You are on page 1of 22

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

SENI RUPA

Jenjang : SMP Kelas : 7/8/9


Mata Pelajaran : Seni Rupa Fase :D

Setiap manusia memiliki kemampuan untuk melihat, merasakan dan mengalami sebuah keindahan. Bahkan berbagai kemungkinan dan potensi dalam hidup
dapat diprediksi. Hal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya di muka bumi ini. Kepekaan terhadap keindahan membantu manusia
untuk dapat memaknai hidupnya dan menjalani hidupnya dengan optimal. Diharapkan melalui pembelajaran seni rupa, kepekaan tersebut dibangun
secara universal, yakni dapat ditangkap oleh mata dan menembus sekat-sekat perbedaan termasuk perbedaan bahasa.

Pembelajaran seni rupa mengajak peserta didik Indonesia dapat berpikir terbuka, apresiatif, empatik, serta menghargai perbedaan dan
keberagaman. Selain itu, peserta didik Indonesia juga memperoleh pengalaman estetik sebagai hasil proses perenungan dari dalam maupun luar diri mereka
yang dituangkan dalam karya seni rupa. Karya yang mencerminkan emosi dan hasil pemikiran mereka yang berdampak pada diri, lingkungan maupun
masyarakat.

Pembelajaran seni rupa memperlihatkan seni rupa sebagai kekuatan adidaya yang dapat membentuk sejarah, budaya dan peradaban sebuah
bangsa maupun seluruh dunia. Peserta didik Indonesia harus menghargai dan melestarikan budaya, terutama budaya Indonesia. Karena melalui budaya
peserta didik Indonesia akan tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang dapat melihat, merasakan dan mengalami sebuah keindahan sehingga dengan
kesejahteraan jiwanya itu, peserta didik dapat memberikan kemampuan terbaik yang dimiliki dirinya pada lingkungan dan masyarakat.
Dengan demikian, peserta didik Indonesia diharapkan mampu menghidupkan dan menyelaraskan ranah estetika, logika dan etika dalam sebuah
kesatuan yang optimal sesuai potensi kemanusiaannya sebagaimana termaktub dalam Profil Pelajar Pancasila.

Pembelajaran seni rupa bertujuan menjadi wahana yang menyenangkan bagi peserta didik untuk mengalami bagaimana kreativitas dapat
membantu meningkatkan kualitas hidupnya. Diharapkan melalui pengalaman belajar yang menyenangkan, relevan dan dekat secara emosional dengan
kehidupan peserta didik sehari-hari,

Pendidikan Seni Rupa bertujuan menghasilkan peserta didik yang antusias untuk terus belajar (life long learner), kreatif, mampu berani mengekspresikan diri,
gigih berusaha, reflektif, bernalar kritis, berkontribusi aktif bagi lingkungannya dan selalu membuat keputusan dengan tanggung jawab. Peserta didik
Indonesia yang berkualitas juga mampu percaya diri bekerja efektif dan efisien secara mandiri maupun bekerjasama dengan orang lain tanpa memandang
latar belakang sosial ekonomi, perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan. Kesadaran atas perbedaan sebagai sebuah kewajaran dalam hidup dan
memandangnya sebagai potensi kekuatan merupakan kualitas lainnya yang diharapkan terbentuk dalam diri peserta didik Indonesia. Kemampuan
mengapresiasi, peka terhadap keindahan yang ada di sekitar diri, lingkungan dan masyarakat yang beragam secara global maupun dunia. Pembelajaran seni
rupa juga dapat mempertajam kemampuan peserta didik Indonesia dalam melihat, mengenal, merasakan, memahami dan mengalami nilai-nilai estetik guna
menyampaikan maupun merespon sebuah gagasan atau situasi, melihat dan menciptakan sebuah peluang dan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki
untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Oleh karena itu, tujuan dari pembelajaran seni rupa memiliki peran yang sangat penting sebagai pembentuk
peserta didik Indonesia sesuai profil pelajar Pancasila (Education through Art).
ELEMEN AJAR

Landasan Pembelajaran Seni Rupa memiliki lima elemen/domain yang mandiri dan berjalan beriringan sebagai kesatuan yang saling mempengaruhi dan
mendukung. Setiap elemen bukanlah sebuah urutan atau prasyarat dari elemen lainnya. Masingmasing mampu berdiri sendiri secara mandiri namun memiliki
keterhubungan dalam peran antar elemen:

Berpikir dan bekerja artistik (Thinking and Working Artistically)


Kemampuan peserta didik untuk berpikir dan bekerja artistik ditandai dengan adanya kreativitas dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Melalui sikap
antusias dan keingintahuan peserta didik dalam mengajukan pertanyaan yang bermakna, hingga pengembangan gagasan diharapkan peserta didik mampu
melihat, mengamati dan merasakan dari berbagai sudut pandang dalam menciptakan sebuah peluang, menjawab tantangan dan menyelesaikan
permasalahan kehidupan sehari-hari. Peserta didik wajib mengetahui berbagai prosedur dasar sederhana dalam berkarya. Sehingga nilai etika selalu
beriringan dengan artistik dan estetika. Meskipun demikian, peserta didik tetap diberikan kebebasan dalam mengeksplorasi dan bereksperimen sehingga
menemukan cara mereka sendiri dalam mengembangkan gagasannya. Kemandirian yang terbentuk perlu diikuti dengan kemampuan peserta didik untuk
bekerjasama, gotong royong, dan berkolaborasi baik antar keilmuan maupun dengan bidang ilmu lainnya atau antar diri, lingkungan maupun dengan
masyarakat.

Mengalami (Experiencing)
Landasan pembelajaran seni rupa mengarahkan peserta didik untuk mendapatkan pengalaman secara langsung dengan; mengenali, merasakan, dan
memahami objek seni rupa. Selanjutnya, peserta didik dapat merespon aneka sumber gaya seni rupa, era dan budaya. Dalam eksplorasi dan eksperimen,
peserta didik dapat menggunakan berbagai bahan, alat, teknologi dalam proses menciptakan sebuah karya seni rupa. Selain itu, peserta didik juga
mengumpulkan dan merekam informasi baik melalui pengalaman visual maupun estetik dari kehidupan sehari-hari yang nantinya dituangkan pada karya
mereka.
Menciptakan (Making/creating)
Landasan pembelajaran seni rupa memotivasi peserta didik dalam menciptakan sebuah karya seni rupa melalui pemilihan dan penggunaan bahan, alat
maupun teknik yang sesuai dengan konteks, kebutuhan, ketersediaan, kemampuan dan pengalaman peserta didik itu sendiri.

Merefleksikan (Reflecting)
Landasan pembelajaran seni rupa melatih peserta didik dapat merefleksikan perkembangan diri dengan kemampuan efektivitas gagasan, pesan dan medium
dari karyanya. Kemampuan dalam melihat, mengamati dan membuat hubungan estetika antara karya dengan dirinya, lingkungan maupun masyarakat
menjadi tolok ukur dalam kegiatan refleksi dimana peserta didik dapat menyampaikan pesan atau gagasannya dalam sebuah karya. Peserta didik mampu
menjelaskan, memberi komentar dan umpan balik secara kritis atas karya pribadi maupun karya orang lain dengan mempresentasikannya secara runut,
terperinci dan menggunakan kosa kata yang tepat.

Berdampak (Impacting)
Setiap proses dalam pembelajaran seni rupa memberikan dampak pada diri, lingkungan dan masyarakat. Peserta didik diharapkan dapat memilih,
menganalisis dan menghasilkan karya seni rupa yang memiliki dampak luas, tidak hanya pada dirinya, tetapi pada lingkungan dan masyarakat.
SIKLUS AJAR
CAPAIAN PEMBELAJARAN
FASE D (Kelas 7-9)

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pada akhir Fase D, diharapkan :

Peserta didik mampu bekerja mandiri dan/atau berkelompok dalam menghasilkan sebuah karya, mengapresiasi berdasarkan
perasaan, empati dan penilaian pada karya seni rupa. Fase D masuk ke dalam masa Naturalisme Semu (Pseudo Naturalistic) yang
ditandai kemampuan peserta didik dalam berpikir abstrak. Di samping itu, peserta didik diharapkan mulai memiliki kemampuan
proporsi (rasa perbandingan) dan gesture (gerak tubuh obyek) sebagai respon kemampuan perkembangan sosial peserta didik yang
semakin berkembang.

