Professional Documents
Culture Documents
46663-Article Text-85028-1-10-20220614
46663-Article Text-85028-1-10-20220614
Abstrak
Pelayanan di dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Bangkalan tergolong kurang
efekif dan kurang efisien sehingga sering di keluhkan masyarakat (Asy’ari, 2019). Inovasi
pelayanan E-KTP yang dilaksakan di mall pelayanan publik di Kabupaten Bangkalan merupakan
hal baru dilaunching pada hari kamis 03 september 2020 yang tujuannya memperbaiki pelayanan
agar lebih efektif dan efisien, dengan prinsip pelayanan yang cepat, tepat dan transparan. Tujuan
peneliti ingin mendeskripsikan inovasi pelayanan E-KTP oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil studi kasus mall pelayanan publik Kabupaten Bangkalan. Metode penelitian Menggunakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian inovasi pelayanan E-KTP oleh
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil studi kasus mall pelyanan publik Pemerintah Kabupaten
Bangkalan menggunakan teori inovasi menurut Bugge (2018) terdapat enam indikator meliputi tata
kelola inovasi, sumber ide ide untuk inovasi, budaya inovasi, kemampuan dan alat-alat, tujuan hasil
biaya dan hambatan, mengumpulkan data inovasi untuk inovasi tunggal menggunakan teknik
purposive. Sedangkan analisis data menggunakan model interaktif menurut miles dan huberman
Sugiyono (2013) yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan / verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan pelayanan
yang lebih efektif dan efisien dari segi penyelesaian dengan konsep one day one service dan fasilitas
yang memadai.
Kata kunci: Inovasi Pelayanan Publik, Mall Pelayanan Publik, E-KTP, E-Goverment.
Abstract
Services at the population and civil registration office of Bangkalan Regency are classified as less
effective and less efficient so that people often complain (Asy’ari, 2019). The innovation of the E-
KTP service which was carried out at the public service mall in Bangkalan Regency was a new
thing launched on Thursday, September 3, 2020, which aims to improve services to be more
effective and efficient, with the principle of fast, precise and transparent service. The aim of the
researcher is to describe the innovation of the E-KTP service by the Department of Population and
Civil Registration, a case study of a public service mall in Bangkalan Regency. The method used in
this research is descriptive research with a qualitative approach. The focus of the research is to
analyze and describe the innovation of E-KTP services by the Department of Population and Civil
Registration. A case study of the public service mall of the Bangkalan Regency Government using
innovation theory according to Bugge (2018), there are six indicators including governance of
innovation, sources of ideas for innovation, culture of innovation, capabilities and tools, objectives
cost and constraint results, collects innovation data for a single innovation using purposive
sampling. Meanwhile, data analysis uses an interactive model according to Miles and Huberman
(in Sugiyono 2015: 247) which consists of data collection, data reduction, data presentation and
conclusion drawing/verification. Based on the results of the study, it shows that there is a change in
services that are more effective and efficient in terms of completion with the concept of one day
one service and adequate facilities.
Keywords: Public Service Innovation, Public Service Mall, E-KTP, E-Goverment.
835
Publika. Volume 10 Nomor 3, Tahun 2022, 835-850.
836
Inovasi Pelayanan E-KTP Oleh...
maupun daerah. Pemerintah daerah berlomba- penyediaan informasi data kependudukan, dan
lomba untuk menciptakan suatu inovasi pelayanan tertib administrasi kependudukan Kabupaten
kepada masyarakat, sering kali praktik demikian Bangkalan. Mengacu pada Peraturan Bupati Nomor
hanya digunakan sebagai formalitas belaka atas 03 Tahun 2008 (Dispendukcapil Kab.Bangkalan,
tuntutan peraturan untuk mengadakan inovasi 2018) tentang Tupoksi Dinas Kependudukan dan
pelayanan sehingga dampak dari pelaksanaannya Pencatatan Sipil Kabupaten Bangkalan di sebutkan
tidak memberikan hasil yang maksimal. Intansi beberapa point yaitu: 1) perumusan kebijakan
pemerintah di tuntut untuk dapat menciptakan serta teknis, 2) penyelenggara urusan pemerintahan dan
menyediakan suatu inovasi yang maksimal secara pelayanan umum dibidang kependudukan dan
efektif dan efisien kepada masyarakat, salah satunya pencatatan sipil, 3) pembinaan dan pelaksanaan
inovasi terkait mall pelayanan publik. tugas dibidang kependudukan dan pencattan sipil,
Mengacu pada peraturan PERMENPANRB 4) mengelola tatausaha dilingkungan dinas, 5)
tentang Mall Pelayanan Publik diintruksikan untuk melakukan kerja sama serta koordinasi dengan
diselenggarakan pada tahun 2017. Sehingga, kota intansi terkait, 6) melakukan kegiatan pengawasan,
besar seperti surabaya mulai mendirikan mall mengevaluasi, serta pelaporan sistem informasi
pelayanan publik pertama di siola (Vike, 2018). penduduk, 7) dan pelaksanaan tugas lainnya.
