You are on page 1of 39

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PEMBINAAN CALON AK3U BATCH 155

DI PT. PUNDARIKA ATMA SEMESTA

PENGAWASAN NORMA K3 KESEHATAN KERJA, K3 LINGKUNGAN


KERJA & BAHAN BERBAHAYA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

1. Ade Fahmi Fahlawi (15501)


2. Esi Novianti Masran (15508)
3. Gabriel Iman Hermansyah (15510)

4. Emi Listiati (15507)


5. Hendry Yapriadi (15513)

6. Rika Mulyati (15522)


7. Prawijoyo (15521)
8. Trio Kurniawan (15528)

DISELENGGARAKAN OLEH PT PHITAGORAS GLOBAL DUTA

14 – 26 FEBRUARI 2022
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia
dari-Nya kami dapat melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
dalam rangka pelatihan Calon Ahli K3 Umum Batch 155. Dikarenakan adanya
pandemi wabah Covid-19 maka kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
dilaksanakan secara virtual/online sebagai bentuk penerapan Protokol
Kesehatan yang tentunya memfasilitasi keterbatasan untuk dapat menilai
secara menyeluruh terkait kegiatan observasi lapangan dalam rangka upaya
penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Pundarika Atma
Semesta. Meskipun demikian, hal ini tidak mengurangi nilai dan manfaat
pembelajaran yang diperoleh sebagai tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan.

Dalam rangka memenuhi kegiatan pembelajaran sebagai Calon Ahli K3


Umum yang dilaksanakan selama 12 hari yakni pada tanggal 14 – 26 Februari
2022, kami dari Kelompok 1 telah menyusun Laporan Pelaksanaan PKL
dengan tema Pengawasan Norma K3 Kesehatan Kerja, K3 Lingkungan Kerja
& Bahan Berbahaya. Penyusunan laporan ini dilakukan pendekatan-
pendekatan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

Kami mengucapkan terima kasih kepada PT. Pundarika Atma Semesta


khususnya kepada Bapak Rangga Saputro serta pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan khususnya Bapak Emmanuel Eko
Haryanto S.T, M.T, sehingga penyusunan laporan PKL ini dapat diselesaikan.
Semoga laporan PKL ini dapat membawa manfaat bagi pihak yang membaca
dan khususnya untuk perkembangan ilmu pengetahuan K3. Atas segala
kekurangan yang terdapat didalamnya kami mohon masukan untuk perbaikan
kedepan.
Tim Penulis,

Kelompok 1 Batch 155

2
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I ........................................................................................................................ 4

1.1. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 4

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN .................................................................................... 6

1.3. RUANG LINGKUP ............................................................................................. 7

1.4. DASAR HUKUM................................................................................................. 7

BAB II ..................................................................................................................... 10

2.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .............................................................. 10

2.2. TEMUAN HASIL OBSERVASI ......................................................................... 11

BAB III .................................................................................................................... 13

3.1. ANALISA TEMUAN POSITIF........................................................................... 14

3.2. ANALISA TEMUAN NEGATIF ......................................................................... 20

BAB IV .................................................................................................................... 27

4.1. KESIMPULAN .................................................................................................. 27

4.2. SARAN ............................................................................................................. 27

4.3. REFERENSI ..................................................................................................... 28

LAMPIRAN ............................................................................................................. 29

3
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perlindungan tenaga kerja adalah aspek yang sangat diperhatikan di


Indonesia dengan cakupan yang luas yakni perlindungan atas
keselamatan, kesehatan tenaga kerja, pemeliharaan moral kerja, serta
perlakuan yang sesuai dengan martabat dan moral bangsa (UU No. 13
Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan). Perlindungan tersebut bertujuan
untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja. Tujuan dari kesehatan kerja yaitu untuk
menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan kesehatan
kerja dapat tercapai apabila didukung oleh lingkungan kerja yang
memenuhi syarat-syarat kesehatan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau yang biasa disebut K3


merupakan upaya untuk menjamin dan melindungi keselamatan tenaga
Kerja, orang lain yang berada di lingkungan Kerja dan setiap sumber
produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien (UU No. 1 Tahun
1970). Sehingga kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja dapat
dihindari sedini mungkin. Salah satu program K3 yang juga penting
diperhatikan oleh perusahaan adalah pengawasan norma K3 terkait
Kesehatan Kerja serta lingkungan Kerja & bahan berbahaya.

Kesehatan kerja merupakan salah satu bidang kesehatan masyarakat


yang terfokus pada semua pekerja baik yang berada di sektor formal
maupun yang berada di sektor informal yang bertujuan agar semua pekerja
memperolehderajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental,
maupun sosial. Tujuannya agar tercapai dengan usaha-usaha preventif,
kuratif, dan rehabilitatif terhadap penyakit-penyakit atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan, lingkungan kerja, serta
penyakit umum.

Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar

4
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

pekerja yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. Lingkungan


pekerjaan merupakan keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada
di sekitar para pekerja yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan meliputi tempat bekerja, fasilitas,
kebersihan, pencahayaan, ketenangan, termasuk juga hubungan kerja
antara orang-orang yang ada di tempat tersebut.

Kondisi lingkungan kerja yang buruk dapat berpotensi menjadi


penyebab para pekerja mudah jatuh sakit, mudah stres, sulit
berkonsentrasi dan menurunnya produktivitas kerja. Hal ini dapat menjadi
sebuah faktor yang merugikan bagi sebuah perusahaan bila
produktivitasnya menurun, akibatnya tujuan perusahaan akan sulit
tercapai. Jika ruangan kerja tidak nyaman, panas, sirkulasi udara kurang
memadai, ruangan kerja terlalu padat, lingkungan kerja kurang bersih,
tentu besar pengaruhnya pada kenyamanan kerja pekerja dan dapat
menurunkan produktivitas karyawan.

Oleh sebab itu sangat penting bagi perusahaan memperhatikan aspek-


aspek pelayanan Kesehatan dan pengendalian lingkungan Kerja yang
aman dan sehat bagi para pekerja seperti dengan menyediakan fasilitas
pelayanan kesehatan berkala dan khusus, penyediaan P3K dilingkungan
Kerja, penyelenggaraan penyediaan makan, fasilitas bangunan yang
higiene dan sanitasi yang cukup bersih dan sesuai dengan kebutuhan
pekerja. Serta kesehatan kerja dan lingkungan kerja yang aman dari bahan
berbahaya beracun (B3) yaitu bahan kimia baik dalam bentuk tunggal atau
campuran yang berdasarkan sifat kimia sangat berbahaya terhadap
tenaga kerja.

Berdasarkan UU RI No.1 tahun 1970 Pasal 1 ayat 6 tentang


Keselamatan Kerja dimana pengawasan terkait norma K3 Kesehatan
Kerja, Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya Beracun di lingkungan kerja
dilakukan oleh Ahli K3 Umum dan dilaksanakan oleh seorang Ahli K3
Lingkungan Kerja. Keberadaan Ahli K3 Umum akan turut membantu
mengurangi risiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Pada penunjukan

5
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Ahli k3 Umum, pemerintah telah mengatur tata caranya melalui


Permenaker No. 2 Tahun 1992 disebutkan bahwa perusahaan yang
memiliki pegawai lebih dari 100 orang atau memiliki risiko pekerjaan yang
tinggi wajib mempunyai minimal satu orang Ahli K3 Umum.

Sebagai calon Ahli K3 Umum, agar dapat menerapkan baik dari sisi
pengetahuan dan keterampilan pengawasan khususnya dalam hal Norma
K3 Kesehatan Kerja, K3 Lingkungan Kerja, dan Bahan Berbahaya maka
dilakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Pundarika Atma Semesta
sebagai fasilitator objek yang dilakukan secara virtual. Praktek Kerja
Lapangan (PKL) dilakukan dengan dua cara yakni mengamati video yang
ditampilkan dan wawancara dengan seorang Ahli K3 Umum yang juga
sekaligus sebagai sekretaris P2K3 di PT. Pundarika Atma Semesta guna
mengklarifikasi dan mencari informasi lebih dalam terkait informasi dari
gambar dan penjelasan yang disajikan. Dengan kegiatan tersebut,
diharapkan mendapatkan informasi terkait hal-hal positif dan negatif yang
dapat ditemukan dan dilakukan analisis sebagai saran/rekomendasi
perbaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai
berikut:
a. Melakukan pengamatan terhadap Norma K3 Kesehatan Kerja, Norma
K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya dengan cara mengamati
video virtual dengan tujuan Calon Ahli K3 Umum mampu
mengidentifikasi temuan positif dan negatif pada penerapan K3 di
perusahaan.
b. Setiap Calon Ahli K3 Umum mampu melakukan wawancara secara
langsung dengan penanggung jawab K3 di perusahaan untuk
mengklarifikasi dan memperdalam temuan-temuan yang telah
diidentifikasi berdasarkan pengamatan video.

6
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

c. Setiap Calon Ahli K3 Umum mampu menganalisa masalah terkait


temuan-temuan yang didapat dari pengamatan dan wawancara agar
dapat memberikan saran/rekomendasi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku

d. Sebagai salah satu syarat kelulusan pelatihan calon Ahli K3 Umum dari
Kementerian Tenaga Kerja.
e. Sebagai sarana proses pengembangan dan pembaharuan sistem yang
lebih baik untuk perusahaan terkait berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini adalah:


a. Bidang Pengawasan Norma K3 Kesehatan Kerja

b. Bidang Pengawasan Norma Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya.