Peserta didik mampu menuangkan pengalamannya melalui visual sebagai ekspresi kreatif secara rinci, ditandai penguasaan ruang,
proporsi dan gesture dalam bekerja mandiri dan/atau berkelompok. Diharapkan pada akhir fase ini, proses kreatif dan kegiatan
apresiasi peserta didik telah mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang mewakili perasaan
dan empati peserta didik. Selain itu, peserta didik juga dapat menyampaikan pesan lisan atau tertulis tentang karya seni rupa
berdasarkan pada pengamatannya terhadap karya seni rupa tersebut
FASE D KELAS 7
Seni Rupa

Profil Pelajar Alokasi


Unit Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Alur Pembelajaran Kata Kunci
Pancasila Waktu
1. Peserta didik mampu 1. Peserta didik mampu 1. Memahami Siswa mampu Penggunaan
Unit I bekerja mandiri dan/atau menggunakan pensil pengetahuan dasar meningkatkan pensil untuk 8 JP
berkelompok dalam untuk membuat garis dan konsep kemandirian membuat garis
Menggambar menghasilkan sebuah karya tebal, tipis, lurus, melalui keberanian tebal, tipis, lurus,
menggambar (unsur
gambar, mengapresiasi lengkung. dengan mencoba lengkung
rupa dan prinsip
berdasarkan perasaan, . dan menumbuhkan
empati dan penilaian pada dasar menggambar) rasa percaya diri
menggambar benda. 2. Memilih dan akan keputusannya
2. Peserta didik diharapkan mempersiapkan alat sendiri;
mulai memiliki kemampuan menggambar (jenis meningkatkan
proporsi (rasa – jenis alat d kemampuan
perbandingan) dan 3. Menggunakan alat kreatif melalui
membuat komposisi sesuai gambar dengan baik pengembangan
gesture (gerak tubuh 4. Menggambar gagasan dan
obyek) sebagai respon dengan komposisi pembuatan
kemampuan garis kombinasi yang
perkembangan sosial baru, serta
peserta didik yang semakin Berkebhinekaan
berkembang. global untuk dapat
3. peserta didik mampu menerima
menuangkan perbedaan dalam
pengalamannya melalui berbagai segi
visual sebagai ekspresi kehidupan.
kreatif secara rinci, ditandai
penguasaan ruang, 2. Peserta didik mampu 1. Memahami Penggunaan 6 JP
proporsi dan gesture dalam menggunakan komposisi dan pewarna untuk
bekerja mandiri dan/atau pengetahuan dasar menciptakan
pewarna untuk
berkelompok. komposisi warna
menciptakan menggambar
4. Peserta didik mampu yang menarik.
komposisi warna yang dengan berbagai
berproses kreatif dan
kegiatan apresiasi peserta menarik (berdampak teknik dan media
didik telah mencerminkan bagi dirinya). basah atau kering
penguasaan terhadap 2. Memilih dan
bahan, alat, teknik, mempersiapkan alat
teknologi dan prosedur pewarna untuk
yang mewakili perasaan
praktik
dan empati peserta didik.
5. peserta didik dapat menggambar
menyampaikan pesan lisan 3. Menggunakan alat
atau tertulis tentang karya pewarna gambar
seni rupa berdasarkan pada sesuai teknik
pengamatannya terhadap basah/kering
karya seni rupa tersebut
dengan baik
4. Menggambar
dengan komposisi
objek benda

3. Peserta didik mampu 1. Menciptakan Penggambaran 8 JP


menggambarkan komposisi, dan komposisi benda
proporsi gambar. sesuai dengan
komposisi benda
sesuai dengan 2. Mempersiapkan proporsinya
proporsinya media dan alat yang menggunakan
menggunakan alat dibutuhkan, alat bantu
gambar (grid)
bantu gambar (grid) 3. Mengamati bentuk
atau bebas
atau secara bebas. dan pola,
4. Menggunakan alat
bantu,
5. Menggambar objek

4. Peserta didik mampu 1. Memahami Penggunaan 5 JP


menggunakan pensil pengetahuan dasar pensil untuk
untuk menciptakan teknik arsir (jenis menciptakan arsir
arsir yang arsiran pensil) dan yang
menunjukkan volume prinsip menunjukkan
menggambar gelap volume.
terang untuk
menciptakan kesan
volume dan tekstur
gambar benda.
2. Mempersiapkan
media dan alat
yang dibutuhkan,
3. Menciptakan
komposisi yang
menarik.
4. Menggambar
dengan arsiran
gelap terang.
27 JP
Jumlah Jam Pelajaran Unit I
9minggu

