You are on page 1of 8

PEDOMAN

TUGAS DAN WEWENANG PIMPINAN

I. TUGAS DAN WEWENANG PERSONALIA PIMPINAN DAERAH


Pimpinan Daerah Peguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah Jakarta
Barat adalah pelaksana administrasi dan bertindak secara operasional, yang mana berarti
merupakan pelaksana, penjaga, dan pengawas jalannya peraturan dan pedoman yang ditetapkan
oleh Pimpinan Pusat.
Untuk ketertiban dan kelancaran dalam melaksanakan tugas dan fungsinya maka setiap anggota
Pimpinan Daerah Peguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah wajib
melakukan dan memelihara hubungan dan koordinasi terus menerus baik kedalam maupun
keluar Setiap anggota Pimpinan Daerah Tapak Suci melakukan tugas dan kewenangan sebagai
berikut :

1. Ketua Umum
a. Memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas Pimpinan Daerah.
b. Penanggung jawab pelaksana administrasi dan operasional dari seluruh kebijaksanaan
organisasi berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan-
peraturan lainnya.
c. Bertanggung jawab mengenai arah dan kebijaksanaan organisasi, mengendalikan
pelaksanaan program serta rencana kegiatan organisasi.
d. Melakukan peran-peran strategis sesuai prinsip-prinsip organisasi. e Mewakili Pimpinan
Daerah 49 Peguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah Jakarta
Barat ke dalam maupun ke luar organisasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
f. Penandatangan surat-surat keputusan dan surat-surat organisasi.
g. Penandatangan surat-surat bank, dan atau surat berharga lainnya.

2. Ketua Bidang I, Merangkap Ketua Dewan Pelatih


a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas-tugas Peguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak
Suci Putera Muhammadiyah yang diserahkan kepadanya.
b. Koordinator dan Penanggungjawab Program Pembinaan dan Pendidikan.
c. Penandatangan surat-surat keputusan serta surat bidangnya yang bersifat
teknis/operasional.
d. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan Pimpinan Pusat yang berkaitan
dengan bidang yang menjadi tanggung jawabnya.
e. Membantu Ketua Umum dalam pelayanan administrasi organisasi yang berkaitan dengan
operasional bidangnya dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
f. Membina dan mengkoordinasikan Bidang Pembinaan dan Pendidikan :
1. Biro Pendidikan Anggota
2. Biro Pembinaan Prestasi
3. Biro Kepelatihan
4. Biro Wasit Juri

3. Ketua Bidang II Pembinaan Organisasi dan Kader


a. Koordinator dan Penanggungjawab Program Pembinaan Organisasi dan Kader.
b. Bertanggungjawab atas semua kegiatan pada bidang yang menjadi tanggungjawabnya.
c. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan Pimpinan Pusat yang berkaitan
dengan bidang yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Membantu Ketua Umum dalam pelayanan administrasi organisasi yang berkaitan dengan
operasional bidangnya dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
e. Membina dan mengkoordinasikan Bidang Pembinaan Organisasi dan Kader :
1. Biro Pembinaan Cabang.
2. Biro Pembinaan Al-Islam dan Ke-Muhammadiyah-an.
3. Biro Pustaka dan Komunikasi.

4. Ketua Bidang III Pendayagunaan Sumber Daya


a. Koordinator dan Penanggungjawab Program Pendayagunaan Sumber Daya
b. Bertanggungjawab atas semua kegiatan pada bidang yang menjadi tanggungjawabnya.
c. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan Pimpinan Pusat yang berkaitan
dengan bidang yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Membantu Ketua Umum dalam pelayanan administrasi organisasi yang berkaitan dengan
operasional bidangnya dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
e. Membina dan mengkoordinasikan Bidang Pendayagunaan Sumber Daya:
1. Biro Pendayagunaan Sumber Dana.
2. Biro Pendayagunaan Usaha.
3. Biro Pendayagunaan Disiplin dan Hukum

