You are on page 1of 20

MAKALAH

WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu : Wahyu Woliyono,S.H., M.H.


Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

DISUSUN OLEH :

Kelompok 3
Kelas D

La Ode Indra Kirana (102201094)


Arsya (102201084)
Sela Apriani (102201117)
Arlun Febriyan Husa (102201114)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
BAUBAU
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
selesainya makalah (Warga Negara Dan Kewarganegaraan) ini dengan baik. kami
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memberikan pemahaman
tentang “(Warga Negara Dan Kewarganegaraan)”. Dalam penyusunan makalah ini
tidak sedikit hambatan maupun rintangan yang kami temui, namun berkat
bimbingan dari berbagai pihak, penyusunan makalah ini dapat kami selesaikan.
kami telah berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya walaupun
demikian, saran dan kritik yang bersifat membangun masih sangat kami harapkan.
Adapun masalah yang kami angkat dalam makalah ini adalah mengenai
“(Warga Negara Dan Kewarganegaraan)” semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pihak yang membutuhkan.

Baubau, 07 Januari 2023


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan .........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Warga Negara dan Kewarganegaraan .......................................2


B. Hak dan Kewajiban Warga Negara .............................................................5
C. Asas Kewarganegaraan................................................................................9
D. Cara memperoleh kewarganegaraan di Indonesia........................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................15
B. Saran ............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak, yang tampak adalah unsur-
unsur negaranya yang berupa rakyat, wilayah dan pemerintahan. Salah satu unsur
negara adalah rakyat. Rakyat yang tinggal diwilayah negara menjadi penduduk
suatu negara. Warganegara memiliki hubungan dengan negaranya.
Kedudukannya sebagai warganegara menciptakan hubungan berupa peran, hak
dan kewajiban yang bersifat timbal balik.
Warga negara diartikan dengan orang-orang sebagian dari suatu
penduduk yang menjadi unsur negara atau warga dari suatu negara yakni peserta
dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama. Setiap
warganegara mempunyai hak dan kewajiban masing-masing yang harus
dilakukannya. Semua sesuatu tentang hak dan kewajiban tersebut sudah diatur
oleh negara dan demi realisasinya selamat, setiap warga negara kita harus dapat
menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.

A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Warga Negara Kewarganegaraan?
2. Apa saja hak dan kewajiban Warga Negara?
3. Apa saja asas kewarganegaraan?
4. Bagaimana cara memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia ?

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Warga Negara Kewarganegaraan.
2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban Warga Negara.
3. Untuk mengetahui asas kewarganegaraan.
4. Untuk mengetahui cara memperoleh Kewarganegaraan Republik
Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Warga Negra dan Kewarganegaraan


1. Warga Negara
Warga negara berasal dari dua kata yaitu warga dan negara. warga
diartikan sebagai anggota atau peserta. Warga mengandung arti peserta atau
anggota dari suatu kelompok atau organisasi perkumpulan. Misalnya, warga
sekolah berarti anggota sekolah dan warga keluarga berarti anggota keluarga.
Warga negara juga diartikan sebagai penduduk sebuah negara atau bangsa
berdasarkan keturunan, tempat kelahiran dan sebagainya yang mempunyai hak
dan kewajiban penuh sebagai seorang warga dari negara itu. Seseorang dapat
menjadi warga negara setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh
suatu negara.
Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi
merupakan anggota dari suatu negara tertentu. Mereka memberikan kesetiaannya
pada negara itu, menerima perlindungan darinya, serta menikmati hak untuk ikut
serta dalam proses politik. Mereka mempunyai hubungan secara hukum yang
tidak terputus dengan negaranya meskipun yang bersangkutan telah domisili
diluar negeri, asalkan ia tidak memutuskan kewarganegaraannya.
Warga negara diartikan dengan orang-orang yang sebagain dari suatu
penduduk yang menjadi unsur negara. Istilah ini dahulu biasanya disebut hamba
atau kaula negara. Tetapi kenyataannya istilah warga negara lebih sesuai dengan
kedudukannya sebagai orang yang merdeka dibandingkan dengan istilah hamba
atau kaula negara, karena warga negara mengandung arti peserta, anggota atau
warga. Dari suatu negara, yaitu peserta dari suatu persekutuan dari yang didirikan
dengan kekuatan bersama, atas dasar tanggung bersama dan untuk kepentingan
bersama.1