Profil Pelajar Alokasi


Unit Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Alur Pembelajaran Kata Kunci
Pancasila Waktu
1. Peserta didik mampu 1. Peserta didik mampu 1. Memahami Siswa mampu 1. Mengamati dan 8 JP
Unit II bekerja mandiri dan/atau Menggambarkan pola pengertian desain, meningkatkan menemukan pola
berkelompok dalam organis dan geometris prinsip dan kemandirian organis yang ada
Mendesain yang didapatkan dari prosedur desain melalui disekitar
menghasilkan sebuah karya,
pengamatan objek- 2. Memahami bentuk, (1) keberanian
mengapresiasi berdasarkan
objek di sekitar pola dan motif mencoba dan 2. Menggunakan
perasaan, empati dan mereka. 3. Memahami teknik (2) pola organis
penilaian pada membuat pola dan menumbuhkan yang ditemukan
menggambar. motif organis rasa percaya diri sebagai dasar
2. Peserta didik diharapkan 4. Membuat sketsa akan dalam membuat
mulai memiliki kemampuan yang diamati, keputusannya desain.
5. Menciptakan sendiri;
proporsi (rasa
komposisi dari hasil meningkatkan
perbandingan) dan
sketsa, kemampuan
membuat komposisi sesuai 6. Mempersiapkan kreatif melalui
gesture (gerak tubuh media dan alat yang pengembangan
obyek) sebagai respon dibutuhkan, gagasan dan
kemampuan 7. Mendesain pola pembuatan
perkembangan sosial organis dari ide di kombinasi yang
sekitar baru,
peserta didik yang semakin
Berkebhinekaan
berkembang. global untuk
3. peserta didik mampu dapat menerima
menuangkan perbedaan
pengalamannya melalui dalam berbagai
segi kehidupan.
visual sebagai ekspresi
1. Memahami Jenis 1. Mengamati pola 6 JP
kreatif secara rinci, ditandai
pola geometris geometris di
penguasaan ruang, proporsi sekitar benda
2. Memahami teknik
dan gesture dalam bekerja 2. Menemukan dan
dan prosedur desain
mandiri dan/atau menggambar
bentuk, pola dan
berkelompok. ulang bentuk
motif geometris pola-pola
4. Peserta didik mampu
3. Mengembangkan geometris pada
berproses kreatif dan
sketsa yang diamati, benda keseharian
kegiatan apresiasi peserta
4. Menciptakan di sekitar.
didik telah mencerminkan
komposisi desaian
penguasaan terhadap
dari hasil sketsa,
bahan, alat, teknik,
5. Mempersiapkan
teknologi dan prosedur
media dan alat yang
yang mewakili perasaan
dibutuhkan,
dan empati peserta didik.
6. Mendesain pola
5. peserta didik dapat
geometris menjadi
menyampaikan pesan lisan
motif.
atau tertulis tentang karya
seni rupa berdasarkan pada 1. Memahami motif Siswa mampu 1.Membuat sketsa 6 JP
pengamatannya terhadap 2. Peserta didik mampu tradisional meningkatkan pola geometris.
karya seni rupa tersebut Menggunakan pola- nusantara kemandirian
pola organis dan melalui 2.Mengembangkan
2. Mengamati bentuk
geometris yang mereka dan pola motif keberanian pola geometris
temukan sebagai tradisonal nusantara mencoba dan dan mewarnai pola
hiasan pada benda- 3. Membuat sketsa menumbuhkan geometris yang
benda lain rasa percaya diri dipilih.
hasil
akan
pengembangan
keputusannya
motif sendiri;
4. Menciptakan meningkatkan
komposisi motif dari kemampuan
hasil sketsa, kreatif melalui
5. Mempersiapkan pengembangan
gagasan dan
media dan alat yang
pembuatan
dibutuhkan
kombinasi yang
6. Mendesain motif baru,
tradisional yang Berkebhinekaa
dikembangkan n global untuk
menjadi motif baru dapat menerima
perbedaan
dalam berbagai
segi kehidupan.
1. Memahami fungsi Mengaplikasikan 7 JP
dan tujuan pola pola geometris yang
yang diterapkan dibuat sebelumnya
dalam benda untuk pada benda-benda
kehidupan sehari - keseharian
hari
2. Mengamati bentuk
dan pola dan
penerapan pada
benda
3. Membuat sketsa
desain motif terapan
dengan bahan alam
atau buatan
4. Menciptakan
komposisi motif dari
hasil sketsa untuk
diterapkan pada
benda
5. Mempersiapkan
media dan alat yang
dibutuhkan
6. Mendesain motif
pada benda terapan
yang dtelah
ditentukan
27 JP
Jumlah Jam Pelajaran Unit II
9minggu

