Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Kelompok Refrensi
Pengaruh Kelompok Refrensi
KATA PENGANTAR
Pujisyukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya, shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Baginda Rasulullah SAW.
Karena atas hidayah- Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini dan Alhamdulillah
tepat pada waktunya. Makalah ini saya sampaikan kepada pembina mata kuliah Perilaku
Konsumen Bapak Darmadi. Makalah ini saya sampaikan sehubungan dengan masalah yang
sedang hangat di perbincangkan mengenai gaya hidup yang mempengaruhi perilaku konsumen.
Makalah ini mengenai perilaku konsumen yang di pengaruhi oleh kelompok refrensi, individu
serta keluarga. Setiap individu mempunyai gaya tersendiri dalam mengkonsumsi suatu barang
yang di pengaruhi oleh banyak faktor seperti halnya gaya mengkonsumsi yang di pengaruhi oleh
teman sebaya yang selalu mengikuti apa yang di miliki oleh kelompok teman sebayanya.
Sebelumnya saya mohon maaf jika ada kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan dan
penyusunan makalah ini. Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang
mendasar pada makalah ini. .Untuk itu segala kritik dan saran yang membangun saya
mengharapkan dari anda semua.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan terimakasih.
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui bahwa cara mengkonsumsi setiap individu berbeda. Semakin tinggi
status social yang di miliki seseorang makan semakin tinggi pula akan perilaku konsumen
tersebut dalam memilih barang maupun jasa yang diinginkan. Dengan terbentuknya kelas social
tersebut secara tidak langsung membentuk kelompok refrensi yang sesuai dengan gaya hidup
tersebut.
Dalam perumusan masalah ini, saya ingin mencoba memberikan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan seperti :
Dalam penyusunan makalah ini akan penulis kemukakan pembatasan masalahnya. Adapun
masalah yang penulis bahas dalam makalah ini akan menjawab hal mengenai perilaku
konsumen. Hal – hal yang penulis akan bahas antara lain apa yang diketahui tentang perilaku
konsumen, apa pengaruh kelompok refrensi dalam perilaku konsumen, apa yang di ketahui
mengenai pengaruh individu dalam mencerminkan perilaku konsumen dan pengaruh keluarga
terhadap perilaku konsumen.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior
that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products,
services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang
diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan
produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan
kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Sedangkan menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined
as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring,
using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses
pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan
individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-
jasa, dan menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai: “the various
facets of the decision of the decision process by which customers come to purchase and consume
a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu
produk yang dibeli dan dikonsumsi.
Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk
penggunaannya sendiri.
Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Teori Psychoanalitis : Teori ini menunjukkan bahwa perilaku manusia ini dikuasai oleh
personalitasnya atau kepribadiannya. Teori ini sebenarnya bercermin atas adanya suatu
pandangan konflik dari perilaku manusia ini. Namun suatu penjelasan yang lebih berarti,
komprehensif, dan sistematis mengenai konflik tersebut, adalah penjelasan yang dikembangkan
dan dikenal dengan Teori Sigmund Freud.
Kelompok Formal Yaitu kelompok yang memiliki struktur organisasi secara tertulis dan
keanggotaannya terdaftar secara resmi. Contohnya, Serikat Pekerja Indonesia,Universitas dll.
Kelompok InformalYaitu kelompok yang tidak memiliki struktur organisasi secara tertulis dan
keanggotaannya tidak terdaftar secara resmi. Contohnya, kelompok bermain futsal,kelompok
arisan dll.
2.3 Individu
Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang
responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu
variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis- jenis
kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian
tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek.Pengaruh personal atau individu Merupakan
faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang berasal dari faktor pada diri si konsumen,
yang diantaranya:
Orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka.
Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk oleh
tahap daur hidup keluarga. Sehingga pemasar hendaknya memperhatikan perubahan minat
pembelian yang terjadi yang berhubungan dengan daur hidup manusia.
Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Dengan demikian pemasar
dapat mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat di
atas rata-rata terhadap produk mereka.
Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap
pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi,
tabungan dan tingkat bunga. Jadi jika indikator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan adanya
resesi, pemasar dapat mencari jalan untuk menetapkan posisi produknya.