1.4. Dasar Hukum

1.4.1. Dasar Hukum Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan Kerja

1. UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Permenaker No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Lingkungan Kerja
4. UU No. 3 tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi
Organisasi Perburuhan Internasional No.120 Mengenai
Hygiene Dalam Perniagaan dan Kantor-Kantor
5. Permenakertrans No.15 Tahun 2008 tentang Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan
6. Permenakertrans No. 08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri
7. PMP No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan
Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja

7
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

8. Peraturan Pemerintah No. 88 Tahun 2019 tentang


PenyelenggaraanKesehatan Kerja
9. Permenaker No. 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
10. Permenakertrans No. 03/Men/1982 tentang Pelayanan
KesehatanTenaga Kerja
11. Permenakertrans No. 01 Tahun 1976 tentang Kewajiban
Pelatihan Hyperkes Bagi Dokter Perusahaan
12. Menaker No. SE/01/MEN/1979 Tentang Pengadaan Kantin
danRuang Makan
13. Permenkes Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 Tentang
Higiene Sanitasi Jasaboga
14. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor : Kep.68/Men/Iv/2004 Tentang Pencegahan Dan
Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja

1.4.2. Dasar Hukum Bahan Kimia Berbahaya

1. Peraturan Pemerintah RI No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan B3


2. Peraturan Pemerintah RI No. 22 Tahun 2021 tentangPenyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Kepmenaker No. 187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya
4. Permenperind No. 23 tahun 2014 tentang Sistem HarmonisasiGlobal
Klasifikasi dan Label Pada Bahan Kimia
5. Kep Dirjen No. 84 tahun 2012 tentang Tata Cara Penyusunan
Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar dan Menengah
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 03 tahun 2008 tentang Tata
Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. 6 tahun
2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan LimbahBahan
Berbahaya dan Beracun

8
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

8. Permen Lingkungan Hidup No. P.12 Tahun 2020 tentang


Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
9. Permen Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2013 tentang
Pengelolaan Limbah B3.

9
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB II
KONDISI ATAU FAKTA PERUSAHAAN

2.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Pundarika Atma Semesta adalah Perusahaan bergerak di bidang


industri karoseri produsen mobil pemadam kebakaran dengan memiliki
merk sendiri yakni AYAXX dengan visi untuk menjadi perusahaan industri
Perakitan Fire Truck Nomor Satu di Indonesia, serta selalu memenuhi
kepuasan pelanggan dengan kualitas terbaik didukung oleh karyawan
yang cakap, jujur dan termotivasi serta peduli terhadap lingkungan,
Kesehatan dan keselamatan kerja. Mobil damkar (pemadam kebakaran)
AYAXX di produksi untuk memenuhi kebutuhan unit mobil pemadam
kebakaran di Pemerintah dan juga di perusahaan swasta di Indonesia dan
dunia. Kantor PT. Pundarika Atma Semesta berlokasi di Jalan Letjen
Suprapto No 22A-B, Cempaka Putih Barat, Kecamatan Cempaka Putih,
Kota Jakarta Pusat, 10520 dan pabrik yangberlokasi di Jalan Pancasila IV
Persil S1/81 Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat dengan luas area pabrik
30.000 m² (3 hektare), dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 180 orang di
workshop. Dan PT. Pundarika Atma Semesta memiliki standar mutu yang
sudah tersertifikasi yaitu ISO 9001:2015, ISO 45001:2018, Compliance
IATF 16949:2016, ISO 14001:2015, Membership NFPA 1910.

PT. Pundarika Atma Semesta memproduksi beberapa jenis mobil


pemadam kebakaran seperti Fire Truck, Fire Ladder, Airport Crash
Tender, Fire Jeep, Water Supply Truck, Rescue Truck, Water Cannon,
Mobile Barrier Automatic Motorized, Ambulance.

Selain memproduksi mobil pemadam kebakaran AYAXX, PT.


PundarikaAtma Semesta juga menyediakan jasa reparasi mobil pemadam
kebakaran. Selain itu PT. Pundarika Atma Semesta juga menjual
perlengkapan dan peralatan pemadam kebakaran dan rescue tools. PT.
Pundarika Atma Semesta merupakan agen tunggal di Indonesia dengan
merk ternama di dunia Internasional yaitu DARLEY dan TNT Rescue Tools.

10
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Gambar 2.1 Pabrik PT. Pundarika Atma Semesta

2.2. Temuan Hasil Observasi


Hasil dari pengamatan lapangan secara virtual dari perusahaan PT.
Pundarika Atma Semesta dibagi menjadi temuan positif dan temuan
negatif dengan rincian temuan sebagai berikut :

2.2.1 Temuan Positif

1. Tenaga kerja yang mengelolah limbah bahan kimia berbahaya


dilengkapi dengan APD khusus.
2. Pembuangan bahan kimia berbahaya diukur jika sudah sesuai
ambang batas baru dibuang dalam bentuk limbah.
3. Terdapat MSDS untuk masing - masing bahan kimia berbahaya
(MSDS tersedia dan ditempel di dekat lemari bahan kimia).
4. Pengaman gudang bahan kimia sudah memadai (gudang kimia
jauh dari area produksi, jauh dari workshop yang terdapat kegiatan
hot work, gudang kimia dilengkapi ventilasi, dan spill control, dan
smoke detector dan fire detector).

