Professional Documents
Culture Documents
2460 6030 1 PB
2460 6030 1 PB
Totong Heri
totong_heri@uhamka.ac.id
(Fakultas Agama Islam UHAMKA Jakarta)
Abstrak
Perang melawan terorisme menjadi komitmen semua manusia, negara dan bangsa
bahkan oleh semua agama di dunia. Namun sebagian kelompok atau golongan ada yang
mengartikan terorisme menjadi bagian dari jihad fi sabilillah, menuju ridho Allah SWT.
Tidak mengagetkan manakala sebagian para pelaku teroris di Indonesia menganggap dirinya
sebagai mujahid fi sabilillah. Padahal terorisme bertolak belakang dengan ajaran Islam
karena Islam tidak mengajarkan kekerasan dalam menyebarkan ajaran Islam dan
melaksanakan amal ma‟ruf nahi munkar.
Rausyan Fikr. Vol. 16 No. 1 Maret 2020. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 85
Terorisme Perspektif Al-Qur‟an dan Al-Hadits
Rausyan Fikr. Vol. 16 No. 1 Maret 2020. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 86
Terorisme Perspektif Al-Qur‟an dan Al-Hadits
rakus atau tamak. Dan pelakunya bisa abad ke-19 dan menjelang terjadinya
dilakukan oleh seseorang, kelompok orang Perang Dunia-I, terjadi hampir di seluruh
bahkan oleh Negara atau yang dikenal belahan dunia. Sejarah mencatat pada
dengan terorisme negara (state terrorism). tahun 1890-an aksi terorisme di Armenia
melawan pemerintah Turki, yang berakhir
2. Sejarah tentang Terorisme dengan bencana pembunuhan masal
Sejarah terorisme ditandai dengan terhadap warga Armenia pada Perang
bentuk fanatisme aliran kepercayaan yang Dunia I. Pada dekade tersebut, aksi
kemudian berubah menjadi pembunuhan, terorisme diidentikkan sebagai bagian dari
baik yang dilakukan secara perorangan gerakan sayap kiri yang berbasiskan
maupun oleh suatu kelompok terhadap ideologi karena Mereka percaya bahwa
penguasa yang dianggap sebagai tiran. terorisme adalah cara yang paling efektif
Pembunuhan terhadap individu ini sudah untuk melakukan revolusi politik maupun
dapat dikatakan sebagai bentuk murni dari sosial, dengan cara membunuh orang-
Terorisme dengan mengacu pada sejarah orang yang berpengaruh.
Terorisme modern. Walaupun istilah Kemudian setelah pasca Perang
Teror dan Terorisme baru mulai populer Dunia II, dunia tidak pernah mengenal
abad ke-18, namun fenomena yang “damai”. Berbagai pergolakan berkembang
ditujukannya bukanlah baru. Menurut dan berlangsung secara berkelanjutan.
Grant Wardlaw dalam buku Political Konfrontasi negara adikuasa yang meluas
Terrorism (1982), manifestasi Terorisme menjadi konflik Timur – Barat dan
sistematis muncul sebelum Revolusi menyeret beberapa negara Dunia Ketiga
Perancis, tetapi baru mencolok sejak abad ke dalamnya menyebabkan timbulnya
ke-19. Dalam suplemen kamus yang konflik Utara – Selatan sehinggadapat
dikeluarkan Akademi Perancis tahun 1798, membuat dunia bergejolak. Ketidak-
terorisme lebih diartikan sebagai sistem stabilan dunia dan rasa frustasi dari Negara
rezim teror.4 Kata Terorisme berasal dari Berkembang dalam menuntut hak-hak
Bahasa Perancis ”le terreur” yang semula yang dianggap fundamental dan membuka
dipergunakan untuk menyebut tindakan peluang untuk muncul dan meluasnya
pemerintah dari hasil Revolusi Perancis terorisme. Fenomena terorisme meningkat
yang mempergunakan kekerasan secara sejak permulaan dasa warsa 70-an.
