You are on page 1of 15

Jurnal Ekonomi Trisakti

https:www.trijurnal .trisakti.ac.id/index.php/jet
Volume XX Nomor XX Bulan Tahun
http://dx.doi.org
e-ISSN 2339-0840

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU


PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pela
poran keuangan terhadap kinerja perusahaan. Studi empiris pada perusahaan sektor industri barang konsums
i yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021. Metode pengambilan sampel menggunakan purp
osive sampling. Adapun sampel yang didapat dalam penelitian ini sebanyak 63 perusahaan yang memiliki kr
iteria sampel. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Logistik. Adapun hasil p
enelitian ini yakni kompleksitas operasi perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Financial distress berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan, serta komite audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
Kata Kunci: Ketepatan waktu, kompleksitas, financial distress, komite audit

Abstract:
This study aims to determine the factors that affect the timeliness of financial reporting on company perform
ance. Empirical study on consumer goods industrial sector companies listed on the Indonesia Stock Exchan
ge in 2017-2021. The sampling method used purposive sampling. The samples obtained in this study were 6
3 companies that have sample criteria. The analysis used in this research is Logistic Regression Analysis. T
he results of this study are the complexity of the company's operations has no effect on the timeliness of sub
mitting financial statements. Financial distress has a negative and significant effect on the timeliness of sub
mitting financial statements, and the audit committee has a positive and significant effect on the timeliness o
f submitting financial statements.
Keywords: Timeliness, complexity, financial distress, audit committee

PENDAHULUAN

Tingkat pertumbuhan pasar modal saat ini mengalami peningkatan dengan sangat pesat. Hing
ga 21 Januari 2022, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan investor di pasar modal me
ncapai 260juta investor baru. Sehingga jumlah investor menjadi 7,75 juta investor. Pertumbuhan ini
tentunya kedepannya bisnis investasi ini akan menjadi sangat kompleks, dengan tingkat persaingan
yang sangat ketat terutama dalam upaya memberikan dan mengumpulkan informasi dalam setiap p
engambilan keputusan. Salah satu sumber informasi penting dalam bisnis di pasar modal adalah lap
oran keuangan yang disediakan oleh setiap perusahaan yang sudah go public.

Salah satu faktor penting dari relevansi laporan keuangan adalah ketepatan waktu penyampai
an laporan keuangan. Ketepatan penyampaian waktu laporan keuangan merupakan elemen penting
dari catatan pelaporan keuangan. Pentingnya penyampaian laporan keuangan secara tepat waktu ter
dapat dalam UU No. 8 tahun 1995 berkaitan dengan pasar modal dan diatur dalam Keputusan Presi
den Peraturan ini mengatur bahwa emiten dan perusahaan publik harus menyampaikan laporan keu
angan tahunan yang telah disetujui dan diaudit oleh akuntan independen, paling lambat pada akhir
bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan perusahaan. Selanjutnya diperketat den
gan peraturan BAPEPAM tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan. Dalam lampiran, dis
ebutkan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan dari akuntan dengan opini
yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam paling lambat akhir bulan. Ketiga (90 hari) setelah ta
nggal laporan keuangan.

Kompleksitas operasional perusahaan merupakan karakteristik bisnis yang dapat menciptaka


l l l l l l l l l

n tantangan tambahan bagi para audit dan akuntan perusahaan. Kompleksitas perusahaan biasanya
l l l l l l l l l l l

l dapat ditentukan dengan ada atau tidaknya anak perusahaan. Kesulitan keuangan (Financial Distr
l l l l l l l l l l l

ess) terjadi ketika bisnis berjuang untuk memenuhi kewajibannya sebelum bisnis mengalami krisi
l l l l l l l l l l l

s uang tunai. semakin tinggi tingkat kesulitan keuangan suatu perusahaan maka semakin besar ke
l l l l l l l l l l l l l

mungkinan perusahaan terlambat dalam publikasi laporan keuangan perusahaan tersebut. Komite
l l l l l l l l l l

Audit bertanggung jawab untuk memantau dan mengawasi audit laporan keuangan dan memastika
l l l l l l l l l l l

n bahwa standar kebijakan keuangan telah dipenuhi, meninjau laporan keuangan untuk memastika
l l l l l l l l l l l

n bahwa sudah mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku, sehingga manajemen seger
l l l l l l l l l l l

a menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu.


l l l l l l

Terbitnya peraturan tersebut mencerminkan fakta bahwa regulator cukup serius dalam mena
l l l l l l l l l l

ngani kasus ketidakpatuhan dalam pelaporan keuangan. Berdasarkan pengumuman yang dipublika
l l l l l l l l l

sikan Bursa Efek Indonesia, hingga tanggal 30 Juli 2021 terdapat 47 perusahaan yang belum men
l l l l l l l l l l l l l l

yampaikan laporan keuangan yang telah diaudit per 31 Desember 2020 dan/atau membayar denda
l l l l l l l l l l l l

l sebesar Rp50.000.000,00. Adapun peraturan bursa tentang sanksi, Bursa mengeluarkan teguran te
l l l l l l l l l l

rtulis III dan denda sebesar Rp150.000.000,00 kepada 47 Perusahaan tersebut.


l l l l l l l l l

Penelitian Nurlen, Sutarjo, & Bustari (2021) menjelaskan tentang variabel kompleksitas ope
l l l l l l l l l l l

rasi perusahaan yang tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu pelaoran keuangan. Sem
l l l l l l l l l l l

entara penelitian Sujarwo (2019) menyatakan bahwa kompleksitas operasi perusahaan berpengaru
l l l l l l l l l

h positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Selanjutnya penelitian yang m
l l l l l l l l l l l

enyatakan bahwa financial distress berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu dalam pelapora
l l l l l l l l l l

n keuangan perusahaan (Sabatani:2021). Namun, penelitian dari Faulinda, Panggiarti, & Setyawan
l l l l l l l l l l

l (2021) menyatakan bahwa financial distress tidak ada pengaruh terhadap ketepatan waktu pelapor
l l l l l l l l l l l

an keuangan. Variabel komite audit juga terdapat perbedaan hasil penelitian, yaitu penelitian Tan
l l l l l l l l l l l l

g & Elvi (2021) yang menunjukkan komite audit memiliki pengaruh negatif terhadap ketepatan w
l l l l l l l l l l l l l

aktu penyampaian laporan keuangan. Sementara penelitaian Krisyanti & Yuniarta (2021) menyata
l l l l l l l l l l

kan komite audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Be
l l l l l l l l l l l
rdasarkan banyak penelitian yang berbeda pendapat mengenai hasil dari analisis faktor-faktor yan
l l l l l l l l l l l

g mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (gap research) tersebut, maka
l l l l l l l l l l l

dapat disimpulkan bahwa tidak ada kekonsistenan dalam penelitian mengenai analisis faktor-fakto
l l l l l l l l l l

r yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.


l l l l l l l

Penelitian ini memilih Perusahaan Industri Barang Konsumsi sebagai objek penelitian karen
l l l l l l l l l l

a Perusahaan Industri Barang Konsumsi merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang terdaf
l l l l l l l l l l l

tar di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah usaha yang banyak dibandingkan dengan jenis perusah
l l l l l l l l l l l l l

aan lainnya yang termasuk dalam sektor perusahaan manufaktur. Periode 2017-2021 dipilih karen
l l l l l l l l l l l

a menggambarkan kondisi baru pasar modal Indonesia. Selain itu, tahun 2017-2021 dipilih karena
l l l l l l l l l l l l

l periode tersebut Indonesia mengalami pandemi yang dapat menghambat penyampaian laporan ke
l l l l l l l l l l

uangan tepat waktu dalam perusahaan. l l l l

Menurut paragraf sebelumnya, terdapat beragam faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan. Oleh karena itu, perlu adanya riset kembali terhadap faktor
yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. peneliti tertarik untuk l l l

melakukan penelitian dengan menggunakan hipotesis yang menjadi faktor pengaruh ketepatan
l l l

waktu penyampaian laporan keuangan yakni, Opini Auditor, Kompleksitas Operasi Perusahaan,
Financial Distress dan Komite Audit.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan penelitian sebelumnya dapat disimpulkan beberapa l l l l l l l l

permasalahan berikut: 1. Apakah opini auditor memberi pengaruh signifikan terhadap ketepatan l l l

l waktu penyampaian laporan keuangan? 2. Apakah kompleksitas operasi perusahaan memberi


l l l l l

pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 3. Apakah financial distress l l l l l l

memberi pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 4. Apakah komite l l l l l

audit memberi pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? l l l l l

Tujuan Penelitian l

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis dan mendapatkan bukti apakah opini auditor,
kompleksitas operasi perusahaan, financial distress serta komite audit memberi pengaruh terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan
manfaat teoritis yaitu menambah wawasan dan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang l l l l l l l

l mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dalam perusahaan, serta juga
l l l l l l l l l

l diharapkan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang secara teoritis dipelajari di
l l l l l l l l l l

l bangku perkuliahan. Selain itu bisa memberi manfaat praktis bagi Universitas Trisakti, Penulis,
l

serta bagi perusahaan-perusahaan manufaktur terkait objek dari penelitian sebagai bahan evaluasi l l
l bagi perusahaan untuk lebih memerhatikan akuntan dan auditor dalam menjalankan tugas,
l l l l l l l l l l

l sehingga ketidaktepatan waktu penyampaian laporan keuangan bisa diminimalisir dan dapat
l l l l l l l l l

l diatasi dengan baik dan benar.


l l l l

TINJAUAN PUSTAKA l

Teori Sinyal
Teori sinyal mengusulkan bagaimana perusahaan mengirimkan sinyal kepada pengguna l l l l l l l l

l laporan keuangannya. Teori sinyal berguna dalam menjelaskan kepada publik tentang ketepatan
l l l l l l l l l l

l waktu (relevant nature) dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang diaudit sehingga dapat
l l l l l l l l l l l

l memberikan sinyal bahwa perusahaan memiliki kabar baik atau perusahaan memiliki informasi l l l l l l l l l l

l laporan keuangan yang memberikan manfaat. Semakin lama proses evaluasi membuat informasi
l l l l l l l l l l

l tersebut kurang berguna untuk pengambilan keputusan karena informasi tersebut kehilangan
l l l l l l l l l

l relevansinya. Teori sinyal dapat dijelaskan bahwa laporan keuangan oleh perusahaan dapat l l l l l l l l l l

l digunakan untuk memberi sinyal positif maupun negatif kepada pemangku kepentingan (Winata,
l l l l l l l l l l

l Widiasmara, & Amah, 2021). Selain itu, menurut penelitian Sabatani (2021) menjelaskan juga l l l l l l l l l l l

l mengenai financial distress yang berhubungan dengan teori sinyal, yaitu semakin besar tingkat
l l l l l l l l l l l

l financial distress dalam perusahaan menunjukkan sinyal yang buruk sehingga dapat
l l l l l l l l l

l memperlambat laporan keuangan yang disampaikan. l l l l

Teori Kepatuhan
Teori Kepatuhan Perusahaan publik wajib mempublikasikan laporan keuangan tahunannya l l l l l l l l

dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan setelah tahun buku terakhir yang sejalan dengan
l l l l l l l l l l l l l l l

pengujian teori konformitas atau teori konformitas yang dijelaskan oleh Tyler. Tyler menjelaskan
l l l l l l l l l l l l

bahwa ada dua perspektif dasar mengenai kepatuhan terhadap hukum, yaitu normatif dan
l l l l l l l l l l l l

instrumental (Rahmah & Mawardi, 2021) Pandangan instrumental mengasumsikan bahwa semua
l l l l l l l l l l

individu dipicu oleh respons dan preferensi individu mengenai perubahan perilaku. Pendapat
l l l l l l l l l l l

normatif, berkaitan dengan apa yang dianggap moral dan bertentangan dengan kepentingan
l l l l l l l l l l l

pribadi. Jadi, dari perspektif normatif, teori kepatuhan ini dapat bekerja untuk perusahaan yang
l l l l l l l l l l l l l

ingin melaporkan secara akurat dan tidak terlambat, karena tidak hanya untuk memenuhi
l l l l l l l l l l l l

kewajiban perusahaan tetapi juga bermanfaat bagi pengguna laporan. Menurut penelitian Suryani
l l l l l l l l l l l

& Pinem (2018), teori kepatuhan berkaitan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan
l l l l l l l l l l

keuangan yaitu bahwa setiap perusahaan diharuskan menyampaikan laporan secara tepat waktu
l l l l l l l l l l l

sesuai peraturan yang terdapat dalam keputusan ketua bapepam dan Lembaga keuangan di
l l l l l l l l l l l l

Indonesia.
l

Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan


Berdasarkan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan, standar l l l l l l l l

l Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang khas
l l l l l l l l l l

l agar informasi yang terkandung dalam laporan keuangan bermanfaat bagi pengguna laporan
l l l l l l l l l l

l keuangan. Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas, terdapat beberapa kendala, salah
l l l l l l l l l

l satunya adalah waktu. (Mankiw, 2019), secara konseptual yang dimaksud dengan ketepatan
l l l l l l l l l l

l waktu adalah kualitas informasi yang tersedia pada saat dibutuhkan atau kualitas informasi waktu
l l l l l l l l l l l l

l yang baik. Sedangkan Penman (2018) mendefinisikan ketepatan waktu dalam dua hal, yaitu: (1)
l l l l l l l l l l l l

l ketepatan waktu didefinisikan sebagai waktu dalam periode pelaporan antara tanggal laporan
l l l l l l l l l l
l keuangan dan tanggal akhir, dan (2) tingkat eksekusi ditentukan oleh kecepatan relatif dari pesan
l l l l l l l l l l l l l

l setelah tanggal deklarasi yang ditentukan. l l l l

Kompleksitas Operasi Perusahaan


Saat ini persaingan bisnis semakin ketet membuat banyak perusahaan memiliki motivasi unt
l l l l l l l l l l l

uk mengembangkan perusahaannya dengan cara mendirikan anak perusahaan. Namun, semakin b


l l l l l l l l l l

anyak anak perusahaan, semakin sulit pula perusahaan dalam dikelola dan diawasi. Hal ini memb
l l l l l l l l l l l l l

uat perusahaan semakin kompleks dalam melakukan kegiatan operasinya. Menurut Indahsari & S
l l l l l l l l l l l

ukarmanto (2020) kompleksitas yang timbul akibat dari banyaknya unit perusahaan yang membua l l l l l l l l l l l

t perusahaan nantinya akan sulit untuk dikendalikan merupakan pengertian dari kompleksitas oper
l l l l l l l l l l l

asi perusahaan. l

Financial Distress
Financial distress terjadi pada perusahaan yang mengalami kesulitan dalam membayar l l l l l l l l l

kewajibannya sebelum mengalami likuiditas. Financial distress dimulai dengan ditandainya arus
l l l l l l l l l l

kas perusahaan yang mengidentifikasi bahwa perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya
l l l l l l l l l l

(Brigham & Daves, 2018). Menurut Indrayenti, Rizal, Amna, & Putri (2022) perusahaan diangga
l l l l l l l l l l l l l

p memiliki berita buruk ketika laporan keuangan yang dipublikasikan mengalami kesulitan keuan
l l l l l l l l l l l

gan yang akan mempengaruhi harga saham. Keadaan tersebut memaksa perusahaan menutupi dan
l l l l l l l l l l l

melakukan penundaan penyampaian laporan keuangannya. Financial distress bisa diatasi dengan
l l l l l l l l l l

beberapa cara yang diungkapkan oleh Arifin (2018) adalah sebagai berikut: a. menjual asset utam
l l l l l l l l l l l l l

a perusahaan. b. melakukan negosiasi dengan bank dan kreditor. c. melakukan merger dengan per
l l l l l l l l l l l l l

usahaan lain. l

Komite Audit
Komite audit akan berperan efektif dalam meningkatkan keandalan laporan keuangan l l l l l l l l l

