You are on page 1of 9

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh karena
limpahan kasih dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan buku adat ambalan
Tan malaka – Rasuna Said ini dengan baik.

Buku adat ambalan Tan malaka – Rasuna Said ini kemudian kami beri
nama Pramugari Jalu Dara Prawira. Pramugari Jalu Dara Prwira mengandung makna
sebuah buku yang akan menjadi penuntun bagi para Penegak putra- putri yang memiliki
jiwa patriotise dan kepemimpinan, terutama bagi warga ambalan Tan malaka – Rasuna
Said. Di dalam buku adat ambalan Tan malaka – Rasuna Said ini memaparkan tentang
adat dan kebiasaan yang berlaku dan menjadi ciri khas yang berhubungan erat dengan
latar belakang ambalan Tan malaka – Rasuna Said. Pramugari Jalu Dara Prawira akan
menjelaskan adat ambalan yang wajib diberlakukan dan dipatuhi oleh warga ambalan Tan
malaka – Rasuna Said.

Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak ada kesempurnaan yang paling sempurna kecuali
Dia. Namun diharapkan berbagai kekurangan yang terdapat dalam buku ini dapat menjadi
koreksi untuk lebih maju ke depan sehingga menjadi sempurna. Beberapa kelebihan yang
melengkapi buku adat ini semoga dapat menjadi tuntunan sebagaimana yang diharapkan.

Buku adat ini dapat terbentuk tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada ; Kak Dra. Sri Wirdani, M.Pd
selaku Ka.Mabigus, Kak Rima Darma Yenti,S.Pd. Kak Afrizal dan kakak – kakak yang
saat ini telah menjadi Dewan Ambalan, dan seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu oleh karena keterbatasn kami, namun telah membantu terselesaikannya buku
adat ini baik secara moriil maupun materiil.

Pramugri Jalu Dara Prawira diharapkan dapat digunakan sebagai acuan warga ambalan
Tan malaka – Rasuna Said sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan  pengamalan
kita semua. Akhir kata, Satyaku Kudharmakan Dharmaku Kubhaktikan
DAFTAR ISI

PROLOG i
TRISATYA ii
DASA DARMA iii
HYMNE PRAMUKA iv
SANDI AMBALAN v
KATA PENGANTAR viii

BAB I PENDAHULUAN
Pengertian Dan Fungsi Adat 1
Pemegang Adat 1
Hak, Kewajiban, Dan Wewenang Pemangku Adat 2
Tempat Dan Waktu 3
Sasaran 3
Revisi Adat 4

BAB II ISI
ADAT KESEHARIAN 4
Pakaian Dan Penampilan 4
Masuk- Keluar Ruangan 5
Berjalan 5
Makan 6
Berbicara 6
Tidur 7
Kehadiran 7
Sanksi 7

UPACARA DAN APEL 8


Pengertian 8
Tempat Dan Waktu 8
Jenis Upacara Dan Apel 9
Formasi 9

Petugas 10

BAB III PENUTUP


Penutup 10

BAB I
PENDAHULUAN

PASAL 1
PENGERTIAN DAN FUNGSI ADAT

1. Adat Ambalan adalah suatu peraturan dan kebiasaan yang menjadi ciri khas dan
sarana penertib suatu pangkalan yang telah disepakati oleh Warga Ambalan.
2.  Fungsi Adat :
a. Sebagai identitas suatu pangkalan
b. Sarana penertib suatu pangkalan
c. Sebagai dasar dan pedoman

PASAL 2
PEMEGANG ADAT

1. Pemegang Adat Ambalan adalah Pemangku Adat.


2. Pemangku Adat adalah seseorang yang memiliki hak, kewajiban dan wewenang
dalam memegang adat.
3. Pemangku Adat memiliki Pusaka Adat yang wajib dijaga.

PASAL 3
HAK, KEWAJIBAN, DAN WEWENANG PEMANGKU ADAT

1. Hak Pemangku Adat


a. Dihargai semua apa yang menjadi kebijaksanaannya.
b. Memberikan saran yang bersifat membangun.
c. Diperbolehkan mengambil keputusan secara sepihak apabila kondisi tidak
memungkinkan.
d. Merevisi adat yang sudah tidak sesuai dengan kondisi.

2. Kewajiban Pemangku Adat


a. Menjaga, mengamalkan, dan menjalankan adat ambalan.
b. Menjaga Pusaka Adat.
c. Menjaga ketertiban di pangkalan.
d. Mampu mendampingi Pradana.
e. Mampu dengan sigap mengambil keputusan.
f. Mampu dengan cermat menyelektif suatu keadaan.
3. Wewenang Pemangku Adat
a. Memberi sanksi kepada pelanggar Adat.
b. Mendampingi Pradana dalam mengambil Keputusan.
c. Mengambil keputusan sepihak apabila kondisi mendesak.
d. Memperkenalkan Adat Ambalan.

PASAL 4
TEMPAT DAN WAKTU

1. Adat Ambalan Tan malaka – Rasuna Said berlaku di pangkalan Ambalan Tan malaka
– Rasuna Said
2. Adat Ambalan Tan malaka – Rasuna Said berlaku hanya 1 tahun jabatan dan
selanjutnya dapat direvisi.

PASAL 5
SASARAN

Sasaran Adat ambalan Tan malaka – Rasuna Said adalah membentuk warga ambalan
yang :
a. Memiliki kepribadian yang disiplin, tegas, dan cerdas.
b. Menghargai seluruh adat dan ketentuan yang berlaku dalam ambalan.
c. Menghargai apa yang menjadi cita-cita dalam ambalan Tan malaka – Rasuna
Said.

PASAL 6
REVISI ADAT

1. Adat Ambalan ditetapkan atas persetujuan seluruh Warga Ambalan.


2. Revisi Adat hanya boleh dilakukan oleh Pemangku Adat.
3. Perubahan Adat dapat dilakukan dengan ketentuan:
a. Disetujui oleh seluruh Warga Ambalan.
b. Menyesuaikan situasi dan kondisi.

 
BAB II
ISI 

ADAT KESEHARIAN

PASAL7
PAKAIAN DAN PENAMPILAN

1. Pemakaian atribut Pramuka sesuai dengan peraturan Kwartir Ranting Nasional.


2. Penggunaan seragam pramuka lengkap dapat disesuaikan dengan keadaan.
3. Di dalam pertemuan, saat pemimpin mengenakan seragam Pramuka lengkap, maka
anggota wajib mengenakan seragam Pramuka lengkap.
4. Bagi Pramuka Penegak Ambalan Rasuna Said yang berambut panjang wajib diikat.
5. Bagi Pramuka Penegak Ambalan Tan malaka wajib berambut pendek, panjang
maksimal 5 cm.
6. Dalam keadaan tertentu kacu harus diselamatkan dengan ketentuan dimasukan
kebawah kancing pertama baju.
7. Saat baret tidak dipakai, tidak boleh dimasukan kedalam saku celana atau tempat dek,
wajib dipegang atau ditaruh di tempat yang semestinya.
8. Bagi Pramuka Penegak Ambalan Rasuna Said Pakaian tidak boleh ketat.
9. Warna kaos kaki dan sepatu yang dikenakan adalah hitam polos.
10. Pemakaian Ring dan Kacu harus kencang dan rapi.
11. Pakaian harus selalu rapi.Bagi Penegak putra ikat pinggang harus terlihat.
12. Kacu disamakan panjangnya.
13. Pada saat pelaksanaan Apel maupun Upacara wajib menenakan pakaian pramuka
lengkap beserta topi dan baret.

PASAL8
MASUK – KELUAR RUANGAN

Sebelum masuk dan/atau keluar ruangan yang di dalamnya terdapat bendera merah putih
dan/atau panji ambalan wajib melakukan penghormatan. “Apabila kondisi tidak
memungkinkan untuk melakukan penghormatan boleh langsung masuk.”
PASAL 9
BERJALAN
1. Berjalan minimal 2 orang ( menyesuaikan ).
2. Ketika berjalan lebih dari satu orang harus dalam bentuk barisan maksimal 2 banjar.
3. Barang ringan yang dibawa wajib dijinjing di sebelah kiri.

PASAL 10
MAKAN

1. Sebelum makan pasukan harus dalam bentuk barisan yang rapi.


2. Salah satu anggota ( pemimpin ) memimpin pasukan dalam laporan sebelum makan
( disesuaikan ).
3. Makanan dipegang di tangan kanan, dan minuman dipegang di tangan kiri.
4. kacu diselamatkan sesuai dengan pasal 6 ayat 6 tentang Adat pakaian dan
penampilan.
5. Pasukan disiapkan.
6. Berdoa sebelum makan dipimpin oleh pemimpin.
7. Pasukan diistirahatkan.
8. Dalam kondisi makan tidak boleh bersenda gurau.
9. Selesai makan, pasukan disiapkan dilanjutkan berdoa.
10. Laporan selesai makan ( disesuaikan ).
11. Pasukan diistirahatkan.