brutal dan berlebihan dengan cara Terorisme dan teror telah berkembang
memenggal 40.000 orang yang dituduh dalam sengketa ideologi, fanatisme agama,
melakukan kegiatan anti pemerintah.5 perjuangan kemerdekaan, dan
Selanjutnya kata Terorisme dipergunakan pemberontakan. Bahkan juga terorisme
untuk menyebut gerakan kekerasan anti oleh pemerintah dianggap sebagai cara dan
pemerintah di Rusia. Dengan demikian sarana menegakkan kekuasaannya.
kata Terorisme sejak awal dipergunakan Terorisme gaya baru mengandung
untuk menyebut tindakan kekerasan oleh beberapa karakteristik;
pemerintah maupun kegiatan yang anti a. Ada maksimalisasi korban yang sangat
pemerintah. Terorisme muncul pada akhir mengerikan.
b. Keinginan untuk mendapatkan liputan
4
Rikard, Bangun, “Indonesia di Peta di media massa secara internasional
Terorisme Global”, http;//www.polarhome.com, 17 dengan cepat.
November 2002.
5
Muhammad, Mustofa, “Memahami
c. Tidak pernah ada yang membuat klaim
Terorisme:, SuatuPerspektif Kriminolog, Jurnal terhadap terorisme yang sudah
KriminologiIndonesia FISIP UI, (Jakarta: 2002). dilakukan.
Rausyan Fikr. Vol. 16 No. 1 Maret 2020. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 87
Terorisme Perspektif Al-Qur‟an dan Al-Hadits
d. Serangan terorisme itu tidak pernah mengetahuinya. apa saja yang kamu
bisa diduga karena sasarannya sama nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan
dengan luasnya seluruh permukaan dibalasi dengan cukup kepadamu dan
bumi. kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)”.
(Q.S. Al-Anfal: 60)7
3. Terorisme dalam Al-Qur’an dan As-
Di sini, melihat kata “irhab”
Sunah
(turhibuun) yang dalam pemakaian
Pada dasarnya istilah terorisme tidak
kontemporer digunakan sebagai padanan
ditemukan di dalam Al-Qur’an. Menurut
kata terror, yang muncul dari ayat di atas
Kutb Mustafa Seno, Isu terorisme
adalah dalam kontek membuat gentar
merupakan produk zaman modern karena
musuh Allah, ternyata disebut dalam
tidak ada sarjana Muslim klasik yang
kontek penyiapan sarana perang dan bukan
pernah mendefinisikan apa itu terorisme. 6
dalam kontek menebar ketakutan lewat
Para ahli tafsir dan hukum Islam modern
pembunuhan sebagaimana yang lazim para
berpendapat bahwa kata “irhab” dalam Al-
teroris lakukan, yang masih dilandasi oleh
Qur’an memiliki makna yang jauh dari
memprioritaskan semangat perdamaian.
konsep terorisme dalam kamus politik
Dengan kata lain segera diingatkan ketika
Barat. Dalam kata rahaba akar kata dari
lawan punya gelagat untuk berdamai, maka
irhab yang tersebar dalam 12 tempat
perdamaian adalah pilihan yang tepat.
merujuk pada makna rasa takut (khauf) dan
Namun demikin ketika merasa
ketakutan (ruhbah) terhadap Allah Swt.
dipinggirkan dan diperlakukan tidak adil
Kebanyakan makna irhab dalam
maka kata Irhab dimaknai terror dalam
ayat-ayat al-Qur’an tidak merujuk kepada
bentuk perlawanan sebagai bentuk dan
makna yang identic dengan rasa ketakutan
berupaya untuk mencari keadilan. Jika
dan terror atau ancaman, kecuali pada surat
mereka masih merasakan ketidakadilan
Al-Anfal ayat 60:
ِ وأ َِعدوا ََلم ما استَطَعتُم ِمن قُوةٍ وِمن ِرب
اط
dan mengalami rasa amarah serta frustasi,
َ ْ َ ْ ْ ْ ْ َ ُْ ْ َ mereka akan menuju tahap berikutnya
ِ ِ ِ ِ
َ اْلَْي ِل تُ ْرهبُ ْو َن بِه َع ُد ّو اهلل َو َع ُدوُك ْم َو
آخ ِريْ َن م ْن
yaitu mereka akan dibujuk oleh pemimpin
ْ tertentu untuk melampiaskan amarahnya
ُد ْوِنِِ ْم لَ تَ ْعلَ ُم ْونَ ُه ُم اهللُ يَ ْعلَ ُم ُه ْم ۚ َوَما تُْن ِف ُقوا kepada pihak yang dipersepsi sebagai
“Musuh”. Karenanya para pelaku teroris
َِم ْن َش ْي ٍء ِِف َسبِ ِيل اهللِ يُ َوف إِلَْي ُك ْم َوأَنْتُ ْم ل
melihat bahwa terorisme sebagai strategi
yang peling mungkin dan sah. Selanjutnya
)06 : (النفال.تُظْلَ ُم ْو َن mereka akan bergabung ke dalam proses
rekrutmen oleh kelompok teroris untuk
“Dan siapkanlah untuk menghadapi kemudian siap melakukan kekerasan
mereka kekuatan apa saja yang kamu politik maupun aksi-aksi terorisme lainnya,
sanggupi dan dari kuda-kuda yang sebagai upaya jihad di jalan Allah Swt.
ditambat untuk berperang (yang dengan Jihad dalam arti sempit adalah perang
persiapan itu) kamu menggentarkan di jalan Allah yang ditunjukkan oleh
(turhibuuna) musuh Allah dan musuhmu penyebutan berjuanglah dengan sekuat
dan orang orang selain mereka yang kamu tenaga di medan jihad. Allah SWT,
tidak mengetahuinya; sedang Allah berfirman:
6
Fajar Riza Ul Haq, (Direktur Eksekutif
7
Maarif Institut): Kata sambutan Maarif Institut For Terjemahan Al-Qur’an Departemen Agama
Culture And Humanity, hal. 11 Republik Indonesia
Rausyan Fikr. Vol. 16 No. 1 Maret 2020. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 88
Terorisme Perspektif Al-Qur‟an dan Al-Hadits
Rausyan Fikr. Vol. 16 No. 1 Maret 2020. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 89
Terorisme Perspektif Al-Qur‟an dan Al-Hadits
seseorang yang mengintip rumahnya. kebutuhan hidup mereka bisa terjaga dari
Perhatikan hadis ini: segala gangguan yang bisa berdampak
“‟An Anasin ibn maalik raajulathola‟a min pada terwujudnya kerusakan.
ba‟di hujarinnabiya Saw faqaal Jika melihat dari dampak suat
ilaihinnabiyyu Saw bimasyqosin aw perbuatan teror, maka bisa dilihat
bimasyaaqisha faka‟anni ungdhuruu ilaihi dapaknya sangat mengerikan, yaitu:
yakhtilu-rijaala lyath,unahu”. hilangnya jiwa manusia yang tidak sedikit,
“Dari Annas ibn Malik bahwa termasuk perempuan dan anak-anak yang
sesorang laki-laki melongok kepalanya ke tidak berdosa. Hal itu sangat bertentangan
salah satu kamar Nabi Saw, lantas Nabi dengan tujuan ditetapkannya syari’at,
Saw, berdiri menemuinya dengan yakni terpeliharanya jiwa, dalam hal ini al-
membawa sisir dan seolah-olah aku Qur’an menegaskan dalam surat Al-An’am
melihat beliau manakut-nakuti hendak Ayat 151:
mencolok laki-laki itu”.