Kemudian, disusul oleh kabupaten-kabupaten Menururt Koordinator bidang Pencegahan
disekitarnya termasuk di madura. Disumenep (El- Ombudsman RI Perwakilan Jawa Timur
Ghafur & Kurniawati, 2020) dan Pamekasan, mall (Ombudsman RI, 2018), terdapat tiga sampel yang
pelayanan publik pertama diselenggarakan pada menjadi objek dalam penilaian kepatuhan pelayanan
tahun 2019 (Ferdian, 2021). Sedangkan, di salah satunya yaitu Dinas Kependudukan dan
Kabupaten Bangkalan baru terselenggara pada pencatatan sipil Kabupaten Bangkalan yang secara
tahun 2020. Hal ini menunjukkan adanya akumulasi mendapat nilai kuning dengan total 76,5%
keterlambatan pelaksanaan inovasi pelayanan artinya terdapat beberapa point pelayanan yang perlu
publik yang ada di Kabupaten Bangkalan. diperbaiki dan Pemerintah daerah perlu melakukan
Padahal, berdasarkan Badan Pusat Statistik perombakan internal organisasi serta tupoksi
Kabupaten Bangkalan (Badan Statistik Nasional masing" unit dalam organisasi Pemerintah daerah
Kabupaten Bangkalan, 2021), jumlah sensus perlu melakukan perombakan internal organisasi
penduduk yang di hitung setiap sepuluh tahun sekali serta tupoksi masing-masing unit dalam organisasi
di Kabupaten Bangkalan pada bulan september (Arma, Hamka, & Juharni, 2020), beberapa
2020 yaitu sebesar 1.060.377 jiwa. Jumlah kekurangan yang menjadi pertimbangan adalah,
penduduk yang setiap tahunnya mengalami tidak adanya Sistem Informasi Layanan Publik
peningkatan sekitar 153,616 jiwa pertahunnya, sehingga ketika masyarakat pertama kali datang ke
Kabupaten Bangkalan tergolong dalam masa bonus Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
demografi (perbandingan jumlah penduduk Kabupaten Bangkalan tidak sedikit merasa bingung
produktif lebih banyak dari penduduk tidak ketika mengurus pemberkasan maupun mekanisme
produktif), Dengan meningkatnya jumlah penduduk pelayanan sehingga point demikian yang
setiap tahunnya tentu membutuhkan adanya menyebabkan tidak efektif dan tidak efisiennya
administrasi kependudukan yang bertujuan untuk sistem pelayanan terutama E-KTP sehingga,
validitas identitas serta kepastian hukum, masyarakat memiliki peran untuk ikut serta dalam
837
Publika. Volume 10 Nomor 3, Tahun 2022, 835-850.
pengendalian karena masyarakat merupakan objek Dasar inovasi pelayanan publik mengacu pada
dalam program pemerintah. (Oktariyanda, dan peraturan pemerintah yaitu, Peraturan Pemerintah
Rahaju, 2018) Nomor 38 Tahun 2017 tentang inovasi local (P. P.
Menurut (Asy’ari, 2019), terdapat beberapa R. Indonesia, 2017), peraturan ini dibentuk oleh
permasalahan dalam kepengurusan E-KTP di pemerintah tujuannya untuk meningkatkan kinerja
Dispenduk Capil Kabupaten Bangkalan. kualitas pelayanan publik di tingkat pemerintahan
Permasalahan yang paling menjadi sorotan adalah daerah, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
sikap pegawai yang tidak transparan dalam Kabupaten Bangkalan perlu adanya inovasi dalam
memberikan informasi pelayanan E-KTP seperti pelayanan E-KTP untuk memberikan pelayanan
pemberkasan, rentang waktu penyelesaian E-KTP, yang terbaik kepada masyarakat dengan
dan sikap pegawai yang kurang disiplin artinya menciptakan suatu pembaharuan melalui citra
pegawai sering datang terlambat dan tidak sesuai pelayanan menyangkut sistem manajemen dalam
dengan jam kerja yaitu Pukul 07.00, keterlambatan pelayanan, standar operasional prosedur pelayanan,
ini berdampak besar pada pemberian pelayanan, metode pelayanan prima dan 3S ( Senyum, Salam,
Permasalahan kedua yang tergolong dalam bentuk dan Sapa).
maladministrasi yaitu dalam proses pembuatan E- Perombakan dan pembaharuan struktur
KTP terjadi selama berbulan bulan dan tidak sesuai organisasi dan alokasi sumber anggaran (Bhatti,
dengan standart yang di tetapkan yaitu selama 14 Olsen, & Padersen, dalam Pratama (2020), untuk
hari, adanya indikasi pungli terlihat jelas ketika meningkatkan dan memudahkan pelayanan kepada
surat keterangan yang di tanda tangani oleh masyarakat di tandai dengan diresmikannya mall
Sekretaris Dinas apabila mengacu pada UU Nomor Pelayanan Publlik di Kabupaten Bangkalan pada
23 Tahun 2006 pasal 59 ayat 3 tentang Administrasi kamis 03 september 2020, terdapat berbagai jenis
Kependudukan (U.-U. R. I. Indonesia, 2006) dan pelayanan termasuk Dinas Kependudukan dan
SE Mendagri 471.13/10231/DUKCAPIL (K. D. N. Pencatatan Sipil Kabupaten Bangkalan dalam
R. Indonesia, 2018) disebutkan dalam format surat pelayanan E-KTP yang turut serta dipindah agar
keterangan pengganti identitas diterbitkan dan tercapainya pelayanan yang lebih baik serta melalui
ditanda tangani oleh kepala dinas instansi proses mengumpulkan, mengelola dan
pelaksana, terdapat indikasi pungutan liar yaitu menyediakan informasi mengenai pelayanan yang
dalam pengeluaran surat keterangan di patok baru kepada seluruh masyarakat sehingga tercipta
dengan harga Rp.50.000 sedangkan apabila cetak citra suatu instansi yang efektif dan efisien
blanko di patok dengan harga Rp100.000 dengan (Oktariyanda, dan Rahaju, 2018).
