Fae Zips Dy a3 Ss Bee OS BS ES? Undue LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH LAPORAN AKHIR (FINAL REPORT) PROYEK : BOF LIQUID EXPANSION LOKASI : PT. UNILEVER INDONESIA CIKARANG - JABABEKA SEPTEMBER 2016 f= PT. PRAPANCA ENGINEFRING EEI HSS! ENGINEERING AND MANAGEMENT CONSULTANTSKATA PENGANTAR Laporan Akhir Pekerjaan Penyelidikan Tanah (Soil Investigation) di buat berdosarkan surat perintah kerja dari PT. Unilever Indonesia sebagai pemberi kerja. Loporan ini menguraikan jalannya soil Investigation, di mulai_ dari penyelidikan tanah langsung di lapangan , pengolahan data lapangan hingga ringkasan (summary) serta rekomendasi jenis pondasi yang dapat digunakan untuk perencanaan konstruksi bangunan pada lahan tersebut. Pekerjaan Lapangan ini di mulai dari Tanggal 07 sampai dengan 15 September 2016. Terimakasih kepada Pemberi Tugas dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya pekerjaan ini sampai selesci. Semoga Laporan Soil Investigation ini bisa digunakan dalam menunjang perencanaan dan pelaksanaannya Jakarta, 26 September 2016 et x ENGINEERING LS] Tana Onmtat Ir. Budhianto Direktur UtamaDaftar Isi.. DAFTAR ISI Kata Pengantar |. PENDAHULUAN 4.1. Maksud dan tujuan . 4.2. Lingkup pekerjaa |. PENYELIDIKAN TANAH. 2.1. Penyelidikan Lapangan... 2.2. Penelan Di Labotarium: |, KONDIS! TANAH DASA\ 34. Area... 32. Area 2. IV, ANALISA SWELLING 44, Tabel V. HASIL ANALISA SWELLING.. 5.1.Metode Antisipasi Gaya uplift akibat Swelling Pressure pada Plat Lanta VI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... VII. ANALISA DAYA DUKUNG TANAH. VIlLAMPIRAN — LAMPIRAN. 41.1. Tabel Daya Dukung jin Tekan Pondasi Tiang.. 4.2. Tabel Daya Dukung jin Tarik Pondasi Tiang... 1.3. Peta Situasi Penyelidian Tanah... 1.4. Data Lapangan. 1.5.Data Laboterium. 1.6. Lampiran Foto..L PENDAHULUAN Ads 1.2. Maksud dan Tujuan Penyelidikan tanah ini dilaksanakan untuk perencanaan pondasi pada proyek Pabrik yang berlokasi di PT. Unilever Indonesia - Cikarang Maksud dan tujuan dari penyelidikan ini adalah untuk mengetahui data sifat-sifat karakteristik lapisan tanah, daya dukung dan kekuatan tanah yang bermanfaat bagi perencanaan pondasi yang tepat baik ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis, Data tersebut diperolech dari hasil penelitian baik secara langsung dilapangan maupun dilaboratorium tethadap contoh hasil pemboran. Dari data tersebut, dilaksanakan perhitungan daya dukung tanah dan rekomendasi jenis pondasi yang tepat dan sesuai dengan kondisi tanah dilokasi penyelidikan. Lingkup Pekerjaan 1.2.1. Pekerjaan Lapangan (Field Work) Pekerjaan lapangan dimaksudkan untuk mendapatkan data jenis tanah dibawah permukaan, sifat-sifat teknis tanah dan daya dukung tanah secara langsung dilapangan, Pekerjaan lapangan di area rencana pabrik ini terdiri dari : = 5 (lima) titik deep boring kedalaman 20,00 m. = 20 (dua puluh) titik sondir ringan kapasitas 2,5 ton.f. Didalam pekerjaan ini dilaksanakan pula SPT dan pengambilan Undisturbed Sample. 1.2.2, Penelitian dilaboratorium (Laboratory Test) Penelitian dilaboratorium dilaksanakan sesuai dengan Standard ASTM. Test dikelompokkan kedalam Index Properties untuk mendapatkan data mengenai sifat-sifat pengenal dari tanah dan Engineering Properties untuk menentukan sifat -sifat teknis dari tanah.I. PENYELIDIKAN TANAH 2.1. Penyelidikan Lapangan 211 21.2. 2.13, Deep Boring Deep boring dilaksanakan dengan mempergunakan mesin bor Hydraulic Merk Tone type UD 5 sedalam 20.00 m. Pemboran dilaksanakan dengan sistem Rotary Drilling. Tabung inti (Core Barrel) yang dipergunakan adalah Single Core Barrel @ 73 mm, panjang 1.50 m. Bit yang dipergunakan adalah Tungsten Carbide Bit untuk mengangkut serbuk bor (sirkulasi) selama pemboran, dipergunakan Pompa Merk Nat I, dengan kapasitas 80 liter/menit atau tekanan ‘maksimum 10 kg/em? Didalam pekerjaan deep boring dilaksanakan pula sampling dan pekerjaan Standard Penetration Test. Pengambilan Contoh Tanah ‘Meliputi_pengambilan contoh tanah asli (Undisturbed Sample) dan contoh tanah terganggu (Disturbed Sample). Pengambilan contoh tanah asli dilaksanakan dengan memperguna - kan Thin Wall Tube 65 mm pada setiap interval 2.00 m. Pengambilan contoh tanah asli ini dimaksudkan untuk menjalani penyelidikan laboratoris guna penentuan sifat-sifat pengenal ‘maupun sifat teknis dari tanab. Pengambilan contoh tanah terganggu (Disturbed Sample) dilaksanakan sepanjang kedalaman pemboran dan dimaksudkan untuk penentuan Klasifikasi tanah. Hasilnya disajikan didalam bentuk log bor terlampir. Standard Penetration Test (SPT) Standard Penetration Test dilaksanakan didalam lubang bor setelah pengambilan undisturbed sample pada setiap interval 2,00 m, Pengujian penetrasi standard ini dilaksanakan pada tanah dalam keadaan asli dengan mempergunakan Open Standard Split Barrel Sampler. Hammer yang dipergunakan mempunyai berat 63.50 kg dengan tinggi jatuh 75 cm Pengujian dilaksanakan dengan mempergunakan Automatic Drop Hammer Device schingga hammer dapat jatuh dengan bebas tanpa gesekan.22. 214. ‘Sampler dipukul hingga masuk (menembus) tanah sedalam 45 cm, dimana jumlah pukulan sepanjang masuk 15 cm pertama tidak diperhitungkan, Nilai SPT = N adalah sama dengan jumlah pukulan untuk penetrasi 30 om berikutnya. Hasil SPT ini disajikan dalam bentuk diagram pada boring log terlampir. Pengukuran Muka Air Tanah Pengukuran muka air tanah dilaksanakan didalam lubang bor setelah 24 jam pemboran selesai dilaksanakan. Hasil pengukuran MAT dapat dilihat pada boring log terlampir, dan belum tentu muka air tanah sesungguhnya. Penelitian dilaboratorium Penelitian dilaboratorium dilaksanakan_ berdasarkan ASTM Standard Method. Contoh tanah asli (Undisturbed Sample) yang diperoleh sebagai hasil pemboran telah diteliti dilaboratorium untuk mendapatkan parameter- parameter dari Index dan Engineering Properties. Test-test laboratorium yang telah dilaksanakan terdiri dari: 224. 2.2.2, Sifat-sifat Pengenal (Index Properties) ~Berat jenis butir (Gs ) ~ Berat Isi (m) ~ Kadar air asli (Wn) ~ Kadar pori Ce) ~ Porositas Cn) ~Derajat kejenuhan (Sr ) ~ Gradasi : melalui analisa tapis (sieve ) dan analisa Hydrometer ~Konsistensi: - Batas Cair (Wi) ~Batas Plastis (Wp) Sifat-Sifat Teknis (Engineering Properties) ~ Direct Shear Test - Triaxial Compression Test - Consolidation Test ~ Swelling Pressure TestIL KONDISI TANAH DASAR Berdasarkan data-data hasil penyelidikan tanah dilapangan dan dilaboratorium, secara umum kondisi tanah dasar (sub surface soil condition) untuk proyek Pabrik yang berlokasi di PT. Unilever Indonesia, Cikarang dapat di jelaskan sebagai berikut: AREA 1 Hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan pada area ini didasarkan atas data boring BH1, BH2, BH3, BH4 dan data sondir S1, $2, $3, S4, $5, $6, S7, $8, $9, $10, S11, S12, S13, $14, S15, $16, S17, S18, $19, $20 dengan kondisi tanah sebagai berikut: Kedataman 0,00 - 4,00m 4,00 - 600m 600 - 800m Deskripsi Tanah ‘Merupakan jenis lapisan lempung kelanauan (silty clay) dengan tingkat konsistensi cukup teguh hingga teguh (medium stiff to stiff) berwama merah hingga abu - abu kekuningan. Lapisan dikedalaman ini mempunyai N-SPT rata — rata berkisar antara 4 — 11 blows/30 cm penetrasi spoon SPT dan nilai perlawanan konus sondir (qe) rata~ rata sebesar 5 — 20 kg/cm’. Terdiri dari jenis lapisan lempung kelanauan hingga lanau Kelempungan (silty clay to clayey silt) dengan tingkat konsistensi teguh hingga sangat teguh (stiff 10 very stiff) berwama abu - abu hingga coklat. Lapisan tersebut ‘mempunyai nilai N-SPT rata — rata berkisar antara 9 — 27 blows/30 cm penetrasi spoon SPT dan nilai perlawanan Konus sondir (qc) rata-rata berkisar antara 20 — 30 kg/cm” Pada titik bor BH4 dikedalaman 5,00 — 6,00 m dijumpai jenis lapisan pasir (sand) dengan kondisi padat (dense) dan nilai N SPT sebesar 42 blows/30 cm penetrasi spoon SPT. Alat konus sondir $8, $12, $13 & S19 mencapai penetrasi maksimal pada lapisan ini yaitu dikedalaman rata - rata 4,40 — 6,00 m. Berupa lapisan lanau kelempungan (clayey silf) dengan tingkat konsistensi sangat teguh hingga keras (very stiff 10 hard) berwara coklat dimana nilai N-SPT yang diperolah rata — rata berkisar antara 30 — 46 blows/30 cm penetrasi spoon SPT dan nilai perlawanan konus sondir (qc) rata-rata berkisar antara 30 ~ 50 kg/cm’.5 Pada titik bor BH4 jenis lapisan didominasi oleh pasir (sand) dengan kondisi sangat padat (very dense) dimana nilai N SPT meneapai hingga >60 blows. Alat konus sondir S17 & S18 mencapai penetrasi maksimal pada lapisan ini yaitu dikedalaman 6,20 — 6,60 m. 8,00 - 20,00m : Terdiri dari lapisan lanau kelempungan hingga lanau Jempung kepasiran (clayey silt to sandy clayey silt) berwama coklat hingga abu - abu kecoklatan dengan konsistensi keras (hard) dimana nilai N-SPT yang diperoleh rata-rata berkisar antara 43 s/d >60 blows. Pada titik bor BH4 dikedalaman 8,00 ~ 10,00 m dijumpai jenis lapisan pasir (sand) dengan kondisi sangat padat (ery dense) ~ Alat konus sondir S1, $2, $3, S4, S5, $6, S7, $9, $10, S11, $14, $15, S16 & S20 mencapai penetrasi maksimal pada lapisan ini yaitu dikedalaman rata — rata 8,40 — 5 11,00 m = AREA 2 Hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan pada area ini didasarkan atas data boring BHS dengan kondisi tanah sebagai berikut: ‘Kedataman Deskripsi Tanah - 0,00 - 7,00m : Merupakan jenis lapisan lempung kelanauan (silty clay) dengan tingkat Konsistensi cukup teguh hingga teguh (medium stiff to stiff) berwarna merah hingga kuning keabuan. Lapisan tersebut mempunyai N-SPT rata — rata berkisar antara 6 — 10 blows/30 cm penetrasi spoon SPT. 7,00 - 11,00m : Terdiri dari jenis lapisan lanau kelempungan (clayey silt) dengan konsistensi sangat teguh (very stiff) berwarna coklat. Lapisan dikedalaman ini mempunyai nilai N-SPT rata — rata berkisar antara 19 — 29 blows/30 om penetrasi spoon SPT. 11,00 - 20,00m : Didominasi oleh jenis lapisan lanau lempung kepasiran (sandy clayey silt) dengan konsistensi keras (hard) berwarna coklat dimana nilai N-SPT yang diperoleh rata - ~ rata berkisar antara 57 s/d >60 blows.Untuk bangunan dengan beban ringan maka pemakaian jenis pondasi dangkal (shallow foundation) dapat diterapkan sclama beban yang bekerja masih lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai daya dukung ijin tanah dasar. Pada area eksisting secara umum nilai daya dukung ijin tanah untuk jenis pondasi dangkal dikedalaman 1,00 m adalah sebesar 0,25 kg/cm’, Pada konstruksi bangunan gudang dengan tingkat beban yang bervariasi dari beban medium hingga berat maka untuk Keperiuan perencanaan pondasi disarankan agar dipergunakan jenis pondasi dalam (deep foundation) berupa pondasi tiang pancang (driven piles) a.au pondasi tiang bor (bored pile) Pemilihan jenis pondasi yang akan dipergunakan sangat bergantung pada situasi dan kondisi lingkungan sekitar area rencana proyek Apabila dipergunakan jenis pondasi tiang pancang (driven pile) maka perlu dipertimbangan efek dari pelaksanaan pekerjaan pemancangan terhadap bangunan eksisting disekitamya. Untuk mencapai nilai daya dukung yang optimal maka pondasi tiang pancang harus dikonstruksikan hingga mencapai lapisan tanah keras (hard layer) berdasarkan pembagian area dari hasil penyelidikan tanah ditunjukkan pada tabel sebagai berikut: ‘Tabel Kedalaman Lapisan Tanah Ker: 5s ee Areal = Deep Boring (BHI, BH2, BH3, BH4) Sondir ($1, $2, $3, $4, $5, $6, $7, $8, 8,00-11,00 $9, $10, S11, S12, $13, $14, S15, $16, S17, S18, S19, $20) Area2 Deep Boring (BHS) “"Ykedalaman dikitung dari elevasi muka tanah eksisting 12,00- 13,00 Sebagai acuan bagi kontrol kualitas pekerjaan pemancangan disarankan agar dilakukan kalendering dengan section tinjauan setiap 50 cm dan untuk pencapaian final set tidak boleh lebih dari 2,50 cm/10 blows. Pemakaian jenis pondasi dalam baik berupa tiang pancang maupun tiang bor (bore pile) akan sangat efektif untuk menghindari terjadinya efek penuranan dalam jangka panjang (longterm settlement)IV. ANALISA SWELLING Analisa swelling bertujuan untuk mengetahui potensi swelling lapisan tanah permukaan dimana lapisan tanah permukan tersebut didominasi oleh lapisan lempung kelanauan yang mempunyai Kecenderungan potensi derajat ekspansif/ swelling tinggi Sifat ekspansif ini pada musim hujan akan mengalami peningkatan kadar air, dapat mengakibatkan pemuaian pada tanah, menimbulkan tekanan-tekenan Keatas dan kesamping pada pondasi dan lantai bangunan - Tekanan ini mampu menggerakan pondasi dan lantai bangunan yang mengakibatkan retak-retak pada konstruksi, sedangkan pada musim kemarau akan terjadi penurunan kadar air mengakibatkan penyusutan tanah dan penurunan muka tanah. Penurunan yang besar tidak dapat dipikul dan juga akan mengakibatkan kerusakan pada lantai bangunan, dinding dan pondasi Secara umum potensi swelling dari tanah lempung, dapat dievaluasi dengan nilai Plasticity Index (Ip), maupun Liquid Limit (WI), serperti terlihat dalam tabel dibawah ini TABEL : POTENSI SWELLING BERDASARKAN NILAL PLASTICITY INDEX (Ip), DAN LIQUID LIMIT (Wh, POTENST PLASTICITY INDEX LIQUID LMT SWELLING Ip, % wh % RENDAH <8 20-35 MEDIUM 15-25 35-50 ie TINGGI 25-41 50-70 SANGAT TINGGI $35 S70 From: Holtz (1959), Dakshana Murgy and Raman (1573) No. Kedalaman Plasticity Index | Liquid Limit Bor (m| IP, % WI, %, BHI 1,50 2,00, 31,58 87.46 ‘BH? 1,30 2,00 52,25 89,00 BH3 1,50-2,00 48.85 87,00 BH4 1,50—2,00 53,81 89,44 BHS, 1,50-2,00 50,28 87,23 Dengan didasarkan atas data diatas tersebut diatas kondisi tanah pada area rencana Proyek BOF Liquid Expansion dapat dikategorikan kedalam Klasifikasi “Sangat Tinggi” terhadap potensi swelling.Pendekatan potensi swelling dengan hasil atterberg belum memberikan gambaran besamya swelling force yang ditimbulkan oleh sifat tanah yang bersifat swelling Meskipun potensi swelling cukup besar, belum tentu swelling forcenya besar. Oleh sebab itu untuk mengetahui besamya swelling force tanah dilakukan uji swelling secara khusus. Pengujian swelling ini dilakukan pada kondisi tanah asli (undisturbed) artinya tanah belum terganggu dan sample diambil dengan tabung secara hati-hati langsung dilapangan, dan diusahakan seminimal mungkin terjadinya kerusakan sample ‘Untuk kondisi tanah asli, tanah dari tabung dikeluarkan dengan alat Extruder, kemudian sample langsung dimasukan alat Oedometer untuk menjalani testing tanah harus mengalami proses pemadatan dahulu yaitu menjalani testing compacted. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan kondisi tanah pada kondisi sebenarnya yaitu mencapai 90 % kondisi asli setelah dilakukan compacted, baru dilaksanakan uji swellingVv. HASIL ANALISA SWELLING Berdasarkan hasil uji swelling pada kondisi tanah asli (Undisturbed), diperoleh nilai Swelling Pressure (SP), sebagai berikut Kedalaman | Swelling Presure fem’ 1,50— 2,00 0,052 1,30 ~ 2,00 0,063 1,50 - 2,00 0,160 1,30 2,00 0,057 1,50 2,00 0,083, Dari hasil test swelling, nilai swelling pressure (SP) yang direkomendasikan untuk design perencanaan adalah sebesar 0,16 kg/cm? (1,60 t/m?) METODE ANTISIPASI GAYA UPLIFT AKIBAT SWELLING PRESSURE PADA PLAT LANTAI ‘Untuk mengantisipasi gaya angkat (uplift) akibat swelling pressure disarankan beberapa altematif sebagai berikut : 4) Konstruksi Tiang Tarik (Tension Pile) Prinsip kerja dari tiang tarik adalah gaya keatas (uplift pressure) akibat swelling dicounter / di balancing oleh friction yang bekerja pada pile Schingga gaya keatas tersebut tidak dapat merusak plat lantai karena sudah dicounter oleh tiang tarik (tension pile). 4) Beban Kontra (Counter Weight) Prinsip Kerja beban Kontra hampir sama dengan tiang tarik, namun perbedaannya adalah bahwa gaya angkat akibat swelling pressure tidak dilawan oleh friction melainkan oleh gaya berat sendiri yang difungsikan sebagai beban kontra. ©) Suspended Stab Prinsip kerja suspended slab adalah memberikan ruang bagi tanah untuk mengembang sehingga struktur pelat tethindar dari gaya uplift akibat dari proses swelling pada tanah existingVI. REKOMENDASI Berdasarkan hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan, Untuk keperluan desain pondasi diusulkan sebagai berikut ‘Strwktur Ringan Pergunakan pondasi dangkal (shallow foundation) Type : Pondasi telapak (spread footing) dengan balok ikat (tie beam) Kedalaman — : - 1,00 m dari elevasi muka tanah eksisting ‘Daya dukung ijin tanah ( ot) : 0,25 kg/cm? UNTUK PENGGUNAAN BEBAN MEDIUM HINGGA BERAT DIREKOMENDASIKAN SEBAGAI BERIKUT Untuk Area 1 direkomendasikan agar dipergunakan altemative sebagai berikut i Dimensi: “}’Kedalaman’?| © Daya Dukung Hin ee Ges ay pee _ | Tekan [Tai 8,00 11,00 3 17 20x20 Mini Pile [~ 925x253 | 8,00-11,00 rT 4 (K-450) [928728728 | 800—11,00 27 ii 32/32/32 | 800-11,00 3 3 30x30 | 800-11,00 5 7 patie papers 00— 11,00 70 13563: 300— 21 (K-500) = zea 40x40 | &,00=11,00 8 m4 B40 8,00 11,00 ra 9 Bored Pile a =11,00 2 en B50 %00= 11, 30 4 260 %,00—11,00 120 3 Untuk Area 2 direkomendasikan sebagai berikut: Kedalaman ” (m) 020x20 12,00 — 13,00 Mini Pile O25x25 12,00 — 13,00 47 18 (K-450) (A 28/28/28 12,00 — 13,00 30 14 32/32/32 12,00 - 13,00 39 1730x30] 12,00-13,00 60 2 Square Pile 35x35 | 12,00-13,00 9 26 (K-00) 40x40 | 12,00-13,00 98 3 B40 12,00 — 13,00 Cr ey Bored Pile 72,00 13,00 90 aT (K-25) @50 12.00) Boo 12,00— 13,00 120 39 (Catatan* ~K-alaman tig dar levost maka tanah elaistng?” ~ Apabila Kedalamam tang tidak sesuai dengan yang direkomendasikan maka acuon Jedalaman adalah final st sebesar 2,50 em’ 10 lows. = Nils kapasitas tersebut harus dipertimbangkan terhadap nil kelvatan materia’bahan angVIL.ANALISA DAYA DUKUNG TANAH Analisa daya dukung pondasi dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut 7.1 Daya Dukung Jenis Pondasi Dangkal (Shallow Foundation) a. Berdasarkan Data Sondir (Guy Sanglerat, Meyerhof) a = SF=20 SF makaga = £ tke/om*) dimana ge = Tahanan ujung Konus sondir (kg/em*) di kedalaman yang ditinjau. b. Berdasarkan Data N SPT (Meyerhof) a = a xkd untuk B < 4 feet. kd = 14222 <1 90 B q@oo= a2) xkd untuk B > 4 feet 4\B 033D kd = 1+ $133 B 3: (JE. Bowles, Foundation Analysis and Design) dimana: ga aya dukung ijin tanah (kips/fi*) ilai N SPT ebar telapak pondasi(feet). ‘edalaman pondasi (feet). ¢. Berdasarkan data laboratorium (Terzaghi) qu = 1,3C.Ne +7.D.Nq+04.y.B.Ny ga =o Oe ogee SEoe 33 Dimana qu Daya dukung ultimate (kg/cm?) ga: Daya dukung ijin (kg/cm £ Nilai kohesi tanah (kg/cm! Y Berat volume tanah (kg/em?)72. Df: Kedalaman pondasi (m) B __ : Lebar pondasi / diameter pondasi Ne, Ng, Ny:: Faktor-faktor daya dukung. Daya Dukung Tekan Pondasi Dalam ‘Amalisa daya dukung pondasi tiang mempergunakan formula sebagai berikut a, Berdasarkan data N SPT (Meyerhof) p = addy , Slifixas FRI FK2 Dimana :Pa _ : Daya dukung ijin tekan tiang (ton) qd 20N, untuk silt / clay (ton/m*) 40 N, untuk sand (ton/m?) N =: NilaiN SPT Ap Luas penampang tiang (cm*) As: Keliling penampang tiang (cm?) li: Panjang segmen tiang yang ditinjau (m) fi : Gaya geser pada selimut segmen tiang (ton/m?) Nmaksimum 12 ton/m2, untuk silt / clay N/S maksimum 10 ton/m2 untuk sand FK1 dan FK2 : Faktor keamanan, berturut-turut 3 dan 5 Hasil analisa daya dukung ijin tekan tiang berdasarkan data-data N SPT disajikan dalam tabel. . Berdasarkan kekuatan material. Pa = ob’x Ap Dimana : ob’ = Tegangan ijin beton ‘Ap =Luas penampang tiang Berikut ini nilai daya dukung ijin tekan tiang berdasarkan kekuatan material. a. Tiang pancang beton Mini Pile © 20 x 20 em, mutu beton K-450 maka o’bk = 450 kglem*dan "b= 0,33 x 450 = 148,5 kg/em* Pakai o’b = 0,20 x 450 = 90 kg/cm” ........(pertimbangan pelaksanaan) Pa =o’bx Ap =90.x 20x 20= 36.000 kg Pa =35 ton b. Tiang bor @ 60 em, mutu beton K-25 K-225 maka o°bk = 300 kg/cm? dan "b= 0,33x225 14,25 kg/em* Pakai o’b = 0,20 x 225 = 45 kg/cm* (pertimbangan pelaksanaan) Pa =o’bx Ap 45 x 2826 = 127.170 kg Pa =120ton ¢. Tiang pancang beton pracetak prestress 0 40 x 40 cm, mutu beton K-500, K-500 maka o’bk = 500 kg/em*dan b= 0,33 x 500 65 kg/cm? Pakai o’b = 0,15 x 500 = 75 kg/cm’ .......(pertimbangan pelaksanaan) Pa =o’bx Ap = 75x 40x 40 = 120.000 kg Pa = 120 ton Berikut ini nilai tabel daya dukung ijin tekan tiang berdasarkan kekuatan material Dimensi Tiang Daya Dukung Ijin Tekan Tiang (em) Berdasarkan Kekuatan Material 7.3, Daya Dukung Ijin Tarik Pondasi Dalam Berdasarkan data N SPT (Meyerhof) _ Qiifixds)x0,70 +W, FK2 B Hasil analisa daya dukung ijin tiang tarik berdasarkan data-data N SPT disajikan dalam tabelLAMPIRAN — LAMPIRAN TABEL DAYA DUKUNG IJIN TEKAN PONDASI TIANG — - TABEL DAYA DUKUNG IJIN TARIK PONDASI TIANG — PETA SITUASI PENYELIDIKAN TANAH — DATA LAPANGAN — DATA LABORATORIUM —LAMPIRAN 1: TABEL DAYA DUKUNG IJIN TEKAN PONDASI TIANGBloc oobololo i : ONVUV>D - VISINOGNI MAAR INA "La? Wor praava: foxy (Viva LaSN NO aasva@) Ald ATONIS JO ALIOVAVD ONRIVAA AIAVMOTIVreer gloooove ONVUVMD -VISINOGNDYAATINA ‘Li? wore] wave: Paloxy (VV _LaSN NO aasva) Hid ATONIS JO ALIDVAVD ONNIVAS FIAVMOTIV oe] anor. oz | oo ‘oz [oooh ‘oz [00 Fb ‘oo [00 ‘oz [00 0b |o0z | cow — [coz | 009 ooz | oor ‘oz | 007, utog THe[ozor Joooovod | Bholo Piri a fe fe NVUVAID- VISINOGNI NAATINA "Li! woRD07 sniava: valor (ViLVa.LASN NO aasva) Ald ATONIS AO ALIDVAV) ONIVEd TAVMOTIVNVUVMID- VISINOGNIWASTINA ‘La? Hoo, mmiava: Pefoxg (V.LVG LASN NO Gasva) Wd HIONIS JO ALIOVAVD ONIUVAG ATAVMOTIV:ejooo olololo/9} ish ONVUVOD - VISANOGNI NHASTINA ‘La? UoREO oniava? weloxt (VLVG LaSN NO Gasv) Ald FIONIS JO A.LIDVAVS ONNIVEE FIAVMOTIVLAMPIRAN 2: TABEL DAYA DUKUNG IJIN TARIK PONDASI TIANGONVUVDID - VISANOGNI YAARTINA ‘La? woe sniava: Pafoxy (VVC LaSN NO casva) Ald AIONIS JO ALIDVAVD NOISN&LL TTAVMOTIV: r pase ‘oo | 00-8. ‘oo [008 [er oon 00 ler [oz or i ‘9 [oe —| oor i 3002 woe 3 [" 002 | -c0's a a a 2 [002 | 007,ONVUVDD - VISANOGNIYAARTINA ‘Ld! woneDe7 oni? Peloxt (WiLVd LaSN NO aasva) Ald ATONIS AO ALIOVAVD NOISNAL IAVMOTIVONVUVMID- VISINOGNT-NEATINA "La! oR] sniava: paloxg (VLVa LaSN No aasva) Aid HIONIS IO ALIOVAVD NOISNAL TIAVMOTIV 8 folofolojoONVUVD -VISINOGNEIGATINA ‘La! woREC] oraava: paloag (ViLVG 1dSN NO csv) Ald ATONIS JO ALIDVAVD NOISNA.L ATG VMOTIV.ONVUVMD -VISINOGNI NAAN ‘La! wop07, mniava: P2loxg (VLC LaSN NO Gasva) Wd HIONIS JO ALIOVAVO NOISNAL T1AVMOTIVLAMPIRAN 3: PETA SITUASI PENYELIDIKAN TANAHee cost 0s "Se ISIE HOS Vaav ITIL HVN3G ONISOE HLLIL Oo SIGNOS MILIL = V Daa he avovd t= ttt tT nn 7 7 o © > © @ © @ alosLAMPIRAN 4: DATA LAPANGANBORING LOG PROJECT + PABRIK DATE + 10/9/2016 CLIENT ‘ BORING METHOD Locanion PT. UNILEVER CIKARANG SAMPLING METHOD BORE HOLE NO. BH1 ‘SPT ELEVATION DRILLER COORDINATES LOGGER DEPTH REVIEWED BY |_WATER DEPTH ~3.00m DRAWN BY b SPT NVALUE 2/2 gg] lalelelg ROCK / Son. DESCRIPTION z/g/3 g N-vALUE aE) E| 2 2 al 8/81 & 2/ 2/2/38 20 30 40 50 alee Lempung telanouon, masium sit nels lle =o g|s0 2|o[. ls = Lampung kelanavan, medium stif to att, also Berwarne, ba abe Seal J 8.0 14 | 20] 26 |46 It Es 10 Laneu kelempungon, hard 17 | 25] 37 >60 a} oy berwarna coker 2 20 | 29] 40 |>60 : 2. 3 >6o| 5. 16 a 60 J Lanou kelempungon, hord, a Bermarna coker es 18 3 60 | = [20 | 7 >6o| eS Stop ber 200m 24 26 28 30 2 34 | 36 pangan ME Uncisturded Sompe —<) Disturbed Sample' { BORING LOG PROJECT > PABRIK DATE 2 11/9/2016 {| 2 BORING METHOD / LOCATION + PT. UNILEVER CIKARANG ‘SAMPLING METHOD | BORE HOLE NO. BH2 ‘SPT ELEVATION DRILLER {1 COORDINATES LOGGER 3 DEPTH REVIEWED BY | |_water oer 250m DRAWN BY : SPT_N-VAUE 4} 2] 2] 2 s/s] ARE ROCK / SOIL DESCRIPTION 2|2\2 Z NVALUE a] 8] 8] 5 2|2|2|28 20 30 40 50 U Lempung kelanouon, medium sti 2.0 ware mera 2 12 {5 jo es " TA =250 mi2 2|s\|s|s F Lempung kslonouon, medium stiff to sti alse Bemorne abunobu.kekuningon malas 80. 10 | 13| 1730 a] {| po 17 | 25| 30/55 Uta) Lanau kelempungan, hard, = Berwarno cok mlralerlee ca 14 16 | 20| 32|s2 Bi 16 17 | 21| 3556 3] Lonov Kelerpungan. nerd. eat? Bermarne ebe~obu kesokaton 20 | 27| 3960 20 18 | 25| 3055 a a ‘Stop bor 2050m ca] 24 23] 28 @ 28 ca 30 3] 32 q 34 re} ‘136 Keterongon MME Undisturbed Sore [=I Disturbed SompiePROJECT PABRIK DATE 1 12/9/2016 CUENT S BORING METHOD _ LOCATION = PT. UNILEVER CIKARANG SAMPLING METHOD BORE HOLE NO. : BH3 SPT ELEVATION DRILLER + COORDINATES LOGGER : DEPTH = REVIEWED BY WATER DEPTH =3.00m DRAWN BY 7 ‘SPT N-VALUE =|2 sisi delzlé ROCK / SOIL DESCRIPTION z|z\2 NeVALUE 88/8] 2 zig 3) 8) 8,5 z\2|2\|2 20 30 40 50 Lerpung telonauan, medi sti ~|Im22 bervorna kaning 2 [2s |e wh [aloo Lampung Kelonovon, medium sit = |Igl2 ser. teenoven sve s [+ |s | 50 2 | 12 15fa7 | 80 10 | 14] 25 [30 ca Lonau kelempungan, very stif to hard, Serwomo okt 10 13| 17] 28 [4s — | |} 12 17 | 25| 35 [60 be] =| |_| 15 | 20] 51 [ox cy 16 20 | 25| 39 f>60 ca Lonau kelempungan, nord, berwarna coklot kekuningan po 18 3 560 a bs 20 3 >60 | 2 ee Stop bor 20.50m 3] 24 3 26 12) 28 ta 30 3] 32 Ee] 3 ea 36 Keterongon cs) ‘Undisturbed Sample SH) iturdea sompleBORING LOG PROJECT PABRIK DATE 13/9/2016 cuENt BORING METHOD Locarion "PT. UNILEVER CIKARANG SAMPLING METHOD BORE HOLE NO. : BH4 ‘SPT ' ELEVATION DRILLER : COORDINATES LOGGER oeprs REVEWED BY WATER DEPTH: ~3.20m DRAWN BY Tae 2/8 slsly yi x|3 ROCK / SOIL DESCRIPTION z|2|2/¢ N-VALUE s|8| 6) 8 , zr alé 3) 8) 8) & z|s|2lé 20 30 40 50 B22 Lampung talonouon, medium sti, atstsb anes lee fa so) = stalls E 60 so | a7] 2542 I el ho. 7 Sane. p60 See Fa fess © 7 +60 a 2 11 | 20] so|s0 By “ 12| 10] 25 [43 3] 12 | 25| 35 >60 ta tenon tampung keposon, hard or aoe 2 15| 20] 36|se iq jo. 2» ; 00 eA s stp beans LE) =| 6 a 1 3 x bes] 2 |) Py 3 x Keterongen Tm Undatrbed Sample TS Denes SanteBORING LOG PROJECT PABRIK DATE 1 14/9/2016 CLIENT BORING METHOD LOCATION PT. UNILEVER CIKARANG SAMPLING. METHOD BORE HOLE NO. : BHS SPT ELEVATION DRILLER COORDINATES: LOGGER DEPTH : REVIEWED BY WATER DEPTH: ~4.00m DRAWN BY SPT N-VALUE 2|% s/s dzl|z|8 ROCK / SOIL DESCRIPTION 2/2/32 g NVALUE 3) 8) 8) 5 z|2|2|8 20 30 40 50 B22 Lempung kelanauan, medium sti Sis} bemorna merch a: 2[s|ab w lee Lemeung Helanouan, si 3 [4 |e fo Bémarna Koning keabuae hk 20 6 |e | ufo b= Lonau kelempungan, very stiff, Berweamn“coht fo 8 | 13] 1620 ea 12 10 | 20| s7|s7 | Ho el 3 0 : be - Leileresea tere 6 peo 3 18 20 | 35| 40|>60 3) ES 17 | 25| 45|>60 pl - Stop bor 20.50m 16a 2 oa) 26 ce 28 | 30 2 2 1c 3 |3} 36 Keterangan ME Undisturbed Sample (S=)_ Disturbed SampleDUTCH CONE PENETRATION TEST 10 2 cs S 2 e 15 io s Ss iS eS 3 » Cap. of equipment 2.50 ton Daa teat ‘ar0%6 Ground Level (GL) => . Endottest 460 mist) x om ees ‘0 == fier ee ? ae 4000 2000 Friction Ratio——— % ° 5 10 PROYEK : PABRIK LOKASI: PT, UNILEVER CIKARANG.Depth Below Ground Level (Ml) DUTCH CONE PENETRATION TEST ° 5 10 Cap. of equipment 2.50ton Date of test 14/9/2016 Ground Level (GL) = End of test -9.40 m(GL) 100 150 200 cone Resistance 3 sein “ 2 3000 1000 2000 PROYEK : PABRIK LOKASI: PT. UNILEVER CIKARANG No.DUTCH CONE PENETRATION TEST 10 = Es s 3 - 3 158 Io z is z = a z » Cap tesipment —: 250t0n Oat ttt van20%6 Ground Level (GL) ee i: End ottet + 1020 m(auy » caste 10 ‘0 = a | im : Test Freton 1000 2000 3000 PROYEK : PABRIK LOKASI: PT. UNILEVER CIKARANGDepth Below Ground Level (M) DUTCH CONE PENETRATION TEST Cap. of equipment 2.50ton Date of test 14/9/2016 Ground Level (GL) = End of test -8.40 m(GL) Friction Ratio PROYEK : PABRIK LOKASI: PT. UNILEVER CIKARANG Test: $.4 No.Depth Below Ground Level (M) DUTCH CONE PENETRATION TEST Ey Cap. of equipment 2.50 ton Date of test 131972016 Ground Level (6) 2 End of test 6.40 m(GL) PROYEK : PABRIK LOKASI: PT. UNILEVER CIKARANGDUTCH CONE PENETRATION TEST Friction Ratio ——— % Depth Below Ground Level (M) Cap. of equipment 2.50ton Date of test sgi9r2016 Ground Level (GL) 7 End of test -8.80 m(GL) one Ressunce 100 150 200 250 = cesricer A 2 eaten 4000; 2000 ed PROYE! -ABRIK LOKASI: PT. UNILEVER CIKARANGDUTCH CONE PENETRATION TEST Friction Ratio 0 5 10 Depth Below Ground Level (M) 20 Cap, of equipment 2.50ton Date of test 19/9/2016 Ground Level (GL) - a End of test -9.60 m(GL) 0 Cone Restos 100 180 200 250 om aren 1 2 ration fia 2000 3000 PROYEK : PABRIK LOKASI : PT. UNILEVER CIKARANGDUTCH CONE PENETRATION TEST Depth Below Ground Level (M) Cap. of equipment 2.50ton Date of test 11972016 Ground Level (GL) 3 End of test -4.40m (GL) cuneResince = 50 Kat? 100 150 200 250 200 fare Se . a 2 cate = 1000 2000 3000, PROYEK : PABRIK LOKASI: PT. UNILEVER CIKARANG.DUTCH CONE PENETRATION TEST Friction Ratio ——— % ° 5 10 ° T ie S z Zs IS : 3 iS a » Cap. of equipment 250t0n Date of test, sv9r016 Ground Level (SL) : = End of test 280m(GL) » ee 50 Kaen? ‘00 150 200 250 200 arcce Ser 5 ps A anes oa Z Se sam PROYEK : PABRIK LOKASI: PT. UNILEVER CIKARANG.DUTCH CONE PENETRATION TEST 10 Friction Ratio ——— % ° 5 10 = i S z Zs IS z = Fl ze a 20 Cap. of equipment 250ton Date of est 12/9/2016 Ground Level (GL) 7 a End of test -11.00m (GL) 30 ous Toa Feton PROYEK : PABRIK LOKASI: PT. UNILEVER CIKARANGDUTCH CONE PENETRATION TEST Depth Below Ground Level (M) 10 5 Friction Ratio Cap. of equipment 2.50ton Date of test 111912016 ‘Ground Level (GL) = End of test -8.80m (GL) PROYEK : PABRIK LOKASI : PT. UNILEVER CIKARANGDUTCH CONE PENETRATION TEST Depth Below Ground Level (M) Cap. of equipment 2.50ton Date of test 12/9/2016 Ground Level (GL) - End of test 6.00m (GL) ° 5 10 PROYEK : PABRIK LOKASI: PT. UNILEVER CIKARANG. Test: S12 No.Depth Below Ground Level (M) DUTCH CONE PENETRATION TEST 15 20 “Cap. of equipment 2.50ton Date of test 1219/2016 ‘Ground Level (GL) 3 = End of test -5.60m (GL) 30 100 150 200 1 2 41000. 2000 Friction Ratio — ° 5 PROYEK : PABRIN LOKASI: PT. UNILEVER CIKARANG.DUTCH CONE PENETRATION TEST Depth Below Ground Level (M) Cap. of equipment 2.60ton Date of test e/9r2016 Ground Level (GL) : End of test -8.40 m(GL) PROYEK . PABRIK LOKASI: PT. UNILEVER CIKARANG Test: S.14 No.7 DUTCH CONE PENETRATION TEST Friction Ratio ——— % ° 5 10 Depth Below Ground Level (M) Cap. of equipment 2.50ton Date of test 21912016 Ground Level (GL) e End of test -10.40 m(GL) ConeResstonce — 750 Kole? 100 150 200 GenFrcton oem o cl Fcton ‘oem 1 ae 1000 2000 PRUYEK : PABRIK _ LOKASI: PT. UNILEVER CIKARANG~ DUTCH CONE PENETRATION TEST = - z 3 S oa B ts S . z if E ia 2» Cap, of equipment = 250 ton Date of test 70/2016 - Ground Level (GL) : FS End of test 10.60 m(GL) ~ 2» 1000 2000 PROYEK : PABRIK LOKASI : PT. UNILEVER CIKARANG. Friction Ratio ——— % ° 5 10Depth Below Ground Level (M) DUTCH CONE PENETRATION TEST Friction Ratio. 10 18 20 Cop. of equipment 2.50 ton Date of test 91972016 Ground Level (GL): oe End of test -6.60™m (GL) 30 cone Resistance 160 200 250 300 foes encton 2 3 onireton ob 3000 PROYEK : PABRIK pests) LOKASI: PT. UNILEVER CIKARANG rapDUTCH CONE PENETRATION TEST Depth Below Ground Level (M) Cap. of equipment 2.50ton Date of test + tos/er2016 Ground Level (GL) ane End of test -6.20m (GL) 100 180 200 1 2 1000 2000 PROYEK : PABRIK LOKASI: PT. UNILEVER CIKARANGDepth Below Ground Level (M) DUTCH CONE PENETRATION TEST Cap. of equipment 2.50ton Date of test so/9r2016 Ground Level (GL) ° End of test -5.60m (GL) 100 150 200 Bi +1000. 2000 PROYEK : PABRIK LOKASI : PT. UNILEVER CIKARANG. Test: $.19 No.DUTCH CONE PENETRATION TEST Depth Below Ground Level (My Cap, of equipment 2.50ton Date of test 1219/2016 Ground Level (GL) 2 End of test : -9.80 m(GL) 5 10 PROYEK : PABRIK LOKASI: PT, UNILEVER CIKARANGDUTCH CONE PENETRATION TEST PROWECT ~ PABRIC LOCATION: PI. UNILEVER CIKARANG Cone Base Area 10 om? Test No si Date of Test = 14/9/2016 Friction Jacket Area 150 om? Ground Level =m Testedty :ROSIMAN | Dutch Cone Machine 25 ten Greund Surface Conon pen ee ae eee ee ee ae 2 lee so ome gol BE | aa Toco ae flee | ag E eo] + [acer] | £8] 83 | 88 Eleme| [acer] | 6 8S | 2 ae mY] Pe ce & |e | Fe -[m Kgion™ Koiem -[ = sm Kgfern = phat aalo pepe e | oer——ae ow| =| @ | aff aal oat 7] LP eo| @ | [of [2a on] me caf ete tsp bral oal al [Les] 1 [st | 2a om) on |_| oe| 1 | a 3 3.33] 0.20} Ww eso| 4 | 45 10 0.83] 067} EI owt oa | «fp amet on] |e | eo [vo] | ter] gr] ar + [refe [aes teed est ar | taf oo [eo [of | aaa — oer] a tat= [a= [ cep iat eet || prt © Ts] eal onl ae ref => [=f fest ee] e|| vf @ [= | of om oer] an eat e a ed a ee tal esa vole [= [sf [amt al ar] [e | eae] [oo | w]e ae] a 2 [| 200 15 | 2 10 22 oe] ai azo| 10] 10 | 38 oe] 233] 487 || [ oe af esl wl [|| 20 [sf So] a] ae ae ‘2a0[ 20 | 25 3 yer] 020] 33 ‘a6o| 250 [ 260 027] 00] amt mist eto ta at alte sale T et tee aad ae 3 [ soof 5] 2 5 zal 03s] i) 320 misist a et celal wt] pee ae et Te fra [an] [oe [em aa ar [se [a taf ato] 6] fast at eel eter af em fora fo [faa nef ana [eo cm fa fsa van| are wa [se [owe wala) | tet tl fe mata et pe et ed asf sea nae] | [a aa if sor feo fu cae our a | (ofa WF | PD tolalal ot et ala ae aco] o| © | vo} | os] os} _ass|| | uv00] _| se0| | «0 10 22] 067 264] | 12 | 1200 | [mala ol of jt ot all fos IREMARKS.DUTCH CONE PENETRATION TEST Sees [CATON Fr UNEEVER TERN == Ess as ees Rete EEE cote) SOR coon 7 Dutch Cone Machine 25 ‘ton, Ground Surface Condition. 5 g |sg Patel ely ab Uy eel) (218 | i Elem cafe] [88] | PE Efeod afr] | § |¥E | BE -[ = Kglem kof -[ m ‘Kiem Kofem 7 900 5 0.00 0.33| 7 620] 30 | 35 10 an] 067] 268 15 | 2 5 | 22| 033] 7 eao| 20 | 30 0 3a] 067 28 7 15 | 20 10 229| o67| 20 e0| 40 | so 10 1.67 06? 308 20 | 30 3 aaa] 039] = 0 | 00 70 133] 087] a zo] | s] | ser] oa] o 720| 70 | 80 10 oss 067] 335 7 20 3 2aa__o3a| a|{_| 7a | 7 yo] | tl 067] 3a 7 | 5 22 033] Ey Teo} 6 | 70 10 an] o67| 361| 15 | 20 3 22 020] 60 7a0| 7 | 2 | 2 0.s6| 1.33] 388 7 3] els 333| 035] ea|[@ | s00[ 0 | wo | 10 xe7| _067| aot 0 | 5 5 333] 033] nm a20| 60 | 70 20 aa] 1.33] 8 > se [3 33] 035] a wea] eo | 10 | 70 ve] oe| 8 aie os 278] 033] 80] 150] 160 20 0.44] 133] aS 3a] 15 | 16 |__| 733] 033] 112, 960 . | 360] +5 | 20 s 223 033 119 9.80 reuncesDUTCH CONE PENETRATION TEST [PROJECT - PABRIK LOCATION: PT. UNILEVER CIKARANG Cone Base Area 10 em? Test No. S3___Date of Test : 14192018 Frition Jacket Ave 150 om? Ground Level =m Tested by ROSMAN _| Dutch Cone Machine 25 ton Ground Surfece Condon TL? pot ets Te epee ee pepe READING wl. READING Pale oo] coe fol 22 | x3 [lm] = coe 2 |82 | 3 B Jone] + | ncrer| Gs} §3 | 28 & cone] + | sacrer| 2 | 88 | 88 acer e*] 88] Fe srcxer & [88 E = [oe | koe? oem |[ = | m 2 * Koren 000 = [eo om} o ex] | =| 7 aa] _oe7) ass o20[ 10 | 15 5| 3a| 039] 7 640[ 20 | 20 10 333] o6r| 209 aaa] to | 1 5 33x oss] 3 ee] 20 | 30 3 3.33| 039] Es oe] s| wo] 5 eer] 033] 20 ao] 30 | 35 70 in| _o6r| a8 oeo|s | | s{ | ee omf _ar|[7| 70] o| «| 22] oi) a2 a [sc0fs [0 [sf | ear] oa] as tzof 0 | | 5 2a] oss] 9 a2| 15 | 20 3 al oss © 7ao{ 0 | 35 | 10 anf o67| 2] yop] | 1| [se] on! ar a 2a 5 “1e0{ | 9 10 3.33] 7 ze0{ 30 | 40 10 22| _a67| 379 1e0| 20 | 30 10 333| _ oe7| v3] | 8 | so0| «| so 3S i67| 033] 365 z[2m[ | | s} [as] onl or an[ so = | a [ [220] 33 [18 5 133] oss] ort a40| 50] 60 10 133[ 067 a2 zfs | 2 | | | 2x om] ar aco] so [| @ | s saa oael a9 260[ 20 | 25 5 167] 033] 104 ‘ee0| so | 55 0] oe7| _ o67| 432, zeof 20 [2 | vo| [ser] oer] via @ | soo] eo | mo | 5 saif 2a] [sof f | s{ [sao ox) ia | 7 | 7 | 10 a azo |» | 7] | s0of oa] van 240[ 70 | 30 | 2 oss 10] 9 sao] 20 | 27 70 233) oe7| _ta0| ‘eeo|100| wo | 10 133] _067| 2 seofm[ 20 | 5} | eae] ose] ve 200] 120 | 10 | as oa] aaa so sao] [2 | 5} | 222] oss] veo] | 10 | t000| 200 258 | 10 «a7 067]. 552 4 | 400 13 | 20 5 222| 033] 167 10.20 | 250 | 260 = o27[ 0.00] 552, az0[ 20 | | 7] | sx] aa] va |[ [000 a0| | 7 | vo] | 2a] oer] ves] | r060 ~eo[ 20 | 0 | 10] | af oer] 108] | | 1000 e020] #0 | sof | az) oer) 200|| | v100 = [sea [so [sf | az} oss) 220/|_[nvao 520] 30 | 35 0 ai] a7] 228 1140 sol [0 |v [as] om] 20|| [reo seo 2 | 0 | s| | sao ox] e|| neo seo] 2 | = | 7] [se om} 203] | 2] x20 3 | soo] [7 [wo] | 2aof aso] maf [220 t IREMARKsDUTCH CONE PENETRATION TEST [PROJECT : PABRIK LOCATION : PT, UNILEVER CIKARANG cone ew? Tate, Sdn ent 1482016, tn ett 150 cy? Gear ssm___Tedby ROSMAN Duncans Matin 25 en crap re conan peol ‘CONE be be Fea Roo} ‘CONE ee @ Bfhacnl | LAL EL PE | Flaca] | LES | FE 4 =a [ie ro a oof [6 [sf es] 9] [fsa [ = | of [aoe] a oao| 10 | 15 5 a5] 09] 8 seof 20 | «@ | wo 2m os7| 263 oso| 10 | 15 5 ase] 033] 2 sao] «| 50 5 167033] 289 oof s [wo] 3 eer] 029 z|f7 | roof [= | os] oe7| 208 1 | to0[e [a 5 2eof oss] 31 |{_ | 720[ | > | 10 xer| sr] 316 120[ 10 | 15 8 aaa 033] 7 740 #0 | 0 10 167] 087] 38 volo [1s | 10 sx[ __o67| «| reo] {60 | 10 +o oe] 30] 60] 20 [30 s axel oss] ar 7e0[ ¢ | 70 5 ra| 039 38 180{ 20 | 25 3 ier] 03s] sal{ 8 | s00/ so | 55 10 o67| 067] 363 2 | 200] 15 [20 3 cml a20| 60 | 60 70 133] 067] 376 220] 15 | 18 5 929] | sa| eo | 70 asi 067] 38 2 10 | 15 5 3as{ 039] at se0| co | 70 11] 100] 408 zope [6 [5] [of | [Ps eo [sl of a ef e fv | —3[—fanl oa 5] fo | sel e| 9 [an] Zpaep eff s[— Pl on || [sf en [a [of 0] a 320] 10 | 15 s 333[ 0.33] 105, | 220 | 280 | 250 : 027] 0.00} “9 sel [| 3] [ssl ex) a] [oe ssol 5 | 13 s 133] 033} 16 980 nal a so[6[ = || [2a] env] fw [or 4 | sof 15 [2 | 10 2a os7| 20| |__| 1020 420 30 10] 333] 067 143 10.40 sel =| = [5 —[an| est — a] [om sa] [= | —s[—[ra| ea] || [ro ape f= | «fae as] a Ef seep | |e] faa on] — | a | se s[ =| «| [ae] —en] a] [os sso| so | 40 10 22] 037| 26 1180/ _ sel [© || [zl en] 5] fsa ef eel e fe [el asso an] Te aunDUTCH CONE PENETRATION TEST [PROJECT - PABRIK LOCATION : PT. UNILEVER CIKARANG cone Base Area TON Torti Teas PSS Date of Fest 198972016 Friction Jacket Area 150 gy® Ground Level sem Tested by Dutch Cone Maine 25 ten __Greund Surface Conon ts Se ee ee eee READING 3 8 im a3) 82 B | cee] “OI & | 88 Sila Yee |= ge an 008 cof