dengan memastikan bahwa informasi yang terkandung dalam laporan keuangan telah disusun
l l l l l l l l l l l

secara akurat dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Komite Audit adalah komite yang dibent
l l l l l l l l l l l l l l

uk untuk membantu melaksanakan tugas dan fungsi dewan komisaris. Komite Audit bertanggung
l l l l l l l l l l l l

jawab untuk memantau dan mengawasi audit laporan keuangan dan memastikan bahwa standar ke
l l l l l l l l l l l l

bijakan keuangan telah dipenuhi, meninjau laporan keuangan untuk memastikan bahwa sudah me
l l l l l l l l l l l

matuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku, sehingga manajemen segera menyampaikan la
l l l l l l l l l l

poran keuangannya tepat waktu. l l l

Kerangka Pemikiran
Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan berkaitan dengan teori kepatuhan yang
l l l l l l l l l l l

menjelaskan bahwa menurut keputusan ketua Bapepam tentang kewajiban dalam menyampaikan l l l l l l l l l l l

aporan keuangan tahunan harus disampaikan selambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal
l l l l l l l l l l l l

laporan keuangan. Sugiyono (2017) menjelaskan dalam bukunya bahwa kerangka pemikiran men
l l l l l l l l l l

ghubungkan secara teoritis antara variabel bebas dengan variabel terikat. Berdasarkan penjelasan t l l l l l l l l l l l

ersebut, kerangka pemikiran yang menggambarkan hubungan antara variabel bebas yaitu komplek
l l l l l l l l l l

sitas operasi perusahaan, financial distress, dan komite audit dengan variabel dependen yaitu kete
l l l l l l l l l l l l

patan waktu penyampaian laporan keuangan, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebag
l l l l l l l l l l

ai berikut: l
Gambar 1. Kerangka pemikiran
Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan penelitian Afriyeni & Marlius (2019) menyatakan bahwa kompleksitas operasi l l l l l l l l l

l perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Menurut penelitian
l l l l l l l l l

l Krisyanti & Yuniarta (2021) menunjukkan bahwa Kompleksitas operasional perusahaan memiliki
l l l l l l l l l

l pengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Selain itu, Kompleksitas
l l l l l l l l l

l operasional perusahaan juga berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
l l l l l l l l l

l keuangan (Sujarwo, 2019). Kompleksitas operasional perusahaan yang bergantung pada jumlah
l l l l l l l l l

l anak perusahaan cenderung mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
l l l l l l l l l

l audit sehingga mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan


l l l l l l l l

l tersebut.
H1: Kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu penyampaian
l l l l l l l l l

laporan keuangan.
l l

Menurut penelitian Indrayenti, Rizal, Amna, & Putri (2022) menunjukkan bahwa financial
l l l l l l l l l l l

l distress berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Selain itu,
l l l l l l l l l l

l penelitian Sabatani (2021) menyatakan bahwa financial distress memiliki pengaruh negatif
l l l l l l l l l

l terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Dan dari penelitian Rahman (2021) juga
l l l l l l l l l l

l menyatakan financial distress memiliki pengaruh negatif terhadapan ketepatan waktu dalam
l l l l l l l l l

l pelaporan keuangan perusahaan. Hipotesis dapat diterima karena sebagian besar perusahaan
l l l l l l l l l

l melihat kesulitan keuangan sebagai berita buruk yang perlu ditutup-tutupi. Akibatnya, perusahaan
l l l l l l l l l l

l cenderung menunda menyampaikan informasi laporan keuangan mereka.


l l l l l l

H2: Financial Distress berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
l l l l l l l l l

keuangan
l

Penelitian Dufrisella & Utami (2020) dan penelitian Sukma, Wulandari, & Hardiyanti l l l l l l l l l l

(2021) menunjukkan bahwa komite audit berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu
l l l l l l l l l l

penyampaian laporan keuangan. Selain itu, sebuah penelitian menyatakan bahwa komite audit
l l l l l l l l l l l

memiliki pengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (Indahsari & Sukarmant
l l l l l l l l l l l

o, 2020). Adanya komite audit akan memastikan bahwa perusahaan akan menerapkan prinsip
l l l l l l l l l l l

akuntansi untuk menghasilkan informasi keuangan yang akurat dan berkualitas. Oleh karena itu,
l l l l l l l l l l l l

semakin besar jumlah komite audit, semakin mempengaruhi kinerja internal perusahaan, sehingga
l l l l l l l l l l l

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.


l l l l
H3: Komite audit berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu laporan keuangan.
l l l l l l l l l

METODOLOGI PENELITIAN l

Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan menggunakan pen
l l l l l l l l l

dekatan kuantitatif. Explanatory research dalam penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan hubu
l l l l l l l l l l

ngan sebab akibat antara variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini merupakan penelitian
l l l l l l l l l l l

kausal, menurut Sugiyono (2018) penelitian kausal adalah penelitian untuk menyelidiki hubungan
l l l l l l l l l l l

sebab akibat. Unit analisis yang digunakan adalah organisasi yaitu perusahaan industri barang kon
l l l l l l l l l l l l l

sumsi. Data yang digunakan adalah data pooling yaitu gabungan dari data cross section dan time
l l l l l l l l l l l l l l l

series (Ghozali, 2018, p. 18). Data yang digunakan adalah data sekunder. Objek penelitian ini
l l l l

adalah perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2017-2021. Data yang l l l l l l l l

digunakan yakni laporan keuangan yang telah diaudit yang berasal dari situs ( www.idx.co.id). l l l l l l

Kompleksitas Operasi Perusahaan


Kompleksitas operasi dalam penelitian ini ditentukan dari ada atau tidak adanya anak
perusahaan. Variabel ini diukur menggunakan skala dummy. Dimana kategori 1 untuk perusahaan
yang memiliki anak perusahaan dan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak memiliki anak
perusahaan.
Financial Distress L

Financial distress merupakan suatu tahap penurunan kondisi keuangan perusahaan yang dap l l l l l l l l l l

at terjadi sebelum kebangkrutan, menurut (Emeralda, 2018). Penelitian oleh Rahman (2021)
l l l l l l l l l

menjelaskan Altman Z Score merupakan model perhitungan yang digunakan untuk


l l l l l l l l l l

memprediksikan financial distress. Rumusnya sebagai berikut:


l l l l l l

Z = 1,21X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,64X4 + 1,0X5 l l l l l l l l l l

Keterangan:
X1 = Working capital dibagi Total Aset
l l l l

X2 = Retained Earnings dibagi Total Aset


l l l l

X3 = EBIT dibagi Total Aset


l l l l

X4 = Market Value of Equity (MVE) dibagi Book Value of Total Debt


l l l l l l l l l

X5 = Sales dibagi Total Aset


l l l

Komite Audit
Komite Audit merupakan suatu komite yang dibentuk oleh dewan komisaris dan memiliki t
l l l l l l l l l l l l

anggung jawab membantu dewan komisaris. Komite audit diukur dengan skala rasio dengan rumus
l l

Komite Audit=∑ Anggota Komite Audit Perusahaan

Populasi Dan Sampel


Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 78 perusahaan yang bergerak di sektor
l l l l l l l l l l l

industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2017-2021. Sa
l l l l l l l l l l l l l ll

mpel penelitian dipilih menurut metode purposive sampling, artinya sampel yang digunakan dala
l l l l l l l l l l l

m penelitian ini adalah sampel yang memenuhi kriteria tertentu, yaitu:


l l l l l l l l
1. Perusahaan yang terdaftar di BEI berturut-turut dari tahun 2017 sampai dengan tahun 202 l l l l l l l l l l l l

1.
2. Laporan keuangan dan laporan tahunan diterbitkan dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2 l l l l l l l l l l l l

021.
3. Termasuk perusahaan yang bergerak di bidang industri barang konsumsi. l l l l l l l l

4. Menampilkan data tanggal pelaporan keuangan tahunan ke Bapepam-LK untuk periode 20 l l l l l l l l l l

17-2021 di situs www.idx.com. l l l

Sehubung dengan adanya penyaringan populasi yang telah dilakukan sesuai dengan kriteria
diatas, perusahaan yang memenuhi kriteria sejumlah 63 perusahaa. Rentang waktu yang dicakup
dalam penelitian ini selama 5 (lima) rilis laporan keuangan yaitu tahun 2017-2021, dengan
demikian menghasilkan data penelitian sejumlah 315 data secara keseluruhan.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik dengan menggunakan s l l l l l l l l l l l

oftware pengolah data SPSS versi 25. Hal ini dilakukan agar hasil analisis dan pengujian dapat m
l l l l l l l l l l l l l l l

emberikan jawaban yang akurat terhadap variabel yang diuji. l l l l l l l

Analisis statistik dekskriptif l l

Analisis statistik dekskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data denga l l l l l l l l l l

n cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanp
l l l l l l l l l l l

a bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2017, p. 206).
l l l l l l l l l l l l

lBerdasarkan data yang diolah dengan SPSS maka dapat diketahui nilai minimum, mean, modus, l l l l l l l l l l l l l

dan standar deviasi dari masing-masing variabel.


l l l l l

Menilai Keseluruhan Model Regresi


Model untuk menentukan apakah semua variabel bebas mempengaruhi variabel terikat diseb l l l l l l l l l l

ut dengan overall model fit. Statistik yang digunakan didasarkan pada fungsi likelihood. Probabilit
l l l l l l l l l l l l

as yang menggambarkan data input dinamakan likelihood L (Ghozali, 2018, p. 332). Dalam meng
l l l l l l l l l l l l l

uji hipotesis alternatif dan nol, perhatikan angka -2 log likelihood pada awal (block number = 0)
l l l l l l l l l l l l l l l l

dan angka -2 log likelihood pada (blok number = 1). menunjukkan model regresi yang baik diketa
l l l l l l l l l l l l l l l

hui jika terdapat penurunan angka -2 log likelihood yaitu block number = 0 – block number = 1
l l l l l l l l l l l l l l l l l l

(Ghozali, 2018, p. 333). l l l

Menguji Kelayakan Model Regresi


Ghozali (2018) Menilai kelayakan model regresi adalah dengan menggunakan hosmer dan l l l l l l l l l l l l

emeshow’s yang diukur dengan kai kuadrat (chi square). Untuk menguji hipotesis nol yang meny
l l l l l l l l l l l l l

atakan apakah data empiris sudah sesuai dengan model atau dikatakan tidak terdapat perbedaan a
l l l l l l l l l l l l l

ntara model dengan data (fit) dapat menggunakan uji kelayakan model regresi. Dari penjelasan di
l l l l l l l l l l l l l

atas, terdapat hipotesis sebagai berikut:


l l l l

1. Jika nilai probabilitas ≤ nilai signifikansi yaitu 5% (0,05), maka terdapat perbedaan signifi
l l l l l l l l l l l l

kan antara model dengan nilai observasi. Sehingga Goodness Of Fit Test tidak baik karena
l l l l l l l l l l l l l

tidak dapat memprediksi nilai observasinya atau dengan kata lain H0 ditolak.
l l l l l l l l l l l

