You are on page 1of 18

ALUR DRAMA KELOMPOK SATU

Awalnya suara gaduh, proses pembunuhan. Namun tidak memerlukan peragawan. Hanya perlu
membuat sound yang terdengar seperti sedang terjadi pembunuhan dan perampasan harta benda.
Selanjutnya polisi melakukan olah tkp di lokasi kejadian sembari mengumpulkan beberapa barang
maupun materi lain yang memungkinkan untuk menyelidiki korban atau sebagai sampel untuk
mencari pelaku
Kemudian ada sesi wawancara dari reporter dan setelah itu, seluruh personil yang ada di panggung
meninggalkan lapangan.
Kemudian kita masuk ke ruang sidang sesi pertama. Disini nanti terjadi konflik dan beberapa masalah
dan semuanya mengalir dan terjadi sesuai dengan struktur atau tata cara yang digunakan ketika
sedang melakukan sebuah sidang. Hasil akhir sidang sesi satu yaitu pihak tersangka yang nantinya
berubah menjadi terdakwa meminta naik banding dan lanjutlah ke sidang kedua. Sebelum sidang sesi
1 nanti berakhir, para juri akan membaca pasal pasal yang berkaitan.
Sidang kedua, strukturnya sama dengan sidang sesi pertama. Hanya saja, disidang kedua, masalhnya
lebih kempleks. Dan di siang kedua juga kita mulai mendatangkan saksi kunci supaya mampu
memenangkan gerbandingan
Setelah itu, hakim menjatuhkan vonis kepada para terdakwa setelahnya mereka dihukum
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Suasana latar berubah menjadi tempat persidangan.
Sidang di buka oleh hakim anggota 2.
Tersangka serta pengacaranya masuk ke ruang persidangan.
Kuasa hukum korban memasuki ruangan diikuti oleh keluarga korban.

Sidang dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (kecuali perkara tertentu dinyatakan tertutup
untuk umum);
PU diperintahkan untuk menghadapkan terdakwa ke depan persidangan dalam keadaan bebas;
Terdakwa ditanyakan identitasnya dan ditanya apakah sudah menerima salinan surat dakwaan;
Terdakwa ditanya pula apakah dalam keadaan sehat dan bersedia untuk diperiksa di depan
persidangan (kalau bersedia sidang dilanjutkan);
Terdakwa ditanyakan apakah akan didampingi oleh Penasihat Hukum (apabila didampingi apakah
akan membawa sendiri, kalau tidak membawa sendiri akan ditunjuk PH oleh Majlis Hakim
dalam hal terdakwa diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih/pasal 56 KUHAP ayat
(1);
Dilanjutkan pembacaan surat dakwaan;
Atas pembacaan surat dakwaan tadi terdakwa (PH) ditanya akan mengajukan eksepsi atau tidak;
Dalam terdakwa/PH mengajukan eksepsi maka diberi kesempatan dan sidang ditunda;
.Apabila ada eksepsi dilanjutkan tanggapan JPU atas eksepsi (replik);
Selanjutnya dibacakan putusan sela oleh Majlis Hakim;
Apabila eksepsi ditolak dilanjutkan pemeriksaan pokok perkara (pembuktian)
Pemeriksaan saksi-saksi yang diajukan oleh PU (dimulai dari saksi korban);
Dilanjutkan saksi lainnya;
Apabila ada saksi yang meringankan diperiksa pula, saksi ahli Witness/expert)
Pemeriksaan terhadap terdakwa;
Tuntutan (requisitoir);
Pembelaan (pledoi);
Replik dari PU;
Duplik
Putusan oleh Majlis Hakim.
Terdengar suara gaduh dan ketakutan, kemudian suara teriakan seperti teriakan orang yang tersiksa.
Selanjutnya ada terjadi beberapa perkelahian hingga hening Kembali menyelimuti suasana tersebut.
***
Di suatu hari dengan latar tempat yang cerah, sekelompok polisi sedang melakukan olah TKP.
Ditempat itu, para polisi tersebut mengumpulkan bukti-bukti yang masih tersisa di lokasi kejadian.
Ternyata terjadi pembunuhan pada hari Sabtu, 8 Oktober 2022 di Mimika, Papua. Selain itu, para
polisi juga mengambil sebisa mungkin barang-barang yang menurut mereka bisa di jadikan barang
bukti dan sampel. Tak lupa, mereka juga memasang garis polisi disekitar area TKP. Fungsinya agar
tempat yang akan diselidiki lebih leluasa untuk dievakuasi.
Tak lama, seorang reporter datang dan mewawancarai salah satu petugas olah TKP yang
sedang berlangsung.
Reporter: Selamat siang pemirsa, saya (...) sekarang saya sedang berada di tempat kejadian
perkara kasus terbunuhnya empat warga sipil di Mimika, Papua. Disini saya sedang Bersama dengan
bapak (...), selamat siang bapak
Polisi 1: selamat siang
Reporter : baik pak, disini saya ingin menanyai bapak, sudah sejauh mana proses
penyelidikan dari pihak polisi terkait kasus pembunuhan ini pak.
Polisi 1: Nah, disini kami menemukan beberapa barang bukti yakni beberapa pisau berlumur
darah yang saya Yakini merupakan alat yang pelaku gunakan untuk memutilasi korban. Selanjutnya,
kami menemukan sidik jari beberapa penduduk juga beberapa prajurit TNI AD di tubuh korban. Enam
prajurit yang ditahan masih menjalani pemeriksaan di Markas Subdetasemen Polisi Militer
XVII/Cenderawasih Mimika. Mereka berasal dari satuan Brigade Infanteri Raider 20/Ima Jaya
Keramo di Mimika
Reporter: baik, kemudian apa saja pak yang terjadi kepada para korban dan bagimana tindak
lanjutnya pak?
Polisi 1: Untuk korban sendiri setelah dihantarkan ke rumah sakit untuk autopsy, seppertinya
mereka mendapat kekerasan dan ujaran kebencian. Sehingga terdapat banyak lebam di beberapa
bagian tubuh korban sebelum di mutilasi. Menurut pendapat para saksi, korban tersebut merupakan
korban perampokan harta benda.
Repokter : baik. Terimakasih atas jawaban bapak, pak . demikian lah hasil wawancara kami,
saya kembalikan ke studio.
Reporter, cameramen, dan para polisi meninggalkan panggung.

***

Utnuk dialog di persidangan saya sudah tak mampu berpikir, skip.

Contoh, untuk di edit besok aja. Dah malam, besok harus turun.
NASKAH SIDANG PERADILAN PIDANA
 
Panitera : pada hari ini kamis tanggal 31oktober 2022, sidang perkara pidana
Perkara : 59 / akan di laksanakan pada hari ini,majelis hakim memasuki
ruang sidang, hadirin dimohon. (setelah hakim duduk) hadirin dipersilahkan
duduk kembali (panitera menyerahkan berita acara kepada majelis hakim)

Hakim Ketua : sidang perkara pidana pn XII IPA 2 yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana nomor 340pid.b/2022/pn xii ipa 2, atas nama terdakwa(....)dinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali). Penuntut umum apakah
terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum dipersilahkan untuk
menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU  : saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang persidangan (terdakwa


dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)

Hakim Ketua : baiklah saya akan menanyakan identitas saudara sebagaimana yang telah
terdapat didalam bab:
1. nama saudara         : Elroy
tempat lahir/umur  : medan (16)
jenis kelamin           : laki laki
kewarganegaraan     : indonesia
alamat                      : porsea
agama                      : kristen
pekerjaan                  : wirausaha

2. nama saudara          : Edwin


tempat lahir/umur  : doksa (16)
jenis kelamin           : laki laki
kewarganegaraan     : indonesia
alamat                      : dolok sanggul
agama                      : kristen
pekerjaan                  : TNI AD

3. nama saudara  : Maria


tempat lahir/umur  : deli serdang (16)
jenis kelamin           : perempuan
kewarganegaraan     : indonesia
alamat                      : perbaungan
agama                      : kristen
pekerjaan                  : bidan

Hakim Ketua : saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani
maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap
mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua : saudara terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa melakukan
tindak pidana pembunuhan empat warga di Mimika, Papua dengan
pemberatan pasal 340 kuhp , apakah saat ini saudara di dampingi oleh
penasehat hukum saudara?
Terdakwa : ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum kami. Yaitu saudara (....)

Hakim Ketua : betul mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : betuk pak hakim

Hakim Ketua : saudara  penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa khusus
dari terdakwa dan kartu advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.

Penasehat Hukum : ya, majelis hakim yang terhormat, kami membawanya (ph menunjukkan
surat kuasa dan surat tugas pada majelis hakim / serta surat kuasa dan kartu
advokatnya ditinggalkan di meja hakim)

Hakim Ketua : (setelah Hakim Ketua menerima kedua surat tersebut, kemudian
menunjukkkan pada hakim 1 dan 2 dan menunjukan kepada penuntut umum
untuk memeriksa)

Hakim Ketua : baiklah, kepada saudara jaksa penuntut umum, apakah sudah siap
membacakan dakwaannya?

JPU  : sudah siap majelis hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : baiklah silakan dibacakan saudara jaksa penuntut umum.

JPU  : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua : baik saudara terdakwa, apakah saudara terdakwa mengerti dengan dakwaan
yang dibacakan oleh jaksa penuntut umum?

Terdakwa : saya mengerti pak hakim.

Hakim Ketua : apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan jaksa penuntut
umum?

Terdakwa : untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum saya pak
hakim.

Hakim Ketua : apakah penasehat hukum terdakwa akan mengajukan eksepsi?

Terdakwa : majelis hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh karena
terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut pak hakim.

Hakim Ketua : baik, karena penasehat hukum tidak mengajukan eksepsi maka sidang kita
lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi kepada jaksa
penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?

JPU  : majelis hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti dan saksi-
saksi, namun pada persidangan ini kami belum siap untuk itu kami mohon
agar persidangan ini bisa ditunda pak hakim.

Hakim Ketua : apakah penasehat hukum terdakwa setuju sidang ini untuk ditunda.

Penasehat Hukum : kami setuju majelis hakim.


Hakim Ketua : (berembuk sejenak dengan hakim ang.i dan hakim ang.2) baiklah, sidang
hari ini ditunda dan dilanjutkan pada hari kamis tanggal 3 nov 2022
pukul 09.00 wib dengan agenda acara pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi
kepada jaksa penuntut umum agar menghadapkan kembali terdakwa dan
menghadirkan alat bukti dan saksi-saksi pada persidangan berikut. Dengan
demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan ditutup (ketua mengetuk palu
3 kali).

SIDANG II
KAMIS 3 NOVEMBER 2022 (PEMERIKSAAN ALAT BUKTI DAN KETERANGAN SAKSI –
SAKSI)

Hakim Ketua : sidang lanjutan perkara pidana mimika yang memeriksa dan mengadili
perkara pidana nomor 340pid.b/2022/pn xii ipa 2, atas nama terdakwa Elroy,
Edwin, dan Maria  dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu)

Hakim Ketua : sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan alat bukti dan  saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan
saksi – saksi sudah siap dihadirkan di persidangan ini?

JPU : sudah siap pak hakim.

Hakim Ketua : saudara terdakwa dipersilahkan mengambil tempat disamping penasehat


hukumnya (terdakwa pindah duduk disamping penasehat hukumnya)

Hakim Ketua : baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di
persidangan ini jaksa penuntut umum?

JPU : 2 orang saksi pak hakim

Hakim Ketua : silahkan dihadirkan saksi pertamanya

JPU : baik yang mulia.panitera mohon hadirkan saksi i atas nama Silvi ke
Persidangan

Panitera : (memanggil saksi) saksi atas nama Silvi di persilahkan memasuki


ruang sidang.

Hakim Ketua : saudara jaksa penuntut umum saksi di sini sebagai apa?

JPU : saksi di sini, merupakan saksi korban pak hakim

Hakim Ketua : baiklah, saudara saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?

Saksi 1 : ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini pak hakim

Hakim Ketua : baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara,


sebagaimana terdapat didalam bap dan saya minta saudara menjawabnya
dengan jelas.
Nama : silvi
Tgl : 24 nov 2004
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 17
Agama : kristen
Alamat : doksa
Perkerjaan : pegawai di perusahaan swasta
kebangsaan  : indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan ktp kepada panitera pengganti) baiklah
sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini, menurut
undang-undang  saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk
itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?

Saksi 1 : saya bersedia disumpah bapak hakim

Hakim Ketua : kepada petugas rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim1 : (silakan berdiri) saudara ikut kata-kata saya, ”saya berjanji bahwa saya
sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang kebenarnya” (silahkan duduk, kepada rohaniawan
silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena
apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur
dalam pasal 242 kuhp, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi 1 : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua : saudara kenal dengan terdakwa ?

Saksi 1 : tidak pak hakim

Hakim Ketua : saudara saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa
dalam persidangan ini?

Saksi 1 : saya mengetahuinya pak hakim , terkait pembunuhan yang menimpa empat
orang warga sipil di Mimika.
Hakim Ketua : saudara saksi tahu dari mana bahwa telah terjadi pembuhan ini?

Saksi 1 : saya mengetahuinya dan menyadarinya pada saat bangun tidur dini hari pak
hakim setelah saya tak sengaja mendengar suara gaduh dan erangan
kesakitan.

Hakim Ketua : bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui di depan rumah saudara


terjadi pembunuhan?

Saksi 1 : saya bingung, lalu saya menghubungi pihak kepolisian.

Hakim Ketua : baik coba sudara jelaskan,  saat saudara mengetahui ada terjadi pembunuhan
di sekitaran anda, apakah ada hal lain yang dilakukan terdakwa terhadap
korban? Dan bukti apa saja yang anda miliki?

Saksi 1 : ada pak hakim, yaitu merampas uang korban senilai 250 juta. Dan buktinya
yaitu rerumputan yang berlumur darah.
Hakim Ketua : baik saudara jaksa penuntut umum silahkan serahkan barang bukti ke
majelis hakim.

JPU : baik majelis hakim yang terhormat (JPU maju membawa bb ke meja hakim)

Hakim Ketua : apakah benar ini adalah darah salah satu korban yang terbunuh?

Saksi 1 : iya benar bapak hakim, barang tersebut saya ambil langsung dari tempat
kejadian.

Hakim Ketua : (baik)saudara jaksa penuntut umum, silahkan untuk mengajukan


pertanyaan.

JPU 1 : Baik terimakasih yang mulia, saudara saksi, apakah benar pada saat itu anda
terbangun dan mendengar kegaduhan tersebut?

Saksi 1 : benar pak, saya terbangun karena di luar gaduh.

JPU 2 : saudara saksi, apakah benar anda menemukan darah tersebut di dekat rumah
anda?

Saksi 1 : iya pak, saat itu saya hendak ke warung dan tak sengaja melihat darah. Saya
berinisiatif untuk mengambil sedikit pak.

JPU 2 : Lantas bagaimana anda mengetahui kalua korban di rampok sebesar 250
juta? Menurut saya info itu sangat detail seperti anda tidak hanya mendengar,
namun ada di lokasi kejadian.

Saksi 1 : (terdiam)

JPU1 : baik pak hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin di
tanyakan kepada saksi?

Penasehat Hukum : ada pak hakim. Terimakasih kepada saudara saksi, ingin saya tanyakan,
mengapa anda tiba-tiba berniat mengambil bercak darah tersebut sebagai
sampel atau barang bukti?

Saksi 1 : pada saat itu saya langsung menebak ini pembunuhan karena bercak
tersebut berbau darah manusia.

Penasehat Hukum : darimana saudara tahu korban di rampok? Dan darah itu bisa jadi darah
terdakwa.

Saksi 1 : (terdiam)

Penasehat Hukum : baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup majelis hakim.

Hakim Ketua : (baik) silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk saudara saksi?

Hakim 1 : terimakasih pak ketua saudara saksi apakah saudara sempat melihat bagian
tubuh korban?

Saksi 1 : tidak ada pak


Hakim1 : baik cukup yang mulia.

Hakim Ketua : silahkan Hakim Anggota II apakah ada pertanyaan untuk saudara saksi?

Hakim 2 : tidak, saya rasa cukup yang mulia.

Hakim Ketua : kepada jaksa penuntut umum apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada
saksi?

JPU  : tidak ada pak hakim

Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?

Terdakwa : benar pak hakim.

Hakim Ketua : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,
dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : saudara jaksa penutut umum silahkan hadirkan saksi berikutnya.

JPU : baik yang mulia. petugas mohon hadirkan saksi II atas nama syvra ke
persidangan !

Panitera : (memanggil saksi) saksi atas nama syvra di persilahkan memasuki ruang


sidang.

Hakim Ketua : saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi 2 : ya pak hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini

Hakim Ketua : baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa(ktp)?

Saksi2 : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke pak hakim)

Hakim Ketua : baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari saudara dan
saya minta
saudara menjawabnya dengan jelas.
Nama : syvra
tempat tanggal lahir : porsea/ 28 Desember 2004
jenis kelamin : perempuan
umur : 17th
agama : kristen
alamat : porsea
pekerjaan : kepala desa
kebangsaan : indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka ktp kepada panitera pengganti) baiklah
sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut uu,
saudara harus disumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah
atau berjanji?

Saksi 2 : saya bersumpah bapak hakim

Hakim Ketua : kepada rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim1 : (silahkan berdiri) saudara ikuti kata-kata saya, “saya bersumpah bahwa saya
sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya”, (silahkan duduk, kepada rohaniawan
silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang benar, karena
apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur
dalam pasal 242 kuhp, apakah saudara saksi mengerti ?

Saksi 2 : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua : saudara saksi, apakah saudara kenal dengan terdakwa?

Saksi 2 : ya pak hakim,

Hakim Ketua : saudara saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan terdakwa?

Saksi 2 : tidak, pak hakim.

Hakim Ketua : saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan sebagai
saksi dipersidangan ini?

Saksi 2 :mengerti yang mulia, terkait pembunuhan yang terjadi pada sabtu, 8 oktober
2022

Hakim Ketua : baik. Silahkan penuntut umum apakah ada pertanyaan yang akan diajukan
kepada saksi?

JPU : ada pak hakim, apakah benar anda Bersama dengan saudari silvi malam itu?

Saksi 2 : iya pak, saya bersama rekan saya, silvi pada saat itu.

JPU : kapan saudara melihat saudara silvi memakai senjata untuk memutilasi
korban?

Saksi 1 : apa maksudnya ini?

Hakim ketua : mohon maaf, keterangan anda sedang tidak dimintai.

Saksi 2 : pada malam itu juga pak.

JPU : apakah saat melakukan mutilasi, terdakwa merampas uang?

Saksi 2 : ya, pak jaksa. Bersama dengan saudari silvi, mereka merampas harta benda
` yang dimikili oleh korban.
JPU : baik cukup pak hakim pertanyaan dari kami

Hakim Ketua : baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara penasehat hukum terdakwa
apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum : ada, pak hakim, baik saudara saksi, darimana anda mengetahui bahwa
saudara silvi ikut serta dalam kejadian ini?

Saksi 2 : saya adalah salah seorang yang hampir terbunuh juga malam itu pak

Penasehat Hukum : apakah ada barang bukti yang saudara temukan di tkp?

Saksi2 : tidak pak. Disitu saya sudah terlalu ketakutan.

Penasehat Hukum : baik pak hakim, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota I     : tidak,  pak ketua.

Hakim Ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota II : terimakasih pak ketua, saudara saksi, apakah saat terjadi pembunuhan,
saudara hanya seorang diri sebagai saksi?

Saksi korban : ya yang mulia, namun, agar saya tidak terkena imbas, saya diminta untuk
menjadikan saudari silvi sebagai saksi juga.

Hakim Anggota II : baik cukup yang mulia.

Hakim Ketua   : kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di tanyakan lagi
kepada saksi?

JPU : tidak ada pak hakim

Hakim Ketua : baik saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan keterangan
yang saudara ketahui lagi?

Saksi II                          : baik, sekian dari saya pak hakim.

Hakim Ketua    : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?

Terdakwa  : benar pak hakim

Saksi I tak terima dan berusaha membenarkan diri di sidang

Hakim Ketua         : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,
dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua     : saudara JPU silahkan dihadirkan saksi ke III ke ruang persidangan!

Saksi I : HAAH?? ADA SAKSI KETIGA?!


JPU : baik yang mulia. Petugas mohon hadirkan saksi III atas nama Raja Satria ke
persidangan!

Panitera           : saksi atas nama Raja Satria di persilahkan memasuki ruang sidang

Hakim Ketua    : saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi III                          : ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini pak hakim.

Hakim Ketua : baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (ktp)?

Saksi III                         : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke pak hakim)

Hakim Ketua : baiklah, saudara saksi  pertama-tama saya akan menanyakan identitas diri
saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
nama                            : Raja Satria
tempat tanggal lahir  : lumban lobu, 10 nov 2005
Jenis kelamin         : laki laki
Umur                       : 16
Agama                       : kristen
Alamat                : lumban lobu
Pekerjaan                  : polisi
Kebangsaan       : indonesia

Hakim Ketua : (hakim anggota menyerahkan ktp kepada panitera pengganti)

Hakim Ketua : baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini


menurut uu, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara
bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi III       : saya besumpah bapak hakim

Hakim Ketua : kepada petugas rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim ang. I      : (silahkan berdiri) saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah bahwa saya
sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan
kembali ketempat)

Hakim Ketua : saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena
apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur
dalam pasal 242 kuhp, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi III                  : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua : apakah saudara mengenal terdakwa

Saksi III                      : ya, pak hakim saya mengenal terdakwa.


Hakim Ketua : saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan sebagai
saksi dipersidangan ini ?

Saksi III                : ya, saya mengerti pak hakim , sehubungan dengan telah terjadinya
tindak  pidana Pembunuhan dan penyidikan yang saya lakukan terhadap
terdakwa

Hakim Ketua : baik. Silahkan jaksa penuntut umum untuk mengajukan pertanyaan.

JPU                : baik terimakasih yang mulia,


                                       baik saudara saksi, apakah benar saudara yang melakukan pemeriksaan
terhadap terdakwa?

Saksi III                    : benar bu, saya yang melakukan pemeriksaan.

JPU                 : apakah dalam proses pemeriksaan anda melakukan penekanan dan paksaan?

Saksi III                   : tidak bu, kami tidak ada mlakukan penekanan dan pemaksaan dalam
pemeriksaan, kami melakukan pemeriksaan sesuai dengan sop yang berlaku.

JPU  : pak hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua     : (baik saudara jaksa penuntut umum) selanjutnya penasehat hukum terdakwa
apakah ada yang perlu dipertanyakan ?

PH. Terdakwa  : iya ada majelis hakim yang terhormat.

Hakim Ketua    : silahkan penasehat hukum terdakwa.

Terdakwa  : baik saudara saksi, kapan anda melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa?

Saksi III           : ya pak, saya yang melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa pada hari
kamis
tanggal 16 Oktober 2022.

PH. Terdakwa  : apakah saat melakukan pemeriksaan terdakwa sudah memberikan


keterangan yang sebenarnya dan tidak melakukan intervensi?

Saksi III          : iya pak, saudara terdakwa sudah memberikan keterangan dengan benar dan
tanpa intervensi.

PH. Terdakwa  : apakah saat melakukan penyidikan terdakwa telah mengakui perbuatannya?

Saksi III                     : iya pak, dalam bap sudah tercantum bahwa terdakwa telah mengakui
perbuatannya.

Terdakwa            :baik majelis hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada
saudara saksi?

Hakim Anggota I   : tidak pak ketua.

Hakim Ketua    : saudara Hakim Anggota Ii apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada
saksi?
Hakim Anggota II : tidak pak ketua.

Hakim Ketua : kepada JPU apakah masih ada yang ingin di tanyaka kepada saksi?

JPU : tidak ada lagi majelis hakim.

Hakim Ketua : saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan saudara
lagi ?

Saksi III             : ya pak hakim. Saya juga menemukan senjata yang saya Yakini hanya
dimiliki oleh prajurit tni saja pak hakim (menyerahkan bukti)

Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?

Terdakwa  : ya, benar pak hakim.

Hakim Ketua : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,
dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di persidangan ini
lagi ?

JPU : tidak ada, pak hakim.

Hakim Ketua    : selanjutnya kepada PH.terdakwa apakah ada saksi yang di hadirkan untuk
meringankan terdakwa ?

PH. Terdakwa : tidak pak hakim.

 
 
Hakim Ketua : baik, selanjutnya pemeriksaan terdakwa. kepada terdakwa dipersilahkan
mengambil tempat kembali didepan.

Hakim Ketua : (baik kepada saudara terdakwa silahkan kembali mengambil tempat duduk
saudara di depan) baik, saudara terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan
rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari
ini?

Terdakwa                : ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini pak hakim.

Hakim Ketua : baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam bap. Maka kita
lanjutkan saja persidangan ini.

Hakim Ketua : saudara terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?

Terdakwa                      : tidak kenal pak hakim,


Hakim Ketua : saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah senjata yang anda gunakan
untuk melakukan aksi pembunuhan ini? (sambil menunjukkan barang bukti
kepada terdakwa)

Berupa : sebuah dedaunan bercak darah, beberapa senjata tajam, pisau, dan
lain lain.

Terdakwa  : ya, benar pak hakim (sambil menganggukan kepala)

Hakim Ketua : baik. Kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?

JPU                             : (ada pak hakim), saudara terdakwa, apakah benar saudara yang melakukan
pembunuhan?

Terdakwa              : iya bu.

JPU                             : baik, saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara merencanakan


pembunuhan tersebut?

Terdakwa                 : sebelumnya saya tidak berencana untuk melakukan pembunuhan tersebut,


tetapi akibat dorongan dan ajakan mereka saya mau.

JPU                           : apakah saudara sebelumnya pernah melakukan pembunuhan ?

Terdakwa                 : tidak bu, ini pertama kali bagi saya.

JPU                            : saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada orang lain yang ikut
membantu saudara dalam melakukan pencurian tersebut?

Terdakwa                       : ada bu bersama rekan saya bernama kevin yang sekarang masih dpo.

JPU                            : saudara coba jelaskan kronologis saat saudara melakukan pembunuhan


tersebut.

Terdakwa                 : sebenarnya pada tengah malam sekitar jam 12an saya diajak keluar oleh
teman saya Edwin, ternyata mereka akan melakukan perampokan terhadap
warga yang sudah diketahui sedang dalam perjalanan membawa uang. Dalam
kejadian itu sebenarnya membunuh adalah Langkah terakhir kalua kalua
korban melakukan perlawanan. Jadi karena sudah mendapat perlawanan,
kami membunuh mereka.

JPU                       : kemudian saudara apakan korban?

Terdakwa             : Untuk menghilangkan jejak kami memutilasi mereka menjadi beberapa


bagian lalu membuangnya kesungai.

JPU                              : baik, pak hakim pertanyakan dari kami cukup.

Hakim Ketua : apakah saudara penasehat hukum, apakah ada pertanyaan yang ingin
diajukan untuk terdakwa ?

Ph terdakwa                 : (ada pak hakim) terima kasih. Saudara terdakwa saat anda dimintai
keterangan apakah anda sudah meberikan atau mengatakan semua keterangan
dengan sejujur-jujurnya?
Terdakwa                  : iya pak. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan terbuka.

Ph terdakwa                : saudara terdakwa, apa saat anda memberi keterangan anda sudah mengakui
semua perbuatan anda?
Terdakwa                 : iya pak, saya sudah mengakui melakukan pembunuhan itu dan menceritakan
semua kronologinya kepada petugas.

