You are on page 1of 15

MANAJEMEN FASILITAS PELABUHAN DAN PERAWATAN

MODUL – 1
PENGERTIAN – PENGERTIAN

A. Definisi Dari Manajemen Fasilitas


Bahwa “fasilitas” merupakan sarana yang mempermudah manusia
untuk melakukan sesuatu. Pengertian ini dapat ditelusuri dari
etimologi kata “fasilitas” yang diturunkan dari Bahasa Latin,  facilis,
artinya “mudah.”
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, fasilitas dimengerti sebagai
sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi atau alat kemudahan.
 Maka, dalam konteks pelabuhan, fasilitas pelabuhan dimaksudkan
sebagai fasilitas yang menunjang untuk  pelaksanaan kegiatan
pelabuhan. Dalam diskusi ini, fasilitas pelabuhan memiliki penerapan
yang luas, yakni sebagai media pelabuhan berupa fasilitas pelayanan
kapal dan fasilitas pelayanan barang.
Manajemen fasilitas mencakup sejumlah aspek terkait, yaitu:
pemeliharaan, pemanfaatan ruang, pembiayaan, kesehatan, dan
keamanan.”
Disimpulkan bahwa fasilitas pelabuhan merupakan segala sarana
yang diperlukan dalam proses kegiatan pelabuhan, baik yang
bergerak maupun yang tidak bergerak, yang mempengaruhi tujuan
operasi secara langsung maupun tidak langsung

Istilah “Manajemen Fasilitas” sudah digunakan sejak tahun 1950an,


tapi didefiniskan oleh ISO International Standardization Organization,
namun baru valid menjadi bagian seri ISO 41000 sejak 2018.
“Manajemen Fasilitas adalah fungsi organisasi yang
mengintegrasikan SDM, tempat, dan proses dalam lingkungan yang
dibangun dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup orang dan
produktivitas inti bisnis”
Kalimat di atas adalah sebuah kalimat penting dan diperlukan untuk
melihat unsur-unsurnya yang bersama-sama membentuk definisi ini.

1. Fungsi Organisasi:
Manajemen Fasilitas adalah sebuah fungsi, tugas, atau
serangkaian kegiatan yang harus dilakukan agar suatu organisasi
dapat memenuhi tujuannya.
Manajemen Fasilitas juga dapat dipahami sebagai bidang
keahlian, disiplin, profesi, bidang studi, sektor ekonomi, dan lain-
lain, tetapi yang pertama dan paling utama adalah fungsi dari
suatu atau banyak organisasi

2. Yang mengintegrasi SDM, tempat, dan proses:


Integrasi ketiga elemen tersebut adalah inti dari fungsi manajemen
fasilitas dalam suatu organisasi .
Bukan manajemen tunggal dari salah satu elemen ini, bukan pula
integrasi dari keduanya, hanya integrasi atau manajemen integratif
dari ketiganya yang merupakan manajemen fasilitas.
Manajemen Fasilitas, menurut ISO 41001, adalah sistem
manajemen yang harus dilakukan sebagaimana mestinya.

3. Dalam Lingkungan Binaan:


Manajemen Fasilitas hanya berlaku dalam situasi di mana
organisasi membutuhkan atau menggunakan lingkungan
buatan.
4. Dengan tujuan:
Manajemen Fasilitas memiliki tujuan yang harus dipenuhi sebagai
fungsi organisasinya, ada 2 tujuan yang harus dipenuhi oleh
organisasi dalam menjalankan manajemen fasilitas:
a. Tujuan pertama dari Manajemen Fasilitas adalah meningkatkan
kualitas hidup manusia.
b. Yang kedua, tujuan yang sama pentingnya! Produktivitas
didefinisikan sebagai rasio keluaran terhadap masukkan, yang
diterapkan di sini untuk bisnis inti.
Bisnis inti ini tidak harus menjadi jenis ekonomi pasar dari
penciptaan produk atau layanan, dengan demikian organisasi
bisa menjadi organisasi nirlaba atau administrasi publik.
Jika masa depan dunia kerja adalah tentang “experience”
karyawan dalam bekerja, bagaimana dengan tempat kerja?
Suatu organisasi butuh untuk terus mengikuti tren yang selalu
berubah tentang bagaimana dan di mana orang bekerja.
Karenanya manajemen fasilitas menjadi sebuah aspek penting
dari kesuksesan organisasi.

