Professional Documents
Culture Documents
Materi Ska Btcls 2020
Materi Ska Btcls 2020
PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN
KARDIOVASKULER
2 NIRA
3 Tempat, Tanggal Lahir Nganjuk, 01 Juni 1972
4 Jenis Kelamin Laki-laki
5 Alamat Rumah Jl. Sukabangun II, Perum Griya Buana
Indah II, Blok C7, RT. 089/RW. 008, Kel.
Sukajaya, Kec. Sukarami, Palembang
6 No. Hand phone 081278265775
7 E-mail wicasukma@gmail.com
8 Nama Institusi Poltekkes Kemenkes Palembang
9 Alamat institusi Jl. Merdeka No. 76 – 78 Palembang
No Pendidikan Jurusan Tahun Tempat
Akper Depkes Soetomo
1 Akademi Keperawatan Keperawatan 1994
Surabaya
PSIK-FK Universitas
2 S1 Keperawatan Keperawatan 1999
Padjadjaran Bandung
Fakultas Ilmu
3 S2 Keperawatan Keperawatan 2007 Keperawatan Universitas
Indonesia
Fakultas Ilmu
Keperawatan Keperawatan Universitas
4 Spesialisasi Keperawatan Medikal 2008 Indonesia
Bedah
Outline
1 PENDAHULUAN
2 DEFINISI
4 KLASIFIKASI
5 DIAGNOSIS
PENDAHULUAN
DEFINISI
Infark miokard adalah kematian jaringan miokard yang
disebabkan oleh terhentinya aliran darah koroner
secara tiba-tiba.
Angka kematian karena Cardiac Arrest : 60% terjadi pada
jam pertama serangan, 40% terjadi saat hospitalisasi.
Pertolongan yang tepat dan CPR memiliki dampak yang
baik dalam mengurangi angka mortalitas.
FAKTOR RESIKO & ETIOLOGI
FAKTOR RISIKO
usia, gender, hereditas, ras, merokok, life style,
obesitas, hiperlipidemia, hipertensi, DM, stress,
kepribadian tipe A.
ETIOLOGI
atherosklerotik atau trombus, ulserasi dan ruptur
atheroma atau vasospasme yang memanjang.
KLASIFIKASI
TRANSMURAL INFARCTION
SUBMURAL INFARCTION
Leukositosis :
Menunjukkan inflamasi pada area yang injury
pada miokard
Clotting time
Mengkaji adanya kelainan yang mengacu
pada pembentukan trombus, sebagai
dasar pengobatan/mengevaluasi
pembekuan darah.
Echokardiografi
Mengevaluasi struktur jantung.
Kateterisasi jantung
EKG
Untuk mendeteksi lokasi infark
KORELASI LEAD EKG DENGAN
LOKASI INFARK
Intervensi
●Jika CO klien < 2 L/mnt berikan ionotropik
(dopamin/dobutamin).
Perhatian dpt meningkatkan konsumsi oksigen otot
jantung dan lebih lanjut menurunkan cardiac output.
2. MENCEGAH KOMPLIKASI
Monitor tanda-tanda kardiogenik syok seperti hypotensi,
output urine < 30 mL/jam, dingin, berkeringat dingin, kulit
cianosis, gelisah, apatis, kurang perhatian.
Kaji tanda-tanda gagal jantung kiri dan edema paru, yang
ditandai oleh nafas pendek, suara nafas crakels, wheezing,
tachikardia, peningkatan produksi sputum.
Monitor hemodinanik (preload, afterload dan CO) dengan
kateter
Catat perubahan tanda-tanda vital, nyeri dada, suara jantung
dan paru membantu identifikasi lebih awal adanya
komplikasi dari MI seperti ruptur otot papilaris, ruptur
septum ventrikel, aneurisme ventrikel, emboli cerebral dan paru
dan pericarditis.
2. Perubahan perfusi jaringan
Tujuan : Klien akan menunjukan peningkatan perfusi
jaringan yang ditandai oleh tidak adanya nyeri dada
dan disritmia
Intervensi
Manajemen non bedah : Tujuan pengobatan menurunkan
kerja jantung dengan menurunkan kebutuhan oksigen jantung
dan meningkatkan suplai oksigen ke otot jantung