Professional Documents
Culture Documents
Bab 2 Pengukuran
Bab 2 Pengukuran
Pengukuran
Materi Pembelajaran Fisika X MIPA
Kompetensi Dasar
● Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis,
ketepatan, ketelitian dan angka penting, serta notasi
ilmiah
● Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut
ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan
teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka
penting untuk suatu penyelidikan
Peta Konsep
Apa itu besaran
fisis?
Segala sesuatu yang dapat
diukur dan dinyatakan dengan
angka.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya tidak dapat dinyatakan dalam besaran lain.
Besaran
No. Satuan Lambang Dimensi
Turunan
1. Luas Meter persegi (m2 ) 𝐴 L 2
Buku
Penggaris
Kelereng
Meteran
Timbangan badan
Baut Manusia
Pengukuran
Pengukuran Panjang
1. Mistar/Penggaris 0,1 cm
𝑥 = 𝑥0 ± ∆𝑥
𝑋 = 𝑋0 ± Δ𝑋
𝑋0 ∆𝑋
1 𝑁Σ𝑥𝑖2 − Σ𝑥𝑖 2
∆𝑥 = 𝑆 𝑥 =
𝑁 𝑁−1
∆𝑥
Ketidakpastian Mutlak : ∆𝑥 Ketidakpastian Mutlak : × 100
𝑥
Sebatang tembaga diukur panjangnya dengan mistar berskala mm. Pengukuran dilakukan satu kali dan
menghasilkan nilai 76,65 cm. Mistar berskala mm mempunyai nilai skala terkecil (nst) 1 mm sehingga:
1
∆𝑥 = × 𝑛𝑠𝑡
2
1
∆𝑥 = × 1 mm = 0,5 mm = 0,05 cm
76,65 cm 2
Andi melakukan pengukuran kuat arus listrik sebanyak 5 kali pada keadaan yang sama dengan
menggunakan alat ukur yang sama. Data pengukuran yang diperoleh ditunjukkan pada tabel berikut:
Dik : Tabel Data Pengukuran Dit : Hasil pengukuran yang Andi lakukan
Hasil Jawab :
Data
Perhitungan Pengkuruan sebanyak 5 kali Pengukuran Berulang
Ke-n 𝐼𝑖 (mA) 𝐼𝑖 2
Mendapatkan hasil akhir pengukuran dengan rumus :
1 8,2 67,24
𝐼 = 𝐼0 ± ∆𝐼
2 8,4 70,56
Pertama-tama mencari nilai terbaik (𝐼0 ) dari pengukuran kuat arus listrik :
3 8,1 65,61
Pengukuran Berulang
Ketelitian, Ketepatan, dan Kesalahan
1. Akurasi dan Presisi Buku cetak hal. 20
Perhatikan gambar berikut ini untuk lebih memahami
perbedaan antara akurasi dan presisi: