You are on page 1of 11

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 3

Nama Mahasiswa : VIRA GYMNASTIAR IZZAPUTRI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 858917282

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4106/PENDIDIKAN IPS DI SD

Kode/Nama UPBJJ : 76/JEMBER

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Pendekatan personal lebih menekankan pada proses yang membantu individu
dalam membentuk dan mengorganisasikan kenyataan yang kompleks dimana
keberadaan peserta didik dalam kelompok banyak mempunyai arti untuk
mengenal dirinya sebagai pribadi sehingga dapat menghasilkan hubungan
interpersonal yang cukup tinggi melalui pendekatan personal ini peserta didik
diharapkan dapat melihat diri pribadi dan sebagai pribadi yang berada di
tengah-tengah kelompok dalam merancang metode pembelajaran yang
berlandaskan pendekatan personal akan dipilih yakni metode pertemuan kelas
di mana metode ini berdasarkan pada teori glazer yang mempunyai dua asumsi
yakni bahwa manusia itu mempunyai dua kebutuhan dasar yaitu cinta dan
harga diri. Yang kemudian dalam metode pertemuan kelas ini fokus
pembicaraannya dalam diskusi menurut cliser dibedakan menjadi tiga tipe
yaitu,
1) Tipe pertemuan pemecahan masalah sosial di mana pertemuan ini
peserta didik berusaha mengembangkan tanggung jawab untuk belajar
dan berperilaku dengan jalan memecahkan masalahnya di dalam kelas.
2) Tipe pertemuan terbuka di mana guru memulai pertemuan dengan
pertanyaan apa yang menarik perhatian kalian lalu peserta didik diberi
kebebasan dalam memikirkan dan menjawab pertanyaan tersebut
peserta didik berinisiatif untuk berdiskusi dengan memunculkan suatu
topik yang menarik berdasarkan pengalamannya.
3) Tipe pertemuan terarah dan terbuka di mana pada dasarnya sama
dengan tipe kedua tetapi permasalahannya diarahkan kepada hal-hal
yang sedang dipelajari peserta didik.
Penerapkan rancangan pembelajaran berdasarkan metode personal Kurikulum
Sekolah Dasar kelas 5 yakni,
1) Kompetensi dasar
Kemampuan memahami peristiwa sebelum dan sesudah peristiwa proklamasi
kemerdekaan Indonesia
2) Pokok bahasan (materi pokok)
Peristiwa sebelum dikumandangkannya proklamasi kemerdekaan dan peristiwa
pasca kemerdekaan.
3) Hasil belajar
a. Mengidentifikasi peristiwa perjuangan para generasi muda dalam
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
b. Mengidentifikasi peristiwa pembacaan teks proklamasi kemerdekaan
Indonesia dan pasca serta era kemerdekaan Indonesia.
4) Indikator
a. Membaca peristiwa perjuangan generasi muda dalam pembacaan teks
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
b. Membuat ringkasan riwayat hidup tokoh-tokoh penting dalam peristiwa
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
c. Membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
d. Menceritakan perjuangan para pahlawan untuk kemerdekaan Indonesia.
Setelah kita membuat rancangan pembelajaran, selanjutnya ialah
1) Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan
Pak Mulyono dalam tahap ini berusaha mendorong peserta didik berperan
serta dalam membaca dan berbicara mengenai proklamasi Indonesia di
mana Pak Mulyono juga menyeleksi pendapat peserta didik mengenai
proklamasi Indonesia tanpa celaan dan penilaian dan juga peserta didik
diberi kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya.
2) Menyajikan masalah untuk diskusi
Penyajian masalah dapat berasal dari Pak Mulyono dan peserta didik dalam
bentuk pertentangan sederhana mengenai proklamasi Indonesia, tindakan
yang dapat dilakukan Pak Mulyono ialah,
a. Dalam hal berdiskusi atau berdebat Pak Mulyono memberikan
pembenaran perilaku peserta didik dan turut campur tangan jika peserta
didik cenderung ke arah mencela dan mengkritik
b. Pak Mulyono juga menugasi kelompok untuk menjelaskan Peristiwa
proklamasi Indonesia. Kemudian Pak Mulyono beserta peserta didik
mengidentifikasi norma sosial dari peristiwa proklamasi Indonesia yang
dapat dijadikan contoh yang baik bagi pembentukan sikap peserta didik
dalam menghadapi masalah sosial.
3) Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi
Untuk dapat membuat pertimbangan nilai pribadi peserta didik harus
mengidentifikasi nilai yang terkandung dalam peristiwa proklamasi
Indonesia di mana nilai tersebut adalah berikut ini,
a. Nilai perjuangan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia
b. Nilai kebersamaan untuk mencapai satu tujuan yang luhur
c. Nilai persatuan dan kesatuan bangsa
d. Nilai kebulatan tekad para generasi muda untuk mencapai kemerdekaan
e. Nilai menghargai pendapat orang lain.
4) Mengidentifikasi alternatif tindakan
Peserta didik menunjukkan nilai-nilai dari peristiwa proklamasi Indonesia
kemudian menyeleksi untuk dijadikan alternatif tindakan dalam
memecahkan masalah sosial sehari-hari nilai-nilai yang ditemukan itu
merupakan suatu penggalian dari peristiwa proklamasi Indonesia yang
dapat digunakan untuk menyikapi masalah sosial.
5) Merumuskan kesepakatan
Peserta didik merumuskan dan menyepakati sikap dan perilaku serta
manfaatnya
6) Perilaku tindak lanjut
Peserta didik menilai efektivitas perilaku baru yang diperoleh dan
memperkuatnya untuk tindakan mendatang.
Jadi kesimpulannya, dalam penggunaan metode pembelajaran yang
berlandaskan pendekatan personal ini dititikberatkan pada usaha penggalian
nilai-nilai peristiwa yang terjadi yakni di mana Pak Mulyono menggunakan nilai-
nilai peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia kemudian peserta
didik menyeleksi dan mencoba untuk menerapkannya dalam menyikapi
masalah sosial yang ada.
2. Belajar dipandang bukan sebagai sesuatu yang menyeluruh tetapi diuraikan ke
dalam langkah yang konkret dan dapat diamati jadi mengajar pada dasarnya
adalah mengusahakan terjadinya perubahan dalam perilaku peserta didik dan
perubahan perilaku tersebut haruslah dapat diamati secara jelas di mana
dalam pendekatan modifikasi perilaku salah satu cirinya yakni adanya
kecenderungan memecahkan tugas belajar menjadi sejumlah perilaku yang
kecil atau langkah-langkah kecil dan berurutan. Salah satu pendekatan
modifikasi perilaku adalah pendekatan mawas diri atau model mengajar
pengendalian diri.
Menerapkan penggunaan metode modifikasi perilaku di kelas 4 yakni,
1) Kompetensi dasar
Kemampuan memahami arti kepahlawanan dan patriotisme dalam
melawan penjajah serta beberapa tokoh-tokoh penting patriotisme.
2) Materi pokok atau pokok bahasan
Kepahlawanan dan Patriotisme
3) Hasil belajar
a. Membaca dan memahami pengertian kepahlawanan serta patriotisme
b. Mengidentifikasi beberapa peristiwa kepahlawanan serta patriotisme
dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
c. Membuat ringkasan riwayat hidup tentang beberapa tokoh penting yang
berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
4) Indikator atau uraian materi
a. Menceritakan peristiwa tentang kepahlawanan dan patriotisme para
pahlawan di Indonesia.
b. Menceritakan perjuangan para pahlawan, serta keberanian dan cinta
tanah air dari para pahlawan.
5) Setelah mempelajari kompetensi dasar materi pokok hasil belajar dan
indikator Bu Siti dapat menjelaskan materi tersebut dengan cara yang
mudah diterima pada saat menjelaskan materi tersebut Bu Siti dapat
memberikan penilaian terhadap kepahlawanan dan patriotisme para
pahlawan khususnya pelajaran apa yang Yang dapat dipetik serta nilai-nilai
yang terkandung dalam peristiwa kepahlawanan serta patriotisme tersebut.
