Professional Documents
Culture Documents
BJU MSIM4204 JARINGAN KOMPUTER ABDULLAH MZ (AutoRecovered)
BJU MSIM4204 JARINGAN KOMPUTER ABDULLAH MZ (AutoRecovered)
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Luwu Utara, 22 Desember 2022
ABDULLAH MZ
1. OSI LAYER (Tujuh lapisan OSI)adalah suatu dekripsi abstrak mengenai desain lapisan-lapisan
komunikasi dan protokol jaringan computer. OSI Layer Dikembangkan oleh Open Systems
Interconnection (OSI). Kerja dan fungsi OSI Layer dapat dicontohkan seperti Jasa Antar/Kurir.
Proses Osi Layer dikenal dengan istilah Encapsulation (pada sisi pengirim) dan Decapsulation
(pada sisi penerima)
Berikut ini ilustrasi 7 proses layer OSI dari pengirim ke penerima data
Contoh pada kasus pada soal no. 1 tersebut, dimana andi akan mengirimkan sebuah data melalui
jaringan internet ke computer Budi.
a. Application
Layer Application berfungsi sebagai antarmuka antara aplikasi dengan fungsionalitas
jaringan. Aplikasi bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program computer,
seperti program e-mail dan service lain yang berjalan dijaringan.
Misal pada kasus ini andi akan mengirimkan sebuah gambar melalui aplikasi e-mail
kepada Budi.
b. Presentation
Presentation bertanggungjawab bagaimana data yang hendak dikirim dikonversi dan diformat
melalui jaringan. Layar ini membentuk translasi data, enkripsi dan konversi.
“Gambar yang dikirim oleh andi diterjemahkan/dikonversikan ke dalam format .JPEG”.
c. Session
Session berfungsi untuk menentukan bagaimana menjaga, memelihara dan mengatur koneksi.
Pada layei ini juga dilihat bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain.
Layer ini menandai masing-masing sesi atau proses transfer agar data tidak tercampur satu
sama lain.
“Gambar tersebut setelah dikonversi ke dalam bentuk .jpeg dibuat dalam bentuk paket-
paket data, dipelihara dan dihancurkan”.
d. Transport
Berfungsi untuk memecah data ke dalam pecaham kecil/bit/segmen, Memberikan nomor urut
ke paket-paket tersebut agar dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima
Pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses, Jika Terjadi
sesuatu terhadap paket data, maka Layer ini akan mengirimkan pesan error dan mengirim
ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.
“Pakat Data/Gambar tersebut diubah menjadi pecahan data yang lebih kebil (Bit)”.
e. Network
• Bertanggungjawab menentukan
a) alamat jaringan
b) menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan
c) menjaga antrian trafik di jaringan.
• Data pada layer ini berbentuk paket.
“paket Data/gambar diberi alamat tujuan/penerima”.
f. Data Link
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang
disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan.
“Paket data dikelompokkan ke dalam format yang disebut frame”.
g. Physical
Bertanggung jawab atas proses data frame menjadi bit dan mentransfernya melalui media
internet lalu diterima menggunakan media tranmisi. Layer ini juga melakukan sinkronisasi
bit.
“Paket data dalam bentuk Bit dikirim melalui media internet”.
h. Proses Penerimaan Data
Setelah proses pengiriman (Encapsulation) lalu melewati media tranmisi setelah
itu melewati 7 layer yang semua layer itu berurutan terbalik DARI PHYSICAL -
DATA LINK – NETWORK- TRANSPORT – SESSION – PRESENTATION –
APPLICATON dan diterima oleh penerima (Decapsulation).
“Pada Application layer, andi menerima data/gambar dan dapat melihatnya melalui e-
mail”.
2. Twisted pair merupakan sebuah kabel yang mempunyai dua konduktornya yang
digabung, dengan tujuan lain akan dapat mengurangi gangguan pada elektromagnetik yang
dapat terjadi diluar.
Contoh seperti halnya dengan radiasi elektromagnetik dari kabel pasangan berbelit yang
tidak terlindung (UTP cables), atau (crosstalk) di antara pasangan kabel yang berdekatan.
Selain itu kabel twisted pair merupakan media guided yang paling hemat dan paling
banyak digunakan. Jenis media transmisi ini adalah media transmisi yang umum dipakai
terutama dalam dunia jaringan komputer.
Macam-macam Twisted Pair
• Unshielded Twisted Pair atau UTP
adalah sebuah jenis kabel yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan
jenis kabel yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang
harganya yang murah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus.
adalah sebuah jenis kabel yang dilengkapi dengan pelindung berbahan alumunium foil
yang berada pada bagian bawah lapisan luar kabel. Pelindung tersebut berguna untuk
mengurangi gangguan elektromagnetik.
• Shielded Twisted Pair atau STP
adalah sebuah jenis kabel yang memiliki perlindungan dari alumunium foil untuk
melindungi kabel dari intereferensi elektromagnetik luar. STP merupakan jenis kabel
yang memiliki
a. Kabel Coaxial
Kabel coaxial menurut bahasa Indonesia seringkali disebut sebagai “kabel sumbu”. Secara umum,
kabel Coaxial juga disebut dengan BNC atau Bayonet Naur Connector atau juga disebut ‘Coax’.