Profil Pelajar Alokasi


Unit Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Alur Pembelajaran Kata Kunci
Pancasila Waktu
1. Peserta didik
mampu 1. Peserta didik mampu 1. Identifikasi dan Siswa mampu 1.Mengerti istilah
Unit III bekerja mandiri dan/atau Membuat tipografi diskripsi dari meningkatkan dasar dan 8 JP
berkelompok dalam sederhana. menggambar kemandirian aturan dalam
Membuat melalui tipograi.
menghasilkan sebuah karya, tipografi
Tipografi dan keberanian
mengapresiasi berdasarkan 2. Memahami fungsi
Logo mencoba dan 2.Mengerti
perasaan, empati dan dan tujuan tipografi menumbuhkan penggunaan
penilaian pada 3. Mengamati bentuk rasa percaya diri tipograi dalam
menggambar. tipografi akan keputusannya keseharian.
2. Peserta didik diharapkan 4. Menciptakan sendiri;
mulai memiliki kemampuan komposisi tipografi meningkatkan 3.Mencoba
kemampuan meniru tipografi
proporsi (rasa Mempersiapkan alat
kreatif melalui sederhana.
perbandingan) dan dan media yang
pengembangan
membuat komposisi sesuai dibutuhkan gagasan dan
gesture (gerak tubuh 5. Menggunakan alat pembuatan
obyek) sebagai respon bantu untuk kombinasi yang
kemampuan membuat tipografi baru,
perkembangan sosial 6. Menciptakan Berkebhinekaan
tipografi global untuk dapat
peserta didik yang semakin menerima
berkembang. perbedaan dalam
3. peserta didik mampu berbagai segi
kehidupan.
menuangkan
pengalamannya melalui
visual sebagai ekspresi 1. Langkah pembuatan 1. Mengaplikasik 4 JP
kreatif secara rinci, ditandai tipografi an tipografi
penguasaan ruang, 2. Menciptakan dengan
proporsi dan gesture dalam komposisi tipografi menggunakan
bekerja mandiri dan/atau 3. Mempersiapkan alat nama mereka.
berkelompok. dan media yang
4. Peserta didik mampu dibutuhkan
berproses kreatif dan 4. Mengamati bentuk
kegiatan apresiasi peserta tipografi
didik telah mencerminkan 5. Menggunakan alat
penguasaan terhadap bantu
bahan, alat, teknik, 6. Menciptakan
teknologi dan prosedur tipografi
yang mewakili perasaan menggunakan nama
dan empati peserta didik. sendiri
5. peserta didik dapat
2. Peserta didik mampu 1. Mendiskripsikan Siswa mampu 1. Memahami
menyampaikan pesan lisan pengertian logo meningkatkan apa itu logo. 8 JP
Membuat logo yang
atau tertulis tentang karya 2. Memahami fungsi kemandirian
mencerminkan
seni rupa berdasarkan pada dan tujuan melalui 2. Memahami
identitas personal
pembuatan logo keberanian pentingnya
pengamatannya terhadap peserta didik 3. Mengamati bentuk mencoba dan sebuah logo
karya seni rupa tersebut logo menumbuhkan
4. Menciptakan rasa percaya diri
komposisi logo akan keputusannya
5. Mempersiapkan alat sendiri;
dan media yang meningkatkan
dibutuhkan kemampuan
6. Menggunakan alat kreatif melalui
bantu untuk pengembangan
membuat logo gagasan dan
7. Menciptakan logo pembuatan
sesuai konsep yang kombinasi yang
sudah dibuat. baru,
Berkebhinekaan
global untuk dapat
menerima
perbedaan dalam
berbagai segi
kehidupan.
1. Prosedur
pembuatan logo 1. Memahami 7 JP
2. Membuat konsep langkah-
langkah dasar
sederhana logo
dalam
3. Menciptakan
membuat
komposisi loggo logo.
4. Mempersiapkan alat 2. Membuat logo
dan media yang sederhana.
dibutuhkan
5. Menggunakan alat
bantu
6. Membuat logo
sesuai konsep