Hal ini agar peserta didik dapat menilai secara objektif peristiwa tentang
kepahlawanan dan patriotisme selain itu Bu Siti perlu mengomunikasikan
berbagai hal penting yang terkandung dalam peristiwa kepahlawanan dan
patriotisme.
Selain itu pula pendekatan modifikasi perilaku ini ialah pendekatan mawas diri
atau model mengajar pengendalian diri yang di mana melalui 5 tahap yakni
tahap pengenalan prinsip, tingkah laku, tahap menetapkan data dasar, tahap
menyiapkan program yang realistis, tahap pelaksanaan program, serta tahap
evaluasi dan tindak lanjut.
3. Evaluasi atau penilaian adalah suatu proses sistematik untuk mengetahui
tingkat keberhasilan dan efisiensi suatu program, jadi yang pada dasarnya
dinilai adalah program, yaitu suatu kegiatan yang telah direncanakan
sebelumnya lengkap dengan tujuan dari kegiatan tersebut di mana aspek yang
dinilai ada dua macam yaitu tingkat keberhasilan dan tingkat efisiensi
pelaksanaan program. Dalam suatu proses belajar mengajar yang
melaksanakan evaluasi adalah guru yaitu orang yang merencanakan dan
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di mana guru sebagai figur yang selalu
berinteraksi dengan murid memerlukan evaluasi formatif secara teratur agar
dapat memperbaiki atau menyempurnakan proses belajar mengajar yang
dilaksanakan.
Dalam evaluasi yang mengungkap penerapan (application) atau C3 jika pada
evaluasi atau pertanyaan yang mengungkapkan pengetahuan siswa diminta
mengingat menghafal mendefinisikan sesuatu dan selanjutnya dapat
menjelaskan dan mengungkapkan informasi yang diterima maka pada
penerapan aplikasi ini siswa dapat menggunakan informasi yang diterima untuk
memecahkan suatu masalah dengan menggunakan konsep prinsip aturan
hukum atau proses yang telah dipelajari sebelumnya di mana siswa diharapkan
dapat menentukan jawaban yang benar terhadap pertanyaan yang diajukan
kata-kata yang sering digunakan untuk mengungkapkan penerapan atau
application adalah,
a. Demonstrasikan
b. Tunjukkanlah
c. Klasifikasikan
d. Carilah hubungan
e. Tuliskan
f. Gambarkan
Dalam kegiatan Bu muji yang telah selesai mengajarkan persebaran suku
bangsa di Indonesia, maka Bu muji perlu menyiapkan instrumen evaluasi dalam
aspek kognitif dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan, yakni
1) Demonstrasikan 3 suku bangsa yang ada di Indonesia dengan
menggunakan Poster tentang suku bangsa di Indonesia yang telah
disediakan!
2) Tunjukkanlah letak suku Madura pada peta Indonesia!
3) Klasifikasikan penduduk di Indonesia yang tergolong dalam suku
Jawa, sesuai dengan peta Indonesia!
4) Carilah beberapa ciri khas suku Jawa dan Madura di Indonesia!
5) Tuliskan dengan kata-kata mu sendiri pengertian dari suku bangsa
Indonesia!
6) Gambarkan beberapa rumah adat dari suku-suku di Indonesia!

4. Nilai dan sikap sosial terjadi apabila ada interaksi sosial antara seseorang
dengan orang lain dengan kelompok atau antar kelompok di mana harus ada
kontak sosial dan komunikasi untuk dapat terjadinya interaksi sosial.
Dalam merancang alat evaluasi yang akan digunakan oleh Bu Qori, maka
langkah-langkah nya ialah,
1) Kompetensi dasar
Kemampuan memahami perjuangan para tokoh untuk mencapai
kemerdekaan
2) Materi pokok
Menghargai Perjuangan para tokoh kemerdekaan
3) Hasil belajar
a. Mengidentifikasi tokoh-tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan
Indonesia.
b. Mengidentifikasi para generasi muda dalam menghargai perjuangan para
tokoh kemerdekaan.