2. Jika nilai P-Value (probabilitas) ≥ 5% (nilai signifikan), maka model sudah sesuai dengan
l l l l l l l l l l l l l

nilai observasi. Sehingga bisa dikatakan Goodness Of Fit Test dapat memprediksi nilai obs
l l l l l l l l l l l l

ervasinya atau dengan kata lain H0 diterima. l l l l l l

Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dapat ditampilkan menggunakan uji nagelkerke R Square. Hal ini dik
l l l l l l l l l l l

arenakan nilai Nagelkerke R-squared dapat diartikan sebagai nilai R2 pada regresi berganda. Gab
l l l l l l l l l l l l

ungan dari Cox dan Snell adalah nagelkerke R Square yang menjamin bahwa nilainya bervariasi
l l l l l l l l l l l l l l

dari nol hingga satu. Ghozali (2018, p. 333) Nilai yang mendekati nol menunjukkan bahwa kema
l l l l l l l l l l l l l l

mpuan variabel bebas untuk menjelaskan variabel terikat terbatas. Namun, jika koefisien determin
l l l l l l l l l l l

asi Nagelkerke mendekati satu, hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas dapat memberikan info
l l l l l l l l l l l l

rmasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat.


l l l l l l

l Uji Multikolinearitas
l

Menurut Ghozali (2018) Uji Multikolinearitas bertujuan untuk memeriksa apakah model reg
l l l l l l l l l l

resi menemukan korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki
l l l l l l l l l l l l

korelasi diantara variabel bebas, jika variabel independen berkorelasi, maka variabel tersebut tida
l l l l l l l l l l l l

k ortogonal. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam suatu model regresi, dapat di
l l l l l l l l l l l l

lihat dari nilai toleransi dan variance inflation factor (VIF).


l l l l l l l l

Uji Parsial
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh Kompleksitas operasi perusahaan, Financial Di
stress, dan Komite audit terhadap Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Secara simulta
n variabel bebas terhadap variabel terikat atau untuk menguji, Kompleksitas operasi perusahaan, Fi
nancial Distress, dan Komite audit masing-masing variabel bebas bernilai positif dan berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat dengan α = 0,05 (Sugiyono, 2011, p. 192).
Uji Simultan
Uji-t digunakan untuk menunjukkan besarnya pengaruh suatu variabel penjelas/bebas untuk m
enjelaskan secara individual variasi variabel terikat (Ghazali, 2018:98). Menguji apakah masing-m
asing variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara parsial denga
n α = 0,05.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif
Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif pada variabel yang diteliti. Sampel
berjumlah 63 perusahaan dalm jangka waktu 5 tahun dari 2017-2018, dengan total data sebanyak
315 data. Berikut hasil dari analisis deskriptif yang menunjukkan gambaran nilai mean (rata-rata),
nilai minimum, nilai maksimum dan standar deviasi dari variabel yang diamati:
Tabel 1. Analisis Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KOP 315 0 1 .73 .445
FD 315 -.468 32.125 4.03951 3.841462
KA 315 0 4 2.98 .245
KWPLK 315 0 1 1.00 .056
Valid N (listwise) 315
Sumber: Olah Data SPSS

Distribusi frekuensi digunakan untuk menunjukkan gambaran dari data yang disajikan dalam
bentuk tabel atau daftar. Berikut tabel distribusi frekuensi untuk variabel ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan:
Tabel 2. Hasil Statistik Deskriptif Variabel Dependen
Classification Tablea,b
Frequency Percent
Step 1 KWPLK Tidak tepat waktu 1 0 ,3
Tepat waktu 0 314 100.0
Overall Percentage 99,7
Sumber: Olah Data SPSS

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan jumlah perusahaan yang tepat dan tidak tepat waktu dalam
mennyampaikan laporan keuangan. Dari seluruh data sampel yang berjumlah 315 terdapat 1
perusahaan yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan atau sebesar 0,3% dan
sebanyak 314 perusahaan yang tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan atau sebanyak
99,7%.
Menilai Keseluruhan Model Regresi
Tabel 3. Hasil Keseluruhan Model Block 0

Iteration Historya,b,c
-2 Log Coefficients
Iteration likelihood Constant
Step 0 1 84.898 1.987
2 34.101 3.094
3 18.867 4.063
4 14.503 4.889
5 13.588 5.469
6 13.503 5.714
7 13.502 5.749
8 13.502 5.749
Sumber: Olah Data SPSS