1
Titik Triwulan Tutik, Kontruksi Hukum Tata Negara Indonesia pasca-Amandemen.
(hal.303) .

2
Di Indonesia diantara sesama warga negara masih berbeda lagi antara
warga negara asli dan warga negara keturunan asing. Hal ini dinyatakan dalam
pasal 26 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “yang menjadi warga negara yaitu
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disetujui
dengan undang-undang sebagai warga negara”. perbedaan tersebut juga
menimbulkan hak dan kewajiban, meskipun hanya terbatas pada bidang tertentu.
Salah satu unsur yang ada dalam suatu negara adalah adanya penduduk
atau rakyat. 2 penduduk atau penghuni suatu negara merupakan semua orang pada
suatu waktu mendiami wilayah negara. mereka secara sosiologis lazim dinamakan
‘Rakyat’ dari negara tersebut, yaitu sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh
suatu rasa persamaan dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu2.
Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak, yang tampak adalah unsur-
unsur negara yang berupa rakyat, wilayah dan pemerintah. Salah satu unsur
negara adalah rakyar. Rakyat yang tinggal di wilayah negara menjadi penduduk
negara yang bersangkutan.
Sehubungan dengan hal itu, guna mempertegas siapa saja yang menjadi warga
negara indonesia, pasal 4 UU no. 12 Tahun 2006 menegaskan sebagai berikut:
Warga negara indonesia adalah :
a) Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan atau
berdasarkan perjanjian pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain
sebelum undang-undang ini berlaku sudah menjadi warga negara
Indonesia.
b) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu
warga negara Indonesia.
c) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara
Indonesia dan ibu warga negara Asing.
d) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayang warga
negara asing dan seorang ibu warga negara Indonesia.

2
Jazim Hamidin dan Mustafa Lutfi, Civic Education antara realitas politik dan
implementasi hukumannya (hal. 96) .

3
e) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara
indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegraan atas hukum
negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak
tersebut.
f) Anak yang lahir dalam tenggang 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya
meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya warga negara
Indonesia.
g) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga
negara Indonesia.
h) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga
negara asing yang diakui oleh seorang ayah warga negara Indonesia
sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut
berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin.
i) Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu
lahir tidak jelas status kewarganegaraan ibunya.
j) Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik
Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui.
k) Anak yang baru lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila
ayahnya dan ibunya tidak mempnyai kewarganegaraan atau tidak
diketahui keberadaannya.
l) Anak yang dilahirkan diluar wilayah negara Republik Indonesia dari
seorang ayah dan ibu warga negara Indonesia yang karena ketentuan dari
negara tempat kelahian anak tersebut memberikan kewarganegaraan
kepada anak yang bersangkutan.
m) Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraan, kemudian ayah atau ibu meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau janji setia.3

2. Pengertian kewarganegaraan

3
Jazim Hamidi dan Mustafa Lutfi, Civic Education antara realitas politik dan
hukumannya. (hal. 110)

4
Kewarganegaraan memiliki keanggotaan yang menunjukkan
hubungan atau ikatan antar negara dan warga negara. kewarganegaraan
adalah segala hal yang berhubugan dengan negara. pengertian
kewarganegaraan dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis
Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan
hukum antara orang-orang dan negara. adanya ikatan hukum itu
menimbulkan akibat-akibat tertentu, yaitu orang tersebut berada
dibawah kekuasaan negara yang bersangkutan. Tanda dari adanya
ikatan hukum misalnya akta kelahiran, surat pernyataan, bukti
kewarganegaraan, dan sebagainya.
2. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis
Kewarganegaraan dalam arti sosiologis tidak ditandai dengan ikatan
hukum, tetapi ikatan emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan
keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatan tanah air. Dengan
kata lain ikatan ini lahir dari penghayatan warga negara bersangkutan.
Pada dasar status kewarganegaraan seseorang memiliki dua aspek,
yaitu: (1) Aspek hukum, dimana kewarganegaraan merupakan suatu
status hukum kewarganegaraan, khususnya dibidang hukum publik,
yang dimiliki warga negara dan yang tidak dimiliki oleh orang asing.
Contohnya yaitu adalah hak pilih aktif dan pasif. Sedangkan
kewajiban warga negara misalnya membela negara dari serangan
negara lain; (2) aspek sosial, dimana kewarganegaraan merupakan
keanggotaan suatu bangsa tertentu, yakni sekumpulan manusia yang
terikat satu dengan yang lainnya karena kesatuan bahasa, kehidupan
sosial budaya serta kesadaran nasional.4
3. Kewarganegaraan dalam arti formil dan bahan
Kewarganegaraan formil menunjuk pada tempat kewarganegaraan,
kewarganegaraan dalam arti bahan menunjuk pada akibat hukum dari

4
Titik Triwulan Tutik, Kontruksi Hukum Tata Negara. (hal.305)

5
status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga
negara.

B. Hak dan Kewajiban Warga Negara


Dalam pengertian warga Negara secara umum dinyatakn bahwa
warga Negara merupakan anggota Negara yang mempunyai kedudukan
khusus terhadap negaranya.ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang
bersifat timbal balik terhadap negaranya.Berdasarkan pada pengertian
tersebut,maka adanya hak dan kewajiban warga Negara terhadap negaranya
merupakan sesuatu yang niscaya ada.
Dalam konteks Indonesia, hak warga Negara terhadap negaranya
telah diatur dalam Undang- undang Dasar 1945 dan berbagai peraturan
lainya yang merupakan derivasi dan hak-hak umum yang digariskan dalam
UUD 1945.Diantaranhak-hak warga Negara yang dijamin dalam UUD
adalah Hak Asasi.5

Manusia yang rumusan lengkapnya tertuang dalam pasal 28 UUD


perubahan kedua.

1. Hak Warga Negara Indonesia


a). Kesamaan dalam hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1).
b). Ha katas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2).
c). Ikut serta dalam upaya pembelaan Negara (pasal 27 ayat 3,perubahan
kedua tanggal 10 agustus , 2010).
d). Hak mendapat pendidikan (pasal 31 ayat 1,perubahan keempat
tanggal 10 agustus 2000). e). Kesejahteraan social (pasal 33 ayat
1,2 dan pasal 34).
2. Kewajiban Warga Negara Indonesia
a). Kewajiban menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1).
b).Kewajiaban untuk ikut serta dalam upaya pembelaan Negara (pasal 27 ayat
3 perubahan kedua tanggal 18 Agustus 2000).
5
Dede Rosyada, dkk., (ed.) pendidikan Kewarganegaraan.

6
c). Setia membayar pajak Negara (pasal 23A perubahan ketiga tanggal 10
november 2001).
d). Kewajiban untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara
(pasal 30 ayat 1 perubahan kedua tanggal 18 Agustus 2000).6
Hak dan kewajiban warga Negara tercantum dalam pasal 27 sampai
dengan pasal 34 UUD 1945.beberapa hak dan kewajiban tersebut antara lain:

a). Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak tercantum dalam pasal 27
ayat (2) UUD 1945 yaitu:”Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan pasal ini menunjukan asas
keadilan sosial dan kerakyatan.
b). Hak membela warga Negara,tercantum dalam pasal 30 ayat (1) UUd 1945
yang berbunyi “Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan Negara.”
c). Hak berpendapat,tercantum dalam pasal 28 UUD 1945 , yaitu.”Kemerdekaan
berserikat dan berkumpul,mengeluarkan pikiran,dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya di tetapkan dengan undang-undang.”
d). Hak kemerdekaan memeluk agama,tercantum dalampasal 29 ayat (1) dan
(2) UUD 1945 yang berbunyi:
(1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercyaanya itu.
e). Hak ikut serta dalam pertahanan Negara,tercantum dalam pasal 30 ayat (1)
UUD 1945.yang menyatakan bahwa :”Tiap-tiap warga Negara berhak dan
wajip ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.”
f). Hak untuk mendapatkan pendidikan,tercantum dalam pasal 31 ayat (1)
dan (2) UUD 1945 yang berbunyi :
1) Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan.
2) Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar.

