Professional Documents
Culture Documents
Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kafein
xanthine (basa purin). Kafein merupakan salah satu komponen dari tanaman
(Fredholm, 2011). Selain itu, kafein adalah senyawa psikoaktif yang banyak
seperti kopi, teh, coklat, dan minuman ringan (softdrink). Kafein juga dapat
dan buah pada beberapa jenis tanaman dengan konsentrasi yang bervariasi.
minuman:
dipengaruhi oleh berbagai faktor individual seperti umur, fungsi hati dalam
rerata waktu paruh antara 4 sampai 5 jam. Waktu paruh ini akan meningkat
pada penderita penyakit hati (96 - >100 jam), penggunaan kontrasepsi oral
(5-10 jam), bayi dan neonatus (30 jam) atau selama kehamilan (9-11 jam)
(Monteiro, 2016) :
peningkatan gliserol dan bebas kadar asam lemak dalam plasma darah.
adenosine (A1, A2A, A2B and A3), tapi sebagian besar kerja kafein
dimediasi dengan menghambat reseptor adenosine tipe A1 and A2A.
terhadap reseptor A1, A2A, dan A2B namun merupakan antagonis yang
GABA ini berpengaruh terhadap berbagai jalur transportasi ionik pada otak.
(Monteiro, 2016).
2.1.4 Efek Farmakologis Kafein
untuk tetap terjaga, menjadi lebih fokus, produktif, dan dapat mengatasi stres
adenosine dan reseptor ryanodine yang terdapat banyak pada sistem saraf
2006). Nitrat oksida merupakan mediator yang paling penting disintesis oleh
penelitian yang dilakukan oleh Umemura et al., (2006), efek kafein sebagai
sintesa nitrat oksida. Fungsi lain dari dampak kafein ditunjukan pada gambar
2.2 dimana kafein juga berperan dalam berbagai mekanisme dalam sel
disfungsi, dan peningkatan apoptosis sel. Selain itu, stress oksidatif juga
2016). Batas konsumsi kafein yang aman untuk ibu hamil adalah sebanyak
oksidan) dengan antioksidan yang dipicu oleh dua kondisi umum, yaitu
kurangnya antioksidan dan atau produksi radikal bebas yang berlebihan (Rush et
al., 2005). Akibatnya intensitas proses oksidasi sel-sel tubuh normal menjadi
semakin tinggi dan dapat menimbulkan kerusakan yang lebih banyak. Radikal
bebas merupakan elemen hidrogen dengan satu proton dan satu elektron.
Radikal bebas juga dapat didefinisikan sebagai spesies kimia reaktif yang
Molekul yang bereaksi dengan ROS akan diubah menjadi radikal bebas,
Akumulasi radikal oksigen pada sel dan modifikasi oksidatif molekul biologi
(lipid, protein, dan asam nukleat) berperan pada penuaan dan kematian sel
oksidatif terjadi jika produksi ROS alamiah tidak dapat diseimbangkan oleh
2016).
Penurunan stres oksidatif dapat dicapai melalui tiga tahap, yaitu dengan
oksidatif endogen dapat dipengaruhi dengan dua cara, yaitu dengan mencegah
formasi ROS atau menghilangkan efek ROS dengan antioksidan (Zalukhu et al.,
2016). Antioksidan merupakan zat yang dapat membersihkan radikal bebas dan
mencegah radikal bebas merusak sel. Antioksidan memiliki efek protektif dengan
prosesnya tidak efektif 100% jika dalam keadaan produksi radikal bebas
melimpah di udara dan keefektifannya juga menurun karena penuaan (Sen et al.,
2010).
satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbit luarnya. Ini menyebabkan
senyawa tersebut sangat reaktif mencari pasangan dengan cara menyerang dan
akan berdampak negatif pada struktur dan fungsi sel tersebut (Winarsi, 2011).
peroksidasi komponen lipid dari membran sel dan sitosol sehingga menyebabkan
oleh karena terbentuknya cross linking protein, melalui mediator sulfidril atas
beberapa asam amino labil seperti sistein, metionin, lisin, dan histidin.
Reaktivitas radikal bebas dapat dihambat melalui tiga cara, yaitu mencegah atau
2.4 Antioksidan
2.4.1 Definisi
2.4.2 Klasifikasi
1. Antioksidan primer
bebas menjadi produk baru yang lebih stabil, lebih larut air, dan bisa
2. Antioksidan Sekunder
3. Antioksidan Tersier
Memperbaiki kerusakan sel dan jaringan yang rusak akibat radikal bebas.
