You are on page 1of 21

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PT. LRT JAKARTA

Gedung MCC - Depo Pegangsaan Dua Jalan Kelapa Nias No. 80, RW. 25 


Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara 14250

PENGAWASAN NORMA K3 KONSTRUKSI BANGUNAN, LISTRIK &


PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PEMBINAAN DAN SERTIFIKASI CALON AHLI K3 UMUM

KELOMPOK 3

KETUA : MUHAMAD YUNUS


SEKRETARIS : ITA RUSYDA
ANGGOTA : 1. MEYLISA TJIANG
2. JOEL MARUDUT S.
3. MAYANG ARUM SOFYAN

PENYELENGGARA

PT PHITAGORAS GLOBAL DUTA


15 – 29 AGUSTUS 2022
ORGANISASI KELOMPOK 3

KETUA

MUHAMAD YUNUS

SEKRETARIS

ITA RUSYDA

ANGGOTA

MEYLISA TJIANG JOEL MARUDUT S. MAYANG ARUM SOFYAN


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
telah berhasil menyelesaikan penulisan laporan praktek kerja lapangan (PKL) mengenai
Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan, Listrik & Penanggulangan Kebakaran di PT.
LRT Jakarta dapat diselesaikan dengan baik.
Semoga laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini bisa menjadi sumber informasi
yang bermanfaat dan dapat menjadi bahan perbaikan dalam sistem manajemen K3
menjadi lebih baik lagi di PT. LRT Jakarta.

25 Agustus 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI
COVER

DAFTAR KELOMPOK 3

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………

1.2 Maksud dan Tujuan

1.3 Ruang Lingkup

1.4 Dasar Peraturan Perundangan K3

BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. LRT Jakarta

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

2.3 Struktur Organisasi Tanggap Darurat & P2K3

2.4 Tim Penanggulangan Tanggap Darurat

2.4 Kondisi Lapangan

BAB III

ANALISA HASIL TEMUAN OBSERVASI

3.1 Bidang K3 Konstruksi Bangunan

3.1.1 Temuan di Lapangan

3.2 Bidang K3 Listrik

3.2.1 Temuan di Lapangan

3.3 Bidang K3 Penanggulangan Kebakaran

3.3.1 Temuan di Lapangan

BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Bidang K3 Konstruksi Bangunan
4.1.2 Bidang K3 Listrik
4.1.3 Bidang K3 Tenaga Produksi dan Mekanik

4.2 Saran

4.2.1 Bidang K3 Konstruksi Bangunan

4.2.2 Bidang K3 Listrik

4.2.1 Bidang K3 Tenaga Produksi dan Mekanik

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUA

1.1 Latar Belakang

Kegiatan Konstruksi dalam berbagai industri dewasa ini semakin meningkat dalam
upaya untuk meningkatkan berbagai macam hasil industri yang ada. Hal ini juga
berdampak akan meningkatnya risiko terjadinya kebakaran, kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja karena tidak dipenuhinya ketentuan peraturan perundangan dan syarat-syarat
di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berlaku.
Maka oleh karena itu diperlukan sistem pengawasan secara lebih detail lagi
terhadap lingkungan kerja, peralatan kerja serta pekerja sesuai dengan persyaratan dari
sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja ( SMK3 ) yang berlaku.
Pembinaan Ahli K3 Umum merupakan salah satu program yang bertujuan untuk
membina dan meningkatkan kemampuan pekerja guna melakukan pengawasan terhadap
kondisi lingkungan kerja, peralatan kerja dan peralatan kerja di tempat bekerja agar sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan dan syarat-syarat K3.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penulisan laporan hasil praktek kerja lapangan (PKL) dalam
pengawasan terhadap bidang kosntruksi, listrik dan penanggulangan kebakaran ini adalah :
1. Pengamatan terhadap pelaksanaan dan penerapan persyaratan dan pembinaan
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang meliputi:
a. Kondisi lingkungan kerja
b. Kondisi mesin-mesin atau peralatan kerja
c. Alat kerja, instalasi dan peralatan lainnya
d. Pengendalian bahaya Listrik
e. Penanganan bahan kimia berbahaya
f. Penanggulangan bahaya kebakaran
2. Menyampaikan hasil observasi penerapan persyaratan dan pembinaan keselamatan
dan Kesehatan kerja di PT. LRT Jakarta yang meliputi keadaan dan fasilitas tenaga
kerja, kejadian mesin-mesin, alat kerja, instalasi serta peralatan lainnya dalam suatu
laporan hasil praktek kerja lapangan (PKL).
1.3 Ruang Lingkup
Lingkup praktek kerja lapangan (PKL) ini adalah :

1. Pengawasan Norma K3 Bidang K3 Konstruksi


2. Pengawasan Norma K3 Bidang K3 Listrik
3. Pengawasan Norma K3 Bidang K3 Penanggulangan Kebakaran

1.4 Dasar Hukum Peraturan Undang-undangan K3


Dasar hukum peraturan Undang-undang K3 yang terkait dengan K3 Konstruksi, Listrik
dan Penanggulangan Kebakaran adalah sebagai berikut:
1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Permenaker Nomor 05 Tahun 1996 lampiran II Kriteria 6 tentang Sistem. Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Permenakertrans No. 1 Tahun 1980 tentang K3 pada Konstruksi Bangunan
4. Keputusan Bersama Menaker‐MenPU   No. 174/MEN/1986   & 104/KPTS/1986
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kegiatan Konstruksi.
5. Permenaker No 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Listrik di Tempat Kerja
6. Kepmen Kemen Tenaga Kerja No. 186 Tahun 1999 Unit Penanggulangan Kebakaran
di Tempat Kerja
7. Kepmen Kemen PU No. 10 Tahun 2000 Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap
Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. LRT Jakarta

PT Light Rail Transport (LRT) Jakarta (disingkat LRT Jakarta) adalah sistem lintas rel
terpadu yang beroperasi di DKI Jakarta. Saat ini, LRT Jakarta memiliki jalur sepanjang
5,8 km (3,6 mi) yang melayani enam stasiun. LRT Jakarta dimiliki dan dikembangkan
oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Layanannya sendiri dioperasikan oleh PT LRT
Jakarta yang merupakan anak usaha dari PT Jakarta Propertindo, sebuah badan usaha
milik daerah DKI Jakarta. Pembangunan sistem LRT dimulai pada bulan Juni 2016 dan
beroperasi penuh tanggal 1 Desember 2019. Saat ini, jalur LRT Jakarta yang telah
beroperasi terdiri atas satu lintas pelayanan, yaitu Lin/Koridor 1, dengan panjang 5,8 km
(3,6 mi). Jalur ini menghubungkan Stasiun Pegangsaan Dua di daerah Kelapa Gading
dengan Stasiun Velodrome di Pulo Gadung

2.1.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. LRT Jakarta


2.2 Temuan-temuan
Berdasarkan hasil pengamatan selama Pelaksanaan praktek kerja lapangan
(PKL) LRT Jakarta. Akan tetapi masih ada beberapa temuan kecil yang menurut kami
masih belum sesuai dengan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang
berlaku.

2.2.A Temuan Positif

Konstruksi Bangunan

1. Pekerja telah menggunakan APD sesuai dengan jenis pekerjaan, APD


disediakan oleh Perusahaan

2. Tersedianya pekerja dan tenaga ahli di Bidang konstruksi yang memiliki


kompetensi tersertifikasi

3. Tersedianya peralatan dan material yang memiliki Certification of Inspection


(COI) yang layak digunakan

4. Bangunan telah dilengkapi dengan penangkal petir

K3 Listrik

5. Penerapan Lock Out Tag Out (LOTO) dan Personal In Charge (PIC) pada
setiap equipment yang diisolasi

K3 Kebakaran

6. Program Emergency Drill telah dilakukan secara continue dan berkala (setiap
bulan sekali)

7. Tersedianya APAR di bangunan, Pelaksanaan pelatihan penggunaan APAR


dan inspeksi APAR secara berkala

8. Terpasangnya proteksi kebakaran di setiap area kerja beserta dengan Contact


Emergency

9. Secara umum, desain area kerja sudah baik dan penempatan peralatan kerja
tertata rapi
2.2.B Temuan Negatif

K3 Konstruksi Bangunan

1. Terdapat beberapa tumpukan material yang tidak digunakan (kaleng biskuit) di


dekat Hydrant

2. Belum ditemukannya tempat pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya

3. Terdapat blower yang tidak digunakan karena kebisingan melebihi BML

4. Tidak terpasangnya safety sign mengenai ukuran kebisingan di area kerja


dekat blower

K3 Listrik

5. Personil AK3 Listrik belum sesuai dengan jumlah karyawan

K3 Kebakaran

6. Jumlah Personil Pemadam Kebakaran belum sesuai dengan komposisi jumlah


pegawai yang berada di tempat kerja (cari ref. Dasar Hukum)

7. Belum terlihat bagan personil Rescue di Perusahaan tersebut

8. Belum terlihat jalur evakuasi di area kerja saat terjadi evakuasi keadaaan
darurat
BAB III
ANALISA & PEMECAHAN MASALAH

3.1 ANALISA TEMUAN POSITIF

No Temuan Positif Rekomendasi Perbaikan Peraturan

1. Pastikan tetap diimplementasikan Peraturan Menteri Nomor


Pekerja telah
dengan konsisten dan memperhatikan PER.08/MEN/VII/2010
menggunakan APD
masa berlaku dan kelayakan APD tentang Alat Pelindung Diri
sesuai dengan jenis
Pasal 2 (1) Pengusaha
pekerjaan, APD
wajib
disediakan oleh
menyediakan APD bagi
Perusahaan
pekerja/buruh di tempat
kerja.
(2) APD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
harus sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia
(SNI) atau standar yang
berlaku.
(3) APD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
wajib diberikan oleh
pengusaha secara cuma-
cuma.
2 Memastikan sertifikat masih berlaku Peraturan Pemerintah No.
Tersedianya pekerja
dan melakukan refreshment secara 28 Tahun 2000 Pasal 28
dan tenaga ahli di
berkala kepada pekerja Ayat (1) huruf c:
Bidang konstruksi yang
Lembaga Pengembangan
memiliki kompetensi
Jasa Konstruksi (LPJK)
tersertifikasi
mempunyai Tugas
melakukan registrasi
Tenaga Kerja konstruksi
yang meliputi Klasifikasi,
Kualifikasi dan Sertifikasi
Ketrampilan dan Keahlian
Kerja
3 - Memastikan sertifikat berlaku Peraturan Menteri Energi
Tersedianya peralatan
dan melakukan perpanjangan Dan Sumber Daya Mineral
dan material yang
sertifikat sesuai dengan (ESDM) Republik Indonesia
memiliki Certification
ketentuan Nomor 5 Tahun 2021
of Inspection (COI)
- Menerapkan perawatan dan Tentang Standar Kegiatan
yang layak digunakan
inspeksi alat secara rutin Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko
Sektor Energi Dan Sumber
Daya Mineral

4 Pastikan tetap berfungsi dan cek Permenaker Nomor 2 Tahun


Bangunan telah
berkala 1989 Tentang Pengawasan
dilengkapi dengan
Instalasi Penyalur Petir
penangkal petir
Pasal 2 ayat 1 : Instalasi
penyalur petir harus
direncanakan, dibuat,
dipasang, dan dipelihara
sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Menteri ini
dan atau standard yang
berlaku
5. Menambahkan alat pengaman dan Peraturan Pemerintah No.
Penerapan
personil yang bertanggungjawab terkait 50 Tahun 2012 Klausul
Lock Out Tag
dengan penerapan LOTO pada setiap 6.5.8 :
Out (LOTO)
equipment yang diisolasi Apabila diperlukan
dan Personal
dilakukan penerapan sistem
In Charge
penguncian pengoperasian
(PIC) pada
(lock out system) untuk
setiap
mencegah agar sarana
equipment
produksi tidak dihidupkan
yang diisolasi
sebelum saatnya.
6 Melakukan dokumentasi dan evaluasi Peraturan Menteri
Program Emergency
terhadap emergency drill yang telah Kesehatan Republik
Drill telah dilakukan
dilakukan sehingga kekurangan pada Indonesia Nomor 75 Tahun
secara continue dan
kesiapan emergency dapat diperbaiki 2019 Tentang
berkala (setiap bulan
Penanggulangan Krisis
sekali)
Kesehatan

7 Memastikan APAR tetap di inspeksi Peraturan Menteri Tenaga


Tersedianya APAR di
secara berkala dan dicantumkan pada Kerja Dan Transmigrasi
bangunan,
tagging APAR tsb dan memastikan No : Per.04/Men/1980
Pelaksanaan pelatihan
posisi APAR sesuai dengan ketentuan Tentang Syarat-Syarat
penggunaan APAR
yang berlaku Pemasangan Dan
dan inspeksi APAR
Pemeliharan Alat Pemadam
secara berkala
Api Ringan.
Bab Ii Pemasangan Pasal 4

8 Pengecekan rutin terhadap alat proteksi Sistem proteksi kebakaran


Terpasangnya
kebakaran untuk memastikan alat-alat terdiri dari: sistem proteksi
proteksi kebakaran di
proteksi kebakaran tersebut berfungsi pasif, sistem proteksi aktif,
setiap area kerja
dengan baik dan manajemen kebakaran
beserta dengan
(PP 16/2021 pasal 31 ayat
Contact Emergency
(1)

Permen PU No. 26 Tahun


2008 Tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran Pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan
Bab V tentang Sistem
Proteksi Aktif
9 Agar program 5S / 5R tetap di Peraturan Menteri
Secara umum,
implementasikan secara konsisten agar Ketenagakerjaan Republik
desain area kerja
potensi bahaya dapat dikurangi Indonesia
sudah baik dan
Nomor 5 Tahun 2018
penempatan
Tentang
peralatan kerja
Keselamatan Dan
tertata rapi
Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
3.2 ANALISA TEMUAN NEGATIF

Temuan Potensi Rekomendasi Peraturan


No
Positif Bahaya Perbaikan No

1. - Tersandung SNI No 03-1735-2000,


Terdapat
saat melakukan pemasangan hydrant
beberapa
aktivitas pada posisi yang
tumpukan
- Menghalangi memudahkan mobil
material yang Implementasi 5s / 5r
proses dan petugas
tidak digunakan secara konsisten agar
pemadaman pemadam kebaran
(kaleng biskuit) di potensi-potensi bahaya
kebakaran mengakses dengan
dekat Hydrant dapat dikurangi
menggunakan bebas sepanjang 50
hydrant meter menuju hydrant
tanpa mengalami
hambatan
2. Mengoptimalkan Keputusan Menteri
Terdapat blower Berkurangnya
penggunaan blower Negara Lingkungan
di Gedung Depo sirkulasi udara di
dengan tetap Hidup No. 48 Tahun
Sarana yang area kerja
mempertimbangkan 1996 Tentang : Baku
sudah terpasang sehingga
risiko bising (misalnya Tingkat Kebisingan
namun tidak menimbulkan
dengan melakukan Pasal 6
digunakan karena ketidaknyamanan
pengukuran tingkat Setiap penanggung
kebisingan saat bekerja
kebisingan dan jawab usaha atau
melebihi BML
penggunaan ear plug) kegiatan wajib:
1. mentaati baku
tingkat kebisingan
yang telah
dipersyaratkan;
2. memasang alat
pencegahan
terjadinya kebisingan;
3. - Memasang safety Peraturan Menteri
Tidak Gangguan
sign sebagai Nomor
terpasangnya pendengaran
informasi ukuran PER.08/MEN/VII/2010
safety sign apabila tidak
kebisingan di area tentang Alat Pelindung
tsb Diri &
mengenai menggunakan
- menyediakan ear Peraturan Menteri
ukuran ear plug
plug di area Nomor
kebisingan di
kebisingan PER.08/MEN/VII/2010
area kerja dekat
tentang Alat Pelindung
blower
Diri