Tabel 4. Hasil Keseluruhan Block 1

Iteration Historya,b,c,d
-2 Log Coefficients
Iteration likelihood Constant KOP FD KA
Step 1 1 82.319 .107 -.005 -.001 .630
2 29.754 .022 -.007 -.002 1.036
3 29.545 .003 -.011 -.005 1.387
4 29.231 -.010 -.021 -.013 1.721
5 25.012 -.043 -.046 -.036 2.043
6 24.454 -.171 -.111 -.114 2.341
7 17.576 -.819 -.247 -.432 2.603
8 14.662 -3.441 -.551 -.457 3.135
9 10.298 -8.144 .254 -.689 4.637
10 10.298 -8.144 .254 -.689 4.637
Sumber: Olah Data SPSS
Berdasarkan tabel 3 dan 4 diatas menggambarkan hasil -2 log likelihood pada awal (block n
l l l l l l

umber = 0) sebesar 13,502 sedangkan nilai -2 log likelihood pada model akhir (blok number = 1)
l l l l l l l l l l l

sebesar 10,298. Setelah model diberi variabel independen terjadi penurunan sebesar 3,204.
Sehingga dapat dikatakan model FIT dengan data atau menunjukkan regresi yang baik.
Menguji Kelayakan Model Regresi
Tabel 5. Hasil Hosmer and Lemeshow Test

Hosmer and Lemeshow Test


Step Chi-square df Sig.
1 10.845 6 .244
Sumber: Olah Data SPSS
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat hasil akhir hosmer and lemeshow test menunjukkan bahwa
nilai Chi-square sebesar 10.845 dan memiliki nilai probabilitasnya sebesar 0,244. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa nilai probabilitas lebih besar dari nilai signifikan yaitu 0,244 > 0,05, maka H 0
diterima dan model dikatakan FIT dengan data.
Koefisien Determinasi
Tabel 6. Hasil Nagelkerke R Square

Model Summary
-2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R
Step likelihood Square Square
1 10.298 a
.042 .267
Sumber: Olah Data SPSS
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan pada penelitian yang dilakukan memperoleh nilai
Nagelkerke R Square sebesar 0,267 yang berarti terdapat persentase pengaruh variabel bebas yaitu
kompleksitas operasi perusahaan, financial distress, dan komite audit dapat menjelaskan variabel
terikat sebesar 26,7% dan sisanya sebesar 73,7% variasi variabel terikat dapat dijelaskan oleh
faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Uji Multikolinieritas
Tabel 7. Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Keterangan


Kompleksitas Operasi Perusahaan .979 1.022 Tidak ada multikolinieritas
Financial Distress .980 1.021 Tidak ada multikolinieritas
Komite Audit .998 1.002 Tidak ada multikolinieritas
Sumber: Olah Data SPSS

Berdasarkan hasil tabel 7, menunjukkan bahwa nilai tolerance dari kompleksitas operasi
perusahaan 0,979 lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF 1,022 lebih kecil dari 10 maka tidak terdapat
gejala multikolinieritas. Variabel financial distress memperoleh nilai tolerance 0,980 lebih besar
dari 0,1 dan nilai VIF 1,021 lebih kecil dari 10 maka tidak terdapat gejala multikolinieritas.
Variabel komite audit memiliki nilai tolerance sebesar 0,998 lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF
1,002 lebih kecil dari 10 maka tidak terdapat gejala multikolinieritas. Sehingga dapat disimpulkan
karena tidak ada korelasi hubungan yang kuat antara tiga variabel bebas maka tidak terdapat gejala
multikolinieritas antara variabel bebas.
Uji Parsial
Tabel 8. Hasil Uji Parsial

Variabel in the Equation


B S.E. Wald df Sig. keterangan
Step 1 a
KOP .254 2067.813 .000 1 .996 Tidak terdapat pengaruh
FD -.689 795.131 .001 1 .075 Berpengaruh dan secara negatif
KA 4.637 832.421 .001 1 .000 Berpengaruh dan secara positif
Constant -0.8144 3144.023 .001 1 .382
Sumber: Olah Data SPSS

Berdasarkan tabel 8, model regresi yang terbentuk sebagai berikut:


P
ln =−8.144 +0,254 KOP+0,689 FD +4,274 KA
1−P
Nilai constant dalam persamaan model regresi diatas adalah -0,8144 menunjukkan
probabilitas variabel ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan adalah -0,8144.
Variabel kompleksitas operasi perusahaan memiliki koefisien regresi yaitu 0,254 dan probabilitas
0,996. Hal ini berarti bahwa nilai signifikan lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan H 0
diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian tidak terdapat pengaruh kompleksitas operasi perusahaan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Variabel financial distress memiliki
koefisien regresi yaitu -0,689 dan probabilitas 0,075. Hal ini berarti bahwa nilai signifikan lebih
kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan H2 diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian terdapat
pengaruh financial distress terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Variabel
komite audit memiliki koefisien regresi yaitu 4.637 dan probabilitas 0,000. Hal ini berarti bahwa
nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan H3 diterima dan H0 ditolak.
Dengan demikian terdapat pengaruh komite audit terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.
Uji Simultan
Tabel 9. Hasil Uji Parsial

Omnibus Tests of Model Coefficients


Chi-square df Sig.
Step 1 Step 13.502 3 .004
Block 13.502 3 .004
Model 13.502 3 .004
Sumber: Olah Data SPSS