5. Sekretaris
a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas-tugas Pimpinan yang diserahkan kepadanya.
b. Mengendalikan segala informasi baik masuk maupun keluar yang diperlukan organisasi.
c. Mempersiapkan, mengkoordinir, dan mengundang penyelenggaraan kegiatan-kegiatan di
tingkat pimpinan, dan mempersiapkan hasilnya apabila terdapat keputusan yang perlu
dibuat tanfidznya.
d. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan Pimpinan Pusat yang yang menjadi
tanggung jawab Pimpinan Daerah.
e. Membantu Ketua Umum atau Ketua Departemen dalam memimpin rapat-rapat Pimpinan
Pusat khususnya ketika mereka berhalangan.
f. Memimpin dan mengkoordinir Sekretariat Pimpinan Daerah
g. Mengkoordinir perencanaan dan pengendalian program h. Penandatangan surat-surat
Keputusan Organisasi serta semua bentuk surat.
i. Menjaga ketertiban administrasi dan organisasi.

6. Wakil Sekretaris
a. Mewaluli tugas-tugas Sekretaris apabila Sekretans berhalangan, dan melaporkannya
kepada Sekretaris
b. Membantu Sekretans dalam melaksanakan tugas-tugasnya, serta bertanggung jawab
kepada Sekretarts.

7. Bendahara
a. Menyelenggarakan pengelolaan dan perbendaharaan keuangan organisasi
b. Mempersiapkan bahan dan menyusun anggaran pendapatan keuangan organisasi
c. Mengkoordinasikan usaha penggalian dana.
d. Mengatur dan menyelenggarakan pembukukan keuangan dan invetansasi kekayaan
Pimpinan Daerah.
e. Mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan anggaran keuangan Pimpinan Daerah
f. Menyelenggarakan pertanggungjawaban keuangan Pimpinan Daerah
g. Penanggungjawab administrasi keuangan keluar dan kedalam
h. Penandatangan surat-surat yang berhubungan dengan keuangan
8. Wakil Bendahara
a. Mewakili tugas-tugas Bendahara apabila Bendahara berhalangan, dan melaporkannya
kepada Bendahara.
b. Membantu Bendahara dalam melaksanakan tugas-tugasnya, serta bertanggung jawab
kepada Bendahara.

II. HUBUNGAN KERJA PIMPINAN DAERAH


1. Ketua Umum, Ketua Dewan Pelatih, Ketua-Ketua Bidang, Sekretaris, dan Bendahara merupakan
satu kesatuan yang bulat dalam menjalankan tugas dan dilakukan secara kolektif dalam sistem
kepemimpinan kolegial,
2. Pimpinan Daerah adalah sebagai pelaksana administrasi dan operasional, pengawas dan
pelaksana kebijakan-kebijakan organisasi yang digariskan dari Pimpinan Pusat TAPAK SUCI, dan
bertanggung jawab kepada seluruh anggota TAPAK SUCI.
TAPAK SUCI adalah organisasi-perguruan, sehingga Ketua Umum dan Ketua Dewan Pelatih adalah
penanggung jawab eksekutif Pimpinan Daerah, dimana Ketua Umum lebih berperan sebagai
Kepala Gerakan Organisasi, dan Ketua Dewan Pelatih lebih berperan sebagai Kepala Gerakan
Perguruan (hal yang berkaitan dengan Keilmuan). Dalam menjalankan tugasnya, Ketua Umum
dibantu oleh Ketua-ketua bidang, yaitu Bidang Pembinaan dan Pendidikan, Bidang Pembinaan
Organisasi dan Kader, dan Bidang Pendayagunaan Sumber Daya.
4. Apabila Ketua Umum berhalangan melaksanakan tugas dan fungsi Ketua Umum, maka setiap
Ketua Bidang tetap mewakili tugas-tugas Ketua Umum sesuai pada bidangnya masing-masing,
dan kemudian mempertanggung jawabkan (melaporkan) kepada Ketua Umum.
5. Sekretaris adalah pengatur dan pengendali operasional segala informasi masuk dan keluar yang
diperlukan organisasi, serta bertanggungjawab atas terselenggaranya kegiatan informasi
kesemua jurusan. Selain itu bersama Ketua Umum, Sekretaris adalah penanda tangan segala
bentuk surat Pimpinan. Pembagian kerja antara Sekretaris dengan Wakil Sekretaris dapat
dilakukan berdasarkan penugasan dari Sekretaris kepada Wakil Sekretaris, dan Wakil Sekretaris
memberi laporan kepada Sekretaris.
6. Bendahara adalah penanggungjawab operasional pengadaan dan penggunaan kekayaan milik
Pimpinan Daerah termasuk perencanaan serta pengendatiaan inventaris, menghimpun asset
organisasi, serta pengendali penerapan sistem anggaran, menurut tata cara dan proses
pengelolaan keuangan yang diatur oleh peraturan organisasi. Selain itu bersama Ketua Umum
dan Sekretaris, Bendahara adalah penanda tangan surat-surat yang berkaitan dengan dana dan
kekayaan organisasi. Pembagian kerja antara Bendahara dengan Wakil Bendahara dapat
dilakukan berdasarkan penugasan dari Bendahara kepada Wakil Bendahara, dan Wakil Bendahara
memberi laporan kepada Bendahara.
7. Untuk menjamin tertibnya pelaksanaan program, setiap Ketua Bidang diberi wewenang dengan
ruang lingkup bidang masing-masing. Pengambilan wewenang tugas diluar bidang yang menjadi
tanggung jawabnya, hanya dapat diputuskan melalui Sidang Pleno dan diterbitkan Surat Mandat.
8. Yang termasuk Pimpinan Harian Pimpinan Daerah adalah: Ketua Umum, Ketua Dewan Pelatih,
Sekretaris, Bendahara, dan Ketua-ketua pada bidang masing-masing.
9. Untuk membantu tugas Ketua-ketua Bidang, dibentuk Biro-biro, yang bertanggung jawab kepada
Ketua Bidang masing-masing.

III. KANTOR PIMPINAN DAERAH


1. Kantor Pimpinan Daerah ditetapkan melalui Sidang Pleno. Untuk efektifitas dan efisiensi,
alamat kantor (sekretariat) dapat berbeda dengan alamat surat. 2. Kantor Pimpinan Daerah
melaksanakan tugas ketatausahaan dalam melayani kebutuhan-kebutuhan anggota yang
menjadi tugas Pimpinan Daerah. 3. Sekretaris adalah koordinator dan penanggung jawab
atribut dan kelengkapan legalitas organisasi. Pengambil alihan atribut dan kelengkapan
legalitas organisasi hanya dapat dilakukan oleh Ketua Umum, dilakukan melalui Sidang
Pleno, dan bukti Permintaan Tertulis. 4. Seluruh asset dan kekayaan organisasi dibukukan,
disimpan, dan digerakkan dari Kantor Pimpinan Daerah. Bendahara adalah koordinator dan
penanggung jawab seluruh kekayaan organisasi, termasuk apabila penyimpanannya
dititipkan di suatu tempat di luar kantor. Penggunaan daniatau peminjaman atas kekayaan,
asset, inventaris organisasi harus melalui Bendahara. Pengambil alihan wewenang
Bendahara hanya dapat dilakukan oleh Ketua Umum, dilakukan melalui Sidang Pleno, dan
bukti Permintaan Tertulis.

III. SURAT - SURAT PIMPINAN DAERAH


1. Surat masuk disampaikan oleh Sekretaris kepada Ketua Umum / Ketua Dewan Pelati / Ketua
Bidang / Bendahara sesuai dengan permasalahannya.
2. Semua surat — surat ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris dengan ketentuan :
a. Dalam hal Ketua Umum berhalangan atau dalam hal tertentu yang bersifat
opersional/teknis surat dapat ditandatangani oleh Ketua Bidang.
b. Dalam hal Sekretaris berhalangan atau dalam hal tertentu, Wakil Sekretaris dapat
mewakili Sekretaris dalam menandatangani surat, atas penugasan dari dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris.
c. Surat-surat yang berkaitan dengan keuangan dan kekayaan organisasi, ditandatangi juga
oleh Bendahara. Dalam hal Bendahara berhalangan atau dalam hal tertentu, Wakil
Bendahara dapat mewakili Bendahara dalam menandatangani surat, atas penugasan
dari dan bertanggung jawab kepada Bendahara.
3. Surat — surat yang bersifat teknis / rutin ditandatangani oleh Sekretaris sendiri.
4. ljazah Ketingkatan Siswa juga adalah salah satu dokumen/surat resmi organisasi. Perolehan
ljazah hanya dapat diurus langsung melalui Pimpinan Pusat TAPAK SUCI, dan kemudian
dapat ditandatangai oleh Ketua Dewan Pelatih. Dalam hal ini, Ketua Dewan Pelatih Wajib
menolak menandatangani dokumen berupa ijazah ketingkatan siswa apabila pengurusan
dan perolehannya tidak absah.
5. Setiap surat yang dikeluarkan harus memiliki arsip salinan. Surat — surat yang dikeluarkan
oleh kantor Pimpinan Daerah yang ditujukan kepada pihak lain keluar maupun kedalam
dapat disertai tembusan kepada Kantor Pimpinan Wilayah, Kantor Pimpinan Pusat, Kantor
Muhammadiyah Daerah, dan sebagainya sesuai keperluan

V. RAPAT — RAPAT PIMPINAN DAERAH


A Pelaksanaan Rapat, Sidang, atau Musyawarah atas nama Pimpinan Daerah, diundang melalui
Sekretaris.
B. Rapat-rapat Pimpinan Daerah terdiri dari berbagai macam jenis rapat dengan masing-masingnya
memiliki kapasitas, ruang lingkup, dan bobot yang berbeda. Rapat-rapat Pimpinan Daerah yaitu:
1 Rapat Harian Pimpinan, dan Rapat Bidang, dan Rapat Kerja
1.1. Rapat Harian dihadiri oleh personalia Pimpinan Daerah, atau oleh satu Bidang bersama
anggota Biro.
1.2. Rapat Bidang dihadiri oleh Ketua Bidang dan Anggota Biro.
1.3. Rapat Kerja dihadiri oleh antar Bidang atau antar Biro
1.4. Baik Rapat Harian atau pun Rapat Bidang atau pun Rapak Kerja, bersifat operasional,
dengan agenda
a. Konsolidasi Organisasi
b. Perencanaan atau Evaluasi pelaksanaan kegiatan antar Bidang.
c. Persiapan proposal d. Pelaksanaan Ketetapan dan Keputusan.
2. Rapat Pimpinan Harian
2.1. Rapat Pimpinan Harian adalah rapat Pimpinan Daerah Tapak Suci beranggota Pimpinan
Harian dan Ketua-ketua Bidang
2.2. Rapat Pimpinan Harian bersifat koordinasi-operasional, dengan agenda
a Konsolidasi Organisasi
b. Perencanaan atau Evaluasi pelaksanaan Program Kerja.
c. Perencanan program Kerja .
2.3. Hasil rapat dilaporkan kepada Rapat Pleno Terbatas.
3 Sidang Pleno
3.1. Sidang Pleno Terbatas atau Lengkap adalah bersifat informatif dan koordinatif, berfungsi
sebagai fonim pembahasan dan untuk melancarkan arus data dan informasi organisasi, menerima
usulan dan masukan, sebagai bahan dalam menetapkan kebijakan-kebijakan dan ketetapan.
3.2. Yang dapat ditetapkan melalui Sidang Pleno antara lain hal-hal yang berkaitan dengan:
a. Pemberian Mandat dan Penugasan (Utusan).
b. Penunjukan Kepanitiaan.
c. Penggantian personil pengurus selain Pimpinan Harian.
d. Maklumat dan Pengumuman.
e. Hal-hal yang bersifat operasional dan rutin.
3.3 Yang tidak dapat ditetapkan melalui Sidang Pleno baik Terbatas maupun Lengkap, namun
dapat menjadi bahan atau rancangan keputusan untuk ditetapkan dan ditanfiidzkan antara
lain:
a. Rancangan Peraturan dan Ketetapan Organisasi (Peraturan Khusus, d11). b. Penggantian
personil Pimpinan Harian. c. Hal-hal yang tidak bersifat operasional dan rutin. d. Rancangan
pengambilan kebijakan-kebijakan yang belum atau tidak diatur, atau berpotensi
bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, maupun peraturan-
peraturan lainnya, namun karena suatu kondisi harus diambil suatu kebijakan. 3.4. Hasil
Sidang Pleno kemudian diumumkan dan diberitahukan tertulis. Rancangan Keputusan yang
berkaitan dengan butir (3.3) diatas, ataupun hal lainnya yang dianggap perlu, selanjutnya
ditetapkan dan ditanfidzkan melalui Musyawarah Pimpinan. 3.5. Anggota Sidang Pleno: a.
Pleno Terbatas : 1. Pimpinan Harian 2. Ketua-ketua Bidang 3. Anggota Pleno 4. Undangan b.
Pleno Lengkap: 1. Seluruh personalia Pimpinan Daerah 2. Undangan
4. Rapat Konsultasi
4.1 Rapat Konsultasi adalah pertemuan yang bersifat konsultatif, yang dilakukan ke atas (kepada
Pimwil dan Pimpinan Pusat), atau ke bawah (antara Pimpinan Daerah dengan Pimpinan Cabang),
yang dilakukan menurut keperluan.
4.2 Anggota Rapat Konsultasi adalah Pimpinan Harian dan Ketua-ketua Bidang dan Anggota Biro
yang terkait. 4.3 Agenda: 4.4 Agenda: a. Konsultasi dalam hal rencana pengambilan keputusan yang
terkait dengan permasalahan pada satu Bidang atau lebih. b. Meminta instruksi dari tingkat
pimpinan yang lebih tinggi dalam hal suatu rencana pengambilan keputusan/ketetapan yang belum
atau tidak, atau bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, ataupun
Peraturan-peraturan lainnya. c. Penyampaian usul dan kritik.
5 Musyawarah Pimpinan 5.1 Musyawarah Pimpinan adalah Musyawarah Tertinggi di bawah