Gaya hidup
Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya
hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang
bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat dna pendapatnya. Konsep gaya hidup
apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai
konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku
konsumen.
Tiap orang mempunyai kepribadian yang khas dan ini akan mempengaruhi perilaku
pembeliannya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis yang unik yang menimbulkan
tanggapan relatif konstan terhadap lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat bermanfaat untuk
menganalisis perilaku konsumen bagi beberapa pilihan produk atau erek, atau pemasar juga
dapat menggunakan konsep diri atau citra diri seseorang. Untuk memahami perilaku konsumen,
pemasar dapat melihat pada hubungan antara konsep diri dan harta milik konsumen. Konsep diri
ini telah berbaur dalam tanggapan konsumen terhadap citra mereka.
2.4 Keluarga
Keluarga merupakan suatu ikatan yang paling dekat dengan kehidupan sehari – hari dan sangat
mempengaruhi akan terbentuknya pola hidup atau gaya hidup dari setiap individu. Keluarga juga
merupakan tempat yang nyaman untuk menceritakan suatu kejadian yang ada pada saat ini serta
dalam keluarga, setiap individu berhak menyampaikan pendapatnya. Hubungan yang harmonis
dari setiap keluarga tercermin dari kehidupan atau pola hidup individu dalam kehidupan sehari –
hari, seperti halnya keluarga yang kurang harmonis atau sering terjadi pertengkaran maka
tercermin sifat dari individu itu yang acuh atau kasar pada orang lain yang bersangkutan,
begitupun sebaliknya.
Saat ini keberadaan keluarga dan rumah tangga sangat mempengaruhi pola dan perilaku
konsumen seseorang. Hal ini didasarkan pada gaya hidup keluarga maupun rumah tangga
tersebut. Semakin tinggi derajat keluarga tersebut, maka makin tinggi pula tingkat perilaku
konsumen mereka. Sebagai contoh, jika jika dalam suatu keluarga dan rumah tangga merasa
memerlukan atau membutuhkan mobil atau pun motor untuk keperluan transportasi, serta
memerlukan fasilitas-fasilitas elektronik maupun furniture, dan mereka memiliki kemampuan
untuk membeli kebutuhan tersebut maka mereka akan membelinya.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk
mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi
yang paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah
mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai
apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak
menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan,
pendidikan dan produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan
akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang
bebas pilih.
Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah penting,
tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku konsumen. Pentingnya keluarga timbul karena dua
alasan :
Banyak produk yang dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga.Rumah
adalah contoh produk yang dibeli oleh kedua pasangan, mungkin dengan melibatkan anak,
kakek-nenek, atau anggota lain dari keluarga besar. Mobil biasanya dibeli oleh keluarga, dengan
kedua pasangan dan kerap anak remaja mereka terlibat dalam berbagai tahap keputusan. Bentuk
favorit dari kegiatan waktu senggang bagi banyak keluarga adalah berkunjung ke pusat
perbelanjaan setempat. Kunjungan tersebut kerap melibatkan banyak anggota keluarga yang
membeli berbagai barang rumah tangga, busana, dan bahan makanan.
Ketika pembelian dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu bersangkutan mungkin
sangat dipengaruhi oleh anggota lain.dalam keluarganya. Orang yang bertanggung jawab untuk
pembelian dan persiapan makanan keluarga mungkin bertindak sebagai individu di pasar
swalayan, tetapi dipengaruhi oleh preferensi dan kekuasaan anggota lain dalam keluarga.
Konsumen tersebut mungkin menyukai makanan dan kegiatan waktu senggang yang sama, dan
mengemudikan merek mobil yang sama dengan anggota yang lain dalam keluarga. Pengaruh
keluarga dalam keputusan konsumen tersebut benar-benar meresap.
Keputusan konsumsi keluarga melibatkan setidaknya lima peranan yang dapat didefinisikan.
Peranan-peranan ini mungkin dipegang oleh suami, istri, anak, atau anggota lain dalam rumah
tangga. Peranan ganda atau aktor ganda adalah normal.
Penjaga pintu (gatekeeper). Inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk dan
pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan keputusan.
Pemberi pengaruh (influencer). Individu yang opininya dicari sehubungan dengan kriteria yang
harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk atau merek mana yang paling
mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu.
Pengambil keputusan (decider). Orang dengan wewenang atau kekuasaan keuangan untuk
memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek apa yang yang akan
dipilih.
Pembeli (buyer). Orang yang bertindak sebagai agen pembelian yang mengunjungi toko,
menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa produk kerumah, dan seterusnya.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku konsumen merupakan tindakan yang timbul karena adanya kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang yang hubungannya sangat dekat dengan pembelian suatu barang atau jasa serta
memilih barang yang diinginkan untuk dapat di konsumsi demi memenuhi kebutuhan hidup
sehari – sehari. Setiap konsumen berhak memilih suatu barang yang ia inginkan dan butuhkan
serta memilih barang yang sesuai dengan keuangan masing – masing individu.
Dalam mengkonsumsi suatu barang setiap individu di pengengaruhi oleh berbagai faktor, salah
satunya mendapat pengaruh dari pihak keluarga, kelompok refernsi maupun individu itu sendiri.
Seperti halnya perilaku konsumen yang dipengaruh oleh kelompok refrensi, seorang individu
mengikuti gaya berbelanja teman sebayanya yang mungkin terlihat glamour.
Selain itu perilaku konsumen juga mendapat pengaruh dari keluarga, contohnya seorang anak
yang terbiasa mempunyai sifat boros karena melihat orangtuanya mudah untuk mengeluarkan
uang walaupun untuk memenuhi suatu barang yang tidak dibutuhkan melainkan hanya untuk
memenuhi hasrat saja. Dan perilaku konsumen juga di pengaruhi oleh individu itu sendiri,
contohnya si A ingin membeli barang yang mewah karena si A merasa bahwa rezeki yang ia
dapatkan sebanding dengan apa yang ia akan konsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/5387520/Kelompok_referensi
http://spidolbekas.wordpress.com/2014/01/18/pengaruh-individu-pada-perilaku-konsumen/
http://sheilynurfajriah.blogspot.com/2013/01/pengaruh-individu-terhadap-perilaku.html
http://chanwr93.blogspot.com/2012/12/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html
Pengertian Kelompok
Suatu kelompok rujukan adalah kelompok yang memiliki perspektif perkiraan atau nilai yang
dipakai oleh seorang individu sebagai dasar perilakunya saat ini. Karena itu suatu kelompok
rujukan adalah secara sederhana adalah suatu kelompok yang mana individu menggunakannya
sebagai pedoman perilaku pada situasi tertentu.
Kelompok rujukan adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai dasar
perbandingan (atau rujukan) bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai dan sikap umum atau
khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku.
• Kotler (1999)
Sebuah kelompok referensi (rujukan) bagi seseorang adalah kelompok-kelompok yang
memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Kelompok acuan (rujukan) adalah orang atau kelompok orang yang mempengaruhi secara
bermakna perilaku individu.
Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling
bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama,
meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi
Kesimpulan
Kelompok acuan atau referensi (reference group) adalah seorang individu atau sekelompok
orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok acuan digunakan oleh
seseorang sebagai dasar untuk perbandingan atau sebuah referensi dalam membentuk respons
afektif dan kognitif dan perilaku.
1. Membership
3. Type of contact
Kelompok yang muncul karena adanya suatu ikatan kontrak antara individu dengan
individu,individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok.
4. Attraction
Kelompok yang tebentuk karena adanya kebiasaan yang sama seperti kesamaan hobi, pekerjaan.
Formal : Kelompok yang memiliki struktur organisasi secara tertulis dan keanggotaan yang
terdaftar secara resmi. Contoh : partai politik, universitas, perusahaan
Informal : Kelompok yang tidak memiliki struktur organisasi secara tertulis dan resmi, sifat
keanggotaan tidak tercatat. Kelompok formal biasanya terbentuk karena hubungan sosial. Contoh
: kelompok arisan, kelompok basket, dll.
Contoh : Anak-anak muda yang meniru cara berpakaian dan perilaku idolanya.
Kelompok disosiasi : seseorang atau kelompok yang berusaha untuk menghindari asosiasi
dengan kelompok acuan.
Contoh : anggota partai keadilan selalu menunjukkan ketertiban dalam demonstrasi yang sangat
berbeda dengan perilaku demo kelompok lainnya.