4) Indikator
a. Membuat ringkasan riwayat hidup tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan
Indonesia.
b. Membuat rangkuman tentang berbagai cara untuk menghargai para
tokoh yang berjuang untuk kemerdekaan.
Kemudian dari materi tersebut dapat dibuat indikator tes atau kisi-kisi soal
yang mengungkap nilai dan sikap sosial sebagai berikut,
a. Dengan semangat para pejuang dan rela berkorban serta cinta tanah air
kemerdekaan Indonesia dapat dicapai dengan semangat juang para
generasinya.
Contoh alat evaluasi ;
1. Para generasi muda (Budi Oetomo) memaksa Ir. Soekarno dan Drs. Moh
Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, jadi
mereka menculik kedua tokoh penting tersebut. Dimanakah pembacaan
teks proklamasi kemerdekaan Indonesia itu...
a. Rumah Laksamana Maeda
b. Hindia Belanda
c. Rumah Ir. Soekarno
d. Nusantara
b. Sebagai generasi penerus bangsa semestinya kita ikut andil dalam peristiwa
kemerdekaan Indonesia.
Contoh alat evaluasi;
2. Kita sebagai penerus bangsa dan pelajar semestinya menghargai
semangat juang para pahlawan terdahulu, dengan cara...
a. Mencontek saat ujian
b. Mengolok-olok teman yang kurang pintar
c. Ikut melaksanakan upacara bendera pada saat hari-hari penting untuk
Indonesia
d. Berteman dan menghargai teman terdekat saja.
Kita dapat juga menggunakan alat yang tepat untuk mengukur nilai dan sikap
sosial karena efektif selain daftar pertanyaan di atas tadi seperti,
1. Skala penilaian rating skill
2.daftar cek ceklist
3. laporan pribadi self report dan
4. wawancara.
Namun alat evaluasi ini masih merupakan hal baru bagi peserta didik sekolah
dasar jadi sangat jarang digunakan.
5. Pendekatan pemecahan masalah adalah pendekatan yang digunakan dalam
mempelajari materi dengan maksud mengubah keadaan yang aktual menjadi
keadaan seperti yang dikehendaki dengan memperhatikan prosedur
pemecahan yang sistematis dengan menggunakan pendekatan pemecahan
masalah ini kita akan memperoleh beberapa manfaat antara lain,
a. Mengembangkan sikap atau keterampilan siswa untuk mampu
memecahkan permasalahan serta mengambil keputusan secara objektif dan
mandiri.
b. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa proses berpikir terdiri dari
serentetan keterampilan seperti mengumpulkan informasi atau data
membaca dan menafsirkan data dan lain-lain yang penerapannya
membutuhkan latihan dan pembiasaan.
c. Siswa benar-benar menghayati untuk berpikir dan mengembangkan minat
dalam berbagai kemungkinan.
d. Membina pengembangan sikap penalaran lebih jauh dan cara berpikir
objektif mandiri kritis dan analitis baik secara individual maupun kelompok.
Untuk mencapai manfaat tersebut maka program dan jalannya proses
pembelajaran hendaknya memberikan kesempatan pengembangan
pengalaman individu dan berpusat pada peserta didik kemudian dibina suasana
belajar yang bebas dari tekanan paksaan dan ketakutan menuju pembelajaran
yang pakem.
Dalam merancang model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
pemecahan masalah seyogyanya mendasarkan pada pemikiran kritis dan
reflektif yang mengikuti proses kerja sebagai berikut,
1. Menyadari adanya masalah
2. Mencari petunjuk untuk pemecahannya
a. Pikirkan kemungkinan pemecahannya dan pendekatannya.
b. Ujilah kemungkinan pemecahan tersebut dengan kriteria tertentu.
3. Pergunakan suatu pemecahan yang cocok dengan kriteria tertentu dan
tinggalkan kemungkinan pemecahan yang lain.