6
Hamid Darmadi, urgensi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di perguruan tinggi,
( Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 119

7
g). Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional
Indonesia,tercantum dalam pasal 32 UUD 1945.Ayat (1) berbunyi
:”Negara memajukqn kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban
dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai kebudayaanya.”
h). ekonomi atau hak untuk mendapatkan kesejahteraan sosial tercantum
dalam pasal 33 ayat (1),(2),(3),(4),dan(5) UUD 1945 yang berbunyi :
i). Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial,tercantum dalam pasal 34 UUD
1945 yang berbunyi “fakir miskin dan anak-anak terlantar di pelihara oleh
warga negara. 7

Kewajiban warga Negara terhadap Negara Indonesia,antara lain :

a). Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan tercantum dalam pasal 27


ayat (1) UUD 1945,yaitu “segala warga Negara bersamaan kedudukanya
didalam hukum dan pemerintahan dan wajib Menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”
b). Kewajiabn membela Negara,tercantum dalam pasal 30 ayat (1) UUD
1945 menyatakan: tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.
Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban yang dimiliki Negara
terhadap warga Negara, hak dan kewajiban Negara terhadap warga Negara
pada dasarnya merupakan kewajiban dan hak warga Negara terhadap
negra.Berikut ini beberapa ketentuan tersebut :

1) Hak warga Negara untuk ditaati hukum dan pemerintahan.

2) Hak Negara untuk dibela.

3) Hak Negara untuk menguasai bumi air dan kekayaan untuk kepentingan
rakyat.

4) Kewajiban Negara untuk menjamin sistem hukum yang adil.


7
Winarno, Pradigma baru pendidikan pancasila. Hal.52

8
5) Kewajiban Negara untuk menjamin hak asasi warga Negara.

6) Kewajiban Negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional


untuk rakyat.

7) Kewajiban Negara memberi jaminan sosial.

8) Kewajiban Negara memberi kebebasan beribadah.

Secara garis besar,hak dan kewajiban warga Negara yang tertuang


dalam UUD 1945 mencakup berbagai bidang.Bidang-bidang itu antara lain
bidang politik dan pemerintahan,bidang sosial,bidang keagamaan,bidang
ekonomi,dan bidang petahanan.
Selain adanya hak dan kewajiban warga Negara,di dalam UUD 1945 juga
tercantum tentang hak asasi manusia.Hak asasi manusia perlu dibedakan dengan
hak warga Negara.Hak warga Negara merupakan hak yang ditentukan dalam
suatu konstitusi Negara.Munculnya hak ini adalah karena ketentuan undang-
undang dan berlaku bagi orang yang berstatus warga Negara.Hak dan kewajiban
warga Negara Indonesia bias berbeda dengan warga Negara Malasya karena
ketentuan undang-undang yang berbeda pula.Sedangkan hak asasi manusia
umumnya merupakan hak-hak yang sifatnya mendasar yang melekat dengan
keberadaanya sebagai manusia.Hak asasi manusia tidak diberikan oleh
Negara,tetapi justru harus dijamin keberadaanya oleh Negara.8

C. Asas Kewarganegaraan
Pengertian asas kewarganegaraan adalah dasar hukum bagi
kewarganegaraan untuk penduduk (warga) sebuah negara. orang yang sudah
memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuatan atau berwenang negara
lain. Negara lain tidak berhak perlakukan kaidah-kaidah hukum kepada orang
dan bukan warga negaranya.
Secara umum ada asas-asas kewarganegaraan yang diterapkan di suatu
negara yaitu :
8
Winarno, pradigma baru pendididkan pancasila hal. 54