Tipe-tipe Kelompok
1. Kelompok Persahabatan
Kelompok yang muncul karena kebersamaan,kedekatan antara seseorang terhadap individu atau
kelompok sehingga munculnya rasa kepedulian dan biasanya tidak terstruktur dan kurang
mempunyai tingkat kewenangan yang khusus.
Muncul sebagai reaksi terhadap gerakan konsumen. Sekarang ini terdapat banyak sekali
kelompok sejenis yang dimaksudkan untuk memberi bantuan pada konsumen dalam usaha
mereka untuk pembelian yang tepat, menggunakan produk dan jasa dengan cara yang sehat dan
bertanggung jawab, dan biasanya menambah kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
4. Brand Communities
Suatu ikatan kelompok yang tebentuk, berdasarkan pada hubungan sosial antara pemilik satu
merek dan hubungan psikologis yang mereka miliki dengan merek itu sendiri.
5. Kelompok Kerja
• Selebriti
• Tenaga Ahli
• ”Orang Biasa”
Terjadi ketika seorang individu memenuhi harapan kelompok untuk mendapatkan hadiah
langsung atau untuk menghindari sanksi. Pengaruh normatif kuat ketika individu memiliki ikatan
yang kuat dengan kelompok dan produk yang terlibat secara sosial
Pengaruh terjadi ketika seorang individu menggunakan atau mendengarkan perilaku dan
pendapat dari anggota kelompok referensi sebagai informasi yang akan digunakan .
Terjadi ketika individu telah mengetahui nilai-nilai dan norma-norma kelompok . Ini kemudian
membimbing perilaku individu tanpa memikirkan sanksi kelompok acuan atau imbalan. Dimana
juga dapat melaksanakan fungsi nilai-ekspresif, suatu kebutuhan akan hubungan psikologis
dengan suatu kelompok tampak jelas dengan penerimaan norma, nilai, atau perilaku kelompok
tersebut dan respons penyesuaian diri yang dibuat, walaupun tidak ada motivasi untuk menjadi
seorang anggota.
Besar kecilnya pengaruh yang diberikan oleh kelompok acuan terhadap perilaku individu
biasanya tergantung dari sifat-sifat dasar individu, produk yang ditawarkan, juga pada faktor-
faktor spesial yang spesifik.
Dampak kelompok acuan terhadap produk dan pilihan merek, terutama yang meyangkut reward
power dan social power
Di beberapa kasus, untuk beberapa produk, kelompok acuan mungkin kelompok acuandapat
mempengaruhi kategori produk baik seseorang dan pilihan merek (atau tipe).Seperti produk yang
disebut produk plus, merek barang plus. Di kasus yang lain,kelompok acuan mempengaruhi
hanya produk kategori keputusan.
Besar kecilnya risiko yang dipersepsi konsumen bila dia menggunakan produk tersebut.
Semakin besar resiko yang dipersepsi, semakin besar pengaruhkelompok acuan yangsengaja
dicari. Orang yang ingin membeli mobil akan bertanya dan terus mencariinformasikarena dia
mempersepsi risiko yang tinggi (hargamahal dan dia bukan ahlimesin).
2. Advertising Strategies
Diffusi inovasi
Sebuah inovasi adalah suatu ide, praktek, atau produk dianggap baru oleh individu atau
kelompok yang relevan . Apakah suatu produk tersebut adalah sebuah inovasi ditentukan oleh
persepsi pasar potensial dimana produk baru diterima atau tersebar melalui pasar.
Kategori Inovasi
1. Inovasi berkelanjutan
Jenis inovasi yang membutuhkan perubahan yang relatif kecil terhadap perilaku atau perubahan
perilaku yang tidak dibutuhkan oleh konsumen
Contoh : odol
Jenis inovasi yang terus melakukan perubahan besar maupun kecil terhadap perubahan perilaku
penting konsumen
Jenis inovasi yang memerlukan perubahan besar dalam perilaku penting yang signifikan bagi
individu atau kelompok .