27 JP
Jumlah Jam Pelajaran Unit III
9minggu
Profil Pelajar Alokasi
Unit Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Alur Pembelajaran Pancasila Kata Kunci
Waktu
1. Peserta didik mampu 1. Peserta didik mampu 1. Pemahaman seni Siswa mampu 1.Berkolaborasi
Unit IV bekerja mandiri dan/atau menggunakan rupa dan desain Beriman, bertakwa dalam membuat 10 JP
berkelompok dalam pengetahuan dan Bisa memberikan kepada Tuhan identitas visual dari
Berkarya seni menghasilkan sebuah karya, keterampilan memilih kelompok mereka
dampak langsung YME, dan berakhlak
untuk mengapresiasi berdasarkan dan menggabungkan
dan solusi pada mulia
perubahan perasaan, empati dan teknik untuk kepada manusia dan 2.Mendokumentasi,
penilaian pada merespon masalah permasalahan mengelompokkan,
alam melalui empati
menggambar. yang nyata di tingkat masyarakat dan mengelola
terhadap
sekolah. 2. Memberikan permasalahan sekitar; data visual dari
2. Peserta didik diharapkan projek meningkatkan permasalahan
mulai memiliki kemampuan permasalahan seni kemampuan sekitar sekolah.
proporsi (rasa
rupa dan desain bergotong royong
perbandingan) dan
untuk diselesaika melalui kolaborasi
membuat komposisi sesuai yang terbuka, dinamis,
gesture (gerak tubuh bersama dalam
dan saling
obyek) sebagai respon kelompok
menghargai; dan
kemampuan 3. Melakukan meningkatkan
perkembangan sosial pengamatan dan kreativitas melalui
peserta didik yang semakin observasi tema pengembangan
berkembang. 4. Mencari gagasan yang orisinil.
3. peserta didik mampu
permasalahan di
menuangkan
sekolah untuk
pengalamannya melalui
menentukan tema
visual sebagai ekspresi
5. Identifikasi
kreatif secara rinci, ditandai
kelompok
penguasaan ruang, proporsi
permasalahan dan
dan gesture dalam bekerja
solusi
mandiri dan/atau
6. Diskusi kelompok
berkelompok.
dalam upaya
4. Peserta didik mampu
mewujudkan solusi
berproses kreatif dan
kegiatan apresiasi peserta 2. Peserta didik 1. Belajar dari Siswa mampu 1. Berkolaborasi
didik telah mencerminkan mampu seniman/pekerja Beriman, bertakwa dalam membahas 8 JP
penguasaan terhadap merefleksikan seni sebagai nara kepada Tuhan permasalahan
efektivitas pesan sumber tentang YME, dan berakhlak dan memetakan
bahan, alat, teknik,
dalam sebuah menggunakan cara mulia alternatif solusi
teknologi dan prosedur
karya. artistik untuk kepada manusia dan dari
yang mewakili perasaan memecahkan permasalahan-
alam melalui empati
dan empati peserta didik. masalah. permasalahan
terhadap
5. peserta didik dapat 2. Belajar memilah permasalahan sekitar; tersebut.
menyampaikan pesan lisan dan memilih solusi meningkatkan 2. Mengetahui cara
atau tertulis tentang karya dari permasalahan kemampuan seorang
yang ingin bergotong royong seniman/desainer
seni rupa berdasarkan pada
dipecahkan. melalui kolaborasi lokal yang hidup
pengamatannya terhadap 3. Menyimak dan yang terbuka, dinamis, di dekat mereka
karya seni rupa tersebut berdiskusi dengan dan saling membuat karya
nara sumber menghargai; dan seni/desain yang
4. Berkolaborasi meningkatkan berdampak pada
dalam kelompok. kreativitas melalui kehidupan
5. Mencari pengembangan masyarakat.
permasalahan di gagasan yang orisinil.
sekolah untuk
solusi karya
6. Fase diskusi dalam
proses membuat
solusi
3. Peserta didik 1. Mewujudkan hasil Siswa mampu 1.Memilih dan
mampu Bekerja kerja kelompok. Beriman, bertakwa menerapkan alat, 9 JP
dalam kelompok. 2. Masing-masing kepada Tuhan proses, dan
kelompok YME, dan berakhlak teknologi tertentu
bertanggung mulia untuk membuat
jawab dengan alat kepada manusia dan karya yang
dan bahan yang alam melalui empati merespon situasi
dibawa ke sekolah, terhadap terkini.
3. Masing-masing permasalahan sekitar; 2.Berkolaborasi
kelompok meningkatkan dalam
membuat projek kemampuan menciptakan
karya sesuai bergotong royong sebuah karya
kesepakatan melalui kolaborasi seni/desain
4. Mendokumentasi yang terbuka, dinamis, sebagai sebuah
kegiatan dalam dan saling solusi dari
bentuk foto, menghargai; dan permasalahan
sketsa, tulisan atau yang ada di
data. meningkatkan sekolah.
5. Proses projek hasil kreativitas melalui
diskusi pengembangan
6. Mempresentasikan gagasan yang orisinil.
hasil karya.