Pada dasarnya, kabel coaxial adalah kabel yang menjadi media untuk transmisi data dan
menyalurkannya melalui sinyal/jaringan listrik.
1. Kabel coaxial memiliki kisaran harga yang lebih murah apbila dibandingkan dengan
penggunaan kabel fiber optik.
2. Kabel coaxial memiliki kecepatan transmisi dan jangkauan yang lebih
tinggi, meskipun masih mempunyai beberapa batasan-batasan jangkauan tertentu.
3. Kabel coaxial ini peka terhadap isyarat meskipun proses pemasangannya cukup
kompleks.
4. Kabel coaxial dianggap masih sangat umum dan mudah dipahami untuk teknologi yang
dimilikinya.
1. Dalam memasang kabel coaxial diperlukan ketelitian untuk menyesuaikan ukuran dari
kabel tersebut dengan begitu proses instalasi masih dianggap cukup kompleks atau rumit.
2. Untuk biaya pemeliharaan dan perawatan kabel coaxial tergolong lebih mahal.
3. Kabel coaxial memiliki sifat yang rentan terhadap suhu atau temperatur yang ada di dalam
kabel.
4. Jangkauan sinyal yang masih terbatas sehingga membutuhkan bantuan repeater untuk
menambah sinyal jarak jauh.
Serat optik, fiber optik atau kabel optik adalah saluran transmisi terbuat dari kaca atau plastik
yang digunakan untuk mentransmisikan data melalui media berupa cahaya dari suatu tempat
ke tempat lain dengan waktu yang sangat cepat dan data yang sangat besar (Saydam, 1997).
Fiber optik dikembangkan pada akhir tahun 1960 yang terbuat dari bahan dielektrik berbentuk
seperti kaca. Di dalam fiber inilah energi cahaya yang dibangkitkan oleh sumber cahaya
disalurkan sehingga dapat diterima di ujung unit penerima (receiver).
Kelebihan Serat Optik
Kelebihan serat optik dibandingkan dengan media transmisi yang lain adalah sebagai berikut
1. Memiliki bandwidth yang sangat lebar. Dalam sistem digital dapat mencapai orde gigahertz,
sehingga mampu membawa informasi yang sangat besar.
2. Ukuran sangat kecil dan murah, sehingga mudah dalam penanganan dan instalasi.
3. Isyarat cahaya tidak terpengaruh oleh derau elektris maupun medan magnetis.
4. Isyarat dalam kabel serat terjamin keamanannya.
5. Karena dalam serat tidak terdapat tenaga listrik, maka tidak akan terjadi ledakan maupun
percikan api. Di samping itu serat tersebut tahan terhadap gas beracun, bahan-bahan kimia,
dan air, sehingga cocok bila ditanam di bawah tanah.
6. Susutan sangat rendah, sehingga memperkecil jumlah sambungan dan jumlah pengulang
(repeater). Yang pada gilirannya akan menurunkan biaya.
1. Meskipun efisien dan cepat, selalu ada kehilangan informasi karena totalitas energi cahaya
tidak sama dengan input atau output. Redaman ini adalah hasil dari beberapa masalah.
2. Kita dengan demikian menemukan masalah yang berkaitan dengan pengotor serat, semua
bahan yang membentuk serat tidak sepenuhnya murni.
3. Dispersi. Secara umum apa yang disebut dispersi adalah penyebaran sinyal cahaya ketika
merambat dalam serat optik. Jika dispersi terlalu besar, kesalahan pada penerima terjadi.
Dalam kasus di mana radiasi cahaya yang berbeda digunakan dalam serat yang sama, mungkin
ada dispersi kromatik. Dispersi kromatik ini karena itu terjadi selama Wavelength Division
Multiplexing (WDM) multiplexing, di mana beberapa panjang gelombang yang berbeda akan
dilewatkan pada serat yang sama untuk meningkatkan bandwidth serat. Hasilnya karena itu
kadang-kadang akan menyebabkan dispersi kromatik karena perbedaan dalam kecepatan
propagasi dari sinyal panjang gelombang yang berbeda.
4. Lengkungan. Bengkok dapat mengubah kemiringan di mana berkas cahaya akan menabrak
dinding selubung dan dengan demikian gagal memenuhi kondisi refleksi total. Akan ada
pembiasan sederhana dan hilangnya cahaya pada sarungnya.
3. IP Address 172.16.0.0/18
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
a. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi
Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
b. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 =
16.382 host
c. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan
128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
d. Alamat host dan broadcast yang valid?
Kode ini biasanya muncul karena ada beberapa versi ekstensi file di server atau saat
server menerima permintaan yang ambigu dari browser.
c. Error 400 Bad Request
Error 400 Bad Request adalah error yang terjadi saat server tidak memahami permintaan
dari pengunjung website. Ketidakpahaman ini disebabkan karena permintaan tersebut
tidak tepat atau corrupt di tengah proses pengiriman data.
400 Bad Request ini akan menampilkan error yang berbeda di setiap websitenya. Berikut
kami berikan daftar error 400 Bad Request yang umumnya terjadi:
500 – There was an error on the server and the request could not be completed
Ini adalah kode generik yang muncul karena adanya kesalahan di server atau “internal
server error”
HTTP 500 – Internal Server Error akan muncul ketika terjadi permasalahan pada server
atau file utama website WordPress. Beberapa penyebab Internal Server Error HTTP
adalah: