Professional Documents
Culture Documents
Alifiantadbir,+1 +muh +arif
Alifiantadbir,+1 +muh +arif
Muh. Arif
Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo
Abstrak
Kecerdasan emosional pendidik memerlukan latihan dan pelatihan, yakni melatih dan dilatih
bagaimana membuka hati, dilatih untuk menahan emosi, dan cara mengambil tanggungjawab, dengan
strategi pelatihan dengan memfokuskan pada: bagaimana mengetahui apa yang diinginkan dan
dirasakan yakni bagaimana merasakan emosi-emosi dengan benar, serta bagaimana mengelola emosi
dengan kreatif; kapan menahan dan kapan mengekspresikan perasaan, serta bagaimana
mengaplikasikan pengetahuan tentang emosi ketika bekerja, ketika di rumah, di sekolah, di dalam
kelompok-kelompok sosial, untuk meningkatkan hubungan dengan orang lain, dan membangun
hubungan yang tulus dengan mereka terutama kepada peserta didik.
Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Pendidik.
motivasi terjadi hubungan interaktif2. Crow and
Crow, mendefinisikan emosi dengan suatu
A. PENDAHULUAN
keadaan yang mempengaruhi dan menyertai
Kecerdasan emosi semula penyesuaian di dalam diri secara umum,
diperkenalkan oleh Peter Salovery dari keadaan yang merupakan penggerak mental
Universitas Harvard dan John Mayer dari dan fisik bagi individu dan yang dapat dilihat
Universitas New Hampshire. Istilah itu melalui tingkah laku luar3.
kemudian dipopulerkan oleh Daniel Goleman Dalam khazanah pemikiran para ahli
dalam karya monumentalnya Emotional kepemimpinan yang paling mutakhir yang
Intelligence; Why it Can Matter More Than IQ membahas tentang kepemimpinan yang
tahun 1995. mempertimbangkan pentingnya kecerdasan
Goleman mendefinisikan emosi emosi (EQ), antara lain digagas oleh Stephen
dengan perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, R. Covey (1990) dan juga oleh Robert K.
suatu keadaan biologis dan psikologis dan Cooper (1998) sebagaimana yang dirangkum
serangkaian kecenderungan untuk bertindak1. oleh Agustian, menunjukkan bahwa, adanya
Emosi juga merupakan reaksi kompleks yang keunggulan EQ dalam mencapai prestasi,
mengait satu tingkat tinggi kegiatan dan sehingga banyak orang-orang hasil
perubahan-perubahan secara mendalam serta “penggodokan” pemikiran dan teori Barat
dibarengi dengan perasaan (feeling) yang kuat tersebut menjadi terkenal dan mencapai
atau disertai keadaan efektif. Perasaan kesuksesan di atas rata-rata.
merupakan pengalaman disadari yang Pendidik dengan EQ yang tinggi,
diaktifkan baik oleh perangsang eksternal menurut Hawari, sejak dini telah memiliki
maupun oleh bermacam-macam keadaan karakter atau sifat-sifat sebagai berikut: 1)
jasmani. Emosi kadang-kadang dibangkitkan
oleh motivasi, sehingga antara emosi dan 2
J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi,
diterjemahkan oleh Kartini Kartono, dengan judul
asli “Dictionary of Psikology”, (Jakarta: Rajawali
Press, 1999), h. 414-421.
3
Lester D. Crow dan Alice Crow,
1
Daniel Goleman, Emotional Psikologi Pendidikan, diterjemahkan oleh Z.
Intellegence, diterjemahkan oleh T. Hermaya, Kasijan, dengan judul asli “Educational Psikology”,
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999), h. 411. (Surabaya: Bina Ilmu, 1984), h. 116.
1
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016
2
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016
3
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016
4
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016
termasuk di sekolah. Karena untuk terampil Lester D. Crow dan Alice Crow, Psikologi
secara emosional memerlukan latihan dan Pendidikan, diterjemahkan oleh Z.
pelatihan. Kasijan, dengan judul asli
“Educational Psikology”, Surabaya:
DAFTAR PUSTAKA
Bina Ilmu, 1984.
Chaplin, J.P. Kamus Lengkap Psikologi,
Magnis-Suseno, Frans. Etika Jawa: Sebuah
diterjemahkan oleh Kartini Kartono,
Analisa Falsafi tentang
dengan judul asli “Dictionary of
Kebijaksanaan Hidup Jawa Jakarta:
Psikology”, Jakarta: Rajawali Press,
Gramedia, 1999.
1999.
Massaong, Abd. Kadim. Kepemimpinan
Coles, Robert. Menumbuhkan Kecerdasan
Berbasis Multiple Intelligence,
Moral pada Anak, terj. T. Hermaya,
Bandung: Alfabeta, 2011.
judul asli, “The Moral Intelligence of
Children: How to Raise a Moral Muhammad, Muslih. Kecerdasan Emosi
Child”, Jakarta: Gramedia, Pustaka Menurut al-Qur’an (Emotional
Utama, 2000. Intelligence of al-Qur’an), Cet. 1;
Jakarta: Zaituna, 2010.
Cooper, Robert K. dan Ayman Sawaf,
Executive EQ: Kecerdasan Emosional Mujib, Abdul. dan Jusuf Mudzakir. Nuansa-
dalam Kepemimpinan dan nuansa Psikologi Islam, Jakarta: Raja
Organisasi, terjemahan Alex Tri Grafindo Persada, 2002.
K.W. (: Gramedia Pustaka Utama,
Mukhtar dan Ervin A. Priambodo, Mengukir
1998.
Prestasi Panduan Menjadi Guru
DePorter, Bobbi. dan Mike Hemacki, Quantum Profesional, Jakarta: Misaka Galiza,
Learning; Membiasakan Belajar 2002.
Nyaman dan Menyenangkan,
Murad, Yusuf. Mabadi’ ‘Ilm al-Nafs al-‘Am,
Bandung: Kaifa, 1999.
Mesir: Dar al-Ma’arif, t.th.
Efendi, Agus. Revolusi Kecerdasan Abad 21,
Petiwi, Aprilia Fajar. dkk., Mengembangkan
Bandung: Alfabeta, 2005.
Kecerdasan Emosi, Seri Ayahbunda,
Goleman, Daniel. Emotional Intellegence, Jakarta: Yayasan Aspirasi Pemuda,
diterjemahkan oleh T. Hermaya, 1997.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
Segal, Jeanne. Melejitkan Kepekaan
1999.
Emosional, terjemahan Ary
Hariadi, Evolusi Pesantren Studi Nilandari, Bandung: Kaifa Mizan,
Kepemimpinan Kiai Berbasis 2000.
Orientasi ESQ, Cet. 1; Yogyakarta:
Shoimin, Aris. Guru Berkarakter untuk
LKiS, 2015.
Implementasi Pendidikan Karakter,
Johannesen, Richard L. Etika Komunikasi, terj. Cet. 1; Yogyakarta: Gava Media,
Dedy Jamaluddin Malik, Bandung: 2014.
Remaja Rosdakarya, 1996. Vemon J.
Zohar, Danah. and Ian Marshall, SQ: Spiritual
Bourke, Ethics: A Texbook in Moral
Intelligence the Ultimate Intelligence,
Philosophy New York: The
Soho Square, London: Vloomsbury
Macmillan Company, 1966.
Publishing, 2000.