A. Prinsip Dasar Manajemen Fasilitas


Tujuan daripada pengelolaan fasilitas pelabuhan ini adalah untuk
memberikan layanan secara professional berkaitan dengan fasilitas
pelabuhan agar proses opreasi pelabuhan bisa berlangsung secara
efektif dan efisien.
Berkaitan dengan tujuan ini, Bafadal menjelaskan secara rinci
tentang tujuan manajemen fasilitas pelabuhan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengupayakan pengadaan fasilitas pelabuhan
melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati
dan seksama, sehingga pelabuhan memiliki fasilitas yang
baik, sesuai dengan kebutuhan pelabuhan dengan dana
yang efisien.
2. Untuk mengupayakan pemakaian fasilitas pelabuhan
secara tepat dan efisien.
3. Untuk mengupayakan pemeliharaan fasilitas pelabuhan
sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai
dalam setiap diperlukan oleh semua personil pelabuhan.

Dalam mengelola fasilitas pelabuhan, terdapat sejumlah prinsip yang


perlu diperhatikan agar tujuan bisa tercapai dengan maksimal.
Prinsip-prinsip tersebut menurut Bafadal adalah:

1. Goal Orientation Principle (Prinsip Pencapaian Tujuan)


Pada dasarnya manajemen perlengkapan pelabuhan dilakukan
dengan maksud agar semua fasilitas pelabuhan dalam keadaan
kondisi siap pakai. Oleh sebab itu, manajemen fasilitas pelabuhan
dapat dikatakan berhasil bilamana fasilitas pelabuhan itu selalu
siap pakai setiap saat, pada setiap ada seorang personel
pelabuhan akan menggunakannya.

2. The Effeciency Principle (Prinsip Efisiensi)


Dengan prinsip efisiensi berarti semua kegiatan pengadaan
fasilitas pelabuhan dilakukan dengan perencanaan yang hati-hati,
sehingga bisa memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan
harga yang relative tidak mahal. Selain itu juga berarti bahwa
pemakaian semua fasilitas pelabuhan hendaknya dilakukan
dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi
pemborosan. Dalam rangka itu maka fasilitas pelabuhan
hendaknya dilengkapi dengan petunjuk teknis penggunaan dan
pemeliharaannya. Petunjuk teknis tersebut dikomunikasikan
kepada semua personel pelabuhan yang diperkirakan akan
menggunakannya. Selanjutnya, bilamana dipandang perlu,
dilakukan pembinaan terhadap semua personel.

3. Principle of Administrative (Prinsip Administratif)


Di Indonesia terdapat sejumlah peraturan perundang undangan
yang berkenaan dengan fasilitas pelabuhan. Sebagai contohnya
adalah peraturan tentang inventarisasi dan penghapusan
perlengkapan milik negara.
Dengan prinsip administratif berarti semua perilaku pengelolaan
pelabuhan hendaknya selalu memperhatikan undang-undang,
peraturan, instruksi dan pedoman yang telah diberlakukan oleh
pemerintah. Sebagai upaya penerapannya, setiap
penanggungjawab pengelolaan fasilitas pelabuhan hendaknya
memahami semua peraturan perundang-undangan tersebut dan
menginformasikan kepada semua personel pelabuhan yang
diperkirakan akan berpartisipasi dalam pengelolaan fasilitas
pelabuhan.

4. Sharing Responsibility Principle (Prinsip Kejelasan


Tanggung Jawab)
Pelabuhan skala besar, fasilitasnya tentunya sangat banyak
sehingga manajemennya melibatkan banyak orang dalam
pengelolaannya. Bilamana hal itu terjadi maka perlu adanya
pengorganisasian kerja pengelolaan fasilitas pelabuhan. Dalam
pengorganisasiannya, semua tugas dan tanggung jawab semua
orang yang terlibat itu perlu dideskripsikan dengan jelas.
5. Cohesiveness Principle (Prinsip Kekohesifan)
Prinsip kekohesifan berarti manajemen fasilitas di pelabuhan
hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja pelabuhan
yang solid. Oleh karena itu, walaupun semua orang yang terlibat
dalam pengelolaan perlengkapan itu telah memiliki tugas dan
tanggung jawab masing-masing, namun antara yang satu dengan
yang lainnya harus selalu bekerja sama dengan baik.