Demikianlah terma al-ihrab (terror,
قُ ْل تَ َعالَ ْوا أَتْ ُل َما َحرَم َرب ُك ْم َعلَْي ُك ْم ۚ أَل
menakut-nakuti) sebagai lawan dari al-
busyra (memberi kabar gembira, َتُ ْش ِرُك ْوا بِهِ َشْيئًا ۚ َوبِالْ َوالِ َديْ ِن إِ ْح َسانًا ۚ َول
menyenangkan), sebagaimana isyarat Nabi
Saw. Untuk menyebut mimpi seseorang
تَ ْقتُلُ ْوا أ َْولَ َد ُك ْم ِم ْن إِ ْملَ ٍق ۚ ََْن ُن نَ ْرُزقُ ُك ْم
adakalanya takhwif syaithan (terror setan)
adakalnya busyra minallah (kabar gembira
ش َما ظَ َهَر ِمْن َها ِ
ُ َوإِي
َ اه ْم ۚ َولَ تَ ْقَربُ ْوا الْ َف َواح
dari Allah). Sebagaimana Rasulallah س ال ِِت َحرَم اهللُ إِل َ َوَما بَطَ َن ۚ َولَ تَ ْقتُلُوا الن ْف
mengatakan bahwa mimpi itu ada tiga,
pertama sekedar bisikan jiwa, terror dari اْلَق ۚ ََٰذلِ ُك ْم َوصا ُك ْم بِهِ لَ َعل ُك ْم تَ ْع ِقلُو َن ْ ِب
syetan, dan khabar gembira dari Allah.
Selanjutnya Rasulallah Saw )121 :(األنعام
berpesan, hendakla dalam bermuamalah
atau berinteraksi dengan sesama “Katakanlah: "Marilah kubacakan apa
menggunakan prinsip menggembirakan yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu
bukan menakut-nakuti (naffara), Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan
memudahkan bukan mempersulit orang sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah
lain. terhadap kedua orang ibu bapa, dan
janganlah kamu membunuh anak-anak
4. Dampak Teror dalam Maqaashid kamu karena takut kemiskinan, Kami akan
Syari’ah memberi rezki kepadamu dan kepada
Dalam teori tentang maqashid al- mereka, dan janganlah kamu mendekati
ayari’ah yang dalam terminologi para perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang
ulama ushul disebut dengan kemaslahatan nampak di antaranya maupun yang
(al-mashaalih), maka kemaslahatan tersembunyi, dan janganlah kamu
tersebut harus bisa mewujudkan terpeli- membunuh jiwa yang diharamkan Allah
haranya agama, jiwa, akal, keturunan/ (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu
kehormatan, dan harta benda. Tujuan (sebab) yang benar. Demikian itu yang
ditetapkannya hukum oleh syar‟i (pembuat diperintahkan kepadamu supaya kamu
hukum) adalah terwujudnya kemaslahatan memahaminya”. (QS. Al-An’am: 151).
hidup mansia, baik di dunia maupun di Yang dimaksud membunuh jiwa,
akhirat. Kemaslahatan tersebut bisa yaitu membunuh jiwa orang lain atau
diwujudkan ketika kepentingan dan membunuh jiwa sendiri (bunuh diri), dan
Rausyan Fikr. Vol. 16 No. 1 Maret 2020. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 90
Terorisme Perspektif Al-Qur‟an dan Al-Hadits
pada frasa berikutnya ada perkenan Allah Dalam hal ini, Allah mengingatkan
untuk membunuh dengan haq (kondisi kepada para orang tua agar jangan sampai
yang dibenarkan agama). Sayyid Qutub, meninggalkan anak dalam keadaan yang
menyebut ada tiga pembunuhan yang lemah. Allah SWT berfirma:
diperbolehkan agama, yaitu: pertama, atas
dasar qishas, eksekutor yang melaksanakan
ين لَْو تََرُكوا ِم ْن َخلْ ِف ِه ْم ذُريةً ِض َعافًا ِ ولْيخ
َ ش الذ َ ََْ
ً َخافُوا َعلَْي ِه ْم فَ ْليَت ُقوا اللهَ َولْيَ ُقولُوا قَ ْوًل َس ِد
يدا
hukuman qishash, kedua, pembunuhan
terhadap seorang muhshan (laki-laki atau
perempuan yang menikah atau pernah
menikah secara syar’i) yang berzina,
)9 :(النّساء