demikian adanya uang tersebut untuk mempercepat Berdasarkan wawancara pada 12 juli 2021 di
pencetakan dan peroses E-KTP , seperti yang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
dimuat dalam dalam berita JawaPos Radar Madura Kabupaten Bangkalan bersama Bapak Agus
pada 19 januari 2018 (Basri, 2021). Adanya praktik Suharyono S.AP selaku Kepala Bidang Pendaftaran
Mal administrasi masyarakat hanya bisa menerima dan Administrasi Kependudukan menjelaskan
pelayanan apa adanya. Karena masyarakat tidak tujuan penyelenggaraan E-KTP di Mall Pelayanan
menahu kemana harus melapor apabila terdapat Publik adalah, agar masyarakat mudah memperoleh
pelayanan yang kurang baik (Pebriani & Rohman, pelayanan satu pintu karena di Mall Pelayanan
2019). Publik terdiri dari berbagai pelayanan yang
838
Inovasi Pelayanan E-KTP Oleh...
terkoordinir dalam satu pintu. Diharapkan adanya dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Fokus
pelayanan yang fast respon, dan tidak berbelit-belit penelitian yang didalami peneliti adalah Inovasi
sehingga efektif dan efisien. Setiap program yang di Pelayanan E-KTP oleh Dinas Kependudukan dan
jalankan oleh pemerintah membutuhkan dukungan Pencatatan Sipil Studi Kasus Mall Pelayanan Publik
masyarakat namun, pelayanan pemerintah juga Kabupaten Bangkalan, dengan berdasarkan teori
mempengaruhi penilaian masyarakat (Soraya & inovasi menurut Bugge At al., (2018) yaitu:
Astuti, 2019), Dengan demikian terdapat perubahan 1. Tata kelola inovasi (governance and
dari segi SOP bahkan dari segi pelayanan serta innovation) Yaitu membahas tentang tata
penanganan yang di berikan. SOP dalam laksana inovasi dalam pelayanan publik
penyelesaian E-KTP Sebelum adanya mall dilakukan
pelayanan publik, pembuatan E-KTP membutuhkan 2. Sumber ide ide untuk inovasi (sources of the
waktu 7 hari. Setelah adanya mall publik pembuatan ideas for innovation) membahas tentang
E-KTP dapat diselesaikan satu hingga tiga hari. rumusan gagasan atas permasalahan
Sedangkan untuk mengurus kehilangan atau cetak pelayanan sehingga tercipta pembaharuan
ulang E-KTP dapat diselesaikan pada hari yang inovasi pelayanan
sama. Perlu adanya pembaharuan diera sensitfitas 3. Budaya inovasi (innovation culture) suatu
teknologi tujuannya agar pemerintah peka akan kebiasaan yang diterapkan oleh petugas
adanya perubahan. Dilansir dari (Soraya & Astuti, untuk menciptkan layanan yang baik kepada
2019). masyarakat selaku penerima layanan
Mengacu pada uraian permasalahan latar 4. Kemampuan dan alat-alat (capabilities and
belakang, maka peneliti tertarik melakukan tools) kelengkapan berupa peralatan maupun
penelitian mendalam tentang inovasi E-KTP di mall petugas dan kemampuan alat serta petugas
pelayanan publik dinas kependudukan dan pelaksana pelayanan publik yang merupakan
pencatatan sipil kabupaten Bangkalan. Dengan unsur berjalannya inovasi
demikian, rumusan masalah dalam penelitian ini 5. Tujuan, hasil, biaya dan hambatan
ialah bagaimana proses Inovasi Pelayanan E-KTP di (objectives, outcomes, expense, and
mall pelayanan publik dinas kependudukan dan obstacles) untuk mengetahui keberhasilan
pencatatan sipil kabupaten Bangkalan? Sedangkan, suatu inovasi pelayanan publik.
tujuan dalam penelitian ini ialah; 1) mengetahui tata 6. Mengumpulkan data inovasi untuk inovasi
kelola inovasi, 2) sumber ide-ide untuk inovasi, 3) tunggal (collecting innovation data for single
budaya inovasi, 4) kemampuan dan alat-alat, 5) innovation) melakukan pelaksanaan
tujuan, hasil, biaya dan hambatan, 6) pengumpulan sosialisasi untuk mendukung meratanya
data untuk inovasi tunggal Pelayanan E-KTP di Mall informasi dan adanya kerja sama dengan
Pelayanan Publik. pihak lain.
