Professional Documents
Culture Documents
Kti Bismillah
Kti Bismillah
PROPOSAL
Disusun Oleh :
ASEP MUAMMAR AZIS
NIM : 33187K19048
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL
DISUSUN OLEH :
Telah Memenuhi Persyaratan Dan Disetujui Untuk Mengikuti Seminar Proposal Program Studi
Farmasi Jenjang Diploma III
STIKes Muhammadiyah Kuningan
Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul
“GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SWAMEDIKASI TOGA
PADAPENYAKIT HIPERTENSI DI DESA PAMULIHAN KABUPATEN
KUNINGAN”dapat tersusun atas dorongan pembimbing dan semua pihak.
Adapun penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini di maksudkan untuk
memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi
Dalam penyususunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini cukup mengalami kesulitan
dan hambatan, namun berkat dorongan dan arahan dari pembimbing akhirnya
Muhammadiyah Kuningan,
4. Kedua Orang Tua dan Keluarga yang senantiasa membantu do’a dan
Kuningan,
6. Dan seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah
(KTI) ini.
iii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk menghasilkan kinerja
Penulis berharap penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat bermanfaat
Penulis
ASEP MUAMMAR A
NIM. 33178K19048
iv
5
ABSTRAK
Hipertensi adalah suatu penyakit kardiovaskular dimana terjadi peningkatan tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolic 90 mmHg. Prevalensi
hipertensi di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 26,5%. Terapi hipertensi bisa dilakukan
secara medikamentosa dan non medikamentosa, termasuk terapi menggunakan
Tanaman Obat Keluarga (TOGA). TOGA sendiri mudah dibudidayakan di halaman
rumah dan dapat dilakukan untuk swamedikasi karena memiliki efek samping yang
rendah. Swamedikasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sangat dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan masyarakat mengenai Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang berkhasiat
untuk penyakit hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat
pengetahuan swamedikasi TOGA pada penyakit hipertensi di Desa Pamulihan
Kabupaten Kuningan. Metode penelitian ini adalah deskriptif, dengan sampel sebanyak
83 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. pengumpulan data
dilakukan dengan cara membagikan kuesioner secara langsung kepada responden.
ABSTRACT
Hypertension is a cardiovascular disease where there is an increase in systolic blood
pressure of more than 140 mmHg and diastolic blood pressure of 90 mmHg. The
prevalence of hypertension in Indonesia in 2013 was 26.5%. Hypertension therapy can
be done medically and non-medically, including therapy using Family Medicinal Plants
(TOGA). TOGA itself is easy to cultivate in the home page and can be used for self-
medication because it has low side effects. Self-medication of Family Medicinal Plants
(TOGA) is strongly influenced by the level of public knowledge about Family
Medicinal Plants (TOGA) which are efficacious for hypertension. This study aims to
describe the level of knowledge of TOGA self-medication on hypertension in
Pamulihan Village, Kuningan Regency. This research method is descriptive, with a
sample of 83 respondents taken by purposive sampling technique. Data collection is
done by distributing questionnaires directly to respondents.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir segala jenis tumbuhan dapat tumbuh diwilayah Negara ini. Pengetahuan
masyarakat mengenai tanaman berkhasiat obat sudah lama dimiliki oleh nenek moyang
kita dan hingga saat ini telah banyak yang terbukti secara ilmiah. Penggunaan obat
tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini
disebabkan obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada
kesehatan. Salah satu kebijakan WHO tentang pelayanan kesehatan primer adalah upaya
mencapai kesehatan bagi semua penduduk. Pengobatan sendiri dalam pengertian umum
adalah upaya yang dilakukan untuk mengobati diri sendiri menggunakan obat, obat
tradisional atau cara lain tanpa nasihat tenaga kesehatan (Anderson, 1979).
swamedikasi adalah aman jika digunakan sesuai petunjuk, efektif untuk keluhan ringan,
biaya obat lebih murah, hemat waktu, merasakan kepuasan tersendiri karena berperan
dalam keputusan terapi, menghindari rasa malu jika harus menampakkan bagian tubuh
tertentu di hadapan tenaga kesehatan, dan mengurangi beban pelayanan kesehatan pada
adanya bahaya jika obat tidak digunakan sesuai aturan, hal ini tentunya akan
menyebabkan pemborosan biaya dan waktu untuk mengatasi bahaya yang ditimbulkan
tadi. Selain itu, ada kemungkinan timbulnya reaksi yang tidak diinginkan, seperti efek
samping, resistensi dan sensitivitas. Unsur subjektivitas juga menjadi dominan karena
(Holt, 1986).
8
Hipertensi merupakan penyakit meningkatnya tekanan darah secara menetap ≥
140\90 mmHg. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama
(persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit
jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan
mendapat pengobatan yang memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah
tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu, partisipasi semua
pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan hipertensi, pemerintah, swasta
sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer, termasuk puskesmas. Hal tersebut
merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi yaitu sebesar 25,8% sesuai
dengan data Riset kesehatan dasar (Riskesdas, 2013). Disamping itu, pengontrolan
(Kemenkes, 2017).
tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai pengobatan alternatif yang dipilih, karena
memiliki banyak khasiat serta memiliki efek samping yang ringan. Berdasarkan latar
belakang inilah yang menarik penulis untuk melakukan penelitian bagaimana gambaran
Kabupaten Kuningan.
B. Rumusan Masalah
A. Tujuan Penelitian
Kuningan.
9
B. Manfaat Penelitian
selanjutnya.
hipertensi.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Tanaman TOGA
Tanaman obat keluarga merupakan obat tradisional yang telah dikenal oleh
bangsa Indonesia yang digunakan sebagai tanaman berkhasiat obat sebagai salah
obat keluarga berdasar pada pengalaman dan ketrampilan yang secara turun
yang telah lama dilakukan oleh masyarakat Indonesia secara tradisional (Yulianto
& Kirwanto, 2016). Tanaman Obat Tradisional Oleh masyarakat telah dilaporkan
dapat diperoleh, diramu, ditanam sendiri tanpa tenaga medis, efek samping yang
rendah, efek yang saling mendukung dengan obat tradisional lain, dan lebih sesuai
Pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) yang lebih alami oleh masyarakat
Indonesia, secara turun temurun sebagai warisan budaya bangsa. Tanaman obat
obat secara tradisional semakin disukai karena efek samping yang rendah, efek
yang saling mendukung dengan obat tradisional lain, lebih sesuai untuk berbagai
penyakit metabolik dan degeneratif. Selain itu, obat tradisional dapat diperoleh,
A. Swamedikasi
Swamedikasi adalah mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-
obatan yang sederhana yang dibeli bebas di apotek atau toko obat atas inisiatif
sendiri tanpa nasehat dokter (Rahardja, 2010). Banyak pendapat lain yang
masyarakat, promosi obat bebas dan obat bebas terbatas, semakin meluasnya
distribusi obat melalui puskesmas dan warung di desa, semakin banyak obat yang
awalnya termasuk obat keras diubah menjadi Obat Tanpa Resep (OTR) dan
B. Hipertensi
Penyakit hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan di mana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukan oleh
angka sistolik (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi
darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa
adalah tekanan darah sistolik dan diastolik ≥ 140/90 mmHg. Pengukuran tekanan
darah sekurang-kurangnya dilakukan dua kali selang empat jam. Kenaikan tekanan
darah sistolik <30 mmHg sebagai parameter hipertensi sudah tidak dipakai lagi
(Swastyastu, 2013).
Dari kedua Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang bisa dikatakan
penderita hipertensi apabila tekanan darah sistolik sama atau lebih dari 140 mmHg
dan tekanan darah diastolik sama atau lebih tinggi dari 90 mmHg. Resiko hipertensi
semakin meningkat pada usia 50-an keatas, hampir 90% kasus hipertensi tidak
(asistomatis). Hipertensi biasanya tidak menunjukkan gejala dan tanda. Hal inilah
mengapa sangat penting untuk melakunan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.
12
1. Faktor Penyebab Hipertensi
genetik (faktor resiko yang tidak dapat diubah atau dikontrol), kebiasaan
penggunaan estrogen.
2. Terapi Hipertensi
a. Terapi non-farmakologi
gaya hidup. Beberapa pola hidup sehat yang dianjurkan oleh banyak guidelines
3) Olahraga dilakukan secara teratur sebanyak 30-60 menit per hari, minimal 3 hari
per minggu.
4) Mengurangi konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol lebih dari 2 gelas per hari
pada pria atau 1 gelas per hari pada wanita, dapat meningkatkan tekanan darah.
5) Berhenti merokok
b. Terapi farmakologi
Bila pada pasien hipertensi derajat 1 yang tidak mengalami penurunan tekanan
darah setelah> 6 bulan menjalani pola hidup sehat dan pada pasien dengan hipertensi
13
derajat ≥ 2. Beberapa prinsip dasar terapi farmakologi yang perlu diperhatikan untuk
2) Berikan obat generik (non-paten) bila sesuai dan dapat mengurangi biaya.
3) Berikan obat pada pasien usia lanjut (diatas usia 80 tahun) seperti usia 55-80
c. Pengetahuan
1) Pengertian pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
indera manusia, yaitu mata, hidung, telinga dan lain sebagainya. Sebagian besar
2) Tingkat pengetahuan
a) Tahu (Know)
mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Kata kerja unruk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
tersebut sercara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi
c) Aplikasi (Application)
misalnya yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi
d) Analisis (Analysis)
kedalam bagian-bagian yang lebih kecil, tetapi masih dalam satu struktur
organisasi dan ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat
e) Sintesis (Syntesis)
dapat meringkas, dan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan
f) Evaluasi (Evaluation)
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari suatu
a) Tingkat pendidikan
lain agar dapat memahami sesuatu hal. Semakin tinggi tingkat pendidikan
b) Pengalaman
2012).
c) Usia
d) Lingkungan
individu karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak, yang akan diproses
pengetahuan yang baik tetapi jika lingkungan kurang baik maka pengetahuan
e) Informasi
f) Ekonomi
status ekonomi baik lebih mudah tercukupi dibanding dengan keluarga dengan
16
status ekonomi rendah. Hal ini mempengaruhi kebutuhan akan informasi
memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah . Dengan luas wilayahnya
127,167 km² ini populasinya dianggap cukup karena dari total penduduk sebesar
4253, terbagi para laki-laki di Pamulihan sebanyak 1983 orang dan 2270 sisanya
wanita. Desa Pamulihan sendiri memiliki jumlah kepala keluarga sebanyak 1927
Faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan : Tingkat Pengetahuan
1. Baik
1. Umur 2. Cukup
2. Pendidikan 3. Kurang
3. Pekerjaan
F. Hipotesis
tanaman toga.
toga.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan dan Jenis Penelitian
Bahan yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah data
Alat yang digunakan berupa kuisioner dan data yang diambil langsung
C. Variabel Penelitian
1.Definisi Operasional
karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau
1. Populasi
(Notoadmojo, 2010). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 506 orang yaitu
(Sugiyono, 2014).
2. Sampel
Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari seluruh objek yang
slovin.
Rumus slovin :
N
n=
N . d 2 +1
Keterangan:
n : Jumlah sampel
sehingga :
506
n= 2
506. ( 0,1 ) +1
506
n= 506.0,1❑+1
506
n= 5,06+1
21
506
n= 6,06
n= 83 responden
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria Eksklusi
E. Prosedur Penelitian
dahulu menjelaskan kepada responden tentang maksud dan tujuan dari penelitian
penelitian.
5. Apabila responden termasuk kriteria ekslusi maka responden tidak bisa mengisi
informed consent.
di dampingi peneliti.
9. Kuesioner yang telah di isi kemudian di kumpulkan dan di olah lalu di periksa
10. Pengolahan data hasil penelitian menggunakan aplikasi SPSS versi 22.
F. Analisis data
1. Editing
2. Coding
menjadi bentuk angka dalam upaya memudahkan pengolahan atau analisis data
3. Data file
2014).
5. Cleaning data
agar terhindar dari ketidak sesuaian antara data komputer dan koding kuesioner
G.
24
G. Bagan Alir penelitian
Penginputan Data
Penyajian Data
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
I. Jadwal Penelitian
BAB IV
Hasil data yang di peroleh penelitian yang di lakukan pada 27-29 agustus 2022
di Dusun Wage RT13/04 Desa Pamulihan Kecamatan
Cipicung dengan responden penelitian sebanyak 83 orang untuk mengetahui
persepsi cara penggunaan toga untuk hipertensi dengan karakteristik yang diteliti
meliputi data umur, Pendidikan dan pekerjaan, persepsi masyarakat secara
umum, dan persepsi masyarakat berdasarkan ketiga unsur persepsi (keamanan,
kebermanfaatan, harapan, dan dampak yang dirasakan) Semua data ini diolah
dan dikelompokkan ke data kategorik.
presentase 12,05%
buruh.
dengan orang tanpa ada interaksi dengan orang lain (Agustini, 2017).
2010).
29
pengetahuan yang lebih luas. Informasi juga akan memberikan pengaruh pada
rendah tetapi jika mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media
pengetahuan.
32
dengan presentase 100% dan tidak ada responden yng menjawab cukup dan
presentase 100% dan tida ada yang menjawab cukup ataupun kurang Hal ini
34
karena rata rata responden mengetetahui apa itu penyakit hipertensi.
presentase 100% dan tidak ada yang menjawab kurang maupun cukup hal ini
ini memang benar buah mahkota dewa dapat mengobati penyakit hipertensi.
presentase Hal ini memang benar bahwa bawang merah berkhasiat untuk
2016).
dengan presentase 13,3% Hal ini memang benar bahwa bawang putih dapat
menurunkan tekanan darah tinggi karena bawang putih mengandung zat alisin
dan hydrogen sulfide. Zat tersebut memiliki efek selayaknya obat darah
tidak kaku, sehingga tekanan darah akan menurun. Mekanisme kerja bawang
2016).
tumbuhan tersebut.
tersebut.
menjadi berkurang.
polifenol, minyak atsiri dan zat warna. Minyak atsiri pada pandan
tradisional.
presentase 7,2%.
dokter..
DAFTAR PUSTAKA
Sari, K., 2006, Pemanfaatan Obat Tradisonal Dengan Pertimbangan Manfaat Dan
Keamanannya, Majalah Ilmu Kefarmasian.
Kuisioner
No Responden :
Umur :
Pekerjaan :
Jenis Kelamin :
a. Perempuan
b. Laki-laki
Pendidikan :
Terakhir
a. Sd
b. SMP
c. SMA/SMK
d. Perguruan Tinggi/Akademik