9
1. Asas ius sanguinis (keturunan)
Asas ius sanguinis ( asas keturunan ) adalah asas yang mengatur
kewarganegaraan seseorang menurut keturunan atau pertalian darah.
Artinya kewarganegaraan anak tergantung pada orang tua meskipun
anak tersebut lahir di negara lain ( bukan kewarganegaraan orang
tuanya). Contoh negara dengan sistem asas ius sanguinis yakni :
belanda, belgia, korea selatan, Inggris, india, jerman, jepang ,
portugal, rusia, spanyol, dll.
2. Asas ius soli (tempat kelahiran)
Istilah ini diambil dari bahasa latin, yakni ius berarti hukum, pedoman
atau dalil, soli berasal dari kata solum berarti negeri, tanah, atau dara.
Asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan
dari tempat dimana orang tersebut lahir.
Contoh negara dengan dengan sistem asas kewarganegaraan ius soli
yakni, amerika serikat, argentina, brazil, bangladesh, kanada, pakistan,
dll. 9
Keberadaan kedua asas kewarganegaraan tersebut kerap kali
menimbulkan masalah. Hal ini karena ada negara yang aliran asas ius sanguinis
dan ada pula negara yang aliran asas ius soli. Sehingga kerap muncul masalah
bipatride, multipatride, bahkan apatride.
a) Pengertian bipatride
Bipatride adalah orang yang memiliki kewarganegaraan ganda.Dua
kewarganegaraan tersebut bias terjadi karena anak lahir di Negara A yang meganut
asas ius soli (berdasarkan tempat kelahiran) namun orang tua anak tersebut merupakan
warga Negara B yang menagnut asas ius sanguinis (berdasarkan keturunan
biologis).dengan demikian si anak akan mendapat kewarganegaraan dari Negara B
karena factor keturunan dari orang tua yang merupakan warga Negara B.

b) Pengertian multipatride
Multipatride adalah orang yang memiliki dua atau lebih
kewarganegaraan.Hal ini bias terjadi jika seseorang yang telah memiliki
kewarganegaraan ganda, saat dewasa menerima atau meminta status

9
pkn,M.saya. (2017, November 24) macam-macam asas kewarganegaraan

10
kewarganegaraan dari Negara lain dengan tidak melepas status
kewarganegaraan yang lama.Namun,sedikit Negara yang memberikan status
banyak kewarganegaraan (multipatride) untuk warganya.

c) Pengertian apatride
Apatride adalah seseorang yang tidak memiliki kewarganegaraan.Hal ini
bias terjadi kepada orang tersebut yang lahir di Negara yang memiliki asas
berbeda.Anak yang lahir di negar B dengan menganut asas ius sanguinis
(berdasarkan keturunan biologis) namun kedua orangtuanya bukan warga
Negara B maka Negara B tidak dapat memberikan kewarganegaraan.10

Meskipun orang tua anak berasal dari Negara A asas ius soli
(berdasarkan tempat kelahiran),karena tidak lahir dinegara A,maka Negara A
juga tidak akan memberikan kewarganegaraan.Oleh karena kedua Negara tidak
mengakui kewarganegaraan anak tersebut maka anak pun menjadi apatride.

Dalam menetukan status kewarganegaraan seseorang,pemerintah suatu


Negara menggunakan dua stelsel,yaitu :

1) Stelsel aktif, yaitu seseorang harys melakukan tindakan hukum


tertentu secara aktif untuk menjadi warga Negara (naturalisasi
Biasa).
2) Stelsel pasif, yaitu seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi
warga Negara tanpa melakukan suatu tindakan hukum tertentu
(naturalisasi istimewa).

Berkaitan dengan kedua stelsel tadi,seseorang warga Negara dalam suatu


Negara pada dasarnya mempunyai :

1) Hak opsi, Yaitu hak untuk memiliki suatu kewaraganegaraan (dalam


stelsel).

2) Hak repudiasi, Yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (stelsel


pasif).