Berdasarkan tabel 9, menggambarkan nilai chi-square 13.502 dengan nilai signifikan 0,004
yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tiga variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis determinasi yang mempengaruhi ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan, maka dapat diambil kesimpulan yakni 1) kompleksitas
operasi perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan ke
uangan. Dapat disimpulkan bahwa tingkat kompleksitas operasi suatu perusahaan yang diukur
dengan banyaknya jumlah anak perusahaan tidak mempengaruhi waktu auditor dalam
menyelesaikan laporan auditnya, sehingga tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampai
an laporan keuangan. 2) Financial distress berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat
financial distress dalam suatu perusahaan maka semakin besar kemungkinan perusahaan tidak tepat
waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. 3) Komite Audit berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Dapat disimpulkan semakin b
anyak anggota komite audit dalam perusahaan, maka cepat dalam membuat laporan keuangan
perusahaan sehingga penyampain laporan keuangan bisa tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Afriyeni, & Marlius, D. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penya
mpaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia. OSF Preprints, 5
(2), 1–17. Retrieved from https://osf.io/rv4qf
Alvionita, L., Diana, N., & Mawardi, M. C. (2021). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang terdaftar d
i BEI). Jurnal Ilmiah Riset Akuntansi, 10(11), 51–67.
Arifin, A. Z. (2018). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Zahir Oublishing.
Brigham, E. F., & Daves, P. R. (2018). Intermediate Financial Management. New York: Cengage Learning.
Dufrisella, A. A., & Utami, E. S. (2020). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Ketetapan Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Jurnal Riset Aku
ntansi Mercu Buana, 6(1), 50–64. https://doi.org/10.26486/jramb.v6i1.1195
Faulinda, R., Panggiarti, E. K., & Setyawan, S. (2021). Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) dan F
inancial Distress terhadap Ketepatan Waktu Publikasi Laporan Keuangan dengan Audit Report Lag se
bagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi, Auditing, Dan Perpajakan, 3(1), 68–160. Retrieved fro
m https://jom.untidar.ac.id/index.php/jaap
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 25. Semarang: Undip.
Indahsari, S., & Sukarmanto, E. (2020). Pengaruh Efektivitas Komite Audit dan Kompleksitas Operasi Peru
sahaan terhadap Ketepatan Waktu (Timeliness) Pelaporan Keuangan. Prosiding Akuntansi, 6(2), 789–7
92.
Indrayenti, Rizal, S., Amna, L. S., & Putri, D. (2022). Pengaruh Earning Management dan Financial Distress
terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Kasus pada Perusahaan Jasa Subse
ktor Properti dan Real Eastate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2020). Jurnal Aku
ntansi & Keuangan, 13(1), 82–93.
Krisyanti, W. M., & Yuniarta, G. A. (2021). Pengaruh Komite Audit, Likuiditas, Pergantian Auditor Dan K
ompleksitas Operasi Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Studi pada Perusahaan Sub Sek
tor Perdagangan Besar (Grosir) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2017-2019). Jurn
al Akuntansi Profes, 3(2), 364–375. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23887/jippg.v3i2
Mankiw, N. G. (2019). Pengantar Ekonomi Mikro (7th ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. (2018). Akuntansi Biaya (5th ed.). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Nurlen, F., Sutarjo, A., & Bustari, A. (2021). Pengaruh Konvergensi IFRS, Profitabilitas, Ukuran Perusahaa
n, Kompleksitas Operasi, dan Opini Audit Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuanga
n pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI Periode 2014-2018. Pareso
Jurnal, 3(1), 37–56.
Rahmah, F. A., & Mawardi, I. (2021). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Ke
uangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Index Saham Yariah Indonesia (ISSI). Jurnal Ekono
mi Syariah Teori Dan Terapan, 8(5), 582–592. https://doi.org/10.20473/vol8iss20215pp582-592
Rahman, E. A. (2021). Analisis Potensi Kebangkrutan dengan Menggunakan Altman Z-Score dan Springate
(S-Score) pada PT Matahari Departement Store, Tbk Periode 2016-2019. Skripsi, Universitas Gunada
rma.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Sujarwo. (2019). Pengaruh Audit Delay, Reputasi dan Kompleksitas Operasi Terhadap Timeliness Pelapora
n Keuangan Perusahaan Pertambangan Tahun 2012-2016. SCIENTIFIC JOURNAL OF REFLECTION :
Economic, Accounting, Management and Business Universitas Pamulang, 2(3), 331–340. https://doi.o
rg/10.5281/zenodo.3269392
Sukma, A. A., Wulandari, S., & Hardiyanti, W. (2021). Analisis Determinan Ketepatan Waktu Pelaporan Ke
uangan Perusahaan Manufaktur. Kompak :Jurnal Ilmiah Komputerisasi Akuntansi, 14(2), 265–274. htt
ps://doi.org/10.51903/kompak.v14i2.527
Suryani, I., & Pinem, D. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Opini Auditor, dan Struktur Kepemilikan Terhadap
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan. Accruals, 2(2), 20–30. https://doi.org/10.35310/ac
cruals.v2i2.11
Suteja, I. G. N. (2018). Analisisi Kinerja Keuangan dengan Metode Altman Z-Score pada PT Ace Hardware
Indonesia Tbk. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 5(1). https://doi.org/https://doi.org/10.31294/moneter.
v5i1.2898
Tang, S., & Elvi. (2021). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan K
euangan Perusahaan. Jurnal Akuntabel, 18(1), 172–182. Retrieved from http://journal.feb.unmul.ac.id/i
ndex.php/AKUNTABEL%0AAnalisis
Winata, E. H., Widiasmara, A., & Amah, N. (2021). Pengungkapan Sukarela, Profitabilitas, Rasio Gearing,
Ukuran Perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Studi Kasus Perusahaan Perbank
an Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019). SIMBA: Seminar Inovasi Manajemen ,
Bisnis, Dan Akuntansi, 3, 1–18.

You might also like