Musyawarah Daerah, dilakukan untuk menetapkan dan mentanfidzkan keputusan. Musyawarah
Pimpinan dapat diadakan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali atau menurut keperluan. 5.2
Anggota: 5.2.1 Seluruh Personalia Pimpinan Daerah. 5.2.2 Utusan Pimpinan Cabang sebanyak 3
orang. 5.3 Peserta: 5.3.1 Anggota Musyawarah Pimpinan. 5.3.2 Peninjau dari Pimpinan VVilayah.
5.3.3 Peninjau dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah. 5.3.4 Peninjau dari Pimpinan Pusat. 5.4
Anggota berhak dipilih dan memilih. Peserta berhak menyampaikan pendapat. 5.5 Agenda: 5.5.1
Laporan Tahunan, atau 5.5.2 Tanfidz Ketetapan, atau 5.5.3 Ketetapan-ketetapan yang belum diatur
di dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, atau Peraturan lainnya, atau 5.5.4 Perombakan
Personalia Hahan Pimpinan Daerah, atau 5.5.5 Lain-lain yang dianggap perlu ditetapkan melalui
Musyawarh Pimpinan.
Vl. TATA KERJA BIDANG
1. Biro Pendidikan Anggota, antara lain bertugas sebagai: 1.1. Penanggung jawab pelaksanaan
pendidikan dan evaluasi pendidikan anggota. 1.2. Penanggung jawab pengadaan prasarana
dan sarana pendidikan anggota termasuk Buku Panduan, Buku Materi, pengadaan Seragam,
dan kelengkapan lainnya. 1.3. Membukukan, merekapitulasi, dan validasi Sabuk Ketingkatan
Anggota. 1.4. Lain-lain yang menjadi wewenang dan tugas yang berkaitan.
2. 2. Biro Pembinaan Prestasi, antara lain bertugas sebagai: 2_1. Penanggung jawab
pelaksanaan peningkatan kualitas dan prestasi anggota dalam berbagai bidang pengabdian.
2 2 Membukukan dan mengevaluast pencapaian prestasi para anggota, dan merekapitulasi
prestasi anggota 2 3 Memben rekomendasi pemberian pengharagaan kepada Personil yang
berprestasi dan teladan 2 4 Lain-lain yang rnenjadi wewenang dan tugas yang berkaitan
3. Biro Kepelabhan, antara laIn bertugas sebagal. 3 1. Penanggung jawab pelaksanaan
peningkatan kualitas kepelatihan 3.2 Penanggung jawab pengadaan prasarana dan sarana
pendidikan untuk kepelatihan, termasuk Buku Materi, pengadaan atribut Pelatih, dan
kelengkapan lainnye 3.3. Membukukan, merekapitulasi, dan validast Dewan Pelatih Daerah,
dan mengkoordmir rotasi penugasan para Pelatih setiap penode 3.4. Lain-larn yang menjadi
wewenang dan tugas yang berkaitan
4. Biro Wasit Jun. antara lain bertugas sebagar 4.1. Penanggung lawab pelaksanaan
peningkatan kualitas dan penugasan Wasit Jun 4.2 Penanggung lawab pengadaan prasarana
dan sarana penddikan untuk Wasit dan Juri, termasuk Buku Maten, pengadaan atnbut
pertandingan, dan kelengkapan lainnya 4 3 Membukukan. merekapitulasi, dan validasi Wasit
Jun 4.4. Lain-lain yang menjadi wewenang dan tugas yang berkaitan
5. Biro Pernbmaan Cabang. antara lain bertugas sebagal 5.1 Pelaksana audit. pengawasan, dan
validasi cabang•cabang beserta kondisi dan kebutuhannya. Membangun kornunikas, yang
dialogis dari Pimpinan Daerah ke Pimpinan-pirnpthan Cabang 5 3. Pengadaan atnbut dan
kelengkapan organisasi bagi cabang-cabang. 5 4 yang menjadi wewenang dan tugas yang
berkaitan
6. Biro Pembinaan Al Islam dan Ke-Muhammadiyah-an, antara lain bertugas sebaga, 6.1.
Pengendal, petaksanaan peningkatan kualitas Al Islarn dan Muhammadiyah-an bagi
organisasi 6.2. Pengadaan prasarana dan sarana pembinaan Al Islam dan Ke-
Muhammadiyah-an bagi Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang 6.3. Penyelenggara
kegiatan-kegiatan pembinaan Al Islam dan Ke-Muharnmadiyah-an. 6 4. Membukukan,
merekapitulas, dan validasi Tim Instruktur Al Islarn dan Ke-Muharnmadiyah-an Daerah 6 5
yang meniadt wewenang dan tugas yang berkaitan.
7. Biro Pustaka dan KomunIkasi, antara lain bertugas sebagai 7.1 Pengendali pelaksanaan
dokumentasi dan publikasi serta kornunikasi Pimpinan dengan lembaga-lembaga lainnya 7,2
