadi
listrik,penanak nasi, oven dan perpindahan panas sampai terjadi
pemanggang.Alat-alat ini bekerja layaknya kesetimbangan termal berlaku
kalorimeter dimana energi listrik di ubah
menjadi panas,dengan menggunakan Jumlah panas yang diterima – Jumlah
kalorimeter untuk mengukur nilai panas yang diberikan
ekuivalen energi listrik,energi panas dan
panas listrik dapat di hitung 1 kalori=4,2 joule
(nandaletitia2013). 1 joule=0,42 joule
Dengan kata lain, kalor diterima
suatu zat berarti zat tersebut suhunya
rendah dan kalor yang di lepaskan suatu
zat berarti zat tersebut suhunya Prinsip kekekalan energi kalor dikenal
tinggi.Kalorimeter alat yang di gunakan dengan Asas Black, yang menyatakan
untuk mengukur kalor jenis atau energi bahwa kalor yang dilepas oleh suatu zat
panas.Pertukaran energi yang terjadi dengan suhu lebih tinggi sama dengan
dalam kalorimeter merupakan kalor yang diterima rat yang bersuhu lebih
pengukuran kuantitatif dan dapat rendah, dengan kata lain energi berpindah
dilakukan dalam sistem tertutup. dari suhu tinggi ke suhu yang lebih
rendah. Hal ini dinyatakan dengan:
Kalor merupakan suatu kata
yang sangat populer dan tidak asing lagi Qlepas = Qterima
untuk didengar dalam kehidupan sehari- (3.1)
hari. Kalor itu sendiri sering kita identikkan Jika diuraikan persamaan diatas menjadi:
dengan panas, suhu temperatur. Perlu M₁ C₁ (T₁- Tc) = m2C2(Te-T2)+mkal
diketahui, energi itu sendiri tidak dapat Ckal (Tc-Tkal) (3.2)
dikatakan panas apabila ia sendiri belum
mengalir atau pergi/menghilang. Kalor Dengan:
pertama kali diamati oleh ALaovisier yang Q = mc T
Praktikum Fisika Dasar
Fakultas Sains Tekologi Dan Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Lamongan

(3.3)

Atau
Q = CT (3.4)

Dengan:
Q = Kalor (Joule atau kalori) n =
Massa zat (kg)
M = Massa zat (kg)
C = Kalor jenis (J/kg° C atau kal/kg° C)
T = Perubahan suhu Terakhir – Awal (°C)
C = Kapasitas kalor (J/ °C atau kal/ °C)
Persamaan ini berlaku jika tidak ada
pertukaran kalor antara sistem dengan
lingkungannya.

Faktor konstanta c adalah kalor jenis


yang bergantung pada jenis dari benda
pada bahan material tersebut.Kata panas
lebih cocok digunakan jika berkaitan
dengan metode perpindahan energi dan
bila perpindahan itu selesai, menyatakan
bahwa jumlah energi perpindahan ini pada
abad ke 18,kuantitas (kalor) di definisikan
sebagai kuantitas panas yang diperlukan
untuk menaikkan suhu 1 gram air dalam
suatu skala derajat celcius atau
kelvin .Jika sistem mengalami perubahan
suatu dt, kapasitas jenis C sistem di
definisakan sebagai perbandingan panas
dq terhadap hasil kali massa dan
perubahan suhu dt jadi:
Praktikum Fisika Dasar
Fakultas Sains Tekologi Dan Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Lamongan

METODE
Penelitian dilaksanakan di
Laboratorium Fisika Dasar Fakultas Sains
dan Teknologi Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Lamongan dengan
menggunakan bahan dasar air untuk
menentukan kapasitas kalor air dalam suhu
yang bercampur dengan beberapa
zat.Penelitian ini merupakan penelitian
dengan pendekatan eksperimental melalui
penentuan nilai kapasitas kalor dan kalor
jenis air panas

HASIL DAN PEMBAHASAN


No. Mkal Mc Mc T1 T2 T2 TcTc
1. 90,0769 g 387,3394 30 0
50 c
0
390
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan harus mengindikasikan


secara jelas hasil-hasil yang diperoleh,
kelebihan dan kekurangannya, serta
kemungkinan pengembangan
selanjutnya. Simpulan merupakan
sintesa kesesuaian antara masalah,
tujuan, dan hasil. Penulisan simpulan
tidak menggunakan pointer dan
penomoran tetapi menggunakan alinea.
Saran merupakan tindak lanjut atau
implementasi dari simpulan.
Praktikum Fisika Dasar
Fakultas Sains Tekologi Dan Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Lamongan

DAFTAR PUSTAKA

Penulisan Pustaka Acuan dibagi menjadi 3


klasifikasi yaitu: buku, jurnal/prosiding/disertasi/
tesis/skripsi, dan lain-lain. Beberapa contoh
cara penulisannya adalah sebagai berikut.

Buku
Miarso, Y. (2004). Menyemai Benih Teknologi
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
Norton, P., and Apargue, D. (2001).
Technology for Teaching. Boston, USA:
Allyn and Bacon.

Jurnal/Prosiding/Disertasi/Tesis/Skripsi
Diana, F. (2000). Pengaruh Cara Belajar pada
Siswa SMP terhadap Prestasi. Skripsi.
Tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia.
Sukra, I. N. dan Handay, L. N. C. (2015).
Pengaruh Penggunaan Buku Ajar
(Modul) Terhadap Hasil Belajar Bahasa
Inggris Untuk Akuntansi. Jurnal Teknodik
Vol. 18 No. 3 Edisi Juni 2015. hal 96-103.
https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/ind
ex.php/jurnalteknodik/article/view/150/14
9 (Diunduh tanggal 1 November 2015).

Lain-lain
Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara.
https://www.setneg.go.id/index.php?option
=com_perundangan&id=404080&task=det
ail&catid=1&Itemid=42&tahun=2014
(Diunduh tanggal 1 November 2015).
Punaji, S. (2008). Pengertian, Fungsi, dan
pemanfaatan Media Pembelajaran.
Makalah lokakarya penyusunan GBIM,
Peta Kompetensi, Peta Konsep, Jabaran
Materi, di Hotel Kusuma Madya
Bandungan Semarang. BPM Semarang. 1-
4 April 2008. Tidak diterbitkan.

You might also like