11
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

5. Pemasukan dan pengeluaran bahan kimia berbahaya dari gudang


penyimpanan sudah tercatat dengan baik (inventarisasi dilakukan
harian dan bulanan dan dimonitoring oleh PIC).
6. Sudah terdapat fasilitas loker dan ruang ganti pakaian untuk
pekerja di area produksi.
7. Tersedia fasilitas hygiene yaitu toilet sebanyak 11 toilet terdiri dari
5 toilet di dalam ruangan dan 5 toilet urinal dan 1 toilet khusus tamu.
8. Pengelolaan limbah B3 dilakukan secara berkala paling lama 3
bulan masa simpan dan bekerja sama dengan perusahaan jasa
pengolah limbah B3 yang sudah memiliki izin LHK.
9. Dilakukan Pelayanan Kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan
terhadap karyawan secara berkala.
10. Terdapat Kerjasama dengan Rumah Sakit terdekat.
11. Terdapat petugas P3K yang berlisensi dari Kementrian
Tenaga Kerja dan fasilitas (Tandu, tabung oksigen kotak P3K)
P3K yang lengkap meliputi ruang khusus P3K untuk
penanganan sementara kecelakaan kerja dan
4 kotak P3K tipe A untuk 180 pekerja.
12. Tersedia fasilitas Kantin dan sudah memiliki 2 juru masak
bersertifikasi.

2.2.2 Temuan Negatif

1. Belum memiliki pencahayaan yang cukup pada workshop walaupun


sudah memiliki pencahayaan alami dan buatan.
2. Belum memiliki sistem ventilasi udara sesuai dengan pengendalian
iklim kerja yang memiliki sumber bahaya panas.
3. Belum memiliki personil ahli K3 Muda Lingkungan Kerja.
4. Tenaga kerja cat yang bertugas yang belum menggunakan APD
lengkap (tidak memakai glove dan juga safety goggles atau
faceshield).

12
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

5. Tenaga kerja las tidak menggunakan APD lengkap (tidak


menggunakan apron las).
6. Loker berjauhan dengan ruang ganti pakaian sehingga pekerja
menggantung pakaian dilokasi ruang ganti.
7. Warna lambang pada kotak P3K berwarna merah dan belum
sesuai denganperaturan perundangan yang berlaku, tidak ada daftar
isi kotak P3K, tidak ada daftar pemakaian isi kotak P3K, tidak ada
personel penanggung jawab kotak P3K.
8. Toilet yang tidak terpisah untuk laki-laki dan perempuan.

13
LAPORAN PRAKTEK KERJA

BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1. Analisa Temuan Positif

No Temuan Saran Peraturan Perundangan

1. Tenaga kerja yang mengelolah Memastikan tenaga kerja yang Permenaker no. 08 Tahun 2010 tentang APD pasal 6
limbah bahan kimia berbahaya mengelolah limbah bahan kimia ayat 1 Pekerja/buruh dan orang lain yang memasuki
dilengkapi dengan APD khusus berbahaya dilengkapi dengan tempat kerja wajib memakai atau menggunakan APD
(Sarung Tangan, Respirator, APD khusus secara konsisten. sesuai dengan potensi bahaya dan risiko.
Safety shoes)

2. Pembuangan bahan kimia Memastikan sudah melakukan Peraturan Pemerintah no 74 tahun 2001 tentang
berbahaya diukur jika sudah pengolahan Limbah B3 sebelum Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan Beracun pasal 2.
sesuai ambang batas baru dilakukan pembuangan agar
dibuang dalam bentuk limbah. tidak mengancam keberadaan
lingkungan disekitarnya.

14
LAPORAN PRAKTEK KERJA

3. Terdapat MSDS untuk masing - Memastikan seluruh MSDS telah 1. Peraturan Pemerintah no 74 th 2001 tentang
masing bahan kimia berbahaya berbahasa Indonesia dan Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan Beracun Pasal 12

(MSDS tersedia dan ditempel di disosialisasikan ke pekerja dan dan Pasal 15

dekat lemari bahan kimia) pengawas setempat 2. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR :
KEP.187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA
Pasal 3 dan Pasal 6

4. Pengaman gudang bahan kimia 1. Memastikan perlengkapan Peraturan Pemerintah no 74 th 2001 tentang

sudah memadai (gudang kimia lain seperti secondary Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan Beracun Pasal 18,

jauh dari area produksi, jauh containment atau gutter Pasal 19, Pasal 24

dari workshop yang terdapat terpelihara dengan baik


kegiatan hot work, gudang kimia dengan volume yang sesuai,
dilengkapi ventilasi, dan spill spill control kit, eyewasher /
control, dan smoke detector dan body washer, dan kotak P3K
fire detector) terpelihara dengan baik
melalui pengisian checklist
yang konsisten, agar selalu
siap sedia saat keadaan
darurat.