Pengadaan prasarana dan sarana kepustakaan dan kornunikasi 7.3. Panyelenggara kegiatan-
kegiatan pembinaan pustaka dan komunikasi 7 4 Lain-lain yang menjadi wewenang dan
tugas yang berkaitan
8. Biro Pembinaan KOSEGU, antara larn bertugas sebagai
8.1. Penanggung jawab pelaksanaan pembinaan KOSEGU Daerah, 8.2 Pengadaan prasarana
dan sarana pembinaan KOSEGU. 8 3. Mengkoordinir penugasan dan validasi anggota
KOSEGU 8.4. Lain-lain yang menjadi wewenang dan tugas yang berkaitan. 9 Biro
Pendayagunaan Sumber Dana, antara lain bertugas sebagai 9.1. Pengendali pendayagunaan
dana operasional untuk menunjang kemandirlan ekonomi organisasi. 9.2. Bekerjasama
dengan lembaga lainnya dalam hal peningkatan sumberdaya keuangan organisasi untuk
mencapai taraf kemandirian organisasi 9.3. Studi banding dan penerapan sistem
pemberdayaan dana organisasi. 9.4. Lain-lain yang menjadi wewenang dan tugas yang
berkaitan. 10. Biro Pendayagunaan Usaha, antara lain bertugas sebagai 10.1. Pengendali
setiap amal usaha yang berada di lingkungan Pimpinan Daerah. 10.2. Membukukan,
merekapitulasi, dan validasi penyelenggara-penyelenggara amal usaha yang berada di
lingkungan Pimpinan Daerah 10.3. Bekerjasama dengan pihak lainnya dalam rangka
kemandirian usaha TAPAK SUCI. 10.4. Lain-lain yang menjadi wewenang dan tugas yang
berkaitan. 11. Biro Pendayagunaan Hukum dan Disiplin, antara lain bertugas sebagai: 11.1.
Pengendali dan koordinator dalam sosialiasi disiplin dan hukum bagi anggota. 11.2. Sebagai
Pengawas, penyidik, dan penyelidik, dan sebagai penegak hukum dan disiplirt 11.3.
Memberikan legal opinion dalam hal terjadinya suatu kasus pelanggaran. 11.4. Pengadaan
prasarana dan sarana yang mendukung pemberdayaan disiplin dan hukum, serta
penyelenggara kegiatan-kegiatan pembinaan hukum dan disiplin. 11.5. Lain-lain yang
menjadi wewenang dan tugas yang berkaitan,
9. 12. Anggota Pleno, antara lain bertugas sebagai: 12.1. Anggota dari Sidang-sidang Pleno.
12.2. Mempunyai keahlian dalam satu bidang, yang sewaktu-waktu dapat diperbantukan
dalam bidang tertentu apabila terjadi kekosongan.
10. VII. TATA KERJA PERSONALIA
1. Personalia yang menyatakan siap menjadi pimpinan/pengurus, secara otornatts juga
harus menyatakan siap diganti, dan/atau siap mengundurkan diri, apabila dirinya: a.
Berhalangan tetap, b daniatau menyatakan mengundurkan diri, c. dan/atau melakukan
hal-hal yang melanggar peraturan.
2. Personalia yang menghormati dan komitmen dengan hal diatas mencerminkan sebagai
tindakan yang patriot, sehingga karena itu pilihan status non-aktif yang pantas diberikan
kepada yang bersangkutan adalah :
a. Karena berhalangan tetap
b. Dan atau mengundurkan diri
c. Dan atau berhenti secara terhormat sebagai pengurus.
3. sidang Piono Langkap memanggil personalia yang bersangkutan dan marnberi
kesemptan kepada yang bersangkutan untuk memberi penjelasan dan klarifikasi.
4. Pergantian personalia ditetapkan dan ditanfidzkan melalui Musyawarah Pimpinan,
dituangkan melalui surat keputusan, disertai status non-aktifnya. Pengangkatan
personalia pengganti dituangkan dalam surat keputusan yang lain atau dalam surat
keputusan yang sama.
5. Dalam hal terjadinya kekosongan pada satu bidang, Anggota Pleno dapat mengambil alih
tugas sementara waktu hingga kondisi kembali seperti semula.
6. TATA KERJA ini sebatas rnengatur pemberhentian seorang pengurus. TATA KERJA ini
tidak mengatur masalah sanksi perguruan kepada yang bersangkutan, atau hal lainnya,
karena pada hematnya Pimpinan Daerah tetap rnenghormati aturan dan prosedur yang
berlaku.
7. Personalla yang diganti, tidak serta rnerta berarti lepas dan segala kewajtban dan
tanggung jawab yang tetap harus dipenuhinya.