Langkah-langkah menerapkan rancangan menggunakan pendekatan
pemecahan masalah yakni,

1) Kompetensi dasar
Kemampuan memahami berbagai peristiwa alam serta pengaruhnya
bagi kehidupan sosial di daerah setempat
2) Materi pokok
Peristiwa alam serta pengaruhnya bagi kehidupan sosial di daerah
setempat.
3) Hasil belajar
a. Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di lingkungan
sekitar tempat tinggal.
b. Menyebutkan berbagai peristiwa alam yang terjadi di
lingkungan sekitar.
c. Menjelaskan bagaimana peristiwa alam itu terjadi.
d. Mendeskripsikan berbagai pengaruh yang terjadi di kehidupan
sosial akibat peristiwa alam tersebut.
e. Menyebutkan apa saja pengaruh peristiwa alam terhadap
kehidupan sosial di daerah setempat.
4) Langkah selanjutnya ialah menyampaikan materi pelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas dengan menggunakan pendekatan
pemasaran pemecahan masalah secara kelompok dengan prosedur
guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil kemudian
kelompok tersebut atas bimbingan dan pengerahan guru mengikuti
proses kerja seperti berikut,
A. Mendefinisikan masalah
Langkah yang ditempuh adalah menampung seluruh pernyataan
masalah yang berkaitan tentang peristiwa alam serta pengaruhnya
terhadap kehidupan sosial di daerah setempat, merumuskan
kembali pernyataan masalah dan memilih beberapa definisi
masalah yang dapat diselesaikan oleh setiap kelompok yang
disesuaikan dengan kemampuan siswa dan fasilitas yang ada.
B. Mendiagnosis masalah
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui dimensi dan sebab-sebab
timbulnya masalah antara lain
a. Berbagai peristiwa alam yang bermanfaat bagi kehidupan sosial
b. Berbagai peristiwa alam yang merugikan bagi kehidupan sosial
Dll..
C. Merumuskan alternatif strategi
Tahap ini kelompok harus kreatif dan berusaha untuk
merumuskan alternatif strategi untuk memecahkan masalah serta
dituntut mempunyai daya nalar yang tinggi karena setelah
mengetahui sebab timbulnya masalah yang ditinjau dari berbagai
sudut pandang maka kita dapat merumuskan strategi pemecahan
masalah dengan jalan berikut,
a. Memanfaatkan berbagai peluang yang timbul akibat dari
peristiwa alam yang berdampak positif. Dengan cara
memanfaatkan hujan untuk mengairi sawah dan kebun.
b. Mencari solusi untuk membenahi berbagai kerugian yang terjadi
akibat peristiwa alam. Dengan cara, bergotong royong membenahi
kerusakan rumah yang diakibatkan oleh gempa bumi.
D. Penentuan dan penerapan strategi
Tahap ini kelompok-kelompok memutuskan untuk memilih
alternatif strategi yang akan dipakai tentunya alternatif yang
dipilih sudah melalui pertimbangan yang matang sehingga
diharapkan strategi tersebut dapat menjadi obat mujarab bagi
pemecahan masalah adapun alternatif strategi yang dipilih antara
lain
a. Membentuk gerakan satuan masyarakat di lingkungan sekitar
untuk membantu warga yang terdampak akibat banjir, gempa
bumi dan tanah longsor
b. Ikut serta dalam gerakan tersebut guna meringankan kegiatan
yang berlangsung
c. Memaksimalkan berbagai manfaat yang timbul karena peristiwa
alam tersebut, seperti membuat serta mengelola lahan pertanian
dari kawasan terdampak abu vulkanik karena lahan tersebut
menjadi subur.
E. Evaluasi keberhasilan strategi
Tahap ini kelompok mempelajari apakah strategi itu bisa berhasil
diterapkan?, apakah akibat dari penerapan strategi itu? dan
apakah keadaan aktual sudah mendekati keadaan yang kita
kehendaki?.
5) Setelah sampai pada tahap evaluasi maka langkah selanjutnya guru
mengadakan tanya jawab mengenai hasil pemecahan masalah yang
diputuskan masing-masing kelompok yang bertujuan untuk
mendapatkan keputusan bersama mengenai strategi pemecahan
masalah "peristiwa alam dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial di
daerah setempat".