2. Pelatihan chemical handling

15
LAPORAN PRAKTEK KERJA

dan chemical spill perlu


disosialisasikan ke seluruh
PIC bahan kimia dan seluruh
karyawan minimal 1 tahun 1
kali

5. 1. Memastikan Chemical
Pemasukan dan pengeluaran Inventory List diupdate
bahan kimia berbahaya dari berdasarkan volume, sifat 1. Peraturan Pemerintah no 74 th 2001 tentang
gudang penyimpanan sudah dan jenis substansi Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan Beracun
tercatat dengan baik 2. Memastikan FIFO atau Pasal 20 dan Pasal 31
(inventarisasi dilakukan harian FEFO diterapkan dalam 2. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR
dan bulanan dan dimonitoring gudang bahan kimia dan : KEP.187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN
oleh PIC) konsisten dalam pengisian BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA
logbook bahan kimia BAB III Pasal 7
Permenaker No 5 Tahun 2018, Pasal 33 Mengenai
6. Sudah terdapat fasilitas loker Menjalankan 5R di ruang ganti
dan ruang ganti pakaian untuk Fasilitas Kebersihan, Ayat (2) : Fasilitas Kebersihan
agar kebersihan dan kerapihan
Sebagaimana dimaksud di ayat (1) paling sedikit
pekerja di area produksi. ruang ganti terjaga serta
meliputi :
memastikan tenaga mematuhi
a. Toilet dan kelengkapanya
peraturan sanitasi.
b. Loker dan ruang ganti

16
LAPORAN PRAKTEK KERJA

c. Tempat sampah
d. Peralatan Kebersihan

7. Permenaker No 5 Tahun 2018, Pasal 33 Mengenai


Fasilitas Kebersihan, Ayat (2) : Fasilitas Kebersihan
Tersedia fasilitas hygiene yaitu Sebagaimana dimaksud di ayat (1) paling sedikit
toilet sebanyak 11 toilet terdiri Memastikan fasilitas higiene meliputi:
dari 5 toilet di dalam ruangan dirawat dan dijaga a. Toilet dan kelengkapannya
dan 5 toilet urinal dan 1 toilet kebersihannya secara berkala
b. Loker dan ruang ganti
khusus tamu
c. Tempat sampah
d. Peralatan Kebersihan
8. Pengelolaan limbah B3 Memastikan masa simpan PermenLH No P.12 Tahun 2020, tentang Penyimpanan
dilakukan secara berkala paling limbah B3 dan jumlah limbah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pasal 29
lama 180 hari masa simpan dan B3 yang dihasilkan dalam
bekerja sama dengan kurun waktu tertentu sudah
perusahaan jasa pengolah sesuai dengan regulasi yang
berlaku.
9. Dilakukan Pelayanan
Kesehatan berupa Memastikan seluruh a. Permenaker No 02/1980 Tentang Pemeriksaan
pemeriksaan kesehatan karyawan telah mengikutI kesehatan tenaga Kerja Dalam penyelenggaraan
terhadap karyawan secara MCU secara berkala keselamatan kerja.

17
LAPORAN PRAKTEK KERJA

berkala Pasal 3 Ayat (2) : Semua perusahaan sebagaimana


dimaksud pasal 2 ayat 2tersebut diatas harus melakukan
pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga
kerjasekurang kurangnya 1 tahun sekali kecuali
ditentukan lai oleh Direktur jenderal pembinaan
Hubungan Perburuhan dan Perlindungan tenaga kerja
10 1. Dibuatkan kerjasama
dengan RS terdekat dan a. Permennakertrans No. Per .03/Men/1982 Pasal 2
memiliki dokter yg b. Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982, Pasal 4
bersertifikat. b. 1. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dapat:
2. Dibuatkan kerja sama a. Diselenggarakan sendiri oleh pengurus
tertulis antara kedua belah b. Diselenggarakan oleh pengurus dengan
pihak, dan agar PT PAS mengadakan ikatan dengan dokter atau
menginformasikan kepada pelayanan kesehatan lain
klinik mengenai potensi c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara
Terdapat Kerjasama dengan bahaya yang terdapat di bersama-sama menyelenggarakan suatu
Rumah Sakit terdekat perusahaan. pelayanan kesehatan kerja.
11. Terdapat petugas P3K Memastikan lisensi dari 1. Permenakertrans No. 15/Men/VIII/2008 tentang P3K
yang berlisensi dari Kemnaker tetap aktif. di Tempat Kerja
Kementrian Tenaga Kerja dan Menyediakan kotak P3K Pasal 8 Ayat (1)

