You are on page 1of 5

Kriteria 6 Pendidikan

1. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan ketrampilan Bedah Kepala Leher adalah salah satu kompetensi
yang harus dikuasai oleh para Dokter Spesialis Bedah, oleh karena itu dalam pendidikannya,
disamping ilmu bedah tentang payudara-kulit-jaringan lunak, traktur alimentarius, trauma,
perawatan intensif, maka ilmu bedah kepala leher termasuk salah satu inti pembelajaran dan
pelatihan yang diberikan juga kepada peserta didik dokter spesialis bedah. Ilmu bedah kepala
leher mempelajari penyakit / kelainan bedah yang terjadi di daerah kepala leher, meliputi
penyakit / kelainan endokrin, neoplasma yang didalamnya termasuk rekonstruksi pasca eksisi
tumor, trauma, congenital, dan infeksi. Seperti diketahui bahwa macam struktur / organ yang
ada di daerah kepala leher cukup banyak, maka selain jumlah kasus bedah kepala leher yang
banyak, juga terdiri dari banyak macam kelainan / penyakit di daerah tersebut.Macam kasus
bedah kepala leher dapat mulai dari yang sederhana sampai yang sangat kompleks, dan
semuanya perlu penanganan yang prima serta paripurna.
Pada pendidikan dokter spesialis bedah di senter-senter pendidikan pada umumnya,
belum ada Divisi Bedah Kepala Leher yang bertanggung jawab atas pemberian modul ilmu
bedah kepala leher secara utuh kepada peserta didik. Peserta didik mendapatkan ilmu bedah
kepala leher secara fraksional dari beberapa Divisi atau Departemen di lingkungan bedah.
Yang memprihatinkan ialah jika pada senter pendidikan tersebut terdapat program studi
bedah lain yang juga mengajarkan sebagian dari cakupan ilmu bedah kepala leher diatas
kepada anak didiknya sendiri, dengan demikian maka porsi ilmu dan ketrampilan yang
didapat oleh perserta didik dokter spesialis bedah akan sangat sedikit.
Mengingat hal tersebut diatas maka perlu diselenggarakan Training Dokter Spesialis
Bedah Konsultan Kepala Leher yang merupakan kelanjutan dari pendidikan dokter spesialis
bedah bagi mereka yang berminat memperdalam di bidang ilmu bedah kepala leher dan
bekerja di senter pendidikan atau di rumah sakit jejaring pendidikan, agar mereka menjadi
penanggung jawab pemberian modul ilmu bedah kepala leher, dapat mendidik para peserta
didik dokter spesialis bedah secara utuh dan lebih baik, serta dapat melayani kasus-kasus
rujukan bedah kepala leher yang sulit dan tidak dapat dikerjakan oleh dokter spesialis bedah
di daerah..

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


- Peraturan Mendikbud no 49/2014
- Keputusan Rektor Universitas Airlangga No 67/UN3/2015 Tentang: Pembukaan Proggram Spesialis 2
(Sub Spesialis) Pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

3. Strategi Pencapaian Standar


Pencapaian standar yang terdiri dari ranah kognitif dilakukan melalui Tutorial /
diskusi ilmu bedah kepala leher melalui Merancang suatu proposal penelitian dan untuk ranah
psikomotor dengan Menegakkan diagnosis, merencanakan terapi, melakukan tindakan
pembedahan, melakukan follow-up, kasus-kasus bedah kepala leher dengan penugasan
Seminar proposal penelitian dan Pemilihan kasus

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Pendidikan dokter subspesialis bedah kepala leher lebih bersifat profesional
maka kemampuan yang dinilai adalah penampilan profesional (professional
performance), terdiri dari kompetensi profesional dengan pemikiran/ landasan
pengetahuan akademik.
Evaluasi selama masa pendidikan dilaksanakan secara bertahap, berkala dan
berkesinambungan. Evaluasi belajar bersifat sumatif untuk menentukan keputusan,
disamping bersifat formatif untuk memberikan umpan balik kepada peserta program
pendidikan dan staf pengajar. Setelah dinyatakan lulus semua evaluasi berkala,
peserta diharuskan menempuh Evaluasi Nasional.