6. Metode proyek adalah suatu jenis kegiatan memecahkan masalah yang
dilakukan oleh perseorangan atau kelompok kecil dalam metode ini biasanya
dihasilkan produknya tak seperti peta maket model diorama yang mempunyai
nilai intrinsik bagi peserta didik yang menghasilkan di mana metode ini
memungkinkan penyaluran minat peserta didik dan dilatih untuk menelaah dan
memandang suatu materi pelajaran dalam konteks yang lebih luas.
Di mana dalam kegiatan pendekatan metode proyek harus memperhatikan
kriteria sebagai berikut,
a. Kegiatan belajar bersifat riil atau nyata
b. Mempunyai arti dan manfaat bagi peserta didik.
c. Mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajarannya.
d. Hasil proyek sepadan dengan waktu yang disediakan.
e. Bahan dan peralatan mudah diperoleh.
f. Biaya relatif murah.
Langkah pak Sadikan untuk memfasilitasi langkah pembelajaran
menggunakan pendekatan metode proyek ialah,
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya langkah awal yang
dilakukan Pak sadikan ialah membuat Rancangan pembelajaran yang
terdiri dari kompetensi dasar, materi pokok atau pokok bahasan hasil
belajar dan indikator. Yang di mana dalam menangani kegiatan ini
pertama-tama Pak sadikan mengarahkan siswa untuk membuat
replika berbagai ciri khas budaya seperti topeng, alat musik
sederhana dll yang terbuat dari bahan bambu atau karton tebal yg
kemudian dipotong serta dirangkai menjadi benda yang dicontohkan.
Langkah Pak sadikan selanjutnya adalah,
1) Pak sadikan menyampaikan tema Pokok "Keberagaman budaya
Indonesia" dan menjelaskan kaitan tema pokok dengan mata
pelajaran lain yang terkait.
2) Pak sadikan membentuk kelompok kecil.
3) Pak sadikan menyampaikan kepada kelompok tersebut mengenai
tugas masing-masing yaitu membuat replika benda sesuai dengan
ciri khas kebudayaan di Indonesia
4) Pak sadikan menjelaskan alat bahan dan cara yang diperlukan
A. Alat
1. Gunting
2. Penggaris
3. Pensil
4. Kuas
B. Bahan yang digunakan
1. karton tebal atau korek kayu
2. Lem
3. Contoh alat yang akan di buat replikanya
4. Cat
C. Prosedur pembuatan
1. Mula-mula kita mengamati terlebih dahulu bentuk benda yang
akan kita buat replikanya semisal kita akan membuat topeng
konah dari bondowoso
2. Kemudian jiplak contoh benda tersebut ke karton tebal yang
telah kita sediakan
3. Kemudian gambar dengan menggunakan pensil dan juga
penggaris jika diperlukan
4. Lalu gunting sesuai pola yang telah kita gambar
5. Kemudian jika ada beberapa bagian dari replika tersebut yang
perlu ditempel maka kita harus menempelnya dengan lem
6. Terakhir jangan lupa memberi warna untuk topeng tersebut
agar terlihat persis dengan benda aslinya.
- Setelah selesai setiap kelompok mendeskripsikan replika yang telah
dibuat sesuai dengan sejarahnya.
- Kemudian dilakukan diskusi antar kelompok yang dipimpin oleh salah
satu peserta didik dan Pak sadikan sebagai motivator.
- Setelah mendapat saran dan komentar dari kelompok lain bersepakat
untuk mengurangi atau menambah isi laporan.
- Pak sadikan membantu memahami hubungan tema pokok dengan mata
pelajaran lain.
- Kemudian dilakukan pameran hasil karya peserta didik antar kelompok
berupa replika benda sesuai dengan kebudayaan daerah di Indonesia.
- Pak Sadi kan melakukan penilaian terhadap replika yang dibuat dan
laporannya.

You might also like