18
LAPORAN PRAKTEK KERJA

fasilitas (Tandu, tabung yang mudah dibawa. Fasilitas P3K sebagaimana dimaksud dalam Pasal
oksigen kotak P3K) P3K yang 2 ayat (1) meliputi:
lengkap meliputi ruang a. ruang P3K;
khusus P3K untuk b. kotak P3K dan isi;
penanganan sementara c. alat evakuasi dan alat transportasi; dan
kecelakaan kerja dan d. fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri
4 kotak P3K tipe A untuk 180 dan/atau peralatan khusus di tempat kerja yang
pekerja. memiliki potensi bahaya yang bersifat khusus.
Pasal 9 - Pasal 10 : Penyediaan kotak P3K dan
lokasi kotak P3K.
12. Tersedia fasilitas Kantin dan - Tersedia tempat cuci tangan 1. SE NO. 1 Tahun 1979 Tentang Pengadaan Kantin.
sudah memiliki 2 juru masak dan peralatan yang terpisah 2. PERATURAN MENTERI KESEHATAN
bersertifikasi dan mudah dibersihkan. REPUBLIK INDONESIA NOMOR
- Menyediakan pembuangan 1096/MENKES/PER/VI/2011,Pasal 5 ayat 1 yang
udara kotor/asap hasil dari menyebutkan; Pengelolaan makanan oleh
kegiatan memasak. jasaboga harus memenuhi higiene sanitasi dan
- Dilakukan inspeksi hygiene dilakukan sesuai cara pengolahan makanan yang
sanitasi secara berkala baik.
Pasal 6 ayat 1 yang meyebutkan; Setiap tenaga
penjamah makanan yang bekerja pada jasaboga

19
LAPORAN PRAKTEK KERJA

harus memiliki sertifikat kursus higiene sanitasi


makanan, berbadan sehat dan tidak menderita
penyakit menular

3.2. Analisa Temuan Negatif

No Temuan Potensi Bahaya Rekomendasi Peraturan Perundangan


1
1. Perlu melakukan
1. Dapat menyebabkan
pengukuran dengan
kecelakaan kerja di
menggunakan alat yang
karenakan oleh minimum
Belum ada data telah terkalibrasi dan
standar intensitas
pengukuran dilakukan pengukuran Permenaker No. 05 Tahun
pencahayaan terlalu rendah
pencahayaan di area oleh tenaga ahli yang 2018 Tentang Keselamatan
atau terlalu tinggi
workshop walaupun memiliki sertifikat ahli K3 dan Kesehatan Kerja pasal
2. Dapat menyebabkan lingkungan kerja. 18 Lingkungan Kerja, Pasal
sudah memiliki
insiden kerja, atau 16 dan Pasal 17 ayat (2)
pencahayaan alami dan 2. Setelah memperoleh
kesalahan yang disebabkan
buatan hasilnya, perlu dilakukan
oleh perbedaa persepsi
perbaikan bila hasil
pencahayaan pada saat
pengukuran dibawah
pengecatan
NAB (penambahan

20
LAPORAN PRAKTEK KERJA

lampu, penambahan
jendela)
2
1. Perlu melakukan
pengukuran KUDR dengan
menggunakan alat yang
telah terkalibrasi dan
dilakukan pengukuran oleh
Belum ada data tenaga ahli yang memiliki
pengukuran KUDR dan Dapat menyebabkan sertifikat ahli K3 lingkungan
Permenaker No. 05 Tahun
belum memiliki sistem kelelahan pada pekerja karena kerja.
2018 Tentang Keselamatan
ventilasi udara sesuai kondisi area yang panas 2. Setelah memperoleh dan Kesehatan Kerja
dengan pengendalian sehingga dapat menurunkan hasilnya, perlu dilakukan Pasal 9, Pasal 39 dan Pasal
iklim kerja yang produktifitas dan konsentrasi pengendalian bila hasil 45
memiliki sumber pekerja pengukuran diatas NAB
bahaya panas (Penyediaan ventilasi,
pembuatan Exhause
system, kipas angin,
ducting, pemasangan
cyclone ventilator atau plant
produksi)

21
LAPORAN PRAKTEK KERJA

3 Permenaker No 5 Tahun
- Tidak dapat menganalisa
2018 Keselamatan Dan
dan mengukur standar k3
Kesehatan Kerja Lingkungan
lingkungan kerja secara
Kerja, Pasal 45 ayat (1)
rutin
Belum memiliki personil Pengukuran dan
- Tidak maksimalnya proses 1. Merekrut Ahli K3
ahli K3 Muda pengendalian lingkungan
identifikasi potensi bahaya Lingkungan Kerja.
Lingkungan Kerja kerja sebagaimana
di lingkungan kerja yang 2. Memberikan pelatihan dimaksud dalam pasal 5 ayat
dapat mengakibatkan kepada pekerja yang (2) harus dilakukan oleh
kecelakaan kerja maupun berkompeten untuk menjadi personil K3 bidang
PAK. ahli K3 Lingkungan Kerja Lingkungan Kerja
4
Dapat menyebabkan Tenaga kerja pengecatan
permasalahn kesehatan pada harus menggunakan minimal 1. UU No.1 Tahun 1970,
Tenaga kerja cat yang
pernafasan, iritasi mata, sarung tangan tipe solvent Pasal 14 (C)
bertugas yang belum
bahkan keracunan apabila resistant glove sesuai standar, 2. Permenakertrans
menggunakan APD
residu cat tersisa di kulit yang dapat mencegah No.8/MEN/2010, Pasal 1
lengkap (tidak memakai
tangan dan jari serta penyerapan solvent (larutan) (1)
glove dan juga safety
kuku,kemudia masuk ke organik kedalam kulit. 3. Permenakertrans
googles dan faceshield)
selaput lendir
Tenaga kerja pengecatan No.8/MEN/2010, Pasal 7
mata/hitung/mulut. harus menggunakan safety

22
LAPORAN PRAKTEK KERJA

goggles yang dapat melindungi


mata dari percikan thinner dan
cat, dan juga melindungi mata
dari putty atau partikel metal
ataupun lainnya jika terjadi
pengamplasan.