esl || ex] @ | ep] a 7 020 zm —oml 7 || [eo] » | = | mf | oa 2 0 2m ol ||| se0f >|» | =| | aa 78 [| 060 1.33] 0.33] Ww eao| 30 | 35 10 114] 263 “oe s{ [sat exof ae] [7 = «| | | a” 76 Tim s{ [ssf oxo] x» [= | wf | 2a 29 120 a{ [sss] o27| all o | 0 0 22 303 a s[ [22] oof | [ [so [el [se 38 1 =[ | 2af eso] || [=| @ | @ | of | 21 a 1.80 5 2.23| 033| s6|| @ | aoo} so | oo 2a 1.33] 356 7) 00 s[ [22 oso] 0] [220 v0] mo | v0 | ar 223] 2 =| [2x oso] co] | 20| a0 om | -| | om" = 22 es | 260 7 [ae] ea] | [Tomo 200 5 zeal 039 a] | 9 | 900 aa 3} 300 wo} | s67] oor] oo |_| 220 a2 70] [ass] eer] ve] [oe 30 =[ [soso] ves] | [200 0 (isu |r2as) eal cee [af ce 300 a | ail aaa ~3][2zf oa) 145] | [roa 122 s[ [a3] ose] +0] [0-0 rr) 3[ [335 oxo] vee [ r0e0 129 s[ [ss] esa es || [vom 00 3[ [sai —ozol veo | Pa [nen = | 500 =] [as] —osef va] [vam 520 3[ | 2zq] os] | | [0 sa 7 [22] ee] —ar| Tate 360 | 300 | frase] sess] = am) fal) & | e00 wef fanf eer] ne] re20 IREMARKSDUTCH CONE PENETRATION TEST |PROJECT : PABRIK LOCATION: PT. UNILEVER CIKARANG Cone Base Area 10cm? Test No 6 Date of Test = 1902016 | Ft Jack Pe cee ee ORR roy oem ee Dich Cone Machina 25 ton Gro Sutaca Condon jroo} ‘CONE BE B | |r0o} “CONE. 5 [82 # B fcc] Jace} £8 55] $6 Efe Juco] 18 [85 | 8 ce By] | cer gs | =a ie z Keem [| = = Kom = appeal eat a eee ee snp et = tat Latent || Peet © Poe eer oer ar sof et@ tat tent ext a] {temp ot a tof el oer] a8 a irrtmws| a [aa Hl pasta et [aloe] an sete t = ts} teats | Taw © LoL st Le onl ae a [scof [ss [sf [azo] ono] _ov|f | 720] 0 | os | wo sel 20of 275 | aT tee [in os nmr nt cn fe ao sao 10 | 15 o 3.33] 0.20] * 7.60 100 | 120 10 1.33] oe7| 415 C7) CS | a0] 15 | 20 s{ | 22) oss] 35|| 8 | 800] 170 | 180 10 030] 067] 4a [2 | 200] + | 2 s 2m] 03a} a ‘320| 120 | 190 18 o37| +00) 461 laa 220/16] 2] 5 2.22] 039] 3 ‘aaa| 200 | 215 30 0.50] 2.00} ‘50 240] 10 | 15 5 333] 033} 75 260] 200] 230 10 1.00] 067] ‘515 [= [rmen outlet rs fs ns [nd ea fa car aan ao gfe wt] ote leee mle eo =a [3 | 300] 35 [20 5 223] 033 2 920 I sd | | ihe | aro are see (ae e a EE ER eS ao af sou [al aa scar cae ( zk 4] ao] 2 | 2% 10 3.33] o67| 148 1020 ene [oe [ae [a saa | a na casio oo fac asl tees mec | a [ina ond [ to | Sse] oe | ais [af ene | fe ican |scann |v [eal of aoe | Ra | cfs a [ase ra eel a cabins | ofa ae S| ee an | toi [sao nas arf waaay [ee OC BC SS ee REMARKS,DUTCH CONE PENETRATION TEST [PROJECT = PABRIK LOCATION : PT. UNILEVER CIKARANG ona Bate Ana cn? Test. = ST ct Tent 1902016 | Fron Jkt Aa 150 cy? Ground Level :=m_——_Tesedby: ROSIMAN ch Cone Machina 25 en Grund rica Condon ee] ‘cone Bo] 82 | 23. ||roo] cone a [82 3 Elec] “* [acer] | 88) GR] 58 Efe] [ace] | § [ES | BE ce #] | PE ce fa | fe ape aE KE r ia spall oes eye Laem] ope} = tt Lantos Let = Tl L eal oer] a owl 15 | 20 3 2x] 20] 3 s60| 30 | 40 70 2m] _os7| 288, eal we] we [3] [aaa] 0m ar] [Lom a aos] el a al 35 | 73 5 33] 0x3] ai] 7 | 700 0 | 3 70 oa7| 087 305, + | +00[ 0 | 15 5 3x] 035] 28 720| 50 | 6 7) ee Er tape st st —psat esl] [pret @ Pe tet [et ee ae tape ets} peal esta [Prete Peele | reo| 5 10 5 667 033 48 7eo| co | 65 10 0.56} o67| 352 1e0| 5 10 5 667 033} s5|]{ 8 | soo[ co | 70 10 in| oer ES 2{ 20[ 5 | 0 3 667] 029] a 220] 80 | 60 yo] | +33] 067] 378, 22/1] wf] s 133] om] os e40| 50 | 60 133[ 133] 05 2 | 15 5 22] oss] 2 aeo| 60 | 10] 10 ve7| 087] 9 260] 15 | 20 10 2.22] oe] 79 a] 0.95] 1.33} 445 a [an [at [scan af amare se vara au [tvwif oe a | ae 2] ao[ ae [os [6] fc] eas) so] | | enn] ao | aoe [ao] [el ef [cf afro esc] fea | a [emf |e eur caer ne sa] 6 [eo] a[ Patol] fa [ca ree) 7 BoE ec am || an aca [ca teem [a 4 {| 400{ 20 | 30 e 3.33] 033] 145 10.20 an [ao] | ets [oa [sores] | [ET as sea [ens [nae tua we [Rt 460] 18 | 20 10 229] 067| 165 10.80, 2 za [cao [isto anf vaeal eo [eaten [won ar [ss [ tof [at get oe] [La an [ao] on fue] afl eae| —| [ec sun] ao] faa elo [fa [em arf aoe el ae nT REMARKS,DUTCH CONE PENETRATION TEST fpRomicr -PABRIE TLOCATION: PT. UNILEVER CIKARANG aminenree 10 ent Testa SB Dateot Test 1war016 | Fricton Jacket Area 150 en? GroundLavel =m __—_—Testedby : ROSMAN _| Dutch Cone Machine 25 ton _ Ground Surface Contin Peers a eS et se Se eral 3 ee alee alse | « Beal" acer i if B Jeol | acer i|s i -|[ ‘Kofom? ‘Kale -[ im “J Kiem a 3 peel eal 7| a oof woe pf axl xt] Pee | ow] 1 | 14 5 267| 033] v2|| | 680. cml ee fol ae ea el fT oe oso! 5 10 = 667| 0.33} 25|} 7 | 700 1 | 100] 5 | 10 5 eer] oss] 32] 720 v2 10 | 8 5 355] oss] 2) | | 70 _| i a a | af aad et |e a) ad =i tt he oa 1 =a aha se} ba : jefatet a fm ae iela ta to ee naff so |stats eum] Sn] ae ae Spastep et ef toyed ol Tae sal ol at fee oa ol ie weistal eo ia at od ‘360 | 60 | 70 20 a1] 1.33] 156 ‘980 | solas| ct at fet ee et ee tpi a ee el ee zal an] a [aol 20 | [ [ore zal a ee el ae i : = me 11 | 11.00 ioe 5 320 a sa = seo a m0 a] 200 ae 7220 REMARKS,DUTCH CONE PENETRATION TEST PPRONECT - PABRIK LOCATION: PT. UNILEVER CIKARANG Cone Base Arca . 10 en? Testo 89 Date of Test 41912016 Freon Jacko rea : 150m? —- 160] 15 | 20 70[ 222] oer ||| 700] «0 | 50 10 167 067| 357 v20[ [= [ 5] | aso] om] er] wco[ | co | off seer] am 2 | 2e0[2 [2% [ol [rer] oe] ee] | ozo] oo [co | sof | +33] oe] ome 220] 20 [30 5 333] 0.33] a ‘840[ 60 | 70 20 sai] 1.33] at [_[20[ 1 [= | 5| am] eal es eo] eo | 100 | 20 tei] 13o[ ar ae[ as [a | sf | az{ oa] eo] | | 00] | vo | a>] | ooo} s20] ee aeo[ vo [6 | sf [sao] ox] vor] | co] «0 | co | wo] | 101 oer] ar a [seo] |i | s{ [sa] oso] too] | sao] oo | > | | | an] 20) ar 320[ 10 | 1s 5 3.33] 0.33 115 9.40] 120 | 150 [367] 1.33] 544 sof [is | s{ [oa] esol ran] [| e00} v0 | 20 | vo] | ore] oer] ear aeof = [as | 7| [ser ea} a0] | 00] ao | 2m | | [027] oni] eer aeo| 2 | 27 | —s| | asa] oa] sar] [ [som | 400 20 [ss | 0] [aaa] — ar] ver] | an aa} 0 | 0 | 5] ez — eas] vr] | Po 440] 30 | 35 70 4.14 o87| 164 70.60 = aeo[ 20 | 20 | 10| | ssi] oe] 177] | noo seo] 20 | 2 | 10] | sae] cor] son] [9 [ron & | soo] 20 | <0 | 3] | 22] aaa] aor] | [san s2o[ 0 | 05 | —v0[ [oa oer] ae] | Pov sof =| 0 | s[ [alos] —ae|| —[ rm seo] 15 | | —s| —] 22d) 030) amr] | fran seo[ 15 | © | 10] | 22) a6] ar] [a [ram @ [sco |» |} | sso] oe an] | [ram reannsDUTCH CONE PENETRATION TEST [PROTECT : PABRIK LOCATION: PT. UNILEVER CIKARANG = Cone Base Area 10cm? Test No. s.0 Date of Test : 12/0/2016 Friction Jacket Area 150 cm? GroundLevel =m Tested by = ROSIMAN 5 Dutch Cone Machine 25 ton __ Ground Surface Condition | READING i READING| @ ley = roo} ca be be é rool o Hl Be d force] [ee] Sa] Pe UL | Bfesicaler| [6 [6 | Fe =P gent ton |[=[ = ” ae 7 ae [eal oaf = tala] =| o cel oe a cxf |» | s| | af oa eal a| 0 | 0 teil oy] 258 oao| 20 | 25 s[ [re oss 20 eeo| 0 | 0 vo] | 222 oe 304 5 coo] 20 [15 | s[ | 22 oasf |] eo] 0 | | 0] | 2am) on) av | oso] 10 [15 3 3s[ 020] || 7 | 7ool 9 | 2 5 aml 035] at +] sof ssf | s| | ray] ae] a7 zo| | 5 | 0 anal oo7| 57 5 saps [= | s{_|onf onl = ol o[ 0 | tei] oer] 58 vols [ | o| [raf onl 7ao[ | | 0 tai] ae7) see veo] 15 | 18 sf [asf oa 2 780] 50 [ 60 70 133] 087| a7, - seo] 15 | » | s| [emo cao] ea] | 00] so 5 aa] oss _s84 [= [a00[ | | s} [aml onl ex[ | 7s | 0 rr ae za0[ |» | «| | ano on] 2 eal | «0 | 0 fr a zfs | | s{ |r| ome] aco| | o | = rr ae z00[ 15 | = | s{ | 220 ao] ea] | 00 = ref tsa)] ae za] 6 | 20 | vo] | 222) oer! ex|['@ | aan] 10 | 170 | m0 esl a0 at 3 | soo] 20 | 3 | 10 335] 067] 108 e20| 0] 10 | 10 aa _ocr| 04! [_[s0[20 [2 [5] | 2ao] oa] var ea) 10 10 | 2 oat a30] oor aa 20 | 2 | wo] | ser} oer] 120 aco) 60 | 1m | 10 367] a7] see