You are on page 1of 4

Merawat kesehatan gigi anak sejak dini merupakan cara terbaik untuk menjaga mulut dan gigi

buah hati tetap sehat. Dari usia bayi sampai umur 5 tahun (balita), perlu mengajarkan pentingnya
perawatan gigi agar tidak terjadi kerusakan maupun penyakit mulut saat dewasa.
Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilakuyang mendukung
atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami
maupun secara terencana yaitu melalui proses pendidikan. Orang tua dengan pengetahuan rendah
mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisi dari perilaku yang tidak mendukung
kesehatan gigi dan mulut anak, Berikut beberapa tips merawat gigi susu anak;
a) Bersihkan gigi anak sejak bayi sesering mungkin yaitu, sehabis mengkonsumsi ASI dan makanan
tambahan. Gunakan bahan-bahan yang lembut seperti tisu, kasa atau lap lembut .,
b) Ajarkan kebiasaan menggosok gigi dengan cara yang benar. Berikan contoh secara langsung dan
jangan memaksa anak untuk menyikat gigi .,
c) Ajarkan pada anak untuk tidak menggosok gigi terlalu menekan karena dapat menyebabkan
kerusakan gusi anak .,
d) Cara merawat gigi anak agar tidak mudah retak, hindari minuman dingin setelah makan makanan
panas atau sebaliknya .,
e) Beritahu pada anak tentang manfaat meminum air putih dapat menjaga kesehatan mulut dan gigi
secara alami .,
f) Biasakan anak untuk mengunyah makanan menggunakan gigi geraham kanan dan kiri secara
seimbang. Tujuannya agar pertumbuhan rahang sempurna .,
g) Jangan biarkan anak menggigit dan merobek kemasan jajanan memakai gigi karena selain
menimbulkan nyeri, hal ini bisa membuat gigi anak goyang,
Namun, kegiatan untuk memperkenalkan dan mengajari gosok gigi ke anak tentu tidaklah mudah.
Beberapa tips di bawah ini dapat membantu mengajari anak menggosok gigi secara benar dengan cara
yang menyenangkan.
1. untuk memudahkan anak belajar gosok gigi sebaiknya mulai kenalkan pentingnya menjaga
kebersihan mulut ke anak sejak usia dini.
2. setelah gigi anak mulai tumbuh (biasanya setelah usia anak 6 bulan), bisa dibelikan sikat gigi anak
dengan kepala sikat yang kecil dan bulu sikat gigi yang lembut. Usahakan untuk membeli sikat gigi
dengan warna yang cerah agar lebih menarik untuk digenggam oleh anak.
3. bantu anak untuk memegang sikat gigi kecilnya dan mengarahkan untuk menggosokannya di gigi
anak.
4. pastikan anak juga mengetahui bahwa orang tuanya dan anggota keluarga lainnya juga menggosok
gigisecara rutin.
5. jangan malu untuk membuka mulut lebar-lebar ke anak dan jelaskan pentingnya menggosok semua
gigi secara keseluruhan.
6. ajarkan anak cara menyikat gigi dengan tekanan yang cukup kuat tapi tetap lembut agar tidak
melukai gusinya.
7. ketika membeli sikat gigi, pasta gigi dan gelas plastik untuk berkumur, sebaiknya mengajak si kecil
dan biarkan ia untuk memilih sendiri perlengkapan menyikat gigi yang disukainya,
Kriteria Pasta Gigi yang Diperlukan untuk Anak
Penggunaan pasta gigi anak tidak dapat disamakan dengan pasta gigi dewasa, karena memang
kebutuhannya berbeda. Pada anak-anak, khususnya usia 3-5 tahun.
1. Disukai, baik warna, bau, rasa. Karena itu pasta gigi anak yang diproduksi di pasaran memiliki
berbagai macam rasa dan bau, mulai dari rasa jeruk, strawberry, anggur, rasa permen karet dan lain
sebagainya. Selain itu pasta gigi anak dibuat berwarna warni tidak hanya putih juga bertujuan
menarik minat anak.
2. Memiliki kemasan yang menarik. Kemasan yang menarik dapat berupa gambar-gambar lucu yang
berwarna warni, ataupun bentuk dari kemasan yang unik juga dapat mempengaruhi minat anak
terhadap pasta gigi.
3. Aman, komposisinya sesuai dengan kriteria Standar Nasional. Pada usia anak, kemampuan refleks
penelanan pada anak sudah lebih baik, sehingga anak sudah dapat berkumur dan meludahkan cairan
yang terdapat dalam mulutnya. Oleh karena pasta gigi yang beredar di pasaran memiliki rasa yang
disukai maka tetap dikhawatirkan anak akan menelan pasta gigi. kesukaan ataupun kemasan yang
menarik
4. Apabila asupan fluoride dari air minum, makanan atau sumber air pada daerah tempat tinggal
kandungan fluoride cukup tinggi maka pilihlah pasta gigi dengan kadar fluoride rendah.
5. apabila sumber air konsumsi pada daerah tempat tinggal tingkat keasamannya rendah maka gunakan
pasta gigi dengan kandungan fluoride yng lebih tinggi.
6. Pengawasan dan pembimbingan dalam pemakaian pasta gigi pada waktu mengosok gigi agar tidak
tertelan.
7. Apabila rasanya manis, maka pilihlah pemanis selain gula.
8. Orang tua disarankan untuk lebih teliti ketika membeli produk pasta gigi, sebelum membeli orang tua
hendaknya melihat kadar fluor yang terkadung dalam pasta gigi tersebut, sesuai dengan standar yang
telah ditentukan atau tidak. Namun, apabila orang tua sudah terlanjur membeli pasta gigi anak yang
memiliki kadar fluor diatas standar yang diperbolehkan, maka orang tua tidak perlu membuang pasta
gigi tersebut. Pasta gigi tersebut masih dapat digunakan, namun penggunaannya dianjurkan sedikit
saja, yakni sebesar kacang polong atau lebih kecil. Pada usia ini refleks menelannya tinggi dan pasta
gigi anak memiliki banyak rasa yang disukai anak, maka pemakaian pasta gigi tersebut hendaknya
dalam pengawasan orang tua atau pengasuh untuk menghindari tertelannya pasta gigi.
Memilih sikat gigi untuk anak
Sikat gigi terdiri dari 3 bagian, yaitu kepala sikat, ganggang sikat dan bulu sikat. Ketiga komponen ini
harus diperhatikan dalam memilih sikat gigi yang sesuai dengan usia anak. Kepala sikat haruslah cukup
kecil sehingga dapat beradaptasi dengan ukuran mulut serta dapat menjangkau seluruh bagian di dalam
mulut anak. Ujung kepala sikat membulat sehingga mengurangi resiko melukai jaringan lunak dalam
mulut. Desain ganggang sikat lebih pendek dengan diameter lebih besar sehingga mudah digengam anak
dan menyesuaikan kemampuan tangan anak sesuai dengan usianya. Sebaiknya dipilih sikat gigi dengan
jenis bulu sikat yang lembut (soft), jenis ini dapat membersihkan gigi anak dengan baik tetapi aman untuk
gusi dan jaringan lunak mulut. Sebaiknya sikat gigi juga memiliki desain yang menarik sehingga anak
senang menggunakannya setiap hari.