Peneliti menggunakan teknik penentuan sample
METODE Menggunakan purposive. Menurut (Sugiyono,
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian 2017), purposive adalah peneliti mengambil data
kualitatif (Ahyar et al., 2020) yaitu pemaparan yang berdasarkan pada pertimbangan-petimbangan
tentang situasi dan peristiwa yang datanya di tertentu, yaitu petugas front office di Mall Pelayanan
paparkan sebagaimana adanya secara sistematis, Publik, petugas yang memahami dibidang E-KTP
839
Publika. Volume 10 Nomor 3, Tahun 2022, 835-850.
dikantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dokumentasi. Lalu data diorganisir kedalam
Kabupaten Bangkalan serta pemohon E-KTP di Mall kategori tertentu, menjabarkan kedalam unit,
Pelayanan Publik, masyarakat usia 17 tahun keatas, melakukan sintesa, dan memilih mana yang
dan masyarakat yang sedang mengurus E-KTP tanpa penting, dan perlu di perdalam lagi, dan
diwakilkan. Peneliti menggunakan dua sumber data kesimpulan. Dengan demikian mudah dipahami
meliputi sumber data primer diantaranya adalah oleh orang lain maupun diri sendiri. Peneliti
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menggunakan teknik analsis data dengan menurut
Kabupaten Bangkalan Karena yang memimpin, Miles dan Hubberman yang terbagi dalam tiga alur
mengatur dan mengkoordinasikan, Kepala bidang yaitu melakukan reduksi data, menyajikan data dan
Pendaftaran dan Administrasi Kependudukan yang menarik kesimpulan.
memiliki bertugas untuk merencanakan dan
menyusun teknis program E-KTP, Seksi Identitas HASIL DAN PEMBAHASAN
Penduduk yang melaksanakan penyusunan Pelayanan publik merupakan pelayanan yang
perencanaan program E-KTP , pegawai karena yang difasilitasi oleh pemerintah memiliki fungsi dan
melaksanakan teknis lapangan dan bersentuhan kedudukan penting dalam masyarakat. Instansi
langsung dengan masyarakat, dan masyarakat Pemerintahan memiliki peran yang sangat penting,
sebagai sasaran dari inovasi tersebut. Sumber data terutama dibidang pelayanan publik kepada
sekunder yang diperoleh melalui media internet masyarakat. Namun kualitas pelayanan semakin
seperti website Dinas Kependudukan dan Pencatatan menurun sehingga adanya permasalahan perlu
Sipil Kabupaten Bangkalan, skripsi terkait dilakukan perbaikan. Dinas Kependudukan dan
pelayanan pembuatan E-KTP serta respon Pencatatan Sipil Kabupaten Bangkalan Memiliki
masyarakat terhadap pelayanan, Media radar madura tugas pokok memberi pelayanan administrasi
yang membahas aksi demo mahasiswa karena kependudukan, untuk dapat menciptakan pelayanan
adanya dugaan pungli dalam kepengurusan E-KTP, yang efektif efisien maka pemerintah Dinas
website Ombudsman RI, serta jurnal yang Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
membahas inovasi pelayanan E-KTP, data BPS Bangkalan berinovasi memberikan pelayanan E-KTP
mengenai pertumbuhan penduduk Kabupaten melalui Mall Pelayanan Publik.
Bangkalan setiap tahunnya. Peneliti melaksanakan Mall Pelayanan Publik merupakan pelayanan
penelitian di dua tempat yaitu di kantor Dinas yang terkoordinir dalam satu pintu, di dalamnya
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten terdapat berbagai jenis pelayanan yang disediakan
Bangkalan yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Wr dari berbagai dinas pemerintahan daerah terutama
08, Melajah, kecamatan Bangkalan, Kabupaten pelayanan E-KTP, dengan demikian apabila
Bangkalan , Jawa Timur dan di Mall pelayanan masyarakat melakukan pengurusan E-KTP maka
publik Bangkalan Plaza. tidak perlu ke kantor Dinas Kependudukan dan
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan Pencatatan Sipil Kabupaten Bangkalan, pelayanan
beberapa teknik (Ahyar et al., 2020) yaitu: yang di berikan cukup efektif dan efisien karena
observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik proses cetak E-KTP membutuhkan waktu satu hari
analisis data adalah peneliti melakukan eksplorasi kerja maksimal 3 hari kerja . Sehingga diharapkan
serta menyusun dengan sistematis data yang di meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan
peroleh melalui catatan lapangan, wawancara dan serta menghindari adanya pungli.
840
Inovasi Pelayanan E-KTP Oleh...
Mendasar pada hasil penelitian yang telah menyenangkan, dan efektif dan efisien melalui one
dipaparkan, perlu dilakukan analisis inovasi E-KTP day one service. Pengurusan E-KTP Sebelum
oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Studi dipindah di Mall Pelayanan Publik, pelayanan E-
Kasus Mall Pelayanan Publik Kabupaten Bangkalan KTP dilaksanakan di Kantor Dinas Kependudukan
dengan menggunakan atribut teori keberhasilan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bangkalan secara
inovasi menurut Bugge et al., (2018) (Inge Cindy tidak efisien karena prosesnya selama tujuh hari.