ketiga, terhadap orang murtad yang “Dan hendaklah takut kepada Allah
meninggalkan agama islam, padahal ia orang-orang yang seandainya meninggal-
memeluknya secara sukarela. Hal itu untuk kan dibelakang mereka anak-anak yang
membendung agar dia tidak menyebarkan lemah, yang mereka khawatir terhadap
rahasia umat Islam sehingga hal itu bisa (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu
mengancam umat Islam itu sendiri.10 hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
Selain itu, hilangnya jiwa perempuan dan hendaklah mereka mengucapkan
dan anak-anak bertentangan dengan ajaran Perkataan yang benar”. (QS. An-Nisa: 9)
Islam tentang peperangan. Sebab mereka Selain itu juga, terror berdampak
adalah hamba Allah yang harus dilindungi pada hilangnya suami yang menjadi
bahkan dalam peperangan pun, mereka penopang hidup istri dan tegaknya
harus dilindungi dan tidak boleh dibunuh. kehidupan keluarga. Ketika seorang suami
Hal ini telah dinyatakan dalam Hadis yang meninggal terbunuh dalam peristiwa terror,
diriwayatkan Al-Bukhari; “Diriwayatkan maka hilanglah yang memenuhi kebutuhan
dari Ibn „Umar r.a. Dia berkata, istri yang seharusnya memenuhi kebutuhan
"Ditemukan mayat seorang wanita dalam pangan, sandang, dan papan. Maka jiwa
salah satu peperangan Rasulallah Saw., mereka terancam, sebagaimana anak-anak
maka Rasulallah Saw, melarang untuk yang telah kehilangan orang tuanya. Tetapi
membunuh wanita dan anak-anak.” (HR. yang lebih krusial dari itu adalah
Bukhari). terputusnya regenerasi yang akan
Aksi terror juga mangakibatkan meneruskan estafeta kehalifahan di muka
banhak anak-anak yang kehilangan orang bumi. Ketika suami tidak ada lagi, maka
tua, padahal mereka adalah penopang seorang wanita tidak bisa melahirkan anak-
kelayakan hidup mereka. Ketika mereka anak penerus generasi yang berakibat tidak
tidak tercukupi makan, sandang, dan papan terjaganya kelangsungan keturunan.
tempat tinggal, maka hal itu bisa berakibat Dampak terakhir dari perbuatan
tidak terpenuhinya kebutuhan primer (al- terror adalah adanya ratusan perusahaan
mashlahah al-dharuuriyah) mereka. yang tidak dapat beroperasi lagi, karena
Padahal tidak terpeliharanya itu akan kantornya hancur yang menyebabkan
merusak salah satu atau lebih dari lima hal ribuan orang kehilangan pekerjaannya.
yang harus dipelihara, yaitu hilangnya jiwa Kehilangan tempat mencari nafkah adalah
mereka dan itu merupakan hal primer yang bencana yang sangat besar bagi eksistensi
harus terpelihara. kehidupan manusia. Hal ini bisa
mengancam terpeliharanya jiwa, akal, dan
10 kehormatan.
M. Quraisy Shihab, 2002. Tafsir Al-
Misbah: Pesan dan Kesan Keserasian Al-Qur‟an,
jilid 7, Ciputat: Lentera Hati hal. 81-82
Rausyan Fikr. Vol. 16 No. 1 Maret 2020. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 91
Terorisme Perspektif Al-Qur‟an dan Al-Hadits
Rausyan Fikr. Vol. 16 No. 1 Maret 2020. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 92
Terorisme Perspektif Al-Qur‟an dan Al-Hadits
Rausyan Fikr. Vol. 16 No. 1 Maret 2020. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 93
Terorisme Perspektif Al-Qur‟an dan Al-Hadits
Rausyan Fikr. Vol. 16 No. 1 Maret 2020. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 114