Proses Difusi
Merupakan proses bagaimana inovasi terbaru tersebar kedalam seluruh pasar yang ada
1. Tipe Kelompok
Satu atau beberapa kelompok yang lebih menerima perubahan dari yang lain . Secara umum,
muda ,dan berpendidikan tinggi dapat menerima perubahan , termasuk produk baru
2. Tipe Keputusan
Jenis keputusan mengacu pada individu versus keputusan kelompok .Semakin sedikit individu
yang terlibat dalam keputusan pembelian, semakin cepat sebuah inovasi akan menyebar
3. Upaya pasar
Tingkat difusi sangat dipengaruhi oleh tingkat upaya pemasaran yang terlibat . Dengan
demikian , laju difusi tidak sepenuhnya di luar kendali perusahaan
4. Pemenuhan Kebutuhan
Semakin nyata atau jelas kebutuhan akan inovasi untuk memenuhi pasar, maka semakin cepat
difusi
5. Compability
Semakin banyak tingkat pembelian dan penggunaan inovasi secara konsisten dengan nilai-nilai
individu dan kelompok atau keyakinan , semakin cepat difusi .
6. Relative advantage
Semakin baik inovasi dirasakan untuk memenuhi kebutuhan yang relevan dibandingkan dengan
metode yang ada , semakin cepat difusi . Baik kinerja dan biaya produk yang termasuk dalam
keuntungan relatif
7. Complexity
Semakin sulit inovasi untuk dipahami dan digunakan , semakin lambat difusi . Kunci untuk
dimensi ini adalah kemudahan penggunaan , tidak kompleksitas produk .
8. Observability
Konsumen lebih mudah dapat mengamati efek positif dari sebuah inovasi , semakin cepat difusi.
9. Trialability
Semakin mudah untuk memiliki inovasi yang murah atau berisiko rendah, maka difusi lebih
cepat
Semakin banyak risiko yang terkait dengan mencoba sebuah inovasi , semakin lambat difusi.
Risiko dapat berupa finansial, fisik, atau sosial . risiko yang dirasakan adalah fungsi dari tiga
dimensi : ( 1 ) probabilitas bahwa inovasi tidak akan beroperasi seperti yang diinginkan, ( 2 )
konsekuensi tidak seperti yang diinginkan, dan ( 3 ) kemampuan biaya untuk membalikkan
konsekuensi negatif
DAFTAR PUSTAKA
Mothersbaugh. Hawkins. Consumer Behavior. eleventh edition, Chapter 7 : Group Influences in
Consumer Behavior
http://fitriisaurah.blogspot.co.id/2015/01/pengaruh-kelompok-terhadap-perilaku
http://www.academia.edu/5387520/Kelompok_referensi
http://elib.unikom.ac.id/
https://rishantyroziana.wordpress.com/2015/01/08/makalah-perilaku-konsumen/
https://yanihsani.wordpress.com/2015/01/06/pengaruh-kelompok-referensi/
http://masriyanikhram.blogspot.co.id/2014/11/pengaruh-kelompok-rujukan-reference.html
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
KESIMPULAN
Kelompok merupakan kumpulan individu-individu yang saling berinteraksi antara satu dengan
yang lainnya selama periode waktu tertentu untuk suatu kebutuhan atau tujuan bersama. Pihak-
pihak yang berada dalam kelompok biasanya saling berbagi norma-norma dan tujuan serta
memiliki kesamaan identitas. Pada awalnya kelompok acuan dibatasi secara sempit dan hanya
mencakup kelompok-kelompok dengan siapa individu berinteraksi secara langsung (keluarga
dan teman-teman akrab). Tetapi konsep ini secara berangsur-angsur telah diperluas mencakup
pengaruh perorangan atau kelompok secara langsung maupun tidak langsung. Kelompok acuan
tidak langsung terdiri dari orang-orang atau kelompok yang masing-masing tidak mempunyai
kontak langsung, seperti para bintang film, pahlawan olahraga, pemimpin politik, ataupun orang
yang berpakain baik dan kelihatan menarik di sudut jalan (Schiffman, Leon G. and Kanuk, Leslie
Lazar, 2000).
DAFTAR KEPUSTAKA :
http://aryo10.blogspot.com/2013/01/kelompok-referensi.html
http://artikaamanda.blogspot.com/2012/02/pengaruh-individu-kelompok.html
http://soktaviani.blogspot.com/2013/01/kelompok-referensi.html
http://www.academia.edu/5387520/Kelompok_referensi