Professional Documents
Culture Documents
Pendekatan Inkuiri Apresiatif Bagja, Elemen Dan Dimensi Profil Pancasila
Pendekatan Inkuiri Apresiatif Bagja, Elemen Dan Dimensi Profil Pancasila
berbasis kekuatan. IA merupakan solusi strategi perubahan yang tidak dimiliki oleh
pendekatan lainnya. IA mengaktualisasi potensi masing masing individu dalam
kelompok menjadi kekuatan yang luar biasa dalam melakukan perubahan. BAGJA
merupakan langkah – langkah yang mengikuti pendekatan Inkuiri Apresiatif. BAGJA
terdiri dari B = Buat pertanyaan, A= Ambil pelajaran, G = Gali mimpi, J = Jabarkan
renncana dan A = Atur eksekusi. Langkah langkah BAGJA tersebut kami coba terapkan
di lingkungan sekolah untuk mewujudkan perubahan peningkatan minat pembelajaran
kimia dalam masa pandemi.
Berikut ini tahapan prakarsa perubahan pembelajaran kimia yang kami upayakan di
sekolah kami dengan mengikuti langkah langkah BAGJA, yang merupakan wujud nyata
dari pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA)
PRAKARSA
Pembelajaran Kimia Yang Menarik Selama Pandemi
PERUBAHAN
1. Melakukan pembelajaran
bervariasi
2. Melakukan praktikum
sederhana yang bisa dilakukan
B-uat 1. Bagaimana agar siswa tertarik dirumah
pertanyaan untuk mempelajari kimia saat
(Define) pandemi ? 3. Mengaitkan pelajaran kimia
dengan aktivitas sehari-hari
4. Mengapresiasi setiap
perubahan / prestasi yang
ditunjukkan siswa
1. Meminta siswa untuk bermain
peran sebagai peneliti di rumah.
1. Kegiatan apa yang menarik
bagi siswa selama pembelajaran 2. Meminta siswa menyampaikan
kimia? pendapat tentang hal apa yang
mereka sukai selama penelitian
2. Bagaimana memotivasi siswa atau praktikum dirumah.
A-mbil Pelajaran
agar tidak bosan selama
(Discover) 3. Mendekatkan fenomena kimia
pembelajaran kimia?
dengan kehidupan sehari – hari
3. Hal apa sajakah yang paling
mudah diingat siswa selama 4. Mondorong siswa untuk
pembelajaraan kimia? mencoba beberapa praktikum
sederhana yang bisa dilakukan di
rumah
1. Berkolaborasi dengan wali
murid dalam mendukung siswa
selama pembelajaran.
2. Berkolaborasi dengan rekan
guru dalam merancang,
melaksanakan, mengevaluasi
1. Siswa bersemangat dalam pembelajaran kimia yang
pembelajaran kimia menarik.
2. Siswa yang memiliki 3. Berkolaborasi dengan kepala
G-ali Mimpi
pemahaman yang baik terhadap sekolah dalam penyediaan
( Dream)
materi sarana dan prasarana yang
3. Siswa dapat berprestasi di mendukung pembelajaran yang
bidang kimia menarik
4. Memberikan semangat,
motivasi kepada siswa dan
memberikan hadiah sederhana
kepada siswa yang berprestasi
sehingga mendorong siswa lain
untuk ikut berprestasi.
1. Membuat RPP dan perangkat
lainnya yang didalamnya
terencana pembelajaran yang
menarik dan bervariasi.
2. Mempersiapkan fasilitas
pendukung (Laboratorium, LCD,
bahan demonstrasi dll).
3. Berkolaborasi dengan
J-abarkan 1. Bagaimana pelaksanaan
pemangku kebijakan ( Kapsek,
Renncana pembelajaran kimia yang menarik
Guru, Wali murid, Staff TU,
(Design) selama pandemi?
petugas Lab )
4. Mensosialisasikan kegiatan
pembelajaran kepada wali murid
5. Mempelajari inovasi
pembelajaran daring seperti
PhET, Quizziz, Padlet, Sway aga
r pembelajaran lebih bervariasi
dan menarik
Dari penerapan BAGJA yang dilakukan di SMAN 20 Surabaya, dapat diamati adanya
peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Kimia. Selain itu, Guru
menjadi lebih tertantang untuk membuat inovasi pembelajaran.
****
Simpulan
Pendekatan Inkuiri, merupakan salah satu model yang dapat memberikan stimulus
yang baik bagi siswa yaitu: berpikir kritis, belajar secara mandiri dengan penggambaran
strategi pembelajaran inkuiri berdampak konstruktif, karena pada proses pembelajaran
cenderung berpusat pada siswa yang menjadikan siswa sebagai subjek dan
menekankan keaktifan siswa untuk belajar menemukan topik dan materi pembelajaran.
Merdeka belajar adalah proses pendidikan dengan menciptakan suasana-suasana
yang membahagiakan, sekolah tak lagi menakutkan dengan berbagai aturan yang
mengikatnya, murid bisa merasa nyaman dan aman di sekolahnya, maka murid menjadi
manusia yang merdeka dengan tetap memelihara ketertiban dan dan kedamaian di
tengah masyarakat.
1. Beriman
Dimensi ini mengarahkan peserta didik Indonesia untuk beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME, dan berakhlak mulia. Dimensi beriman memiliki lima elemen kunci yaitu:
Akhlak beragama
Akhlak pribadi
Akhlak kepada manusia
Akhlak kepada alam
Akhla bernegara
2. Berkebinekaan Global
Pada dimensi ini pelajar Indonesia diharapkan dapat mempertahankan budaya luhur,
lokalitas, dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan
budaya lain. Dengan demikian akan tumbuh rasa saling menghargai dan
memungkinkan untuk terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan
dengan budaya luhur bangsa.
4. Mandiri
Dimensi mandiri merupakan upaya mengarahkan peserta didik menjadi pelajar mandiri
dengan tanggung jawab atas proses dan hasil belajar yang baik. Elemen kunci dari
mandiri terdiri dari: a) pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, b) regulasi diri
5. Bernalar Kritis
Pelajar Indonesia diharapkan memiliki kemampuan bernalar kritis secara objektif
memproses informasi baik kualitatif maupun kuantatif, membangun keterkaitan antara
berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkan.
Elemen-elemen dari bernalar kritis yaitu: a) Memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan; b) Menganalisis dan mengevaluasi penalaran; dan c) Merefleksi dan
mengevaluasi pemikiran sendiri.
6. Kreatif
Pada dimensi kreatif peserta didik diharapkan mampu memodifikasi dan menghasilkan
sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari
dimensi kreatif yaitu: a) Meghasilkan gagasan yang orisinal; b) Menghasilkan karya dan
tindakan yang orisinal; c) Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permaslahan.
Seluruh dimensi profil pelajar Pancasila perlu dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan
agar individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan
berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Untuk itu, pendidik harus mengembangkan keenam dimensi tersebut secara
menyeluruh sejak pendidikan anak usia dini. Dimensi ini perlu dijelaskan maknanya dan
diurutkan perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangan psikologis dan
kognitif anak dan remaja usia sekolah.