A. Proses Manajemen Fasilitas Pelabuhan


Secara umum, proses kegiatan manajemen fasilitas pelabuhan,
meliputi perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan
inventarisasi, penghapusan dan penataan.
Proses-proses ini penting dilakukan agar pengadaan fasilitas, tepat
sasaran dan efektif dalam penggunaan. Jangan sampai terjadi proses
pengadaan fasilitas pelabuhan hanya didasarkan atas faktor prestise
belaka, tanpa memikirkan tingkat kebermaknaannya
(meaningfulness)
terhadap proses pembelajaran. Tahapan-tahapan kegiatan
manajemen fasilitas sebagaimana tersebut di atas, harus dilakukan
secara kontinyu agar dapat berdaya guna dalam waktu yang lama.
Dalam pengelolaan fasilitas pelabuhan sehingga selalu dalam
kondisi siap pakai, diperlukan petugas khusus yang menanganinya.
Hal ini dimaksudkan untuk membantu petugas dalam mempersiapkan
perlengkapan yang dibutuhkan, utamanya yang berkaitan erat
dengan fasilitas yang menunjang secara langsung dalam proses
pengelolaan pelabuhan.
Proses manajemen fasilitas pelabuhan yang akan dibahas di sini
berkaitan erat dengan:
1. Perencanaan Fasilitas/ Fasilitas Pelabuhan
Perencanaan merupakan fungsi pertama yang harus dilakukan
dalam proses manajemen. Perencanaan fasilitas pelabuhan
merupakan suatu proses analisis dan penetapan kebutuhan yang
diperlukan dalam proses operasional dan kebutuhan yang dapat
menunjang keberhasilan pengelolaan pelabuhan.
Dalam proses perencanaan ini harus dilakukan dengan cermat
dan teliti baik berkaitan dengan karakteristik fasilitas pelabuhan
yang dibutuhkan, jumlahnya, jenis dan kendalanya (manfaat yang
didapatkan), beserta harganya.
Berkaitan dengan perencanaan ini, Jones (1969) menjelaskan
bahwa perencanaan pengadaan fasilitas harus diawali dengan
analisis yang diprogramkan pelabuhan.
Proses perencanaan pengadaan fasilitas pelabuhan merupakan
kegiatan yang tidak mudah, membutuhkan analisis yang teliti dan
memperhatikan kualitas fasilitas yang dibutuhkan. Ketersediaan
dana juga memperhatikan skala prioritas dalam pengadaannya.
Oleh karena itu, dalam proses perencanaan ini harus melibatkan
semua pemangku kepentingan (stakeholder) pelabuhan agar
dapat diketahui secara pasti tentang kebutuhan-kebutuhan yang
diperlukan oleh pelabuhan, utamanya yang berkaitan langsung
dengan proses operasional pelabuhan.
Personel yang terlibat dalam proses perencanaan ini harus
mengetahui secara pasti anggaran yang dikeluarkan oleh
pelabuhan, harga fasilitas yang dibutuhkan. Selain itu, juga harus
memberikan analisis tentang skala prioritas yang dibutuhkan
dalam menunjang keberhasilan proses operasional pelabuhan
1. Pengadaan Fasilitas Pelabuhan
Pengadaan fasilitas pelabuhan pada hakikatnya adalah kelanjutan
dari program perencanaan yang telah disusun oleh manajemen
pelabuhan sebelumnya. Dalam pengadaan ini harus dilakukan
sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya dengan
memperhatikan skala prioritas yang dibutuhkan oleh pelabuhan
dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan proses operasional.
Pengadaan fasilitas pelabuhan hendaknya direncanakan, dipilih
dan diadakan dengan teliti sesuai dengan kebutuhan sehingga
penggunanya berjalan dengan wajar. Faktor lain yang hendaknya
dipertimbangkan dalam pemilihan fasilitas pelabuhan adalah
kesesuaian dengan ruang dan waktu.

1. Inventarisasi Fasilitas Pelabuhan.


Inventarisasi dapat diartikan sebagai pencatatan dan penyusunan
daftar barang-barang secara sistematis, tertib dan teratur
berdasarkan ketentuan-ketentuan atau pedoman-pedoman yang
berlaku.

1. Pengawasan dan Pemeliharaan Fasilitas/ Sarana dan


Prasarana Pelabuhan.
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus
dilaksanakan oleh pimpinan organisasi. Berkaitan dengan fasilitas
pelabuhan, perlu adanya kontrol baik dalam pemeliharaan atau
pemberdayaan.
Pengawasan terhadap fasilitas pelabuhan merupakan usaha yang
ditempuh oleh pimpinan dalam membantu personil pelabuhan
untuk menjaga atau memelihara dan memanfaatkan fasilitas
pelabuhan dengan sebaik mungkin demi keberhasilan proses
operasional pelabuhan.
Pemeliharaan terhadap fasilitas pelabuhan merupakan aktifitas
yang harus dijalankan untuk menjaga agar perlengkapan yang
dibutuhkan oleh personil pelabuhan dalam kondisi siap pakai.
Kondisi siap pakai ini akan sangat membantu terhadap kelancaran
proses pengoperasian pelabuhan. Oleh karena itu, semua
perlengkapan yang ada dipelabuhan membutuhkan perawatan,
pemeliharaan dan pengawasan agar dapat diberdayakan dengan
sebaik mungkin.