Pradina, 2020). Teori tersebut yaitu governance and Sebelum E-KTP di Mall Pelayanan Publik
innovation (tata kelola inovasi), sources of the ideas Kabupaten Bangkalan dilaunching, sebelumnya
for innovation (sumber ide ide untuk inovasi), telah melalui proses sosialisasi melalui siaran radio,
innovation culture (budaya inovasi), capabilities and banner, serta media sosial seperti facebook, dan
tools (kemampuan dan alat-alat), objectives, portal berita resmi. Adanya sosialisasi yang
outcomes, expense, and obstacles (tujuan, hasil, dilakukan diharapkan masyarakat Kabupaten
biaya dan hambatan), collecting innovation data for Bangkalan dapat mengetahui adanya inovasi baru
single innovation (mengumpukan data inovasi untuk dalam kepengurusan E-KTP yang memudahkan
inovasi tunggal). Berikut analisis uraian indokator masyarakat, Namun berdasarkan perkembangan
tersebut: hasil sosialisasi, masyarakat belum sepenuhnya
mengetahui adanya inovasi Pelayanan E-KTP di
1. Governance and Innovation (Tata Kelola Mall Pelayanan Publik, sehingga kurang efektif
Inovasi) karena tidak semua masyarakat bisa menggunakan
Tata kelola inovasi membahas tentang tata laksana teknologi, dan informasi yang tersebar juga tidak
inovasi dalam pelayanan publik dilakukan. Dinas dapat dipastikan merata, masih ada masyarakat
Kependudukan dan Pencatatan Sipil begerak yang datang langsung ke kantor Dinas
dibidang informasi dan pelayanan administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
kependudukan serta pihak yang menyelenggarakan Bangkalan.
program dan bertanggung jawab atas program Tata pengelolaan pelayanan E-KTP di Mall
Inovasi Pelayanan E-KTP studi kasus Mall Pelayanan publik berdasarkan SOP (Standart
Pelayanan Publik di Kabupaten Bangkalan yang Operasional Prosedur) yang berlaku. Berikut
berlandaskan pada Peraturan Bupati Bangkalan panduan serta tata cara pelaksanaan pelayanan E-
Nomor 10 Tahun 2020 (Peraturan Bupati Bangkalan, KTP di Mall Pelayanan Publik, pertama masyarakat
2020) Tentang Penyelenggaraan Mall Pelayanan yang memiliki kepentingan untuk mengurus E-KTP
Publik di Kabupaten Bangkalan. Maka dari itu harus melengkapi persyaratan terlebih dahulu
dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati tersebut seperti fotocopy Kartu Keluarga, lalu menyerahkan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil berkas kepada petugas yang menjaga di loket depan
Kabupaten Bangkalan mengalihkan lokasi pelayanan dan berkas di letakkan pada keranjang pendaftaran.
terutama E-KTP dari kantor Dinas kependudukan Selanjutnya petugas akan memanggil nama
dan pencatatan sipil yang lama lalu dipindahkan di pemohon sesuai urutan pengumpulan sebelumnya
Mall Pelayanan Publik yang dilaunching pada untuk melakukan sesi foto, dilanjutkan dengan
tanggal 09 september 2020. Pelayanan E-KTP yang beberapa sesi perekaman yaitu tanda tangan, sidik
diselenggarakan di Mall Pelayanan Publik bertujuan jari, dan iris mata. Setelah semua sesi telah selesai,
menciptakan suasana pelayanan yang lebih pemohon diarahkan petugas untuk menunggu
841
Publika. Volume 10 Nomor 3, Tahun 2022, 835-850.
proses percetakan maksimal tiga hari. Namun PERMENPANRB Nomor 23 Tahun 2017 tentang
apabila antrian hanya sedikit maka dapat dicetak Penyelenggaraan Mall Pelayanan Publik, mendasar
pada hari yang sama saat mendaftar. pada peraturan tersebut Bapak Abdul Latif Ali
Terdapat perbedaan SOP pelayanan E-KTP Imron selaku Bupati Kabupaten Bangkalan
yaitu, apabila di Kantor Dinas Kependudukan dan merupakan peenggagas adanya Mall Pelayanan
Pencatatan Sipil Kabupaten Bangkalan pemohon Publik Kabupaten Bangkalan melalui penetapan
datang ke loket untuk menyerahkan kelengkapan Peraturan Bupati Bangkalan Nomor 10 Tahun 2020
berkas fotocopy sekaligus mengisi formulir yang Tentang pelaksanaan Mall Pelayanan Publik di
sudah disediakan selanjutnya diarahkan untuk Kabupaten Bangkalan.
menunggu namun fasilitas ruang tunggu yang Pelayanan E-KTP memiliki jumlah pemohon
disediakan kurang memadai seperti tempat duduk paling banyak dibanding pelayanan lainnya
yang hanya di sediakan beberapa sehingga diketahui sebelum adanya pandemi jumlah
masyarakat berpanas-panasan menunggu diluar pemohon pengurusan E-KTP di kantor Dinas
rungan, Selanjutnya pemohon menerima resi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
sebagai tanda bukti yang nantinya digunakan untuk Bangkalan mencapai 200 pemohon namun selama
mengambil E-KTP. Pemohon akan diarahkan pandemi pelayanan E-KTP dilaksanakan di Mall
petugas untuk menunggu proses penyelesaian E- Pelayanan Publik dengan jumlah pemohon dibatasi
KTP selama tujuh hari bahkan lebih dari tujuh hari. yakni hanya 50% dari jumlah pemohon, dengan
Sehingga dapat diketahui bahwa tata kelola E- demikian Pelayanan yang dipindah di Mall
KTP yang dilaksanakan di Mall Pelayanan Publik Pelayanan Publik adalah Pelayanan E-KTP.