5. Indikator Kinerja Utama


a. Kurikulum
Lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis 2 Bedah Kepala Leher / SMF Ilmu Ilmu Bedah
RSUD dr. Soetomo / Fakultas Kedokteran Universitas AirlanggaSurabaya diharapkan untuk
memiliki profil sebagai:1) Professional, 2) Educational leader, 3) Researcher dan
innovator,4) Manager.Penjabaran dari masing-masing profil tersebut adalah sebagai berikut:
1. Care provider yang professional
Dokter Spesialis2 (Subspesialis) Bedah Kepala Leher yang mampu memberikan pelayanan
kesehatan subspesialistis secara professional dan paripurna (promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif)
2. Educational leader
Secara konsisten dapat senantiasa berinisiatif untuk mengamalkan ilmu kedokteran
subspesialistiknya di bidang ilmu Bedah Kepala Leher kepada masyarakat secara optimal di
bidang pendidikan dan pelatihan
3. Researcher dan innovator
Mampu berperan sebagai peneliti dan selalu berupaya meningkatkan kemampuan tugas
profesionalnya secara mandiri
4. Manager
Dapat berperan sebagai perencana, organisator, koordinator, dan melakukan evaluasi untuk
mencapai tujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia baik
secara personal maupun massal (public).

b. Pembelajaran
Program Pendidikan Dokter Spesialis2 (Subspesialis) Bedah Kepala Leher
Departemen / SMF Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/
RSUD dr. Soetomo Surabaya, memiliki tujuan umum untuk :
1. Menghasilkan dokter spesialis2 (Subspesialis) Bedah Kepala Leher dengan kualifikasi
keahlian subspesialis mampu memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif
dengan kwalitas tinggi serta cost-effective pada penderita bedah kepala leher
2. Menghasilkandokter spesialis 2 (Subspesialis) Bedah Kepala Leher yang memiliki
sikap profesional yang tinggi dengan standar global sehingga mampu memberikan
pelayanan subspesialistis dalam bidang Bedah Kepala Leher yang berkualitas tinggi
(high standard care).
3. Memberikan transfer ilmu dan pelatihan dengan kwalitas tinggi kepada trainee dan
peserta didik dokter spesialis bedah di bidang bedah kepala leher
4. Melakukan dan mendukung penelitian di bidang bedah kepala leher sebagai kontribusi
pendidikan dan pelayanan yang berskala nasional / internasional

Pada akhir pembelajaran, peserta program studi diharapkan memiliki :


Sikap
Mampu berperan dalam pendidikan S1 dan Spesialis 1 (Teaching responsibility and
teaching capability)(keahlian komunikasi; mampu pengorganisasikan ;memimpin;
berfikir secara logic; bekerja effort yg tinggi; disiplin; etik kedokteran, jujur, tangguh
, peduli pada pasien, kerjasama tim )
Pengetahuan
1. Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang selalu mengikuti perkembangan ilmu
biomedik, klinis, dan teknologi kedokteran sesuai bidangnya sehingga dapat
memberikan pelayanan spesialis 2 (Subspesialis) Bedah Kepala Leher yang optimal
2. Mempunyai kompetensi akademik dan professional pada tingkat 3rd professional
degree yang mampu menyerap, mengembangkan, menyebarluaskan ilmu sesuai
bidangnya
3. Mempunyai kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
system pelayanan spesialis 2 /subspesialis) Bedah Kepala Leher
4. Mempunyai kemampuan melakukan penelitian ilmiah dalam bidang spesialis 2
(subspesialis) Kepala Leher dengan metodologi yang benar dan memadai baik dalam
bidang basic research maupun clinical / applied research
Ketrampilan
1. Mempunyai tingkat keahlian dalam spesialis 2 (subspesialis) Bedah Kepala Leher
dengan standar tinggi sesuai dengan standar global
2. Mampu memberikan pelayanan spesialis 2 (subspesialis) Bedah Kepala Leher dengan
tingkat kompetensi yang tinggi (high level of competence)

c. Integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam pembelajaran


Selama 4 smester dengan 77 SKS yang terdiri dari 28 mata ajar.

d. Suasana akademik
Kuliah
Tutorial
Praktikum

5. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan adalah indikator proses pendidikan lain yang ditetapkan oleh
masing-masing perguruan tinggi untuk melampaui SN-Dikti. Data indikator kinerja tambahan
yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.

6. Kepuasan Pengguna
a. Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses pendidikan (terutama Peserta
Didik), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman, dan
analisis datanya pada PS.
Hasil analisis dan tindak lanjut dari hasil pengukuran kepuasan Peserta Didik berdasarkan
hasil survei kepuasan Peserta Didik terhadap proses pendidikan (deskripsikan)

b. Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan Peserta Didik yang
dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem.

7. Tinjauan Manajemen
Deskripsi dan bukti yang sahih tindakan-tindakan pengendalian berdasarkan sistem
penjaminan mutu yang ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi untuk memastikan
efektivitas sistem penjaminan mutu.

8. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Perguruan Tinggi terkait Pendidikan serta
Tindak Lanjut
Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana perbaikan dan
pengembangan pendidikan di UPPS dan PS.

You might also like