27 JP
Jumlah Jam Pelajaran Unit IV 9minggu

108 JP
Jumlah Jam Pelajaran Dalam 1 Tahun di Kelas 7 36
minggu
PROFIL PELAJAR PANCASILA

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia


Diharapkan, Pelajar Pancasila memiliki spiritualitas yang tinggi, sehingga dapat menerapkan segala nilai-nilai baik sesuai dengan ajaran
agama dalam kehidupannya sehari-hari. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Tak hanya memiliki
keimanan dan akhlak beragama, Pelajar Pancasila juga memiliki akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, serta akhlak
bernegara
2. Berkebinekaan global
Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika wajib menjadi nilai yang dipegang bersama oleh seluruh masyarakat Indonesia termasuk para pelajar. Bukan hanya
dengan sesama bangsa Indonesia, melainkan juga ketika berhadapan dengan bangsa atau kultur negara lain. Pelajar Pancasila dituntut untuk dapat
mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitas, namun tetap berpikiran terbuka ketika berinteraksi dengan budaya lain.
3. Gotong royong
Gotong royong adalah salah satu nilai penting yang juga dijunjung oleh bangsa Indonesia. Pelajar Pancasila akan mampu melakukan kegiatan bersama-sama
dengan suka rela, agar kegiatan tersebut terasa lebih lancar, mudah, dan ringan. Dengan gotong royong tentu dapat mendorong kolaborasi, kepedulian, serta rasa
ingin berbagi kepada lingkungan sekitar.
4. Mandiri
Kemandirian merupakan kunci penting dalam menjalani kehidupan. Meski mampu menjalankan sesuatu dengan gotong royong, tetapi Pelajar Pancasila akan
mampu menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik dan penuh tanggung jawab secara mandiri. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran dari diri sendiri terhadap situasi
yang dihadapi, serta kemampuan menciptakan regulasi diri sendiri. Kedua hal tersebut dapat membentuk pribadi tangguh dan mandiri.
5. Bernalar kritis
Saat ini kita semua dihadapkan dengan kompetisi global. Maka kemampuan bernalar kritis sangat diperlukan. Kemampuan berpikir kritis sendiri diartikan sebagai:
kemampuan secara objektif memproses informasi baik secara kualitatif dan kuantitatif membangun keterkaitan antara berbagai informasi menganalisa informasi
mengevaluasi dan menyimpulkannya Dengan begitu, diharapkan pelajar akan mampu mengambil keputusan yang tepat.

6. Kreatif
Untuk menciptakan berbagai penemuan inovatif di masa depan diperlukan kreativitas yang tinggi. Tidak hanya sekadar menemukan gagasan-gagasan baru, sebuah
inovasi diharapkan juga bermakna, bermanfaat, dan membawa dampak bagi masyarakat. Pelajar Pancasila akan dapat mengasah kreativitas dengan menerapkan
pemikiran kritis yang kemudian diolah menjadi inovasi baru

Tangen, Juli 2021

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala SMPN 1 Tangen

Tri Wahyuni, S.Pd., M.Pd. Didik Irianto, S.Pd.

NIP 19710223 199412 2 002 NIP. 19620612 198703 1 015

You might also like