Masker atau Respirator yang


digunakan juga harus
merupakan grade standar
pengecatan yang terdiri dari 2
jenis, yaitu air line dan tipe filter
(disesuaikan dengan jenis cat
dan pekerjaan nya)
5
Memakai Jaket Las khusus
1. UU No.1 Tahun 1970, Pasal
Dapat menyebabkan gangguan
Tenaga kerja las tidak yang dapat melindungi badan
14 (C)
menggunakan APD pernafasan, dan berbagai dan tangan, atau minimal apron
2. Permenakertrans
macam masalah kesehatan
lengkap (tidak las berbahan kulit yang dapat
No.8/MEN/2010, Pasal 1 (1)
serius.
menggunakan apron melindungi badan bagian
3. Permenakertrans
las) depan dari suhu panas dan
No.8/MEN/2010, Pasal 7
percikan las.

23
LAPORAN PRAKTEK KERJA

Memakai Masker atau


Respirator di dalam Welding
Cap Screen yang dapat
melindungi Tenaga Kerja Las
dari bahaya asap las dari
peleburan metal atau bahan
lainnya.
6 Permenaker No 5 Tahun 2018
1. Menyediakan loker Keselamatan Dan Kesehatan
1. Dapat menyebabkan
dengan ukuran yang Kerja Lingkungan Kerja Ayat
Loker berjauhan terjadinya penularan
cukup untuk menyimpan Pasal 33 ayat (2) Fasilitas
dengan ruang ganti penyakit melalui pakaian
benda pribadi didekat Kebersihan Sebagaimana
pakaian sehingga yang tercampur seluruh
ruang ganti dimaksud di ayat(1)paling
pekerja menggantung pekerja di ruang ganti
sedikit meliputi:
2. Membudayakan
pakaian dilokasi ruang 2. Dapat menyebabkan a. Toilet dan kelengkapanya
aturan 5R
ganti. kehilangan benda pribadi b. Loker dan ruang ganti
(Ringkas,Rapi,
pekerja. c. Tempat sampah
Resik, Rawat, Rajin).
d. Peralatan Kebersihan

24
LAPORAN PRAKTEK KERJA

7 1. Undang Undang No 1
- Warna lambang - Warna merah tidak akan - Mengganti lambang kotak
kotak P3K berwarna terlihat jika terjadi bencana P3K menjadi warna hijau Tahun 1970 tentang

merah dan belum keselamatan Kerja


kebakaran
- Mencantumkan daftar isi
sesuai dengan 2. KEPUTUSAN MENTERI
- Kesesuaian isi kotak P3K kotak P3K
peraturan TENAGA KERJA NOMOR
tidak update
- Mencantumkan Daftar : PER 03/MEN/1982
perundangan yang
- Terjadi kesalahan Pemakaian Kotak P3K TENTANG P3K DITEMPAT
berlaku.
penggunaan jika isi kotak KERJA
- Mencantumkan Personel
- Daftar isi kotak P3K
P3K yang sudah tidak layak 3. KEPUTUSAN MENTERI
penanggung jawab kotak
tidak ada
pakai TENAGA KERJA NOMOR
P3K
- Daftar Pemakaian : PER 15/MEN/VIIII/2008
- Tidak Memudahkan
isi kotak P3K tidak 4. KEPDIRJEN
menghubungi personel
ada BINWASNAKER NOMOR:
P3K
- Personel KEP. 53/DJPPK/VIII/2009
penanggung jawab
dari kotak P3K tidak
ada

25
LAPORAN PRAKTEK KERJA

8 Permenaker No 5 Tahun 2018,


Pasal 33 Mengenai Fasilitas
Kebersihan, Ayat (2) :
Memastikan fasilitas higiene
1. Menghindari potensi Fasilitas Kebersihan
Toilet yang tidak berupa toilet diberi penanda
pemandangan yang tidak Sebagaimana dimaksud di
terpisah untuk laki-laki pemisahan gender, dirawat dan
lazim atau tidak layak ayat (1) paling sedikit meliputi:
dan perempuan dijaga kebersihannya secara
a. Toilet dan kelengkapanya
2. Privasi kurang terjaga
berkala.
b. Loker dan ruang ganti
c. Tempat sampah
d. Peralatan Kebersihan

26
LAPORAN PRAKTEK KERJA

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan video terkait SOP dan wawancara dengan


penanggung jawab K3 di PT. Pundarika Atma Semesta mengenai
pengawasan norma K3 Kesehatan Kerja, K3 Lingkungan Kerja dan Bahan
Berbahaya Beracun serta Kesehatan Kerja, maka dapat diambil kesimpulan :

1. Norma K3 Kesehatan Kerja telah diterapkan oleh seluruh karyawan PT.


Pundarika Atma Semesta dengan tersedianya tempat loker untuk masing-
masing karyawan, kotak P3K dan MCU berkala dan khusus untuk
karyawan.