terdapat perbaikan untuk meningkatkan kualitas Apabila seluruh pelayanan yang ada dipindahkan ke
pelayanan yang lebih efektif dalam penyelesaian E- Mall Pelayanan Publik maka membutuhkan waktu
KTP dan efisiensi waktu serta biaya karena terdapat yang cukup lama karena selain memindahkan
pemangkasan berkas yang hanya membutuhkan seluruh pegawai yang ada juga harus memindahkan
fotocopy Kartu Keluarga, dan fasilitas menunggu seluruh dokumen dan peralatan yang menjadi
yang menyenangkan terletak didalam ruangan penunjang pelayanan, dan perubahan seluruh SOP
berAC, pemohon dapat sambil berbelanja, bermain, pelayanan.
maupun makan untuk menunggu cetak E-KTP Pelayanan E-KTP di Mall Pelayanan Publilk
selesai. mengusung konsep pelayanan one day one service
2. Sumber ide-ide untuk Inovasi (Sources of the merupakan konsep pelayanan administrasi
Ideas for Innovation) kepedudukan yang siap dalam sehari bertujuan untuk
Ide merupakan suatu gagasan yang diperoleh meningkatkan efektifitas dan efisiensi serta
melalui proses berpikir maupun praktik sehingga menghindari adanya calo. Konsep one day one
diperoleh suatu inovasi. Sumber ide-ide inovasi service dalam pengurusan E-KTP dapat terhambat
adalah adanya perbaikan pelayanan untuk apabila terjadi pemadaman listrik, hal ini dapat
meningkatkan kualitas pelayanan publik yang mengganggu proses verifikasi data pemohon, selain
efektif, efisien, aman, mudah, terjangkau, dan itu apabila jumlah pemohon cukup banyak maka
nyaman kepada masyarakat. Sesuai dengan amanat proses percetakan E-KTP maksimal tiga hari kerja.
PerPres (Peraturan Presiden) No.89 tahun 2021 Selain itu E-KTP di Mall Pelayanan Publik juga
tentang Penyelenggaraan Mall Pelayanan Publik, merupakan bentuk perbaikan sarana layanan kepada
842
Inovasi Pelayanan E-KTP Oleh...
masyarakat seperti menyediakan fasilitas tunggu Namun, terdapat kekurangan dimana petugas tidak
untuk pemohon yang melakukan cetak E-KTP menyediakan pengeras suara yang fungsiunya untuk
dilengkapi dengan kursi serta pendingin ruangan memanggil urutan sehingga menyebabkan petugas
sehingga menciptakan suasana pelayanan yang harus mengeluarkan tenaga lebih untuk memanggil
menyenangkan, dengan demikian masyarakat yang penohon. Dari sisi masyarakat merasa khawatir
menunggu antrian tidak perlu menunggu diluar urutan antriannya terlewati karena tidak mendengar
Budaya inovasi dalam pelayanan E-KTP di Mall kamera, komputer, sattu alat sidik jari, satu alat iris
Pelayanan Publik yaitu, pemohon cetak E-KTP baru mata, koneksi internet, M2M (Machine to machinet),
untuk menyerahkan berkas fotocopy Kartu Keluarga blanko, dan dua alat print. Masing-masing alat
kepada petugas, lalu diarahkan menunggu giliran berfungsi dengan baik. Hal ini disampaikan oleh
sesuai urutan berkas dikursi yang telah disediakan, bapak Agus Suharyono selaku Kepala Bidang
tangan, sidik jari dan iris mata, pemohon di “alat-alat yang menunjang pelayanan E-KTP
intruksikan untuk menunggu proses percetakan E- terdiri dari satu kamera, lima komputer, satu
KTP hingga selesai pada hari yang sama, apabila alat sidik jari, satu alat iris mata, komponen
antrian pemohon sangat banyak maka proses tersebut wajib adanya untuk menunjang
penyelesaian dimaksimalkan tiga hari kerja. Petugas perekaman E-KTP dan M2M jaringan mini
terdapat Keranjang pengambilan bagi masyarakat terkonek pada internet dan server kita untuk
yang E-KTP sudah selesai dicetak, apabila kondisinya masih sangat baik karena semua
masyarakat yang kehilangan maupun kerusakan E- terkontrol” (sumber wawancara:27 desember
KTP maka akan di proses dalam satu hari kerja 2021 pukul 12.49 WIB)
dengan syarat yang bersangkutan membawa sendiri
sedangkan apabila bukan yang bersangkutan
mengurus akan diproses selama tiga hari kerja hal ini
bertujuan untuk menghindari calo.
843
Publika. Volume 10 Nomor 3, Tahun 2022, 835-850.