1. Penghapusan Fasilitas Pelabuhan


Penghapusan fasilitas pelabuhan adalah kegiatan meniadakan
barang-barang milik lembaga (bisa juga milik negara) dari daftar
inventaris dengan cara berdasarkan perundang-undangan yang
berlaku. Manajemen pelabuhan memiliki kewenangan utuk
melakukan penghapusan terhadap fasilitas pelabuhan. Namun
fasilitas yang akan dihapus harus memenuhui persyaratan-
persyaratan penghapusan.
Dalam penghapusan ini, pihak manajemen hendaknya
mengelompokan dan mendata/menginvetarisir/mencatat fasilitas
yang akan dihapus, kemudian mengajukan usulan penghapusan
beserta lampiran jenis barang yang akan dihapus ke Instansi
terkait.
Setelah SK dari instansi pusat tentang penghapusan barang terbit,
maka dapat dilakukan penghapusan barang sesuai berita acara
yang ada. Penghapusan barang ini dapat dilakukan dengan cara
pemusnahan atau pelelangan.
Secara umum tujuan manajemen fasilitas itu memberikan layanan
secara profesional di bidang fasilitas pelabuhan dalam rangka
terselenggaranya proses pengoperasian secara efektif dan efisien.
Jika fasilitas tidak terpenuhi secara profesional, maka hal itu akan
berdampak pada proses operasional pelabuhan menjadi kurang
maksimal. Tapi, fasilitas yang lengkap pun juga tidak menjamin
berlangsungnya kegiatan operasional yang efektif. Karena dalam
hal ini, fasilitas tidak bisa memfungsikan diri tanpa ada orang
yang memfungsikannya.
Dalam manajemen perencanaan juga ada beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan agar tujuan bisa tercapai dengan maksimal,
yaitu prinsip pencapaian tujuan, prinsip efisiensi, prinsip
administratif, prinsip kejelasan tanggung jawab, prinsip
kekohesifan.
Manajemen fasilitas berkaitan erat dengan aktivitas-aktivitas
pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan pemeliharaan,
inventarisasi serta penghapusan fasilitas pelabuhan.
Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya suatu proses dan
keahlian di dalam mengelolanya. Karena jika tidak dikelola dengan
baik dan tepat, para personel pelabuhan tidak akan bisa
menggunakannya secara maksimal yang berimplikasi pada kurang
maksimalnya proses Operasional.

A. Manajemen Fasilitas Pelabuhan


Pemanfaatan, pendayagunaan dan optimalisasi fasilitas pelabuhan
perlu dikelola dengan baik dan benar agar tujuan perusahaan
pelabuhan yang dirumuskan dapat tercapai dengan sempurna. Itu
sebabnya, manajemen fasilitas perlu dikelola secara profesional agar
seluruh fasilitas/sarana dan prasarana yang dapat digunakan dan
dimanfaatkan untuk mendukung efektifitas pencapaian target
perusahaan, serta pengembangan mutu/kualitas pelayanan.
TUGAS TEORI

Catatan :
a. Tugas Teori merupakan tugas individu, dapat diketik
atau tulisan tangan
b. Tugas agar dikirim via email ke abesee62@gmail.com

1. Berikan penjelasan tentang pengertian fasilitas pelabuhan ?


2. Mulai kapan Istilah “Manajemen Fasilitas” sudah digunakan ?
3. Apakah yang dimaksud dengan “Manajemen Fasilitas” ?
4. Apa saja unsur-unsurnya yang bersama-sama membentuk
definisi “Manajemen Fasilitas” ?.
5. Dalam sebuah organisasi , apakah fungsi Manajemen
Fasilitas ?

TUGAS PRAKTEK

Catatan :
a. Tugas Praktek merupakan tugas individu, dapat diketik
atau tulisan tangan
b. Tugas agar dikirim via email ke abesee62@gmail.com

1. Elemen apa saja yang diintegrasikan dalam manajemen


fasilitas?
2. Apa tujuan diadakannya manajemen fasilitas ?
3. Berikan penjelasan secara rinci tujuan manajemen fasilitas
menurut Bafadal ?
4. Apa yang dimaksud dengan Goal Orientation Principle (Prinsip
Pencapaian Tujuan) dalam Manajemen Fasilitas ?
5. Apa yang dimaksud dengan The Effeciency Principle (Prinsip
Efisiensi) dalam Manajemen Fasilitas ?
6. Apa yang dimaksud dengan Principle of Administrative
(Prinsip Administratif) dalam Manajemen Fasilitas ?
7. Apa yang dimaksud dengan Sharing Responsibility
Principle (Prinsip Kejelasan Tanggung Jawab) dalam
Manajemen Fasilitas ?
8. Apa yang dimaksud dengan Cohesiveness principle
(Prinsip Kekohesifan) dalam Manajemen Fasilitas ?
9. Uraikan tentang proses Manajemen Fasilitas Pelabuhan?
10. Berikan penjelasan tentang Pemanfaatan,
pendayagunaan dan optimalisasi fasilitas pelabuhan yang
perlu dikelola dengan baik dan benar agar tujuan
perusahaan pelabuhan yang dirumuskan dapat tercapai
dengan maksimal.

You might also like