VIII. TATA KERJA PELAKSANAAN PROGRAM BIDANG DAN BIRO


1. Program dipetakan dalam program jangka panjang. jangka menengah, dan jangka
pendek, oleh masing-masing Bidang dan Biro Penetapan prograrn dapat dilakukan dalam
Rapat Kerja.
2. Sebagai pelengkap pelaksanaan program, setiap Bidang wajib mengajukan proposal
lengkap kepada Pimpinan Daerah, berikut rancangan anggaran belanja.
3. Pelaksanaan kegiatan berlangsung atas tanggung jawab Bidang, dilaporkan kepada
Pimpinan Daerah.
4. Laporan pelaksanaan kegiatan dilaporkan kepada Pimpinan Daerah selambat-lambatnya
3 (tiga) pekan setelah selesai pelaksanaan kegiatan.

Demikian Peraturan Khusus tentang Pedoman dan Tata Kerja Pimpinan Daerah TAPAK SUCI Jakarta
Barat, hal-hal yang belum diatur akan ditetapkan kemudian dan apabila temyata di kemudian hari
terdapat kekeliruan atau kekurangan dalam penyusunan ini akan diubah dan disempurnakan atau
diatur kembali sebagaimana mestinya.
LKPTS ( Latihan Kader Pimpinan TAPAK SUCI )
Bertujuan untuk membina Calon Pimpinan / Pelatih .
Dilaksanakan oleh Pimpinan Daerah untuk lulusan Siswa Empat ( Kader Dasar untuk
mencapai Kader Muda )

You might also like