2. Pengendalian K3 lingkungan kerja telah diterapkan oleh seluruh karyawan


PT. Pundarika Atma Semesta dengan adanya fasilitas higiene tersedia
tetapi belum memenuhi ketentuan regulasi, seperti tidak ada penanda
terpisahnya antara toilet laki-laki dan perempuan.

3. Pengendalian K3 Bahan Berbahaya telah diterapkan oleh seluruh


karyawan PT. Pundarika Atma Semesta dengan terdapat kelengkapan
MSDS B3 dan terdapat tempat penyimpanan sementara limbah B3.

4.2. Saran

Sesuai dengan hasil pengamatan dan tanya jawab secara virtual


dengan Penanggung Jawab K3 di PT Pundarika Atma Semesta, dapat kami
sampaikan saran sebagai berikut:

1. Melakukan pengukuran pencahayaan dan pengukuran KUDR dengan


menggunakan alat yang telah terkalibrasi dan dilakukan oleh tenaga ahli yang
memiliki sertifikat ahli K3 lingkungan kerja.

2. Melakukan pengukuran KUDR dengan menggunakan alat yang telah


terkalibrasi dan dilakukan pengukuran oleh tenaga ahli yang memiliki sertifikat
ahli K3 lingkungan kerja.
27
LAPORAN PRAKTEK KERJA

3. Merekrut Ahli K3 Lingkungan Kerja, memberikan pelatihan kepada pekerja


yang berkompeten untuk menjadi ahli K3 Lingkungan Kerja dan atau
menggunakan jasa K3 dari pihak luar.

4. Seluruh tenaga kerja disarankan untuk menggunakan APD sesuai dengan


pekerjaannya.

5. Penyediaan loker di area ruang ganti dengan kapasitas yang cukup untuk
menempatkan barang pribadi pekerja.

6. Menyediakan perlengkapan kotak P3K yang dilengkapi dengan daftar isi kotak
P3K dan ceklis pemakaian isi P3K dan di update pemakaiannya secara berkala;
logo kotak P3K disarankan untuk di ganti menjadi berwarna hijau sesuai
regulasi.

7. Memastikan fasilitas higiene berupa toilet diberi penanda pemisahan gender,


dirawat dan dijaga kebersihannya secara berkala.

4.3. Referensi

1. Profil Perusahaan PT. Pundarika Atma Semesta.


2. Himpunan Peraturan Perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
3. Modul Ahli Keselamatan dan Kesehatan Pekerja Umum.
4. Video Profil Perusahaan dan Profil Penerapan K3 PT Pundarika Atma
Semesta.
5. Wawancara Dengan Ahli K3 Umum PT. Pundarika Atma Semesta, Bapak
Rangga Saputro.

28
LAPORAN PRAKTEK KERJA

LAMPIRAN

No Bukti Dokumentasi Keterangan

1 Formay Penyimpanan
Limbah B3 yang merupakan
Neraca limbah B3 yang
terdapat di PT PAS.

29
LAPORAN PRAKTEK KERJA

2 Tempat Penyimpanan
Sementara (TPS) Limbah B3
di PT PAS

30
LAPORAN PRAKTEK KERJA

No Bukti Dokumentasi Keterangan

3 Penerangan alami pada area


produksi PT. PAS yang perlu
dilakukan pengukuran
pencahayaan dengan alat
yang terkalibrasi

4 Ruang workshop belum


dilengkapi dengan ventilasi
cukup karena pada
pekerjaan ini akan
menimbulkan asap dan suhu
udara bertambah panas
sehingga dperlukan
pengukuran KUDR.

31
LAPORAN PRAKTEK KERJA

No Bukti Dokumentasi Keterangan

5. Sertifikat petugas P3K dari


Kemnaker

32
LAPORAN PRAKTEK KERJA

6. Terdapat kelengkapan MSDS


untuk B3

33
LAPORAN PRAKTEK KERJA

No Bukti Dokumentasi Keterangan

7. Terdapat fasilitas ruang


khusus dan kotak P3K
dengan warna merah pada
lambangnya.

34
LAPORAN PRAKTEK KERJA

8. Wadah bahan kimia solar


dengan label yang sudah
pudar dan belum memenuhi
kriteria informasi yang
dibutuhkan

9 Tempat pembuangan
limbah berbahaya sudah
diberi label sesuai
peraturan dan standar.

35
LAPORAN PRAKTEK KERJA

10 Jumlah Limbah B3 yang


masih dibawah NAK dari
Permenaker no.187 tahun
1999, sehingga belum
diperlukan ahli K3 Kimia.

36
LAPORAN PRAKTEK KERJA

No Bukti Dokumentasi Keterangan

11 Ruang ganti pakaian bagi


pekerja

12 Fasilitas hygiene berupa toilet


untuk pekerja

37
LAPORAN PRAKTEK KERJA

13 Pekerja belum menggunakan


APD sesuai dengan resiko
pekerjaannya.

38

You might also like