(Gambar 1 : Tampilan keranjang registrasi Gambar 3 : sesi foto yang dilakukan untuk
E-KTP. Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2021 proses kelengkapan data E-KTP, 2021
Pada bagian front office, pelayanan dibuka Petugas mengarahkan maksimal tiga pemohon
tepatnya pukul 08.00 WIB. Pada front office petugas untuk melakukan sesi foto tujuannya untuk
menyediakan dua keranjang yaitu keranjang melengkapi data diri masyarakat.
perekaman dan keranjang pengambilan. Kedua
keranjang tersebut berfungsi memudahkan petugas
untuk membedakan terkait masyarakat yang
mengajukan pembuatan E-KTP yang kemudian
diletakkan pada keranjang perekaman, biasanya
syarat yang perlu dilengkapi masyarakat cukup
fotocopy Kartu Keluarga. Selanjutnya keranjang
pengambilan berfungsi untuk memudahkan petugas
Gambar 4 : adanya sesi tanda tangan untuk
untuk dikumpulkan menjadi satu agar berkas E-KTP
kelengkapan data E-KTP, 2021
yang sudah di cetak mudah untuk diberikan kepada
Sesi selanjutnya, pemohon diarahkan untuk
masyarakat.
melakukan tanda tangan melalui alat perekaman
tanda tangan yang tujuannya untuk menunjukkan
keaslian dokumen kependudukan atau identitas
pemilik E-KTP.
\
Gambar 2: Kegiatan Petugas Front Office saat
Gambar 5 : sesi perekaman 4 sidik jari kanan,
menyerahkan dokumen foto kopi KK untuk
2021
proses validasi data, 2021
Setelah masyarakat melakukan sesi tanda tangan,
Selanjutnya setelah dokumen persyaratan E-KTP
maka selanjutnya pemohon diarahkan oleh petugas
sudah terkumpul, maka petugas akan menyerahkan
dan di bantu petugas untuk perekaman 4 sidik jari
dokumen tersebut pada bagian pemeriksaan untuk
kanan, yang tujuannya untuk autentikasi E-KTP.
valisasi data melalui nomer NIK yang tertera dalam
Kartu Keluarga, pemeriksaan berfungsi untuk
menghindari adanya identitas ganda.
844
Inovasi Pelayanan E-KTP Oleh...
Gambar 6 : sesi perekaman 4 sidik jari kiri, 2021 encoding data yang bertujuan agar setiap E-KTP
yang sudah terlengkapi datanya dapat terkirim pada
Hal demikian juga berlaku sama untuk sidik jari
kantor pusat yaitu Dirjen Dukcapil Kemendagri.
kiri, dengan tujuan yang sama yaitu untuk
autentikasi E-KTP.
845
Publika. Volume 10 Nomor 3, Tahun 2022, 835-850.
cukup kompleks seperti mengalami keterlambatan KTP menyebabkan terputusnya sambungan server
dalam penyelesaian pelayanan, fasilitas menunggu dengan server pusat. Hal ini disampaikan oleh Bapak
sangat minim, prosedur yang berbelit-belit, dan Gufron petugas front office yaitu :
apabila megacu pada SOP proses penyelesaian E- “hambatan yang paling berpngaruh adalah
KTP dilakukan selama tujuh hari bahkan terjadi pemadaman listrik yang durasinya tidak
melebihi batas hari yang ditetapkan. Demikian tujuan menentu karena dapat memutus sambungan
adanya pelayanan E-KTP di Mall Pelayanan Publik server dengan pusat sehingga menghambat
yaitu untuk memperbaiki pelayanan agar lebih efektif proses percetakan E-KTP” (Sumber wawancara
dan efisien, memberikan pelayanan yang nyaman : tanggal 27 desember 2021, pukul 10.31 WIB)
kepada masyarakat. Perubahan SOP pengurusan E- Selanjutnya kurang meratanya sosialisasi kepada
KTP bertujuan memberi kemudahan kepada masyarakat sehingga adanya perubahan pelayanan
masyarakat seperti persyaratan berkas fotocopy Kartu memiliki kondisi yang dinamis karena setiap
Keluarga, proses pelayanan dengan konsep one day perubahan memiliki resiko berhasil maupun tidak
one service maksimal proses selama tiga hari lebih baik (Latuheru, 2021), ada masyarakat
bertujuan untuk menghindari adanya calo, dan sarana menganggap informasi yang ada di media sosial
ruang tunggu yang cukup memadai seperti pelayanan sepeti facebook dianggap kurang valid, terutama
dalam ruangan yang dilengkapi dengan pendingin masyarakat yang gagap teknologi dan tidak tahu
ruangan, serta jumlah kursi yang cukup. Hal ini adanya informasi perubahan pelayanan E-KTP
disampaikan mas Faiq selaku masyarakat yang sehingga masyarakat harus memastikan terlebih
mengurus E-KTP : dahulu di Kantor Dinas Kependudukan dan
“berdasarkan pengalaman saya, yang jelas lebih Pencatatan Sipil Kabupaten Bangkalan, hal ini seperti
enak di Mall Pelayanan Publik karena ruang yang disampaikan mas Bahari :
tunggunya dekat dengan perbelanjaan, berAC, “informasinya tidak merata, saya tahu informasi
persyaratan lebih mudah dan prosesnya cepat, dari teman dan facebook namun saya sempat
kalau dulu prosesnya kadang dua minggu masih tidak percaya dan bingung akhirnya saya datang
belum tercetak” (Sumber wawancara: 22 dulu ke kantor yang lama untuk memastikan”
desember 2021 pukul 10.14 WIB) (Sumber wawancara : 22 desember 2021 pukul
Kemudian biaya untuk mengurus E-KTP di 11.15WIB). Hal demikian mengurangi nilai
Mall Pelayanan Publik Kabupaten Bangkalan efektifitas dan efisiensi.