Ph terdakwa       : berarti saat saudara melakukan pencurian itu, benar rekan anda yang
mengajak terebih dahulu dan rekan anda yang merampok dan membunuh dan
anda hanya menunggu mengawasi sekitar?

Terdakwa                  : iya pak benar, rekan saya melakukan aksi dan saya bertugas menjaga
sekitar. sedangkan rekan saya yang lain membuang jenazah kesungai.

Ph terdakwa          : saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat hukum dari Tindakan
saudara?

Terdakwa                  : iya, pak saya mengetahui.

Ph terdakwa             : apakah saudara terdakwa menyesal setelah melakukan pencurian itu?

Terdakwa                   : iya pak, saya sangat menyesal.

Ph terdakwa           : baik, bapak majelis hakim pertanyaan dari kami cukup.

 Hakim Ketua : baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan pertanyaan.

Hakim Anggota I           : terimakasih pak ketua, saudara terdakwa bagaimana cara saudara merampas
uang yang korban miliki?

Terdakwa       : saat itu masih belum ada tanda-tanda perlawanan maka dengan mudah,
kami tinggal merebut ransel milik korban.

Hakim Anggota I          : baik cukup pak ketua.


 
Hakim Ketua (adel)     : silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu ditanyakan.

Hakim Anggota II : terimakasih pak ketua, saudara terdakwa tadi anda mengatakan bahwa para
terdakwa mangambil uang sebesar 250 jt. Lantas berapa banyak kah bagian
yang saudara miliki?

Terdakwa                 : uang tersebut sepenuhnya masih di pegang oleh saudari silvi pak hakim.

Hakim Anggota II :baik cukup pak ketua.

Hakim Ketua : kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada terdakwa?

JPU                         : tidak ada lagi pak hakim

Hakim Ketua : baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara penuntut umum,
apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?

JPU                          : (membacakan sambil berdiri)


Hakim Ketua : demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh jaksa penuntut
umum, kepada terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas
tuntutan pidana tersebut?

Terdakwa                      : saya serahkan sepenuhnya kepada ph saya pak hakim


Hakim Ketua : bagaimana penasehat hukum terdakwa apakah akan mengajukan pembelaan
atas tuntutan tersebut?

Terdakwa       : iya, kami sudah siapkan pak hakim

Hakim Ketua                 : silahkan dibacakan (penasehat hukum membacakan pembelaan


sebagaimana terlampir).

Ph terdakwa                   : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : baiklah demikian pembelaan dari ph Terdakwa,  kepada JPU apakah akan


mengajukan replik atas pembelaan dari ph.terdakwa?

JPU                                : baik terima kasih majelis hakim, kami tidak mengajukan replik dan kami


tetap pada tuntutan kami majelis hakim.

Hakim Ketua : baik karena JPU tidak mengajukan replik dengan


demikian ph.terdakwa tidak mengajukan duplik. Maka Majelis hakim akan
membacakan putusan setelah bermusyawarah sejenak (musyawarah dengan
hakim anggota 1 dan 2)

(ketua majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan  apabila selesai membaca putusan
majelis hakim mengetuk palu 1 kali)

Hakim : baik demikian putusan majelis hakim, diberitahukan bahwa apabila


keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya banding
selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan.

Hakim Ketua ;kepada para terdakwa apakah saudara mengerti dengan  putusan ini?

Terdakwa                      :saya mengerti pak hakim.

Hakim Ketua :saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila terdakwa akan mengajukan
banding.

Ph terdakwa                   : baik pak hakim.

Hakim Ketua : baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana peradilan semu fh


unmas dengan nomor reg : 340pid.b/2022/pn dps, atas nama terdakwa Edwin, Elroy, Silvi dan Maria
resi setia dinyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk palu 3 kali)

Akhirnya selesai, terimakasih kepada:


Pak Alaris, Pak Gideon, dan Bu Asrama yang telah mau meminjamkan device kepada ka,i

You might also like