D. Cara memperoleh kewarganegaraan di Indonesia

10
pkn,M.saya. (2017, November 24) macam-macam asas kewarganegaraan

11
Berdasarkan UU NO.12 tahun 2006 kewarganegaraan Republik Indonesia
dapat diperoleh melalui

1) Kelahiran
Setiap anak yang lahir dari orang tua (ayah atau ibunya)
berkewanegaraan Indonesia akan memperoleh kewarganegaraan republik
indonesia.
2) Pengangkatan
Anak warga Negara asing yang berumur 5 tahun yang diangkat secara
sah menurut pendapat pengadilan sebagai anak oleh warga Negara
Indonesia memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia.
3) Perkawinan/Pernyataan
Orang asing yang menikah dengan warga Negara Indonesia dapat
memperoleh kewrganegaraan republic Indonesia apabila memenuhi
persyaratan sebagaimana diataur dalam pasal 19.
4) Turut Ayah atau Ibu
Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin,berada dan
bertempat tinggal diwilayah Negara republik Indonesia,dari ayah atau
ibu yang memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia dengan
sendrinya berkewarganegaraan Republik Indonesia.
5) Pemberian
Orang asing yang telah berjasa kepada Negara Reoublik Indonedia atau
dengan alas an kepentingan Negara dapat diberi kewarganegaraan
Republik Indonesia oleh presiden setelah memperoleh pertimbangan
DPR Republik Indonesia,kecuali dengan pemberian kewarganegaraan
tersebut mengakibatkan yang bersangkutan kewarganegaraan ganda
(pasal 20).
6) Pewarganegaraan
Syarat dan tata cara memproleh kewarganegaraan Republik Indonesia
melalui pewarganegaraan diataur dalam pasal 9 s/d 18 Undang-undang
ini.11

a. Warga Negara Indonesia


Negara Indonesia telah menetukan siapa saja yang menjadi warga Negara di dalam
konstitusinya. Ketentuan tersebut tercantum dalam pasal 26 UUD 1945 yang berbunyi
sebagai berikut :

11
Class, T. (2017). Makalah kewarganegaraan

12
1) Yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa yang disahkan dengan undang-undang sebagainwarga
Negara.
2) Penduduk ialah warga Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.

Hal-hal mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.


Ketentuan pasal 26 ayat 1tesebut memberikan penegasan bahwa untuk orang-
orang bangsa Indonesia asli secara otomatis merupakan warga Negara,sedangkan
bagi orang-orang bangsa lain untuk menjadi warga negar Indonesia harus
disahkan terlebih dahulu dengan undang-undang.Orang-orang bangsa lain yang
dimaksud adalah orang-orang peranakan sepeti peranakan Belanda,Tionghoa,dan
Arab yang bertempat tinggal di Indonesia,yang mengakui Indonesia sebagai
tumpah darahnya dan bersikap setia kepada Republik Indonesia.
b. Asas Kewarganegaraan Indonesia
Asas-asas umum yang dianut dalam UU No.12 tahun 2006 adalah
sebagai berikut :

1. Asas ius sanguinis (Law Of The Blood) adalah asas yang menetukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan bukan berdasarkan
Negara tempat kelahiran.
2. Asas ius soli (Law Of The Soil) secara terbatas adalah asa yang
menetukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan Negara tempat
kelahiran,yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam UU ini.
3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menetukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menetukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai ketentuan yang ada
dalam UU ini. 12

Namun di Indonesia rakyat dapat kehilangan status


kewarganegaraannya, Perihal kehilangan kewargangaraan Republik Indonesia
diatur dalam pasal 123 UU No.12 tahun 2006 yang menyatatakan bahwa warga
Negara Indonesia kehilangan kewarganegaraanya jika yang bersangkutan :
12
Class, T. (2017). Makalah kewarganegaraan

13
 Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauanya sendiri
 Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain
 Dinyatakan hilang kewarganegaraanya oleh Presiden atas
permohonanya sendiri
 Masuk dalam dinas tentara asing tanpa ijin terlebih dahulu dari
presiden
 Secara sukarela masuk dalam dinas Negara asing
 Secara sukarela menyatakan sumpah atau janji setia kepada Negara
asing.
 Tidak diwajipkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang
bersifat ketatanegaraan untuk suatu Negara asing
 Mempunyai paspor dari Negara asing atau surat yang dapat
diartikan sebagai kewarganegaraan yang masih berlaku dari Negara
lain atas namanya