4. - Menambah dan Peraturan Menteri


Personil AK3 Overload
Memberikan Ketenagakerjaan No
Listrik belum pekerjaan
pelatihan terhadap 12 Tahun 2015
sesuai dengan sehingga
pekerja lainnya tentang Keselamatan
jumlah pengawasan
untuk K3 Listrik dan Kesehatan Kerja
karyawan terhadap bahaya
(K3) Listrik di Tempat
listrik kurang
Kerja, pengusaha
maksimal dan bila
dan/atau pengurus
personil tersebut
wajib melaksanakan
sakit atau cuti,
K3 di bidang listrik di
maka tidak ada
tempat kerja
pengawasan oleh
Pasal 10 ayat 1
ahli K3
dimana pemeriksaan
dan pengujian
dilakukan oleh:
a. Pengawas
Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik
b. Ahli K3 bidang listrik
pada perusahaan
dan/atau
c. Ahli K3 bidang listrik
pada PJK3
5. - Mengatur dan Kepmenaker No.
Jumlah Pelaksanaan
menambah 186/Men/1999
Personil tanggap darurat
komposisi Tentang Unit
Pemadam kebakaran kurang
personil. Penanggulangan
Kebakaran efektif jika jumlah
- Memberikan Kebakaran di Tempat
belum sesuai petugas terbatas
pelatihan kepada Kerja Pasal 6 ayat (1):
tenaga kerja untuk Petugas peran
dengan
menjadi petugas kebakaran
komposisi
peran kebakaran sebagaimana
jumlah
dimaksud dalam Pasal
pegawai yang
5 huruf a sekurang-
berada di
kurangnya 2 orang
tempat kerja
untuk setiap jumlah
tenaga kerja adalah
25 orang
6. - Membentuk tim PP No. 50 Tahun
Belum terlihat Saat terjadi
emergency rescue 2012 pasal 5 ayat 2
bagan personil kondisi
- Memberikan yang mewajibkan
Rescue di emergency,
pelatihan kepada setiap organisasi yang
Perusahaan pekerja akan
tim emergency memiliki pekerja lebih
tersebut kesulitan
rescue dari 100 orang untuk
menghubungi tim
- Mensosialisasikan memiliki prosedur dan
penanggulangan
bagan dan kontak tim tanggap darurat. 
keadaan darurat
dari tim
emergency PP No. 50 Tahun
2012 pasal 6.7.4
Petugas penanganan
keadaan darurat
ditetapkan dan
diberikan pelatihan
khusus serta
diinformasikan kepada
seluruh orang yang
ada di tempat kerja.
7. - Menetapkan jalur - Peraturan Kepala
Belum terlihat jalur Saat terjadi
evakuasi dan Badan Nasional
evakuasi di area keadaan darurat,
memberi tanda Penanggulangan
kerja saat terjadi mengakibatkan
jalur evakuasi Bencana No 07
evakuasi pekerja terjebak
yang dapat tahun 2015 pasal 7
keadaaan darurat karena tidak
dipahami oleh tentang Rambu
mengetahui arah
pekerja petunjuk bencana
evakuasi
yang salah satunya
adalah jalur
evakuasi

- Permen PU No. 26
Tahun 2008
Tentang
Persyaratan Teknis
Sistem Proteksi
Kebakaran Pada
Bangunan Gedung
dan Lingkungan
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengamatan saat pelaksanaan praktek kerja
lapangan yang telah dilakukan mengenai pengawasan norma K3 Konstruksi,
Bangunan, Listrik & Penanggulangan Kebakaran di PT LRT Jakarta maka dapat
diambil kesimpulan :

4.1.1 Bidang K3 Konstruksi Bangunan


-

4.1.2 Bidang K3 Listrik

4.1.3 Bidang K3 Penanggulangan Kebakaran

-
4.2 Saran

4.2.1 Bidang K3 Konstruksi Bangunan


-

4.2.2 Bidang K3 Listrik

4.2.3 Bidang K3 Penanggulangan Kebakaran


LAMPIRAN

You might also like