Proposi sikat gigi anak usia 0-3 tahun,


ditas 3 taun dan sikat gigi dewasa
Sikat gigi untuk bayi (0-2 tahun)
Sebelum gigi pertama tumbuh, kebersihan rongga mulut bayi tetap harus dijaga. Gusi, lidah bayi
dan bagian dalam mulut bayi dapat dibersihkan menggunakan kain bersih, kasa ataupun tissue khusus.
Saat gigi pertama kali tumbuh, anak dapat mulai diperkenalkan dengan sikat gigi. Ibu dapat memilih sikat
berbahan lembut dengan ukuran kecil yang sesuai dengan mulut anak. Untuk anak yang baru memiliki
beberapa gigi depan saja, sikat jari dapat menjadi pilihan. Terlihat pada gambar 3 , sikat jari terbuat dari
bahan karet atau silikon yang sangat lembut dan lentur sehingga aman untuk gigi dan mulut anak. Bila
anak sudah mulai mencoba menggigit saat ibu menyikat giginya, dapat dipertimbangkan untuk beralih ke
sikat gigi yang lebih sesuai. Gunakan sikat gigi dengan kepala kecil, bulu sikat halus dan ketebalan
gagang sikat yang sesuai untuk anak di bawah dua tahun.

Sikat jari
Sikat gigi untuk balita (2- 5 tahun)
Pada usia 2 tahun, kepala sikat gigi biasanya sedikit lebih besar dibandingkan sikat gigi untuk
anak usia 0-2 tahun. Namun kepala sikat tetap harus cukup kecil sehingga dapat mencapai gigi geraham
di bagian belakang mulut anak yang sulit dijangkau. Bulu sikat harus cukup lembut untuk menghindari
melukai jaringan lunak mulut anak. Ada banyak jenis sikat gigi yang beredar di pasaran. Beberapa
produsen sikat gigi bahkan mengkhususkan diri dalam pengembangan sikat gigi anak-anak. Untuk anak
usia 2-5 tahun, pilihlah sikat dengan gagang pendek dan besar, serta terbuat dari bahan yang tidak licin
sehingga mudah digenggam dan digunakan oleh anak. Sikat gigi anak juga sering memilikikartun dan
desain lucu yang disukai oleh anak.
Sikat gigi untuk anak usia sekolah
Antara usia 5-8, anak-anak mulai memiliki gigi permanen. Bentuk dan ukuran sikat gigi pun
perlu mengikuti tumbuh kembang gigi dan mulut mereka. Bentuk dan ukuran sikat gigi sekarang mulai
mendekati seperti sikat gigi dewasa, walaupun masih relatif lebih kecil. Pada saat anak anda mencapai
usia 9-10 tahun, semakin banyak gigi permanen yang sudah tumbuh menggantikan gigi sulungnya. Sikat
gigi yang digunakan semakin mirip sikat gigi dewasa walaupun dengan kepala sikat yang masih relatif
lebih kecil dan ganggang sikat yang relatif lebih pendek dan besar dibandingkan sikat gigi dewasa.
Banyak anak di usia ini juga membutuhkan kawat gigi, hal ini dapat membuat menyikat gigi menjadi
lebih sulit. Untuk membantu menjaga kebersihan gigi dan mulutnya anak yang menggunakan kawat gigi
permanen dapat menggunakan sikat gigi khusus.

You might also like