Professional Documents
Culture Documents
Buku Panduan Kegiatan Berbasis Lietrasi Di Sekolah - Indah Fadillah
Buku Panduan Kegiatan Berbasis Lietrasi Di Sekolah - Indah Fadillah
LITERASI SEKOLAH
BUKU PANDUAN
Tahap pembiasaan, yaitu guru tidak perlu bertanya apapun tentang isi buku
yang dibaca siswa alias tanpa tagihan. Fase ini bertujuan membiasakan
siswa untuk membaca. Jika siswa yang tidak terbiasa membaca diharuskan
membaca lalu ditanya ini-itu tentang isi buku, dikhawatirkan hal demikian
membuatnya tertekan.
Tahap pengembangan, di mana siswa didorong untuk menuliskan ringkasan
cerita/buku dan respon mereka dalam sebuah buku khusus. Buku khusus itu
bisa dinamakan jurnal yang berisi tabel dengan isian kolom berupa tanggal,
judul, penulis, jumlah halaman selesai baca, dan ringkasan. Guru dapat
memeriksa jurnal dalam periode waktu tertentu.
Tahap pembelajaran, yaitu ketika siswa sudah terbiasa dengan rutinitas 15
menit membaca, guru mengajak siswa mengulas isi buku yang mereka baca.
Suasana dialog dan diskusi terbuka dibangun. Siswa dipersilakan
mengeksplorasi hasil bacaannya untuk didiskusikan bersama. Guru dapat
menggunakan situasi pembelajaran ini ke dalam penilaian akademik.
Penilaian
Penilaian Lanjutan
PEMBUATAN SARANA/PRASARANA
BERBASIS LITERASI DI KELAS
Membuat Pojok Literasi
Buku yang diletakkan di rak buku adalah buku nonteks pelajaran, yaitu buku
referensi dan pengayaan. Bentuknya bisa fiksi (novel, cerpen, puisi, dll)
ataupun nonfiksi (ensiklopedia, esai, jurnal, dll). Harus dipastikan bahwa buku
yang berada di sana diminati dan disukai siswa. Sehingga bisa saja komik
menjadi koleksi terbanyak di rak buku karena rata-rata siswa menyukai komik
atau cerita bergambar.
Buku untuk pojok literasi bisa didapatkan dari sekolah maupun sumbangan
wali murid dan masyarakat. Buku yang masuk ke sekolah diatur sedemikian
rupa. Jika siswa di satu kelas telah tuntas membaca semua judul buku di
pojok literasi, buku-buku itu di keluarkan dan ditukar dengan kelas lain.
Dalam kurun waktu tertentu, buku akan menjadi koleksi di Perpustakaan
Sekolah
Strategi yang Digunakan
Pojok literasi dibuat oleh guru bersama-sama siswa. Tujuannya,
agar siswa juga merasakan memiliki pojok literasi tersebut, dan
menatanya sesuai dengan suasana kelas.
Kadang, dalam rentang kegiatan belajar-mengajar di kelas,
ada jeda di mana guru dan siswa tidak bertemu. Misalnya saat
pergantian jam pelajaran, guru absen (sakit, dll), atau rapat
guru. Jeda waktu ini dapat digunakan siswa untuk membaca
buku yang disukai.Tidak hanya membaca, siswa bisa
menggambar dan mewarnai di pojok literasi.
Kegiatan ini selalu disosialisasikan guru di sela-sela
pembelajaran. Guru mengingatkan siswa jika saat pergantian
jam pelajaran, guru absen atau rapat guru, siswa bisa
memanfaatkan pojok literasi sebaik mungkin. Guru juga
mencatat nama-nama siswa yang rajin dan memberi apresiasi.
Tahap-tahap Pelaksanaan