cof 20 | 2 | wo] | aa oer) a7 ee] 7 | = | aos] oor] esr aco] so] «| 5] | 222) oss} rer] | 10 | sao] eo | 70 | v0] | 133] oar] a1 [acoso [as [vo] [anf oer} var] |_| sa20] 70 | eo |» | 00s] 200] ons az[ 20 | «0 | v0] | 222) oer} v7+|| | ra00| 120 | 100 | 10 “ei] ear) e2a aol | | 5] | s67} om} 16+] | | ra40| 100] 100 | 25 ax] 22a] ers ae0| | «6 | 10 oe] 067| 18 v0.20 | 200 | 235 | 10 a7] 0.7] 604 - aeof oo [| sof | 222) oar} a4] | 11 | r100| a0 | 2 | 227] 000) eos [= [sofa [a [sf [2x] oss an] | r120 apo | «| s{ foal oss] ml | [nw - sao] «0 | «= | v0] | oes) oer) an|| [reo seo] 20] «0 | wo] | 222) oer) 24a] | | rx00 500] 20 | 5 22] 033] 27] | 12 | v2.00] iz e[ ecole} | s| foe} om zl! | 220 IREMARKSDUTCH CONE PENETRATION TEST [PROJECT : PABRIK LOCATION : PT. UNILEVER CIKARANG Cone Base Aven 10cm? Testo. ST Date of Test: 11192016 Friction Jacket Area 150__en? Ground Level Tested by: ROSIMAN Dutch Cone Machine 25 ton __Grond Surtse Goniion TP pa eay ee ee ee mEKDING READING| 2 te roo} ‘cone ie Hs & || = cone S/)8E | 5 oe Joon] |B] Bg] BE Sfoe cfm] |b EE |B =| ‘J Kiem ~[ = yen ‘Kgtem ooo sof onf | | emlo] | 5 zal eal am cmp a | asf eal 7|{ | eafo| = | wo] | oof om} ao cao] vs | 18 ra[_of ||| ewo| » | @ | aoe] a owo| v0 | 8 ae onl ||| ew[ @ | @ | 1s[ on cao | -0 | 8 asf of ___2«| [7 | 700[ 0 | 0 | 10 se| oe) 3s T [sco] 15 | zal onl» |{ | 7[ 0 | |v safer a7 xm 10 | 6 ssf onl a7|[ | 2a 20 | aml onl a7 va] 10 | 8 af onl ae zal ol 380 veo] 15 | 20 2a onl 2 zm| oer 203 [| veo] 15 | 2 22 0.33) srt] 8 2 333] 133 420 2| 200] 2 [ 2 | x67| 067] 4 10 187| r _ z0| | aaa) oat = cae] tafe “20 [7 | vol | 2m] er = oer] om] 2e0| | | w0[ [ass] on : oar 0m) as zoo] a0 | 2 | s| | aaa] oa 3 | scof so | 35 | vo] | 119] oar azof 0 | @ | vol [224] oo ams sal o | 0 |s{ [2x] aml va seo] so | 35 10 7 a seo] 30 © | vol | 229] oar] ver] | v0 | 000 =| 400[ 30 [© || [22] ox) tao] [| r020 ax} oo [3 | vol [an] oo] ser]| [1000 af 2 | 2 | vol | a3] aor] ao] | | 1080 4so| 20 | 30 5 333] 033] 23] [ | t080 aco] oof os | 5] [an] oxo] ao] [| sean S| soo] so | ss | vol [ase] oer] azn] |_| niz0 sx] 0 | «| wl | 2m) oe] || | nw swf oo | «| vol | 2m] oar] aa] | 1x00 soo} 20 «| wl [az] oa] 207] || r100 seo] 20 { «| wo] | az] om] 200] | | ra00 S [eof | «| of [2m] ce] —20|| [1220 REMARKS:DUTCH CONE PENETRATION TEST |PROJECT : PABRIK LOCATION : PT. UNILEVER CIKARANG cane Bae fea 10 eg? et S12 not ant 120010 Friction Jacket Area 150 ‘em? Ground Level -m____Testedby :ROSIMAN | Dut cone actin 25 on cron Sutace Conon oo cone Bo] SE | 25 |]o] cone = | 82 EB Jone{ s Jace] | 88] Eg | BB Efendi loon] [2 | Es -[ = Kglom? Kole -| * 2 2 [I ool io | 15 3 '333{ 0.20] 13 A = oso] 10 [ 14 5 267] 0.33] B “| A) [ vf [= [ap — ras ozo] a 4 Z| refs |e 3 139023] ar i - af | 3] [aad —omsf | [re aT [_ ae0[ 15 | 20 5 22 033] si]{@ | 800 oof [= [5] [axe] a || Pom - 220| 20 | 25 5 167033] CI 8.40 |_| 2a0] 20 [2s 10 167| 067] nm 860 eof 2 3[ fas] em] eel [an eof a [a | 8] | ver] aor] ao] oo [2 [sof [me [8] Ps] —ase] ar] saof s[o[ ve] [anf ae] an] [Po sof = [= [|] sx}—an] |p oe 2eof [= | vol | ser] eer] er] [om ET cof 2» | |—0] [32 on] vr] | [oa wa] [=| 8| | 2a on] in [Poo eof [= || anf aor] an [Poo 4] 30 | «0 10 222] 067] 131 70.80 = aco] = |» [0] [sae] on] me [ =] eof = [@ |e] [eal — va] ar s=[ = [© | «| [2a] on] —a]| [ne sof @ [me] [om] ona] | [ven soof |= | 35] [om asa] ar] | [a 0 || ae | IES TT sof see] [as euanxsDUTCH CONE PENETRATION TEST PROTECT - PABRIK LOCATION: PT. UNILEVER CIKARANG Cone Base Area 10 cm? TestNo. © $.13_—_—atwof Test 1202016 Frieton Jacket Area 150__cm? Ground Level :=m —_—Testedby :ROSIMAN _| 7 Dutch Cone Machine 25, a) Ground Surface Condition apa [steps peg sy spe eet | ep READING _ READING el - woo] 2 | [eae fe} | a8 lim] ef [eos sce | x8 § Joon] + [uncer] | bS] 83 | 86 5 Joone| + | axceer| 8/83 | 28 JACKET | = ae 7 IACKEr| g g = == 2 Koen |{~ | m | gen? Kgiem 7 000) 3 00] 029 a 520 - o2o/ is | 18 5 133] 033] 4 [eo owl is | | s| [eal onl nl| [eo 7 oso] 15 | 20 5 22[ 033] 7 6.80 oxol 2 [ 7 | s| [ar ox} «|| 7 | 700 1 [100] 10 | +s 5 ass] oss] at 7.20 7 vf of | [faa ossf ar zal | 5 sao] to [15 5 333] 039] 4 760 1e0[ 15 | 20 5 22] 0.39| sl] | 700 an H roof [2 | a] [2a] oz] wr|[ @ | 2 _ 2 | 200/ 1 | 2 133] 013] at 820 zao[ a | 2 | s{ [oe os] ee a0 - zo | 2s | s| [ve on 7 aco 260/15 | 20 5 22{ 039| 7 860 ot 2eo| 78 | wo | 5] [2a] oso] en] | 0 | om - EN) | azo[ = [= |<] | a6] oz} or oa sala [2 | s[ [13] ao] 103] ono [| seo] 15 | 20 5 222{ 0:33] 109 9.80 aeol +s [20 | s| | 22o] 033] —v16] 0 | 2000 4 | aoa] is | [5 _[2ae] 030] vz0] | | toa = azm[ [2 [vf | 167] 067] 120] | P1000 40[ 200 | 5] | aaa] esol v00] | T1000 ef 20 | 2 | 10] | 107) oer] x00 |] 1000 - ac0[ | o | {| 221 oso] sea] | w] 10 5 [seo] 0] a | v0] | eas} oer] 60] | [20 sx | «| so] | am) 200) v0] [Prva sao) 200) 220 100] 000] 22a] | [an 5.80] 250 - a0] 09 Ey 3180] 500 “2 | v200 - [em 7220 REMARKSDUTCH CONE PENETRATION TEST |PROJECT : PABRIK LOCATION : PT. UNILEVER CIKARANG a 10 ey? Testa Scone Te 006 Fn ct 150 owt Grandad Tesethy ROSMAN Oana net 28m Grane Suen cen YE lone o £3] | BEI) lodl 2 ala | i B flac ""| EE] ag | PE E [luca] | 8 [He | Fe -|_m Ks Kote -|[ ‘Kalen Kgiern 7 =| fal eal taf oof | at oe cafe} = [3] [2] ent —] || sa [a] Passat [| oa] as | 6 5 133] 033] seo| sof o | 5 133033] 315 oe] | 3S 333) as] 7 20] oo | 65 0 ose] 067] 328 2 CC Oe | Tl 1 [x00] 15 [20 5 2221 03s} 3 720] 80 | 100 zo] | ter 1.33] 381 taps f = [sae] et a -Prafe[ sf] fst tat aao[ 15 [20 s 222| 033] wal 760[ 120] 135 2 089| 133] 428 160] 15 [ 20 5 2221 033) 5 780] 180 | 200 10 ova] a7] at 80] 10 | 18 3. ‘ass __aas| 7{[ 8 | s00| 70 20 o3e| 153] 23 | 2 | 200] 0 | as 0 333] o67| 6a 320 350] 170 0 /oaol oer] at [| 2=[ =|» || [ss] on] |] v0 an | az{ 000] a 240[ 20 | 40 5 22] 033] 1 860, | 260] 30 | 35 5 44 033] 7 380 Sats [at ha st el HS se} s fs Set el a sas} =| saat vat —S seo[ 30 | 40 222[ oa] 148 9.80 2s Fe 4 [400] 30 [4 222] 053) qa] | 1020 = Sf sf [a] | [oo eae oo | ‘ols = | | [3a oat ss Fa eof |— 3] |x| oa} se | wf Ef es} =p e}—s —} 9] es [sof tat fant eat SF 22 540] 20 | 30 10 333] oe] as] 71.60 seo] 20 | 30 6 333033] 26a] 1180 suo] 33 [3] —] 9] —o5 — ssf zfep ssa] nest a REMARKS.DUTCH CONE PENETRATION TEST FRONT PaBiak LOCATION: FI UNILEVER CHRARANG Cone Base Area 10cm? Test No. S15 __Date of Test -eraz016 | Friction Jacket Area 150 cm? Ground Level. :-m Tested by :ROSIMAN | out Cora Maine 25 tm Grand Surtee Conon oo] [ome jel 22] af lel e[_ es fez | a Broo] TEL Pe] | Elescal] |b [aS | Fe =[e 2 Koen] [| m me Kaien [pee 3 faa eae] af te 040] 30 | 16 5 333] 033] wal seo} 30 | 40 10 222{ 067 Ed 060 | 15 [20 5 22] 039 20 eao[ 30 | 40 10 222 o67| 8 80} 18 | 20 10 22] o67| ar} 7 | 700{ 3% | 40 10 222| 087 EJ T[o@| = [| s|— Peal os] 9] [ro] | ae |] [a oul ae 120[ 2 | 2 10 i a{{ [74 20 | 4 10 2.22] 087| EI 140[ 20 | 30 5 333] 033] eo|| | 760] 50 | 60 Ss 133] 039] a6 ve0[ 30 | 35, 5 an] 035] e| yao] 60 | ss 0 oer] 067 389) ~i[s | wo au osr| _73|{@ | soo] 0 | 50 vo | ser] oar] cs x» ol o 221 087] a ez| so | eo | s 133{ 033] 28 EE 5 3x[ 033] +00 | aa] co] ss | 10 oe7| 067 Eo | +f oe 260[ 30 | a 10, 222 067| 120 a0 eo | 6s 10 056] 087] “3 280/30 | 40 s 2m 033} 133|{ 9 | s00[ 60 | 70 20 411] 133] 469 2 seal se [8 [offal 0nf] || “fof of ff al axl ao | «@ | 10 22] oar| 153 aa| eo | 100 | 30 +67 _ 087] 500 340] 20 | 30 10 333] 67] we7|[ [| a6o] 70 | 00 10 095] 067| 523 360[ 20 | 30 10 333] sz 180 sao] eo} 7 | 15 4.1] 1.09] 543 EA | + [sei [8 [3 [re om] ao] | [0x0 wo | 0 | oof] ono a 420| 20 | 35 10 ai] 067] 207 | 10.40 | 250 | 260 = az| 00] 583, +o[ |= [| [sa on] so] [ros 40| 2] @ | 7} [sal ae] —an] [roa sof =| @ | —a[ [onl on a0] Piper =f seep a» [| st ve of — au [Pe sa] = | 5} [vel eal 2] [ro sao] 15 [20 5 222] 033) 2es| {| a160 seo| 1s | 20 5 222] 033] 260} | 4300 seo] 15 | 20 5 22] 033] 276} | 12 | 42.00 | eo] 15 | 20 5 2x] oss] 203 || | 1220 [REMARKSDUTCH CONE PENETRATION TEST [PROJECT : PABRIK LOCATION: PT, UNILEVER CIKARANG Cone Base Area cm? Test, === S16 Date Test: 0872016 Fricon Jacket Aca 150 om? ——«GroundLevel_- =m __Tested by: ROSIMAN Dich Cone Machine 25 ton __Ground Surface Condon ee ce a eee se aaaiea nan al. oo} cone ie 28 ||roo] - Cone a | 88 a3 E Jeone] + |anceer] | 89 5g Efcoe|* Joos] [2 [G8 | 8 ce z 2 cr & [88 | fe =| om Ks Kaien ~[m Kiem? Kofem_ os col ext 7||[ Pen ~| = | sl sal alsa on] | sa oxl |} | ew| © | = |] | on) oer] 90 ao} w | asi ox v9|| | se0[ © | @ | wf | 61] 007] om eof 70 | 8 | v0] fas} om] 20] | | om] © | | vo[ | 261] oer] a coo} =| © | sf | sa} oss] a5] [7 | 100] » | @ | wf | zn] oer] ar + [sf 20 | 2] [ver] ox rao | = | 7] | 22] or] m8 “xf |» | s| —Lexf on rao 7 | s{ | sof oss ws [pe [a [of | sa] 0a reo[ 30 [= [of [a0] 007] ae va0[ 2 | || | sail oo] er] [720] » |» | rof | 20] oer] ao vam | © | sf | sa] —eaol co] [ © | 00] » | wo [wo] | sxx] oar] ee z[am[ [|] [re] oof —er|| [em] 0] @ [vof | 27] oor] es zm © | @ |] —|r=] ee] —700|| | eo] | «@ | wo] | 22] cer] a / [ae] o0 | | 0] | 22a) — oe} v0 wopalo | s zal ose ave 200] 0 | © | 1] | 2a oar] sa7|| | eo] <0 | ss | v0| | 067] 067] wo 200 =| «© | | | 2a} oar] so|[ © | ooo] <0 | eo | —vo[ | 159] oer] sos 3 | seo] «@ | so | 5] | ve] oss] rea] | ozo] 1o0| vo | r0[ | 067] oor] a6 320] 40 | 45 8 oas] 033] 160 ea] 70 | 60 10 0.95] o67| 529 aa] [| vol [+n] om] 7] | 00] | 0 | wo] | an] oer] 50 A) | seo] «so | 5] | sa] — ose] veo] [70 | va00[ 100 | sz0 | sof [saa] — 200] oo =| 400] «| as | v0 [oma] 067] azo] || vo20] a0 | eo | s0| | ver] 200] oe ax] [© | 10f | sez] a6 7a] [0-0] 200 [20 | 10] | 100) oer] os a0] 90 | « | of | 2%] 067] zr] [[rc00] a0 | a0 | -| | oz] col ons +0] 9 | @ | 10] [2x] oer 200] | [000 seo 20 © | v0] | 27] as] as] | 3 1100 S| soo} 9 | <0} v0] —[ 222] oer] ser] | [a sa] 0 | «| ~~] | 2x] on] a0] | [0 so[ | © | s| | 2a] oso] ||] s000 sso} | 05 | v0] [ano] 067] am] | [ram seo © | = | ro} | xo] oer] ona] [ [sam [s [sof |» | |} sof — on] |} [am REMARKS5 DUTCH CONE PENETRATION TEST [PROJECT - PABRIK LOCATION: PT. UNILEVER CIKARANG 7 Cone Base Area 10cm? Test No sar Date of Test :9e2016 | Friction Jacket Area 150 em? Ground Level Testod by: ROSIMAN 7 Dutch Cone Machine 25 ton Ground Surface Condition : a A READING we READING 2 ley . - oo} ‘cone Bo] 22] 38 [lm] = cove 2 [8 | 8 & Joone} + | src 85) 83) 88 & |oone] + | sacxer g 188 Be ance ee] 38 ace & [38 _ =[e = oem _|{—] = | _xgen? oie 000) =| [eal onl 7 exp] = |_| | oni] soo o20[ 0 | 15 s 333 033| 7 €40| 200 | 215 10 00] 06? alo] =| s| [eal oml eco] 250 | 200 | ox7| cad 7 oe] 15 | 20 | 5 2a] oa 20 660 Pe aol 16 [0 | 5} [aa oa _a7|| 7 | 700 [Lamas [a | sl) [2x] oa] as 720 7 120] 15 | 20 5 22| a3s| 40 740 vol sos [wo [anf om || | 70] | | 160] 30 | 40 8 2m] oss] || | 7a xa0[ 15 | 20 22[ _oas| @7|| | 0 ae 2 | 200] 1 | 2 222] 035] 3 220 = 220] 15 | 20 5 22] 033] 2 eal | 7 220 | 15 |_20 0 222| 08 o7|{_| ae ze0] 20 | 30 | 7] | aso] oar] v00 200 | |_2a0| 20 | a7 s 2x[ 033] tos} [9 | 3.00 3 [-saof 20 [2 [0] [ser] 067] v8 a0 320] 20 | 30 10 333[ _087| || | aa swf 20 | «0 | | | asl oss] 10 360 - aco[ 30 | 36 | 5] | azo —os5] 150 280 300 so | 2 [vf [1a] oer] 100] [v0 | 1000 [co [20 | | 10] [229] —oe7 1020 : azo] 20 | © | v0] | 22o] ony 020 a4o[ 20 [ 30 10 335] 067] 10.60 aco{ 20] 30 10 333] 067 |_| 7080 ‘ae0| 0 | 20 | 1) | 333] oor] 2ar S| sc0[ 2 | 3 10 333| 067] a0 | | [9920 sm[ oo] «| wl | az) oa) 258|| | n0. se] | | | [aa oa} ae7|| [rao seo[ 20 | «|| | 222] 07] 200] | | 100 seol so | «@ | v0] | aa oar] 22s] [2 | s200 [ew] | s[ [re] oss} aor] | [am REMARKSDUTCH CONE PENETRATION TEST [PROJECT : PABRIK LOCATION : PT. UNILEVER CIKARANG a ee ea oe ee ram ietine Det ind iam Teny nocnaw | aa ean eee noo| = Zo| 82 co] ‘cone 2 [82 E fene| foe) 122) G5 | EU) bled lee] [2 |B | Is al cd i [8 8 Slew 7 Koen |) | m | Koen? Kaien tape 3[—ps et : 3 -=t 3 s-3 = - sete t—3| fal est ow ws | | _5| | 2a onl 2«| 7 | 700 1 | 100] 35 | 20 5 zal of af 720 120 18 | 20 3. 22 oss a7 iz volo 6 | 5 ] asf on] «| [ [70 7 : 1e0f 0 [15 | 8] past ost a rs : J 200] 10 | 15 5 333] ox ea| 320 2x] | | 5 22] 030] 7 3a SEs ast ARS fates] tte cs oe [- 4 320[ 20 [25 5 1.67 0.33] || 900 34| 15 | 20 $s 222] 0.33) am 9650 set ets te fe set |S ee ee ee 4 | 400] 20 | 2 0 1.87 oer 197 10.20 ee Sf=fetst [| et} SH SEE het St} SERS ast S test pat et ee 520[ 40 | 50 10 1.67] 0.67] an 1.40 Es [| sa0[ 50 | 60 10 1.33] 067 224 11.60 ae tate pe|—a| [sal et 28 tsfp={—s|—1se} =} Ee ee ee aDUTCH CONE PENETRATION TEST [pROmEcT -PABRRC TLOCATION PT UNILEVER CIKARANG cone Bate Aen POM Oe Oise tirescren sonar Friction Jacket Area 150 em? «Ground Level «) 3ynssayd 2 2 8 8 cs a ° o 8 6 5.00 0 3.00 2.50 lo.30 o.25. 0.20 0.08 0.04 0.03 jo.o25 jo.02 0.01 3 oz: a 2W9/94 ZSO'O tds oo'z-asi: Hla, L-H@ : ‘ON SNITIG SNVEVNID YSATIINN ‘ld | Nolwwo05 SINeve : ioaroad SYNSS3aYd SA FNNVHO aAWNTOA 40 DlHavyag VOLUME CHANGE ( % ) T T T T T a T TSUMMARY OF SWELLING TEST RESULT _ PROJECT PABRIK LOCATION : PT. UNILEVER GIKARANG = SAMPLE NO. BH-2 RING NO. 6 DEPTH 1.50 - 2.00 DIAMETER 6.325 TEST BY DONI HEIGHT 2.20 . DATE 16/9/2016 AREA 31.404 VOLUME 69.089 NO [PRESSURE | _ DIAL ‘SETTLEMENT EXSPAND | VOLUME ~ READING © © CHANGE kg/eme_| 10"? mm mam Mm % 1 0.01 =10.0 0:10 +045 2 | _010 HTS 0175 =0.80 3 | _025 +49 0.49 =223 4 _|_050 +87 0.87 =3.95 5 | _100 11683 1.683 =765 6 [200 +2385 2.385 10.84 7_| 400 +449 448 =20-41 3 | 800 +5405 5.495 = 2448 WATER CONTENT DETERMINATION BIFORE ‘APTER ONTAINER NO. + 35 WE CONT + WET SOIL (gx) W348 105.02 WT CONT + DRY SOM (gr) 386.17 25.04 ‘WT CONTAINER (er) 326.89 15.26 WT DRY SOM ) 59.28 59.28 7 WATER CONTENT (WW %) 2.34 52.09 ‘WET DENSITY (gr/ent?) 1398 1.305 DRY DENSITY (ex/eni?) 0.858 0.858 em em em em? emz (@wo/9> ) ayYnssaad 8 2 ® aos A 88 8 888 8 g Ba 8 2 88 888 a foo Fons 5 6 ooo 6 oo ooo 5 oe: al rT ° "as| ott woe £90°D : dS oo'z-os: Misc = 2-H8 } ‘ON SNITTIG SNVYVHID Y3BASIINNA “id : NOlivo07 DIHAWd Loarodd 3YuNnSsayd SA 39NVHO AWNIDA 40 DlHdvye9 VOLUME GHANGE ( % )SUMMARY OF SWELLING TEST RESULT PROJECT > PABRIK LOCATION : PT. UNILEVER CIKARANG ~ SAMPLE NO. : BH3 RING. NO. MM cm DEPTH : 1.50 — 2.00 M DIAMETER 6.280 em TEST BY : DONI HEIGHT 1876 = cm = DATE 16/9/2016 AREA 30.975 cm? VOLUME : 58.853 cm? ‘NC |PRESSURE | DIAL ‘SETTLEMENT EXSPAND [VOLUME a READING Q +) CHANGE ie/ome_|_10™ mm ram Min % i 0.01 =105 0.195 0.98 2 | 010 13.5 0135 +068 3 | 08s +25 0.025 =0i8 4_| 050 $205 029 aed 6 | _1.00 +64 0.64 =3.20 6 | _200 10 10 =5.50 7 | 400 1645 164 320 ~ @ | 800 ERTS 2275 11.36 WATER CONTENT DETERMINATION BIFORE APTER ‘ONTAINER NO. 1 2 WT CONT + WET Sol (er) 384,60 163.08 WT CONT + DRY SOIL. (gr) 250.51 703.86 ‘WI CONTAINER (er) 27644 20.79 Wr DRY Som (ex) 83.07 63.07 WATER CONTENT (w %) 30.31 Est) Wet DENSITY (gr/eni®) Ps) 1.908 DRY DENSITY (eres) Tan rant(2Ww9/5> ) aunssayd S3YNSS3aYd SA SNNVHO AWNTOA ' ,, AO dHavas 8 8 S 8g 8 883 3 8 888 2 ee 5 So Sows a 3 Boog 3 oo cao S g si Ww oO z < o. L oO Ww Ere ee ay Q > = Fe oe s+ oN sloids o0'%-osi: Hld3Q E-H& ? ‘ON SNITTIIEG SONVYEVID YSASIINA ‘Ld : NOllwo07> DIMEWe 4D3roud