PASAL 11
BERBICARA

1. Dilarang membuat forum di dalam sebuah forum.


2. Di dalam sebuah forum apabila ingin menanggapi atau memberi saran wajib
mengacungkan tangan terlebih dahulu setelah itu memohon ijin untuk berbicara, dan
boleh berbicara jika sudah disilakan oleh pemimpin forum.
3. Dapat menjaga sopan santun.
4. Dalam forum, laki – laki dan perempuan membentuk satuan terpisah.
PASAL 12
TIDUR

1. Tidur tidak boleh mengenakan pakaian Pramuka.


2. Dalam kegiatan, jam malam maksimal pukul 23.00 WIB.

PASAL 13
KEHADIRAN
1. Anggota ambalan Tan Malaka – Rasuna Said wajib hadir sekurang kurangnya 2 kali
dalam 1 bulan
2. Jika anggota berhalangan hadir harus dilengkapi dengan surat izin, surat keterangan
dokter atau menghubungi pradana dengan alas an yang jelas
3. Untuk anggota yang magang atau sedang tidak menempuh Pendidikan di pangkalan
SMK Negeri 6 Padang tidak terlalu di bebankan

PASAL 14
SANKSI

1. Sanksi diberlakukan jika terdapat suatu pelanggaran terhadap Adat Ambalan Tan
malaka – Rasuna Said dan/ atau terhadap ketentuan yang diberlakukan oleh pihak
sekolah yang berhubungan dengan kegiatan Kepramukaan.
2. Sanksi- sanksi yang terdapat di ambalan Tan malaka – Rasuna Said diberlakukan
kepada seluruh warga ambalan Tan malaka – Rasuna Said.
3. Sanksi- sanksi  tersebut tidak berlaku bagi Ka Mabigus,Ka Gudep, Pembina, dan
Tamu Ambalan.
4. Jenis sanksi yang diberikan sesuai dengan kebijakan Pemangku Adat dan/ atau dari
hasil musyawarah Dewan Ambalan beserta Pembina.
5. Jenis- jenis sanksi yang diberikan dapat berupa:
a. Peringatan  secara lisan melalui teguran dari Pemangku Adat dan/ atau
Dewan Ambalan.
b. Peringatan lisan melalui teguran dari Pembina Pramuka.
c. Di berhentikan sementara dari kegiatan di guguss depan
UPACARA DAN APEL
PASAL 15
PENGERTIAN

1. Upacara adalah serangkaian kegiatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan
yang wajib dilaksanakan dengan hikmat sehingga merupakan kegiatan yang teratur
dan tertib untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.
2. Apel adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengkoordinasikan suatu
kegiatan yang dilaksanakan secara teratur dan tertib.

PASAL 16
TEMPAT DAN WAKTU

1. Apel dan/atau  Upacara dapat dilaksanakan di dalam maupun di luar ruangan.


2. Apel dan/atau Upacara dapat dilaksanakan di awal dan/atau di akhir kegiatan.

PASAL 17
JENIS UPACARA DAN APEL

1. Upacara Umum adalah upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan
menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
2. Upacara Pelantikan adalah upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang
calon menjadi anggota gerakan pramuka sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
dapat juga dilakukan untuk pengangkatan pemegang jabatan tertentu dalam satuan.
3. Apel Pembukaan dan Apel Penutupan latihan adalah apel yang dilakukan dalam
rangka usaha melaksanakan dan mengakhiri suatu pertemuan di lingkungan Gerakan
Pramuka.

PASAL 18
FORMASI

1. Formasi peserta upacara dan/atau apel dalam bentuk bersaf.


2. Peserta upacara dan/atau apel berdiri berhadapan dengan Pembina.
3. Petugas upacara dan/atau apel ditempatkan di sayap kiri Pembina.
4. Pradana mendampingi Pembina dengan menempatkan diri di belakang Pembina.
5. Ajudan upacara dan/atau apel menempatkan diri di sebelah kiri Pradana atau
Pembina.
6. Peserta upacara dan/atau apel ditempatkan dengan satuan terpisah.
7. Tamu undangan menempatkan diri di sebelah kanan belakang Pradana atau Pembina.

PASAL 19
PETUGAS

1. Petugas Upacara dan/atau adalah sekumpulan orang yang mengatur jalannya upacara
dan/atau apel supaya berjalan lancar dan tertib.
2. Petugas Upacara dan/atau apel terdiri dari Pembina dan/atau apel, pemimpin upacara
dan/atau apel, pengatur upacara dan/atau apel, pembawa acara, pembawa bendera
(dalam upacara)

BAB III
PENUTUP

PASAL 20
Penutup
1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam buku adat ini akan ditetapkan lebih lanjut.
2. Apabila terdapat ketidaksesuaian dengan kondisi ambalan, maka selanjutnya
dilakukan revisi terhadap adat tersebut.
3. Buku adat ini ditetapkan berdasarkan persetujuan seluruh warga ambalan.

You might also like