You are on page 1of 46

SPEKTROFOTOMETRI

INFRA MERAH
Pendahuluan
1

• Suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi


elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0,75–1.000 µm
atau pada bilangan gelombang 13.000–10 cm-1 dengan menggunakan suatu
alat yaitu Spektrofotometer Inframerah.

• Suatu metode yg cepat dan simpel untuk mengamati gugus fungsi yg ada pada
senyawa organik.
Pendahuluan
2

Spektroskopi Inframerah bersifat :


• spesifik , memberikan informasi tentang gugus fungsi dalam molekul
• selektif terhadap isomer pada daerah sidik jari (fingerprint)
• tidak merusak sampel
• universal (sampel padat, cair, semi solid dan gas)

Suatu molekul bila dikenai sinar / REM maka akanterjadi interaksi antara sinar
infra merah dengan molekul yang menyebabkan vibrasi, yaitu bergerak pada
tempatnya.

Pengabsorpsian energi pada berbagai frekuensi dapat dideteksi oleh


spektrofotometer infrared, yang memplot jumlah radiasi infra merah yang
diteruskan melalui cuplikan sebagai fungsi frekuensi (atau panjang gelombang)
radiasi.
Pendahuluan
 Dasar spektrofotometri infra merah digambarkan oleh Hook, dimana
didasarkan atas senyawa yang terdiri dari 2 atom atau diatom yang
digambarkan dengan dua buah bola yang saling terikat oleh pegas
seperti berikut:

Bila ikatan bergetar, maka energi vibrasi terus menerus dan secara
periodik berubah dari energi kinetik ke energi potensial atau sebaliknya .
Jumlah energi total adalah sebanding dengan frekuensi vibrasi dan
tetapan gaya (k) dari pegas dan massa (m1 dan m2) dari dua atom yang
terikat.
Hanya vibrasi yang menghasilkan perubahan momen dwikutub saja yang
teramati di dalam infra merah.
Teori Absorpsi IR

1.) Vibrasi Molekul


Energi potensial vibrasi uluran dan tekukan dari ikatan kovalen mengikuti
model osilator harmonik klasik (Hukum Hooke) \
i) Isolator harmonik klasik
Frekuensi vibrasi, didapat dari

c = kecepatan cahaya

Harga k
Ik tunggal: 3x102 to 8 x102 N/m (Avg ~ 5x102)
Ganda dan rangkap tiga ~ 2x and 3x k dari ikatan tunggal.

jadi frekuensi vibrasi → single < double < triple


ii.) Osilasi anharmonik:
model osilasi harmonik terjadi pada tingkat energi rendah (n0, n1, n2, …),
sedangkan pada tingka energi tinggi terjadi tarikan dan tolakan dari atom

Harmonic oscillation

Anharmonic oscillation
Vibrasi Molekul

❖ Posisi relatif atom dalam molekul selalu berubah-ubah


akibat vibrasi
❖ Klasifikasi vibrasi
1. Vibrasi ulur / regangan / stretching
vibrasi yang mengakibatkan perubahan panjang
ikatan suatu ikatan namun sudut tidak berubah.
Dua tipe vibrasi regangan:
o Regangan Simetri (Symmetrical Stretching
o Regangan Asimetri (Antisymmetrical
Stretching)
Vibrasi Molekul

 Regangan Simetri: unit struktur bergerak bersamaan


dan searah dalam satu bidang datar.
 Regangan Asimetri: unit struktur bergerak bersamaan
dan tidak searah tetapi masih dalam satu bidang datar.
Vibrasi Molekul

2. Vibrasi tekuk / bengkokan / bending


• Terkait dengan berubahnya sudut antar dua
ikatan
• Empat tipe vibrasi tekuk:
o Cissoring
o Rocking
o Wagging
o Twisting
• Empat tipe vibrasi tekuk hanya terjadi pada
molekul yang mempunyai lebih dari 2 atom
Vibrasi Molekul

➢ Wagging (kibasan): atom-


atomnya bergerak bolak-balik
keluar bidang atau molekul

➢ Rocking (goyangan): atom-


atomnya bergerak bolak-balik
dalam bidang
Vibrasi Molekul

➢ Twisting (pelintiran): atom-atom


yang terikat pada molekul yang
diam, berotasi di sekitar
ikatannya

➢ Scissoring (guntingan): atom-


atom yang terikat pada atom
pusat bergerak saling mendekat
dan menjauh satu sama lain,
sehingga sudutnya berubah-
ubah
Spektro IR

1) Absorpsi sinar IR oleh molekul menyebabkan terjadinya transisi


rotasional dan vibrasi

rotational transitions
Potential Energy (E)

Vibrational transitions

Interatomic Distance (r)

Energi potensial menyerupai osilator harmonik klasik


2.) Radiasi IR berada pada daerah 12,800 – 10 cm-1 atau l = 0.78 – 1000 mm
- transisi rotasional memiliki perbedaan energi yang kecil
≤ 100 cm-1, l > 100 mm
- transisi vibrasional → energi lebih tinggi
- kedua transisi sering terjadi bersamaan

3.) Spekrum IR untuk molekul organik


Ada berbagai jenis radiasi dialam:
1. Hanya sebagian kecil pada daerah visibel (350-780 nM).
2. Umumnya REM digunakan dengan spektroskopi
3. Energi yang berbeda memungkinkan dilakukan monitoring terhadap tipe interaksi yang
terjadi pada materi.

E=hn = hc/l
Kimia Analisis II - Senny
Daerah IR

Radiasi infra merah digolongkan dalam 3 daerah :

No Daerah IR Panjang Bil. Frekuensi


gelombang (µm) Gelombang (Hz)
(cm-1)
1. Dekat 0,78 – 2,5 13.000 – 4000 3,8 – 1,2
(1014)
2. Tengah 2,5 – 50 4000 – 200 1,2 – 0,006
(1014)
3. Jauh 50 – 1000 200 – 10 6,0 – 0,3
(1012)
4. Umum untuk 2,5 - 15 4000 - 670 1,2 – 0,2
analisis (1014)

Kimia Analisis II - Senny


Spekrum IR untuk molekul organik
- lebih banyak pita daripada UV-vis, fluorescence or phosphorescence
- pita umumnya lebih tajam
- memberikan pola yang berbeda untuk setiap molekul
• Kecuali isomer optik
- merupakan alat uji kualitatif yang baik
• Dapa digunakan identifikasi senyawa
• Analisis golongan
- dapat juga digunakan untuk kuantitatif
• berdasarkan intensitas pita/peak
- spektrum biasanya dalam persentase transmitans vs. bilangan gelombang

Heksana Heksena
Intensitas peak

Intensitas peak :
• Strong (s) – peak panjang, transmittance is low (0-35 %)
• Medium (m) – peak sedang sampai panjang (75-35%)
• Weak (w) – peak pendek, transmittance is high (90-75%)
• * Broad (br) – terjadi jika distribusi Gaussian tidak normal
 (*menggambarkan ikatan dengan energi besar)
Instrumentasi

Basic Design
- mirip UV-vis
- Perbeedaan utama
pada sumber radiasi
(lampu) dan detektor

Kimia Analisis II - Senny


Sumber Radiasi

 Memberikan radiasi pada daerah IR


 Tidak terbuat dari kaca kr dapat menyerap sinar IR
 Beberapa tipe
a) Nernst Glower
b) Globar
c) Incandescent Wire Source
d) CO2 Laser

Kimia Analisis II - Senny


Tempat Sampel

 Terbuat dari bahan yang transparan/ dapat tembus


sinar IR (KBr pellets atau NaCl)

Liguid Sample Holder NaCl plates

Kimia Analisis II - Senny


Preparasi Sampel

 Cairan
 Cairan ditempatkan sebagai laisan tipis diantara 2 kepingan
NaCl
 Gas
 Sampel ditempatkan pada sel gas berbentuk silinder

 Padat
 Pelat KBr (sampel dicampur dengan serbuk KBr, dibentuk
pellet)
 Mull (sampel dicampur dengan parafin cair)

 Film / lap tipis (sampel dilapikan tipis pada kepingan NaCl)

Kimia Analisis II - Senny


Sampel Cairan

Kimia Analisis II - Senny


Pembuatan Pellet KBr
(sampel padat)

Kimia Analisis II - Senny


Silinder untuk Sampel Gas

Kimia Analisis II - Senny


Monokromator

- Umumnya tipe kisi


- Tidak terbuat dari prisma kaca

Kimia Analisis II - Senny


Detektor

 Tipe yang umum digunakan


 Thermal Detectors
 Thermocouple
 Bolometer

 Photoconducting Detectors
 Pyroelectric Detectors

Kimia Analisis II - Senny


FTIR

 Fourier Transfer IR alternative to Normal IR


- Based on Michelson Interferometer

Kimia Analisis II - Senny


FTIR

1) Cahaya dari lampu akan displit oleh cermain menjadi 2 berkas


cahaya dengan intensitas yang sama (interferometer)
2) Berkas cahaya akan bergerak ke 2 cermin lainnya dan dipantulkan
oleh cermin tengah dan bergabung lalu ke detektor
3) 2 cermin bagian samping: 1 diam dan 1 dapat bergerak
a. Cermin kedua bergerak, 2 berkas cahaya diteruskan dengan
jarak yang berbeda sebelum digabungkan
b. Adanya gangguan kosntruktif dan destruktif
c. Dari perubahan cermin tersebut menimbulkan sinyal
(interferogram)

Kimia Analisis II - Senny


Remember
Gangguan dapat terjadi jika 2 berkas cahaya dipadukan

gangguan destruktif (saling melemahkan)→


ketika 2 gelombang dari sumber yang sama
diteruskan dengan jarak yang berbeda.

gangguan konstruktif (saling menguatkan)→


ketika 2 gelombang dari sumber yang sama
diteruskan dengan jarak yang sama.
FTIR vs IR Dispersi

Keuntungan FTIR dibandingkan Normal IR:


1. lebih cepat, detik vs. menit
2. lebih sensitif karna radiasi yang masuk ke
detektor lebih banyak karna tanpa melalui celah
3. Resolusi tinggi (<0.1 cm-1)

Kerugian FTIR compared to Normal IR:


1. Berkas cahaya tunggal sehingga membutuhkan
blangko
2. Tidak dapat menggunakan detertor thermal kr
terlalu lambat

Pada normal IR, proses scanning melalui rentang frekuensi sedangkan pada FTIR
mengumpulkan sekali untuk semua frekuensi.
Aplikasi IR

1. Analisis Kualitatif (Identifikasi)


 merupakan penggunaan utama
 pada akhir tahun 1950, IR digabungkan dengan NMR dan MS, untuk
elusidasi struktue senyawa organik
i.) Skema umum
1) Mendeteksi gugus fungsi pada daerah 3600 cm-1 to 1200 cm-1
Abbreviated Table of Group Frequencies for Organic Groups
Bond Type of Compound Frequency Range, cm-1 Intensity
C-H Alkanes 2850-2970 Strong
C-H Alkenes H 3010-3095 Medium
C C
675-995 strong

C-H Alkynes C C H 3300 Strong

C-H Aromatic rings 3010-3100 Medium


690-900 strong
0-H Monomeric alcohols, phenols 3590-3650 Variable
Hydrogen-bonded alchohols, phenols 3200-3600 Variable, sometimes broad
Monomeric carboxylic acids 3500-3650 Medium
Hydrogen-bonded carboxylic acids 2500-2700 broad
N-H Amines, amides 3300-3500 medium
C=C Alkenes 1610-1680 Variable
C=C Aromatic rings 1500-1600 Variable
C C Alkynes 2100-2260 Variable
C-N Amines, amides 1180-1360 Strong
C N Nitriles 2210-2280 Strong
C-O Alcohols, ethers,carboxylic acids, esters 1050-1300 Strong
C=O Aldehydes, ketones, carboxylic acids, esters 1690-1760 Strong
NO2 Nitro compounds 1500-1570 Strong
1300-1370
ii.) Daerah sidik jari (1200-700 cm-1)
•merupakan daerah untuk sebagian besar ikatan tunggal
• daerah spektrum untuk interpretasi yang tepat karena keunikan setiap
senyawa
Fingerprint Region
Langkah – langkah interpretasi spektra IR
1
Langkah – langkah interpretasi spektra IR
2
Langkah – langkah interpretasi spektra IR
3
Latihan 1

Apa golongan senyawa yang memiliki spektra seperti diatas ?


iii.) Computer Searches
• kebanyakan instrumen modern memiliki file referensi spektra IR (~100,000
compounds)
• Dengan mencocokkan lokasi dari pita dengan intensitas tinggi (strong) lalu
medium dst dari semua struktur dasar suatu senyawa
• daerah spektrum untuk interpretasi yang tepat karena keunikan setiap
senyawa

Bio-Rad SearchIT database


of ~200,000 IR spectra
2.) Quantitative Analysis
- tidak sebaik spektro UV/Vis untuk keakuratan dan ketelitiannya
► spektra yang kompleks

► keterbatasan dari instrumen IR

► gangguan dari background IR

► kesulitan dalam mencocokkan antara pembanding dan sampel

- berpotensi baik pada selektifitas karna kebagian besar senyawa memiliki


spektra IR yang berbeda
► contoh aplikasi yang umum dilakukan yaitu determinasi kontaminant
diudara.

Contaminants Concn, ppm Found, ppm Relative error, %


Carbon Monoxide 50 49.1 1.8

Methylethyl ketone 100 98.3 1.7

Methyl alcohol 100 99.0 1.0

Ethylene oxide 50 49.9 0.2

chloroform 100 99.5 0.5


Contoh
Etanol

You might also like