(zinc dan selenium), peptida (glutation), asam fenolik, asam fenolat, dan
meter. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Iran, namun tanaman ini sudah
Asia Tenggara (Sudjijo, 2014). Tanaman ini hidup pada tanah yang gembur,
dan tidak terendam dengan air. Delima sering ditanam sebagai tanaman hias,
obat atau konsumsi karena buahnya yang bisa dimakan. Delima memiliki
bentuk pohon perdu atau pohon kecil yang memiliki ketinggian dibawah 6
hingga 12 cm dengan bentuk yang bulat, tebal dengan kulit yang berwarna
kemerahan (Sudjijo, 2014). Pada buah yang matang, buah akan terasa
asam karena ukuran pH yang rendah yaitu sebesar 4,4 dan kaya akan
Desember, 2019):
Kingdom Plantae
Famili Punicaceae –Famili Pomegranate
Genus Punica L. – pomegranate
Spesies Punica granatum L. – pomegranate
Pada penelitian Guo et al., (2003), kulit buah delima memiliki aktivitas
reducing anti-oxidant power). Berikut ini adalah hasil penelitian Guo et al.,
bahwa kandungan fenol pada ekstrak kulit buah delima hampir 10 kali lebih
tinggi dibandingkan dengan ekstrak daging buah delima itu sendiri. Tingginya
kandungan fenol pada ekstrak kulit buah delima ini menandakan bahwa
menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan pada kulit buah delima dua kali
antioksidan pada buah delima. Zat tanin terhidrolisa yang bertanggung jawab
acid, dan punicalin. Punicalagin merupakan komponen utama pada kulit buah
delima. Kandungan punicalagin pada kulit buah delima 30x, 50x, dan 500x
lebih tinggi dibandingkan dengan punicalin, gallagic acid, dan ellagic acid
(Tzulker et al., 2007; Lansky et al., 2007). Sedangkan ellagic acid dapat
kanker serta apoptosis sel kanker. Mekanisme buah delima terhadap ROS
sampai saat ini masih belum jelas (Mena et al., 2011). Hal tersebut
disebabkan karena fitokimia dalam buah delima dapat mengatur ekspresi gen
1.6 Vitamin C
2000). Vitamin C ini merupakan nutrisi esensial yang bisa didapatkan dari
menjadi radikal ascorbyl, radikal bebas yang relatif stabil (Lykkesfeldt, 2019).
ditemukan pada jaringan epithelial dan SVCT2 yang banyak ditemukan pada
Arancibia, 2015).
yang menjaga konsentrasi askorbat lebih banyak dari organ lainnya, seperti
pada kelenjar pituitari dan kelenjar adrenal yang dapat menyimpan asam
askorbat hingga 2000 µmol/L disusul dengan otot yang dapat menyimpan
Ekskresi Vitamin C terjadi melalui ginjal dan keluar lewat urin. Pada
jenis GLUT ialah GLUT 1 yang terdistribusi secara luas pada endotel blood-
brain barrier yang dapat menjaga keseimbangan asam askorbat dalam otak,
GLUT 3 dengan afinitas tinggi pada neuron dan didapatkan juga pada
sperma, embrio serta leukosit, dan GLUT 4 yang didapatkan paling banyak
pada adiposa, otot skeletal dan otot jantung (Figueroa-Méndez and Rivas-
Arancibia, 2015).
substrat enzim maupun kofaktor dan donor elektron dalam tubuh, hal ini
2013).
Enzim yang menggunakan Vitamin C sebagai kofaktor contohnya
lysyl hydrozylase) yang membantu proses hidroksilasi prolin dan lisin untuk
Vitamin C memiliki efek elektron donor yang terlarut dalam air. Vitamin
2.7.1 Klasifikasi
air tawar dan aquarium. Zebrafish termasuk dalam kelompok famili ikan air
Dikatakan bahwa saat ini terdapat 44 spesies danionim yang tersebar sampai
Desember, 2019:
Kingdom Animalia
Subkingdom Bilateria
Infrakingdom Deuterostomia
Filum Chordata
Subfilum Vertebrata
Infrafilum Gnathostomata
Kelas Teleostei
Superordo Ostariophysi
Ordo Cypriniformes
Superfamili Cyprinoidea
Famili Cyprinidae
dengan 0 hpf (hours post fertilization). Zebrafish memiliki siklus hidup 14 jam
pada tahap embriogenesisnya yang terjadi dalam waktu 3 hari yaitu; zigot,
2.7.2 Karakteristik
panjang standar atau Standard Length (SL) yakni dari ujung hidung sampai
dengan daerah tulang kaudal. Ikan ini memiliki bentuk torpedo dengan tubuh
Rahang bawah lebih menonjol dibandingkan rahang atas dan letak mata
berada di tengah dan tidak terlihat dari atas. Perbedaan spesies didasarkan
pada garis lateral yang tidak lengkap pada dasar tulang pelvis, dua pasang
barbel, dan lima hingga tujuh garis longitudinal berwarna biru tua dari
belakang operkulum hingga sirip kaudal. Sirip anal biasanya bergaris sama,
sedangkan sirip bagian dorsal mempunyai garis dengan tepi berwarna biru
tua, dibatasi dengan putih. Pola warna tersebut didasarkan pada tiga tipe
pigmen yang berbeda, yakni melanofor biru tua, xanthofor emas, dan iridofor
(Spence, 2006).