14
Bertempat tinggal diluar wilayah Negara republic Indonesia selama 5 tahun
terus menerus bukan dalam rangka dinas NegarBAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan materi di atas dapat disimpulkan bahwa :
Dalam pengertian warga Negara secara umum dinyatakn bahwa warga
Negara merupakan anggota Negara yang mempunyai kedudukan khusus
terhadap negaranya. Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat
timbal balik terhadap negaranya.Berdasarkan pada pengertian tersebut,maka
adanya hak dan kewajiban warga Negara terhadap negaranya merupakan sesuatu
yang niscaya ada. Dalam konteks Indonesia, hak warga Negara terhadap
negaranya telah diatur dalam Undang- undang Dasar 1945 dan berbagai
peraturan lainya yang merupakan derivasi dan hak-hak umum yang digariskan
dalam UUD 1945. Diantara hak-hak warga Negara yang dijamin dalam UUD
adalah Hak Asasi.
Adapun Asas kewarganegaraan adalah dasar hukum bagi
kewarganegaraan untuk penduduk (warga) sebuah negara. orang yang sudah
memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuatan atau berwenang negara
lain. Negara lain tidak berhak perlakukan kaidah-kaidah hukum kepada orang
dan bukan warga negaranya. Di Indonesia kita dapat memperoleh status
kewarganegaraan dengan cara kelahiran, pengangkatan, perkawinan, pemberian
dan lain sebagainya. Namun kita juga dapat kehilangan status sebagai warga
negara Indonesia jika memperoleh kewarganegaraan lain atas keinginan sendiri,
tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain, dll.

B. Saran
Dengan ditulisnya makalah tentang warga negara dan kewarganegaraan
ini, diharapkan kita semua dapat mengetahui tentang hak dan kewajiban kita
sebagai warga negara dalam hal ini adalah warga negara Indonesia. Sehingga jika
ada hak yang belum kita peroleh sebagai warga negara, kita dapat
memperjuangkannya dan begitu juga sebaliknya. Jika hak sebagai warga negara
kita telah terima maka sudah sepatutnya kita menjalankan kewajiban kita sebagai
warga negara. dengan demikian negara ini akan maju dan penuh dengan keadilan,
kemakmuran, dan kesejahteraan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Class, T. (2017). Makalah kewarganegaraan. Diperoleh januari 2023 dari


https://www.academi.edu/3874028/makalah_Warga_Negara_and_Kewarg
anegaraan
Habib,M.Sebuah. (14 November 2012) warga negara dan kewarganegaraan.
Diperoleh januari 2023 dari,
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikrl_detail-63562-makalah-warga
%20Negara%20dan%20kewarganegaraan.html
Hamid Darmadi, urgensi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di perguruan
tinggi, ( Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 119
Jazim Hamidi dan Mustafa Lutfi, Civic Education : antara realitas politik dan
hukumannya. (hal. 110) Jakarta : Gramedia
Jazim Hamidin dan Mustafa Lutfi, 2010. Civic Education antara realitas politik
dan implementasi hukumannya (hal. 96). Jakarta : Gramedia
Markijar.(2017, juni 18), diperoleh januari 2023 dari pengertian dan contoh warga
negara: http://www.markijar.com/2017/06/pengertian-san-contoh-warga-
negara-html
pkn,M.saya. (2017, November 24) macam-macam asas kewarganegaraan
lengkap!! Diperoleh januari 2023 dari https://mengakujenius.com/macam-
macam-asas-kewarganegaraan/
Titik Triwulan Tutik, 2015. Kontruksi Hukum Tata Negara Indonesia pasca-
Amandemen. (hal.303). Jakarta : Prenadamedia
Winarno, 2016. pradigma baru pendididkan pancasila hal. 54. Jakarta : Bumi
Aksara

16

You might also like