mendasar pada Pasal 79 A Undang – Undang Nomor
24 Tahun 2013 (Undang-Undang Republik Indonesia 6. Mengumpulkan Data Inovasi untuk Inovasi
Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Tunggal (Collecting Innovations Data for Single
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Innovations)
Administrasi Kependudukan, 2013) didalam pasal
Pada indikator ini dijelaskan mengenai
tersebut di jelaskan bahwa setiap pelayanan yang
melakukan pelaksanaan sosialisasi untuk mendukung
berhubungan dengan dokumen kependudukan tidak
meratanya informasi dan mengumpulkan data serta
ada pungutan biaya. Pelaksanaan pelayanan E–KTP
adanya kerja sama dengan pihak lain, apabila
terdapat hambatan yang dirasakan petugas pelaksana
mengacu pada penelitian terdahulu pelayanan
pelayanan E-KTP yaitu, masalah jaringan terutama
tergolong kurang efekif dan kurang efisien sehingga
pemadaman listrik menghambat aktivitas cetak E-
846
Inovasi Pelayanan E-KTP Oleh...
pelayanan yang diberikan kurang maksimal, prosedur Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan hasil
yang berbelit-belit, dan apabila megacu pada SOP penelitian, analisis dengan teori Bugge et al,. (2018)
proses penyelesaian E-KTP dilakukan selama 7 hari diketahui bahwa inovasi E-KTP berjalan cukup baik
bahkan terjadi melebihi batas hari yang ditetapkan karena dalam praktiknya sesuai dengan beberapa
dalam SOP E-KTP (Asy’ari, 2019), upaya yang indikator teori. Kebijakan dasar yang memperkuat
dilakukan petugas di kantor Dinas Kependudukan pelayanan E-KTP di Mall Pelayanan Publik adalah
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bangkalan adalah peraturan pusat lalu diikuti dengan peraturan
berinovasi memberikan pelayanan E-KTP yang daerah, serta tersedianya SOP sebagai pedoman
dilaksanakn di Mall Pelayanan Publik dengan konsep dalam memberikan pelayanan. Selanjutnya sumber
one day one service namun konsep tersebut belum ide inovasi pelayanan E-KTP bersumber dari
sepenuhnya terlaksana karena ada beberapa kendala peraturan formal dari pusat dan ide internal yaitu
seperti banyaknya pemohon untuk melakukan cetak untuk mengurangi jumlah kapasitas pelayanan
E-KTP, adanya pemadaman listrik yang menghambat karena termasuk pelayanan dengan pemohon
validasi ke pusat. Sosialisasi dilaksanakan melalui terbanyak serta konsep one day one service
siaran radio, banner, website, dan media sosial seperti tujuannya untuk menghindari adanya calo.
facebook. Hal ini disampaikan oleh Bapak Agus Budaya inovasi menerapkan kemampuan
Suharyono selaku Kepala Bidang Pelayanan pegawai dalam merespon adanya permasalahan
Pendaftaran Penduduk : dalam pelayanan dan menciptakan suatu perubahan
“Sosialisasi terus dilakukan melalu banner, siaran serta kemudahan dan ketepatan waktu penyelesaian
radio, facebook, web dispenduk yang memberi dalam pelayanan. Upaya perbaikan pelayanan
informasi mengenai perubahan lokasi pelayanan terutama petugas yang mumpuni dibidangnya.
E-KTP” (Sumber wawancara : 27 desember 2021 tujuan inovasi E-KTP di Mall Pelayanan Publik
pukul 12.49 WIB) yaitu meningkatkan efektifitas dan efisiensi
Dikutip dari (Abdy, Santoso, & Zakariya, 2020) pelayanan E-KTP kepada masyarakat. Hambatan
bahwa sosialisasi perlu dilakukan secara terencana yang dihadapi yaitu adanya pemadaman listrik dan
agar informasi menyebar secara merata. Petugas juga menghambat proses pelayanan E-KTP sehingga
melakukan pelayanan jemput bola artinya mengurangi nilai efektifitas dan efisiensi.
Saran
petugas melakukan perekaman E-KTP dengan
Mengacu pada hasil penelitian, terdapat
langsung mendatangi rumah masyarakat yang
masukan dan kritik yang dapat dijadikan opsi dalam
menyandang disabilitas, lansia, masyarakat difabel,
pembenahan pelayanan E-KTP diantaranya yaitu :
dan masyarakat yang kurang mampu. petugas yang
1. Meningkatkan sosialisasi terutama sosialisasi
sering melakukan perekaman secara langsung door to
yang dilakukan secara langsung kepada
door sambil lalu menampung aspirasi dari
masyarakat di setiap Kecamatan dengan
masyarakat sekitar mengenai kekurangan pelayanan
jumlah total 18 kecamatan, di Kabupaten
E-KTP.
Bangkalan sehingga memberikan
pemahaman kepada masyarakat dengan
847
Publika. Volume 10 Nomor 3, Tahun 2022, 835-850.
848
Inovasi Pelayanan E-KTP Oleh...
849
Publika. Volume 10 Nomor 3, Tahun 2022, 835-850.
850