You are on page 1of 2

Sifat Fisik Mineral Mineral memiliki struktur kristal dan komposisi kimia tertentu sehingga

mempunyai sifat fisik dan kimia semua spesimen mineral, terlepas dari kapan atau di mana
mereka terbentuk. Sebagai contoh, dua sampel mineral kuarsa akan sama keras dan sama-sama
padat, tetapi akan pecah dengan cara yang sama. Namun, sifat fisik tiap sampel individu dapat
bervariasi dalam batas-batas tertentu karena adanya substitusi ionik, inklusi elemen asing, atau
karena cacatnya struktur kristal. Beberapa mineral (tidak semua) , ada yang mempunyai sifat
sangat khas artinya tidak semua mineral memiliki sifat ini, sifat demikian disebut sebagai sifat
diagnostik, sangat berguna dalam mengidentifikasi mineral yang tidak dikenal. Mineral halit,
misalnya, memiliki rasa asin, karena sangat sedikit mineral yang mempunyai sifat asin ini,
sehingga rasa asin dianggap sebagai sifat atau properti diagnostik dari halit. Sifat atau properti
lain dari mineral tertentu dapat bervariasi di antara sample yang berbeda walaupun dari
mineral yang sama, sifat atau properti ini disebut sebagai properti ambigu. Sifat mineral untuk
identifikasi atau mengenal mineral: a) Bentuk kristal (crystall form) Apabila suatu mineral
mendapat kesempatan untuk berkembang tanpa mendapat hambatan, maka ia akan
mempunyai bentuk kristalnya yang khas. Tetapi apabila dalam perkembangannya ia mendapat
hambatan, maka bentuk kristalnya juga akan terganggu. Secara umum bentuk kristal dibagi
menjadi 2, yaitu kristal isometrik dan non isometric. Kristal mineral intan, dapat dikenali dari
bentuknya yang segi-delapan atau “oktahedron” dan mineral grafit dengan segi-enamnya yang
pipih, meskipun keduanya mempunyai susunan kimiawi yang sama, yaitu keduanya terdiri dari
unsur Karbon (C). Perbedaan bentuk kristal tersebut terjadi karena susunan atom yang
berbeda. b) Berat jenis (specific gravity) Setiap mineral mempunyai berat jenis tertentu.
Besarnya ditentukan oleh unsurunsur pembentuknya serta kepadatan dari ikatan unsur-unsur
tersebut dalam susunan kristalnya. MODUL 2 GEOLOGI DASAR 16 PUSAT PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI Tabel 3.1. Bentuk Kristal Isometrik (Noor,
2012) c) Warna (color) Warna mineral memang bukan merupakan penciri utama untuk dapat
membedakan antara mineral yang satu dengan lainnya. Sebagai contoh warna gelap yang
dipunyai mineral, mengindikasikan terdapatnya unsur besi. Disisi lain mineral dengan warna
terang, diindikasikan banyak mengandung aluminium. d) Kekerasan (hardness) Salah satu
kegunaan dalam mendiagnosa sifat mineral adalah dengan mengetahui kekerasan mineral.
Kekerasan adalah sifat resistensi dari suatu mineral terhadap kemudahan mengalami abrasi
(abrasive) atau mudah tergores (scratching). Skala kekerasan mineral mulai dari yang terlunak
(skala 1) hingga yang terkeras (skala 10) diajukan oleh Mohs dan dikenal sebagai Skala
Kekerasan Mohs.(Tabel 3.1).

You might also like