Ikan jantan dan betina mempunyai warna yang sama, walaupun ikan
jantan mempunyai sirip yang lebih besar dengan pewarnaan warna kuning.
Pengidentifikasian jenis kelamin akan susah ditegakkan tanpa menggunakan
mempunyai bentuk tubuh yang lebih bulat, dan paling mudah untuk
dibedakan dengan adanya papila genital kecil di depan sirip bagian anal
(Spence, 2006).
cleavage (¾ hpf), mulai terbentuk 2-7 sel yang terjadi secara cepat dan
tersinkronisasi antar individu. Pada tahap blastula (2¼ hpf), terjadi siklus sel
secara metasinkronis, dan pertumbuhan epiblast juga dimulai pada tahap ini.
Pada tahap gastrula (5¼ hpf) terjadi pergerakan involusi morfologis, dan
ekor dan segmen-segmen tubuh. Pada tahap pharyngula (24 hpf), aksis
tubuh zebrafish mulai lurus dari awal kurvatura dalam yolksac, timbulnya
sirkulasi, pigmentasi dan insang mulai terbentuk. Pada periode hatching (48
(Kimmel et al., 1995). Hal ini mirip pada trisemester kehamilan pertama
mamalia dimana organogenesis terjadi sangat pesat pada fase ini. Ketika
pharyngula pada saat jaringan mulai padat dan mulai adanya pigmentasi,
senyawa kimia sehingga cocok untuk dijadikan model untuk dilakukan suatu
cepat, serta dari segi ekonomi zebrafish tidak membutuhkan banyak biaya.
Selain itu kesamaan sekuen DNA zebrafish dan manusia mencapai 70% dan
Periode Larva Berenang Bebas 120 dpf Pada usia ini larva zebrafish dapat
berenang bebas untuk mengeksplorasi
lingkungannya serta mencari makanan.
ini didahului dengan perkembangan akson dari spinal cord yang sudah mulai
terjadi sejak 15 jam pasca fertilisasi. Walaupun respon motorik dari larva
Zebrafish sudah muncul, namun respon ini hanya merupakan respon spontan
berupa gerakan melingkar dari ekor selama beberapa jam (Saint-Amant, L.,
2006; 2010).
Hingga saat mencapai 23 jam pasca fertilisasi, kemampuan motorik
Hal ini dikarenakan mulai 21 jam pasca fertilisasi, koneksi baru antara saraf
sensoris dan juga saraf motorik mulai terbentuk (Saint-Amant, L., 2006).
Ketika telur menetas pada kurang lebih 48 jam pasca fertilisasi, kemampuan
motorik larva zebrafish masih belum dapat terlihat dengan baik, tetapi dapat
2010).
Kemampuan motorik dari larva zebrafish mulai dapat diamati mulai dari
17 jam pasca fertilisasi. Kemampuan motorik ini masih sangat awal, belum
matur seutuhnya dan bersifat spontan. Pergerakan yang terjadi hanya berupa
pembelokan ekor (coiling) untuk beberapa jam sampai pada tingkat maturitas
hingga 0.1 Hz pada 26 jam pasca fertilisasi. Gerakan spontan hewan ini
fertilisasi hanya tiga jenis motorneuron yang sudah terbentuk, yaitu jaras
primer kaudal, primer tengah, dan primer rostral dan bertambah seiring waktu
menerus dengan gerakan ekor hingga mencapai frekuensi 100 Hz. Pada hari
ke-tiga, terdapat fase intermiten dari gerakan ikan, terdapat fase dimana ikan
akan berenang dan terdapat fase dimana ikan akan diam secara periodik
dapat diamati dengan baik yaitu slow swim dan burst swim. Slow swim
menunjukan gerakan rutin dari ikan tanpa adanya pemberian stimulasi dari
predator (Saint-Amant, L., 2006). Burst swim menunjukan gerakan cepat, dan
diasosiasikan sebagai respon taktil akibat dari stimulasi tertentu. Pada hari
yang signifikan dari hari pertama (Saint-Amant, L., 2006). Hal ini dapat
zebrafish ini akan mengalami maturasi lebih lanjut (Saint-Amant, L., 2010).